1. JUST IN TIME ( JIT ) MANUFACTURING
SYSTEMS
Dengan presenter :
Devi Saputri
Diah Roviana
Hassan Kamilin
Bisowarno Sejati
Bambang Hadi Putranto
2. Just in time :
• Sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya,
dan mencapai waktu penyerahan
seefisien mungkin dengan menghapus
seluruh jenis pemborosan yang
terdapat dalam proses produksi
sehingga perusahaan mampu
menyerahkan produknya (baik barang
maupun jasa) sesuai kehendak
konsumen tepat waktu.
3. Just in time :
• Perusahaan hanya memproduksi sebanyak
jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen
dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat
mengurangi biaya pemeliharaan maupun
menekan kemungkinan kerusakan atau
kerugian akibat menimbun barang.
• raw materials are received just in time to go
into production
• manufacturing parts are completed just in
time to be assembled into products
• products are completed just in time to be
shipped to customers.
4. Definisi Just In Time :
• Dirintis oleh seorang manager bernama Taiichi
Ohnoo pada Toyota Motor Corporation " Suplai item
yang di perlukan pada waktu yang di perlukan dan
dalam jumlah yang di perlukan "
• Dikenal juga dengan Sistem Produksi Toyota, yang
kemudian dikenal juga dengan istilah Sistem
Produksi Ramping (Lean Production System) dan
sistem kanban (suatu sistem informasi yang secara
harmonis mengendalikan produksi produk yang
diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada
waktu yang diperlukan dalam tiap proses
manufakturing di perusahaan ). (www.wikipedia.org)
5. Tata letak proses
• Tata letak proses dan mesin akan
disusun kembali untuk melancarkan
aliran produksi berdasarkan sistem
penanganan proses ganda (multiprocess holding) dimana pekerja
menjadi pekerja fungsi ganda, dimana
seseorang menangani beberapa mesin
dari berbagai proses satu persatu
dalam operasi rutin yang berurutan
disatu siklus yang ditentukan.
6. Autonomasi
• Autonomasi berarti membuat suatu
mekanisme untuk mencegah
diproduksinya barang cacat secara
masal pada mesin, unit yang 100%
bebas cacat harus mengalir ke proses
berikutnya secara kontinu tanpa
terputus.
7. Menentukan jumlah kanban
* Sistem pengambilan jumlah tetap, siklus tidak tetap
~ sistem pengambilan digunakan apabila waktu pemesanan
pendek karena jarak antar proses yang relatif pendek dan
karena adanya aktifitas perbaikan proses (pemesanan telah
diberikan tetapi belum diterima).
* Sistem pengmbilan siklus tetap, jumlah tidak tetap
~ sistem pengambilan ini berlaku untuk waktu pemesanan yang
relatif lama karena disebabkan oleh jarak yang lebih jauh,
sehingga waktu pengiriman menjadi lebih lama (pemesanan
diberikan tapi pesan tersebut belum diterima).
8. Perhitungan kanban jumlah tetap
dengan, siklus tidak tetap (Q-system).
~ jumlah kanban : Y = D x L (1+@)
a
~ penggunaan rata rata selama
pemesanan:
^ = Tw
c
~ re-order point :
p=^+s-Q
9. Jumlah tidak tetap, siklus tetap (P-system).
~ jumlah kanban : Y = D x (Oc + L + sp)
a
~ siklus pemesanan : Oc = q
D
~ jumlah baku : Sq = D x (Oc + L)+ s
~ jumlah pemesanan :
Oq = (Sq - s) -Q
10. Dimana : L = Tp + Tw + Tc +Tkc
s =mxa
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
L
Tw
Tkc
D
Tp
Tc
Y
@
a
s
Sp
^
m
c
q
Sq
Q
= waktu pemesanan (hari)
= waktu tunggu (hari)
= waktu pengumpulan kanban (hari)
= rata-rata permintaan harian
= waktu pengolahan (hari)
= waktu pengiriman (hari)
= jumlah kanban
= koefisien keamanan
= kapasitas peti kemas (unit)
= persediaan keamanan (unit)
= periode keamanan (hari)
= penggunaan rata-rata (unit)
= jumlah kebutuhan komponen (unit)
= kecepatan produksi (menit/unit)
= ukuran lot ekonomis (unit)
= jumlah baku (unit)
= pemesanan yang telah diberikan, belum diterima (unit)
11. Manfa'at (Kelebihan) JIT :
• Dana yang sebelumnya tertimbun dalam
persediaan bisa digunakan untuk
kepentingan yang lain.
• Area yang sebelumnya terpakai untuk
menyimpan persediaan bisa digunakan untuk
hal lain yang lebih produktif.
• Hemat waktu, namun menghasilkan potensi
output yang lebih baik dan lebih cepat dalam
merespon konsumen.
• Tingkat kerusakan/cacat produksi berkurang,
menghasilkan limbah yang lebih sedikit dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
12. Kekurangan Sistem Produksi JIT :
• Menerapkan prosedur JIT secara menyeluruh
berarti melibatkan seluruh kendali utama dari
sistem bisnis perusahaan - mungkin sulit dan
mahal pada awalnya.
• Sistem manufaktur JIT juga membuka
peluang munculnya sejumlah risiko,
terutama yang terkait dengan rantai suplai
produksi. Dengan tidak adanya persediaan
untuk cadangan akan gagal produksi,
gangguan kecil dalam persediaan dari satu
pemasok bisa memaksa produksi untuk
dihentikan sementara.
13. Real Business Example
• Toyota the Developer of JIT System
Just-in-time manufacturing system has many
advantages, but they are vulnerable to unexpected
disruptions in supply. A production line can quickly
come to a halt if essential parts are unavailable.
Toyota, the developer of JIT, found this out the hard
way. One Saturday, a fire at Aisin seiki Company's
plant in Aichi Prefecture stopped the delivery of all
break parts to Toyota. By Tuesday, Toyota had to
close down all of its Japanese assembly line. By the
time the supply of break parts had been restored,
Toyota had lost an estimated $15 billion in sales.
Source: "Toyota to Recalibrate" International Herald
Tribune, February 8, 1997.
14. Beberapa Perusahaan Yang Telah
Menerapkan JIT
•
•
•
•
•
•
•
Harley Davidson
Toyota Motor Company
General Motors
Ford Motor Company
Manufacturing Magic
Hawthorne Management Consulting
Strategy Manufacturing Inc.
15. Kesimpulan :
• Just In Time adalah beberapa strategi
bertahan yang bisa digunakan oleh
perusahaan dalam menghadapi
tantangan global.