2. Taiichi Ohno, lahir pada tahun 1912, merupakan seorang biasa yang
pada awal pekerjaan dilakukan dari berbagai toko machining/ mesin /
spare part.
Meskipun pekerjaannya biasa namun ia seorang yang bertanggung
jawab terhadap Proses kerja yang dilakukannya sehingga dengan
dasar berbagai macam latar belakang pekerjaannya dia mencoba
membuat / menciptakan suatu Konsep Peningkatan produktifitas,
efisiensi Proses yang kemudian diakui secara luas dan banyak disalin
Sistem Produksi Toyota.
Dan dikarenakan sistem / Konsep yang dia ciptakan ini mengakibatkan
Dia pada akhirnya menjadi wakil presiden eksekutif dari Toyota Motor
Company.
Berkat Sistem ini Manufaktur Jepang telah memperoleh
reputasi untuk berpikir inovatif dan perkembangan,
dan sekarang Dunia Barat juga mengkikutinya dengan
fokus pada kualitas, waktu pengiriman, pengurangan
sampah / waste / lost time dan cacat/NG.
3. 14 PRINSIP TOYOTA WAY
1. Ambil keputusan Management Anda berdasarkan Filosofi
jangka panjang , Walaupun mengorbankan tujuan
keuangan jangka pendek.
2. Ciptakan proses yang mengalir secara countinue untuk
mengangkat permasalahan ke permukaan
3. Gunakan “ Sistem Tarik “ untuk menghindari produksi
berlebih
4. Meratakan beban kerja ( Heijunka )
5. Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah,
dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal
6. Standard kerja merupakan fondasi bagi peningkatan
berkesinambungan dan pemberdayaan karyawan
4. 7. Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah
tersembunyi.
8. Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar benar
teruji untuk membantu orang – orang dan proses anda
9. Kembangkan Pemimpin yang benar – benar memahami
pekerjaannya, menjiwai filosofi dan mengajarkannya pada
orang lain.
10. Kembangkan orang dan kelompok yang memiliki kemampuan
istimewa, yang menganut filosofi perusahaan anda
11. Hormati jaringan mitra dan pemasok anda dengan memberi
tantangan dan membantu mereka untuk meningkatkan diri
12. Pergi dan lihat sendiri untuk memahami situasi sebenarnya
( Genchi Genbutsu )
5. 13. Buat keputusan secara perlahan –lahan melalui
konsensus, Pertimbangkan semua pilihan dengan
seksama , kemudian implementasikan keputusan dengan
sangat cepat
14. Menjadi Organisasi pembelajar melalui reflexi diri tanpa
kompromi ( Hansei ) dan peningkatan berkesinambungan
( Kaizen )
6. PENERAPAN TOYOTA WAY
ISTILAH TOYOTA
Kaizen Pembelajaran Organisasi secara terus menerus
Genchi/ Genbutsu Lihatlah dengan mata kepala sendiri agar lebih memahami
situasi dengan benar.
• Buatlah keputusan perlahan melalui konsensus, dengan hati – hati
mempertimbangkan semua kemungkinan implementasikan dengan cepat
• Kembangkan pemimpin yang menjiwai dan menjalankan filosofi
• Ciptakan proses yang ” Mengalir ” untuk mengungkapkan masalah
• Hormati, kembangkan dan tentang orang – orang dan tim anda
• Gunakan ” sistem tarik ” untuk menghindari production yang berlebihan
Heijunka Ratakan beban kerja
Jidoka Hentikan jika terjadi masalah kualitas
• Lakukan standarisasi pekerjaan untuk peningkatan bekelanjutan
• Gunakan alat kendali visual sehingga tidak ada masalah yang tersembunyi
• Gunakan hanya teknologi yang handal dan benar – benar teruji
• Challege Tantangan
• Buat keputusan manajement berdasarkan filosofi jangka panjang, bahkan dengan
mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek
7. TOYOTA WAY PRODUCTION SYSTEM
Totota Way secara singkat dapat di ringkas menjadi
dua pilar yang mendukungnya :
Peningkatan berkesinambungan dan rasa hormat
terhadap orang lain.
~ Gari Convise ~
Managing Officer of Toyota
President Toyota Motor Manufacturing
And Kentucky
Peningkatan berkesinambungan atau continuous improvement yang sering kali di
sebut Kaizen adalah pendekatan dasar dengan mempertanyakan segala hal.
Yang lebih penting dari sekedar perbaikan nyata yang di lakukan oleh setiap
anggota organisasi , Nilai sebenarnya dari continous improvement terletak pada
pembentukan suasana belajar yang terus menerus dan suatu lingkungan yang
tidak hanya menerima, tetapi benar - benar menyambut perubahan. Lingkungan
semacam itu hanya dapat di ciptakan di tempat yang memiliki rasa hormat
terhadap orang lain- yang merupakan pilar kedua dari Toyota Way.
8. Inti Toyota production system” Menghilangkan
Pemborosan “.
Ketika menerapkan TPS, Anda mengawali dengan memeriksa proses
manufacturing dari berbagai sudut pandang pelanggan.
Pertanyaan pertama di TPS selalu “ Apa yang di inginkan pelanggan dari proses
ini ? .
Keduanya, baik pelanggan internal, pada proses berikutnya di line jalur produksi
maupun pelanggan akhir yaitu pelanggan Eksternal.
Hal tersebut mendefinisikan nilai.melalui kaca mata pelanggan, anda dapat
mengamati suatu proses dan memisahkan langkah- langkah yang tidak menambah
nilai.
Penerapkan cara ini pada dalam setiap proses manufacturing, informasi atau jasa.
a) Nilai : pelanggan pada proses berikutnya atau pelanggan eksternal
b) Menambah Nilai : Perlakukan komponent atau alat bantu ( kesiapan )
c) Tidak menambah Nilai : Memperlakukan komponent atau alat bantu ( Persiapan )
9. Berdasarkan Point ke ( c ) tidak menambah nilai, ada lagi 8
Pemborosan di tempat kerja yang biasa diketemukan di line
proses produksi yaitu :
1. Produksi berlebihan
2. Menunggu ( Waktu )
3. Transportasi yang tidak perlu
4. Memproses secara berlebihan atau memproses secara
keliru
5. Persediaan berlebihan
6. Gerakan yang tidak perlu
7. Product cacat/NG
8. Kreativitas karyawan yang tidak di manfaatkan.
10. 8 PEMBOROSAN , TIDAK MENAMBAH NILAI
1. PRODUKSI BERLEBIHAN
Memproduksi barang- barang yang belum di pesan, akan menimbulkan
pemborosan seperti kelebihan tenaga kerja, kelebihan tempat penyimpanan dan
biaya transportasi yang meningjkat karena adanya persediaan barang berlebihan.
2. ( WAKTU ) MENUNGGU
Para pekerja hanya mengamati mesin otomatis yang sedang berjalan, derdiri
menunggu langkah proses selanjutnya , alat pasokan komponent berikutnya, atau
menganggur saja karena kehabisan material, keterlambatan proses, mesin rusak,
dan Bottlenect ( sumbatan ) kapasitas.
3. TRANSPORTASI YANG TIDAK PERLU
Membawa barang dari proses ( WIP ) dalam jarak yang jauh. Menciptakan
angkutan yang tidak efisien, memindahkan material, komponent, barang jadi ke
dalam atau keluar gudang atau antar proses.
4. MEMPROSES SECARA BERLEBIH ATAU KELIRU
Melakukan langkah yang tidak di perlukan untuk memproses component,
Melaksanakan pemprosesan yang tidak efisien karena alat yang buruk,
menyebabkan gerakan yang tidak perlu dan memproduksi barang cacat
11. 5. PESEDIAAN BERLEBIHAN
Kelebihan material atau barang dalam proses jadi menyebabkan ” Lead time ”
yang panjang. Menyembunyikan masalah seperti tidak keseimbangan
produksi,keterlambatan pengiriman dari pemasok, product cacat, mesin rusak
dan waktu setup yang panjang.
6. GERAKAN YANG TIDAK PERLU
Setiap gerakan karyawan yang mubajir saat melakukan pekerjaan seperti,
mencari, meraih, menumpuk komponent, alat dan lain sebagainya. Berjalan juga
merupakan pemborosan.
7. PRODUCT CACAT
Memproduksi komponent cacat atau yang melakukan perbaikan. Memproduksi
barang pengganti dan inspeksi berarti tambah penanganan, waktu dan upaya
sia-sia.
8. KREATIVITAS KARYAWAN YANG TIDAK DI MANFAATKAN
Keahlian waktu, gagasan, keterampilan, peningkatan, dan kesempatan belajar
karena tidak melibatkan atau mendengarkan karyawan Anda.
12. PRINSIP 1 : FILOSOFI JANGKA PANJANG
Ambil keputusan mangement Anda berdasarkan
Filosofi jangka panjang, walaupun
mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek.
Ciptakan nilai bagi pelanggan, masyarakat dan organisasi. Ini adalah titik awal
anda. Evaluasi kemampuan setiap fungsi dalam perusahaan untuk meraih hal ini
Bertanggung jawab. Usahakan memutuskan nasib Anda sendiri bertindak secara
mandiri dan percaya pada kemampuan anda sendiri.
Terima tanggung jawab atas tindakan anda dan pelihara dan tingkatkan
keterampilan yang menginginkan anda tambah nilai.
13. PRINSIP 2 : PROSES YANG BENAR AKAN MEMBERIKAN
HASIL YANG BENAR
Ciptakan proses yang mengalir secara continue
untuk mengangkat permasalahan ke permukaan
Desain ulang proses kerja agar megalir secara kontinu dan memberi nilai
tambah yang tinggi. Usahakan menghilangkan waktu kosong ( idle ) dalam
setiap proses kerja untuk menunggu seseorang untuk mengerjakannya
Ciptakan aliran untuk menggerakan material dan informasi dengan cepat serta
mengaitkan proses dan orang agar menjadi satu kesatuan sehingga masalah
dapat segera di angkat ke permukaan.
Buat proses yang mengalir menjadi kenyataan sebagai bagian budaya
organisasi Anda. Ini adalah kunci untuk peningkatan berkesinambungan yang
sebenar-benarnya dan untuk pengembangan karyawan.
14. PRINSIP 3 : GUNAKAN SYSTEM ” TARIK ” UNTUK
MENGHINDARI PRODUKSI BERLEBIH
Beri pelanggan pada proses berikutnya dalam
proses produksi dengan apa yang mereka
inginkan, pada saat yang mereka inginkan, dan
dalam jumlah yang mereka inginkan.
Pengisian kembali material yang dipicu oleh pemakaian adalah prinsip dasar
just in time.
Minimalkan barang dalam ( WIP) Anda dan gudang persediaan dengan
menyimpan sejumlah kecil dari masing-masing produk dan dengan sering
mengisi ulang berdasarkan apa yang benar-benar di ambil oleh pelanggan
Tanggap terhadap pergeseran permintaan pelanggan dari hari ke hari
daripada bergantung pada schedule computer dan system untuk menulusuri
persediaan yang mubazir.
15. PRINSIP 4 : RATAKAN BEBAN KERJA ( HEIJUNKA )
Menghilangkan pemborosan hanya merupakan sepertiga dari
persamaan untuk membuat Lean Berhasil.
Menghilangkan kelebihan dari orang dan peralatan dan menghilangkan
ketidakrataan dalam jadwal produksi juga sama pentingnya tapi hal ini biasanya
tidak di pahammi oleh perusahaan-perusahaan yang berusaha untuk
mengimplementasikan prinsip-prinsip lean.
Bekerja untuk meratakan beban kerja dari semua proses manufacture dan jasa
sebagai cara alternative dari pendekatan berhenti, yang umumnya masih terjadi
di sebagian besar perusahaan.
16. PRINSIP 5 : BANGUN BUDAYA BERHENTI…
Bangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dan
untuk memperoleh kualitas yang baik sejak awal.
Kualitas bagi pelanggan menentukan Value proposition Anda
Gunakan semua metode modern yang ada untuk penjamin kualitas
Bangun kemampuan untuk mendeteksi masalah dan untuk menghentikan
dirinya sendiri dan ke dalam peralatan anda.
Kembangkan system visual untuk mengingatkan tim atau pemimpin tim
bahwa ada mesin atau proses yang memerlukan bantuan.
Jidoka (Mesin dengan intelegensi manusia ) merupakan pondasi dalam “
membangun “ kualitas
Bangun system pendukung dalam organisasi anda untuk menyelesaikan
masalah dengan cepat dan melaksanakan penanggulangannya.
Bangun ke dalam budaya anda filosofi untuk menghentikan atau
memperlambat untuk memperoleh kualitas yang benar sejak awal dalam
rangka meningkatkan productifitas dalam jangka panjang.
17. PRINSIP 6 : STANDAR KERJA MERUPAKAN
PONDASI…………..
Gunakan metode berulang yang stabil di manapun untuk mempertahankan
kesamaan, keteraturan waktu, dan keteraturan hasil proses Anda. Ini
merupakan fondasi proses mengalir dan system tarik.
Tangkap pelajaran mengenai suatu proses yang terakumulasi hingga titik
tertentu dengan menstandardisasi praktik terbaik saat ini. Perbolehkan expresi
dan kreativitas individual untuk meningkatkan standar tersebut, kemudian
masukan hal tersebut ke dalam standard baru sehingga ketika seorang
pindah, Anda dapat menyerahkan pembelajaran ke orang yang berikutnya.
18. PRINSIP 7 : GUNAKAN PENGENDALIAN VISUAL AGAR
TIDAK ADA MASALAH YANG…
Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah yang tersembunyi
Gunakan indicator visual yang sederhana untuk membantu orang menentukan
segera apakah mereka masih berada dalam standar atau sudah menyimpang
dari standar tersebut.
Hindari penggunaan layar computer jika hal itu mengalihkan perhatian pekerja
dari tempat pekerjanya
Rancang sistem visual yang sederhana di tempat di mana pekerjaan di lakukan,
untuk mendukung proses mengalir dan system tarik.
Kurangi laporan Anda hingga menjadi satu lembar kertas jika memungkinkan,
sekalipun untuk keputusan financial anda yang paling penting.
19. PRINSIP 8 : GUNAKAN HANYA TECHNOLOGI HANDAL……
Gunakan hanya technologi handal yang sudah benar – benar teruji untuk
membantu orang-orang dan proses anda.
Gunakan technologi untuk membantu orang bukan untuk menggantikan orang.
Sering kali yang terbaik adalah memperbaiki suatu proses secara manual
sebelum menambahkan tecnologi untuk mendukung proses.
Technologi baru sering kali tidak dapat diandalkan sulit untuk di standarisasi dan
oldeh karena itu membahayakan ” Proses Mengalir ” sebuah proses yang telah
terbukti pada umunya harus di utamakan dari technologi baru yang belum di uji.
Lakukan tes yang sebenarnya sebelum mengadopsi technologi yang
bertentangan dengan budaya Anda. Atau mungkin yang menggangu stabilitas,
kehandalan, dan prediktabilitas.
Meskipun demikian, dorong orang-orang anda untuk mempertimbangkan
teknologi baru ketika mencari pendekatan baru dalam pekerjaan mereka.
Implementasikan dengan cepat teknologi yang benar-benar di pertimbangkan
jika telah di buktikan melalui percobaan dan dapat meningkatkan Aliran dalam
proses Anda.
20. PRINSIP 9 : MENAMBAH NILAI UNTUK ORGANISASI
Menambah nilai untuk Organisasi dengan mengembangkan Orang dan Mitra
kerja anda. Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami
pekerjaannya, menjiwai filosofi, dan mengajarkan kepada orang lain.
Kembangkan pemimpin dari dalam organisasi, dan bukan membeli mereka dari
luar organisasi.
Jangan memandang pekerjaan seorang pemimpin hanya sekedar
menyelesaikan tugas dan memiliki keterampilan mengelola orang. Pemimpin
harus menjadi panutan dalam filosofi perusahaan dan cara melakukan
bisnis/kerja.
Seorang pemimpin yang baik harus memahami pekerjaan sehari-hari secara
detil sehingga dia dapat menjadi guru terbaik untuk filosofi perusahaan Anda.
21. PRINSIP 10 : KEMBANGKAN ORANG DAN KELOMPOK
YANG MEMILIKI.......
Kembangkan orang dan kelompok yang memiliki kemampuan istimewa, yang
menganut filosofi perusahaan anda.
Ciptakan budaya yang kuat dan stabil di mana nilai-nilai dan keyakinan-
keyakinan perusahaan di anut dan di jiwai selama periode bertahun-tahun.
Latih individu dan kelompok yang memiliki kemampuan istimewa untuk
bekerja sesuai dengan filosofi perusahaan, untuk mencapai hasil yang luar
biasa. Bekerja dengan sangat keras untuk menanamkan budaya secara terus-
menerus.
Gunakan tim lintas fungsi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas serta
meningkatkan aliran proses dengan menyelesaikan masalah teknis yang sulit.
Pemberdayaan muncul ketika orang menggunakan alat-alat untuk
meningkatkan perusahaan.
Upayakan terus menerus untuk mengajarkan individu bagaimana bekerja
sama sebagai kelompok merupakan suatu yang harus di pelajari.
22. PRINSIP 11 : HORMATI JARINGAN MITRA DAN
PEMASOK ANDA DENGAN.....
Hormati jaringan anda dan pemasok anda dengan memberi tantangan dan
membantu mereka melakukan peningkatan.
Hormati mitra dan pemasok anda perlakukan mereka seakan-akan
perpanjangan dari bisnis anda.
Beri tantangan pada mitra bisnis anda agar tumbuh dan berkembang. Hal ini
menunjukan bahwa anda menghargai mereka. Tetapkan target yang
menantang dan bantulah mitra Anda mencapainya.
23. PRINSIP 12 : MENYELESAIKAN AKAR PERMASALAHAN
SECARA TERUS .....
Menyelesaikan akar masalah secar terus menerus untuk mendorong
pembelajaran Organisasi. Pergi dan lihat sendiri untuk memahami situasi
sebenarnya ( genchi genbutsu )
Selesaikan masalah dan tingkatkan proses dengan datang ke sumber
permasalahan dan secara pribadi mengamati dan memverifikasi data dan
bukan hanya berteori berdasarkan apa yang di katakan orang lain atau yang
ditunjukan di layar komputer.
Berfikirlah dan berbicaralah berdasarkan data yang telah anda vertifikasi
Sendiri.
Bahkan para manajer dan eksekutif tingkat tinggi harus pergi dan melihat
sendiri masalah yang ada. Sehingga mereka akan memiliki lebih dari sekedar
pemahaman yang dangkal terhadap situasi.
24. PRINSIP 13 : BUAT KEPUTUSAN SECARA PERLAHAN-
LAHAN MELALUI..........
Buat keputusan secara perlahan-lahan melalui consensus, pertimbangkan semua
pilihan dengan sekasama, kemudian implementasikan keputusan itu dengan
sangat cepat.
Jangan mengambil satu arah tunggal saja dan menjalankan yang satu itu saja
sebelum anda mempertimbangkan seluruh alternatif dengan seksama. Setelah
anda memilih , jalankan dengan cepat dan hati-hati.
Newawashi adalah proses untuk membahas masalah dengan potensi solusinya
dengan semua pihak yang terkena dampak oleh masalah tersebut, untuk
mengumpulkan ide-ide dari mereka yang perlu diambil. Proses konsensus ini,
meskipun menghabisakan banyak waktu, membantu memperluan pencarian
solusi, dan ketika keputusan telah diambil, Kondisi telah siap untuk
diimplementasikan dengan cepat.
25. PRINSIP 14 : MENJADI SUATU ORGANISASI PEMBELAJAR
MELALUI .........
Menjadi suatu organisasi pembelajar melalu refleksi diri tanpa kompromi ( hanzei )
dan peningkatan berkesinambungan ( kaizen )
Setelah anda mendapatkan proses yang stabil, Gunakan alat-alat peningkatan
berkesinambunagn untuk mencari akar penyebab inefisiensi dan terapkan cara
penangggulangan yang efektif.
Rancang proses yang hampir tidak memerlukan persediaan. Hal ini membuat
waktu dan sumber daya yang disia siakan menjadi kelihatan lebih jelas bagi setiap
orang.
Ketika pemborosan terlihat, biarkan biarkan karyawan menggunakan proses
peningkatan berkesinambunagn ( Kaizen ) untuk menghilangkannya.
Lindungi pengetahuan dasar organisasi dengan mengembangkan personil yang
tetap, promosi secara perlahan, dan sistem suksesi dengan sangat hati-hati.
Gunakan Hansei ( refleksi diri ) pda tahap-tahap penting dan setelah anda
menyelesaikan suatu proyek untuk secara terbuka mengidentifikasikan semua
kelemahan diri proyek ini. Kembangkan jalan keluar untuk menghindari kesalahan
yang sama.
Belajar dengan menstandarisasikan praktik-praktik terbaik, dan bukan
menemukan ulang hal yang sama dengan setiap proyek baru dan setiap manajer
baru.