2. Just in Time adalah sistem produksi yang pada prinsipnya
hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta
sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh
konsumen.
Konsep Just In Time
Adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan
untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau
suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh
proses produksi, sehingga akan sangat menghemat
bahkan meniadakan biaya persediaan
barang/penyimpanan barang/stocking cost.
3.
4. • Pengurangan waktu set up
• Aliran produksi lancar (layout)
• Produksi tanpa kerusakan mesin
• Penjadwalan produksi yang stabil dan terkendali
• Peranan dan support operator produksi
• Hubungan yang harmonis dengan pemasok
• Produksi tanpa cacat
• Sistem Kanban
5. JIT
1. Sistem tarikan (pull system)
2. Persediaan tidak signifikan
3. Basis pemasok sedikit
4. Kontrak jangka panjang
dengan pemasok
5. Pemanufakturan berstruktur
seluler
6. Karyawan berkeahlian ganda
7. Jasa terdesentralisasi
8. Keterlibatan karyawan tinggi
9. Gaya manajemen sebagai
penyedia fasilitas
10. Total quality control (TQC)
Tradisional
1. Sistem dorong (push system)
2. Persediaan signifikan
3. Basis pemasok banyak
4. Kontrak jangka pendek
dengan pemasok
5. Pemanufakturan berstruktur
departemen
6. Karyawan terspesialisasi
7. Jasa tersentralisasi
8. Keterlibatan karyawan rendah
9. Gaya manajemen sebagai
pemberi perintah
10. Acceptable quality level
(AQL)
6. Menurut Taiichi Ohno, ada 7 kategori pemborosan (waste):
1. Kelebihan produksi, memproduksi lebih dari pada yang
dibuthkan.
2. Antrean, waktu menganggur, penyimpanan, dan menunggu
adalah pemborosan
3. Transportasi, memindahkan bahan antar pabrik adalah
pemborosan
4. Persediaan, material mentah yang tidak dibutuhkan adalah
pemborosan.
5. Pergerakan, gerakan dari peralatan/orang yang tidak
menambahkan nilai adalah pemborosan.
6. Proses berlebih, pengerjaan yang dilakukan pada produk
yang tidak menambahkan nilai adalah pemborosan.
7. Produk cacat, pengembalian, pengerjaan ulang, dan sisa
7. • Variabelitas adalah semua penyimpangan yang berasal dari
proses optimal yang mengantarkan produk sempurna dengan
tepat waktu dan setiap saat.
• Semakin kecil variabelitas semakin kecil pula kesia-siaan yang
terjadi. Kebanyakan terjadi variabelitas karena perusahaan
mentolerir kesia-siaan, atau karena manajemen yang jelek
yang diantaranya dapat dirinci sebagai berikut :
Karyawan, fasilitas, dan pemasok memproduksi produk
yang tidak
sesuai dengan standar, terlambat atau jumlah tidak sesuai.
Gambar atau spesifikasi teknik yang tidak akurat.
Bagian produksi mencoba memproduksi sebelum
spesifikasi
lengkap.
Permintaan pelanggan yg tdk diketahui.
8.
9. JIT yang efektif harus didukung oleh kemitraan (pembeli dan
pemasok),suatu kemitraan JIT timbul ketika pemasok dan
pembeli bekerja sama dengan komunikasi yang terbuka dan
sasaran untuk mengurangi pemborosan dan biaya .
Beberapa sasaran dari kemitraan JIT :
• 1. Menghilangkan aktivitas yg tdk perlu
• 2. Menghilangkan perlunya menyimpan persediaan di pabrik
• 3. Menghilangkan persediaan dlm transit
• 4. Menghilangkan kualitas dan keandalan
Contoh perusahaan yang menggunakan JIT :
• Toyota Harley Davidson Mc Donalds
• DELL Walmart Xerox
10. Keberhasilan kemitraan JIT, perhatian pemasok meliputi :
• 1. Diversifikasi
• 2. Penjadwalan
• 3. Perubahan
• 4. Kualitas
• 5. Ukuran lot
11. Yaitu memindahkan bahan secara langsung ke lokasi yang
diperlukan.
• Pengurangan Jarak
• Peningkatan Fleksibilitas
• Dampak pada Pekerja
• Ruang dan Persediaan yang Berkurang
12. Ketika tingkat persediaan semakin rendah,
masalah menjadi sangat terlihat
1. Mengurangi Variabilitas
2. Mengurangi Persediaan
3. Mengurangi Ukuran Lot
4. Mengurangi Biaya
Penyetelan
13. Jadwal Bertingkat
Kerap memproses lot-lot kecil dengan alih-alih lot-lot
besar yang jumlahnya sedikit. Karena teknik ini
menjadwalkan banyak lot kecil yang selalu berubah, hal
ini terkadang disebut penjadwalan “jelly bean”.
14. Sistem Kanban
Adalah suatu sistem informasi yang secara
harmonis mengendalikan “produksi produk yang
diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada
waktu yang diperlukan” dalam tiap proses
manufakturing dan juga diantara perusahaan.
15. Fungsi :
• Memberikan informasi pengambilan dan pengangkutan
• Memberi informasi produksi
• Mencegah kelebihan produksi atau kelebihan pengangkutan
• Berlaku sebagai perintah kerja yang ditempelkan langsung
pada barang
• Mencegah produk cacat dengan mengenali proses yang
membuat cacat
Keuntungan:
Kanban memberikan penekanan tambahan dalam pemenuhan
jadwal, pengurangan waktu dan biaya penyetelan, serta
penanganan bahan secara ekonomis. Sistem kanban dapat
mengurangi semua aspek negatif dari persediaan.
16. Kelebihan JIT antara lain:
• Seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan
lebih efisien.
• Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk
memperkerjakan para stafnya.
• Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau
diretur kembali.
• Kertas kerja dapat lebih simple.
• Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk
mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan
mengadakan promosi tambahan.
Kelemahan JIT
• Satu kelemahan sistem JIT adalah tingkatan order
ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik
melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori
akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan
konsumen.
17. Tiga komponen utama TPS :
1. Perbaikan Berkesinambungan
Berarti membangun budaya organisasional dan menanamkan
sistem nilai kepada para pekerja yang menekankan bahwa
proses dapat diperbaiki.
2. Menghargai Orang Lain
TPS menghargai para pekerjanya dengan memberikan
mereka
kesempatan untuk memperkaya pekerjaan dan kehidupan
mereka.
3. Praktik Kerja Standar
pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh para pekerja Toyota
dan
respon sistem terhadap masalah membuat sistem yang
kelihatannya
kaku menjadi lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dengan
18. 1. Keputusan manajerial harus diambil berdasarkan
prinsip jangka panjang.
2. Proses yang benar akan memberikan hasil yang baik.
3. Gunakan sistem tarik (pull system) untuk menghindari
kelebihan produksi dan penumpukan inventori.
4. Ratakan beban kerja (Heijunka).
5. Berhentilah jika ada masalah.
6. Standar kerja merupakan pondasi yang menyokong
improvement dan pemberdayaan karyawan.
7. Gunakanlah visual control (pengendali visual) untuk
menghindari luputnya masalah dari perhatian.
19. 8. Percayakan proses anda hanya pada teknologi handal
yang telah teruji dengan baik untuk membantu karyawan
anda.
9. Menciptakan value untuk organisasi dengan mendidik
dan mengembangkan sumber daya manusia anda.
10. Kembangkan karyawan dan kelompok karyawan yang
memiliki kemampuan lebih.
11. Hormati partner serta supplier anda dengan
memberikan tantangan dan membantu mereka
melakukan improvement.
12. Saksikan sendiri proses dan pahami situasi dengan
peninjauan langsung (genchi genbutsu).
13. Buatlah setiap keputusan dengan perlahan melalui
konsensus.
14. Organisasi harus menjadi organisasi pembelajar
20. Operasi ramping berarti mengenali nilai pelanggan dengan
menganalisis semua aktivitas yang diperlukan untuk
menghasilkan sebuah produk, kemudian mengoptimalkan
keseluruhan prosesnya berdasarkan cara pandang
pelanggan.
Operasi-operasi ramping mengadopsi suatu filosofi pengurangan
sampah (pemborosan) dengan berusaha mencapai
kesempurnaan melalui pembelajaran berkesinambungan,
kreativitas, dan kerja sama tim
Perbedaan antara JIT, TPS, dan Operasi Ramping :
JIT menekankan pada penyelesaian masalah.
TPS menekankan pada pembelajaran pegawai dan peningkatan
lingkungan lini perakitan.
Operasi Ramping menekankan pemahaman mengenai
24. Improved Quality
The burgers are prepared freshly and hence
the quality has improved.
Customer Service
As the burger is made only after the order is
placed, making special order is not an issue.
Cost Reduction
Due to significant reduction in wastage as
uncooked material has a higher shelf life.
Reduction in Waiting
Customer’s waiting time reduce 11min. to just
1 and half min.