1. Konsep Perawatan Paliatifaliatif
Semester 06
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Kurikulum Institusi Keperawatan Paliatif
Modul 2 KEPERAWATAN PALIATIF 2
Kegiatan Belajar 1
3. Nyeri Kanker
Pasien kanker sering mengalami rasa
nyeri. Nyeri kanker merupakan kelainan
yang mempengaruhi kualitas hidup pada
pasien dan keluarganya. Nyeri kanker
dibagi menjadi 2 macam yaitu nyeri akut
4. Nyeri Kanker
Nyeri akut adalah suatu sensasi tidak enak
yang kemudian hilang sendiri, biasanya karena
kerusakan jaringan. Nyeri kronik adalah rasa
nyeri terus-menerus yang penyebabnya
mungkin kerusak jaringan, mungkin juga
penyebab lain, dan seringkali mempengaruhi
perilaku dan gaya hidup penderita.
5. Nyeri Kanker
Jenis kanker yang sering disertai rasa
nyeri adalah tumor tulang, disusul oleh
tumor mulut, traktus uro-genital, payudara
6. Nyeri Kanker
Prinsip Penanggulangan Nyeri Kanker
• Pendekatan tim, artinya diperlukan
kerjasama yang erat antara
pasien, keluarga, dan petugas
kesehatan.
• Perlu sekali di dalam tim tersebut
membahas secara terbuka tentang
nyeri dan penanggulangannya.
• Pasien perlu diberi semangat agar
tetap aktif, perlu mendapat dukungan
dari tim dokter-perawat
• Besar biaya yang ditanggung pasien
7. Komponen Kendala
Tenaga Kesehatan
• Pengetahuan yang tidak adekuat mengenai manajemen nyeri kanker,-
• Kemampuan penilaian (assesment) nyeri yang belum memadai,-
• Kekuatiran tentang masalah hukum mengenai pemakaian morfin.
• Ketakutan pasien menjadi adiksi, dan(e) kekuatiran pasien menjadi toleran
terhadap analgesic
Pasien
• Keengganan melaporkan rasa nyeri.
• Kekawatiran perhatian dokter akan beralih ke masalah nyeri sehingga
pengobatan kankernya terbengkalai
• Ketakutan bahwa timbulnya rasa nyeri berarti kanker memburuk. Dan
• Keinginan menjadi pasien yang “baik”, yaitu pasien yang tidak banyak mengeluh
• Ketakutan menjadi pencandu narkotika.
Sistem Layanan
Kesehatan
• Rendahnya prioritas yang diberikan pemerintah untuk pengobatan nyeri
kanker.
• Biaya yang lumayan mahal, khususnya untuk membeli morfin oral yang bekerja
long-acting.
• Keterbatasan akses terhadap morfin oral; tidak semua rumah sakit
menyediakan morfin oral.
Nyeri Kanker
Kendala Belum Optimalnya Pengobatan Kanker
9. Penyebab Nyeri
Apa penyebab nyeri? Nyeri pada penderita
kanker dapat disebabkan langsung oleh
kankernya sendiri atau sebagai akibat tidak
langsung. Nyeri kanker dapat juga
ditimbulkan oleh penyakit lain, yang
bersamaan atau berkaitan dengan
10. Penyebab Nyeri
• Nyeri sebagai akibat langsung kanker
seringkali disebabkan penekanan pada
tulang dan syaraf
• Nyeri akibat pengobatan atau
kemotrapi, nyeri akibat pasca operasi.
• Nyeri akibat tidak langsung dari tumor
adalah konstipasi, emboli
paru, spasme penis akibat
kateter, dekubitus, kandidiasis, neuralgi
a pasca herpes, kontraksi otot dan
thrombosis vena.
• Nyeri akibat
musculosceletal, arthritis, penyakit
kardiovaskuler dan migraine.
• Nyeri akibat perubahan emosi atau
11. Penyebab Nyeri
Apa penyebab nyeri? Nyeri pada penderita
kanker dapat disebabkan langsung oleh
kankernya sendiri atau sebagai akibat tidak
langsung. Nyeri kanker dapat juga
ditimbulkan oleh penyakit lain, yang
bersamaan atau berkaitan dengan
13. Evaluasi
Nyeri Kanker
Anamnesa/pengkajian yang baik merupakan
sara utama untuk mengetahui karakteristik
nyeri, waktu timbulnya nyeri, intensitas
nyeri, lokasi nyeri, berat ringannya nyeri, dan
factor-faktor yang memperberat atau
meringankan nyeri. Pada umumnya nyeri
kanker dibagi menjadi tiga macam yaitu nyeri
nosiseptif, nyeri neuropatik dan nyeri
14. Evaluasi
Nyeri Kanker
(Nyeri Nosiseptif)
Nyeri nosiseptif diawali oleh kerusakan
jaringan, atau stimuli mekanik atau panas.
Aktifitas nosiseptor meningkat oleh
berbagai zat yang
• Di lepaskan sewaktu terjadi kerusakan
jaringan, misalnya
histamine, kalium, asetilkolin, serotonin,
dan ATP, atau
• Produksi bradikinin dan prostaglandin
oleh jaringan yang rusak, atau
• Pelepasan berbagai neuropeptida oleh
nosiseptor, misalnya substan P yang
memperkuat dan memperlama rasa
nyeri serta menyebabkan pelepasan
15. Nyeri Nosiseptor Sumber
Kulit
Tumor, gastritis, pancreatitits, infeksi bilier
Somatik Dalam
artralgia, miopati, sakit pinggang
Viceral
Tumor, gastritis, pancreatitits, infeksi bilier
Sakit kepala
Meningitis, ensefalitis, neoplasma,migraine, latrogenik (akibat
obat)
Evaluasi
Nyeri Kanker
(Nyeri Nosiseptif)
Sumber Nyeri Nosiseptif
16. Evaluasi
Nyeri Kanker
(Nyeri Neuropati)
Apa penyebab utama nyeri neuropati?
Penyebab utamanyeri neuropati adalah
neuralgia pasca herpes, neuropati akibat
obat kemoterapi (vincristin misalnya) dan
neuropati diabetic. Neuropati sering tanpa
disertai kerusakan jaringan, lebih sering
dirasakan di kulit yang sensasi menurun.
Pasien biasanya merasakan rasa tidak
enak yang tidak biasa, termasuk rasa
panas terbakar, rasa tertusuk, seras kena
aliran listrik. Rasa nyeri seringkali muncul
18. Prinsip
Pengobatan
Nyeri Kanker
(Pengobatan
Utama)
Apa penyebab utama nyeri neuropati?
Penyebab utamanyeri neuropati adalah
neuralgia pasca herpes, neuropati akibat
obat kemoterapi (vincristin misalnya) dan
neuropati diabetic. Neuropati sering tanpa
disertai kerusakan jaringan, lebih sering
dirasakan di kulit yang sensasi menurun.
Pasien biasanya merasakan rasa tidak
enak yang tidak biasa, termasuk rasa
panas terbakar, rasa tertusuk, seras
kena aliran listrik. Rasa nyeri seringkali
19. Prinsip
Pengobatan
Nyeri Kanker
(Menaikkan
Ambang Rasa
Nyeri)
Factor yang menaikkan ambang rasa
nyeri, antara lain: hilangnya keluhan
pasien, cukup tidur, dkungan spiritual dan
emosional ; dan penggunaan obat yang
sesuai. Sebaliknya kita harus menghindari
factor yang menurunkan ambang rasa
nyeri termasuk sulit tidur, kelelahan;
kegelisahan; marah; depresi ; bosan dan
rasa kesepian Terapi penunjang, termasuk
akupunktur, refleksi, pijat, dan olahraga
20. Prinsip Pengobatan
Nyeri Kanker
(Memutus Jalur Rasa
Nyeri + Analgesik)
Pengobatan nyeri kanker yang paling penting adalah
pengobatan farmakologik. World Health organization
(WHO) merekomendasikan untuk pengobatan nyeri
kanker, pedoman tersebut dikembangkan dalam
bentuk tangga analgesic yang membantu tenaga
klinis untuk menentukan obat-obatan mana yang
harus diresepkan pada klien. Pedoman yang dibuat
WHO mengkombinasikan penggunaan obat-obatan
analgesic dan obat-obat adjuvan yang efektif untuk
mengontrol nyeri klien. Obat-obat Adjuvan adalah
obat-obatan yang digunakan bertujuan untuk
meningkatkan kemanjuran dari obat opiate,
menghilangkan gejala-gejala yang timbul
bersamaan dengan serangan nyeri dan bertindak
sebagai analgesic pada tipe nyeri tertentu.
21. Immobilisasi
Walaupun, sudah mendapat pengobatan
anal-gesik, radioterapi, ataupun blok
saraf, kadang-kadang pasien masih
mengeluh nyeri pada pergerakan. Dalam
hal ini diperlukan modifikasi aktifitas
sehari-hari. Pemakaian korset akan
banyak membantu penderita yang
kesakitan akibat kolaps tulang
punggungnya.
22. Intervensi
Psikologik
Pasien dianjurkan, diberikan semangat
agar tetap aktif, mandiri untuk aktifitas
sehari-hari. Pengobatan psikologik dapat
dikerjakan bersama-sama dengan
pengobatan yang lain. Ada beberapa
upaya yang dapat dikerjakan:
1. Latihan tehnik relaksasi yang
sederhana
2. Mendengarkan music secara aktif
3. Berdoa
4. Dukungan kelompok
5. Penyuluhan
6. Konseling agama
7. Psikoterapi
23. Pengobatan
Fisik
Ada beberapa cara pengobatn fisik, antara
lain stimulasi dengan kompres
panas, dingin atau massase. Cara lain
adalah dengan tekanan
(pressure), fibrasi, latihan olahraga dan
reposisi, immobilisasi dan counter-
stimulation dengan alat TENS
(Transkutaneous Electricalnerve) atau
tusuk jarum)
24. Pengobatan
Invasive
Untuk sebagian kecil kasus, pengobatan
farmakologik tidak berhasil menolong
penderita nyeri kanker sehingga kadang-
kadang diperlukan tindakan invasive untuk
menghilangkan nyeri kanker, antara lain
dengan radiasi, tindakan bedah atau
bedah saraf dan blok saraf