SlideShare a Scribd company logo
• Komang Alda Cika Arisandi (02)
• I Putu Anom Mulyawan (07)
• I Gede Arditya Prayoga (08)
• I Made Dwi Christian Gustiana P (12)
• Emeralda Siregar (14)
• Gst Ngurah Bgs Muryantika (20)
• Riandy Arya Satria (25)
• A.A
Ekosistem
Komponen
Dalam
Ekosistem
Interaksi
Antarkompon
en Ekosistem
Tipe-tipe
Ekosistem
EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga
suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
KOMPONEN - KOMPONEN
DALAM EKOSISTEM
Suatu ekosistem dibangun oleh dua komponen utama, yaitu:
Komponen Biotik
Komponen Abiotik
Komponen Biotik adalah semua mkhluk hidup yang ada dilingkungan.
Berdasarkan peranannya, organisme dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok yaitu, produsen, konsumen, dan pengurai ( decomposer).
Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang terdiri
dari benda-benda tak hidup. seperti, air, tanah, udara, cahaya, suhu,
kelembaban, arus angin, dan Iklim.
Macam-macam Komponen
Biotik
BIOTIK
ABIOTI
KSATUA
N
MAHLU
K
A. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang mampu
mengubah zat anorganik menjadi zat organik
(organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa
dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan
cara fotosintesis. Contoh produsen adalah alga,
lumut dan tumbuhan hijau
BIOTIK
ABIOTI
K
A. Konsumen
SATUA
N
MAHLU
K
Konsumen adalah organisme heterotrof yang tidak
bisa membuat makanannya sendiri dan tergantung
kepada organisme lain, baik yang bersifat
heterotrof maupun yang autotrof. Konsumen
biasanya merupakan hewan. Hewan yang
memakan tumbuhan secara langsung (herbivora).
Macam-macam Komponen
Biotik
BIOTIK
ABIOTI
K
A. Pengurai
SATUA
N
MAHLU
K
pengurai adalah organisme heterotrof yang
mendapatkan energi dari menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati.
Macam-macam Komponen
Biotik
BIOTIK
ABIOTI
KSATUA
N
MAHLU
K
Macam-macam Komponen
Abiotik
1. AIR
Air juga merupakan komponen besar bagi penyusun tubuh
makhluk hidup selain menjadi tempat hidup bagi makhluk
hidup yang tinggal dalam air. Karna itu air adalah salah
satu komponen yang juga menjadi penentu kelangsungan
hidup makhluk hidup penyusun ekosistem.
2. Tanah
Tanah berfungsi sebagai tempat hidup berbagai
makhlukhidup dalam suatu ekosistem. Di dalam tanah
terdapat zat hara yang merupakan mineral penting yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup terutama tumbuhan.
BIOTIK
ABIOTI
KSATUA
N
MAHLU
K
Macam-macam Komponen
Abiotik
3. Udara
udara atau gas merupakan komponen penyusun atmosfer
bumi. Komponen udara seperti oksigen, karbon dioksida,
nitrogen dan hidrogen juga termasuk komponen terpenting
untuk kehidupan makhluk hidup.
4. Cahaya Matahari
Cahaya matahari adalah komponen abiotik utama yang
berguna sebagai sumber energi primer bagi kehidupan.
Terlebih bagi tumbuhan dan makhluk hidup autotrof lainnya
untuk berfotosintesis.
BIOTIK
ABIOTI
KSATUA
N
MAHLU
K
Macam-macam Komponen
Abiotik
5. Suhu
Suhu adalah komponen yang sangat berpengaruh terhadap
proses fisiologis yang berlangsung dalam tubuh makhluk
hidup. Proses fisiologis dalam tubuh makhluk hidup
memerlukan enzim. Aktivitas enzim sendiri sangat
dipengaruhi oleh suhu.
6. Kelembaban
Kelembaban adalah jumlah kadar air yang terdapat di udara,
Kelembaban udara ini sangat berpengaruh terhadap
evapotranspirasi (penguapan air). Evapotranspirasi yang
terjadi pada makhluk hidup memiliki pengaruh terhadap
kesediaan air dalam tubuh makhluk hidup.
BIOTIK
ABIOTI
KSATUA
N
MAHLU
K
Macam-macam Komponen
Abiotik
7. Arus angin
Arus angin ini berfungsi untuk menjaga kesuburan tanah,
dimana arus angin memiliki pengaruh terhadap penguapan
air dari daun tumbuhan dan hewan.
8. Iklim
Iklim adalah keadaan cuacau (kelembaban udara, suhu,
curah hujan dan sebagainya). Sepanjang tahun, suhu
disuatu tempat akan berpengaruh terhadap tingkat
kesuburan tanah dan distribusi tumbuhan dan hewan.
BIOTIK
ABIOTI
KSATUA
N
MAHLU
K
Satuan Mahluk Hidup
Dalam Ekosistem
1. Individu
Individu adalah satu makhluk hidup yang tinggal di dalam
suatu lingkungan. Satu makhluk hidup yang dapat kita
temukan dapat disebut individu, misalnya satu batang
pohon mangga, seekor singa, atau seekor burung.
BIOTIK
ABIOTI
KSATUA
N
MAHLU
K
Satuan Mahluk Hidup
Dalam Ekosistem
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis pada suatu
tempat dan pada waktu tertentu. Contoh populasi antara
lain; kumpulan siswa di dalam kelas, populasi padi di
sawah, dan populasi ikan di kolam.
BIOTIK
ABIOTI
KSATUA
N
MAHLU
K
Satuan Mahluk Hidup
Dalam Ekosistem
3. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda-beda
pada suatu tempat tertentu yang akan membentuk
komunitas. Dalam suatu komunitas terdapat bermacam-
macam populasi, misalnya populasi manusia, populasi
tumbuhan, populasi hewan, dan populasi mikroorganisme.
INTERAKSI ANTARKOMPONEN
DALAM EKOSISTEM
Komponen ekosistem selalu berhubungan dan berinteraksi menurut
dinamika tertentu. Macam-macam interaksi antarkomponen dalam
ekosistem, yaitu :
1. Interaksi antarkomponen biotik
2. Tingkat trofik dalam ekosistem
3. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4. Aliran energi dalam ekosistem
5. Piramida ekologi
6. Siklus materi
1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN
BIOTIK
1. Interaksi antarkomponen biotik
Interaksi antarkomponen biotik yaitu bentuk interaksi antar mahluk
hidup. Interaksi antarkomponen biotik, yaitu:
A. Interaksi Antarorganisme
Yaitu bentuk interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua
organisme yang berlainan jenis. Interaksi anatarorganisme
dapat dikategorikan sebagai berikut, yaitu:
 1.) Netral
Hubungan yang tidak saling mengganggu
antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan
kedua belah pihak. Contohnya : antara capung dan
sapi.
1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN
BIOTIK
 2.) Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa
(predator) Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa,
predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi
sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan
mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN
BIOTIK
 3.) Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda
spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain
dan mengambil makanan dari inangnya sehingga bersifat
merugikan inangnya. Contohnya adalah cacing pita yang hidup
pada usus halus manusia. Cacing ini menghisap makanan di
dalam tubuh manusia yang ditumpanginya.
1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN
BIOTIK
 4.) Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme
yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk
berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan
spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan
pohon yang ditumpanginya.
1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN
BIOTIK
 5.) Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang
berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar
kacang-kacangan, burung yang memakan kutu di kulit kerbau,
dan lain-lain.
1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN
BIOTIK
B. Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi
interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.
Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut:
 1.) Alelopati
merupakan interaksi
antarpopulasi, bila populasi yang
satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi
lain. Contohnya alang-alang yang
mampu mengeluarkan alelopati,
sehingga menghalangi tumbuhnya
populasi lain.
1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN
BIOTIK
 2.) Kompetisi
merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat
kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara
populasi singa dengan populasi macan di padang rumput.
1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN
BIOTIK
C. Interaksi Antarkomunitas
Interaksi antarkomunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda
di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contohnya
komunitas sawah dan sungai. Antara komunitas sungai dan sawah
terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke
sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas
tersebut.
2. TINGKAT TROFIK DALAM
EKOSISTEM
Tingkat Trofik adalah tingkatan atau level yang didalamnya
terdapat organisme-organisme yang memiliki peran yang
sama dalam tingkat memakan. Misalnya:
• Tingkat trofik pertama yaitu produsen, terdiri dari padi,
sawi, dan tanaman yang bisa berfotosintesis.
• Tingkat trofik kedua yaitu konsumen I terdiri dari
belalang, tikus, hama, dan hewan pemakan tumbuhan
lainnya.
• Tingkat trofik ketiga yaitu konsumen II terdiri dari ular,
elang, dan hewan karnivora lainnya.
3. RANTAI MAKANAN DAN JARING-
JARING MAKANAN
Rantai makanan : Urutan makan dan dimakan dalam suatu
ekosistem membentuk suatu pola yang saling berkaitan
seperti rantai.
Jaring-jaring makanan : merupakan sekumpulan rantai
makanan yang saling berhubungan.
4. ALIRAN ENERGI DALAM
EKOSISTEM
Aliran Energi dalam Ekosistem adalah perpindahan energi
dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik yang lain. Hukum
yang sangat penting dalam hubungannya dengan aliran
energi adalah hukum termodinamika. Peryataan hukum
termodinamika, yaitu:
 Hukum Termodinamika I Hukum ini menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan oleh
makhluk hidup. Sering juga disebut hukum kekekalan
tenaga.
 Hukum Termodinamika II Hukum ini menyatakan bahwa
setiap proses berlangsungnya perubahan (transformasi)
bentuk energi selalu tidak efisien dan menghasilkan
entropi (limbah atau pencemar).
5. PIRAMIDA EKOLOGI
Piramida Ekologi adalah susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi
atau tingkat energi) secara berurutan menurut pada rantai
makanan atau jaring-jaring makanan dalam ekosistem. Fungsi
piramida ekologi adalah menunjukkan perbandingan di setiap
tingkatan trofik satu dengan tingkatan trofik yang lainnya
dalam suatu ekosistem. Ada tiga jenis piramida ekologi, yaitu :
a) Piramida Jumlah
b) Piramida Biomassa
c) Piramida Energi
5. PIRAMIDA EKOLOGI
a.) Piramida Jumlah
Piramida jumlah merupakan
piramida yang menunjukkan
jumlah organisme pada tiap
tingkatan trofik. Piramida
jumlah disusun berdasarkan
atas jumlah organismenya,
bukan pada ukuran tubuh
organismenya.
5. PIRAMIDA EKOLOGI
b.) Piramida Biomassa
Piramida biomassa adalah
piramida yang menggambarkan
berat atau massa kering total
organisme hidup dari masing-
masing tingkat trofiknya pada
suatu ekosistem dalam kuran
waktu tertentu.
5. PIRAMIDA EKOLOGI
c.) Piramida energi
Piramida energi adalah
piramida yang menggambarkan
terjadinya penurunan energi
pada tiap tahap tingkatan
trofik. Piramida energi dibuat
berdasarkan pada observasi
dalam waktu yang lama.
6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA)
6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA)
siklus biogeokimia atau siklus materi didefinisikan sebagai
perputaran unsur kimia antara atmosfer, hidrosfer, litosfer, dan
biosfer. Siklus biogeokimia bergerak dengan memutar bahan
kimia yang diserap atau dicerna oleh organisme dan kemudian
melewati jaring makanan. Dan akan berakhir di udara, air dan
tanah melalui berbagai kegiatan metabolisme. Dalam siklus
materi terdapat beberapa siklus diantaranya : siklus nitrogen,
siklus air, siklus oksigen, siklus belerang, siklus fosfor.
6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA)
a.) Siklus nitrogen
Siklus nitrogen adalah proses penting bagi sebagian besar
bentuk kehidupan di Bumi. Siklus nitrogen menggambarkan
cara nitrogen bergerak antara atmosfer, tanaman, tanah,
hewan dan bakteri – dan bagaimana berbagai elemen
berkontribusi terhadap ekosistem. Organisme utama yang
mendorong proses ini adalah tanaman, hewan dan bakteri,
meskipun jamur juga berperan.
6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA)
b.) Siklus Air
Siklus air menggambarkan gerakan air yang kontinu pada, di
atas, dan di bawah permukaan bumi. Air bergerak dari satu
reservoir lain dengan proses fisik penguapan, kondensasi,
presipitasi, infiltrasi, limpasan dan aliran substrat. Melalui
proses ini air mengalami fase yang berbeda seperti cair, padat
dan gas.
6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA)
c.) Siklus Karbon dan Oksigen
siklus oksigen adalah proses pertukaran oksigen di bumi ini
yang berlangsung secaraterus menerus tidak ada
habisnya.Siklus oksigen menggambarkan pergerakan oksigen
di dalam atmosfer, biosfer dan litosfer.
6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA)
d.) Siklus Belerang ( Sulfur )
Siklus sulfur adalah perubahan sulfur dari hidrogen sulfida
menjadi sulfur diokasida lalu menjadi sulfat dan kembali
menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialam ditemukan
dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan
dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur
dioksida dan di dalam tubuh organisme sebagai penyusun
protein.
6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA)
e.) Siklus Fosfor
Daur Fosfor adalah proses perubahan dari fosfat anorganik
menjadi fosfat organik dan kembali menjadi fosfat anorganik
secara kesinambungan dan tanpa jeda. Fosfor adalah
komponen penting pada membran sel, asam nukleat dan
tranfer energi pada respirasi sel. Siklus fosfor berbeda dari
siklus biogeokimia utama lain dalam hal ini tidak termasuk
fase gas.
TIPE–TIPE EKOSISTEM
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi yang
meliputi faktor biotik dan abiotik. Masing-masing saling memengaruhi
satu dengan lainnya untuk memelihara kehidupan sehingga terjadi
keseimbangan , keselarasan , dan keserasian. Hubungan antara mahluk
hidup dengan lingkungannya membentuk berbagai macam tipe
ekosistem, yaitu :
1. Ekosistem Darat
2. Ekosistem Laut
3. Ekosistem Terumbu Karang
4. Ekosistem Pantai
5. Ekosistem Estuaria
6. Ekosistem Air Tawar
1. EKOSISTEM DARAT
Ekosistem darat adalah ekosistem yang faktor lingkungan
eksternalnya didominasi oleh daratan. Di Indonesia terkenal
dengan tiga ekosistem darat alami, yaitu:
a) Vegetasi Pamah
Vegetasi pamah merupakan vegetasi yang paling besar
diantara vegetasi ekosistem darat yang lainnya. Dataran
rendah adalah daerah yang memiliki ketinggian 0-1000 m di
atas permukaan laut. Sebagian besar hutan di Indonesia
tergolong ekosistem vegetasi pamah. Contohnya: hutan
rawa air tawar,hutan rawa gambut, hutan sagu, hutan tepi
sungai.
1. EKOSISTEM DARAT
b.) Vegetasi Pegunungan
vegetasi pegunungan meliputi daerah ketinggian 1.000-
4.600 m di atas permukaan air laut. Iklim di ekosistem
paguna ditentukan oleh ketinggian. Semakin tinggi
suatu daerah semakin rendah curah hujannya. Curah
hujan yang rendah ini berpengaruh terhadap
rendahnya keanekaragaman komunitas. Jenis
tumbuhan yang berkembang baik adalah jenis paku-
pakuan, lumut, dan beberapa bunga.
1. EKOSISTEM DARAT
c.) Vegetasi Monsun
Vegetasi ini banyak dijumpai didaerah beriklim kering
yang memiliki curah hujan sedikit. Daerahnya meliputi
wilayah pada elevasi 0-800 m. Misalnya hutan munson
yang terdapat di Jawa Timur bagian timur, Nusa
Tenggara Timur. Ciri hutan munson adalah pohon-
pohonnya rendah, banyak cabang dan batangnya tidak
lurus.
2. EKOSISTEM LAUT
Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari
merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut.
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
• Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa
semakin tinggi.
• NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga
mencapai 75%.
• Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem
laut.
• Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan.
Ekosistem laut juga berperan penting bagi lingkungan di
daratan. 50% oksigen yang dihisap organisme di daratan
berasal dari fitoplankton di lautan.
3. EKOSISTEM TERUMBU KARANG
Binatang karang adalah pembentuk utama ekosistem terumbu karang.
Binatang karang yang berukuran sangat kecil, disebut polip, yang dalam
jumlah ribuan membentuk koloni yang dikenal sebagai karang. Di
Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang sebagian besar
dihasilkan koral. Di dalam terumbu karang, koral adalah insinyur
ekosistemnya. Sebagai hewan yang menghasilkan kapur untuk kerangka
tubuhnya,karang merupakan komponen yang terpenting dari ekosistem
tersebut. Jadi Terumbu karang (coral reefs) merupakan ekosistem laut
tropis yang terdapat di perairan dangkal yang jernih, hangat, memiliki
kadar CaCO3 (Kalsium Karbonat) tinggi, dan komunitasnya didominasi
berbagai jenis hewan karang keras.
4. EKOSISTEM PANTAI
Kelompok ekosistem ini terdapat di daerah perbatasan darat
dan laut serta daerah pasang surut. Hutan yang terdapat di
sekitar pantai disebut hutan pantai. Pada wilayah pantai
dengan berbagai vegetasi merupakan ekosistem tersendiri
yang disebut ekosistem pantai. Ekosistem pantai dipengaruhi
oleh siklus harian pasang surut air laut. Apabila dilihat
perkembangan vegetasi yang ada di daerah pantai (litoral),
maka sesungguhnya sering dijumpai dua formasi vegetasi,
yaitu formasi Pescaprae dan formasi Barringtonia.
4. EKOSISTEM PANTAI
1) Formasi Prescaprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuhan
yang tumbuh digundukan pasir adalah Ipomoea Pes
Caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan
angin,tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal.
2) Formasi Baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di
dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan
Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur,
maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar
napas.
5. EKOSISTEM ESTUARIA
Ekosistem estuari adalah ekosistem perairan semi-
tertutup yang memiliki badan air dengan hubungan
terbuka antara perairan laut dan air tawar yang dibawa
oleh sungai. Percampuran ini terjadi paling tidak
setengah waktu dari setahun. Pada wilayah tersebut
terjadi percampuran antara masa air laut dengan air
tawar dari daratan, sehingga air menjadi payau
(brackish). Wilayah ini meliputi muara sungai dan delta-
delta besar, hutan mangrove dekat estuari dan
hamparan lumpur dan pasir yang luas. Wilayah ini juga
dapat dikatakan sebagai wilayah yang sangat dinamis.
6. EKOSISTEM AIR TAWAR
Ekosistem air tawar memiliki beberapa karakteristik
diantaranya yaitu perubahan variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang dan dipengaruhi oleh
iklim dan cuaca. Tumbuhan yang banyak terdapat pada
ekosistem air tawar adalah jenis ganggang (alga),
sedangkan lainnya yaitu tumbuhan biji. Hampir semua
filum hewan terdapat dalam ekosistem air tawar.
Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua yaitu lotik dan
lentik. Ekosistem air tawar lotik merupakan perairan
berarus, contohnya adalah sungai. Adapun ekosistem air
tawar lentik memiliki ciri-ciri yaitu airnya tidak berarus.
Contoh perairan lentik yaitu danau.
6. EKOSISTEM AIR TAWAR
a.) Danau
Danau memiliki ciri khas yaitu air yang tenang sehingga kondisi
biotik dan abiotiknya relatif stabil. Daerah yang dapat ditembus
cahaya matahari memungkinkan terjadinya fotosintesis disebut
daerah fotik. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau
sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan
hal tersebut danau dibagi menjadi 3 zona atau daerah sebagai
berikut:
 Zona litoral : Zona litoral merupakan wilayah tepi pada
danau dan daerah ini merupakan daerah dangkal. berbagai
siput dan remis, serangga, crustacea, ikan, amfibi (katak),
reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan
angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di
danau.
6. EKOSISTEM AIR TAWAR
 Zona limnetik : merupakan daerah air bebas yang jauh
dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari.
Zona ini dihuni oleh berbagai organisme, diantaranya
fitoplankton termasuk ganggang dan sianobakteri,
zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan
udang serta nekton.
 Zona profundal : merupakan daerah yang dalam dan
merupakan daerah dasar pada suatu danau. pada zona
profundal terdapat banyak mikroba (bakteri) dan
makhluk hidup lain yang dapat hidup secara anaerob.
 Daerah bentik : merupakan daerah dasar danau tempat
terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
6. EKOSISTEM AIR TAWAR
b.) Sungai
Sungai merupakan air yang mengalir searah dari hulu
menuju hilir. Aliran air yang konstan, mengikis tanah dan
membentuk habitat unik yang menjadi penunjang
kehidupan beberapa organisme. Selan itu, aliran sungai
memengaruhi penumpukan sedimen, suplai oksigen,
dan nutrisi. Komunitas yang berada di sungai berbeda
dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak
mendukung keberadaan komunitas plankton, karena
akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis
dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar,
sehingga dapat mendukung rantai makanan.
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9

More Related Content

What's hot

Interaksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistemInteraksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistem
loli wulandari
 
BIOMASSA
BIOMASSABIOMASSA
BIOMASSA
EDIS BLOG
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemTitoSelaluEnjoy
 
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
dewisetiyana52
 
PPT-BAB-2-Klasifikasi-Makhluk-Hidup-Kelas-7-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-BAB-2-Klasifikasi-Makhluk-Hidup-Kelas-7-Kurikulum-2013.pptx.pptPPT-BAB-2-Klasifikasi-Makhluk-Hidup-Kelas-7-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-BAB-2-Klasifikasi-Makhluk-Hidup-Kelas-7-Kurikulum-2013.pptx.ppt
sandra609674
 
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanLaporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanFirlita Nurul Kharisma
 
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptKompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Christina Elisabeth
 
Laporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek umLaporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek um
audya nurfadillah
 
PPT KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
PPT KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptxPPT KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
PPT KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
hellyjelita
 
Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7
Tifa Rachmi
 
Klasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-pointKlasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-pointEko Supriyadi
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
naviaekas
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologi
robinsyah putra
 
Pola interaksi dalam ekosistem
Pola interaksi dalam ekosistemPola interaksi dalam ekosistem
Pola interaksi dalam ekosistemZufar Asyraf Al
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Google
 
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganDDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
Joel mabes
 
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"Biology Education
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
imat lisnawati
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
dewisetiyana52
 

What's hot (20)

Interaksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistemInteraksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistem
 
BIOMASSA
BIOMASSABIOMASSA
BIOMASSA
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang Ekosistem
 
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
Preparat Whole Mount Protozoa_Preparat Rentang Mesenterium_Preparat Squash Ak...
 
PPT-BAB-2-Klasifikasi-Makhluk-Hidup-Kelas-7-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-BAB-2-Klasifikasi-Makhluk-Hidup-Kelas-7-Kurikulum-2013.pptx.pptPPT-BAB-2-Klasifikasi-Makhluk-Hidup-Kelas-7-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-BAB-2-Klasifikasi-Makhluk-Hidup-Kelas-7-Kurikulum-2013.pptx.ppt
 
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanLaporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
 
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.pptKompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
Kompetisi intraspesifik & interspesifik iii.ppt
 
Laporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek umLaporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek um
 
PPT KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
PPT KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptxPPT KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
PPT KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
 
Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7
 
Klasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-pointKlasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-point
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologi
 
Pola interaksi dalam ekosistem
Pola interaksi dalam ekosistemPola interaksi dalam ekosistem
Pola interaksi dalam ekosistem
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganDDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
 
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Biology Campbell
Biology CampbellBiology Campbell
Biology Campbell
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 

Viewers also liked

Unit 9 ekosistem x
Unit 9 ekosistem xUnit 9 ekosistem x
Unit 9 ekosistem x
Siska Paramitha
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
alifia rahayu
 
Ekosistem biologi kls_x
Ekosistem biologi kls_xEkosistem biologi kls_x
Ekosistem biologi kls_x
bruce354
 
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya okkana rozi
 
Ekosistem klp x
Ekosistem klp xEkosistem klp x
Ekosistem klp x
Melfie Ria
 
Ekosistem Biologi Makhluk Hidup
Ekosistem Biologi Makhluk HidupEkosistem Biologi Makhluk Hidup
Ekosistem Biologi Makhluk Hidup
Saraswati N
 
Ekosistem dinamik
Ekosistem dinamikEkosistem dinamik
Ekosistem dinamik
hazirah HUSSIN
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
Rahajeng Kusuma
 
Materi kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
Materi kelas x Modul Pembelajaran EkosistemMateri kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
Materi kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
Fatikah Rahma Dewi
 
Rekling02a ekologi ekosistem
Rekling02a ekologi ekosistemRekling02a ekologi ekosistem
Rekling02a ekologi ekosistem
Arif Rahman
 
P.16 2017 pedoman teknis pemulihan fungsi ekosistem gambut
P.16 2017 pedoman teknis pemulihan fungsi ekosistem gambutP.16 2017 pedoman teknis pemulihan fungsi ekosistem gambut
P.16 2017 pedoman teknis pemulihan fungsi ekosistem gambut
Sani Saragih
 
Daftar Pustaka
Daftar PustakaDaftar Pustaka
Daftar Pustaka
Eko Mardianto
 
Bioma taiga
Bioma taigaBioma taiga
Bioma taiga
Toto Sukisno
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 4 siklus biogeokimia - revisi
Ekologi perairan 2007 2008 - 4 siklus biogeokimia - revisiEkologi perairan 2007 2008 - 4 siklus biogeokimia - revisi
Ekologi perairan 2007 2008 - 4 siklus biogeokimia - revisiUNHAS
 
Materi 1 konsep dasar perencanaan Bagian 1
Materi 1 konsep dasar perencanaan Bagian 1Materi 1 konsep dasar perencanaan Bagian 1
Materi 1 konsep dasar perencanaan Bagian 1Hendi Apriyanto
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
Dikduff Aj
 

Viewers also liked (20)

Unit 9 ekosistem x
Unit 9 ekosistem xUnit 9 ekosistem x
Unit 9 ekosistem x
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
PPT Biologi Ekosistem
PPT Biologi EkosistemPPT Biologi Ekosistem
PPT Biologi Ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ekosistem biologi kls_x
Ekosistem biologi kls_xEkosistem biologi kls_x
Ekosistem biologi kls_x
 
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok
9.rpp intraksi makhluk hidup dengan lingkunganya ok
 
Ekosistem klp x
Ekosistem klp xEkosistem klp x
Ekosistem klp x
 
Ekosistem Biologi Makhluk Hidup
Ekosistem Biologi Makhluk HidupEkosistem Biologi Makhluk Hidup
Ekosistem Biologi Makhluk Hidup
 
Ekosistem dinamik
Ekosistem dinamikEkosistem dinamik
Ekosistem dinamik
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Materi kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
Materi kelas x Modul Pembelajaran EkosistemMateri kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
Materi kelas x Modul Pembelajaran Ekosistem
 
Rekling02a ekologi ekosistem
Rekling02a ekologi ekosistemRekling02a ekologi ekosistem
Rekling02a ekologi ekosistem
 
P.16 2017 pedoman teknis pemulihan fungsi ekosistem gambut
P.16 2017 pedoman teknis pemulihan fungsi ekosistem gambutP.16 2017 pedoman teknis pemulihan fungsi ekosistem gambut
P.16 2017 pedoman teknis pemulihan fungsi ekosistem gambut
 
Biologija grupa 1
Biologija grupa 1Biologija grupa 1
Biologija grupa 1
 
Tipe tipe ekosistem
Tipe tipe ekosistemTipe tipe ekosistem
Tipe tipe ekosistem
 
Daftar Pustaka
Daftar PustakaDaftar Pustaka
Daftar Pustaka
 
Bioma taiga
Bioma taigaBioma taiga
Bioma taiga
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 4 siklus biogeokimia - revisi
Ekologi perairan 2007 2008 - 4 siklus biogeokimia - revisiEkologi perairan 2007 2008 - 4 siklus biogeokimia - revisi
Ekologi perairan 2007 2008 - 4 siklus biogeokimia - revisi
 
Materi 1 konsep dasar perencanaan Bagian 1
Materi 1 konsep dasar perencanaan Bagian 1Materi 1 konsep dasar perencanaan Bagian 1
Materi 1 konsep dasar perencanaan Bagian 1
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 

Similar to biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9

Ekosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusiEkosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusi
Ni Luh Putu Lindyawati
 
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.pptPPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
riodarputra
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
Haniatur Rohmah
 
44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi newYudha Al-Farisi
 
Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistem
chie chie
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
PEPIMINOTI
 
1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah
zakiyah_syarifuddin
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2
Ria Astariyan
 
BAHAN AJAR OBSERVASI MATERI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, EKOSISTEM.pdf
BAHAN AJAR OBSERVASI MATERI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, EKOSISTEM.pdfBAHAN AJAR OBSERVASI MATERI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, EKOSISTEM.pdf
BAHAN AJAR OBSERVASI MATERI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, EKOSISTEM.pdf
adipurnomo011
 
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistemZaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
zaenalofficial48
 
Kelompok 4 ekosistem
Kelompok 4 ekosistemKelompok 4 ekosistem
Kelompok 4 ekosistem
UNIB
 
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
YUSLI Jusuf Ahmad
 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
agungsyahputra
 
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Dedi Setiadi
 

Similar to biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9 (20)

Ekosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusiEkosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusi
 
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.pptPPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
 
44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new
 
Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistem
 
Ekosistem 1
Ekosistem 1Ekosistem 1
Ekosistem 1
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Powerpoint mira
Powerpoint miraPowerpoint mira
Powerpoint mira
 
1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2
 
BAHAN AJAR OBSERVASI MATERI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, EKOSISTEM.pdf
BAHAN AJAR OBSERVASI MATERI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, EKOSISTEM.pdfBAHAN AJAR OBSERVASI MATERI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, EKOSISTEM.pdf
BAHAN AJAR OBSERVASI MATERI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, EKOSISTEM.pdf
 
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistemZaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
 
Kelompok 4 ekosistem
Kelompok 4 ekosistemKelompok 4 ekosistem
Kelompok 4 ekosistem
 
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
 
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 

Recently uploaded

10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 

Recently uploaded (17)

10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 

biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9

  • 1.
  • 2. • Komang Alda Cika Arisandi (02) • I Putu Anom Mulyawan (07) • I Gede Arditya Prayoga (08) • I Made Dwi Christian Gustiana P (12) • Emeralda Siregar (14) • Gst Ngurah Bgs Muryantika (20) • Riandy Arya Satria (25) • A.A
  • 4. EKOSISTEM Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
  • 5. KOMPONEN - KOMPONEN DALAM EKOSISTEM Suatu ekosistem dibangun oleh dua komponen utama, yaitu: Komponen Biotik Komponen Abiotik Komponen Biotik adalah semua mkhluk hidup yang ada dilingkungan. Berdasarkan peranannya, organisme dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu, produsen, konsumen, dan pengurai ( decomposer). Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup. seperti, air, tanah, udara, cahaya, suhu, kelembaban, arus angin, dan Iklim.
  • 6. Macam-macam Komponen Biotik BIOTIK ABIOTI KSATUA N MAHLU K A. Produsen Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik (organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau
  • 7. BIOTIK ABIOTI K A. Konsumen SATUA N MAHLU K Konsumen adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri dan tergantung kepada organisme lain, baik yang bersifat heterotrof maupun yang autotrof. Konsumen biasanya merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung (herbivora). Macam-macam Komponen Biotik
  • 8. BIOTIK ABIOTI K A. Pengurai SATUA N MAHLU K pengurai adalah organisme heterotrof yang mendapatkan energi dari menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Macam-macam Komponen Biotik
  • 9. BIOTIK ABIOTI KSATUA N MAHLU K Macam-macam Komponen Abiotik 1. AIR Air juga merupakan komponen besar bagi penyusun tubuh makhluk hidup selain menjadi tempat hidup bagi makhluk hidup yang tinggal dalam air. Karna itu air adalah salah satu komponen yang juga menjadi penentu kelangsungan hidup makhluk hidup penyusun ekosistem. 2. Tanah Tanah berfungsi sebagai tempat hidup berbagai makhlukhidup dalam suatu ekosistem. Di dalam tanah terdapat zat hara yang merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh makhluk hidup terutama tumbuhan.
  • 10. BIOTIK ABIOTI KSATUA N MAHLU K Macam-macam Komponen Abiotik 3. Udara udara atau gas merupakan komponen penyusun atmosfer bumi. Komponen udara seperti oksigen, karbon dioksida, nitrogen dan hidrogen juga termasuk komponen terpenting untuk kehidupan makhluk hidup. 4. Cahaya Matahari Cahaya matahari adalah komponen abiotik utama yang berguna sebagai sumber energi primer bagi kehidupan. Terlebih bagi tumbuhan dan makhluk hidup autotrof lainnya untuk berfotosintesis.
  • 11. BIOTIK ABIOTI KSATUA N MAHLU K Macam-macam Komponen Abiotik 5. Suhu Suhu adalah komponen yang sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup. Proses fisiologis dalam tubuh makhluk hidup memerlukan enzim. Aktivitas enzim sendiri sangat dipengaruhi oleh suhu. 6. Kelembaban Kelembaban adalah jumlah kadar air yang terdapat di udara, Kelembaban udara ini sangat berpengaruh terhadap evapotranspirasi (penguapan air). Evapotranspirasi yang terjadi pada makhluk hidup memiliki pengaruh terhadap kesediaan air dalam tubuh makhluk hidup.
  • 12. BIOTIK ABIOTI KSATUA N MAHLU K Macam-macam Komponen Abiotik 7. Arus angin Arus angin ini berfungsi untuk menjaga kesuburan tanah, dimana arus angin memiliki pengaruh terhadap penguapan air dari daun tumbuhan dan hewan. 8. Iklim Iklim adalah keadaan cuacau (kelembaban udara, suhu, curah hujan dan sebagainya). Sepanjang tahun, suhu disuatu tempat akan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah dan distribusi tumbuhan dan hewan.
  • 13. BIOTIK ABIOTI KSATUA N MAHLU K Satuan Mahluk Hidup Dalam Ekosistem 1. Individu Individu adalah satu makhluk hidup yang tinggal di dalam suatu lingkungan. Satu makhluk hidup yang dapat kita temukan dapat disebut individu, misalnya satu batang pohon mangga, seekor singa, atau seekor burung.
  • 14. BIOTIK ABIOTI KSATUA N MAHLU K Satuan Mahluk Hidup Dalam Ekosistem 2. Populasi Populasi adalah kumpulan individu sejenis pada suatu tempat dan pada waktu tertentu. Contoh populasi antara lain; kumpulan siswa di dalam kelas, populasi padi di sawah, dan populasi ikan di kolam.
  • 15. BIOTIK ABIOTI KSATUA N MAHLU K Satuan Mahluk Hidup Dalam Ekosistem 3. Komunitas Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda-beda pada suatu tempat tertentu yang akan membentuk komunitas. Dalam suatu komunitas terdapat bermacam- macam populasi, misalnya populasi manusia, populasi tumbuhan, populasi hewan, dan populasi mikroorganisme.
  • 16. INTERAKSI ANTARKOMPONEN DALAM EKOSISTEM Komponen ekosistem selalu berhubungan dan berinteraksi menurut dinamika tertentu. Macam-macam interaksi antarkomponen dalam ekosistem, yaitu : 1. Interaksi antarkomponen biotik 2. Tingkat trofik dalam ekosistem 3. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan 4. Aliran energi dalam ekosistem 5. Piramida ekologi 6. Siklus materi
  • 17. 1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN BIOTIK 1. Interaksi antarkomponen biotik Interaksi antarkomponen biotik yaitu bentuk interaksi antar mahluk hidup. Interaksi antarkomponen biotik, yaitu: A. Interaksi Antarorganisme Yaitu bentuk interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua organisme yang berlainan jenis. Interaksi anatarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut, yaitu:  1.) Netral Hubungan yang tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Contohnya : antara capung dan sapi.
  • 18. 1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN BIOTIK  2.) Predasi Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator) Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
  • 19. 1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN BIOTIK  3.) Parasitisme Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contohnya adalah cacing pita yang hidup pada usus halus manusia. Cacing ini menghisap makanan di dalam tubuh manusia yang ditumpanginya.
  • 20. 1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN BIOTIK  4.) Komensalisme Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
  • 21. 1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN BIOTIK  5.) Mutualisme Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan, burung yang memakan kutu di kulit kerbau, dan lain-lain.
  • 22. 1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN BIOTIK B. Interaksi Antarpopulasi Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut:  1.) Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya alang-alang yang mampu mengeluarkan alelopati, sehingga menghalangi tumbuhnya populasi lain.
  • 23. 1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN BIOTIK  2.) Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi singa dengan populasi macan di padang rumput.
  • 24. 1. INTERAKSI ANTARKOMPONEN BIOTIK C. Interaksi Antarkomunitas Interaksi antarkomunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contohnya komunitas sawah dan sungai. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
  • 25. 2. TINGKAT TROFIK DALAM EKOSISTEM Tingkat Trofik adalah tingkatan atau level yang didalamnya terdapat organisme-organisme yang memiliki peran yang sama dalam tingkat memakan. Misalnya: • Tingkat trofik pertama yaitu produsen, terdiri dari padi, sawi, dan tanaman yang bisa berfotosintesis. • Tingkat trofik kedua yaitu konsumen I terdiri dari belalang, tikus, hama, dan hewan pemakan tumbuhan lainnya. • Tingkat trofik ketiga yaitu konsumen II terdiri dari ular, elang, dan hewan karnivora lainnya.
  • 26. 3. RANTAI MAKANAN DAN JARING- JARING MAKANAN Rantai makanan : Urutan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem membentuk suatu pola yang saling berkaitan seperti rantai. Jaring-jaring makanan : merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan.
  • 27. 4. ALIRAN ENERGI DALAM EKOSISTEM Aliran Energi dalam Ekosistem adalah perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik yang lain. Hukum yang sangat penting dalam hubungannya dengan aliran energi adalah hukum termodinamika. Peryataan hukum termodinamika, yaitu:  Hukum Termodinamika I Hukum ini menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan oleh makhluk hidup. Sering juga disebut hukum kekekalan tenaga.  Hukum Termodinamika II Hukum ini menyatakan bahwa setiap proses berlangsungnya perubahan (transformasi) bentuk energi selalu tidak efisien dan menghasilkan entropi (limbah atau pencemar).
  • 28. 5. PIRAMIDA EKOLOGI Piramida Ekologi adalah susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau tingkat energi) secara berurutan menurut pada rantai makanan atau jaring-jaring makanan dalam ekosistem. Fungsi piramida ekologi adalah menunjukkan perbandingan di setiap tingkatan trofik satu dengan tingkatan trofik yang lainnya dalam suatu ekosistem. Ada tiga jenis piramida ekologi, yaitu : a) Piramida Jumlah b) Piramida Biomassa c) Piramida Energi
  • 29. 5. PIRAMIDA EKOLOGI a.) Piramida Jumlah Piramida jumlah merupakan piramida yang menunjukkan jumlah organisme pada tiap tingkatan trofik. Piramida jumlah disusun berdasarkan atas jumlah organismenya, bukan pada ukuran tubuh organismenya.
  • 30. 5. PIRAMIDA EKOLOGI b.) Piramida Biomassa Piramida biomassa adalah piramida yang menggambarkan berat atau massa kering total organisme hidup dari masing- masing tingkat trofiknya pada suatu ekosistem dalam kuran waktu tertentu.
  • 31. 5. PIRAMIDA EKOLOGI c.) Piramida energi Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan energi pada tiap tahap tingkatan trofik. Piramida energi dibuat berdasarkan pada observasi dalam waktu yang lama.
  • 32. 6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA) 6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA) siklus biogeokimia atau siklus materi didefinisikan sebagai perputaran unsur kimia antara atmosfer, hidrosfer, litosfer, dan biosfer. Siklus biogeokimia bergerak dengan memutar bahan kimia yang diserap atau dicerna oleh organisme dan kemudian melewati jaring makanan. Dan akan berakhir di udara, air dan tanah melalui berbagai kegiatan metabolisme. Dalam siklus materi terdapat beberapa siklus diantaranya : siklus nitrogen, siklus air, siklus oksigen, siklus belerang, siklus fosfor.
  • 33. 6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA) a.) Siklus nitrogen Siklus nitrogen adalah proses penting bagi sebagian besar bentuk kehidupan di Bumi. Siklus nitrogen menggambarkan cara nitrogen bergerak antara atmosfer, tanaman, tanah, hewan dan bakteri – dan bagaimana berbagai elemen berkontribusi terhadap ekosistem. Organisme utama yang mendorong proses ini adalah tanaman, hewan dan bakteri, meskipun jamur juga berperan.
  • 34. 6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA) b.) Siklus Air Siklus air menggambarkan gerakan air yang kontinu pada, di atas, dan di bawah permukaan bumi. Air bergerak dari satu reservoir lain dengan proses fisik penguapan, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan dan aliran substrat. Melalui proses ini air mengalami fase yang berbeda seperti cair, padat dan gas.
  • 35. 6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA) c.) Siklus Karbon dan Oksigen siklus oksigen adalah proses pertukaran oksigen di bumi ini yang berlangsung secaraterus menerus tidak ada habisnya.Siklus oksigen menggambarkan pergerakan oksigen di dalam atmosfer, biosfer dan litosfer.
  • 36. 6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA) d.) Siklus Belerang ( Sulfur ) Siklus sulfur adalah perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur diokasida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan di dalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
  • 37. 6. SIKLUS MATERI (BIOGEOKIMIA) e.) Siklus Fosfor Daur Fosfor adalah proses perubahan dari fosfat anorganik menjadi fosfat organik dan kembali menjadi fosfat anorganik secara kesinambungan dan tanpa jeda. Fosfor adalah komponen penting pada membran sel, asam nukleat dan tranfer energi pada respirasi sel. Siklus fosfor berbeda dari siklus biogeokimia utama lain dalam hal ini tidak termasuk fase gas.
  • 38. TIPE–TIPE EKOSISTEM Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi yang meliputi faktor biotik dan abiotik. Masing-masing saling memengaruhi satu dengan lainnya untuk memelihara kehidupan sehingga terjadi keseimbangan , keselarasan , dan keserasian. Hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya membentuk berbagai macam tipe ekosistem, yaitu : 1. Ekosistem Darat 2. Ekosistem Laut 3. Ekosistem Terumbu Karang 4. Ekosistem Pantai 5. Ekosistem Estuaria 6. Ekosistem Air Tawar
  • 39. 1. EKOSISTEM DARAT Ekosistem darat adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh daratan. Di Indonesia terkenal dengan tiga ekosistem darat alami, yaitu: a) Vegetasi Pamah Vegetasi pamah merupakan vegetasi yang paling besar diantara vegetasi ekosistem darat yang lainnya. Dataran rendah adalah daerah yang memiliki ketinggian 0-1000 m di atas permukaan laut. Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem vegetasi pamah. Contohnya: hutan rawa air tawar,hutan rawa gambut, hutan sagu, hutan tepi sungai.
  • 40. 1. EKOSISTEM DARAT b.) Vegetasi Pegunungan vegetasi pegunungan meliputi daerah ketinggian 1.000- 4.600 m di atas permukaan air laut. Iklim di ekosistem paguna ditentukan oleh ketinggian. Semakin tinggi suatu daerah semakin rendah curah hujannya. Curah hujan yang rendah ini berpengaruh terhadap rendahnya keanekaragaman komunitas. Jenis tumbuhan yang berkembang baik adalah jenis paku- pakuan, lumut, dan beberapa bunga.
  • 41. 1. EKOSISTEM DARAT c.) Vegetasi Monsun Vegetasi ini banyak dijumpai didaerah beriklim kering yang memiliki curah hujan sedikit. Daerahnya meliputi wilayah pada elevasi 0-800 m. Misalnya hutan munson yang terdapat di Jawa Timur bagian timur, Nusa Tenggara Timur. Ciri hutan munson adalah pohon- pohonnya rendah, banyak cabang dan batangnya tidak lurus.
  • 42. 2. EKOSISTEM LAUT Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut. Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut: • Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi. • NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%. • Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut. • Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan. Ekosistem laut juga berperan penting bagi lingkungan di daratan. 50% oksigen yang dihisap organisme di daratan berasal dari fitoplankton di lautan.
  • 43. 3. EKOSISTEM TERUMBU KARANG Binatang karang adalah pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Binatang karang yang berukuran sangat kecil, disebut polip, yang dalam jumlah ribuan membentuk koloni yang dikenal sebagai karang. Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang sebagian besar dihasilkan koral. Di dalam terumbu karang, koral adalah insinyur ekosistemnya. Sebagai hewan yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya,karang merupakan komponen yang terpenting dari ekosistem tersebut. Jadi Terumbu karang (coral reefs) merupakan ekosistem laut tropis yang terdapat di perairan dangkal yang jernih, hangat, memiliki kadar CaCO3 (Kalsium Karbonat) tinggi, dan komunitasnya didominasi berbagai jenis hewan karang keras.
  • 44. 4. EKOSISTEM PANTAI Kelompok ekosistem ini terdapat di daerah perbatasan darat dan laut serta daerah pasang surut. Hutan yang terdapat di sekitar pantai disebut hutan pantai. Pada wilayah pantai dengan berbagai vegetasi merupakan ekosistem tersendiri yang disebut ekosistem pantai. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut air laut. Apabila dilihat perkembangan vegetasi yang ada di daerah pantai (litoral), maka sesungguhnya sering dijumpai dua formasi vegetasi, yaitu formasi Pescaprae dan formasi Barringtonia.
  • 45. 4. EKOSISTEM PANTAI 1) Formasi Prescaprae Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuhan yang tumbuh digundukan pasir adalah Ipomoea Pes Caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin,tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. 2) Formasi Baringtonia Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas.
  • 46. 5. EKOSISTEM ESTUARIA Ekosistem estuari adalah ekosistem perairan semi- tertutup yang memiliki badan air dengan hubungan terbuka antara perairan laut dan air tawar yang dibawa oleh sungai. Percampuran ini terjadi paling tidak setengah waktu dari setahun. Pada wilayah tersebut terjadi percampuran antara masa air laut dengan air tawar dari daratan, sehingga air menjadi payau (brackish). Wilayah ini meliputi muara sungai dan delta- delta besar, hutan mangrove dekat estuari dan hamparan lumpur dan pasir yang luas. Wilayah ini juga dapat dikatakan sebagai wilayah yang sangat dinamis.
  • 47. 6. EKOSISTEM AIR TAWAR Ekosistem air tawar memiliki beberapa karakteristik diantaranya yaitu perubahan variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang dan dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang banyak terdapat pada ekosistem air tawar adalah jenis ganggang (alga), sedangkan lainnya yaitu tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam ekosistem air tawar. Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air tawar lotik merupakan perairan berarus, contohnya adalah sungai. Adapun ekosistem air tawar lentik memiliki ciri-ciri yaitu airnya tidak berarus. Contoh perairan lentik yaitu danau.
  • 48. 6. EKOSISTEM AIR TAWAR a.) Danau Danau memiliki ciri khas yaitu air yang tenang sehingga kondisi biotik dan abiotiknya relatif stabil. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari memungkinkan terjadinya fotosintesis disebut daerah fotik. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 3 zona atau daerah sebagai berikut:  Zona litoral : Zona litoral merupakan wilayah tepi pada danau dan daerah ini merupakan daerah dangkal. berbagai siput dan remis, serangga, crustacea, ikan, amfibi (katak), reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
  • 49. 6. EKOSISTEM AIR TAWAR  Zona limnetik : merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Zona ini dihuni oleh berbagai organisme, diantaranya fitoplankton termasuk ganggang dan sianobakteri, zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang serta nekton.  Zona profundal : merupakan daerah yang dalam dan merupakan daerah dasar pada suatu danau. pada zona profundal terdapat banyak mikroba (bakteri) dan makhluk hidup lain yang dapat hidup secara anaerob.  Daerah bentik : merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
  • 50. 6. EKOSISTEM AIR TAWAR b.) Sungai Sungai merupakan air yang mengalir searah dari hulu menuju hilir. Aliran air yang konstan, mengikis tanah dan membentuk habitat unik yang menjadi penunjang kehidupan beberapa organisme. Selan itu, aliran sungai memengaruhi penumpukan sedimen, suplai oksigen, dan nutrisi. Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.