SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
bab 2-Himpunan
Himpunan (1)
o Himpunan  kumpulan objek – objek yang berbeda.
o Objek didalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.
o Penyajian himpunan :
1. Enumerasi ( menyebutkan semua anggota himpunan yang ada)
contoh 1 : A = {1,2,3,4}; B = {2,4,6,8}
2. Simbol – simbol baku (ditulis dengan menggunakan huruf kapital yang dicetak
tebal)
contoh 2: N = himpunan bilangan asli = {1,2,…}
P = himpunan bilangan bulat positif ={1,2,3,…}
Z = himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }
Q = himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan riil
C = himpunan bilangan kompleks
2
Himpunan(2)
3. Notasi pembentuk himpunan
Notasi: { x  syarat yang harus dipenuhi oleh x }
Aturan:
1. Bagian di kiri tanda ‘|’ melambangkan elemen himpunan
2. Tanda ‘|’ dibaca dimana atau sedemikian hingga
3. Bagian di kanan tanda’|’ menunjukkan syarat keanggotaan himpunan
4. Setiap tanda ‘,’ didalam syarat kenaggotaan dibaca sebagai dan
contoh 3: A adalah himpunan bilangan bulat positif yang lebih kecil dari 5
A = { x | x adalah bilangan bulat positif lebih kecil dari 5}
atau A = { x | x P, x < 5 } yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4}
contoh 4: M = { x | x adalah mahasiswa yang mengambil kuliah IF2151}
3

Himpunan(2)
4. Diagram Venn
Contoh 5:
Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}.
Diagram Venn :
4
A B

Kardinalitas
● Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari himpunan A.
● Misalkan A merupakan himpunan berhingga,maka jumlah elemen berbeda
di dalam A disebut kardinal dari himpunan A.
● notasi : n(A) atau |A|
● Contoh 6:
a. A = {x | x merupakan bilangan prima yang lebih
kecil dari 20}, A={2,3,5,7,11,13,17,19},maka |A| = 8
b. B = {a, {a}, {{a}}, { }}, maka |B| = 4
c. B = { x | x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 21 },
atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka B = 8
d. T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka T = 5
e. A = {a, {a}, {{a}} }, maka A = 3
5
Himpunan Kosong
● Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan
kardinal = 0.
● Notasi :  atau { }
● Contoh 7:
(i) A = {x | x > x}, maka |A| = 0
(ii) B = {x | x adalah akar persamaan dari x2 + 5x + 10= 0}, maka |B| = 0
(iii) E = { x | x < x }, maka n(E) = 0
(iv) P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0
(v) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0
● himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {}
● himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {, {}}
● {} bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu
himpunan kosong.
6
Himpunan Bagian (Subset)
● Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika
dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B.
● B dikatakan superset dari A.
● Notasi : A  B
● Contoh 8:
a. {1, 2, 3}  {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
b. {1, 2, 3}  {1,2,3}
c. A = {(x,y) | x+y < 4, x≥0, y≥0} dan B = {(x,y) | 2x+y < 4, x≥0, y≥0}
maka B  A
d. Jika A  B maka bentuk diagram venn-nya:
7
Himpunan yang Sama
● A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan
sebaliknya setiap elemen B merupakan elemen A.
● A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan
bagian dari A.
● Jika tidak demikian, maka A  B.
● Notasi : A = B  A  B dan B  A
● Contoh 9:
(i) Jika A = { 0, 1 } dan B = { x | x (x – 1) = 0 }, maka A = B
(ii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B
(iii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka A  B
● Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma berikut:
(a) A = A, B = B, dan C = C
(b) jika A = B, maka B = A
(c) jika A = B dan B = C, maka A = C
8
Himpunan yang Ekivalen
● Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika
kardinal dari kedua himpunan tersebut sama.
● Notasi : A ~ B  A = B
● Contoh 10: Misalkan A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka A ~ B
sebab A = B = 4
9
Himpunan Saling Lepas
● Dua himpunan dikatakan saling lepas, jika dan hanya jika keduanya tidak
memiliki elemen yang sama.
● Notasi : A // B
● Diagram Venn:
● Contoh 11:
JIka A = {1,3,5,7} dan B = {a,b,c,d}, maka A//B
10
Himpunan Kuasa
● Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan
yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk
himpunan kosong dan himpunan A sendiri.
● Notasi : P(A) atau 2A
● Jika A = m, maka P(A) =
● Contoh 12.
Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}
● Contoh 13.
Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P() = {}, dan himpunan
kuasa dari himpunan {} adalah P({}) = {, {}}.
11
2m
Operasi Himpunan (1)
● Irisan (intersection)
○ Irisan dari himpunan A dan B adalah sebuah himpunan yang
setiap elemennya dari himpunan A dan B.
○ Notasi : A  B = {x|x є A dan x є B}
12
Contoh :
Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B
= {4, 10, 14, 18},
maka A  B = {4, 10}
Operasi Himpunan (2)
● Gabungan (union)
○ Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang
setiap anggotanya merupakan anggota himpunan A dan B.
○ Notasi : A  B = { x  x  A atau x  B }
13
Contoh :
Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = {
7, 5, 22 }, maka A B = { 2, 5,
7, 8, 22 }
PRINSIP
DUALITAS
● Prinsip dualitas: dua
konsep yang
berbeda dapat
dipertukarkan namun
tetap memberikan
jawaban yang benar.
14
1. Hukum identitas:
A   = A
Dualnya:
A  U = A
2. Hukum null/dominasi:
A   = 
Dualnya:
A  U = U
3. Hukum komplemen:
A  A = U
Dualnya:
A  A = 
4. Hukum idempoten:
A  A = A
Dualnya:
A  A = A
5. Hukum penyerapan:
A  (A  B) = A
Dualnya:
A  (A  B) = A
6. Hukum komutatif:
A  B = B  A
Dualnya:
A  B = B  A
7. Hukum asosiatif:
A  (B  C) = (A  B)  C
Dualnya:
A  (B  C) = (A  B)  C
8. Hukum distributif:
A  (B  C)=(A  B)  (A  C)
Dualnya:
A  (B  C) = (A  B)  (A  C)
9. Hukum De Morgan:
B
A  = A  B
Dualnya:
B
A  = A  B
10. Hukum 0/1
= U
Dualnya:
U = 
Operasi Himpunan (3)
● Komplemen (complement)
○ Komplemen dari himpunan A adalah himpunan yang
mengandung semua elemen dalam semesta
pembicaraan yang tidak ada didalam A.
○ Notasi : A= { x  x  U, x  A }
15
Contoh :
Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 },
jika A = {1, 3, 7, 9}, maka =
{2, 4, 6, 8}
Operasi Himpunan (4)
● Selisih (difference)
○ Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu
himpunan yang elemennya merupakan elemen dari
A tetapi bukan elemen dari B. Selisih dari A dan B
dapat juga dikatakan sebagai komplemen
himpunan B relatif terhadap himpunan A.
○ Notasi :
A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B
16
Contoh :
{1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3,
5} = {2}
Operasi Himpunan (5)
● Beda Setangkup (Symmetric Difference)
○ Beda stangkup dari himpunan A dan B adalah suatu
himpunan yang elemennya ada pada himpunan A
atau B, tetapi tidak pada keduanya.
○ Notasi : A  B = (A  B) – (A  B) = (A – B)  (B –
A)
17
Contoh :
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 }, maka A B =
{ 3, 4, 5, 6 }
Perkalian Kartesian (cartesian product)
● Perkalian Kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang
elemennya adalah semua pasangan berurutan (ordered pairs) yang
dibentuk dari komponen pertama dari himpunan A dan komponen
kedua dari himpunan B
● Notasi: A  B = {(a, b)  a  A dan b  B }
● Kardinalitas perkalian kartesian : A  B = AB
● Contoh 20.
● (i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka
C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
● (ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka
A  B = himpunan semua titik di bidang datar
18
Perkalian Kartesian (cartesian product)
● Catatan:
1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka: A  B = A .
B.
2. Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan (b, a), dengan kata lain (a, b)
 (b, a).
3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A  B  B  A dengan syarat A
atau B tidak kosong.
Pada Contoh 20(i) di atas, D  C = {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1), (b, 2), (b, 3)
}  C  D.
4. Jika A =  atau B = , maka A  B = B  A = 
19
Perkalian Kartesian (cartesian product)
● A = himpunan makanan = { s = soto, g = gado-gado, n = nasi goreng, m
= mie rebus }
● B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t = teh, d = es dawet }
● Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat disusun
dari kedua himpunan di atas?
● Jawab:
● A  B = AB = 4  3 = 12 kombinasi dan minuman, yaitu {(s, c),
(s, t), (s, d), (g, c), (g, t), (g, d), (n, c), (n, t), (n, d), (m, c), (m, t), (m, d)}.
20
Pembuktian pernyataan suatu himpunan
1. Pembuktian dengan menggunakan diagram Venn
Contoh 26. Misalkan A, B, dan C adalah himpunan. Buktikan A  (B  C) = (A
 B)  (A  C) dengan diagram Venn.
Bukti:
A  (B  C) (A  B)  (A  C)
Kedua digaram Venn memberikan area arsiran yang sama.
Terbukti bahwa A  (B  C) = (A  B)  (A  C).
Diagram Venn hanya dapat digunakan jika himpunan yang digambarkan tidak
banyak jumlahnya.
Metode ini mengilustrasikan ketimbang membuktikan fakta. Diagram Venn
tidak dianggap sebagai metode yang valid untuk pembuktian secara formal.
21
Pembuktian pernyataan suatu himpunan
2. Pembuktikan dengan menggunakan tabel keanggotaan
Contoh 27. Misalkan A, B, dan C adalah himpunan. Buktikan bahwa :
A  (B  C) = (A  B)  (A  C).
Bukti:
Karena kolom A  (B  C) dan kolom (A  B)  (A  C) sama, maka A  (B 
C) = (A  B)  (A  C).
22
A B C B  C A  (B  C) A  B A  C (A  B)  (A  C)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
Pembuktian pernyataan suatu himpunan
●
23
Pembuktian pernyataan suatu himpunan
4. Pembuktian dengan menggunakan definisi
● Metode ini digunakan untuk membuktikan pernyataan himpunan yang tidak
berbentuk kesamaan, tetapi pernyataan yang berbentuk implikasi.
● Biasanya di dalam implikasi tersebut terdapat notasi himpunan bagian ( atau
).
Contoh. Misalkan A dan B himpunan. Jika A  B =  dan A  (B  C) maka A
 C. Buktikan!
Bukti:
I. Dari definisi himpunan bagian, P  Q jika dan hanya jika setiap x  P juga 
Q. Misalkan x  A. Karena A  (B  C), maka dari definisi himpunan bagian,
x juga  (B  C).
II. Dari definisi operasi gabungan (), x  (B  C) berarti x  B atau x  C.
Karena x  A dan A  B = , maka x  B
Dari (I) dan (II), x  C harus benar. Karena x  A juga berlaku x  C, maka
dapat disimpulkan A  C . 24
Prinsip Inklusi-Eksklusi
• Prinsip Inklusi-Eksklusi adalah suatu prinsip yang digunakan untuk
mengetahui jumlah elemen hasil penggabungan dari beberapa
himpunan.
• Jumlah elemen hasil penggabungan dihitung dari jumlah elemen di
masing-masing himpunan dikurangi dengan jumlah elemen di
dalam irisannya.
• Untuk dua himpunan A dan B:
A  B = A + B – A  B
A  B = A +B – 2A  B
25
Contoh:
U=100
A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3,
B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5,
A  B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu
himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh KPK – Kelipatan
Persekutuan Terkecil – dari 3 dan 5, yaitu 15),
Hitunglah jumlah bilangan yang habis di bagi 3 atau 5?
yang ditanyakan adalah A  B.
A = 100/3 = 33,
B = 100/5 = 20,
A  B = 100/15 = 6
A  B = A + B – A  B = 33 + 20 – 6 = 47
Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5.
26
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Contoh:
Di antara bilangan bulat antara 101 dan 600 (termasuk 101 dan 600 itu
sendiri), berapa banyak bilangan yang tidak habis dibagi oleh 4 dan 5 atau
yang habis dibagi oleh keduanya?
Solusi:
Misalkan
U={Jumlah bilangan bulat antara 101 dan 600,
termasuk 101 dan 600 }
A = { Anggota U yang habis dibagi 4 }
B = { Anggota U yang habis dibagi 5 }
Maka
U= 600-101 = 500
A= 500/4 = 125
B= 500/5 = 100
A  B = 500/20 = 25
27
Ditanyakan: A  B?
Prinsip Inklusi-Eksklusi
A  B = A + B – 2A  B
= 125 + 100 – 225
= 175
A  B = U – A  B
= 500 – 175
= 325
28
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Prinsip inklusi-ekslusi untuk 3 buah himpunan A,B,C :
Misalkan A1, A2, …, An himpunan hingga.
Maka
|
|
)
1
(
|
|
|
|
|
|
|
|
2
1
1
1
1
1
2
2
1
n
n
k
j
n
k
j
i
i
j
n
j
i
i
n
i
i
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A































29
A B C A B C A B A C B C A B C
             
Prinsip Inklusi-Eksklusi
● Contoh:
Carilah banyaknya anggota dari |A  B  C  D| jika setiap himpunan
berukuran 50, setiap irisan dari dua himpunan berukuran 30, setiap irisan dari
tiga himpunan berukuran 10, dan irisan dari keempat himpunan berukuran 2.
Solusi.
|ABCD|=|A| + |B| + |C| + |D| - |AB| -
|AC| - |AD| - |BC| - |BD|-
|CD| + |ABC|+ |ABD|+
|ACD|+ |BCD| -
|A  B  C  D|
= 4 . 50 – 6 . 30 + 4 . 10 – 2 = 58
30
TUGAS
1. Misalkan A adalah himpunan. Periksa apakan setiap himpunan dibawah ini
benar atau salah. Jika salah, bagaimana seharusnya:
a.
b.
2. Dalam suatu survey pada 60 orang, didapat bahwa 25 orang membaca
majalah Tempo, 26 orang membaca majalah Gatra dan 26 orang membaca
majalah Intisari. Juga terdapat 9 orang yang membaca majalah Tempo dan
Intisari, 11 orang membaca majalah Tempo dan Gatra, 8 orang membaca
Gatra dan Intisari, serta 8 orang tidak membaca majalah satupun. Tentukan
jumlah orang yang membaca ketiga majalah tersebut?. Tentukan juga
jumlah orang yang benar- benar membaca satu majalah?.
3. Buktikan dengan menggunakan hukum-hukum himpunan. Misalkan A dan B
himpunan. Buktikan bahwa
31
( )
A P A A
 
( )
A P A

( ) ( )
A B A B A
   
Tugas:
4. Sebanyak 115 mahasiswa mengambil mata kuliah Matematika Diskrit, 71
Kalkulus Peubah Banyak, dan 56 Geometri. Di antaranya, 25 mahasiswa
mengambil Matematika Diskrit dan Kalkulus Peubah Banyak, 14 Matematika
Diskrit dan Geometri, serta 9 orang mengambil Kalkulus Peubah Banyak dan
Geometri. Jika terdapat 196 mahasiswa yang mengambil paling sedikit satu
dari ketiga mata kuliah tersebut, berapa orang yang mengambil ketiga mata
kuliah sekaligus?
5. Pada suatu angket yang diikuti 40 pelajar diketahui bahwa 32 orang lebih
menyukai Internet Explorer, 18 orang lebih menyukai Mozilla Firefox, dan 2
orang tidak menyukai keduanya.
Tentukanlah:
a) Jumlah pelajar yang menyukai Internet Explorer atau Mozilla Firefox.
b) Jumlah pelajar yang menyukai Internet Explorer atau Mozilla Firefox,
tetapi tidak keduanya.
32
33

More Related Content

Similar to Himpunan.pptx

Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02Dermawan12
 
Pertemuan 1 logmat si 2013
Pertemuan 1 logmat si 2013Pertemuan 1 logmat si 2013
Pertemuan 1 logmat si 2013Mega Kartika
 
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...NidaAuliana4
 
PPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika DiskritPPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika DiskritSigitpga
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanEman Mendrofa
 
Himpunan metstat
Himpunan metstatHimpunan metstat
Himpunan metstat33335
 
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.pptHimpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.pptFaisalTiftaZany1
 
20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.pptwayanase1
 
himpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppthimpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.pptmikhawirian
 

Similar to Himpunan.pptx (20)

Materi himpunan
Materi himpunanMateri himpunan
Materi himpunan
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02
 
3.himpunan 3
3.himpunan 33.himpunan 3
3.himpunan 3
 
Pertemuan 1 logmat si 2013
Pertemuan 1 logmat si 2013Pertemuan 1 logmat si 2013
Pertemuan 1 logmat si 2013
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...
 
PPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika DiskritPPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika Diskrit
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
 
Himpunan metstat
Himpunan metstatHimpunan metstat
Himpunan metstat
 
Ppt himpunan
Ppt himpunanPpt himpunan
Ppt himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
2.himpunan
2.himpunan  2.himpunan
2.himpunan
 
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.pptHimpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
 
20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt
 
3.Himpunan_ (1).ppt
3.Himpunan_ (1).ppt3.Himpunan_ (1).ppt
3.Himpunan_ (1).ppt
 
3.Himpunan_.ppt
3.Himpunan_.ppt3.Himpunan_.ppt
3.Himpunan_.ppt
 
himpunan
himpunanhimpunan
himpunan
 
himpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppthimpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppt
 

More from Nana Citra

P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxP. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxNana Citra
 
presentasi-kaidah-penulisan-soal-pg-uraian-oke (1).ppt
presentasi-kaidah-penulisan-soal-pg-uraian-oke (1).pptpresentasi-kaidah-penulisan-soal-pg-uraian-oke (1).ppt
presentasi-kaidah-penulisan-soal-pg-uraian-oke (1).pptNana Citra
 
Bab 1 Karakteristik IPA SD tingkat tinggi.pptx
Bab 1 Karakteristik IPA SD tingkat tinggi.pptxBab 1 Karakteristik IPA SD tingkat tinggi.pptx
Bab 1 Karakteristik IPA SD tingkat tinggi.pptxNana Citra
 
Tipologi dan Scope PTK - Kelompok 1.pptx
Tipologi dan Scope PTK - Kelompok 1.pptxTipologi dan Scope PTK - Kelompok 1.pptx
Tipologi dan Scope PTK - Kelompok 1.pptxNana Citra
 
2. Penelitian Pendidikan utk mk seminar.pptx
2. Penelitian Pendidikan utk mk seminar.pptx2. Penelitian Pendidikan utk mk seminar.pptx
2. Penelitian Pendidikan utk mk seminar.pptxNana Citra
 
PEMBELAJARAN IPA SD 1.pptx
PEMBELAJARAN IPA SD 1.pptxPEMBELAJARAN IPA SD 1.pptx
PEMBELAJARAN IPA SD 1.pptxNana Citra
 
Kelompok 2 berwawasan lingkungan.pptx
Kelompok 2 berwawasan lingkungan.pptxKelompok 2 berwawasan lingkungan.pptx
Kelompok 2 berwawasan lingkungan.pptxNana Citra
 
Lingkungan Sebagai Sumber, Sarana, dan Prasarana Belajar
Lingkungan Sebagai Sumber, Sarana, dan Prasarana BelajarLingkungan Sebagai Sumber, Sarana, dan Prasarana Belajar
Lingkungan Sebagai Sumber, Sarana, dan Prasarana BelajarNana Citra
 
Kinematika new.pptx
Kinematika new.pptxKinematika new.pptx
Kinematika new.pptxNana Citra
 
Gaya & Gerak.pptx
Gaya & Gerak.pptxGaya & Gerak.pptx
Gaya & Gerak.pptxNana Citra
 
presentasi telaah silabus dan rpp kel.18.pptx
presentasi telaah silabus dan rpp kel.18.pptxpresentasi telaah silabus dan rpp kel.18.pptx
presentasi telaah silabus dan rpp kel.18.pptxNana Citra
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaranNana Citra
 
Prosiding Seminar Nasional di UKSW Salatiga
Prosiding Seminar Nasional di UKSW SalatigaProsiding Seminar Nasional di UKSW Salatiga
Prosiding Seminar Nasional di UKSW SalatigaNana Citra
 
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016Nana Citra
 
Pengabdian e jurnal
Pengabdian e jurnalPengabdian e jurnal
Pengabdian e jurnalNana Citra
 
Pengabdian singkong
Pengabdian singkongPengabdian singkong
Pengabdian singkongNana Citra
 
Bab 13. Ringkasan determinasi dan identifikasi hewan vertebrata
Bab 13. Ringkasan determinasi dan identifikasi hewan vertebrataBab 13. Ringkasan determinasi dan identifikasi hewan vertebrata
Bab 13. Ringkasan determinasi dan identifikasi hewan vertebrataNana Citra
 
Bab 11. Ringkasan mamalia nana
Bab 11. Ringkasan mamalia nanaBab 11. Ringkasan mamalia nana
Bab 11. Ringkasan mamalia nanaNana Citra
 
Bab 10. Rngkasan aves
Bab 10. Rngkasan avesBab 10. Rngkasan aves
Bab 10. Rngkasan avesNana Citra
 

More from Nana Citra (20)

P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxP. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
 
presentasi-kaidah-penulisan-soal-pg-uraian-oke (1).ppt
presentasi-kaidah-penulisan-soal-pg-uraian-oke (1).pptpresentasi-kaidah-penulisan-soal-pg-uraian-oke (1).ppt
presentasi-kaidah-penulisan-soal-pg-uraian-oke (1).ppt
 
Bab 1 Karakteristik IPA SD tingkat tinggi.pptx
Bab 1 Karakteristik IPA SD tingkat tinggi.pptxBab 1 Karakteristik IPA SD tingkat tinggi.pptx
Bab 1 Karakteristik IPA SD tingkat tinggi.pptx
 
Tipologi dan Scope PTK - Kelompok 1.pptx
Tipologi dan Scope PTK - Kelompok 1.pptxTipologi dan Scope PTK - Kelompok 1.pptx
Tipologi dan Scope PTK - Kelompok 1.pptx
 
2. Penelitian Pendidikan utk mk seminar.pptx
2. Penelitian Pendidikan utk mk seminar.pptx2. Penelitian Pendidikan utk mk seminar.pptx
2. Penelitian Pendidikan utk mk seminar.pptx
 
PEMBELAJARAN IPA SD 1.pptx
PEMBELAJARAN IPA SD 1.pptxPEMBELAJARAN IPA SD 1.pptx
PEMBELAJARAN IPA SD 1.pptx
 
Kelompok 2 berwawasan lingkungan.pptx
Kelompok 2 berwawasan lingkungan.pptxKelompok 2 berwawasan lingkungan.pptx
Kelompok 2 berwawasan lingkungan.pptx
 
Lingkungan Sebagai Sumber, Sarana, dan Prasarana Belajar
Lingkungan Sebagai Sumber, Sarana, dan Prasarana BelajarLingkungan Sebagai Sumber, Sarana, dan Prasarana Belajar
Lingkungan Sebagai Sumber, Sarana, dan Prasarana Belajar
 
Kinematika new.pptx
Kinematika new.pptxKinematika new.pptx
Kinematika new.pptx
 
Gaya & Gerak.pptx
Gaya & Gerak.pptxGaya & Gerak.pptx
Gaya & Gerak.pptx
 
presentasi telaah silabus dan rpp kel.18.pptx
presentasi telaah silabus dan rpp kel.18.pptxpresentasi telaah silabus dan rpp kel.18.pptx
presentasi telaah silabus dan rpp kel.18.pptx
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Prosiding Seminar Nasional di UKSW Salatiga
Prosiding Seminar Nasional di UKSW SalatigaProsiding Seminar Nasional di UKSW Salatiga
Prosiding Seminar Nasional di UKSW Salatiga
 
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016
 
Pkm rpp k13
Pkm rpp k13Pkm rpp k13
Pkm rpp k13
 
Pengabdian e jurnal
Pengabdian e jurnalPengabdian e jurnal
Pengabdian e jurnal
 
Pengabdian singkong
Pengabdian singkongPengabdian singkong
Pengabdian singkong
 
Bab 13. Ringkasan determinasi dan identifikasi hewan vertebrata
Bab 13. Ringkasan determinasi dan identifikasi hewan vertebrataBab 13. Ringkasan determinasi dan identifikasi hewan vertebrata
Bab 13. Ringkasan determinasi dan identifikasi hewan vertebrata
 
Bab 11. Ringkasan mamalia nana
Bab 11. Ringkasan mamalia nanaBab 11. Ringkasan mamalia nana
Bab 11. Ringkasan mamalia nana
 
Bab 10. Rngkasan aves
Bab 10. Rngkasan avesBab 10. Rngkasan aves
Bab 10. Rngkasan aves
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfSriHandayaniLubisSpd
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfRahayanaDjaila2
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfDianaRuswandari1
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxSriHandayaniLubisSpd
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxSriHandayaniLubisSpd
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNssuser419260
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docriska190321
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptxyeniyoramapalimdam
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxZubedImut
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsihninikwidarsih44
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang BumiProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang BumiJsitBanjarnegara
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfSriHandayaniLubisSpd
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdfMaster 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdfbasoekyfaqod2
 
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docxKisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx1101416
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang BumiProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdfMaster 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
 
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docxKisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
 

Himpunan.pptx

  • 2. Himpunan (1) o Himpunan  kumpulan objek – objek yang berbeda. o Objek didalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. o Penyajian himpunan : 1. Enumerasi ( menyebutkan semua anggota himpunan yang ada) contoh 1 : A = {1,2,3,4}; B = {2,4,6,8} 2. Simbol – simbol baku (ditulis dengan menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal) contoh 2: N = himpunan bilangan asli = {1,2,…} P = himpunan bilangan bulat positif ={1,2,3,…} Z = himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... } Q = himpunan bilangan rasional R = himpunan bilangan riil C = himpunan bilangan kompleks 2
  • 3. Himpunan(2) 3. Notasi pembentuk himpunan Notasi: { x  syarat yang harus dipenuhi oleh x } Aturan: 1. Bagian di kiri tanda ‘|’ melambangkan elemen himpunan 2. Tanda ‘|’ dibaca dimana atau sedemikian hingga 3. Bagian di kanan tanda’|’ menunjukkan syarat keanggotaan himpunan 4. Setiap tanda ‘,’ didalam syarat kenaggotaan dibaca sebagai dan contoh 3: A adalah himpunan bilangan bulat positif yang lebih kecil dari 5 A = { x | x adalah bilangan bulat positif lebih kecil dari 5} atau A = { x | x P, x < 5 } yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4} contoh 4: M = { x | x adalah mahasiswa yang mengambil kuliah IF2151} 3 
  • 4. Himpunan(2) 4. Diagram Venn Contoh 5: Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}. Diagram Venn : 4 A B 
  • 5. Kardinalitas ● Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari himpunan A. ● Misalkan A merupakan himpunan berhingga,maka jumlah elemen berbeda di dalam A disebut kardinal dari himpunan A. ● notasi : n(A) atau |A| ● Contoh 6: a. A = {x | x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 20}, A={2,3,5,7,11,13,17,19},maka |A| = 8 b. B = {a, {a}, {{a}}, { }}, maka |B| = 4 c. B = { x | x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 21 }, atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka B = 8 d. T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka T = 5 e. A = {a, {a}, {{a}} }, maka A = 3 5
  • 6. Himpunan Kosong ● Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan kardinal = 0. ● Notasi :  atau { } ● Contoh 7: (i) A = {x | x > x}, maka |A| = 0 (ii) B = {x | x adalah akar persamaan dari x2 + 5x + 10= 0}, maka |B| = 0 (iii) E = { x | x < x }, maka n(E) = 0 (iv) P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0 (v) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0 ● himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {} ● himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {, {}} ● {} bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu himpunan kosong. 6
  • 7. Himpunan Bagian (Subset) ● Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B. ● B dikatakan superset dari A. ● Notasi : A  B ● Contoh 8: a. {1, 2, 3}  {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} b. {1, 2, 3}  {1,2,3} c. A = {(x,y) | x+y < 4, x≥0, y≥0} dan B = {(x,y) | 2x+y < 4, x≥0, y≥0} maka B  A d. Jika A  B maka bentuk diagram venn-nya: 7
  • 8. Himpunan yang Sama ● A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya setiap elemen B merupakan elemen A. ● A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian dari A. ● Jika tidak demikian, maka A  B. ● Notasi : A = B  A  B dan B  A ● Contoh 9: (i) Jika A = { 0, 1 } dan B = { x | x (x – 1) = 0 }, maka A = B (ii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B (iii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka A  B ● Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma berikut: (a) A = A, B = B, dan C = C (b) jika A = B, maka B = A (c) jika A = B dan B = C, maka A = C 8
  • 9. Himpunan yang Ekivalen ● Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebut sama. ● Notasi : A ~ B  A = B ● Contoh 10: Misalkan A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka A ~ B sebab A = B = 4 9
  • 10. Himpunan Saling Lepas ● Dua himpunan dikatakan saling lepas, jika dan hanya jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama. ● Notasi : A // B ● Diagram Venn: ● Contoh 11: JIka A = {1,3,5,7} dan B = {a,b,c,d}, maka A//B 10
  • 11. Himpunan Kuasa ● Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri. ● Notasi : P(A) atau 2A ● Jika A = m, maka P(A) = ● Contoh 12. Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }} ● Contoh 13. Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P() = {}, dan himpunan kuasa dari himpunan {} adalah P({}) = {, {}}. 11 2m
  • 12. Operasi Himpunan (1) ● Irisan (intersection) ○ Irisan dari himpunan A dan B adalah sebuah himpunan yang setiap elemennya dari himpunan A dan B. ○ Notasi : A  B = {x|x є A dan x є B} 12 Contoh : Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14, 18}, maka A  B = {4, 10}
  • 13. Operasi Himpunan (2) ● Gabungan (union) ○ Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan anggota himpunan A dan B. ○ Notasi : A  B = { x  x  A atau x  B } 13 Contoh : Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22 }, maka A B = { 2, 5, 7, 8, 22 }
  • 14. PRINSIP DUALITAS ● Prinsip dualitas: dua konsep yang berbeda dapat dipertukarkan namun tetap memberikan jawaban yang benar. 14 1. Hukum identitas: A   = A Dualnya: A  U = A 2. Hukum null/dominasi: A   =  Dualnya: A  U = U 3. Hukum komplemen: A  A = U Dualnya: A  A =  4. Hukum idempoten: A  A = A Dualnya: A  A = A 5. Hukum penyerapan: A  (A  B) = A Dualnya: A  (A  B) = A 6. Hukum komutatif: A  B = B  A Dualnya: A  B = B  A 7. Hukum asosiatif: A  (B  C) = (A  B)  C Dualnya: A  (B  C) = (A  B)  C 8. Hukum distributif: A  (B  C)=(A  B)  (A  C) Dualnya: A  (B  C) = (A  B)  (A  C) 9. Hukum De Morgan: B A  = A  B Dualnya: B A  = A  B 10. Hukum 0/1 = U Dualnya: U = 
  • 15. Operasi Himpunan (3) ● Komplemen (complement) ○ Komplemen dari himpunan A adalah himpunan yang mengandung semua elemen dalam semesta pembicaraan yang tidak ada didalam A. ○ Notasi : A= { x  x  U, x  A } 15 Contoh : Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 }, jika A = {1, 3, 7, 9}, maka = {2, 4, 6, 8}
  • 16. Operasi Himpunan (4) ● Selisih (difference) ○ Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen dari A tetapi bukan elemen dari B. Selisih dari A dan B dapat juga dikatakan sebagai komplemen himpunan B relatif terhadap himpunan A. ○ Notasi : A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B 16 Contoh : {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
  • 17. Operasi Himpunan (5) ● Beda Setangkup (Symmetric Difference) ○ Beda stangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya. ○ Notasi : A  B = (A  B) – (A  B) = (A – B)  (B – A) 17 Contoh : Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 }, maka A B = { 3, 4, 5, 6 }
  • 18. Perkalian Kartesian (cartesian product) ● Perkalian Kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya adalah semua pasangan berurutan (ordered pairs) yang dibentuk dari komponen pertama dari himpunan A dan komponen kedua dari himpunan B ● Notasi: A  B = {(a, b)  a  A dan b  B } ● Kardinalitas perkalian kartesian : A  B = AB ● Contoh 20. ● (i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) } ● (ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka A  B = himpunan semua titik di bidang datar 18
  • 19. Perkalian Kartesian (cartesian product) ● Catatan: 1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka: A  B = A . B. 2. Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan (b, a), dengan kata lain (a, b)  (b, a). 3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A  B  B  A dengan syarat A atau B tidak kosong. Pada Contoh 20(i) di atas, D  C = {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1), (b, 2), (b, 3) }  C  D. 4. Jika A =  atau B = , maka A  B = B  A =  19
  • 20. Perkalian Kartesian (cartesian product) ● A = himpunan makanan = { s = soto, g = gado-gado, n = nasi goreng, m = mie rebus } ● B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t = teh, d = es dawet } ● Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat disusun dari kedua himpunan di atas? ● Jawab: ● A  B = AB = 4  3 = 12 kombinasi dan minuman, yaitu {(s, c), (s, t), (s, d), (g, c), (g, t), (g, d), (n, c), (n, t), (n, d), (m, c), (m, t), (m, d)}. 20
  • 21. Pembuktian pernyataan suatu himpunan 1. Pembuktian dengan menggunakan diagram Venn Contoh 26. Misalkan A, B, dan C adalah himpunan. Buktikan A  (B  C) = (A  B)  (A  C) dengan diagram Venn. Bukti: A  (B  C) (A  B)  (A  C) Kedua digaram Venn memberikan area arsiran yang sama. Terbukti bahwa A  (B  C) = (A  B)  (A  C). Diagram Venn hanya dapat digunakan jika himpunan yang digambarkan tidak banyak jumlahnya. Metode ini mengilustrasikan ketimbang membuktikan fakta. Diagram Venn tidak dianggap sebagai metode yang valid untuk pembuktian secara formal. 21
  • 22. Pembuktian pernyataan suatu himpunan 2. Pembuktikan dengan menggunakan tabel keanggotaan Contoh 27. Misalkan A, B, dan C adalah himpunan. Buktikan bahwa : A  (B  C) = (A  B)  (A  C). Bukti: Karena kolom A  (B  C) dan kolom (A  B)  (A  C) sama, maka A  (B  C) = (A  B)  (A  C). 22 A B C B  C A  (B  C) A  B A  C (A  B)  (A  C) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
  • 23. Pembuktian pernyataan suatu himpunan ● 23
  • 24. Pembuktian pernyataan suatu himpunan 4. Pembuktian dengan menggunakan definisi ● Metode ini digunakan untuk membuktikan pernyataan himpunan yang tidak berbentuk kesamaan, tetapi pernyataan yang berbentuk implikasi. ● Biasanya di dalam implikasi tersebut terdapat notasi himpunan bagian ( atau ). Contoh. Misalkan A dan B himpunan. Jika A  B =  dan A  (B  C) maka A  C. Buktikan! Bukti: I. Dari definisi himpunan bagian, P  Q jika dan hanya jika setiap x  P juga  Q. Misalkan x  A. Karena A  (B  C), maka dari definisi himpunan bagian, x juga  (B  C). II. Dari definisi operasi gabungan (), x  (B  C) berarti x  B atau x  C. Karena x  A dan A  B = , maka x  B Dari (I) dan (II), x  C harus benar. Karena x  A juga berlaku x  C, maka dapat disimpulkan A  C . 24
  • 25. Prinsip Inklusi-Eksklusi • Prinsip Inklusi-Eksklusi adalah suatu prinsip yang digunakan untuk mengetahui jumlah elemen hasil penggabungan dari beberapa himpunan. • Jumlah elemen hasil penggabungan dihitung dari jumlah elemen di masing-masing himpunan dikurangi dengan jumlah elemen di dalam irisannya. • Untuk dua himpunan A dan B: A  B = A + B – A  B A  B = A +B – 2A  B 25
  • 26. Contoh: U=100 A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3, B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5, A  B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh KPK – Kelipatan Persekutuan Terkecil – dari 3 dan 5, yaitu 15), Hitunglah jumlah bilangan yang habis di bagi 3 atau 5? yang ditanyakan adalah A  B. A = 100/3 = 33, B = 100/5 = 20, A  B = 100/15 = 6 A  B = A + B – A  B = 33 + 20 – 6 = 47 Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5. 26
  • 27. Prinsip Inklusi-Eksklusi Contoh: Di antara bilangan bulat antara 101 dan 600 (termasuk 101 dan 600 itu sendiri), berapa banyak bilangan yang tidak habis dibagi oleh 4 dan 5 atau yang habis dibagi oleh keduanya? Solusi: Misalkan U={Jumlah bilangan bulat antara 101 dan 600, termasuk 101 dan 600 } A = { Anggota U yang habis dibagi 4 } B = { Anggota U yang habis dibagi 5 } Maka U= 600-101 = 500 A= 500/4 = 125 B= 500/5 = 100 A  B = 500/20 = 25 27 Ditanyakan: A  B?
  • 28. Prinsip Inklusi-Eksklusi A  B = A + B – 2A  B = 125 + 100 – 225 = 175 A  B = U – A  B = 500 – 175 = 325 28
  • 29. Prinsip Inklusi-Eksklusi Prinsip inklusi-ekslusi untuk 3 buah himpunan A,B,C : Misalkan A1, A2, …, An himpunan hingga. Maka | | ) 1 ( | | | | | | | | 2 1 1 1 1 1 2 2 1 n n k j n k j i i j n j i i n i i A A A A A A A A A A A A                                29 A B C A B C A B A C B C A B C              
  • 30. Prinsip Inklusi-Eksklusi ● Contoh: Carilah banyaknya anggota dari |A  B  C  D| jika setiap himpunan berukuran 50, setiap irisan dari dua himpunan berukuran 30, setiap irisan dari tiga himpunan berukuran 10, dan irisan dari keempat himpunan berukuran 2. Solusi. |ABCD|=|A| + |B| + |C| + |D| - |AB| - |AC| - |AD| - |BC| - |BD|- |CD| + |ABC|+ |ABD|+ |ACD|+ |BCD| - |A  B  C  D| = 4 . 50 – 6 . 30 + 4 . 10 – 2 = 58 30
  • 31. TUGAS 1. Misalkan A adalah himpunan. Periksa apakan setiap himpunan dibawah ini benar atau salah. Jika salah, bagaimana seharusnya: a. b. 2. Dalam suatu survey pada 60 orang, didapat bahwa 25 orang membaca majalah Tempo, 26 orang membaca majalah Gatra dan 26 orang membaca majalah Intisari. Juga terdapat 9 orang yang membaca majalah Tempo dan Intisari, 11 orang membaca majalah Tempo dan Gatra, 8 orang membaca Gatra dan Intisari, serta 8 orang tidak membaca majalah satupun. Tentukan jumlah orang yang membaca ketiga majalah tersebut?. Tentukan juga jumlah orang yang benar- benar membaca satu majalah?. 3. Buktikan dengan menggunakan hukum-hukum himpunan. Misalkan A dan B himpunan. Buktikan bahwa 31 ( ) A P A A   ( ) A P A  ( ) ( ) A B A B A    
  • 32. Tugas: 4. Sebanyak 115 mahasiswa mengambil mata kuliah Matematika Diskrit, 71 Kalkulus Peubah Banyak, dan 56 Geometri. Di antaranya, 25 mahasiswa mengambil Matematika Diskrit dan Kalkulus Peubah Banyak, 14 Matematika Diskrit dan Geometri, serta 9 orang mengambil Kalkulus Peubah Banyak dan Geometri. Jika terdapat 196 mahasiswa yang mengambil paling sedikit satu dari ketiga mata kuliah tersebut, berapa orang yang mengambil ketiga mata kuliah sekaligus? 5. Pada suatu angket yang diikuti 40 pelajar diketahui bahwa 32 orang lebih menyukai Internet Explorer, 18 orang lebih menyukai Mozilla Firefox, dan 2 orang tidak menyukai keduanya. Tentukanlah: a) Jumlah pelajar yang menyukai Internet Explorer atau Mozilla Firefox. b) Jumlah pelajar yang menyukai Internet Explorer atau Mozilla Firefox, tetapi tidak keduanya. 32
  • 33. 33

Editor's Notes

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 15
  15. 16
  16. 17
  17. 25
  18. 26
  19. 27
  20. 28