2. Tuli mendadak:
◦Tuli terjadi secara tiba-tiba
◦Bersifat sensorineural
◦Penyebab tidak diketahui
◦Gangguan pendengaran >30dB (3 frekuensi berurutan) terjadi dalam waktu <3 hari
3. Biasanya ketulian unilateral, 2% (bilateral)
Angka kejadian USA: 5-10/100.000/tahun
Jenis kelamin bukan suatu faktor risiko
Dapat terjadi pada semua umur, anak jarang dilaporkan
ISSNHL: 85-90%, >unilateral (96-99%)
Sembuh spontan (32-65% kasus)
4. AnatomiTelingaDalam
Perubahan energi dalam cairan koklea dan pergerakan partisi Pola gelombang yang karakteristik :
basal apeks (travelling wave)
5. Koklea arteri terminal tanpa anastomosis
A.Vestibulokoklearis : Basal tuli sensorineural nada tinggi
A.Spiralis modioli : Apekstuli sensorineural nada rendah
9. Mc CabeFormasi kompleks imun distria vaskularis, sakus, duktus endolimfe
Autoantibodi spesifik & hub SuddenDeafnesdg peny autoimun
Provokasidegenerasi organ corti, stria vaskularis, spiral ganglion
Hiramatsu & Wakabayasisitokin IL-6 regulasi hematopoesis, aktifasi sel imun & inflamasireseptornya di sel-sel ganglion spiral organ corti, sel rambut & penunjang
10. Gangguan metabolik: hipertensi, DM, kolesterol tinggi
Penyakit infeksi dan gangguan imunologi
Trauma
Neoplasma
Obat-obat ototoksik
Gangguan sirkulasi dan kelainan hematologi
Gangguan neurologi
11. Penurunan/ hilangnyapendengarantiba-tiba
Unilateral
70%-telingaberdenging
50%-vertigo
Disadariketikapenderitabanguntidurpagihari
Penderitadapatmemastikansaatmulaipendengarannyamenurun
Gangguanpd semuafrekuensipendengaran(seringpadafrekuensitinggi)
Frekuensirendah acute low tone hearing loss (bedakandenganoklusituba)
12. Evaluasi pasien sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan teliti
Informasi mengenai: onset, jangka waktu, gejala yang menyertai, aktivitas yang dilakukan, riwayat penyakit sebelumnya untuk mencari faktor risiko sangat diperlukan
13. Pada pemeriksaan pendengaran didapatkan:
◦Tes penala: Rinne (+), Weber lateralisasi ke telinga yang sehat, Schwabach memendek
◦Audiometri nada murni: tuli sensorineural
◦Audiometri impedans: timpanogram tipe A (normal), refleks stapedius ipsilateral (-) atau (+), kontralateral (+)
14. Steroid
•Consensus on Diagnosis & Treatment of SHL, 2011
•Metilprednisolonsebagaistandarterapi
Terapioksigenhiperbarik
•First European Consensus Conference on Hyperbaric Medicine, 1994
•Clinical Practice Guideline; SHL, AAOL, 2012
•Meta analisisCochrane
•Oksigen100%, tekanan2-3 ATA, ruangkedapudara, 60-120 menit, dalam10-40 sesiterapi, 1 kali sehari
16. Consensus on Diagnosis & Treatment of SHL, 2010: terapi terpilih kortikosteroid sistemik, kortikosteroid intratimpani tidak menunjukkan perbaikan
Prednison/Metilprednisolon: 1 mg/kgBB, single dose, tappering off 20 mg/5 hari
Bila pendengaran >70dB ±vertigo kortikosteroid intravena 7 hari/metilprednisolon 500 mg per hari perbaikan
17. Perbaikan fungsi pendengaran:
1.Sembuh:< 30 dB, frekuensi 250, 500 ,1000, 2000 Hz dan < 25 dB pada frekuensi 4000 Hz
2.Sangat baik: >30 dB pada 5 frekuensi
3. Baik:±10-30 dB pada 5 frekuensi
4. Tidak ada perbaikan: < 10 dB pada 5 frekuensi
Berat ketulian, bentuk audiogram, vertigo, onset terapi, usia, faktorpredisposisi
Baiktuli minimal, pd frekuensi rendah, tidakadavertigo , terapi diawal
18. Variasi predisposisi
Shotgun therapy
Regimen terapi yg pernah dilaporkan
Vasodilator, Antikoagulan, Dektran
Kortikosteroid
Diuretik,vitamin, mineral, sedative
Hiperbarik
Antivirus
Consensus on Diagnosis and Treatment of Sudden Hearing Loss, 2011 STANDAR TERAPI
TERAPI HIPERBARIK MASIH DITELITI
Metilprednisolon:
1 mg/kg BB, single dose, tapering off tiap5 hari
19.
20. Ditangkapnya bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tsb melalui MT osikel stapes menggerakan tingkap lonjong gerak relatif antara membran basilaris & tektoria.
Defleksi stereosilia sel2 rambut repolarisasi sel rambut neurotransmiter potensial aksi saraf auditorius
Pada telinga dalam terdapat perubahan energi dalam cairan kokleadan pergerakan partisi gelombang karakteristik dari basal ke apeks (travelling wave)
21. Koklea & organ vestibuler diperdarahi oleh A. Auditorius interna(=a. Labirintin) yang berasal dr A. Cerebella anterior inferior yg mrpkan cabang A. Basilaris. Beberapa kasusada variasi dimana A.labirintin langsung mendpt p”darahn dr A. Basilaris.
A.Auditorius interna bercab 2 :
1) A. vestibularis anterior: KSS post, lat,utrikulus, posterior sakulus.
2)A.cochlearis ; bercab 2 :
2.1) a. Spiralis modioli :apek koklea, lengkung ke2, lengkung basal kokleayg mrpkan reseptor utk nada rendah
2.2) a. Vestibulokoklearis: kss post, sakulus dan basal post koklea yg merpkn reseptor nada tinggi.
22. TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
International Congress on Hyperbaric MedicineTerapiO2: 100%
( hyperbaric chamber).
Prinsip: KekuranganO2 tingkat seluler ggn kehidupan organisme.
Tekanan oksigen tinggi: matrik sel penopang kehidupan menjadioptimal perbaikan fungsi pendengaran
Ohno: hiperbarik > inj IV bufolmedil / pentoxifilin
Korpinar : angka kesembuhan dipengaruhi jml sesi (±18 sesi )
Muzzi : jumlah sesi tidak signifikan mempengaruhi hasil
Terapi tunggal pengganti konvensionalpenelitian lanjut