Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan baku, WIP, dan produk jadi.
1. ---(Model Just In Time)---
By:
Leny Rufi’al ‘ Amalyn
Intan Kartikasari
Abu Tholib
Okky Yolanda Amipea Hermanus
Ahamd Antoni
2. Definisi
Just In Time (JIT)
merupakan integrasi dari
serangkaian aktivitas
desain untuk mencapai
produksi volume tinggi
dengan menggunakan
minimum persediaan
untuk bahan baku, WIP,
dan produk jadi.
3. Prinsip
Dasar
Mengurangi segala bentuk ketidak pastian (Seek to Eliminate Contigencies)
Respek terhadap semua orang/karyawan (Respect to People)
Penyempurnaan kualitas produk (Product Quality Perfection)
Perbaikan aliran produk secara terus menerus
Mengurangi pemborosan (Eliminate Waste)
Produksi dilakukan dalam jumlah lot (Lot Size)
Berproduksi sesuai dengan pesanan Jadual Produksi Induk
4. Kritik Terhadap JIT
• Sulit suatu perusahaan
yang memproduksi secara
massal hanya melayani
pesanan pelanggan saja
• Dalam industri sulit sekali
suatu tidak memiliki
persediaan, khususnya
yang bahan bakunya
impor
• Sulit dilakukan oleh
pabrik-pabrik pada
umumnya yang hanya
memproduksi satu macam
komoditi dengan teknologi
khusus
• Menempatkan karyawan pada
keahlian khusus pada satu
jenis produk tidak mudah, dan
mungkin biayanya mahal.
• Pada umumnya perusahaan
disibukkan oleh kegiatan rutin
memproduksi komoditi terus
menerus tanpa menghiraukan
peningkatan ketrampilan dan
pengetahuan karyawan;
mereka lebih suka membajak
karyawan lain yang sudah ahli
sehingga tidak perlu mendidik
dan melatih; teknologi dan
metode kerja tidak begitu
mudah diganti.
• Karyawan pada umumnya
bekerja atas dasar upah
5. Manfaat Just In Time
Waktu set-up gudang dapat
dikurangi
Aliran barang dari gudang ke
produksi akan meningkat
Pekerja yang menguasai
berbagai keahlian digunakan
secara lebih efisien
Penjadwalan produk dan jam
kerja karyawan akan lebih
konsisten
Adanya peningkatan
hubungan dengan suplyer
Perputaran Persediaan
dengan cepat
6. Persyaratan – Persyaratan Just In
Time ( Jit )
Organisasi
Pabrik
Pelatihan/Tim/
keterampilan
Visibiltas/
pengendalian
visual
Eliminasi
Kemacetan
Ukuran Lot Kecil
Dan
Pengurangan
Waktu Setup
Total Productive
Maintance
Kemampuan Proses,
Statistical Proses
Control (SPC), Dan
Perbaikan
Berkesinambungan
7. Perumusan Just In Time
𝑋1 =
𝐼 + 𝐹1 + 𝑋2 𝑉2
𝑃 − 𝑉1
Dimana:
• X1: Unit produk yang
harusdijualuntukmencapailabatertentu
• I : Labasebelumpajakpenghasilan
• F1 : Total biayatetap
• X2 : Jumlahkuantitasberbasisnonunit
• V2 : Biaya variable berbasisnonunit
• P : Hargajualperunit
• V1 : Biaya variable perunit
8. Strategi Just In Time
Startegi Penerapan
pembelian Just in
Time
Startegi penerapan
Just in Time dalam
sistem produksi
10. PRODUKSI DENGAN KONSEP JUST IN
TIME ( JIT )
Mengurangi atau meniadakan
barang dalam proses dalam
setiap workstation (stasiun
kerja) atau tahapan
pengolahan produk (konsep
persediaan nol).
Mengurangi atau meniadakan
“Lead Time” (waktu tunggu)
produksi (konsep waktu tunggu
nol).
Secara berkesinambungan
berusaha sekeras-kerasnya
untuk mengurangi biaya setup
mesin-mesin pada setiap
tahapan pengolahan produk
(workstation).
Menekankan pada
penyederhanaan pengolahan
produk sehingga aktivitas
produksi yang tidak bernilai
tambah dapat dieliminasi.
11. Mengenal Sistem Produksi Tepat Waktu (
Just In Time System )
Sistem Produksi
Barat
Melakukan peramalan dalam menentukan
kuantitas produksi,
Melakukan optimasi dalam penjadwalan
produksi, penentuan kebutuhan bahan,
penentuan kebutuhan mesin, pekerja, dll.
Terdapatnya departemen pengendalian
kualitas,
Terdapatnya gudang receiver dan gudang
warehouse sebagai penyimpan persediaan
Sistem Produksi
Jepang
Kemubadziran
dalam Waktu
Kemubadziran
dalam Material
Kemubadziran
dalam Manajemen
12. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
SISTEM JUST IN TIME
keuntungan
• Seluruh system yang ada dalam
perusahaan dapat berjalan lebih
efisien.
• Pabrik mengeluarkan biaya yang
lebih sedikit untuk memperkerjakan
para stafnya.
• Barang produksi tidak harus selalu di
cek, disimpan atau diretur kembali.
• Kertas kerja dapat lebih simple.
• Penghematan yang telah di lakukan
dapat digunakan untuk mendapat
profit yang lebih tinggi misalnya,
dengan mengadakan promosi
tambahan.
Kelemahan
• Satu kelemahan sistem JIT adalah
tingkatan order ditentukan oleh data
permintaan historis. Jika permintaan
naik melebihi dari rata-rata
perencanaan historis maka inventori
akan habis dan akan mempengaruhi
tingkat pelayanan konsumen.
13. Perbandingan
JIT TRADISIONAL
1. Sistem tarikan
2. Persediaan tidak signifikan
3. Basis pemasok sedikit
4. Kontrak jangka panjang dengan pemasok
5. Pemanufakturan berstruktur seluler
6. Karyawan berkeahlian ganda
7. Jasa terdesentralisasi
8. Keterlibatan karyawan tinggi
9. Gaya manajemen sebagai penyedia
fasilitas
10. Total quality control (TQC)
1. Sistem dorongan
2. Persediaan signifikan
3. Basis pemasok banyak
4. Kontrak jangka pendek dengan
pemasok
5. Pemanufakturan berstruktur
departemen
6. Karyawan terspesialisasi
7. Jasa tersentralisasi
8. Keterlibatan karyawan rendah
9. Gaya manajemen sebagai pemberi
perintah
10. Acceptable quality level (AQL)