2. “JUST IN TIME”
Definisi just in time (Paragraf 1 slide 1)jurnal internasional
“Just-in-Time Manufacturing System: From Introduction to Implement"
Sistem produksi Just-in-Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa
dengan jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan kualitas yang tepat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan biaya yang paling efisien.JIT didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
Menghilangkan pemborosan (waste),Meminimalkan persediaan (inventory),Meningkatkan fleksibilitas produksi,
Meningkatkan kualitas produk,Meningkatkan kepuasan pelanggan.
Sejarah dan Perkembangan (Paragraf 2 slide 2)
Sistem JIT pertama kali dikembangkan oleh Toyota Motor Company di Jepang pada tahun 1950-an. Sistem ini
dikembangkan sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi oleh Toyota, yaitu persaingan yang semakin ketat dari
produsen mobil Amerika dan Eropa.Toyota menerapkan JIT dengan fokus pada pengurangan pemborosan, terutama
dalam hal persediaan. Toyota menyadari bahwa persediaan yang berlebihan dapat menyebabkan biaya yang tidak perlu,
seperti biaya penyimpanan, biaya kerusakan, dan biaya biaya investasi.Implementasi JIT oleh Toyota terbukti sangat
sukses. Toyota berhasil meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini
menyebabkan sistem JIT menjadi populer di seluruh dunia dan diterapkan oleh berbagai perusahaan di berbagai industri.
Pendekatan (Paragraf 3 slide 3)
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menerapkan sistem JIT. Salah satu pendekatan yang
paling umum adalah pendekatan Pull System.Dalam pendekatan Pull System, produksi barang atau jasa dilakukan
berdasarkan permintaan pelanggan. Artinya, barang atau jasa hanya diproduksi ketika diperlukan, sehingga tidak ada
persediaan yang berlebihan.Pendekatan Pull System dapat diterapkan dengan menggunakan berbagai alat dan teknik,
seperti Kanban, Just-in-Time Inventory, dan Kaizen.
3. Tujuan dalam penerapan just in time
• Mengurangi biaya produksi
• Meningkatkan laba
• Meningkatkan kualitas produk
• Meningkatkan kepuasan pelanggan
• Meningkatkan daya saing perusahaan
Tujuan penerapan sistem produksi
• Menghindari terjadinya kelebihan kuantitas
(jumlah) dalam produksi
• Menghindari Persediaan yang berlebihan
• Menghindari pemborosan dalam waktu
penungguan
4. Kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan just in time
(paragraf 14 slide 22)
Kendala internal
meliputi :
• Perubahan budaya
• Investasi
Kendala eksternal
meliputi:
• Keakuratan peramalan
permintaan
• Ketersediaan pemasok
01 02
5. Kelebihan just
in time
1. Mengurangi biaya produksi
2.Meningkatkan kualitas produk
3.Meningkatkan kepuasan pelanggan
4.Meningkatkan daya saing perusahaan
6. Kekurangan just in time :
• Ketergantungan pada pemasok
• Kurang toleransi terhadap kesalahan
• Biaya yang lebih tinggi
• Kompleksitas
7. Kunci utama pelaksanaan jit dalam
kegiatan industri :
1. Menghasilkan produk sesuai dengan jadwal yang
didasarkan pada permintaan pelanggan.
2. Memproduksi dalam jumlah kecil (small lot size).
3. Orang-orang yang tanggap.
4. Penekanan pada pemeliharaan jangka panjang.
8. Elemen-elemen
just in time
1. Jumlah pemasok dan Tingkat
persedian yang minimal.
2. Pembenahan tata letak pabrik
3. Pengurangan setup time
4. Kendali mutu terpadu
5. Tenega kerja yang fleksibel
9. Karna sasaran utama Just in time adalah meningkatkan
produktivitas sistem produksi atau operasi dengan cara
menghilangkan semua kegiatan yang tidak menambah nilai bagi
suatu produk. karena JIT merupakan suatu filosofi manajemen
operasi yang berusaha untuk menghilangkan pemborosan pada
semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi
Sistem JIT penting bagi perusahaan
industri
10. PT Indoto Tirta Mulia adalah perusahaan industri air minum kemasan yang berlokasi di
Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk air minum
kemasan, mulai dari air mineral kemasan botol hingga air minum kemasan galon.PT
Indoto Tirta Mulia menerapkan sistem Just-in-Time (JIT) dalam pengelolaan
persediaannya. Sistem JIT ini bertujuan untuk mengurangi persediaan secara signifikan
dengan cara memproduksi dan mengirimkan produk tepat waktu sesuai dengan
permintaan pelanggan.
Studi kasus