SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Dismenore
Nama:
Trivosa Siby
(C2214201098
Karolina
Yabarmase
(C2214201061)
DEFINISI
• Dismenore adalah perasaan nyeri
pada waktu haid dapat berupa
kram ringan pada bagian
kemaluan sampai terjadi
gangguan dalam tugas sehari-
hari.
• Dismenore (nyeri haid)
merupakan gejala yang timbul
menjelang dan selama mentruasi
ditandai dengan gejala kram
pada abdomen bagian bawah
(Djuanda, Adhi.dkk,2008).
KLASIFIKASI
Dismenore Primer
• Nyeri yang dirasakan
biasanya berada pada
panggul yang dirasakan
selama menstruasi.
• Umumnya terjadi pada
remaja yang baru
mengalami menstruasi.
Selain itu, seiring nya
bertambah usia akan
semakin berkurang.
Dismenore Sekunder
• Nyeri yang terjadi di luar
siklus menstruasi yang
diakibatkan faktor lain
selain prostaglandin
alami. Biasanya terjadi
sebelum menstruasi
dimulai. Anda akan
merasakan nyeri yang
semakin luar biasa
selama haid dan akan
menghilang setelah
selesai menstruasi.
Etiologi
Penyebab Dismenorea
Primer
•Faktor endokrin
•Kelainan organic
•Faktor kejiwaan atau
gangguan psikis
•Faktor konstitusi
•Faktor alergi
Menurut Harlow (1996),
1. Menstruasi pertama pada usia amat
dini (earlier age at menarche)
2. Periode menstruasi yang lama (long
menstrual periods)
3. Aliran menstruasi yang hebat (heavy
menstrual flow)
4. Merokok (smoking)
5. Riwayat keluarga yang positif (positive
family history)
1.Faktor Risiko Dismenorea Primer:
a. Usia saat menstruasi pertama <12
tahun
b. Nulliparity (belum pernah melahirkan
anak)
c. Haid memanjang (heavy or prolonged
menstrual flow)
d. Merokok
e. Riwayat keluarga positif
f. Kegemukan
2. Faktor Risiko Dismenorea Sekunder:
a. Endometriosis
b. Adenomyosis
c. Leiomyomata (fibroid)
d. Intrauterine device (IUD)
e. Pelvic inflammatory disease
f. Kanker endometrium (endometrial
carcinoma)
g. Kista ovarium (ovarian cysts)
h. Congenital pelvic malformationsi.
i. Cervical stenosis
Laurel D Edmundson (2006)
Patofisiologi
• Dismenorea Sekunder
(secondary
dysmenorrhea)
Dapat terjadi kapan saja
setelah menarche (haid
pertama), namun paling
sering muncul di usia 20-
an atau 30-an, setelah
tahun-tahun normal,
siklus tanpa nyeri
Dismenorea Primer (primary
dysmenorrhea)
Biasanya terjadi dalam 6-12 bulan
pertama setelah menarche (haid
pertama) segera setelah siklus
ovulasi teratur (regular ovulatory
cycle) ditetapkan/ditentukan.
Manifestasi Klinis
Dimenore primer
 Usia lebih muda, maksimal usia 15-25 tahun
 Timbul setelah terjadinya siklus haid yang
teratur
 Sering terjadi pada nulipara
 Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan
spastic
 Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat
pada hari pertama atau kedua haid
 Tidak dijumpai keadaan patologi pelvic
 Hanya terjadi pada siklus haid yang
ovulatorik
 Sering memberikan respon terhadap
pengobatan medikamentosa
 Pemeriksaan pelvik normal
 Sering disertai nausea, muntah, diare,
kelelahan, nyeri kepala
Dismenore sekunder
 Usia lebih tua, jarang sebelum usia 25
tahun
 Cenderung timbul setelah 2 tahun siklus
haid teratur
 Tidak berhubngan dengan siklus paritas
 Nyeri sering terasa terus menerus dan
tumpul
 Nyeri dimulai saat haid dan meningkat
bersamaan dengan keluarnya darah
 Berhubungan dengan kelainan pelvic
 Tidak berhubungan dengan adanya
ovulasi
 Seringkali memerlukan tindakan
operatif
 Terdapat kelainan pelvik
Menurut Arif Mansjoer (2000 : 373)
Pemeriksaan Penunjang
– Cervical culture untuk menyingkirkan sexually transmitted
diseases.
– Hitung leukosit untuk menyingkirkan infeksi.
– Kadar human chorionic gonadotropin untuk menyingkirkan
kehamilan ektopik.
– Sedimentation rate.
– Cancer antigen 125 (CA-125) assay: ini memiliki nilai klinis yang
terbatas dalam mengevaluasi wanita dengan dismenorea karena
nilai prediktif negatifnya yang relatif rendah.
– Laparoscopy
– Hysteroscopy
– Dilatation
– Curettage
– Biopsi Endomentrium
Penatalaksanaan
Keperawatan
• Kompres bagian bawah abdomen dengan botol
berisi air panas atau bantal pemanas khusus
untuk meredakan nyeri
• Minum banyak air, hindari konsumsi garam dan
minuman yang berkafein untuk mencegah
pembengkakan dan retensi air
• Olahraga secara teratur bermanfaat untuk
membantu mengurasi dismenore karena akan
memicu keluarnya hormon endorfin yang dinilai
sebagai pembunuh alamiah untuk rasa nyeri
• Makan makanan yang bergizi, kaya akan zat
besi, kalsium, dan vitamin B kompleks. Jangan
mengurangi jadwal makan
• Istirahat dan relaksasi dapat membantu
meredakan nyeri
• Lakukan aktivitas yang dapat meredakan stres,
misalnya pijat,yoga, atau meditasi, untuk
membantu meminimalkan rasa nyeri
• Pada saat berbaring terlentang, tinggikan posisi
pinggul melebihi posisi bahu untuk membantu
meredakan gejala dismenore
Cara mengurangi nyeri
pada penderita
gangguan
menstruasi (dismenore)
yaitu:
• Olahraga
• Berendam
• Istirahat cukup
• Relaksasi
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Biodata
Biodata klien berisi tentang : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku,
Agama, Alamat, No. Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan,
Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian.
• Keluhan utama :
Merasakan nyeri yang berlebihan ketika haid pada bagian perut disertai
dengan mual muntah, pusing dan merasakan badan lemas.
• Riwayat haid
Umur menarchi pertama kali, lama haid, jumlah darah yang keluar,
konsistensi, siklus haid, hari pertama haid dan terakhir, perkiraan tanggal
partus
• Riwayat Obstetris
Berapa kali dilakukan pemeriksaan, hasil laboraturium : USG , darah, urine,
keluhan selama kehamilan termasuk situasi emosional dan impresi, upaya
mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan yang diperoleh.
Diagnosa keperawatan
• Nyeri
• Intoleransi Aktivitas
• Ansietas
Dx : nyeri
TUJUAN DAN KH
Setelah dilakukan keperawatan selama ....
masalah nyeri teratasi, dengan Criteria
hasil :
1. Tingkat Kenyamanan : Tingkat Persepsi
positif terhadap kemudahan fisik dan
psikologis
2. Pengendalian Nyeri : Tindakan individu
untuk mengendalikan nyeri
3. Tingkat Nyeri : Keparahann nyeri yang
dapat diamati atau dilaporkan
INTERVENSI
1. Manajemen Nyeri :
Meringankan atau mengurangi
nyeri sampai pada tingkat
kenyamanan yang dapat
diterima oleh pasien
2. Pemberian Analgesik :
Penggunaan agens farmakologis
untuk meredakan atau
menghilangkan nyeri
3. Peningkatan Koping :
Membantu pasien untuk
beradaptasi dengan persepsi
stressor, perubahan, atau
ancaman yang menghambat
pemenuhan tuntutan dan peran
hidup.
Dx : intoleransi aktivitas
TUJUAN DAN KH
Setelah melakukan keperawatan ..... jam
masalah Klien mampu beraktivitas
mandiri
1. Berpartisipasi pada aktivitas yang
diinginkan, memenuhi kebutuhan
perawatan diri sendiri
2. Mencapai peningkatan toleransi
aktivitas yang dapat diukur.
3. Mentoleransi aktivitas yang biasa
dilakukan , yang dibuktikan oleh
toleransi aktivitas
INTERVENSI
1. Toleransi Aktifitas : Respon fisiologis
terhadap gerakan yang memakan
energi dalam aktivitas sehari-hari
2. Kebugaran fisik: Pelaksanaan
aktivitas fisik yang penuh vitalitas
3. Manajemen Energi : Atur
penggunaan energi untuk mengatasi
atau mencegah kelelahan dan
mengoptimalkan fungsi
Dx: ansietas
TUJUAN DAN KH
Setelah melakukan
keperawatan ..... jam
masalah Ansietas teratasi
Dengan Kriteria Hasil :
Ansietas berkurang,
dibuktikan oleh bukti
Tingkat Ansietas hanya
ringan sampai sedang, dan
selalu menunjukkan
Pengendalian-Diri terhadap
Ansietas, Konsentrasi, dan
koping
INTERVENSI
1. Penurunan Ansietas :
Meminimalkan kekhawatiran,
perasaan tidak tenang yang
berhubungan dengan sumber
bahaya.
2. Peningkatan Koping :
Membantu pasien untuk
beradaptasi dengan persepsi
stressor
3. Dukungan Emosi :
Memberikan penenangan,
penerimaan, dan bantuan/
dukungan selama masa stres.
Kolaboratif : Berikan obat untuk
menurunkan ansietas, jika perlu.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

More Related Content

Similar to aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Tugas konsep kebidanan 1
Tugas konsep kebidanan 1Tugas konsep kebidanan 1
Tugas konsep kebidanan 1Maya Nurhayati
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxRindii
 
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptxASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptxdrArisantyNurSetiaRe
 
Dismenorhea lir
Dismenorhea lirDismenorhea lir
Dismenorhea lirFellita A
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungHenny Mufida
 
KGD SISTEM PENCERNAAN.pptx
KGD SISTEM PENCERNAAN.pptxKGD SISTEM PENCERNAAN.pptx
KGD SISTEM PENCERNAAN.pptxNoerAfhizan
 
Webinar Sanofi & Go Apotik dr. kevin mak
Webinar Sanofi & Go Apotik dr. kevin makWebinar Sanofi & Go Apotik dr. kevin mak
Webinar Sanofi & Go Apotik dr. kevin makdrKevinMak
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIADyah Ervy
 
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdfnathan pratama
 
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1Aulia Amani
 
kelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besarkelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besarLilis c'Ben
 
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrheaAmenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrheaMitra Alparisa
 
Isu isu kesehatan perempuan
Isu isu kesehatan perempuanIsu isu kesehatan perempuan
Isu isu kesehatan perempuanAyunina2
 

Similar to aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa (20)

Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 
Tugas konsep kebidanan 1
Tugas konsep kebidanan 1Tugas konsep kebidanan 1
Tugas konsep kebidanan 1
 
CRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptxCRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptx
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
 
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptxASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
 
Dismenorhea lir
Dismenorhea lirDismenorhea lir
Dismenorhea lir
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
 
KGD SISTEM PENCERNAAN.pptx
KGD SISTEM PENCERNAAN.pptxKGD SISTEM PENCERNAAN.pptx
KGD SISTEM PENCERNAAN.pptx
 
Webinar Sanofi & Go Apotik dr. kevin mak
Webinar Sanofi & Go Apotik dr. kevin makWebinar Sanofi & Go Apotik dr. kevin mak
Webinar Sanofi & Go Apotik dr. kevin mak
 
Desi
Desi Desi
Desi
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
 
System of Neuromuskuloskeletal
System  of NeuromuskuloskeletalSystem  of Neuromuskuloskeletal
System of Neuromuskuloskeletal
 
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdf
 
Acute-Abdomen-PPT.pptx
Acute-Abdomen-PPT.pptxAcute-Abdomen-PPT.pptx
Acute-Abdomen-PPT.pptx
 
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1
 
kelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besarkelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besar
 
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
 
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrheaAmenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
Amenorrhea, imperforate hymen, and dysmenorrhea
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
 
Isu isu kesehatan perempuan
Isu isu kesehatan perempuanIsu isu kesehatan perempuan
Isu isu kesehatan perempuan
 

Recently uploaded

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

  • 2. DEFINISI • Dismenore adalah perasaan nyeri pada waktu haid dapat berupa kram ringan pada bagian kemaluan sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari- hari. • Dismenore (nyeri haid) merupakan gejala yang timbul menjelang dan selama mentruasi ditandai dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah (Djuanda, Adhi.dkk,2008).
  • 3. KLASIFIKASI Dismenore Primer • Nyeri yang dirasakan biasanya berada pada panggul yang dirasakan selama menstruasi. • Umumnya terjadi pada remaja yang baru mengalami menstruasi. Selain itu, seiring nya bertambah usia akan semakin berkurang. Dismenore Sekunder • Nyeri yang terjadi di luar siklus menstruasi yang diakibatkan faktor lain selain prostaglandin alami. Biasanya terjadi sebelum menstruasi dimulai. Anda akan merasakan nyeri yang semakin luar biasa selama haid dan akan menghilang setelah selesai menstruasi.
  • 4. Etiologi Penyebab Dismenorea Primer •Faktor endokrin •Kelainan organic •Faktor kejiwaan atau gangguan psikis •Faktor konstitusi •Faktor alergi Menurut Harlow (1996), 1. Menstruasi pertama pada usia amat dini (earlier age at menarche) 2. Periode menstruasi yang lama (long menstrual periods) 3. Aliran menstruasi yang hebat (heavy menstrual flow) 4. Merokok (smoking) 5. Riwayat keluarga yang positif (positive family history) 1.Faktor Risiko Dismenorea Primer: a. Usia saat menstruasi pertama <12 tahun b. Nulliparity (belum pernah melahirkan anak) c. Haid memanjang (heavy or prolonged menstrual flow) d. Merokok e. Riwayat keluarga positif f. Kegemukan 2. Faktor Risiko Dismenorea Sekunder: a. Endometriosis b. Adenomyosis c. Leiomyomata (fibroid) d. Intrauterine device (IUD) e. Pelvic inflammatory disease f. Kanker endometrium (endometrial carcinoma) g. Kista ovarium (ovarian cysts) h. Congenital pelvic malformationsi. i. Cervical stenosis Laurel D Edmundson (2006)
  • 5. Patofisiologi • Dismenorea Sekunder (secondary dysmenorrhea) Dapat terjadi kapan saja setelah menarche (haid pertama), namun paling sering muncul di usia 20- an atau 30-an, setelah tahun-tahun normal, siklus tanpa nyeri Dismenorea Primer (primary dysmenorrhea) Biasanya terjadi dalam 6-12 bulan pertama setelah menarche (haid pertama) segera setelah siklus ovulasi teratur (regular ovulatory cycle) ditetapkan/ditentukan.
  • 6. Manifestasi Klinis Dimenore primer  Usia lebih muda, maksimal usia 15-25 tahun  Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur  Sering terjadi pada nulipara  Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastic  Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid  Tidak dijumpai keadaan patologi pelvic  Hanya terjadi pada siklus haid yang ovulatorik  Sering memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa  Pemeriksaan pelvik normal  Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan, nyeri kepala Dismenore sekunder  Usia lebih tua, jarang sebelum usia 25 tahun  Cenderung timbul setelah 2 tahun siklus haid teratur  Tidak berhubngan dengan siklus paritas  Nyeri sering terasa terus menerus dan tumpul  Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah  Berhubungan dengan kelainan pelvic  Tidak berhubungan dengan adanya ovulasi  Seringkali memerlukan tindakan operatif  Terdapat kelainan pelvik Menurut Arif Mansjoer (2000 : 373)
  • 7. Pemeriksaan Penunjang – Cervical culture untuk menyingkirkan sexually transmitted diseases. – Hitung leukosit untuk menyingkirkan infeksi. – Kadar human chorionic gonadotropin untuk menyingkirkan kehamilan ektopik. – Sedimentation rate. – Cancer antigen 125 (CA-125) assay: ini memiliki nilai klinis yang terbatas dalam mengevaluasi wanita dengan dismenorea karena nilai prediktif negatifnya yang relatif rendah. – Laparoscopy – Hysteroscopy – Dilatation – Curettage – Biopsi Endomentrium
  • 8. Penatalaksanaan Keperawatan • Kompres bagian bawah abdomen dengan botol berisi air panas atau bantal pemanas khusus untuk meredakan nyeri • Minum banyak air, hindari konsumsi garam dan minuman yang berkafein untuk mencegah pembengkakan dan retensi air • Olahraga secara teratur bermanfaat untuk membantu mengurasi dismenore karena akan memicu keluarnya hormon endorfin yang dinilai sebagai pembunuh alamiah untuk rasa nyeri • Makan makanan yang bergizi, kaya akan zat besi, kalsium, dan vitamin B kompleks. Jangan mengurangi jadwal makan • Istirahat dan relaksasi dapat membantu meredakan nyeri • Lakukan aktivitas yang dapat meredakan stres, misalnya pijat,yoga, atau meditasi, untuk membantu meminimalkan rasa nyeri • Pada saat berbaring terlentang, tinggikan posisi pinggul melebihi posisi bahu untuk membantu meredakan gejala dismenore Cara mengurangi nyeri pada penderita gangguan menstruasi (dismenore) yaitu: • Olahraga • Berendam • Istirahat cukup • Relaksasi
  • 10. PENGKAJIAN • Biodata Biodata klien berisi tentang : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku, Agama, Alamat, No. Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan, Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian. • Keluhan utama : Merasakan nyeri yang berlebihan ketika haid pada bagian perut disertai dengan mual muntah, pusing dan merasakan badan lemas. • Riwayat haid Umur menarchi pertama kali, lama haid, jumlah darah yang keluar, konsistensi, siklus haid, hari pertama haid dan terakhir, perkiraan tanggal partus • Riwayat Obstetris Berapa kali dilakukan pemeriksaan, hasil laboraturium : USG , darah, urine, keluhan selama kehamilan termasuk situasi emosional dan impresi, upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan yang diperoleh.
  • 11. Diagnosa keperawatan • Nyeri • Intoleransi Aktivitas • Ansietas
  • 12. Dx : nyeri TUJUAN DAN KH Setelah dilakukan keperawatan selama .... masalah nyeri teratasi, dengan Criteria hasil : 1. Tingkat Kenyamanan : Tingkat Persepsi positif terhadap kemudahan fisik dan psikologis 2. Pengendalian Nyeri : Tindakan individu untuk mengendalikan nyeri 3. Tingkat Nyeri : Keparahann nyeri yang dapat diamati atau dilaporkan INTERVENSI 1. Manajemen Nyeri : Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien 2. Pemberian Analgesik : Penggunaan agens farmakologis untuk meredakan atau menghilangkan nyeri 3. Peningkatan Koping : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan, atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup.
  • 13. Dx : intoleransi aktivitas TUJUAN DAN KH Setelah melakukan keperawatan ..... jam masalah Klien mampu beraktivitas mandiri 1. Berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan, memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri 2. Mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur. 3. Mentoleransi aktivitas yang biasa dilakukan , yang dibuktikan oleh toleransi aktivitas INTERVENSI 1. Toleransi Aktifitas : Respon fisiologis terhadap gerakan yang memakan energi dalam aktivitas sehari-hari 2. Kebugaran fisik: Pelaksanaan aktivitas fisik yang penuh vitalitas 3. Manajemen Energi : Atur penggunaan energi untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi
  • 14. Dx: ansietas TUJUAN DAN KH Setelah melakukan keperawatan ..... jam masalah Ansietas teratasi Dengan Kriteria Hasil : Ansietas berkurang, dibuktikan oleh bukti Tingkat Ansietas hanya ringan sampai sedang, dan selalu menunjukkan Pengendalian-Diri terhadap Ansietas, Konsentrasi, dan koping INTERVENSI 1. Penurunan Ansietas : Meminimalkan kekhawatiran, perasaan tidak tenang yang berhubungan dengan sumber bahaya. 2. Peningkatan Koping : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor 3. Dukungan Emosi : Memberikan penenangan, penerimaan, dan bantuan/ dukungan selama masa stres. Kolaboratif : Berikan obat untuk menurunkan ansietas, jika perlu.