[Ringkasan]
Perusahaan Reddy Heaters yang memproduksi pemanas insert mengalami penurunan laba dan pangsa pasar beberapa tahun terakhir. Audit internal menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh pembatalan pesanan yang tinggi akibat kebosanan pekerja dan kualitas yang menurun sehingga banyak pesaing asing merebut pangsa pasar. Untuk menyelesaikan masalah ini direkomendasikan penerapan sistem produksi Just In Time untuk mempercepat alur produksi serta menyew
3. Apa arti dari
Target Cost?
metode penentuan biaya produksi
dimana perusahaan terlebih dahulu
menentukan biaya produksi yang harus
dikeluarkan berdasarkan harga
kompetitif, untuk memperoleh laba yang
diharapkan
4. Harga menetukan biaya (price – led costing)
Fokus pada pelanggan (Focus on the customer)
Fokus pada desain produk dan proses
(Focus on product design)
Cross Functional Team, Kelompok ini
bertanggungjawab atas keseluruhan produk
Orientasi daur hidup produk (Life-cycle costs)
PRINSIP-PRISIP BIAYA TARGET
Kerterlibatan Rantai Nilai (Value-chain orientation)
PRINSIP-PRINSIP TARGET COSTING
5. 1. menentukan harga pasar
2. menentukan laba yang diharapkan
3. menghitung target biaya
4.menggunakan rekayasa nilai untuk mengidentifikasi
cara yang dapat menurunkan biaya produk.
5. menggunakan kaizen costing dan pengendalian
operasional untuk terus menurunkan biaya.
TAHAPAN IMPLEMENTASI TARGET
COSTING
7. Pengertian Biaya Kualitas
Biaya Kualitas (Biaya Mutu) Quality Cost
=
Biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah
Kualitas (Mutu), baik dalam rangka meningkatkan
Kualitas maupun biaya yang timbul akibat Kualitas
yang buruk (Cost of Poor Quality).
8. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kualitas
Produk
a. Aman dan nyaman bagi konsumen.
b.Baik bila kita menggunakan atau
memilihnya sebagai pilihan terbaik.
c.Penampilan dari produk itu mengundang
daya tarik tersendiri.
9. Feigenbaum (1961) dalam bukunya yang berjudul “Total
Quality Control” menyebutkan bahwa Biaya Kualitas
terdiri dari 3 kategori utama, yaitu
1.Biaya Pencegahan (Preventive Cost), Biaya Penilaian
(Appraisal Cost)
2.Biaya Kegagalan (Failure Cost).
Biaya Kegagalan kemudian dibagi lagi menjadi 2 jenis
yaitu 3.Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cost)
dan
3.Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Cost).
10. 3 Kategori Utama Biaya Kualitas (Quality Cost)
beserta contoh biaya-biaya yang akan timbul
dari Biaya Kualitas tersebut.
11. Kategori Contoh Biaya yang Dikeluarkan
Biaya Pencegahan (Preventive Cost) 1. Biaya Pelatihan (training Cost)
2. Proses Capability Studies (Penelitian Kepabilitas Proses)
3. Vendor Survey
4. Quality Planning Design
Biaya Penilaian(Appraisal Cost) 1. Segala Jenis Pengujian (testing) dan Inspeksi
2. Pembelian Peralatan Pengujian dan Inspeksi
3. Peninjauan Kualitas dan Audit (Quality Audit and Review)
4. Biaya Laboratorium
Biaya Kegagalan(Failure Cost)Internal 1. Biaya Scrap dan pengerjaan ulang (Rework)
2. Biaya Perubahan Desain (Design Change)
3. Biaya Kelebihan Persedian (Excess Inventory Cost)
4. Biaya Pembelian Bahan
Biaya Kegagalan(Failure Cost)Eksternal 1. Biaya Purna Jual / Jaminan (Warranty)
2. Biaya Pengembalian Produk (Return and Recall)
3. Biaya Penangan Keluhan Pelanggan
4. Biaya Ganti Rugi
12. Strategi Pengurangan Biaya Kualitas
1. Lakukan serangan langsung terhadap biaya-biaya kegagalan hingga
hingga mencapai titik nol.
2. Lakukan investasi dalam aktivitas-aktivitas pencegahan yang benar
untuk membawa perbaikan.
3. Kurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang dicapai.
4. Lakukan evaluasi secara berkelanjutan.
5. Secara tidak langsung lakukan usaha-usaha pencegahan untuk
mendapatkan keuntungan dari perbaikan selanjutnya”.
15. Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari
serangkaian aktivitas desain untuk mencapai
produksi volume tinggi dengan menggunakan
minimum persediaan untuk bahanbaku, WIP,
dan produk jadi.
Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi
tepat waktu yang memusatkan padaaktivitas
yang diperlukan oleh segmen-segmen internal
lainnya dalam suatu organisasi.
16. JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut:
1. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau
jasa harus di eliminasi.
2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi
3. Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan
(Continuous Improvement) dalam meningkatkan efisiensi kegiatan.
4. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan
pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah.
JIT dapat diterapkan dalam berbagai
bidang fungsional perusahaan seperti
misalnya pembelian, produksi, distribusi,
administrasi dan sebagainya.
17. Tujuan strategis JIT adalah :
1. Meningkatkan laba
2. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :
1. Mengeliminasi atau mengurangi persediaan
2. Meningkatkan mutu
3. Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga memungkinkan
harga jualrendah dan laba meningkat)
4. Memperbaiki kinerja pengiriman.
18. JIT pemanufakturan didasarkan pada konsep :
1. Hanya memproduksi produk sejumlah yang diminta oleh
konsumen (tepat kuantitas)
2. Memproduksi produk bermutu tinggi
3. Memproduksi produk berbiaya rendah
4. Memproduksi produk berdaur waktu yang tepat
5. Mengirimkan produk pada konsumen tepat waktu
JIT pembelian didasarkan pada konsep :
1. Hanya membeli sejumlah barang yang diperlukan untuk produksi
2. Membeli barang bermutu tinggi
3. Membeli barang berharga murah
4. Pengiriman barang yang dibeli tepat waktu
19. II. ELEMEN-ELEMEN KUNCI SISTEM JIT
Lima Elemen kunci demi keberhasilan JIT
:
1. Jumlah Pemasok yang terbatasTingkat persediaan
2. Pembenahan Tata Letak Pabrik
3. Pengurangan Setup Time
4. Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control)
5. Tenaga kerja yang fleksibel
20. III. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN SISTEM JIT
A. Keuntungan JIT
1. seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih
efisien
2. Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan
para staffnya.
3. Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur
kembali.
4. kertas kerja dapat lebih simple
5. Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat
profit yang lebihtinggi misalnya, dengan mengadakan promosi
tambahan.
B. Kelemahan JIT
Satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data
permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata
perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi
tingkat pelayanan konsumen.
21. IV. PERBEDAAN SISTEM JIT DAN SISTEM TRADISIONAL
JIT Tradisional
1. Sistem Tarikan
2. Persedian tidak signifikan
3. Basis pemasok sedikit
4. Kontrak jangka panjang dengan pemasok
5. Pemanukfaturan berstruktur selulur
6. Karyawan berkeahlian ganda
7. Jasa terdesentralisasi
8. Keterlibatan karyawan tinggi
9. Gaya manajemen sebagai penyedia fasilitas
10. Total Quality Control (TQC)
1. Sistem Dorongan
2. Persediaan signifikan
3. Basis pemasok banyak
4. Kontrak jangka pendek dengan pemasok
5. Pemanukfakturan berstruktur departemen
6. Karyawan terspesialisasi
7. Jasa tersentralisasi
8. Keterlibatan karyawan rendah
9. Gaya manajemen sebagai pemberi perintah
10. Acceptable Quality Level (AQL)
22. V. PEMBELIAN JIT
Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang
dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan
segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan.
Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan
dengan aktivitas pembelian dengan cara:
1. Mengurangi jumlah pemasok
2. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi
dengan pemasok.
3. Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian
yang mapan.
4. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak
bernilai tambah.
5. Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program
pemeriksaan mutu.
23. Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada
sistem akuntansi biaya dan manajemen dalam beberapa cara sebagai
berikut:
1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.
2. Perubahann “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan
biaya.
3. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga
banyak biayatidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.
4. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih
harga beli secaraindividual
5. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.
24. VI. PRODUKSI JIT
Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk
yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan
oleh tahap produksi berikutnyaatau sesuai dengan memenuhi permintaan
pelanggan.
Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara:
1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap
workstation (stasiunkerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep
persediaan nol).
2. Mengurangi atau meniadakan “ Lead Time” (waktu tunggu) produksi
(konsep waktu tunggu nol).
3. Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk
mengurangi biaya setupmesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan
produk (workstation).
4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga
aktivitas produksiyang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.
25. Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan
efisiensi dalam bidang:
1. Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan
2. Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai
3. Waktu perpindahan
4. Tenaga kerja langsung dan tidak langsung
5. Ruangan pabrik
6. Biaya mutu
7. Pembelian bahan
26. KESIMPULAN
JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki impilkasi penting
dalammanajemen biaya. Ide dasar JIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya apabila
ada permintaan(pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang
diminta dan hanyasebesar kuatitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali
oleh Toyota dan kemudiandiadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang
.Bila JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha
untuk menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan
produksi perusahaan.Sasaran utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system
produksi atau opersi dengan caranenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak
menembah nilai bagi suatui produk.
27. Just In Time
(JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu
1. menghasilakn produk yang sesuai dengan jadwal yang
didasarkan pada permintaan.
2. memproduksi dengan jumlah kecil
3. menghilangkan pemborodan
4. memperbaiki aliran produksi
5. menyempurnakan kualitas produk
6. orang-orang yang tanggap
7. menghilangkan ketidakpastian
8. penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.
28.
29. Nama Perusahaan Reddy Heaters, Inc.
Produk yang dihasilkan insert pemanas yang
dapat digunakan untuk berbagai aplikasi,
mulai dari coffepost hingga kapal selam.
Karena berbagai macam pemanas insert yang
diproduksi, reddy menggunakan sistem Job
Order Costing pesanan pekerjaan.
Jenis produknya dibedakan berdasarkan
ukuran pemanas.
30. Masalah Yang Dihadapi
Reddy Heaters, Inc
beberapa tahun terakhir,
keuntungan telah menurun, dan
perusahaan kehilangan pangsa
pasar
35. Berbagai departemen tersebar di seluruh pabrik.
Buruh khusus dan terlatih untuk
mengoperasikan mesin di departemen masing-
masing. Selain itu, perusahaan memiliki area
toko terpusat yang menyediakan bahan baku
untuk produksi, departemen perawatan terpusat
yang memiliki tanggung jawab untuk
memelihara semua peralatan produksi, dan
sekelompok pekerja yang bertanggung jawab
untuk memindahkan unit yang sebagian selesai
selesai dari departemen ke departem
36. Di bawah menthod produksi saat ini, pemanas kecil melewati
beberapa departemen, di mana masing-masing departemen
memiliki koleksi mesin yang sama. Departemen pertama
memotong pipa logam menjadi salah satu dari panjangnya:
panjang tiga, empat, atau lima inci. Pipa yang dipotong kemudian
dibawa ke departemen laser, di mana nomor bagian dicetak pada
pipa. Di departemen lain, silinder keramik dipotong lebih kecil
dari pipa yang dibungkus dengan kawat halus (menggunakan
mesin pembungkus). Pipa dan keramik yang dibungkus, silinder
ditempatkan di dalam pipa berpusat, dan diisi dengan substansi
listrik untuk mencapai pipa mental. Akhirnya, ujung-ujung pipa
dilas ditutup dengan dua kawat mengarah menonjol dari satu
ujung. Pemanas yang lengkap ini kemudian ditransfer ke
departemen pengujian, yang menggunakan peralatan khusus
untuk melihat apakah pemanas berfungsi dengan baik.
37. Pemanas kecil diproduksi dalam batch 300. Dibutuhkan 50 jam
untuk memotong 300 pipa logam dan menyiapkan 300 silinder
keramik (1/6 jam per unit, kedua proses terjadi pada waktu yang
sama). Setelah 50 jam waktu proses, 300 pipa logam diangkut ke
laser depertment (20 menit waktu pengangkutan), dan 300
silinder keramik diangkut ke departemen pengelasan (20 menit
waktu pengangkutan). Di departemen laser, dibutuhkan 50 jam
untuk mencetak nomor bagian (1/6 jam per pipa). 300 pipa logam
kemudian diangkut ke departemen pengelasan. Di departemen
pengelasan, pipa keramik dan logam bergabung dan dilas. Proses
pengelasan memakan waktu 50 jam (1/6 jam per pipa). Akhirnya,
300 unit diangkut (20 menit) ke departemen pengujian. Setiap
unit membutuhkan 1/6 jam untuk pengujian, atau total 50 jam
untuk 300 unit. Dari awal hingga selesai, total waktu produksi
untuk
38. Pemotongan dan Keramik : 50 jam
Laser : 50 jam
Pengelasan : 50 jam
Menguji : 50 jam
Bergerak : 1 jam
Total waktu : 201 Jam
Perhatikan bahwa laser harus menunggu 50 jam sebelum
dapat mulai dicetak. Demikian pula, pengelasan harus
menunggu 100 jam sebelum dapat mulai bekerja pada batch
dan akhirnya, pengujian harus menunggu 150 jam sebelum
dapat mulai bekerja pada batch.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kim
memperkirakan bahwa waktu produksi untuk 300 unit
dapat dikurangi dari 201 jam menjadi sekitar 50 jam dengan
membuat sel pabrikan pemanas kecil.
39. PERTANYAAN
1. Salah satu tindakan pertama yang diambil
oleh Reddy Heaters adalah mengatur sel
manufaktur untuk jalur pemanas kecil.
Gambarkan bagaimana Anda akan mengatur
sel manufaktur. Apa bedanya dengan
pengaturan tradisional? Apakah biaya
pelatihan akan dikaitkan dengan transisi ke
JIT? menjelaskan
40. JAWABAN
Sel pabrikan harus diatur dengan pemotong, laser, pembungkus,
mesin, tukang las dan peralatan pengujian sehingga satu pemanas
dapat diproduksi dari awal hingga selesai di dalam sel. selain
secara fisik mengelompokkan semua peralatan yang dibutuhkan
untuk produksi, pekerja dilatih untuk mengoperasikan dan
memelihara setiap bagian dari peralatan sel. mereka mungkin
melakukan perbaikan kecil, memindahkan barang jadi sebagian
dari satu stasiun ke yang berikutnya, dan membersihkan.
Perbedaannya dengan pengaturan Tradisonal kalau di pengaturan
tradisonal semua fungsi ini ditugaskan secara terpisah untuk
departemen khusus. biasanya, batch unit (mis. 300 pipa logam)
akan diproses sebelum diteruskan ke departemen berikutnya.
kumpulan ini diangkut dari satu lokasi ke lokasi berikutnya oleh
penangan bahan. Dengan JIT akan menghilangkan perpindahan
dari satu departemen ke departemen lainnya.
Sudah tentu akan ada biaya pelatihan terkait dengan transisi ke
JIT karena para pekerja harus dilatih untuk melakukan berbagai
tugas yang bertentangan dengan orientasi tenaga kerja khusus
yang sekarang digunakan.
41. PERTANYAAN
2. Jelaskan, dengan dukungan komputasi,
bagaimana waktu produksi untuk 300 unit
dapat dikurangi menjadi sekitar 50 jam. Jika ini
benar-benar pengurangan waktu produksi,
implikasi apa yang dimilikinya terhadap posisi
kompetitif Reddys?
42. JAWABAN
dalam struktur sel, segera setelah unit selesai, ia dilewatkan pada
proses selanjutnya. jadi, untuk unit pertama, laser harus
menunggu 10 menit, pengelasan harus menunggu 20 menit, dan
pengujian harus menunggu 30 menit. setelah unit pertama, tidak
ada waktu tunggu untuk proses selanjutnya. produksi terjadi
secara bersamaan untuk keempat proses. dengan demikian, satu
unit diproduksi setiap 10 menit (1/6 jam). waktu produksi untuk
batch 300 sekarang 50 jam (1/6 x 300) ditambah waktu tunggu 30
menit awal. Dengan menggunakan JITwaktu tunggu untuk 300
unit telah dipotong hampir 75%.
JIT meningkatkan posisi kompetitif reddy yaitu mengurangi
waktu tunggu, meningkatkan daya tanggap, dan menghasilkan
pengurangan dalam biaya-khususnya biaya terkait persediaan.
biaya yang lebih rendah dan waktu respons yang lebih cepat.
43. PERTANYAAN
3. Menjabarkan kegiatan organisasi dan
operasional yang harus dikelola untuk
mengurangi waktu produksi. Apa pendorong
biaya yang terkait dengan kegiatan ini? Untuk
driver Operasional, tunjukkan efek yang
diharapkan pada biaya aktivitas
44. JAWABAN
kegiatan struktural: pengelompokan karyawan dan
pemilihan teknologi proses. kegiatan prosedural:
menggunakan karyawan, memberikan kualitas dan
menyediakan tata letak pabrik. kegiatan operasional:
perpindahan material, menggunakan tenaga kerja,
memeriksa batch. pendorong untuk mengelompokkan
karyawan adalah jumlah dan jenis unit kerja
45. PERTANYAAN
4. Awalnya, karyawan memperbarui perubahan ke JIT.
Namun, setelah periode waktu yang singkat, semangat
kerja meningkat secara signifikan. Jelaskan mengapa
perubahan ke JIT meningkatkan moral karyawan.
. merasakan kepuasan yang lebih besar dari tugas yang
lebih menantang dan beragam
mengurangi kebosanan yang disebabkan oleh hanya
melakukan satu tugas khusus sepanjang waktu
Rasa harga diri mereka meningkat karena mereka telah
mengembangkan keterampilan
46. PERTANYAAN
5. JIT yang mungkin telah membuat harga lebih
rendah dan keuntungan lebih tinggi.
JAWABAN
menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi, lead
time yang lebih pendek, dan biaya produksi yang lebih
rendah dan lebih akuratmengurangi kebosanan yang
disebabkan oleh hanya melakukan satu tugas khusus
sepanjang waktu
Biaya biasanya dikurangi oleh JIT karena reorganisasi
47. PERTANYAAN
6. Dalam satu tahun instalasi JIT, Reddy controller
berkomentar. "Kami memiliki ide yang jauh lebih baik
daripada sebelumnya tentang berapa biaya kami untuk
memproduksi pemanas inset kecil ini." Tawarkan
beberapa pembenaran untuk pernyataan pengendali.
JAWABAN
JIT dapat berarti bahwa lebih banyak biaya produksi
dapat dilacak ke masing-masing produk, sehingga
meningkatkan akurasi penetapan biaya produk
48. PERTANYAAN
7.dampak yang JIT miliki terhadap praktik akuntansi
manajemen lainnya.
JAWABAN
Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan
sistem akuntansi
menyederhanakan proses akuntansi, membuatnya
lebih mudah untuk memahami dan menggunakan
informasi akuntansi.