1. HIE terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak bayi selama masa perinatal yang dapat menyebabkan nekrosis dan apoptosis neuron.
2. Terapi hipotermia dalam 6 jam setelah kelahiran selama 72 jam dapat mengurangi resiko kematian dan gangguan neurologis akibat HIE.
3. Lokasi kerusakan otak yang paling sering terkena dampak HIE antara lain hipokampus, neokortex, dan serebelum.
6. Patofisiologi
Penurunan a d e no s ine 5 -trip ho s p ha t (ATP)
Gangguan masuknya kalsium
Eksitotoksisitas
Peningkatan protease intraseluler
Pelepasan asam lemak bebas
Pengaktifan sistem nitrat oksida
Pembentukan radikal bebas
Reperfusi jaringan
9. Manifestasi Klinis
Kelainan neuropatologis akibat HIE tergantung
dari distribusi vaskuler SSP dan masa gestasi
waktu terjadinya gangguan
Bentuk kelainan neuropatologis: pada bayi
cukup bulan akan terjadi status marmoratus
dan wa te rs he ld infa rc t, sedangkan pada bayi
kurang bulan terjadi leukomalasia
periventrikuler dan nekrosis fokal
10. Klasifikasi HIE
Klasifikasi Stage 1 Stage 2 Stage 3
Kesadaran Hyperalert Letargis Stupor, koma
Kontrol neuromuscular Respon terhadap stimulasi Gangguan pergerakan Gangguan atau tidak ada
spontan pergerakan spontan
Tonus otot Normal
Hipotonia ringan Flasid
Sikap Mild distal flexion
Strong distal flexion Deserebrasi
Refleks tendon Meningkat
Meningkat Menurun atau hilang
Mioklonia Ada
Ada Tidak ada
Kejang Tidak ada
Sering ada Sering ada
Fungsi otonom Simpatis
Parasimpatis Simpatis dan parasimpatis
Pupil Dilatasi menurun
Miosis
Pernapasan Spontan, regular Anisokor
Periodik
Heart rate Normal atau takikardi Periodik, apnea
Bradikardi
Motilitas usus Normal atau menurun Bradikardi
Meningkat
EEG Normal Bervariasi
Low voltage
Periodik atau isoelektrik
Lama gejala < 24 jam Beberapa jam sampai
2-14 hari beberapa minggu
18. Dilakukan dalam 6 jam setelah kelahiran
Selama 72 jam
Pemantauan: kondisi status jantung dan paru,
analisa gas darah, keseimbangan cairan dan
elektrolit, serta fungsi ginjal, hepar dan faktor
koagulasi
22. Diuresis akibat penekanan hormon antidiuretik
Hipertensi pulmonal
Asidosis metabolik
Hiperglikemia dan
Hipokalemia
23. Topiramat
Mekanisme kerja:
menurunkan pelepasan asam amino
eksitotoksik dan depolarisasi
Menurunkan kalsium intraseluler
Menghambat reseptor α-3 -a m ino -hy d ro x y -5 -
m e thy l-4-is o x a z o le p ro -p io nic a c id (AMPA)
dan
Memiliki sifat anti eksitotoksik sehingga
menghambat degenerasi motorik
24. Topiramat akan efektif dikombinasi
dengan hipotermia karena
meningkatkan efikasi hipotermia,
memperbaiki fungsi dan menurunkan
beratnya trauma otak.
Dosis topiramat: 5 mg/kgBB
29. Neuroprotektan lain
Magnesium sulfat
Magnesium sulfat (MgSO4): lebih rendah
mengalami CP di kemudian hari, memiliki
efek perlindungan terhadap kerusakan
otak pada bayi prematur
30. Allopurinol
Penghambat enzim x a nthine -o x id a s e dan
bersifat akan menekan radikal bebas.
Penelitian penggunaan allopurinol pada HIE
telah dilakukan pada percobaan binatang:
dapat menurunkan beratnya edema dan
perluasan lesi neuropatologi
31.
32. Opioid
Penelitian opioid eksogen dan endogen dapat
melindungi sel saraf korteks dari kematian sel
akibat HIE
Pada tahun 2005, Angeles dkk
mempublikasikan suatu penelitian yang
menganalisis hubungan antara analgetik
opioid dengan kerusakan saraf
33. Eritropoietin
Neuroproteksi berhubungan dengan
hipotermia. Namun penelitian ini masih belum
banyak dan penggunaannya masih belum
jelas.
Ada satu penelitian yang menyatakan bahwa
eritropoietin ini dapat memperbaiki gangguan
kognitif dan sensorik pada bayi yang
mengalami HIE
34. Terapi stem cell
Terapi s te m c e ll telah diteliti pada neonatus
yang mengalami HIE disebutkan setelah terapi
s te m c e ll menunjukkan adanya migrasi sel-sel
ini kedaerah trauma dan mengalami
diferensiasi
43. Pada HIE dapat terjadi nekrosis dan
apoptosis.
Nekrosis: ruptur membran plasma, edema
organ intraseluler, pecahnya volume sel dan
respon peradangan
Apoptosis: kematian sel yang diprogram.
Berbeda antara apoptosis karena gangguan
perkembangan dengan HIE.
44. Perbedaan antara nekrosis dan apoptosis
tergantung waktu, daerah terkena dan
neuronal network pattern.
Nekrosis awal: 3 jam set HIE pada forebrain
ipsilateral
24 jam setelah HIE: apoptosis tampak pada
ipsilateral ventral basal thalamus
45. EPO
Adalah glikoprotein
Peran: fungsi peradangan, respon imun,
perkembangan CNS dan angiogenesis.
Penelitian sebelumnya: EPO dan reseptor
EPO banyak ditemukan pada sel astrosit, sel
endotelial dan mikroglia (pada binatang)
Baru-baru ini: EPO diberikan pada kurang dari
48 jam untuk bayi cukup bulan diberikan 300
U/kgBB kemudian dilanjutkan setiap selang
beberapa waktu selama 2 minggu sebanyak
500 U/kgBB
46. Pada manusia: EPO ini aman dan efektif pada
bayi prematur denagn BBLR
Dosis 500-2500 U/kgBB
47. Lokasi injury
Tergantung pada umur kehamilan dan
keterlibatan substantia grisea pada bayi cukup
bulan dan substansia alba pada bayi
prematur.
Bayi cukup bulan: hipoperfusi terlokalisir pada
superfisial daerah parasagital dengan iskemia
berada pada korteks dan subkorteks
substansia alba
Bayi prematur: daerah periventrikuler
substansia alba
48.
49. Kriteria faktor resiko intrapartum
berhubungan dengan CP
pH umbilikal < 7
Early onset severe or moderat NE pada bayi >
34 minggu kehamilan
CP spastis kuadriplegia atau diskinetik
Penyebab bukan trauma, gangguan koagulasi,
infeksi atau genetik
50. Prognosis
16% menunjukkan CP berat, kebutaan,
keterlambatan perkembangan, kejang dan
gangguan dengar.
51. Monitoring HIE
EEG: untuk monitoring aktivitas berlebihan di
otak, mendeteksi kejang
MRI: mendeteksi perubahan struktur
CT
52. hypotermia
Penelitian terhadap bayi, hipotermia dapat
menurunkan resiko kematian dan
keterbatasan pada saat umur 18 bln
Hipotermia bukan merupqkqn standar
perawatan, namun tahun 2010 International
Liaison Committee on Resuscitation
guidelines menyatakan bahwa bayi yang term
dengan HIE sedang sampai berat harus
diberikan terapi hipotermia
53. Sejarah hipotermia
Mulai tahun 1930 dan 1940: korban tenggelam
setelah periode asfiksia yang lama
1940: Temple fay melaporkan pada pasien
yang menderita trauma kepala dan aneurisma
intraserebral
55. Xenon dgn hipotermia
Kombinasi: masih penelitian pada binatang
Xenon: superior thd antagonis NMDA,
menghambat AMPA dan Kainate reseptor
56. Penyebab HIE pada periode perinatal adalah
asfiksia perinatal, disebabkan oleh:
- hambatan aliran darah ke umbilikal
- insufisiensi pertukaran gas transplasenta
- perfusi plasenta tidak adekuat (hipotensi ibu)
- IUGR
- Kegagalan pengembangan paru pada saat
kelahiran
58. Watersheld infarckts in the
brain
Adalah lesi iskemia yang terletak pada
perbatasan zone antara dua arteri utama
sebagai contoh arteri cerebri posterior dan
medial
Penyebab watersheld infarcts:
- hipotensi
- mikroemboli
- oklusi karotis
- penyebab tdk diketahui