SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Chapter 3 (Manajemen Proyek)
Arti Penting Manajemen Proyek
Ketika Bechtel, subjek dari pembukaan profil Perusahaan Global, memulai sebuah proyek, mereka
dengan cepat harus memobilisasi sumber daya manusia yang substansial, sering kali berisikan
pekerja manual, profesional dalam konstruksi, tukang masak, personel medis, dan bahkan tenaga
keamanan. Tim manajemen proyeknya mengembangkan sebuah rantai pasokan untuk mengakses
bahan material untuk membangun segala sesuatu dari pelabuhan hingga jembatan, bendungan, dan
monorel. Bechtel hanya sebuah contoh dari sebuah perusahaan yang menghadapi fenomena
modern: proyek semakin rumit dan siklus hidup produk/jasa yang semakin pendek. Perubahan ini
berasal dari kesadaran akan nilai strategis dari persaingan berbasis waktu dan sebuah mandat
kualitas untuk peningkatan yang unik dari sebuah proyek.
Proyek penentuan jadwal bisa menjadi sebuah tantangan yang sulit bagi manajer operasi.
Taruhan yang ada dalam manajemen proyek tinggi. Limpahan biaya dan penundaan yang tidak
perlu terjadi karena penentuan jadwal yang buruk dan kendali yang buruk pula.
Proyek yang memerlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk diselesaikan
biasanya dikembangkan di luar sistem produksi normal. Organisasi proyek dalam perusahaan
dapat disiapkan untuk menangani pekerjaan-pekerjaan tersebut dan terkadang dibubarkan ketika
proyeknya sudah selesai. Pada kesempatan lainnya, manajer menganggap proyek hanya bagian
dari pekerjaan mereka. Manajemen proyek melibatkan tiga fase:
1. Perencanaan: Fase ini meliputi penyiapan tujuan, penggambaran proyek, dan
pengorganisasian tim.
2. Penentuan jadwal: Fase ini berkaitan dengan orang, uang, dan pasokan untuk aktivitas-
aktivitas tertentu dan mengaitkan aktivitas-aktivitas satu sama lain.
3. Pengendalian: Di sini perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran.
Hal ini juga memperbaiki atau merubah rencana dan memindahkan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan akan waktu dan permintaan biaya.
Perencanaan Proyek
Proyek bisa digambarkan sebagai serangkaian tugas terkait yang ditujukan terhadap sebuah hasil
utama. Dalam beberapa perusahaan sebuah pengorganisasian proyek (project organization)
dikembangkan untuk memastikan program yang ada saat ini tetap berlangsung dengan lancar
dengan basis harian sementara proyek baru selesai dengan berhasil.
Untuk perusahaan-perusahaan dengan berbagai proyek besar, seperti sebuah perusahaan
konstruksi, sebuah pengorganisasian proyek merupakan sebuah cara yang efektif melalui
penugasan seseorang dan sumber daya fisik yang diperlukan. Hal itu merupakan sebuah struktur
organisasi yang temporer yang didesain untuk mencapai hasil dengan menggunakan pakar dari
sebuah perusahaan.
Pengorganisasian proyek mungkin dapat berguna ketika memenuhi syarat sebagai berikut.
1. Tugas pekerjaan bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tenggat waktu.
2. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang ada saat ini.
3. Pekerjaan berisikan tugas-tugas rumit yang saling terkait yang memerlukan kemampuan
khusus.
4. Proyek bersifat sementara, namun penting bagi organisasi
5. Proyek mempersingkat lini di antara organisasi
Manajer Proyek
Sebuah contoh dari sebuah pengorganisasian proyek ditunjukkan pada Gambar 3.2. Anggota tim
proyek ditugaskan sementara pada sebuah proyek dan melaporkan kepada manajer proyek.
Manajer memimpin aktivitas-aktivitas koordinasi proyek dengan departemen lainnya dan
melaporkan secara langsung kepada manajemen atas. Manajer proyek memiliki visibilitas yang
tinggi dalam sebuah perusahaan dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa (1) semua
aktivitas-aktivitas yang diperlukan selesai dalam urutan yang benar dan tepat waktu; (2) proyek
sesuai dengan anggaran; (3) proyek memenuhi tujuan terkait kualitas; (4) orang yang ditugaskan
pada proyek menerima motivasi, arahan, dan informasi yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaannya. Hal ini berarti bahwa manajer proyek harus menjadi pelatih dan penghubung yang
baik, dan mampu untuk mengorganisasi aktivitas-aktivitas dari berbagai disiplin.
Masalah Etnis yang Dihadapi dalam Manajemen Proyek
Manajer proyek bukan hanya memiliki visibilitas yang tinggi, tetapi juga menghadapi masalah
etnis sehari-harinya. Bagaimana tindakan mereka membentuk suatu pedoman perilaku untuk
proyek. Manajer proyek terkadang berurusan dengan (1) penawaran hadiah dari kontraktor; (2)
tekanan untuk mengubah laporan status untuk menutupi kenyataan penundaan; (3) laporan palsu
untuk pembebanan waktu dan pengeluaran; serta (4) tekanan untuk mengkompromikan kualitas
agar memperoleh bonus atau menghindari penalti terkait dengan jadwal.
Menggunakan kode etis dari Project Management Institute (www.pmi.org) merupakan
salah satu cara mencoba membentuk standar. Kode-kode tersebut perlu disandingkan dengan
kepemimpinan yang baik dan sebuah budaya organisasi yang kuat, dengan standar dan nilai etik
yang melekat.
Struktur Perincian Kerja
Tim manajemen proyek memulai tugasnya dengan baik sebelum pengeksekusian proyek sehingga
sebuah rencana bisa dibuat. Salah satu langkah pertamanya adalah membuat secara hati-hati tujuan
dari proyek, kemudian memerinci proyek tersebut ke dalam bagian-bagian yang dapat dikelola.
Struktur perincian kerja (work breakdown structure-WBS) ini menjelaskan proyek dengan
membaginya ke dalam subkomponen utama (atau tugas), yang kemudian dibagi ke dalam
komponen yang lebih detail lagi, dan akhirnya ke dalam serangkaian aktivitas serta biaya terkait
dengannya. Pembagian proyek ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil bisa menjadi sangat sulit,
tetapi hal itu penting bagi pengelolaan proyek dan bagi penentuan jadwal keberhasilan. Persyaratan
besar bagi orang, pasokan dan perlengkapan juga diestimasi dalam fase perencanaan ini.
Struktur perincian kerja umumnya menurunkan jumlahnya dari atas hingga bawah dan
tersusun seperti dibawah ini.
Tingkat
1. Proyek
2. Tugas utama dalam proyek
3. Subtugas dalam tugas utama
4. Aktivitas-aktivitas (atau “paket kerja”) yang akan diselesaikan
Penentuan Jadwal Proyek
Penentuan jadwal proyek melibatkan pengurutan dan pembagian waktu ke semua aktivitas proyek.
Pada tahapan ini, manajer memutuskan berapa lama suatu aktivitas akan memakan waktu dan
menghitung sumber daya yang diperlukan pada masing-masing tahapan produksi. Manajer juga
akan merencanakan jadwal yang berbeda bagi kebutuhan akan personel berdasarkan pada jenis
kemampuan (manajemen, teknik, atau menuangkan beton, misalkan) dan kebutuhan akan bahan
material.
Salah satu pendekatan penentuan jadwal yang populer adalah grafik Gantt. Grafik Gantt
(Gantt chart) merupakan cara yang murah dalam membantu manajer memastikan bahwa (1)
aktivitas direncanakan, (2) urutan kinerja didokumentasikan, (3) waktu aktivitas diestimasi dan
dicatat, dan (4) waktu proyek keseluruhan dikembangkan. Grafik Gantt mudah untuk dipahami.
Batang horizontal digambarkan untuk masing-masing aktivitas proyek sepanjang periode waktu.
Ilustrasi dari sebuah layanan rutin dari sebuah pesawat penumpang jet Delta sepanjang
persinggahan selama 40 menit menunjukkan bahwa grafik Gantt juga bisa digunakan untuk
penentuan jadwal operasi yang bersifat repetisi. Dalam kasus ini, grafik tersebut membantu
menunjukkan potensi penundaan.
Pada proyek sederhana, grafik penentuan seperti ini memungkinkan manajer untuk
mengawasi kemajuan dari masing-masing aktivitas dan untuk menemukan serta mengatasi area
permasalahan. Grafik Gantt tidak cukup untuk mengambarkan hubungan timbal balik antara
aktivitas dan sumber daya.
PERT dan CPM, teknik jaringan yang banyak digunakan yang akan kita bahas sebentar
lagi, memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan hubungan yang lebih diutamakan dan saling
kebergantungan dari aktivitas-aktivitas. Pada proyek yang rumit, penentuan jadwal di mana hampir
selalu dikomputerisasi, PERT dan CPM dengan demikian memiliki kelebihan dibandingkan
dengan grafik Gantt yang lebih sederhana. Bahkan pada proyek yang sangat besar, grafik Gantt
bisa digunakan sebagai rangkuman status proyek dan melengkapi pendekatan jaringan lainnya.
Sebagai kesimpulan, apa pun pendekatan yang diambil oleh manajer proyek, penentuan
jadwal proyek memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
1. Menunjukan hubungan dari masing-masing aktivitas dengan yang lainnya dan
dengan keseluruhan proyek
2. Mengidentifikasi hubungan yang lebih diutamakan di antara berbagai aktivitas
3. Mendorong pengaturan waktu realistik dan estimasi biaya untuk masing-masing
aktivitas
4. Membantu menjadikan lebih baik pengunaan orang, uang dan sumber daya
material dengan mengidentifikasi kemacetan utama dalam proyek.
Pengendalian Proyek
Kendali proyek, seperti kendali sistem manajemen lainnya, melibatkan pengawasan yang ketat
terhadap sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran. Kendali juga berarti menggunakan sebuah
siklus umpan balik (feedback loop) untuk merevisi rencana proyek dan memiliki kemampuan
untuk memindahkan sumber daya ke mana pun mereka paling dibutuhkan. Laporan dan grafik
PERT/CPM yang terkomputerisasi banyak tersedia saat ini dan begitu banyak perusahaan
perangkat lunak yang saling bersaing. Beberapa program ini yang terkenal adalah Primavera (oleh
Primavera Systems, Inc.), MacProject (oleh Apple Computer Corp.), MindView (oleh Match
Ware), HP Project (oleh Hewlett-Packard), Fast Track (oleh AEC Software), dan Microsoft Project
(oleh Microsoft Corp.).
Program-program ini menghasilkan berbagai laporan, termasuk (1) perincian biaya yang
detail untuk masing-masing tugas, (2) kurva total program buruh, (3) tabel distribusi biaya, (4)
rangkuman biaya dan jam fungsional, (5) peramalan bahan mentah dan pengeluaran, (6) laporan
varian, (7) laporan analisis waktu, dan (8) laporan status kerja.
Teknik Manajemen Proyek: PERT dan CPM
Teknik tinjauan ulang dan evluasi program (program evaluation and review technique - PERT)
dan Metode jalur kritis (critical path method – CPM) dikembangkan pada 1950’an untuk
membantu para manajer menentukan jadwal, mengawasi, dan mengendalikan proyek yang besar
dan rumit. CPM dikenal pertama kali, sebagai sebuah alat yang dikembangkan untuk membantu
dalam pembangunan dan pemeliharaan pabrik kimia di DuPont. Secara independen, PERT
dikembangkan pada 1958 untuk U.S. Navy (angkatan laut AS).
Kerangka Kerja PERT dan CPM
PERT dan CPM keduanya memiliki enam langkah dasar sebagai berikut.
1. Menentukan proyek dan menyiapkan struktur perincian kerja
2. Mengembangkan hubungan antara aktivitas. Menentukan aktivitas mana yang harus
didahulukan dan mana aktivitas yang harus mengikuti aktivitas lainnya.
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan aktivitas lainnya.
4. Menentukan waktu dan/atau estimasi biaya pada masing-masing aktivitas.
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Hal ini disebut dengan jalur kritis
(critical path).
6. Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan, menentukan jadwal, mengawasi,
dan mengendalikan proyek.
Langkah 5, menentukan jalur kritis, merupakan bagian utama dari mengendalikan sebuah proyek.
Aktivitas-aktivitas pada jalur kritis mewakili tugas yang akan menunda keseluruhan proyek jika
mereka tidak selesai tepat waktu. Manajer bisa mendapatkan fleksibilitas yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas penting dengan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas non-penting dan
perencanaan ulang, penentuan ulang jadwal, dan pengalokasian ulang dan sumber daya finansial.
Walaupun PERT dan CPM berbeda dalam beberapa hal secara terminologi dalam
konstruksi jaringan, tujuan mereka tetap sama. Selain itu, analisis yang digunakan dalam
menggunakan teknik tersebut sangat serupa. Perbedaan utama di antara keduanya adalah PERT
menggunakan estimasi sebanyak tiga kali untuk masing-masing aktivitas. Estimasi waktu ini
digunakan untuk menghitung nilai yang diharapkan dan standar deviasi untuk aktivitas. CPM
membuat asumsi bahwa aktivitas waktu diketahui memiliki kepastian dan dengan demikian hanya
memerlukan satu faktor waktu untuk masing-masing aktivitas.
Diagram Jaringan dan Pendekatan
Langkah pertama dalam sebuah jaringan PERT atau CPM adalah membagi proyek menjadi
aktivitas-aktivitas yang signifikan sesuai struktur perincian kerja. Terdapat dua pendekatan untuk
menggambarkan sebuah jaringan proyek: aktivitas pada titik simpul (activity-on-node-AON)
dan aktivitas pada tanda panah (activity-on-arrow-AOA). Berdasarkan pada konvensi AON,
node (titik simpul) menandakan aktivitas. Berdasarkan pada AOA, arrows (tanda panah)
menggambarkan aktivitas. Aktivitas menggunakan waktu dan sumber daya. Perbedaan dasar
antara AON dan AOA adalah simpul dalam sebuah diagram AON menggambarkan aktivitas.
Dalam sebuah jaringan AOA, simpul menggambarkan waktu mulai dan selesai dari sebuah
aktivitas serta juga disebut dengan peristiwa. Jadi, simpul dalam AOA tidak menggunakan waktu
atau sumber daya.
Menentukan Jadwal Proyek
Melihat kembali pada gambar 3.7. Untuk melihat jaringan proyek AON dari Milwaukee Paper
yang telah selesai. Ketika jaringan proyek ini telah digambarkan untuk menunjukkan semua
aktivitas dan hubungan sebelum mereka, langkah selanjutnya adalah untuk menentukan jadwal
proyek. Yakni, kita perlu mengidentifikasikan waktu awal dan akhir yang direncanakan untuk
masing-masing aktivitas.
Mari kita asumsikan Milwaukee Paper mengestimasi waktu yang diperlukan untuk masing-
masing aktivitas, dalam seminggu, seperti yang ada pada Tabel 3.2. Tabel tersebut
mengindikasikan bahwa total waktu untuk seluruh delapan aktivitas perusahaan adalah 25 minggu.
Namun, karena beberapa aktivitas bila dilakukan secara bersamaan, menjadi jelas bahwa
penyelesaian proyek mungkin memerlukan waktu total kurang dari 25 minggu. Untuk mencari
tahu seberapa lama proyek tersebut memakan waktu, kita melakukan analisis jalur kritis (ctirical
path analysis) untuk jaringan tersebut.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jalur kritis adalah jalur waktu terpanjang yang
melalui suatu jaringan. Untuk menentukan jalur kritis, kita menghitung dua waktu awal dan akhir
untuk masing-masing aktivitas. Hal ini dijelaskan sebagai beikut.
Permulaan paling awal (earliest start-ES) = waktu paling awal di mana sebuah aktivitas
bisa dimulai, asumsikan semua aktivitas pendahulunya telah selesai.
Penyelesaian paling awal (earliest finish-EF) = waktu paling awal di mana sebuah aktivitas
bisa diselesaikan.
Permulaan paling akhir (latest start-LS) = waktu paling lambat di aman sebuah aktivitas
bisa dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian dari keseluruhan proyek.
Penyelesaian paling akhir (latest finish-LF) = waktu paling lambat di mana sebuah
aktivitas harus selesai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian dari keseluruhan proyek.
Kita menggunakan proses two-pass (lintas dua arah), yang berisikan lintas depan dan lintas
belakang, untuk menentukan jadwal waktu untuk masing-masing aktivitas. Waktu mulai dan
selesai lebih cepat (ES-EF) ditentukan pada saat lintas depan (forward pass). Waktu mulai dan
selesai paling lambat (LS-LF) ditentukan pada saat lintas belakang.
Variabilitas dalam Waktu Aktivitas
Sejauh ini, dalam mengidentifikasi semua waktu paling awal dan paling lambat dan jalur kritis
yang terkait, kita telah mengadopsi pendekatan CPM dengan mengasumsikan bahwa semua waktu
aktivitas telah diketahui dan merupakan konstanta yang tetap. Yaitu, tidak terdapat keragaman
dalam waktu aktivitas. Namun, dalam praktiknya, besar kemungkinan bahwa waktu penyelesaian
aktivitas beragam bergantung pada berbagai faktor.
Misalkan, membangun komponen internal (aktivitas A) untuk Milwaukee Paper
Manufacturing diperkirakan selesai dalam 2 minggu. Jelas sekali, masalah rantai pasokan seperti
keterlambatan kedatangan bahan material, ketidakhadiran dari personal utama, dan lain sebagainya
bisa menunda aktivitas ini. Misalkan, aktivitas A yang ternyata memerlukan waktu 3 minggu.
Karena A berada pada jalur kritis, keseluruhan proyek sekarang akan tertunda selama 1 minggu
hingga 16 minggu, jika kita sudah mengantisipasi penyelesaian dari proyek ini dalam waktu 15
minggu, jelas sekali kita akan melewatkan tenggat waktu Hari Bumi.
Walaupun beberapa aktivitas mungkin kurang memiliki kecenderungan untuk tertunda,
lainnya mungkin lebih berpotensi terhadap penundaan. Misalkan, aktivitas B (memodifikasi atap
dan lantai) bisa jadi sangat bergantung pada kondisi cuaca. Kondisi cuaca yang buruk bisa secara
signifikan mempengaruhi waktu penyelesaiannya.
Hal ini berarti bahwa kita tidak dapat mengabaikan dampak dari keragaman dalam waktu
aktivitas ketika menentukan jadwal untuk sebuah proyek. PERT mengatasi masalah ini.
Tiga Estimasi Waktu dalam PERT
Dalam PERT, kita menggunakan distribusi probabilitas berdasarkan pada tiga estimasi waktu
untuk masing-masing aktivitas sebagai berikut.
Waktu optimis (optimistic time) (a) = waktu yang akan diambil oleh suatu aktivitas jika
segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana. Dalam mengestimasi nilai ini, hanya ada
sebuah probabilitas kecil (misalkan, 1/100) di mana waktu aktivitas adalah < a.
Waktu Pesimis (pessimistic time) (b) = waktu yang diambil oleh suatu aktivitas dengan
mengasumsikan kondisi yang kurang menguntungkan. Dalam mengestimasi nilai ini,
hanya ada sebuah probabilitas kecil (juga 1/100) di mana waktu aktivitas adalah > b.
Waktu yang paling mungkin (most likely time) (m) = estimasi waktu yang paling realistik
yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas.
Trade-Off dan Mempersingkat Biaya-Waktu Proyek
Di samping mengelola sebuah proyek, tidak biasa bagi seorang manajer proyek untuk dihadapkan
pada, baik salah satu (maupun keduanya) dari situasi berikut: (1) proyek berada di belakang jadwal
yang sudah ditentukan, dan (2) waktu penyelesaian proyek yang sudah dijadwalkan telah
dimajukan. Dalam kedua situasi tersebut, beberapa atau semua dari aktivitas-aktivitas yang ada
perlu untuk dipercepat (biasanya dengan menambahkan sumber daya) untuk menyelesaikan
proyek sesuai dengan tenggat waktu yang diinginkan. Proses diperpendek durasinya dengan cara
paling murah disebut dengan mempersingkat (crashing) proyek.
CPM merupakan sebuah teknik dimana masing-masing aktivitas memiliki sebuah waktu normal
dan standar yang kita gunakan dalam perhitungan kita. Terkait dengan waktu normal ini adalah
biaya normal dari aktivitas. Namun, lain dalam manajemen proyek adalah crash time, yang
didefinisikan sebagai durasi yang paling pendek yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah
aktivitas. Terkait dengan waktu singkat ini adalah crash cost (memperkecil biaya) dari aktivitas.
Biasanya, kita bisa memperpendek/mempersingkat sebuah aktivitas dengan menambahkan sumber
daya ekstra (misalkan, perlengkapan, orang) ke dalam aktivitas tersebut. Dengan demikian, adalah
logis untuk memperkecil biaya dari sebuah aktivitas menjadi lebih tinggi dibandingkan biaya
normal.
Jumlah di mana sebuah aktivitas bisa dipersingkat (misalkan, perbedaan antara waktu
normal dan waktu singkat) bergantung pada aktivitas yang terkait. Kita mungkin tidak mampu
untuk mempersingkat beberapa aktivitas sama sekali. Misalkan, jika sebuah pencetakan perlu
untuk dipanaskan dalam tungku api selama 48 jam, menambahkan sumber daya tidak membantu
dalam mempersingkat waktu. Sebaiknya, kita mungkin dapat mempersingkat beberapa aktivitas
secara signifikan (misalkan, membuat kerangka sebuah rumah dalam waktu 3 hari dan bukan 10
hari dengan memperkerjakan 3 kali lebih banyak pekerja).
Dengan demikian, biaya dari crashing (atau mempersingkat) sebuah aktivitas bergantung
pada sifat dari aktivitas tersebut. Manajer biasanya tertarik dalam mempercepat sebuah proyek
dengan biaya tambahan yang paling murah. Oleh karena itu, ketika memilih aktivitas mana yang
akan dipercepat, dan seberapa banyak, kita perlu untuk memastikan hal-hal berikut.
 Jumlah di mana sebuah aktivitas dipercepat itu dimungkinkan
 Jika dilakukan durasi aktivitas yang diperpendek akan memungkinkan kita untuk
menyelesaikan proyek sesuai tenggat waktu.
 Biaya total dari mempersingkat sebuah proyek semurah mungkin.
Mempersingkat suatu proyek melibatkan empat langkah sebagai berikut.
Langkah 1: Menghitung biaya per minggu (atau periode waktu lainnya) untuk masing-
masing aktivitas dalam jaringan kerja. Jika biaya singkat adalah sejajar sepanjang waktu,
formula berikut bisa digunakan.
Biaya singkat per periode = (Biaya singkat – Biaya normal)
(Waktu normal – Waktu singkat)
Langkah 2: Menggunakan waktu aktivitas saat ini, temukan jalur kritis dalam jaringan
proyek. Indentifikasi aktivitas-aktivitas kritis.
Langkah 3: Jika terdapat saju jalur kritis, kemudian pilih aktivitas pada jalur kritis ini yang
(a) masih bisa dipersingkat (crashed) dan (b) memiliki biaya singkat per periode yang
paling kecil. Mempersingkat aktivitas ini selama satu periode.
Jika terdapat lebih dari satu jalur kritis, kemudian pilih satu aktivitas dari masing-
masing jalur kritis dimana (a) masing-masing aktivitas yang dipilih masih bisa dipercepat
dan (b) total biaya singkat per periode dari semua aktivitas yang dipilih merupakan yang
paling kecil. Mempersingkat masing-masing aktivitas satu periode. Perhatikan bahwa
aktivitas yang sama mungkin umum bagi lebih dari satu jalur kritis.
Langkah 4: Perbarui semua waktu aktivitas. Jika tenggat waktu yang diinginkan telah
tercapai, berhenti. Jika tidak kembali ke langkah kedua.
Sebuah Tinjauan terhadap PERT dan CPM
Sebagai sebuah peninjauan dari diskusi kita mengenai PERT, berikut beberapa dari fitur-fitur
yang perlu diketahui oleh manajer operasi.
Keunggulan
1. Sangat berguna ketika menentukan jadwal dan mengendalikan proyek besar
2. Konsep yang langsung dan secara matematis tidak sulit
3. Jaringan grafik membantu menekankan hubungan di antara aktivitas proyek
4. Analisis jalur kritis dan waktu perpanjangan membantu menentukan aktivitas-
aktivitas yang perlu untuk diperhatikan lebih dekat
5. Dokumentasi proyek dan grafik menunjukkan siapa yang bertanggung jawab untuk
berbagai aktivitas.
6. Dapat diterapkan ke berbagai macam proyek
7. Berguna dalam mengawasi bukan hanya jadwal, tetapi juga biaya
Batasan
1. Aktivitas proyek harus benar-benar jelas, bersifat independen, dan stabil dalam hal
hubungannya.
2. Hubungan yang ada sebelumnya harus spesifik dan ada dalam jaringan yang sama
3. Estimasi waktu cenderung menjadi subjektif dan dipalsukan oleh manajer yang
takut akan bahaya menjadi terlalu optimis atau tidak cukup pesimis.
4. Terdapat bahaya yang tidak dapat terpisahkan dari menempatkan terlalu banyak
penekanan pada jalur terpanjang, atau jalur kritis. Jalur yang hampir kritis perlu
diawasi secara ketat pula.

More Related Content

What's hot

Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanMonang Sinaga
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Alfrianty Sauran
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
 
Bab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganBab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganJudianto Nugroho
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPuw Elroy
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTMuhammad Rafi Kambara
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK9elevenStarUnila
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenJudianto Nugroho
 
Manajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I ProyekManajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I ProyekLilia Pascariani
 
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaPresentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaAhhmadd Yansyah
 
Manajemen Operasi Bab 4 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 4 Kelompok 2 3AKTManajemen Operasi Bab 4 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 4 Kelompok 2 3AKTEmilia Wati
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTYesica Adicondro
 
Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]Ega Jalaludin
 
Perencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review KinerjaPerencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review KinerjaFirly Zulkifli
 

What's hot (20)

Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
MULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGYMULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGY
 
Bab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganBab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persaingan
 
BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
 
Manajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I ProyekManajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I Proyek
 
Analisis pasar bisnis
Analisis pasar bisnisAnalisis pasar bisnis
Analisis pasar bisnis
 
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaPresentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
 
Manajemen Operasi Bab 4 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 4 Kelompok 2 3AKTManajemen Operasi Bab 4 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 4 Kelompok 2 3AKT
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPT
 
Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]
 
Perencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review KinerjaPerencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review Kinerja
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Bayeekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
 

Viewers also liked

Chapter 6 Manajemen Operasi
Chapter 6 Manajemen OperasiChapter 6 Manajemen Operasi
Chapter 6 Manajemen OperasiYuko Ardi Negara
 
Chapter 4 Manajemen Operasi
Chapter 4   Manajemen OperasiChapter 4   Manajemen Operasi
Chapter 4 Manajemen OperasiYuko Ardi Negara
 
Gdz prirodoznavstvo yaroshenko_2013
Gdz prirodoznavstvo yaroshenko_2013Gdz prirodoznavstvo yaroshenko_2013
Gdz prirodoznavstvo yaroshenko_2013Lucky Alex
 
Calooooooooooor
CalooooooooooorCalooooooooooor
Calooooooooooorfrdantas
 
ANÁLISIS BIOCLIMÁTICO edificio la napolitana, Centro de Barranquilla
ANÁLISIS BIOCLIMÁTICO edificio la napolitana, Centro de BarranquillaANÁLISIS BIOCLIMÁTICO edificio la napolitana, Centro de Barranquilla
ANÁLISIS BIOCLIMÁTICO edificio la napolitana, Centro de BarranquillaORIETTA POLIFRONI
 
Вебинар: Выучите английский с героями Игры Престолов
Вебинар: Выучите английский с героями Игры ПрестоловВебинар: Выучите английский с героями Игры Престолов
Вебинар: Выучите английский с героями Игры ПрестоловSkyeng
 
EDCON 2017 sharing @Taipei Ethereum Meetup
EDCON 2017 sharing @Taipei Ethereum Meetup EDCON 2017 sharing @Taipei Ethereum Meetup
EDCON 2017 sharing @Taipei Ethereum Meetup Chang-Wu Chen
 
Lekcija: Maksājumu instrumenti un maksājumu sistēmas pasaulē un Latvijā
Lekcija: Maksājumu instrumenti un maksājumu sistēmas pasaulē un LatvijāLekcija: Maksājumu instrumenti un maksājumu sistēmas pasaulē un Latvijā
Lekcija: Maksājumu instrumenti un maksājumu sistēmas pasaulē un LatvijāLatvijas Banka
 
New rules of brand building, Philips
New rules of brand building, PhilipsNew rules of brand building, Philips
New rules of brand building, PhilipsMatt Warnock
 
Paul Contris Interview March 2017
Paul Contris Interview March 2017Paul Contris Interview March 2017
Paul Contris Interview March 2017Paul Contris
 
Consejos saludables para lograr una mente y cuerpo sanos
Consejos saludables para lograr una mente y cuerpo sanosConsejos saludables para lograr una mente y cuerpo sanos
Consejos saludables para lograr una mente y cuerpo sanosMichael White
 
NCA TBC Session 5 March 15 2017
NCA TBC Session 5 March 15 2017NCA TBC Session 5 March 15 2017
NCA TBC Session 5 March 15 2017CHC Connecticut
 
Presentación zona franca de vigo
Presentación zona franca de vigoPresentación zona franca de vigo
Presentación zona franca de vigoFERNANDA FREITAS
 
Cultura garante vantagens para sua empresa
Cultura garante vantagens para sua empresaCultura garante vantagens para sua empresa
Cultura garante vantagens para sua empresaEvoé
 
Processo de Reclamação 2017.2
Processo de Reclamação 2017.2Processo de Reclamação 2017.2
Processo de Reclamação 2017.2Yuri Moralles
 
La medición de la productividad del valor agregado
La medición de la productividad del valor agregadoLa medición de la productividad del valor agregado
La medición de la productividad del valor agregadoDavid Gomez
 
Primer parcial tecnolog_a_y_sociedad
Primer parcial tecnolog_a_y_sociedadPrimer parcial tecnolog_a_y_sociedad
Primer parcial tecnolog_a_y_sociedadMIGUEL RAMIREZ
 
鹿児島移住ドラフト会議
鹿児島移住ドラフト会議鹿児島移住ドラフト会議
鹿児島移住ドラフト会議Kazari Fukushima
 

Viewers also liked (20)

Chapter 6 Manajemen Operasi
Chapter 6 Manajemen OperasiChapter 6 Manajemen Operasi
Chapter 6 Manajemen Operasi
 
Chapter 4 Manajemen Operasi
Chapter 4   Manajemen OperasiChapter 4   Manajemen Operasi
Chapter 4 Manajemen Operasi
 
Gdz prirodoznavstvo yaroshenko_2013
Gdz prirodoznavstvo yaroshenko_2013Gdz prirodoznavstvo yaroshenko_2013
Gdz prirodoznavstvo yaroshenko_2013
 
Calooooooooooor
CalooooooooooorCalooooooooooor
Calooooooooooor
 
ANÁLISIS BIOCLIMÁTICO edificio la napolitana, Centro de Barranquilla
ANÁLISIS BIOCLIMÁTICO edificio la napolitana, Centro de BarranquillaANÁLISIS BIOCLIMÁTICO edificio la napolitana, Centro de Barranquilla
ANÁLISIS BIOCLIMÁTICO edificio la napolitana, Centro de Barranquilla
 
Вебинар: Выучите английский с героями Игры Престолов
Вебинар: Выучите английский с героями Игры ПрестоловВебинар: Выучите английский с героями Игры Престолов
Вебинар: Выучите английский с героями Игры Престолов
 
RNA-Seq with R-Bioconductor
RNA-Seq with R-BioconductorRNA-Seq with R-Bioconductor
RNA-Seq with R-Bioconductor
 
EDCON 2017 sharing @Taipei Ethereum Meetup
EDCON 2017 sharing @Taipei Ethereum Meetup EDCON 2017 sharing @Taipei Ethereum Meetup
EDCON 2017 sharing @Taipei Ethereum Meetup
 
Lekcija: Maksājumu instrumenti un maksājumu sistēmas pasaulē un Latvijā
Lekcija: Maksājumu instrumenti un maksājumu sistēmas pasaulē un LatvijāLekcija: Maksājumu instrumenti un maksājumu sistēmas pasaulē un Latvijā
Lekcija: Maksājumu instrumenti un maksājumu sistēmas pasaulē un Latvijā
 
New rules of brand building, Philips
New rules of brand building, PhilipsNew rules of brand building, Philips
New rules of brand building, Philips
 
Paul Contris Interview March 2017
Paul Contris Interview March 2017Paul Contris Interview March 2017
Paul Contris Interview March 2017
 
Consejos saludables para lograr una mente y cuerpo sanos
Consejos saludables para lograr una mente y cuerpo sanosConsejos saludables para lograr una mente y cuerpo sanos
Consejos saludables para lograr una mente y cuerpo sanos
 
Ion marcu
Ion marcuIon marcu
Ion marcu
 
NCA TBC Session 5 March 15 2017
NCA TBC Session 5 March 15 2017NCA TBC Session 5 March 15 2017
NCA TBC Session 5 March 15 2017
 
Presentación zona franca de vigo
Presentación zona franca de vigoPresentación zona franca de vigo
Presentación zona franca de vigo
 
Cultura garante vantagens para sua empresa
Cultura garante vantagens para sua empresaCultura garante vantagens para sua empresa
Cultura garante vantagens para sua empresa
 
Processo de Reclamação 2017.2
Processo de Reclamação 2017.2Processo de Reclamação 2017.2
Processo de Reclamação 2017.2
 
La medición de la productividad del valor agregado
La medición de la productividad del valor agregadoLa medición de la productividad del valor agregado
La medición de la productividad del valor agregado
 
Primer parcial tecnolog_a_y_sociedad
Primer parcial tecnolog_a_y_sociedadPrimer parcial tecnolog_a_y_sociedad
Primer parcial tecnolog_a_y_sociedad
 
鹿児島移住ドラフト会議
鹿児島移住ドラフト会議鹿児島移住ドラフト会議
鹿児島移住ドラフト会議
 

Similar to MANAJEMEN PROYEK

Makalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiMakalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiAr Schwarzenegger
 
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKDEDE IRYAWAN
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah Assagaf
 
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...JordanOctavian
 
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEKMANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEKDEDE IRYAWAN
 
Itpm project integration
Itpm   project integrationItpm   project integration
Itpm project integrationRasmy Ammye
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.pptUnUnKenow
 
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdfpertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdfArbiyono2000
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfIdealAkis
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfIdealAkis
 
Time Span with Precendence Diagram Method.pptx
Time Span with Precendence Diagram Method.pptxTime Span with Precendence Diagram Method.pptx
Time Span with Precendence Diagram Method.pptxIrfanSantiko
 
Bab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekBab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekRif'at Hm
 
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf
 

Similar to MANAJEMEN PROYEK (20)

Makalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiMakalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasi
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
 
Sesi 1.pptx
Sesi 1.pptxSesi 1.pptx
Sesi 1.pptx
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...
 
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEKMANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
 
Itpm project integration
Itpm   project integrationItpm   project integration
Itpm project integration
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.ppt
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.ppt
 
Diktat menpro
Diktat menproDiktat menpro
Diktat menpro
 
Manajemen Proyek
Manajemen ProyekManajemen Proyek
Manajemen Proyek
 
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdfpertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
pertemuan 1_pengenalan manajemen proyek.pdf
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdf
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdf
 
Time Span with Precendence Diagram Method.pptx
Time Span with Precendence Diagram Method.pptxTime Span with Precendence Diagram Method.pptx
Time Span with Precendence Diagram Method.pptx
 
Bab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekBab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyek
 
Bab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekBab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyek
 
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 

Recently uploaded (20)

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 

MANAJEMEN PROYEK

  • 1. Chapter 3 (Manajemen Proyek) Arti Penting Manajemen Proyek Ketika Bechtel, subjek dari pembukaan profil Perusahaan Global, memulai sebuah proyek, mereka dengan cepat harus memobilisasi sumber daya manusia yang substansial, sering kali berisikan pekerja manual, profesional dalam konstruksi, tukang masak, personel medis, dan bahkan tenaga keamanan. Tim manajemen proyeknya mengembangkan sebuah rantai pasokan untuk mengakses bahan material untuk membangun segala sesuatu dari pelabuhan hingga jembatan, bendungan, dan monorel. Bechtel hanya sebuah contoh dari sebuah perusahaan yang menghadapi fenomena modern: proyek semakin rumit dan siklus hidup produk/jasa yang semakin pendek. Perubahan ini berasal dari kesadaran akan nilai strategis dari persaingan berbasis waktu dan sebuah mandat kualitas untuk peningkatan yang unik dari sebuah proyek. Proyek penentuan jadwal bisa menjadi sebuah tantangan yang sulit bagi manajer operasi. Taruhan yang ada dalam manajemen proyek tinggi. Limpahan biaya dan penundaan yang tidak perlu terjadi karena penentuan jadwal yang buruk dan kendali yang buruk pula. Proyek yang memerlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk diselesaikan biasanya dikembangkan di luar sistem produksi normal. Organisasi proyek dalam perusahaan dapat disiapkan untuk menangani pekerjaan-pekerjaan tersebut dan terkadang dibubarkan ketika proyeknya sudah selesai. Pada kesempatan lainnya, manajer menganggap proyek hanya bagian dari pekerjaan mereka. Manajemen proyek melibatkan tiga fase: 1. Perencanaan: Fase ini meliputi penyiapan tujuan, penggambaran proyek, dan pengorganisasian tim. 2. Penentuan jadwal: Fase ini berkaitan dengan orang, uang, dan pasokan untuk aktivitas- aktivitas tertentu dan mengaitkan aktivitas-aktivitas satu sama lain. 3. Pengendalian: Di sini perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran. Hal ini juga memperbaiki atau merubah rencana dan memindahkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan akan waktu dan permintaan biaya. Perencanaan Proyek Proyek bisa digambarkan sebagai serangkaian tugas terkait yang ditujukan terhadap sebuah hasil utama. Dalam beberapa perusahaan sebuah pengorganisasian proyek (project organization) dikembangkan untuk memastikan program yang ada saat ini tetap berlangsung dengan lancar dengan basis harian sementara proyek baru selesai dengan berhasil. Untuk perusahaan-perusahaan dengan berbagai proyek besar, seperti sebuah perusahaan konstruksi, sebuah pengorganisasian proyek merupakan sebuah cara yang efektif melalui penugasan seseorang dan sumber daya fisik yang diperlukan. Hal itu merupakan sebuah struktur organisasi yang temporer yang didesain untuk mencapai hasil dengan menggunakan pakar dari sebuah perusahaan.
  • 2. Pengorganisasian proyek mungkin dapat berguna ketika memenuhi syarat sebagai berikut. 1. Tugas pekerjaan bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tenggat waktu. 2. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang ada saat ini. 3. Pekerjaan berisikan tugas-tugas rumit yang saling terkait yang memerlukan kemampuan khusus. 4. Proyek bersifat sementara, namun penting bagi organisasi 5. Proyek mempersingkat lini di antara organisasi Manajer Proyek Sebuah contoh dari sebuah pengorganisasian proyek ditunjukkan pada Gambar 3.2. Anggota tim proyek ditugaskan sementara pada sebuah proyek dan melaporkan kepada manajer proyek. Manajer memimpin aktivitas-aktivitas koordinasi proyek dengan departemen lainnya dan melaporkan secara langsung kepada manajemen atas. Manajer proyek memiliki visibilitas yang tinggi dalam sebuah perusahaan dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa (1) semua aktivitas-aktivitas yang diperlukan selesai dalam urutan yang benar dan tepat waktu; (2) proyek sesuai dengan anggaran; (3) proyek memenuhi tujuan terkait kualitas; (4) orang yang ditugaskan pada proyek menerima motivasi, arahan, dan informasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaannya. Hal ini berarti bahwa manajer proyek harus menjadi pelatih dan penghubung yang baik, dan mampu untuk mengorganisasi aktivitas-aktivitas dari berbagai disiplin.
  • 3. Masalah Etnis yang Dihadapi dalam Manajemen Proyek Manajer proyek bukan hanya memiliki visibilitas yang tinggi, tetapi juga menghadapi masalah etnis sehari-harinya. Bagaimana tindakan mereka membentuk suatu pedoman perilaku untuk proyek. Manajer proyek terkadang berurusan dengan (1) penawaran hadiah dari kontraktor; (2) tekanan untuk mengubah laporan status untuk menutupi kenyataan penundaan; (3) laporan palsu untuk pembebanan waktu dan pengeluaran; serta (4) tekanan untuk mengkompromikan kualitas agar memperoleh bonus atau menghindari penalti terkait dengan jadwal. Menggunakan kode etis dari Project Management Institute (www.pmi.org) merupakan salah satu cara mencoba membentuk standar. Kode-kode tersebut perlu disandingkan dengan kepemimpinan yang baik dan sebuah budaya organisasi yang kuat, dengan standar dan nilai etik yang melekat. Struktur Perincian Kerja Tim manajemen proyek memulai tugasnya dengan baik sebelum pengeksekusian proyek sehingga sebuah rencana bisa dibuat. Salah satu langkah pertamanya adalah membuat secara hati-hati tujuan dari proyek, kemudian memerinci proyek tersebut ke dalam bagian-bagian yang dapat dikelola. Struktur perincian kerja (work breakdown structure-WBS) ini menjelaskan proyek dengan membaginya ke dalam subkomponen utama (atau tugas), yang kemudian dibagi ke dalam komponen yang lebih detail lagi, dan akhirnya ke dalam serangkaian aktivitas serta biaya terkait dengannya. Pembagian proyek ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil bisa menjadi sangat sulit, tetapi hal itu penting bagi pengelolaan proyek dan bagi penentuan jadwal keberhasilan. Persyaratan besar bagi orang, pasokan dan perlengkapan juga diestimasi dalam fase perencanaan ini. Struktur perincian kerja umumnya menurunkan jumlahnya dari atas hingga bawah dan tersusun seperti dibawah ini. Tingkat 1. Proyek 2. Tugas utama dalam proyek 3. Subtugas dalam tugas utama 4. Aktivitas-aktivitas (atau “paket kerja”) yang akan diselesaikan
  • 4. Penentuan Jadwal Proyek Penentuan jadwal proyek melibatkan pengurutan dan pembagian waktu ke semua aktivitas proyek. Pada tahapan ini, manajer memutuskan berapa lama suatu aktivitas akan memakan waktu dan menghitung sumber daya yang diperlukan pada masing-masing tahapan produksi. Manajer juga akan merencanakan jadwal yang berbeda bagi kebutuhan akan personel berdasarkan pada jenis kemampuan (manajemen, teknik, atau menuangkan beton, misalkan) dan kebutuhan akan bahan material. Salah satu pendekatan penentuan jadwal yang populer adalah grafik Gantt. Grafik Gantt (Gantt chart) merupakan cara yang murah dalam membantu manajer memastikan bahwa (1) aktivitas direncanakan, (2) urutan kinerja didokumentasikan, (3) waktu aktivitas diestimasi dan dicatat, dan (4) waktu proyek keseluruhan dikembangkan. Grafik Gantt mudah untuk dipahami. Batang horizontal digambarkan untuk masing-masing aktivitas proyek sepanjang periode waktu. Ilustrasi dari sebuah layanan rutin dari sebuah pesawat penumpang jet Delta sepanjang persinggahan selama 40 menit menunjukkan bahwa grafik Gantt juga bisa digunakan untuk penentuan jadwal operasi yang bersifat repetisi. Dalam kasus ini, grafik tersebut membantu menunjukkan potensi penundaan. Pada proyek sederhana, grafik penentuan seperti ini memungkinkan manajer untuk mengawasi kemajuan dari masing-masing aktivitas dan untuk menemukan serta mengatasi area permasalahan. Grafik Gantt tidak cukup untuk mengambarkan hubungan timbal balik antara aktivitas dan sumber daya. PERT dan CPM, teknik jaringan yang banyak digunakan yang akan kita bahas sebentar lagi, memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan hubungan yang lebih diutamakan dan saling kebergantungan dari aktivitas-aktivitas. Pada proyek yang rumit, penentuan jadwal di mana hampir selalu dikomputerisasi, PERT dan CPM dengan demikian memiliki kelebihan dibandingkan
  • 5. dengan grafik Gantt yang lebih sederhana. Bahkan pada proyek yang sangat besar, grafik Gantt bisa digunakan sebagai rangkuman status proyek dan melengkapi pendekatan jaringan lainnya. Sebagai kesimpulan, apa pun pendekatan yang diambil oleh manajer proyek, penentuan jadwal proyek memiliki beberapa tujuan sebagai berikut. 1. Menunjukan hubungan dari masing-masing aktivitas dengan yang lainnya dan dengan keseluruhan proyek 2. Mengidentifikasi hubungan yang lebih diutamakan di antara berbagai aktivitas 3. Mendorong pengaturan waktu realistik dan estimasi biaya untuk masing-masing aktivitas 4. Membantu menjadikan lebih baik pengunaan orang, uang dan sumber daya material dengan mengidentifikasi kemacetan utama dalam proyek. Pengendalian Proyek Kendali proyek, seperti kendali sistem manajemen lainnya, melibatkan pengawasan yang ketat terhadap sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran. Kendali juga berarti menggunakan sebuah siklus umpan balik (feedback loop) untuk merevisi rencana proyek dan memiliki kemampuan untuk memindahkan sumber daya ke mana pun mereka paling dibutuhkan. Laporan dan grafik PERT/CPM yang terkomputerisasi banyak tersedia saat ini dan begitu banyak perusahaan perangkat lunak yang saling bersaing. Beberapa program ini yang terkenal adalah Primavera (oleh Primavera Systems, Inc.), MacProject (oleh Apple Computer Corp.), MindView (oleh Match Ware), HP Project (oleh Hewlett-Packard), Fast Track (oleh AEC Software), dan Microsoft Project (oleh Microsoft Corp.). Program-program ini menghasilkan berbagai laporan, termasuk (1) perincian biaya yang detail untuk masing-masing tugas, (2) kurva total program buruh, (3) tabel distribusi biaya, (4) rangkuman biaya dan jam fungsional, (5) peramalan bahan mentah dan pengeluaran, (6) laporan varian, (7) laporan analisis waktu, dan (8) laporan status kerja. Teknik Manajemen Proyek: PERT dan CPM Teknik tinjauan ulang dan evluasi program (program evaluation and review technique - PERT) dan Metode jalur kritis (critical path method – CPM) dikembangkan pada 1950’an untuk membantu para manajer menentukan jadwal, mengawasi, dan mengendalikan proyek yang besar dan rumit. CPM dikenal pertama kali, sebagai sebuah alat yang dikembangkan untuk membantu dalam pembangunan dan pemeliharaan pabrik kimia di DuPont. Secara independen, PERT dikembangkan pada 1958 untuk U.S. Navy (angkatan laut AS). Kerangka Kerja PERT dan CPM PERT dan CPM keduanya memiliki enam langkah dasar sebagai berikut. 1. Menentukan proyek dan menyiapkan struktur perincian kerja 2. Mengembangkan hubungan antara aktivitas. Menentukan aktivitas mana yang harus didahulukan dan mana aktivitas yang harus mengikuti aktivitas lainnya.
  • 6. 3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan aktivitas lainnya. 4. Menentukan waktu dan/atau estimasi biaya pada masing-masing aktivitas. 5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Hal ini disebut dengan jalur kritis (critical path). 6. Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan, menentukan jadwal, mengawasi, dan mengendalikan proyek. Langkah 5, menentukan jalur kritis, merupakan bagian utama dari mengendalikan sebuah proyek. Aktivitas-aktivitas pada jalur kritis mewakili tugas yang akan menunda keseluruhan proyek jika mereka tidak selesai tepat waktu. Manajer bisa mendapatkan fleksibilitas yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas penting dengan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas non-penting dan perencanaan ulang, penentuan ulang jadwal, dan pengalokasian ulang dan sumber daya finansial. Walaupun PERT dan CPM berbeda dalam beberapa hal secara terminologi dalam konstruksi jaringan, tujuan mereka tetap sama. Selain itu, analisis yang digunakan dalam menggunakan teknik tersebut sangat serupa. Perbedaan utama di antara keduanya adalah PERT menggunakan estimasi sebanyak tiga kali untuk masing-masing aktivitas. Estimasi waktu ini digunakan untuk menghitung nilai yang diharapkan dan standar deviasi untuk aktivitas. CPM membuat asumsi bahwa aktivitas waktu diketahui memiliki kepastian dan dengan demikian hanya memerlukan satu faktor waktu untuk masing-masing aktivitas. Diagram Jaringan dan Pendekatan Langkah pertama dalam sebuah jaringan PERT atau CPM adalah membagi proyek menjadi aktivitas-aktivitas yang signifikan sesuai struktur perincian kerja. Terdapat dua pendekatan untuk menggambarkan sebuah jaringan proyek: aktivitas pada titik simpul (activity-on-node-AON) dan aktivitas pada tanda panah (activity-on-arrow-AOA). Berdasarkan pada konvensi AON, node (titik simpul) menandakan aktivitas. Berdasarkan pada AOA, arrows (tanda panah) menggambarkan aktivitas. Aktivitas menggunakan waktu dan sumber daya. Perbedaan dasar antara AON dan AOA adalah simpul dalam sebuah diagram AON menggambarkan aktivitas. Dalam sebuah jaringan AOA, simpul menggambarkan waktu mulai dan selesai dari sebuah aktivitas serta juga disebut dengan peristiwa. Jadi, simpul dalam AOA tidak menggunakan waktu atau sumber daya. Menentukan Jadwal Proyek
  • 7. Melihat kembali pada gambar 3.7. Untuk melihat jaringan proyek AON dari Milwaukee Paper yang telah selesai. Ketika jaringan proyek ini telah digambarkan untuk menunjukkan semua aktivitas dan hubungan sebelum mereka, langkah selanjutnya adalah untuk menentukan jadwal proyek. Yakni, kita perlu mengidentifikasikan waktu awal dan akhir yang direncanakan untuk masing-masing aktivitas. Mari kita asumsikan Milwaukee Paper mengestimasi waktu yang diperlukan untuk masing- masing aktivitas, dalam seminggu, seperti yang ada pada Tabel 3.2. Tabel tersebut mengindikasikan bahwa total waktu untuk seluruh delapan aktivitas perusahaan adalah 25 minggu. Namun, karena beberapa aktivitas bila dilakukan secara bersamaan, menjadi jelas bahwa penyelesaian proyek mungkin memerlukan waktu total kurang dari 25 minggu. Untuk mencari tahu seberapa lama proyek tersebut memakan waktu, kita melakukan analisis jalur kritis (ctirical path analysis) untuk jaringan tersebut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jalur kritis adalah jalur waktu terpanjang yang melalui suatu jaringan. Untuk menentukan jalur kritis, kita menghitung dua waktu awal dan akhir untuk masing-masing aktivitas. Hal ini dijelaskan sebagai beikut. Permulaan paling awal (earliest start-ES) = waktu paling awal di mana sebuah aktivitas bisa dimulai, asumsikan semua aktivitas pendahulunya telah selesai. Penyelesaian paling awal (earliest finish-EF) = waktu paling awal di mana sebuah aktivitas bisa diselesaikan. Permulaan paling akhir (latest start-LS) = waktu paling lambat di aman sebuah aktivitas bisa dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian dari keseluruhan proyek. Penyelesaian paling akhir (latest finish-LF) = waktu paling lambat di mana sebuah aktivitas harus selesai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian dari keseluruhan proyek. Kita menggunakan proses two-pass (lintas dua arah), yang berisikan lintas depan dan lintas belakang, untuk menentukan jadwal waktu untuk masing-masing aktivitas. Waktu mulai dan selesai lebih cepat (ES-EF) ditentukan pada saat lintas depan (forward pass). Waktu mulai dan selesai paling lambat (LS-LF) ditentukan pada saat lintas belakang.
  • 8. Variabilitas dalam Waktu Aktivitas Sejauh ini, dalam mengidentifikasi semua waktu paling awal dan paling lambat dan jalur kritis yang terkait, kita telah mengadopsi pendekatan CPM dengan mengasumsikan bahwa semua waktu aktivitas telah diketahui dan merupakan konstanta yang tetap. Yaitu, tidak terdapat keragaman dalam waktu aktivitas. Namun, dalam praktiknya, besar kemungkinan bahwa waktu penyelesaian aktivitas beragam bergantung pada berbagai faktor. Misalkan, membangun komponen internal (aktivitas A) untuk Milwaukee Paper Manufacturing diperkirakan selesai dalam 2 minggu. Jelas sekali, masalah rantai pasokan seperti keterlambatan kedatangan bahan material, ketidakhadiran dari personal utama, dan lain sebagainya bisa menunda aktivitas ini. Misalkan, aktivitas A yang ternyata memerlukan waktu 3 minggu. Karena A berada pada jalur kritis, keseluruhan proyek sekarang akan tertunda selama 1 minggu hingga 16 minggu, jika kita sudah mengantisipasi penyelesaian dari proyek ini dalam waktu 15 minggu, jelas sekali kita akan melewatkan tenggat waktu Hari Bumi. Walaupun beberapa aktivitas mungkin kurang memiliki kecenderungan untuk tertunda, lainnya mungkin lebih berpotensi terhadap penundaan. Misalkan, aktivitas B (memodifikasi atap dan lantai) bisa jadi sangat bergantung pada kondisi cuaca. Kondisi cuaca yang buruk bisa secara signifikan mempengaruhi waktu penyelesaiannya. Hal ini berarti bahwa kita tidak dapat mengabaikan dampak dari keragaman dalam waktu aktivitas ketika menentukan jadwal untuk sebuah proyek. PERT mengatasi masalah ini. Tiga Estimasi Waktu dalam PERT Dalam PERT, kita menggunakan distribusi probabilitas berdasarkan pada tiga estimasi waktu untuk masing-masing aktivitas sebagai berikut. Waktu optimis (optimistic time) (a) = waktu yang akan diambil oleh suatu aktivitas jika segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana. Dalam mengestimasi nilai ini, hanya ada sebuah probabilitas kecil (misalkan, 1/100) di mana waktu aktivitas adalah < a. Waktu Pesimis (pessimistic time) (b) = waktu yang diambil oleh suatu aktivitas dengan mengasumsikan kondisi yang kurang menguntungkan. Dalam mengestimasi nilai ini, hanya ada sebuah probabilitas kecil (juga 1/100) di mana waktu aktivitas adalah > b. Waktu yang paling mungkin (most likely time) (m) = estimasi waktu yang paling realistik yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas. Trade-Off dan Mempersingkat Biaya-Waktu Proyek Di samping mengelola sebuah proyek, tidak biasa bagi seorang manajer proyek untuk dihadapkan pada, baik salah satu (maupun keduanya) dari situasi berikut: (1) proyek berada di belakang jadwal yang sudah ditentukan, dan (2) waktu penyelesaian proyek yang sudah dijadwalkan telah dimajukan. Dalam kedua situasi tersebut, beberapa atau semua dari aktivitas-aktivitas yang ada perlu untuk dipercepat (biasanya dengan menambahkan sumber daya) untuk menyelesaikan
  • 9. proyek sesuai dengan tenggat waktu yang diinginkan. Proses diperpendek durasinya dengan cara paling murah disebut dengan mempersingkat (crashing) proyek. CPM merupakan sebuah teknik dimana masing-masing aktivitas memiliki sebuah waktu normal dan standar yang kita gunakan dalam perhitungan kita. Terkait dengan waktu normal ini adalah biaya normal dari aktivitas. Namun, lain dalam manajemen proyek adalah crash time, yang didefinisikan sebagai durasi yang paling pendek yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas. Terkait dengan waktu singkat ini adalah crash cost (memperkecil biaya) dari aktivitas. Biasanya, kita bisa memperpendek/mempersingkat sebuah aktivitas dengan menambahkan sumber daya ekstra (misalkan, perlengkapan, orang) ke dalam aktivitas tersebut. Dengan demikian, adalah logis untuk memperkecil biaya dari sebuah aktivitas menjadi lebih tinggi dibandingkan biaya normal. Jumlah di mana sebuah aktivitas bisa dipersingkat (misalkan, perbedaan antara waktu normal dan waktu singkat) bergantung pada aktivitas yang terkait. Kita mungkin tidak mampu untuk mempersingkat beberapa aktivitas sama sekali. Misalkan, jika sebuah pencetakan perlu untuk dipanaskan dalam tungku api selama 48 jam, menambahkan sumber daya tidak membantu dalam mempersingkat waktu. Sebaiknya, kita mungkin dapat mempersingkat beberapa aktivitas secara signifikan (misalkan, membuat kerangka sebuah rumah dalam waktu 3 hari dan bukan 10 hari dengan memperkerjakan 3 kali lebih banyak pekerja). Dengan demikian, biaya dari crashing (atau mempersingkat) sebuah aktivitas bergantung pada sifat dari aktivitas tersebut. Manajer biasanya tertarik dalam mempercepat sebuah proyek dengan biaya tambahan yang paling murah. Oleh karena itu, ketika memilih aktivitas mana yang akan dipercepat, dan seberapa banyak, kita perlu untuk memastikan hal-hal berikut.  Jumlah di mana sebuah aktivitas dipercepat itu dimungkinkan  Jika dilakukan durasi aktivitas yang diperpendek akan memungkinkan kita untuk menyelesaikan proyek sesuai tenggat waktu.  Biaya total dari mempersingkat sebuah proyek semurah mungkin. Mempersingkat suatu proyek melibatkan empat langkah sebagai berikut. Langkah 1: Menghitung biaya per minggu (atau periode waktu lainnya) untuk masing- masing aktivitas dalam jaringan kerja. Jika biaya singkat adalah sejajar sepanjang waktu, formula berikut bisa digunakan. Biaya singkat per periode = (Biaya singkat – Biaya normal) (Waktu normal – Waktu singkat) Langkah 2: Menggunakan waktu aktivitas saat ini, temukan jalur kritis dalam jaringan proyek. Indentifikasi aktivitas-aktivitas kritis. Langkah 3: Jika terdapat saju jalur kritis, kemudian pilih aktivitas pada jalur kritis ini yang (a) masih bisa dipersingkat (crashed) dan (b) memiliki biaya singkat per periode yang paling kecil. Mempersingkat aktivitas ini selama satu periode.
  • 10. Jika terdapat lebih dari satu jalur kritis, kemudian pilih satu aktivitas dari masing- masing jalur kritis dimana (a) masing-masing aktivitas yang dipilih masih bisa dipercepat dan (b) total biaya singkat per periode dari semua aktivitas yang dipilih merupakan yang paling kecil. Mempersingkat masing-masing aktivitas satu periode. Perhatikan bahwa aktivitas yang sama mungkin umum bagi lebih dari satu jalur kritis. Langkah 4: Perbarui semua waktu aktivitas. Jika tenggat waktu yang diinginkan telah tercapai, berhenti. Jika tidak kembali ke langkah kedua. Sebuah Tinjauan terhadap PERT dan CPM Sebagai sebuah peninjauan dari diskusi kita mengenai PERT, berikut beberapa dari fitur-fitur yang perlu diketahui oleh manajer operasi. Keunggulan 1. Sangat berguna ketika menentukan jadwal dan mengendalikan proyek besar 2. Konsep yang langsung dan secara matematis tidak sulit 3. Jaringan grafik membantu menekankan hubungan di antara aktivitas proyek 4. Analisis jalur kritis dan waktu perpanjangan membantu menentukan aktivitas- aktivitas yang perlu untuk diperhatikan lebih dekat 5. Dokumentasi proyek dan grafik menunjukkan siapa yang bertanggung jawab untuk berbagai aktivitas. 6. Dapat diterapkan ke berbagai macam proyek 7. Berguna dalam mengawasi bukan hanya jadwal, tetapi juga biaya Batasan 1. Aktivitas proyek harus benar-benar jelas, bersifat independen, dan stabil dalam hal hubungannya. 2. Hubungan yang ada sebelumnya harus spesifik dan ada dalam jaringan yang sama 3. Estimasi waktu cenderung menjadi subjektif dan dipalsukan oleh manajer yang takut akan bahaya menjadi terlalu optimis atau tidak cukup pesimis. 4. Terdapat bahaya yang tidak dapat terpisahkan dari menempatkan terlalu banyak penekanan pada jalur terpanjang, atau jalur kritis. Jalur yang hampir kritis perlu diawasi secara ketat pula.