SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
 1. Nyeri
 Nyeri merupakan suatu gejala yang menunjukkan
adanya gangguan-gangguan di tubuh seperti
peradangan, infeksi, dan kejang otot. Nyeri juga
dapat dikatakan sebagai pengalaman sensorik
serta emosional yang tidak menyenangkan
karena kerusakan jaringan, baik aktual maupun
potensial.
 Penyebab timbulnya rasa nyeri adalah adanya
rangsangan pada ujung syaraf akibat kerusakan
jaringan tubuh yang terjadi karena.
 - Trauma, misalnya akibat benda tajam, benda
tumpul, bahan kimia, dan lain-lain
 - Proses infeksi atau peradangan
 Klasifikasi Nyeri
 Secara umum nyeri terbagi ke dalam 2 kategori yaitu nyeri akut dan kronis. Namun,
karena sifat nyeri yang multidimensional maka nyeri dapat juga diagi ke dalam 3
kategori yaitu nyeri akut, nyeri kronis non-kanker, serta nyeri pada penyakit kanker.
 a. Nyeri akut
 Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai pengalaman emosional, kognitif dan sensorik
tidak menyenangkan akibat adanya trauma jaringan. Penyebab nyeri akut yang paling
sering yaitu trauma, oprasi, persalinan, penatalaksanaan medis dan penyakit akut. Nyeri
akut dapat berfungsi sebagai proses fisiologis atau peringatan adanya potensi untuk
terjadi cedera jaringan yang lebih parah.
 b. Nyeri kronis non-kanker
 Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri persisten yang dapat mengganggu tidur dan
aktivitas sehari-hari, terjadi selama 3-6 bulan atau bahkan lebih. Nyeri kronis dapat
disebabkan trauma, oprasi, kondisi malignan, dan berbagai kondisi penyait kronis
seperti arthritis, neurophaty, fibromyalgia. Nyeri kronis dipengaruhi faktor patogenik,
fisiologis dan lingkungan yang dapat memperparah kondisi nyeri dan menyebabkan
sulitnya melakukan aktivitas dan menurunkan produktivitas.
 c. Nyeri pada penyakit kanker
 Nyeri pada penyakit kanker biasa disebut sebagai nyeri malignan. Nyeri ini dapat
disebabkan oleh penyakit itu sendiri seperti invasi tumor pada jaringan, pembuluh darah
atau saraf yang terkompresi atau terinfiltrasi, kerusakan organ, infeksi serta inflamasi,
penyebab lainnya termasuk prosedur diagnostik atau pengobatan seperti biopsi, nyeri
paska operasi, toksisitas kemoterapi dan pengobatan radiasi. Nyeri pada kanker
dipisahkan dari kategori nyeri akut atau kronis karena kesulitan dalam
mengklasifikasifikasikan nyeri pada kanker berdasarkan durasi patologinya, lalu sifat
nyeri pada kanker berbeda dengan yang non-kanker terutama dari segi patologi, waktu
dan strategi pengobatan (APS, 2014).
 Gejala
 Secara umum nyeri dapat dideskripsikan sebagai perasaan
tertusuk, tumpul, shock, intensitasny berfluktuasi dan lokasinya
bervariasi tergantung rangsangan itu.
 Pada nyeri kepala, gejala yang dapat muncul seperti kepala
berat, pegal, rasa kencang pada daerah bitemporal dan
bioksipital, atau seperti diikat di sekeliling kepala (Boru, 2005).
Pada dismenor, gejala yang muncul dapat nyeri pada perut
bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah
dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul
atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. Biasanya
nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi,
mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari
akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit
kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang
sampai terjadi muntah (Lestari, 2013).
 Sementara pada myalgia memiliki gejala otot terasa sakit, berat,
kaku atau rasa kram (Sumardiyono, 2017). Pada nyeri gigi dapat
disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi, inflamasi atau
adanya rangsangan tertentu pada gigi yang sensitif sehingga
gejalanya pun beragam seperti pembengkakan pada gusi, lidah
atau nyeri pada sekitar area mulut hingga dapat menimbulkan
demam
 Pengobatan secara Tradisional
 1. Jahe
 Jahe dianggap baik untuk meringankan rasa sakit
karena radang sendi. Jahe mengandung
fitonutrien yang memiliki efek kuat terhadap
kesehatan tubuh kita.
 Jahe memiliki efek anti-inflamasi yang baik untuk
meringankan rasa sakit karena radang sendi.
 2. Nanas
 Buah ini kaya akan bromelain, yang merupakan
enzim yang dapat protein. Buah tropis ini baik
dalam menurunkan peradangan dan membantu
mengurangi nyeri karena osteoarthritis.
 3. Jeruk
 Buah jeruk memiliki kandungan radikal bebas yang
berperan dalam meringankan rasa sakit karena radang
sendi.
 4. Apel
 Apel membantu meringankan rasa sakit karena radang
sendi. Buah ini mengandung boron, yang merupakan
mineral yang muncul untuk mengurangi risiko
osteoarthritis.
 5. Bawang putih
 Bawang putih adalah salah satu ramuan tradisional yang
membantu meringankan rasa sakit karena radang sendi.
 6. Cabai
 Cabai mengandung capsaicin. Senyawa ini dapat
membantu menghasilkan panas dalam tubuh. Dengan
demikian, panas yang dihasilkan dapat membantu
menghambat rasa nyeri dengan mendorong sel-sel
saraf tertentu.
Pengobatan secara umum
 Mengobati gangguan yang menyebabkan rasa
nyeri adalah tujuan utama untuk meredakan
nyeri. Dokter akan melakukan pemeriksaan
fisik dan tes untuk mendiagnosa penyebab
nyeri. Tes yang digunakan untuk
mendiagnosa penyebab nyeri adalah CT Scan,
MRI, discography, myelogram, EMG, USG.
 Obat yang Digunakan
 a. Ibuprofen
 1) Kegunaan obat
 Menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri
haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi,
pegal linu dan terkilir.
 2) Hal yang harus diperhatikan
 - Gunakan obat dengan dosis tepat
 - Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, gagal
jantung, asma dan bronkhospasmus atau konsultasikan ke dokter atau
Apoteker
 - Hati-hati untuk penderita yang menggunakan obat hipoglisemi,
metotreksat, urikosurik, kumarin, antikoagulan, kortiko-steroid,
penisilin dan vitamin C atau minta petunjuk dokter.
 - Jangan minum obat ini bersama dengan alkohol karena
meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.
 3) Kontra Indikasi
 Obat tidak boleh digunakan pada:
 - Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus peptikum) aktif
 - Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen
 - Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan epitel berbentuk
tonjolan pada hidung)
 - Kehamilan tiga bulan terakhir
 4) Efek Samping
 - Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare, konstipasi
(sembelit/susah buang air besar), nyeri lambung sampai pendarahan.
 - Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia
 - Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh bila obat
dihentikan
 - Gangguan fungsi hati
 - Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaksi
 - Anemia kekurangan zat besi
 5) Bentuk sediaan
 - Tablet 200 mg
 - Tablet 400 mg
 6) Aturan pemakaian
 - Dewasa: 1 tablet 200 mg, 2 – 4 kali sehari. Diminum
setelah makan
 - Anak:
 • 1 – 2 tahun : ¼ tablet 200 mg,3 – 4 kali sehari
 • 3 – 7 tahun : ½ tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari
 • 8 – 12 tahun : 1 tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari
 tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg.
 b. Asetosal (Aspirin)
 1) Kegunaan obat
 Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang
 2) Hal yang harus diperhatikan
 - Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mencegah nyeri dan
perdarahan lambung.
 - Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal atau hati, ibu hamil, ibu
menyusui dan dehidrasi
 - Jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung.
 - Konsultasikan ke Dokter atau Apoteker bagi penderita yang menggunakan obat hipoglikemik, metotreksat,
urikosurik, heparin, kumarin, antikoagulan, kortikosteroid, fluprofen, penisilin dan vitamin C.
 3) Kontra Indikasi
 Tidak boleh digunakan pada:
 - Penderita alergi termasuk asma
 - Tukak lambung (maag) dan sering perdarahan di bawah kulit
 - Penderita hemofilia dan trombositopenia
 4) Efek samping
 - Nyeri lambung, mual, muntah
 - Pemakaian dalam waktu lama dapat menimbulkan tukak dan perdarahan lambung
 5) Bentuk Sediaan
 - Tablet 100 mg
 - Tablet 500 mg
 6) Aturan pemakaian
 Dewasa : 500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4 hari)
 Anak :
 • 2 – 3 tahun : ½ - 1 ½ tablet 100 mg, setiap 4 jam
 • 4 – 5 tahun : 1 ½ - 2 tablet 100 mg, setiap 4 jam
 • 6 – 8 tahun : ½ - ¾ tablet 500 mg, setiap 4 jam
 • 9 – 11 tahun : ¾ - 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam
 • > 11 tahun : 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam
 c. Parasetamol
 1) Kegunaan obat
 Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit
 2) Hal yang harus diperhatikan
 - Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan gangguan
fungsi hati dan ginjal.
 - Sebaiknya diminum setelah makan
 - Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat menimbulkan overdosis.
 - Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko gangguan fungsi
hati.
 - Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita gagal ginjal.
 3) Kontra Indikasi
 Obat demam tidak boleh digunakan pada :
 - penderita gangguan fungsi hati
 - penderita yang alergi terhadap obat ini
 - pecandu alkohol
 4) Bentuk sediaan
 - Tablet 100 mg
 - Tablet 500 mg
 - Sirup 120 mg/5ml
 5) Aturan pemakaian
 - Dewasa : 1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari, (setiap 4 – 6 jam)
 - Anak :
 • 0 - 1 tahun : ½ - 1 sendok teh sirup, 3 - 4 kali sehari (setiap 4 - 6 jam)
 • 1 - 5 tahun : 1 - 1 ½ sendok teh sirup, 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)
 • 6 - 12 tahun : ½ - 1 tablet (250-500 mg), 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)
 d. Asam Mefenamat
 1) Indikasi
 Nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena
trauma, nyeri otot, dan nyeri pasca operasi.

 2) Peringatan
 Risiko kardiovaskular; AINS dapat meningkatkan risiko kejadian trombotik kardiovaskuler serius, infark
miokard, dan stroke, yang dapat fatal. Pasien dengan penyakit kardiovaskuler atau faktor risiko untuk
penyakit kardiovaskuler berada dalam risiko yang lebih tinggi. Gunakan dengan hati-hati pada pasien
lansia, pengobatan jangka lama lakukan tes darah.
 3) Kontraindikasi:
 Pengobatan nyeri peri operatif pada operasi CABG, peradangan usus besar.
 4) Efek Samping:
 Gangguan sistem darah dan limpatik berupa agranulositosis, anemia aplastika, anemia hemolitika
autoimun, hipoplasia sumsum tulang, penurunan hematokrit, eosinofilia, leukopenia, pansitopenia,
dan purpura trombositopenia.
 5) Dosis:
 500 mg 3 kali sehari sebaiknya setelah makan; selama tidak lebih dari 7 hari.
 e. Metampiron
 1) Indikasi
 Mengatasi rasa nyeri ringan sampai dengan berat, demam dan peradangan yang diakibatkan oleh
penyakit-penyakit seperti sakit kepala, pinggang, nyeri paska operasi, pengapuran, batu ginjal, asam
urat, dan lain-lain.
 2) Peringatan
 - Jangan menggunakan obat ini tanpa anjuran dokter atau apoteker.
 - Minumlah obat dalam keadaan perut terisi makanan atau setelah makan untuk menghindari
efek pendarahan pada sistem pencernaan.
 - Jangan digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan dan kortikosteroid karena dapat
meningkatkan risiko efek samping.
 - Jika mengalami efek samping antalgin yang parah dan berkepanjangan hentikan penggunaan
dan segera hubungi dokter atau apoteker.
 3) Kontraindikasi:
 - Ibu hamil dan menyusui, terutama pada periode kehamilan trimester pertama dan 6 minggu
terakhir.
 - Penderita dengan tekanan darah sistolik < 100 mmHg, karena obat dapat menurunkan tekanan
darah.
 4) Efek Samping:
 Agranulositosis , Leukopenia, Reaksi alergi yang biasanya
ditanda dengan munculnya rasa gatal pada kulit, kemerahan,
bengkak pada lidah dan kulit dan kesulitan bernapas, mual,
muntah, nyeri perut, diare, konstipasi dan kehilangan nafsu
makan, pendarahan dan perforasi pada sistem pencernaan,
gangguan berkemih yang menyebabkan sulit buang air kecil
(anuria), dan gangguan kardiovaskuler yang dapat menyebabkan
nyeri dada, lemah, nafas pendek, gangguan bicara, gangguan
penglihatan atau keseimbangan.
 5) Aturan Penggunaan
 - Dewasa : Jika sakit 1 tablet, 3-4 x 1 tablet sehari atau 1
tablet setiap 6-8 jam sehari. Maksimal 1 hari 4 tablet (2 g/hari)
 - Anak 6– 12 tahun : Jika sakit 1/2 – 1 tablet, 3 x 1/2
– 1 tablet sehari. Maksimal 1 hari 4 tablet (2 g/hari)
 - Anak 1 – 6 tahun : Jika sakit 1/4 – 1/2 tablet, 3 x
1/2 – 1/4 tablet sehari. Maksimal 1 hari 2 tablet (1 g/hari).
 f. Natrium Diklofenak
 1) Indikasi
 Nyeri Sendi
 2) Peringatan
 AINS dapat meningkatkan risiko kejadian trombotik kardiovaskuler
serius, infark miokard, dan stroke, yang dapat fatal. Kejadian ini
meningkat dengan lama penggunaan. Pasien dengan penyakit
kardiovaskuler atau faktor risiko penyakit kardiovaskuler mempunyai
risiko lebih besar. AINS dapat meningkatkan ririko kejadian efek
samping gastrointestinal serius seperti pendarahan lambung, ulserasi,
dan perforasi usus dan lambung, yang dapat fatal.
 3) Kontraindikasi:
 - Hipersensitivitas pada diklofenak atau zat pengisi lain, ulkus,
pendarahan, atau perforasi usus atau lambung, trimester terakhir
kehamilan, gangguan fungsi hepar, ginjal, jantung.
 - Kontraindikasi pada penggunaan secara intravena antara lain
penggunaan bersama dengan AINS atau antikoagulan (termasuk heparin
dosis rendah), riwayat hemorragic diathesis, riwayat perdarahan
serebrovaskular yang sudah maupun belum dipastikan, pembedahan
yang berisiko tinggi menyebabkan pendarahan, riwayat asma,
hipovolemi, dehidrasi. Diklofenak kontraindikasi untuk pengobatan nyeri
peri-operatif pada operasi CABG (coronary artery bypass graft).
 4) Efek Samping:
 Radang lambung, tukak lambung, nyeri perut, mual, pusing, konstipasi, nyeri
dada, peningkatan risiko terkena serangan jantung dan stroke. Efek samping ini
lebih cenderung terjadi pada penggunaan obat secara oral (diminum), namun
dalam bentuk gel juga bisa terjadi.
 5) Aturan Penggunaan
 - Untuk mengobati osteoarthritis, dosis diclofenac adalah 50 mg 2 sampai 3
kali sehari atau 75 mg secara oral dua kali sehari. Dosis lebih besar dari 150
mg/hari tidak dianjurkan untuk osteoarthritis. Untuk dosis diclofenac 100 mg,
Anda bisa minum sekali sehari.
 - Untuk mengobati ankylosing spondylitis, dosis diclofenac adalah 25 mg
secara oral 4 kali sehari. Tambahan dosis 25 mg dapat diberikan pada waktu
tidur, jika perlu.
 - Untuk meringankan nyeri had, dosis diklofenak adalah 50 mg secara oral 3
kali sehari. Pada beberapa pasien, dosis awal 100 mg kalium diclofenac, diikuti
oleh dosis 50 mg, akan memberikan bantuan yang lebih baik. Setelah hari
pertama, dosis harian tidak boleh melebihi 150 mg.
 - Untuk meringankan nyeri akut ringan sampai sedang, dosis diclofenac
adalah 50 mg secara oral 3 kali sehari. Pada beberapa pasien, dosis awal 100 mg
kalium diklofenac, diikuti oleh dosis 50 mg, akan memberikan bantuan yang lebih
baik. Setelah hari pertama, dosis harian tidak boleh melebihi 150 mg.
 - Untuk mengatasi rheumatoid arthritis, dosis diclofenac adalah 50 mg
secara oral 3 sampai 4 kali sehari atau 75 mg secara oral dua kali sehari. Untuk
dosis diclofenac 100 mg, Anda bisa minum sekali sehari. Dosis lebih dari 225
mg/hari tidak dianjurkan untuk rheumatoid arthritis.
 g. Piroksikam
 1) Indikasi
 Terapi simtomatik pada rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis, gangguan
muskuloskeletal akut dan gout akut.
 2) Peringatan
 menghambat biosintesis prostaglandin, dapat mengakibatkan kerusakan hati, meningkatkan
SGPT/SGOT hingga jaundice, pasien dengan gangguan pencernaan, jantung, hipertensi dan
keadaan predisposisi retensi air, ginjal dan hati, keamanan penggunaan pada anak-anak belum
diketahui dengan pasti, pasien yang mengalami gangguan penglihatan selama menggunakan
piroksikam dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata, kehamilan
 3) Kontraindikasi:
 riwayat tukak lambung atau pendarahan lambung, pasien yang mengalami bronkospasme,
polip hidung dan angioedema atau urtikaria apabila diberikan asetosal atau obat-obatan AINS
yang lain.
 4) Efek Samping:
 gangguan gastrointestinal seperti stomatitis, anoreksia, epigastric distress, mual, konstipasi,
rasa tidak nyaman pada abdomen, kembung, diare, nyeri abdomen, perdarahan lambung,
perforasi dan tukak lambung, edema, pusing, sakit kepala, ruam kulit, pruritus, somnolence,
penurunan hemoglobin dan hematokrit.
 5) Cara Penggunaan
 Rematoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis: Dosis awal 20 mg sebagai dosis
tunggal. Dosis pemeliharaan pada umumnya 20 mg sehari atau jika diperlukan dapat diberikan
10 mg - 30 mg dalam dosis tunggal atau terbagi. Dosis lebih dari 20 mg sehari meningkatkan
efek samping gastrointestinal. Gout akut, mula-mula 40 mg sehari sebagai dosis tunggal,
diikuti 4-6 hari berikutnya 40 mg sehari dosis tunggal atau terbagi. Gangguan muskuloskeletal
akut, awal 40 mg sehari sebagai dosis tunggal atau terbagi selama 2 hari, selanjutnya 20 mg
sehari selama 7-14 hari.
 Demam
 Demam bukanlah sebuah penyakit, melainkan
gejala yang seringkali menyertai penyakit
yang dapat sembuh sendiri tanpa
memerlukan pengobatan, seperti misalnya flu
atau pilek. Maka dari itu, demam akan
menghilang dengan sendirinya saat penyakit
yang mendasarinya sembuh. Tapi untuk
mengobati demam yang lebih parah,
beberapa obat-obatan penurun panas bisa
dibeli secara bebas di apotek. Baca aturan
pakai dan ikuti dosis yang dianjurkan.
 Gejala
 Gejala yang menyertai demam tergantung kepada penyebab
demam itu sendiri. Berikut ini adalah contoh gejala yang bisa
menyertai demam:

· Sakit kepala
 · Berkeringat dingin
 · Menggigil
 · Dehidrasi
 · Batuk-batuk
 · Sakit tenggorokan
 · Sakit pada telinga
 · Diare dan muntah-muntah
 · Sakit otot
 · Kehilangan selera makan
 · Merasa kelelahan
pencegahan Demam
Pencegahan demam dapat
diupayakan dengan menerapkan
pola hidup bersih, seperti selalu
mencuci tangan jika terpapar
dengan benda atau lingkungan
yang tidak steril, menutup mulut
serta hidung ketika batuk atau
bersin, dan tidak saling
meminjamkan peralatan makan
dan minum pribadi
 Pengobatan secara Tradisional
 1. Jahe
 Obat tradisional pertama yang bisa meredakan
demam adalah jahe. Obat herba tradisional ini
mengandung zat yang dapat membasmi bakteri,
virus, dan jamur, serta memiliki efek antiradang yang
baik untuk meredakan demam dan nyeri.
 Selain bisa digunakan sebagai obat demam
tradisional, jahe juga dapat membantu meringankan
batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan mual.
 2. Kunyit
 Selain digunakan sebagai bumbu masakan, rempah
asli Indonesia ini juga bermanfaat untuk menurunkan
demam secara alami. Ini berkat kandungan
antiradang dan antibakteri yang terdapat di dalam
kunyit.
 3. Sambiloto
 Meski rasanya sangat pahit, kandungan
antiradang yang terdapat pada sambiloto dinilai
bermanfaat untuk mengatasi demam. Selain itu,
tanaman herbal ini juga secara tradisional dikenal
dapat menangani batuk, pilek, gangguan
pencernaan, sakit tenggorokan, dan sinusitis.
 4. Ginseng
 Ginseng merupakan tanaman herba asal Korea
yang sudah mendunia. Tanaman yang memiliki
efek antiradang dan antibakteri serta antivirus ini
baik untuk meredakan demam. Selain itu,
ginseng juga secara tradisional digunakan untuk
mengatasi nyeri dan ejakulasi dini.
 Pemeriksaan suhu tubuh yang paling tepat adalah menggunakan
termometer. Jangan mengandalkan rabaan tangan untuk
memastikan demam atau tidak. Demam belum tentu menjadi
kondisi yang serius, namun Anda perlu waspada apabila suhu
tubuh anda di atas 38 derajat celcius dan Anda mengalami satu
atau lebih gejala di bawah ini:

· Leher terasa kaku dan mata menjadi sangat sensitif
terhadap cahaya

· Muntah-muntah secara terus-menerus

· Muncul bercak-bercak kemerahan pada kulit

· Sesak napas

· Terus-menerus merasa mengantuk

· Apabila Anda/anak Anda merasa kesakitan
 Obat Yang Dapat Digunakan

Obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan demam yaitu:

a. Parasetamol/Asetaminofen

1) Indikasi

Menurunkan demam (antipiretik), mengurangi rasa sakit (analgesik)

2) KontraIndikasi

Obat demam tidak boleh digunakan pada:

· Penderita gangguan fungsi hati

· Penderita yang alergi terhadap obat ini

· Pecandu alkohol

3) Hal yang harus diperhatikan:

· Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan
ginjal.

· Sebaiknya diminum setelah makan

· Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat menimbulkan overdosis.

· Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.

· Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita gagal ginjal.

4) Efek Samping

Pusing, gangguan ginjal, gangguan hati reaksi alergi berupa bintik bintik dan gangguan darah (PioNas, 2018).
 5) Bentuk Sediaan

· Tablet 100 mg

· Tablet 500 mg

· Sirup 120 mg/5ml

6) Aturan pemakaian

· Dewasa: 1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari, (setiap 4 – 6 jam)

Dosis Maksimum: 4000mg / hari

· Anak:

0-1 tahun : 1⁄2-1sendok the sirup, 3–4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

1-5 tahun : 1 – 1 1⁄2 sendok teh sirup, 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

6-12 tahun : 1⁄2 - 1 tablet (250-500 mg), 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

 7) Penyimpanan

Suhu kamar, kering dan tidak panas atau lembab (Depkes RI, 1995).


b. Asetosal (Aspirin)

1) Indikasi

Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang

2) Kontraindikasi

Tidak boleh digunakan pada:

- Penderita alergi termasuk asma

- Tukak lambung (maag) dan sering perdarahan di bawah kulit

- Penderita hemofilia dan trombositopenia

3) Hal yang harus diperhatikan:

- Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan atau bersama makanan
untuk mencegah nyeri dan perdarahan lambung.

- Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal
atau hati, ibu hamil, ibu menyusui dan dehidrasi

- Jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol karena dapat
meningkatkan risiko perdarahan lambung.

- Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita yang menggunakan obat
 4) Efek samping

- Nyeri lambung, mual, muntah

- Pemakaian dalam waktu lama dapat menimbulkan tukak dan perdarahan lambung

5) Bentuk Sediaan

- Tablet 100 mg

- Tablet 500 mg

6) Aturan pemakaian

- Dewasa: 500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4 hari)

Dosis Maksimum: 8 gram / hari

- Anak:

• 2–3 tahun: 1⁄2-11⁄2 tablet 100mg, setiap 4 jam

• 4–5 tahun: 11⁄2-2 tablet 100mg, setiap 4 jam

• 6–8 tahun: 1⁄2-3⁄4 tablet 500mg, setiap 4 jam

• 9–11tahun: 3⁄4-1 tablet 500mg, setiap 4 jam

• > 11 tahun: 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam
 7) Penyimpanan:

Suhu kamar, kering dan tidak panas atau lembab (Depkes RI, 1995).

c. Ibuprofen

1) Indikasi

Obat menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri haid),
sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu dan
terkilir.

2) Kontra Indikasi

Obat tidak boleh digunakan pada:

- Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus peptikum) aktif

- Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen

- Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan epitel berbentuk tonjolan
pada hidung)

- Kehamilan tiga bulan terakhir
 3) Hal yang harus diperhatikan:

- Gunakan obat dengan dosis tepat

- Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi
hati, ginjal, gagal jantung, asma dan
bronkhospasmus atau konsultasikan ke dokter atau
Apoteker

- Hati-hati untuk penderita yang menggunakan
obat hipoglisemi, metotreksat, urikosurik, kumarin,
antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin dan vitamin C
atau minta petunjuk dokter.

- Jangan minum obat ini bersama dengan
alkohol karena meningkatkan risiko perdarahan
saluran cerna.
 4) Efek Samping

- Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare, konstipasi
(sembelit/susah buang air besar), nyeri lambung sampai pendarahan.

- Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia

- Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh bila obat
dihentikan

- Gangguan fungsi hati

- Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaksi

- Anemia kekurangan zat besi

5) Bentuk sediaan:

- Tablet 200 mg

- Tablet 400 mg
 6) Aturan pemakaian

• Dewasa: 1 tablet 200 mg, 2 – 4 kali sehari.
Diminum setelah makan.

Dosis Maksimum: 1,2 - 2,4 gram/ hari

• Anak:

- 1–2 tahun: 1⁄4 tablet 200 mg, 3–4 kali sehari

- 3–7 tahun: 1⁄2 tablet 500 mg, 3–4 kali sehari

- 8 – 12 tahun: 1 tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari
tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang
dari 7 kg.
 7) Penyimpanan

Suhu kamar, kering dan tidak panas atau lembab.
 Kesehatan adalah harta yang tak ternilai
harganya. Oleh karena itu untuk tetap sehat
orang rela melakukan apa saja. Segala cara
yang dilakukan baik yang bernilai medis
maupun non medis, dari yang logis hingga
yang bernuansa supernatural adalah beragam
usaha yang dilakukan oleh banyak orang dari
berbagai kalangan untuk senantiasa sehat
atau mendapatkan kembali kesehatannya.
 1. Perbanyak Konsumsi Air Putih
 2. Tidur dan Beristirahatlah yang Cukup
 3. Meditasi
 4. Berolahraga Teratur
 5. Lakukan Olahraga Sebagai Bagian dari
Kesenangan
 7. Makan Lebih Banyak Buah
 8. Makan Lebih Banyak Sayuran

More Related Content

What's hot

tuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnyatuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnyaFitry Fitros
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikChafa Nick
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungZidny Ilmayaqin
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obatsaninuraeni
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Dedi Kun
 
Anti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidAnti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidrula25
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Gilang Rizki
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
 

What's hot (20)

Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Antijamur
AntijamurAntijamur
Antijamur
 
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnyatuberkulosis dan penggolongan obatnya
tuberkulosis dan penggolongan obatnya
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
Pengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbalPengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbal
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
Obat kardiovaskuler
Obat kardiovaskulerObat kardiovaskuler
Obat kardiovaskuler
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Penulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obatPenulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obat
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
 
SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Anti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidAnti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroid
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
 

Similar to NYERI DAN PENGOBATANNYA

Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanAsuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanSeptian Muna Barakati
 
Booklet Epidemiologi pada Lansia
Booklet Epidemiologi pada  LansiaBooklet Epidemiologi pada  Lansia
Booklet Epidemiologi pada LansiaSariana Csg
 
How to be Rich With XAMthone plus
How to be Rich With XAMthone plusHow to be Rich With XAMthone plus
How to be Rich With XAMthone plusKonradus Pedhu
 
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1Aulia Amani
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
7B- Gangguan Organ Reproduksi Pria-Anfisman.pptx
7B- Gangguan Organ Reproduksi Pria-Anfisman.pptx7B- Gangguan Organ Reproduksi Pria-Anfisman.pptx
7B- Gangguan Organ Reproduksi Pria-Anfisman.pptxakunkhususGDRIVE
 
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020Ramadina Goethe
 
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdfnathan pratama
 
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTasuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTefridorkerinci
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIADyah Ervy
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3ALLKuliah
 
KB 1 Konsep Perawatan Paliatif
KB 1 Konsep Perawatan PaliatifKB 1 Konsep Perawatan Paliatif
KB 1 Konsep Perawatan PaliatifUwes Chaeruman
 
Tentang Obat Sipilis Mampu Mengobati Tuntas
Tentang Obat Sipilis Mampu Mengobati TuntasTentang Obat Sipilis Mampu Mengobati Tuntas
Tentang Obat Sipilis Mampu Mengobati TuntasObat Kutil Kelamin
 
Kangkerpayudara
KangkerpayudaraKangkerpayudara
KangkerpayudaraRyan Fauzi
 

Similar to NYERI DAN PENGOBATANNYA (20)

Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanAsuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
 
Booklet Epidemiologi pada Lansia
Booklet Epidemiologi pada  LansiaBooklet Epidemiologi pada  Lansia
Booklet Epidemiologi pada Lansia
 
How to be Rich With XAMthone plus
How to be Rich With XAMthone plusHow to be Rich With XAMthone plus
How to be Rich With XAMthone plus
 
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1
PBL GATROENTEROHEPATOLOGI MODUL 1
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
7B- Gangguan Organ Reproduksi Pria-Anfisman.pptx
7B- Gangguan Organ Reproduksi Pria-Anfisman.pptx7B- Gangguan Organ Reproduksi Pria-Anfisman.pptx
7B- Gangguan Organ Reproduksi Pria-Anfisman.pptx
 
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_haid-gangguanppt-pdf-free.pdf
 
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTasuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
 
CRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptxCRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptx
 
Asuhan keperawatan neuromaakustik
Asuhan keperawatan neuromaakustikAsuhan keperawatan neuromaakustik
Asuhan keperawatan neuromaakustik
 
Obat Kencing Keluar Nanah Dari Dokter
Obat Kencing Keluar Nanah Dari DokterObat Kencing Keluar Nanah Dari Dokter
Obat Kencing Keluar Nanah Dari Dokter
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3
 
KB 1 Konsep Perawatan Paliatif
KB 1 Konsep Perawatan PaliatifKB 1 Konsep Perawatan Paliatif
KB 1 Konsep Perawatan Paliatif
 
Tentang Obat Sipilis Mampu Mengobati Tuntas
Tentang Obat Sipilis Mampu Mengobati TuntasTentang Obat Sipilis Mampu Mengobati Tuntas
Tentang Obat Sipilis Mampu Mengobati Tuntas
 
Kangkerpayudara
KangkerpayudaraKangkerpayudara
Kangkerpayudara
 
Tentang Obat Sipilis Pengobatan Di Apotik
Tentang Obat Sipilis Pengobatan Di ApotikTentang Obat Sipilis Pengobatan Di Apotik
Tentang Obat Sipilis Pengobatan Di Apotik
 

Recently uploaded

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

NYERI DAN PENGOBATANNYA

  • 1.
  • 2.  1. Nyeri  Nyeri merupakan suatu gejala yang menunjukkan adanya gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi, dan kejang otot. Nyeri juga dapat dikatakan sebagai pengalaman sensorik serta emosional yang tidak menyenangkan karena kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial.  Penyebab timbulnya rasa nyeri adalah adanya rangsangan pada ujung syaraf akibat kerusakan jaringan tubuh yang terjadi karena.  - Trauma, misalnya akibat benda tajam, benda tumpul, bahan kimia, dan lain-lain  - Proses infeksi atau peradangan
  • 3.  Klasifikasi Nyeri  Secara umum nyeri terbagi ke dalam 2 kategori yaitu nyeri akut dan kronis. Namun, karena sifat nyeri yang multidimensional maka nyeri dapat juga diagi ke dalam 3 kategori yaitu nyeri akut, nyeri kronis non-kanker, serta nyeri pada penyakit kanker.  a. Nyeri akut  Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai pengalaman emosional, kognitif dan sensorik tidak menyenangkan akibat adanya trauma jaringan. Penyebab nyeri akut yang paling sering yaitu trauma, oprasi, persalinan, penatalaksanaan medis dan penyakit akut. Nyeri akut dapat berfungsi sebagai proses fisiologis atau peringatan adanya potensi untuk terjadi cedera jaringan yang lebih parah.  b. Nyeri kronis non-kanker  Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri persisten yang dapat mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari, terjadi selama 3-6 bulan atau bahkan lebih. Nyeri kronis dapat disebabkan trauma, oprasi, kondisi malignan, dan berbagai kondisi penyait kronis seperti arthritis, neurophaty, fibromyalgia. Nyeri kronis dipengaruhi faktor patogenik, fisiologis dan lingkungan yang dapat memperparah kondisi nyeri dan menyebabkan sulitnya melakukan aktivitas dan menurunkan produktivitas.  c. Nyeri pada penyakit kanker  Nyeri pada penyakit kanker biasa disebut sebagai nyeri malignan. Nyeri ini dapat disebabkan oleh penyakit itu sendiri seperti invasi tumor pada jaringan, pembuluh darah atau saraf yang terkompresi atau terinfiltrasi, kerusakan organ, infeksi serta inflamasi, penyebab lainnya termasuk prosedur diagnostik atau pengobatan seperti biopsi, nyeri paska operasi, toksisitas kemoterapi dan pengobatan radiasi. Nyeri pada kanker dipisahkan dari kategori nyeri akut atau kronis karena kesulitan dalam mengklasifikasifikasikan nyeri pada kanker berdasarkan durasi patologinya, lalu sifat nyeri pada kanker berbeda dengan yang non-kanker terutama dari segi patologi, waktu dan strategi pengobatan (APS, 2014).
  • 4.  Gejala  Secara umum nyeri dapat dideskripsikan sebagai perasaan tertusuk, tumpul, shock, intensitasny berfluktuasi dan lokasinya bervariasi tergantung rangsangan itu.  Pada nyeri kepala, gejala yang dapat muncul seperti kepala berat, pegal, rasa kencang pada daerah bitemporal dan bioksipital, atau seperti diikat di sekeliling kepala (Boru, 2005). Pada dismenor, gejala yang muncul dapat nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah (Lestari, 2013).  Sementara pada myalgia memiliki gejala otot terasa sakit, berat, kaku atau rasa kram (Sumardiyono, 2017). Pada nyeri gigi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi, inflamasi atau adanya rangsangan tertentu pada gigi yang sensitif sehingga gejalanya pun beragam seperti pembengkakan pada gusi, lidah atau nyeri pada sekitar area mulut hingga dapat menimbulkan demam
  • 5.  Pengobatan secara Tradisional  1. Jahe  Jahe dianggap baik untuk meringankan rasa sakit karena radang sendi. Jahe mengandung fitonutrien yang memiliki efek kuat terhadap kesehatan tubuh kita.  Jahe memiliki efek anti-inflamasi yang baik untuk meringankan rasa sakit karena radang sendi.  2. Nanas  Buah ini kaya akan bromelain, yang merupakan enzim yang dapat protein. Buah tropis ini baik dalam menurunkan peradangan dan membantu mengurangi nyeri karena osteoarthritis.
  • 6.  3. Jeruk  Buah jeruk memiliki kandungan radikal bebas yang berperan dalam meringankan rasa sakit karena radang sendi.  4. Apel  Apel membantu meringankan rasa sakit karena radang sendi. Buah ini mengandung boron, yang merupakan mineral yang muncul untuk mengurangi risiko osteoarthritis.  5. Bawang putih  Bawang putih adalah salah satu ramuan tradisional yang membantu meringankan rasa sakit karena radang sendi.  6. Cabai  Cabai mengandung capsaicin. Senyawa ini dapat membantu menghasilkan panas dalam tubuh. Dengan demikian, panas yang dihasilkan dapat membantu menghambat rasa nyeri dengan mendorong sel-sel saraf tertentu.
  • 7. Pengobatan secara umum  Mengobati gangguan yang menyebabkan rasa nyeri adalah tujuan utama untuk meredakan nyeri. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes untuk mendiagnosa penyebab nyeri. Tes yang digunakan untuk mendiagnosa penyebab nyeri adalah CT Scan, MRI, discography, myelogram, EMG, USG.
  • 8.  Obat yang Digunakan  a. Ibuprofen  1) Kegunaan obat  Menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu dan terkilir.  2) Hal yang harus diperhatikan  - Gunakan obat dengan dosis tepat  - Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, gagal jantung, asma dan bronkhospasmus atau konsultasikan ke dokter atau Apoteker  - Hati-hati untuk penderita yang menggunakan obat hipoglisemi, metotreksat, urikosurik, kumarin, antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin dan vitamin C atau minta petunjuk dokter.  - Jangan minum obat ini bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.  3) Kontra Indikasi  Obat tidak boleh digunakan pada:  - Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus peptikum) aktif  - Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen  - Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan epitel berbentuk tonjolan pada hidung)  - Kehamilan tiga bulan terakhir
  • 9.  4) Efek Samping  - Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare, konstipasi (sembelit/susah buang air besar), nyeri lambung sampai pendarahan.  - Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia  - Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh bila obat dihentikan  - Gangguan fungsi hati  - Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaksi  - Anemia kekurangan zat besi  5) Bentuk sediaan  - Tablet 200 mg  - Tablet 400 mg  6) Aturan pemakaian  - Dewasa: 1 tablet 200 mg, 2 – 4 kali sehari. Diminum setelah makan  - Anak:  • 1 – 2 tahun : ¼ tablet 200 mg,3 – 4 kali sehari  • 3 – 7 tahun : ½ tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari  • 8 – 12 tahun : 1 tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari  tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg.
  • 10.  b. Asetosal (Aspirin)  1) Kegunaan obat  Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang  2) Hal yang harus diperhatikan  - Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mencegah nyeri dan perdarahan lambung.  - Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal atau hati, ibu hamil, ibu menyusui dan dehidrasi  - Jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung.  - Konsultasikan ke Dokter atau Apoteker bagi penderita yang menggunakan obat hipoglikemik, metotreksat, urikosurik, heparin, kumarin, antikoagulan, kortikosteroid, fluprofen, penisilin dan vitamin C.  3) Kontra Indikasi  Tidak boleh digunakan pada:  - Penderita alergi termasuk asma  - Tukak lambung (maag) dan sering perdarahan di bawah kulit  - Penderita hemofilia dan trombositopenia  4) Efek samping  - Nyeri lambung, mual, muntah  - Pemakaian dalam waktu lama dapat menimbulkan tukak dan perdarahan lambung  5) Bentuk Sediaan  - Tablet 100 mg  - Tablet 500 mg  6) Aturan pemakaian  Dewasa : 500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4 hari)  Anak :  • 2 – 3 tahun : ½ - 1 ½ tablet 100 mg, setiap 4 jam  • 4 – 5 tahun : 1 ½ - 2 tablet 100 mg, setiap 4 jam  • 6 – 8 tahun : ½ - ¾ tablet 500 mg, setiap 4 jam  • 9 – 11 tahun : ¾ - 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam  • > 11 tahun : 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam
  • 11.  c. Parasetamol  1) Kegunaan obat  Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit  2) Hal yang harus diperhatikan  - Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan ginjal.  - Sebaiknya diminum setelah makan  - Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat menimbulkan overdosis.  - Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.  - Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita gagal ginjal.  3) Kontra Indikasi  Obat demam tidak boleh digunakan pada :  - penderita gangguan fungsi hati  - penderita yang alergi terhadap obat ini  - pecandu alkohol  4) Bentuk sediaan  - Tablet 100 mg  - Tablet 500 mg  - Sirup 120 mg/5ml  5) Aturan pemakaian  - Dewasa : 1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari, (setiap 4 – 6 jam)  - Anak :  • 0 - 1 tahun : ½ - 1 sendok teh sirup, 3 - 4 kali sehari (setiap 4 - 6 jam)  • 1 - 5 tahun : 1 - 1 ½ sendok teh sirup, 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)  • 6 - 12 tahun : ½ - 1 tablet (250-500 mg), 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)
  • 12.  d. Asam Mefenamat  1) Indikasi  Nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot, dan nyeri pasca operasi.   2) Peringatan  Risiko kardiovaskular; AINS dapat meningkatkan risiko kejadian trombotik kardiovaskuler serius, infark miokard, dan stroke, yang dapat fatal. Pasien dengan penyakit kardiovaskuler atau faktor risiko untuk penyakit kardiovaskuler berada dalam risiko yang lebih tinggi. Gunakan dengan hati-hati pada pasien lansia, pengobatan jangka lama lakukan tes darah.  3) Kontraindikasi:  Pengobatan nyeri peri operatif pada operasi CABG, peradangan usus besar.  4) Efek Samping:  Gangguan sistem darah dan limpatik berupa agranulositosis, anemia aplastika, anemia hemolitika autoimun, hipoplasia sumsum tulang, penurunan hematokrit, eosinofilia, leukopenia, pansitopenia, dan purpura trombositopenia.  5) Dosis:  500 mg 3 kali sehari sebaiknya setelah makan; selama tidak lebih dari 7 hari.  e. Metampiron  1) Indikasi  Mengatasi rasa nyeri ringan sampai dengan berat, demam dan peradangan yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit seperti sakit kepala, pinggang, nyeri paska operasi, pengapuran, batu ginjal, asam urat, dan lain-lain.  2) Peringatan  - Jangan menggunakan obat ini tanpa anjuran dokter atau apoteker.  - Minumlah obat dalam keadaan perut terisi makanan atau setelah makan untuk menghindari efek pendarahan pada sistem pencernaan.  - Jangan digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan dan kortikosteroid karena dapat meningkatkan risiko efek samping.  - Jika mengalami efek samping antalgin yang parah dan berkepanjangan hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter atau apoteker.  3) Kontraindikasi:  - Ibu hamil dan menyusui, terutama pada periode kehamilan trimester pertama dan 6 minggu terakhir.  - Penderita dengan tekanan darah sistolik < 100 mmHg, karena obat dapat menurunkan tekanan darah.
  • 13.  4) Efek Samping:  Agranulositosis , Leukopenia, Reaksi alergi yang biasanya ditanda dengan munculnya rasa gatal pada kulit, kemerahan, bengkak pada lidah dan kulit dan kesulitan bernapas, mual, muntah, nyeri perut, diare, konstipasi dan kehilangan nafsu makan, pendarahan dan perforasi pada sistem pencernaan, gangguan berkemih yang menyebabkan sulit buang air kecil (anuria), dan gangguan kardiovaskuler yang dapat menyebabkan nyeri dada, lemah, nafas pendek, gangguan bicara, gangguan penglihatan atau keseimbangan.  5) Aturan Penggunaan  - Dewasa : Jika sakit 1 tablet, 3-4 x 1 tablet sehari atau 1 tablet setiap 6-8 jam sehari. Maksimal 1 hari 4 tablet (2 g/hari)  - Anak 6– 12 tahun : Jika sakit 1/2 – 1 tablet, 3 x 1/2 – 1 tablet sehari. Maksimal 1 hari 4 tablet (2 g/hari)  - Anak 1 – 6 tahun : Jika sakit 1/4 – 1/2 tablet, 3 x 1/2 – 1/4 tablet sehari. Maksimal 1 hari 2 tablet (1 g/hari).
  • 14.  f. Natrium Diklofenak  1) Indikasi  Nyeri Sendi  2) Peringatan  AINS dapat meningkatkan risiko kejadian trombotik kardiovaskuler serius, infark miokard, dan stroke, yang dapat fatal. Kejadian ini meningkat dengan lama penggunaan. Pasien dengan penyakit kardiovaskuler atau faktor risiko penyakit kardiovaskuler mempunyai risiko lebih besar. AINS dapat meningkatkan ririko kejadian efek samping gastrointestinal serius seperti pendarahan lambung, ulserasi, dan perforasi usus dan lambung, yang dapat fatal.  3) Kontraindikasi:  - Hipersensitivitas pada diklofenak atau zat pengisi lain, ulkus, pendarahan, atau perforasi usus atau lambung, trimester terakhir kehamilan, gangguan fungsi hepar, ginjal, jantung.  - Kontraindikasi pada penggunaan secara intravena antara lain penggunaan bersama dengan AINS atau antikoagulan (termasuk heparin dosis rendah), riwayat hemorragic diathesis, riwayat perdarahan serebrovaskular yang sudah maupun belum dipastikan, pembedahan yang berisiko tinggi menyebabkan pendarahan, riwayat asma, hipovolemi, dehidrasi. Diklofenak kontraindikasi untuk pengobatan nyeri peri-operatif pada operasi CABG (coronary artery bypass graft).
  • 15.  4) Efek Samping:  Radang lambung, tukak lambung, nyeri perut, mual, pusing, konstipasi, nyeri dada, peningkatan risiko terkena serangan jantung dan stroke. Efek samping ini lebih cenderung terjadi pada penggunaan obat secara oral (diminum), namun dalam bentuk gel juga bisa terjadi.  5) Aturan Penggunaan  - Untuk mengobati osteoarthritis, dosis diclofenac adalah 50 mg 2 sampai 3 kali sehari atau 75 mg secara oral dua kali sehari. Dosis lebih besar dari 150 mg/hari tidak dianjurkan untuk osteoarthritis. Untuk dosis diclofenac 100 mg, Anda bisa minum sekali sehari.  - Untuk mengobati ankylosing spondylitis, dosis diclofenac adalah 25 mg secara oral 4 kali sehari. Tambahan dosis 25 mg dapat diberikan pada waktu tidur, jika perlu.  - Untuk meringankan nyeri had, dosis diklofenak adalah 50 mg secara oral 3 kali sehari. Pada beberapa pasien, dosis awal 100 mg kalium diclofenac, diikuti oleh dosis 50 mg, akan memberikan bantuan yang lebih baik. Setelah hari pertama, dosis harian tidak boleh melebihi 150 mg.  - Untuk meringankan nyeri akut ringan sampai sedang, dosis diclofenac adalah 50 mg secara oral 3 kali sehari. Pada beberapa pasien, dosis awal 100 mg kalium diklofenac, diikuti oleh dosis 50 mg, akan memberikan bantuan yang lebih baik. Setelah hari pertama, dosis harian tidak boleh melebihi 150 mg.  - Untuk mengatasi rheumatoid arthritis, dosis diclofenac adalah 50 mg secara oral 3 sampai 4 kali sehari atau 75 mg secara oral dua kali sehari. Untuk dosis diclofenac 100 mg, Anda bisa minum sekali sehari. Dosis lebih dari 225 mg/hari tidak dianjurkan untuk rheumatoid arthritis.
  • 16.  g. Piroksikam  1) Indikasi  Terapi simtomatik pada rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.  2) Peringatan  menghambat biosintesis prostaglandin, dapat mengakibatkan kerusakan hati, meningkatkan SGPT/SGOT hingga jaundice, pasien dengan gangguan pencernaan, jantung, hipertensi dan keadaan predisposisi retensi air, ginjal dan hati, keamanan penggunaan pada anak-anak belum diketahui dengan pasti, pasien yang mengalami gangguan penglihatan selama menggunakan piroksikam dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata, kehamilan  3) Kontraindikasi:  riwayat tukak lambung atau pendarahan lambung, pasien yang mengalami bronkospasme, polip hidung dan angioedema atau urtikaria apabila diberikan asetosal atau obat-obatan AINS yang lain.  4) Efek Samping:  gangguan gastrointestinal seperti stomatitis, anoreksia, epigastric distress, mual, konstipasi, rasa tidak nyaman pada abdomen, kembung, diare, nyeri abdomen, perdarahan lambung, perforasi dan tukak lambung, edema, pusing, sakit kepala, ruam kulit, pruritus, somnolence, penurunan hemoglobin dan hematokrit.  5) Cara Penggunaan  Rematoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis: Dosis awal 20 mg sebagai dosis tunggal. Dosis pemeliharaan pada umumnya 20 mg sehari atau jika diperlukan dapat diberikan 10 mg - 30 mg dalam dosis tunggal atau terbagi. Dosis lebih dari 20 mg sehari meningkatkan efek samping gastrointestinal. Gout akut, mula-mula 40 mg sehari sebagai dosis tunggal, diikuti 4-6 hari berikutnya 40 mg sehari dosis tunggal atau terbagi. Gangguan muskuloskeletal akut, awal 40 mg sehari sebagai dosis tunggal atau terbagi selama 2 hari, selanjutnya 20 mg sehari selama 7-14 hari.
  • 17.  Demam  Demam bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala yang seringkali menyertai penyakit yang dapat sembuh sendiri tanpa memerlukan pengobatan, seperti misalnya flu atau pilek. Maka dari itu, demam akan menghilang dengan sendirinya saat penyakit yang mendasarinya sembuh. Tapi untuk mengobati demam yang lebih parah, beberapa obat-obatan penurun panas bisa dibeli secara bebas di apotek. Baca aturan pakai dan ikuti dosis yang dianjurkan.
  • 18.  Gejala  Gejala yang menyertai demam tergantung kepada penyebab demam itu sendiri. Berikut ini adalah contoh gejala yang bisa menyertai demam:  · Sakit kepala  · Berkeringat dingin  · Menggigil  · Dehidrasi  · Batuk-batuk  · Sakit tenggorokan  · Sakit pada telinga  · Diare dan muntah-muntah  · Sakit otot  · Kehilangan selera makan  · Merasa kelelahan
  • 19. pencegahan Demam Pencegahan demam dapat diupayakan dengan menerapkan pola hidup bersih, seperti selalu mencuci tangan jika terpapar dengan benda atau lingkungan yang tidak steril, menutup mulut serta hidung ketika batuk atau bersin, dan tidak saling meminjamkan peralatan makan dan minum pribadi
  • 20.  Pengobatan secara Tradisional  1. Jahe  Obat tradisional pertama yang bisa meredakan demam adalah jahe. Obat herba tradisional ini mengandung zat yang dapat membasmi bakteri, virus, dan jamur, serta memiliki efek antiradang yang baik untuk meredakan demam dan nyeri.  Selain bisa digunakan sebagai obat demam tradisional, jahe juga dapat membantu meringankan batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan mual.  2. Kunyit  Selain digunakan sebagai bumbu masakan, rempah asli Indonesia ini juga bermanfaat untuk menurunkan demam secara alami. Ini berkat kandungan antiradang dan antibakteri yang terdapat di dalam kunyit.
  • 21.  3. Sambiloto  Meski rasanya sangat pahit, kandungan antiradang yang terdapat pada sambiloto dinilai bermanfaat untuk mengatasi demam. Selain itu, tanaman herbal ini juga secara tradisional dikenal dapat menangani batuk, pilek, gangguan pencernaan, sakit tenggorokan, dan sinusitis.  4. Ginseng  Ginseng merupakan tanaman herba asal Korea yang sudah mendunia. Tanaman yang memiliki efek antiradang dan antibakteri serta antivirus ini baik untuk meredakan demam. Selain itu, ginseng juga secara tradisional digunakan untuk mengatasi nyeri dan ejakulasi dini.
  • 22.  Pemeriksaan suhu tubuh yang paling tepat adalah menggunakan termometer. Jangan mengandalkan rabaan tangan untuk memastikan demam atau tidak. Demam belum tentu menjadi kondisi yang serius, namun Anda perlu waspada apabila suhu tubuh anda di atas 38 derajat celcius dan Anda mengalami satu atau lebih gejala di bawah ini:  · Leher terasa kaku dan mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya  · Muntah-muntah secara terus-menerus  · Muncul bercak-bercak kemerahan pada kulit  · Sesak napas  · Terus-menerus merasa mengantuk  · Apabila Anda/anak Anda merasa kesakitan
  • 23.  Obat Yang Dapat Digunakan  Obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan demam yaitu:  a. Parasetamol/Asetaminofen  1) Indikasi  Menurunkan demam (antipiretik), mengurangi rasa sakit (analgesik)  2) KontraIndikasi  Obat demam tidak boleh digunakan pada:  · Penderita gangguan fungsi hati  · Penderita yang alergi terhadap obat ini  · Pecandu alkohol  3) Hal yang harus diperhatikan:  · Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan ginjal.  · Sebaiknya diminum setelah makan  · Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat menimbulkan overdosis.  · Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.  · Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita gagal ginjal.  4) Efek Samping  Pusing, gangguan ginjal, gangguan hati reaksi alergi berupa bintik bintik dan gangguan darah (PioNas, 2018).
  • 24.  5) Bentuk Sediaan  · Tablet 100 mg  · Tablet 500 mg  · Sirup 120 mg/5ml  6) Aturan pemakaian  · Dewasa: 1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari, (setiap 4 – 6 jam)  Dosis Maksimum: 4000mg / hari  · Anak:  0-1 tahun : 1⁄2-1sendok the sirup, 3–4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)  1-5 tahun : 1 – 1 1⁄2 sendok teh sirup, 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)  6-12 tahun : 1⁄2 - 1 tablet (250-500 mg), 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam) 
  • 25.  7) Penyimpanan  Suhu kamar, kering dan tidak panas atau lembab (Depkes RI, 1995).   b. Asetosal (Aspirin)  1) Indikasi  Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang  2) Kontraindikasi  Tidak boleh digunakan pada:  - Penderita alergi termasuk asma  - Tukak lambung (maag) dan sering perdarahan di bawah kulit  - Penderita hemofilia dan trombositopenia  3) Hal yang harus diperhatikan:  - Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mencegah nyeri dan perdarahan lambung.  - Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal atau hati, ibu hamil, ibu menyusui dan dehidrasi  - Jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung.  - Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita yang menggunakan obat
  • 26.  4) Efek samping  - Nyeri lambung, mual, muntah  - Pemakaian dalam waktu lama dapat menimbulkan tukak dan perdarahan lambung  5) Bentuk Sediaan  - Tablet 100 mg  - Tablet 500 mg  6) Aturan pemakaian  - Dewasa: 500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4 hari)  Dosis Maksimum: 8 gram / hari  - Anak:  • 2–3 tahun: 1⁄2-11⁄2 tablet 100mg, setiap 4 jam  • 4–5 tahun: 11⁄2-2 tablet 100mg, setiap 4 jam  • 6–8 tahun: 1⁄2-3⁄4 tablet 500mg, setiap 4 jam  • 9–11tahun: 3⁄4-1 tablet 500mg, setiap 4 jam  • > 11 tahun: 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam
  • 27.  7) Penyimpanan:  Suhu kamar, kering dan tidak panas atau lembab (Depkes RI, 1995).  c. Ibuprofen  1) Indikasi  Obat menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu dan terkilir.  2) Kontra Indikasi  Obat tidak boleh digunakan pada:  - Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus peptikum) aktif  - Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen  - Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan epitel berbentuk tonjolan pada hidung)  - Kehamilan tiga bulan terakhir
  • 28.  3) Hal yang harus diperhatikan:  - Gunakan obat dengan dosis tepat  - Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, gagal jantung, asma dan bronkhospasmus atau konsultasikan ke dokter atau Apoteker  - Hati-hati untuk penderita yang menggunakan obat hipoglisemi, metotreksat, urikosurik, kumarin, antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin dan vitamin C atau minta petunjuk dokter.  - Jangan minum obat ini bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.
  • 29.  4) Efek Samping  - Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare, konstipasi (sembelit/susah buang air besar), nyeri lambung sampai pendarahan.  - Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia  - Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh bila obat dihentikan  - Gangguan fungsi hati  - Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaksi  - Anemia kekurangan zat besi  5) Bentuk sediaan:  - Tablet 200 mg  - Tablet 400 mg
  • 30.  6) Aturan pemakaian  • Dewasa: 1 tablet 200 mg, 2 – 4 kali sehari. Diminum setelah makan.  Dosis Maksimum: 1,2 - 2,4 gram/ hari  • Anak:  - 1–2 tahun: 1⁄4 tablet 200 mg, 3–4 kali sehari  - 3–7 tahun: 1⁄2 tablet 500 mg, 3–4 kali sehari  - 8 – 12 tahun: 1 tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg.  7) Penyimpanan  Suhu kamar, kering dan tidak panas atau lembab.
  • 31.  Kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu untuk tetap sehat orang rela melakukan apa saja. Segala cara yang dilakukan baik yang bernilai medis maupun non medis, dari yang logis hingga yang bernuansa supernatural adalah beragam usaha yang dilakukan oleh banyak orang dari berbagai kalangan untuk senantiasa sehat atau mendapatkan kembali kesehatannya.
  • 32.  1. Perbanyak Konsumsi Air Putih  2. Tidur dan Beristirahatlah yang Cukup  3. Meditasi  4. Berolahraga Teratur  5. Lakukan Olahraga Sebagai Bagian dari Kesenangan  7. Makan Lebih Banyak Buah  8. Makan Lebih Banyak Sayuran