SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
A. Kesehatan Indonesia dan Agenda Pembangunan Global
Relevansi kesehatan dalam kebijakan global dimulai dengan misi untuk mencegah
penyebaran penyakit sebagai akibat dari peningkatan frekuensi perdagagan antar negara.
Pada awal abad 21 konvergensi ini kian menguat. Komitmen global untuk meningkatkan
status kesehatan secara jelas tergambar dalam Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium
Development Goals / MDGs). Tiga dari delapan MDGs berkaitan secara langsung dengan
kesehatan. Dalam banyak kajian MDGs, kesehatan juga dipandang memiliki keterkaitan erat
dengan isu terkait lingkungan, perdagangan, pertumbuhan ekonomi, pembangunan social,
keamanan nasional dan hak asasi manusia 1
.
Laporan Pencapaian Agenda Pembangunan Milenium menunjukkan Indonesia mencapai
kemajuan yang tidak merata antar indikator: tercapai untuk target tertentu, tertinggal pada
target yang lain. Angka Kematian Balita dan Kematian Bayi, misalnya, telah mengalami
penrunan tajam tetapi diperkirakan masih belum mencapai target MDGs pada tahu 2015.
Sementara itu, Indikator penurunan Angka Kematian Neonatus dan peningkatan imunisasi
campak pada bayi dan anak 6-59 bulan telah memenuhi target MDGs. 2
Disparitas status kesehatan juga terjadi antar tingkat social ekonomi, antar kawasan dan
antar perkotaan-pedesaan. Angka kematian bayi dan angka kematian balita pada golongan
termiskin hampir empat kali lebih tinggi dari golongan terkaya. Selain itu, angka kematian
bayi dan angka kematian ibu melahirkan lebih tinggi di daerah pedesaan, di kawasan timur
Indonesia, serta pada penduduk dengan tingkat pendidikan rendah. Persentase anak balita
yang berstatus gizi kurang dan buruk di daerah pedesaan lebih tinggi dibandingkan daerah
perkotaan. 3
Dengan demikian, bagi Indonesia, kesehatan menjadi pekerjaan rumah yang
belum terselesaikan. Penekanan terhadap kesehatan sebagai elemen kunci pembangunan
berkelanjutan pun kembali menemui momentumnya dengan menjadi tujuan ketiga Agenda
Pembangunan Pasca-2015: “ensure healthy lives and promote wellbeing for all at all ages”.
Berbeda dengan MDGs, target kesehatan dalam Agenda Pembangunan Pasca-2015 (Tabel A)
menunjukkan perluasan dalam fokus isu kesehatan. Apabila dikelompokkan, maka Agenda
Pembangunan Pasca-2015 meliputi agenda MDGs yang belum terselesaikan, ditambah dua
isu baru yakni kematian akibat penyakit tidak menular dan kecelakaan serta kemitraan lintas
sektor yang berfokus kepada sistem, termasuk jaminan kesehatan semesta (Universal Health
Coverage). Pengelompokkan tersebut menunjukkan target terkait MDGs yang belum
tercapai di banyak negara masih harus dilanjutkan, namun di sisi lain agenda pembangunan
harus merespon ada tantangan baru dalam dunia kesehatan.
Selain itu, berdasarkan pembelajaran terdahulu, Agenda Pembangunan Pasca-2015 juga
mengamplifikasi keberpihakan pada penegakkan hak asasi manusia, kesetaraan, demokrasi
dan tata kelola. Hal-hal ini menjadi penting dalam mengeliminasi hal-hal non-finansial yang
menghambat pelayanan kesehatan.
1
Oslo Ministerial Declaration-Global Health : a pressing foreign policy issue of our time (2007)
2
Bappenas (2013. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2013.
3
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019
1
Tabel A. Target Tujuan Pembangunan ‘Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong
kesejahteraan bagi semua orang di segala usia’:
Agenda
Pembangunan
Milenium
(Millennium
Development Goals)
3.1 Pada tahun 2030 mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per
100.000 kelahiran hidup (KH)
3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat
dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Bayi
(AKB) setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita (AKBa)
hingga 25 per 1.000 KH
3.3 Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit
tropis yang terlupakan, serta memerangi hepatitis, penyakit bawaan air air
dan penyakit menular lainnya
Penyakit tidak
menular (Non-
communicable
diseases /NCDs)
3.4 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat
penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta
mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental
3.5 Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk
penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan
3.6 Pada tahun 2030, mengurangi hingga separuh angka kematian dan
cedera akibat kecelakaan lalu lintas, dan dengan target antara pada 2020
menstabilkan dan mengurangi angka kematian dan cedera global dari
kecelakaan lalu lintas
Lintas sektor / sistem 3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan
seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan
edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program
nasional.
3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko
keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses
kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas
bagi semua orang.
3.9 Pada tahun 2030, pengurangan secara substansial kematian dan
kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air,
dan tanah.
B. Pengarusutamaan Agenda Pembangunan Pasca-2015 pada Perencanaan Pembangunan
Nasional Indonesia
Rentang luas wilayah yang besar dengan berbagai tantangan geografis membuat
perencanaan pembangunan secara sistematis untuk mencapai tujuan universal menjadi
sebuah keniscayaan untuk menjaga konsistensi arah pembangunan. Kesembilan agenda
prioritas dalam Nawa CIta memiliki misi yang sama dengan Agenda Pembangunan pasca-
2105 yakni dirumuskan untuk memastikan kualitas hidup manusia Indonesia mencapai
kualitas yang tinggi, maju dan sejahtera. 4
Pembangunan Indonesia dilakukan untuk
meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat yang menghasilkan manusia Indonesia yang
unggul dengan meningkatkan kecerdasan otak dan kesehatan fisik melalui pendidikan,
kesehatan dan perbaikan gizi.5
4 Misi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019, poin 4.
5 Dimensi pembangunan manusia dan masyarakat, RPJMN
2
Tabel B. Keselarasan Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan RPJMN 2015 – 2019
Tujuan Pembangunan & Target Agenda Pembangunan Pasca-2015 RPJMN 2015 - 2019
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosikan agrikultur berkelanjutan
2.1
Pada 2030, akan mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan
yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya
masyarakat miskin dan rentan, termasuk bayi, sepanjang tahun.
Arah pembangunan nasional: Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik.
Arah kebijakan dan strategi peningkatan kedaulatan pangan:
(i) pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi
pangan pokok; (ii) stabilisasi harga bahan pangan; (iii) perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi
masyarakat; (iv) mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan; serta (v) peningkatan
kesejahteraan pelaku usaha pangan terutama petani, nelayan, dan pembudidaya ikan.
Buku I, halaman: 6-147
2.2
Pada 2030, akan mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk
mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan
wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan,
wanita hamil dan menyusui, serta lansia
Arah pembangunan nasional: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
Sasaran Pokok Pembangunan Nasional:
Kesehatan
1. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat
c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen): 17 (tahun 2019) d.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (dibawah 2 tahun) (persen): 28
(tahun 2019)
Buku I, Hal 6-74
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia
3.1
Pada 2030 mengurangi angka kematian ibu hingga di hidup di bawah
70 per 100.000 kelahiran
Sasaran Pokok Pembangunan Nasional:
Kesehatan
1. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat
a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup: 306 (2019)
Buku I, Hal 6-74
3.2
Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah,
dengan seluruh negara berusaha menurunkan AKB setidaknya hingga
12 per 1.000 KH dan AKBa 25 per 1.000 KH
Sasaran Pokok Pembangunan Nasional:
Kesehatan
1. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup: 24 (2019)
Buku I, Hal 6-74
3.3 Sasaran Pokok Pembangunan Nasional:
3
Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan
penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air dan penyakit menular lainnya
Kesehatan
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
a) Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk: 245 (2019)
b) Prevalensi HIV (persen): <0,50 (2019)
c) Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria: 300 (2019)
Buku I, Hal 6-74
3.4
Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit
tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong
kesehatan dan kesejahteraan mental
Sasaran Pokok Pembangunan Nasional:
Kesehatan
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
d. Prevalensi tekanan darah tinggi: 23,4% (2019)
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun: 15,4% (2019)
f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun: 5,4 (2019)
Buku I, Hal 6-74
Pembangunan Sosial, Budaya, dan Kehidupan Beragama
Arah kebijakan kesehatan dan strategi pembangunan bidang gizi dan kesehatan masyarakat
3. Meningkatkan pengendalian dan penyehatan lingkungan melalui:
c. Pelayanan kesehatan jiwa
Buku II, Hal 2-97
3.5
Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat,
termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang
membahayakan
Arah pembangunan nasional: Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem
dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya
Arah kebijakan dan strategi: Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba
1. Mengintensifkan upaya sosialisasi bahaya penyelahgunaan 
narkoba (demand side);
2.Meningkatkan upaya terapi dan rehabilitasi pecandu dan 
korb
Buku I, Hal 6-61
3.6
Pada 2030, mengurangi hingga separuh angka kematian dan cedera
karena kecelakaan lalu lintas, dan untuk sementara pada 2020
menstabilkan dan mengurangi angka kematian dan cedera global dari
kecelakaan lalu lintas
Arah pembangunan nasional: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya siang di pasar
internasional
Sasaran pembangunan: Membangun Konektivitas Nasional Untuk Mencapai Keseimbangan
Pembangunan:
Meningkatnya tingkat keselamatan dan keamanan penyeleng- garaan pelayanan transportasi
serta pertolongan dan penyelamatan korban kecelakaan transportasi melalui:
1. Menurunnya angka fatalitas korban kecelakaan transportasi jalan hingga 50 persen dari
kondisi baseline
4
2. Menurunnya rasio kecelakaan transportasi udara pada Air Operator Certificate (AOC) 121 dan
AOC 135 menjadi kurang dari 3 kejadian/1 juta flight cycle;
3. Menurunnya jumlah kejadian kecelakaan transportasi laut menjadi kurang dari 50
kejadian/tahun; dan
4. Menurunnya rasio angka kecelakaan kereta api menjadi kurang dari 0,025 kecelakaan per 1
juta-km perjalanan kereta api.
Buku I, halaman 6-68
3.7
Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan
seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan
edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan
program nasional.
Arah pembangunan nasional: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
Sasaran Pokok Pembangunan Nasional:
Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana
1. Angka kelahiran (Total Fertility rate) = 2,3 per perempuan usia reproduktif 15-49 tahun
(2019)
2. Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need dengan perhitungan baru) = 9,9%
(2019)
3. Angka prevalensi kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) semua cara (all methods)
= 66,0% perempuan usia 15-49 tahun
4. Penggunaan metda kontrasepsi jangka panjang (MKJP) = 23,5%
5. Tingkat putus pakai kontrasepsi = 24,6%
Buku I, Hal 6-65
3.8
Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko
keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan
akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan
berkualitas bagi semua orang.
Sasaran Pokok Pembangunan Nasional :
1. Sasaran makro pembangunan manusia dan masyarakat (d) meningkatnya presentase penduduk
yang menjadi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN bidang kesehatan minimal 95% (2019)
Buku I, halaman 5-6
3.9
Pada 2030, pengurangan substansial kematian dan kesakitan akibat
senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan
tanah.
Arah kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui:
a. peningkatan kualitas air melalui (i) pengendalian pencemaran akibat limbah ke badan air dan
kerusakan sumberdaya air; (ii) penurunan beban pencemaran dari limbah domestic; (iii)
peningkatan mutu dan kelas air; (iv) pemulihan badan air (danau, sungai, situ/embung,
waduk)
b. Peningkatan kualitas udara melalui: (i) pengendalian pencemaran udara dari sector industri,
transportasi dan pertambangan, (ii) peningkatan upaya penurunan emisi gas rumah kaca, (iii)
pemantauan kualitas udara ambien
c. Pengendalian kerusakan ekosistem dan kawasan terkontaminasi B3
5
Buku I, halaman 6-170a
3.a
Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, jika
diperlukan
Arah Pembangunan Nasional: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
Sasaran pokok pembangunan nasional : 2. Sasaran pembangunan manusia dan masyarakat-
Pengendalian penyakit menular dan tidak menular  persentase merokok penduduk usia ≤ 18
tahun= 5.4% (2019)
Buku I, halaman 6-74
3.b
Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit
menular maupun tidak menular yang mempengaruhi terutama
negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada obat dan
vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang
Kesepakatan TRIPS dan Kesehatan Masyarakat, yang menegaskan hak
negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan-
ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan
pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi
kesehatan masyarakat, dan, pada khususnya, menyediakan akses
obat bagi semua orang.
Arah pembangunan nasional : Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
Sasaran pokok pembangunan nasional:
-Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan :
Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi= 95%
(2019)
-Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Obat serta Sumber
Daya Kesehatan.
4.Persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas = 90 % (2019)
5. Persentase Obat yang memenuhi syarat = 94% (2019)
Buku I, halaman 6-74
3.c
Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta
rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan
di negara-negara berkembang, terutama negara-negara tertinggal
dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang
Arah pembangunan nasional : Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
Sasaran pokok pembangunan kesehatan :
Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber
Daya Kesehatan.
2.Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan = 5600 (2019)
3.Persentase RSU Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis= 60% (2019)
Buku I, halaman 6-74
3. d
Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara
berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta
pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global
Bidang Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup, arah kebijakan dan strategi penanggulangan
bencana dan pengurangan resiko bencana:
3. Peningkatan kapasitas penyelenggaraan penanggulangan, melalui:
a. Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur penanggulangan bencana di pusat dan daerah.
b. Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan.
c. Penyediaan dan pengoperasian sistem peringatan dini.
Buku II, halaman 10-63
6
5.Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua wanita dan perempuan
5.3
Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan
anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat perempuan.
Arah pembangunan nasional: Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
Perlindungan terhadap anak-anak, perempuan, dan kelompok marjinal, dengan arah kebijakan:
1. Memperkuat sistem perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak kekerasan,
termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dengan melakukan berbagai upaya
pencegahan dan penindakan
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak
kekerasan dan perlakuan salah lainnya
3. Peningkatan ketersediaan layanan bantuan hukum bagi kelompok marjinal
Buku I, halaman 6-62 – 6-63
5.6
Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi
serta hak-hak reproduksi sebagaimana yang disetujui, sesuai
Programme of Action of the International Conference on Population
and Development serta Beijing Platform for Action berikut dokumen
hasil konferensi kajiannya
Arah kebijakan dan strategi Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana:
1.Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang merata dan
berkualitas, baik antarsektor maupun antara pusat dan daerah, utamanya dalam sistem SJSN
Kesehatan, dengan menata fasilitas kesehatan KB
Buku I, halaman 6-65
7
C. Tantangan Kesehatan Indonesia di Era Agenda Pembangunan Pasca-2015
Pekerjaan Rumah Terkait MDGs
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Angka Kematian Ibu di
Indonesia menurun yaitu dari 390 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 1994) menjadi 228 (SDKI,
2007) tetapi kemudian menunjukkan peningkatan menjadi 359 (SDKI, 2012). Temuan
statistik ini adalah sebuah anomali karena Indonesia menyatakan proporsi kelahiran yang
ditolong tenaga kesehatan terlatih meningkat dari 40,70% (1992) menjadi 83,10% (2012)
sebagai hasil dari program Bidan Desa yang digalakkan pemerintah sejak 1990. Merujuk
pada Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015-2019 yang menetapkan target AKI
berada pada angka 306, maka target 3.1 pada Agenda Pembangunan Pasca-2015 sebesar
70/KH pada tahun 2030 dan tidak lebih dari 140 untuk negara manapun, menjadi sangat
ambisius. Maka, persoalan peningkatan cakupan persalinan yang tidak diikuti dengan
perbaikan kualitas layanan harus segera diatasi. Implementasi arah kebijakan seputar (1)
Penguatan pelayanan kesehatan primer, (2) Penerapan pendekatan keberlanjutan
pelayanan (continuum of care), dan (3) dan intervensi berbasis resiko kesehatan. Faktor
kesehatan Ibu selama kehamilan dan persalinan, akan berkaitan erat dengan kematian
neonatal, angka kematian bayi, dan balita, yang tercantum pada Target 3.2.
Target 3.3 memvisualisasikan dunia yang bebas dari AIDS dan penyakit menular lainnya
sebagai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan. Indonesia menunjukkan
komitmennya untuk mengendalikan dan menghentikan tren epidemi HIV dan penyakit
menular yang cenderung meningkat melalui sasaran pembangunan RPJMN “meningkatnya
pengendalian penyakit menular dan tidak menular”, yang mencantumkan target prevalensi
<0,50 persen pada tahun 2019.
Perlindungan terhadap anak-anak, perempuan, dan kelompok marjinal menjadi salah bagian
dari butir Agenda Pembangunan Nasional “Menghadirkan kembali negara untuk melindungi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara”. Sejalan dengan
Target 5.3, perlindungan tersebut dilakukan dengan perkuatan sistem, peningkatan
kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan perempuan, serta peningkatan ketersediaan
layanan bantuan hukum bagi kelompok marjinal. Konsisten dengan Beijing Platform of
Action dan Target 5.6, akses semesta terhadap layanan kesehatan reproduksi tercantum
sebagai bagian dari arah kebijakan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana.
Tantangan Dunia Kesehatan Masa Depan
Salah satu fenomena pembangunan yang berimbas langsung pada capaian indikator
kesehatan adalah pergeseran dalam struktur demografi penduduk. Saat ini, pemuda berusia
di bawah 24 tahun mencapai jumlah terbesar dalam piramida penduduk, dan akan
berpotensi menjadi ‘bonus demografi’ apabila negara berinvestasi untuk memastikan
pemudanya tumbuh menjadi produktif dan sehat secara fisik dan mental. Di lain pihak,
populasi pun menua seiring perbaikan kualitas layanan kesehatan. Penduduk berusia tua
dengan pola hidup yang tidak sehat akan lebih berisiko terjangkit penyakit tidak menular
seperti penyakit jantung, pernafasan, stroke, dan diabetes. Maka Indonesia akan segera
berhadapan dengan beban kesehatan ganda, karena permasalahan penyakit menular seperti
8
malaria, diare, dan tuberculosis masih belum terselesaikan.6
. Target 3.4 yang sebelumnya
tidak menjadi fokus MDGs menjadi salah satu tantangan pembangunan ke depan.
Agenda pembangunan yang baru juga mengangkat migrasi sebagai isu yang penting.
Urbanisasi menjadi tantangan dalam penyediaan akses terhadap infrastruktur dan layanan
kesehatan bagi penduduk wilayah miskin perkotaan, yang kerap memiliki profil kesehatan
yang sama buruknya dengan masyarakat miskin pedesaan. Selain itu, kecelakaan lalu lintas
diam-diam telah menjadi penyebab kematian kedua tertinggi di Indonesia pada tahun 20157
.
Target 3.6 menjadi respon terhadap peningkatan ancaman kesehatan yang semakin
meningkat ini8
, karena kondisi kendaraan yang tidak layak, infrastruktur jalanan yang buruk,
dan tidak tersedianya tempat pejalan kaki.
Tantangan lain yang tercermin didalam Agenda Pembangunan Pasca-2015 adalah
munculnya penyakit baru dengan potensi epidemic global, seperti SARS atau virus H7N9
akibat peningkatan migrasi antar negara. Penanggulangan ancaman kesehatan ini
membutuhkan kerjasama global dalam peningkatan kapasitas layanan kesehatan antar
negara dan integrasi data dan informasi kesehatan.
D. Langkah ke Depan: Amunisi untuk Perbaikan
Tabel B menunjukkan bahwa hampir seluruh poin dalam Agenda Pembangunan Pasca-2015
telah tercantum dalam RPJMN 2014-2019. Maka jelaslah bahwa tantangan pembangunan
kesehatan ke depan tidak lagi berada dalam proses pengarusutamaan Agenda
Pembangunan Pasca-2015 kepada agenda pembangunan nasional, melainkan pada tahapan
implementasi.
Sistem informasi kesehatan nasional
Pengelolaan system informasi nasional akan memperbaiki kesenjangan dan memastikan
akses terhadap layanan kesehatan berkualitas yang merata bagi semua tanpa kecuali.
Berbagai sumber data terkini termasuk pencatatan sipil dan statistik vital, survei berbasis
populasi, dan sistem informasi fasilitas dan administrasi kesehatan menjadi kebutuhan tidak
terelakkan. Ketersediaan baseline data terkini yang valid dan reliable akan menjadi modal
penting mengukur dari upaya-upaya pemantauan dan evaluasi capaian target
pembangunan. Kapasitas kepemimpinan dari lembaga negara yang berwenang untuk
pengumpulan dan kompilasi data, analisis dan sintesis, serta diseminasi informasi dari hasil
penggunaannya menjadi kunci, selain tentunya komitmen politik dan investasi oleh negara
maupun mitra internasional.
Mekanisme monitoring dan evaluasi
Untuk menjaga momentum, mekanisme monitoring dan evaluasi yang akuntabel perlu
dibangun untuk memantau implementasi dan mengukur pencapaian target pembangunan.
Pemahaman terhadap relevansi Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan pembangunan
nasional Indonesia perlu dimiliki tidak hanya oleh pemerintah dan pemangku kepentingan di
6
Health Sector Review to support RPJM: ‘Changing Demand for Health and Health Services, 2014
7
Health Sector Review to support RPJM: ‘Changing Demand for Health and Health Services, 2014
8
World report on road traffic injury prevention. Geneva, World Health Organization, 2004
9
level nasional, namun juga di tingkat lokal dan akar rumput. Untuk memperkuat sistem
pelaporan pencapaian pembangunan oleh pemerintah, partisipasi publik dapat memberikan
jangkauan yang lebih luas untuk memantau upaya-upaya pembangunan terjad di akar
rumput, dan menjadi alat akuntabilitas untuk memastikan upaya pembangunan dinikmati
oleh mereka yang paling membutuhkan.
Inovasi dan teknologi
Berkaca dari implementasi MDGs, banyak negara diprediksi tidak akan mencapai target
kesehatan pada tenggat waktu yang ditentukan. Oleh karenanya, diperlukan pendekatan
baru untuk mengidentifikasi inovasi-inovasi potensial untuk mempercepat pencapaian
target pembangunan Agenda Pembangunan Pasca-2015. Saat ini, inovasi mungkin telah
terjadi di banyak tempat di Indonesia. Langkah selanjutnya yang diperlukan adalah
menemukannya untuk diangkat dan direplikasi dampaknya dapat terjadi di skala yang lebih
besar. Menempatkan fokus kepada solusi kesehatan yang tepat guna dan ekonomis dapat
menjadi salah satu strategi yang dilakukan oleh Indonesia mengingat keterbatasan dalam
kapasitas fiskal nasional. Inovasi dari sisi teknologi kesehatan dapat membuka peluang
signifikan dalam upaya pencegahan, diagnosa, perawatan, manajemen, dan kontrol
terhadap penyakit dan kesehatan ibu dan anak. Investasi dalam inovasi yang terkoordinasi,
dan mencangkup siklus kehidupan secara keseluruhan, akan menghasilkan dampak
berkelanjutan.
Penerapan sistem jaminan kesehatan
Indonesia membuktikan komitmennya dalam menjaga kesehatan rakyat dengan
meluncurkan Jaminan Kesehaan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat pada tahun 2014.
UU No. 24/2011 menetapkan cakupan semesta untuk tercapai pada tahun 2019. Skema
jaminan kesehatan nasional yang ambisius ini berpotensi mendorong pencapaian target 3.8
di tengah berbagai tantangan dari sisi perluasan kepesertaan dan perbaikan cakupan
kesehatan yang dijamin terutama untuk masyarakat miskin pedesaan dan pekerja sector
informal.
Pendekatan multi-sektor dalam kebijakan dan upaya kesehatan
Pendekatan lintas sector menjadi pembelajaran berharga dari implementasi MDGs dan
proses penyusunan Agenda Pembangunan Pasca-2015. Indonesia telah membuktikan bahwa
isu kesehatan memerlukan pendekatan multi-sektor dan multi-level pemerintahan. Di
tengah perbaikan pada sisi ketersediaan tenaga dan fasilitas kesehatan, misalnya,
permasalah seputar akses jalan menuju fasilitas layaan kesehatan, ketiadaan sumber air
bersih dan rendahnya pengetahuan ibu mengenai kehamilan dan persalinan secara nyata
berkontribusi pada tingginya Angka Kematian Ibu. Tanpa perbaikan signifikan pada
indikator-indikator pembangunan di luar sektor kesehatan, seperti pendidikan, infrastruktur
dan lingkungan maka “kesehatan untuk semua” akan sulit terwujud.
Sejalan dengan hal tersebut, perumusan kebijakan publik di setiap sektor pun harus sejalan
dengan prinsip paradigma sehat. Keputusan yang memperhitungkan implikasinya pada
kesehatan masyarakat akan memastikan bahwa lingkaran upaya pencapaian kesejahteraan
tidak terputus.
10

More Related Content

What's hot

Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderShafa Nabilah Eka Puteri
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan AnakPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anakpjj_kemenkes
 
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupanKesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupanDelfriana Ayu Sembiring
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosipjj_kemenkes
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safetyVicky Thio
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Bentuk program menjaga mutu perspektif
Bentuk program menjaga mutu perspektifBentuk program menjaga mutu perspektif
Bentuk program menjaga mutu perspektifBayu Fijrie
 
Makalah masalah kb
Makalah masalah kbMakalah masalah kb
Makalah masalah kbIntanTan1
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATPutri Indayani
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalMuh Saleh
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianagunk91
 

What's hot (20)

Kuesioner anc 3
Kuesioner anc 3Kuesioner anc 3
Kuesioner anc 3
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
makalah Menopause
makalah Menopausemakalah Menopause
makalah Menopause
 
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KBMekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan AnakPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
 
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupanKesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosi
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Modul2 fertilitas
Modul2 fertilitasModul2 fertilitas
Modul2 fertilitas
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
Bentuk program menjaga mutu perspektif
Bentuk program menjaga mutu perspektifBentuk program menjaga mutu perspektif
Bentuk program menjaga mutu perspektif
 
Makalah masalah kb
Makalah masalah kbMakalah masalah kb
Makalah masalah kb
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan Nasional
 
Sistem rujukan
Sistem rujukanSistem rujukan
Sistem rujukan
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
 

Viewers also liked

Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)Trisna Nurdiaman
 
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM PertanianUrgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM PertanianTrisna Nurdiaman
 
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...Dokter Tekno
 
Sehat dan terapi alquran
Sehat dan terapi alquran Sehat dan terapi alquran
Sehat dan terapi alquran Abdul Karim
 
mea dan tantangan dunia pendidikan
mea dan tantangan dunia pendidikanmea dan tantangan dunia pendidikan
mea dan tantangan dunia pendidikanF W
 
Yulita - Dukungan Regulasi bagi Penguatan PPK primer
Yulita - Dukungan Regulasi bagi Penguatan PPK primerYulita - Dukungan Regulasi bagi Penguatan PPK primer
Yulita - Dukungan Regulasi bagi Penguatan PPK primerInsan Adiwibowo
 
Challenges and gaps in RA goals and management
Challenges and gaps in RA goals and managementChallenges and gaps in RA goals and management
Challenges and gaps in RA goals and managementTabib Sendi
 
Manajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluargaManajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluargaRizal_mz
 
Rpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatanRpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatanAbdul Rohman
 
3 peran-dokter-layanan-primer-sebagai-gate-keeper-dr-samsul
3 peran-dokter-layanan-primer-sebagai-gate-keeper-dr-samsul3 peran-dokter-layanan-primer-sebagai-gate-keeper-dr-samsul
3 peran-dokter-layanan-primer-sebagai-gate-keeper-dr-samsulLaurensius Purba
 
E-Gov To We-Gov in Moscow. Best Practices In Open Government.
E-Gov To We-Gov in Moscow. Best Practices In Open Government.E-Gov To We-Gov in Moscow. Best Practices In Open Government.
E-Gov To We-Gov in Moscow. Best Practices In Open Government.The Glover Park Group
 
Role of Public Domain, CC, FOSS in e-gov. development by Mr. Misa Popovik, Fr...
Role of Public Domain, CC, FOSS in e-gov. development by Mr. Misa Popovik, Fr...Role of Public Domain, CC, FOSS in e-gov. development by Mr. Misa Popovik, Fr...
Role of Public Domain, CC, FOSS in e-gov. development by Mr. Misa Popovik, Fr...Metamorphosis
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaFuad Amsyari
 

Viewers also liked (20)

Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)
 
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM PertanianUrgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
 
Dr. M. Ramli Ahmad - The Role of Opioid in Epidural
Dr. M. Ramli Ahmad - The Role of Opioid in EpiduralDr. M. Ramli Ahmad - The Role of Opioid in Epidural
Dr. M. Ramli Ahmad - The Role of Opioid in Epidural
 
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
 
Sehat dan terapi alquran
Sehat dan terapi alquran Sehat dan terapi alquran
Sehat dan terapi alquran
 
mea dan tantangan dunia pendidikan
mea dan tantangan dunia pendidikanmea dan tantangan dunia pendidikan
mea dan tantangan dunia pendidikan
 
Yulita - Dukungan Regulasi bagi Penguatan PPK primer
Yulita - Dukungan Regulasi bagi Penguatan PPK primerYulita - Dukungan Regulasi bagi Penguatan PPK primer
Yulita - Dukungan Regulasi bagi Penguatan PPK primer
 
Challenges and gaps in RA goals and management
Challenges and gaps in RA goals and managementChallenges and gaps in RA goals and management
Challenges and gaps in RA goals and management
 
KHT Dasar
KHT DasarKHT Dasar
KHT Dasar
 
Gema kibbla
Gema kibblaGema kibbla
Gema kibbla
 
Manajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluargaManajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluarga
 
Pedoman penilaian edited
Pedoman penilaian editedPedoman penilaian edited
Pedoman penilaian edited
 
Rpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatanRpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatan
 
3 peran-dokter-layanan-primer-sebagai-gate-keeper-dr-samsul
3 peran-dokter-layanan-primer-sebagai-gate-keeper-dr-samsul3 peran-dokter-layanan-primer-sebagai-gate-keeper-dr-samsul
3 peran-dokter-layanan-primer-sebagai-gate-keeper-dr-samsul
 
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019
 
From e-gov to we-gov
From e-gov to we-govFrom e-gov to we-gov
From e-gov to we-gov
 
E-Gov To We-Gov in Moscow. Best Practices In Open Government.
E-Gov To We-Gov in Moscow. Best Practices In Open Government.E-Gov To We-Gov in Moscow. Best Practices In Open Government.
E-Gov To We-Gov in Moscow. Best Practices In Open Government.
 
Role of Public Domain, CC, FOSS in e-gov. development by Mr. Misa Popovik, Fr...
Role of Public Domain, CC, FOSS in e-gov. development by Mr. Misa Popovik, Fr...Role of Public Domain, CC, FOSS in e-gov. development by Mr. Misa Popovik, Fr...
Role of Public Domain, CC, FOSS in e-gov. development by Mr. Misa Popovik, Fr...
 
PPT
PPT PPT
PPT
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
 

Similar to Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan

5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt
5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt
5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.pptcipta73
 
5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt
5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt
5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.pptRakhmatul1
 
globalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptxglobalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptxDewiNurfadilah2
 
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...Tata Naipospos
 
Millenium Development Goals
Millenium Development GoalsMillenium Development Goals
Millenium Development Goalspjj_kemenkes
 
Millenium Development Goals
Millenium Development GoalsMillenium Development Goals
Millenium Development Goalspjj_kemenkes
 
Millennium Development Goals (MDGs) 5th : Improve Maternal Health (Meningkatk...
Millennium Development Goals (MDGs) 5th : Improve Maternal Health (Meningkatk...Millennium Development Goals (MDGs) 5th : Improve Maternal Health (Meningkatk...
Millennium Development Goals (MDGs) 5th : Improve Maternal Health (Meningkatk...Mikha_135
 
Tor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakesTor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakesHelenaKidi
 
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptxEvapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptxRizkaIndayani
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Muh Saleh
 
Makalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakatMakalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakatZelitania
 
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptx
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptxKebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptx
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptxSitiNurAsiahmuminin
 
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfDra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfHadiAbdillah5
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
 
Millennium_Developmentsljflksjlfslfjslj_Goals.ppt
Millennium_Developmentsljflksjlfslfjslj_Goals.pptMillennium_Developmentsljflksjlfslfjslj_Goals.ppt
Millennium_Developmentsljflksjlfslfjslj_Goals.ppt22z139
 
Panduan pelayanan kesehatan balita pada masa pandemi covid-19 bagi tenaga kes...
Panduan pelayanan kesehatan balita pada masa pandemi covid-19 bagi tenaga kes...Panduan pelayanan kesehatan balita pada masa pandemi covid-19 bagi tenaga kes...
Panduan pelayanan kesehatan balita pada masa pandemi covid-19 bagi tenaga kes...slamet soegiarto
 
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012Muh Saleh
 

Similar to Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan (20)

5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt
5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt
5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt
 
5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt
5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt
5.-MATERI-Prof-ENDANG-SUTISNA.ppt
 
globalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptxglobalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptx
 
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
 
Millenium Development Goals
Millenium Development GoalsMillenium Development Goals
Millenium Development Goals
 
Tia Maharani_Global Health Review
Tia Maharani_Global Health ReviewTia Maharani_Global Health Review
Tia Maharani_Global Health Review
 
Millenium Development Goals
Millenium Development GoalsMillenium Development Goals
Millenium Development Goals
 
Millennium Development Goals (MDGs) 5th : Improve Maternal Health (Meningkatk...
Millennium Development Goals (MDGs) 5th : Improve Maternal Health (Meningkatk...Millennium Development Goals (MDGs) 5th : Improve Maternal Health (Meningkatk...
Millennium Development Goals (MDGs) 5th : Improve Maternal Health (Meningkatk...
 
Tor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakesTor orientasi germas bagi nakes
Tor orientasi germas bagi nakes
 
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptxEvapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
 
Makalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakatMakalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakat
 
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptx
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptxKebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptx
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptx
 
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfDra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
Millennium_Developmentsljflksjlfslfjslj_Goals.ppt
Millennium_Developmentsljflksjlfslfjslj_Goals.pptMillennium_Developmentsljflksjlfslfjslj_Goals.ppt
Millennium_Developmentsljflksjlfslfjslj_Goals.ppt
 
Panduan pelayanan kesehatan balita pada masa pandemi covid-19 bagi tenaga kes...
Panduan pelayanan kesehatan balita pada masa pandemi covid-19 bagi tenaga kes...Panduan pelayanan kesehatan balita pada masa pandemi covid-19 bagi tenaga kes...
Panduan pelayanan kesehatan balita pada masa pandemi covid-19 bagi tenaga kes...
 
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012
 

More from Trisna Nurdiaman

kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_optkajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_optTrisna Nurdiaman
 
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologiPenerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologiTrisna Nurdiaman
 
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industriTransformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industriTrisna Nurdiaman
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Trisna Nurdiaman
 
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI  BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI  BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...Trisna Nurdiaman
 
The elementary-forms-of-the-religious-life
The elementary-forms-of-the-religious-lifeThe elementary-forms-of-the-religious-life
The elementary-forms-of-the-religious-lifeTrisna Nurdiaman
 
Meadows - The Growth to The Limit
Meadows - The Growth to The Limit Meadows - The Growth to The Limit
Meadows - The Growth to The Limit Trisna Nurdiaman
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaTrisna Nurdiaman
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTrisna Nurdiaman
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTrisna Nurdiaman
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaTrisna Nurdiaman
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaTrisna Nurdiaman
 
Kapital buku iii karl marx [pos]
Kapital buku iii   karl marx [pos]Kapital buku iii   karl marx [pos]
Kapital buku iii karl marx [pos]Trisna Nurdiaman
 

More from Trisna Nurdiaman (20)

kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_optkajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
 
20171023 pengumuman
20171023 pengumuman20171023 pengumuman
20171023 pengumuman
 
(Aya) bin
(Aya) bin(Aya) bin
(Aya) bin
 
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologiPenerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
 
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamPernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam
 
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industriTransformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
 
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI  BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI  BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
 
The elementary-forms-of-the-religious-life
The elementary-forms-of-the-religious-lifeThe elementary-forms-of-the-religious-life
The elementary-forms-of-the-religious-life
 
Meadows - The Growth to The Limit
Meadows - The Growth to The Limit Meadows - The Growth to The Limit
Meadows - The Growth to The Limit
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukan
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
 
Filsafat ilmu [full pos]
Filsafat ilmu [full   pos]Filsafat ilmu [full   pos]
Filsafat ilmu [full pos]
 
Kapital buku iii karl marx [pos]
Kapital buku iii   karl marx [pos]Kapital buku iii   karl marx [pos]
Kapital buku iii karl marx [pos]
 
430 ekonomi 1
430 ekonomi 1430 ekonomi 1
430 ekonomi 1
 
430 sejarah 3
430 sejarah 3430 sejarah 3
430 sejarah 3
 
430 sejarah 2 ips
430 sejarah 2 ips430 sejarah 2 ips
430 sejarah 2 ips
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 

Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan

  • 1. A. Kesehatan Indonesia dan Agenda Pembangunan Global Relevansi kesehatan dalam kebijakan global dimulai dengan misi untuk mencegah penyebaran penyakit sebagai akibat dari peningkatan frekuensi perdagagan antar negara. Pada awal abad 21 konvergensi ini kian menguat. Komitmen global untuk meningkatkan status kesehatan secara jelas tergambar dalam Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals / MDGs). Tiga dari delapan MDGs berkaitan secara langsung dengan kesehatan. Dalam banyak kajian MDGs, kesehatan juga dipandang memiliki keterkaitan erat dengan isu terkait lingkungan, perdagangan, pertumbuhan ekonomi, pembangunan social, keamanan nasional dan hak asasi manusia 1 . Laporan Pencapaian Agenda Pembangunan Milenium menunjukkan Indonesia mencapai kemajuan yang tidak merata antar indikator: tercapai untuk target tertentu, tertinggal pada target yang lain. Angka Kematian Balita dan Kematian Bayi, misalnya, telah mengalami penrunan tajam tetapi diperkirakan masih belum mencapai target MDGs pada tahu 2015. Sementara itu, Indikator penurunan Angka Kematian Neonatus dan peningkatan imunisasi campak pada bayi dan anak 6-59 bulan telah memenuhi target MDGs. 2 Disparitas status kesehatan juga terjadi antar tingkat social ekonomi, antar kawasan dan antar perkotaan-pedesaan. Angka kematian bayi dan angka kematian balita pada golongan termiskin hampir empat kali lebih tinggi dari golongan terkaya. Selain itu, angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan lebih tinggi di daerah pedesaan, di kawasan timur Indonesia, serta pada penduduk dengan tingkat pendidikan rendah. Persentase anak balita yang berstatus gizi kurang dan buruk di daerah pedesaan lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. 3 Dengan demikian, bagi Indonesia, kesehatan menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Penekanan terhadap kesehatan sebagai elemen kunci pembangunan berkelanjutan pun kembali menemui momentumnya dengan menjadi tujuan ketiga Agenda Pembangunan Pasca-2015: “ensure healthy lives and promote wellbeing for all at all ages”. Berbeda dengan MDGs, target kesehatan dalam Agenda Pembangunan Pasca-2015 (Tabel A) menunjukkan perluasan dalam fokus isu kesehatan. Apabila dikelompokkan, maka Agenda Pembangunan Pasca-2015 meliputi agenda MDGs yang belum terselesaikan, ditambah dua isu baru yakni kematian akibat penyakit tidak menular dan kecelakaan serta kemitraan lintas sektor yang berfokus kepada sistem, termasuk jaminan kesehatan semesta (Universal Health Coverage). Pengelompokkan tersebut menunjukkan target terkait MDGs yang belum tercapai di banyak negara masih harus dilanjutkan, namun di sisi lain agenda pembangunan harus merespon ada tantangan baru dalam dunia kesehatan. Selain itu, berdasarkan pembelajaran terdahulu, Agenda Pembangunan Pasca-2015 juga mengamplifikasi keberpihakan pada penegakkan hak asasi manusia, kesetaraan, demokrasi dan tata kelola. Hal-hal ini menjadi penting dalam mengeliminasi hal-hal non-finansial yang menghambat pelayanan kesehatan. 1 Oslo Ministerial Declaration-Global Health : a pressing foreign policy issue of our time (2007) 2 Bappenas (2013. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2013. 3 Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019 1
  • 2. Tabel A. Target Tujuan Pembangunan ‘Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia’: Agenda Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) 3.1 Pada tahun 2030 mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup (KH) 3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita (AKBa) hingga 25 per 1.000 KH 3.3 Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terlupakan, serta memerangi hepatitis, penyakit bawaan air air dan penyakit menular lainnya Penyakit tidak menular (Non- communicable diseases /NCDs) 3.4 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental 3.5 Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan 3.6 Pada tahun 2030, mengurangi hingga separuh angka kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas, dan dengan target antara pada 2020 menstabilkan dan mengurangi angka kematian dan cedera global dari kecelakaan lalu lintas Lintas sektor / sistem 3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional. 3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang. 3.9 Pada tahun 2030, pengurangan secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah. B. Pengarusutamaan Agenda Pembangunan Pasca-2015 pada Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Rentang luas wilayah yang besar dengan berbagai tantangan geografis membuat perencanaan pembangunan secara sistematis untuk mencapai tujuan universal menjadi sebuah keniscayaan untuk menjaga konsistensi arah pembangunan. Kesembilan agenda prioritas dalam Nawa CIta memiliki misi yang sama dengan Agenda Pembangunan pasca- 2105 yakni dirumuskan untuk memastikan kualitas hidup manusia Indonesia mencapai kualitas yang tinggi, maju dan sejahtera. 4 Pembangunan Indonesia dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat yang menghasilkan manusia Indonesia yang unggul dengan meningkatkan kecerdasan otak dan kesehatan fisik melalui pendidikan, kesehatan dan perbaikan gizi.5 4 Misi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019, poin 4. 5 Dimensi pembangunan manusia dan masyarakat, RPJMN 2
  • 3. Tabel B. Keselarasan Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan RPJMN 2015 – 2019 Tujuan Pembangunan & Target Agenda Pembangunan Pasca-2015 RPJMN 2015 - 2019 2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosikan agrikultur berkelanjutan 2.1 Pada 2030, akan mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan, termasuk bayi, sepanjang tahun. Arah pembangunan nasional: Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor- sektor strategis ekonomi domestik. Arah kebijakan dan strategi peningkatan kedaulatan pangan: (i) pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok; (ii) stabilisasi harga bahan pangan; (iii) perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat; (iv) mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan; serta (v) peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pangan terutama petani, nelayan, dan pembudidaya ikan. Buku I, halaman: 6-147 2.2 Pada 2030, akan mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia Arah pembangunan nasional: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: Kesehatan 1. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen): 17 (tahun 2019) d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (dibawah 2 tahun) (persen): 28 (tahun 2019) Buku I, Hal 6-74 3. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia 3.1 Pada 2030 mengurangi angka kematian ibu hingga di hidup di bawah 70 per 100.000 kelahiran Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: Kesehatan 1. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup: 306 (2019) Buku I, Hal 6-74 3.2 Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan AKB setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan AKBa 25 per 1.000 KH Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: Kesehatan 1. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup: 24 (2019) Buku I, Hal 6-74 3.3 Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: 3
  • 4. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya Kesehatan 2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular a) Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk: 245 (2019) b) Prevalensi HIV (persen): <0,50 (2019) c) Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria: 300 (2019) Buku I, Hal 6-74 3.4 Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: Kesehatan 2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular d. Prevalensi tekanan darah tinggi: 23,4% (2019) e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun: 15,4% (2019) f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun: 5,4 (2019) Buku I, Hal 6-74 Pembangunan Sosial, Budaya, dan Kehidupan Beragama Arah kebijakan kesehatan dan strategi pembangunan bidang gizi dan kesehatan masyarakat 3. Meningkatkan pengendalian dan penyehatan lingkungan melalui: c. Pelayanan kesehatan jiwa Buku II, Hal 2-97 3.5 Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan Arah pembangunan nasional: Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya Arah kebijakan dan strategi: Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba 1. Mengintensifkan upaya sosialisasi bahaya penyelahgunaan 
narkoba (demand side); 2.Meningkatkan upaya terapi dan rehabilitasi pecandu dan 
korb Buku I, Hal 6-61 3.6 Pada 2030, mengurangi hingga separuh angka kematian dan cedera karena kecelakaan lalu lintas, dan untuk sementara pada 2020 menstabilkan dan mengurangi angka kematian dan cedera global dari kecelakaan lalu lintas Arah pembangunan nasional: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya siang di pasar internasional Sasaran pembangunan: Membangun Konektivitas Nasional Untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan: Meningkatnya tingkat keselamatan dan keamanan penyeleng- garaan pelayanan transportasi serta pertolongan dan penyelamatan korban kecelakaan transportasi melalui: 1. Menurunnya angka fatalitas korban kecelakaan transportasi jalan hingga 50 persen dari kondisi baseline 4
  • 5. 2. Menurunnya rasio kecelakaan transportasi udara pada Air Operator Certificate (AOC) 121 dan AOC 135 menjadi kurang dari 3 kejadian/1 juta flight cycle; 3. Menurunnya jumlah kejadian kecelakaan transportasi laut menjadi kurang dari 50 kejadian/tahun; dan 4. Menurunnya rasio angka kecelakaan kereta api menjadi kurang dari 0,025 kecelakaan per 1 juta-km perjalanan kereta api. Buku I, halaman 6-68 3.7 Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional. Arah pembangunan nasional: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana 1. Angka kelahiran (Total Fertility rate) = 2,3 per perempuan usia reproduktif 15-49 tahun (2019) 2. Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need dengan perhitungan baru) = 9,9% (2019) 3. Angka prevalensi kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) semua cara (all methods) = 66,0% perempuan usia 15-49 tahun 4. Penggunaan metda kontrasepsi jangka panjang (MKJP) = 23,5% 5. Tingkat putus pakai kontrasepsi = 24,6% Buku I, Hal 6-65 3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang. Sasaran Pokok Pembangunan Nasional : 1. Sasaran makro pembangunan manusia dan masyarakat (d) meningkatnya presentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN bidang kesehatan minimal 95% (2019) Buku I, halaman 5-6 3.9 Pada 2030, pengurangan substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah. Arah kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui: a. peningkatan kualitas air melalui (i) pengendalian pencemaran akibat limbah ke badan air dan kerusakan sumberdaya air; (ii) penurunan beban pencemaran dari limbah domestic; (iii) peningkatan mutu dan kelas air; (iv) pemulihan badan air (danau, sungai, situ/embung, waduk) b. Peningkatan kualitas udara melalui: (i) pengendalian pencemaran udara dari sector industri, transportasi dan pertambangan, (ii) peningkatan upaya penurunan emisi gas rumah kaca, (iii) pemantauan kualitas udara ambien c. Pengendalian kerusakan ekosistem dan kawasan terkontaminasi B3 5
  • 6. Buku I, halaman 6-170a 3.a Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, jika diperlukan Arah Pembangunan Nasional: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. Sasaran pokok pembangunan nasional : 2. Sasaran pembangunan manusia dan masyarakat- Pengendalian penyakit menular dan tidak menular  persentase merokok penduduk usia ≤ 18 tahun= 5.4% (2019) Buku I, halaman 6-74 3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular yang mempengaruhi terutama negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang Kesepakatan TRIPS dan Kesehatan Masyarakat, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan- ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang. Arah pembangunan nasional : Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. Sasaran pokok pembangunan nasional: -Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan : Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi= 95% (2019) -Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan. 4.Persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas = 90 % (2019) 5. Persentase Obat yang memenuhi syarat = 94% (2019) Buku I, halaman 6-74 3.c Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara-negara berkembang, terutama negara-negara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang Arah pembangunan nasional : Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. Sasaran pokok pembangunan kesehatan : Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan. 2.Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan = 5600 (2019) 3.Persentase RSU Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis= 60% (2019) Buku I, halaman 6-74 3. d Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global Bidang Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup, arah kebijakan dan strategi penanggulangan bencana dan pengurangan resiko bencana: 3. Peningkatan kapasitas penyelenggaraan penanggulangan, melalui: a. Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur penanggulangan bencana di pusat dan daerah. b. Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan. c. Penyediaan dan pengoperasian sistem peringatan dini. Buku II, halaman 10-63 6
  • 7. 5.Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua wanita dan perempuan 5.3 Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat perempuan. Arah pembangunan nasional: Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara Perlindungan terhadap anak-anak, perempuan, dan kelompok marjinal, dengan arah kebijakan: 1. Memperkuat sistem perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak kekerasan, termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dengan melakukan berbagai upaya pencegahan dan penindakan 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak kekerasan dan perlakuan salah lainnya 3. Peningkatan ketersediaan layanan bantuan hukum bagi kelompok marjinal Buku I, halaman 6-62 – 6-63 5.6 Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi sebagaimana yang disetujui, sesuai Programme of Action of the International Conference on Population and Development serta Beijing Platform for Action berikut dokumen hasil konferensi kajiannya Arah kebijakan dan strategi Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana: 1.Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang merata dan berkualitas, baik antarsektor maupun antara pusat dan daerah, utamanya dalam sistem SJSN Kesehatan, dengan menata fasilitas kesehatan KB Buku I, halaman 6-65 7
  • 8. C. Tantangan Kesehatan Indonesia di Era Agenda Pembangunan Pasca-2015 Pekerjaan Rumah Terkait MDGs Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Angka Kematian Ibu di Indonesia menurun yaitu dari 390 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 1994) menjadi 228 (SDKI, 2007) tetapi kemudian menunjukkan peningkatan menjadi 359 (SDKI, 2012). Temuan statistik ini adalah sebuah anomali karena Indonesia menyatakan proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih meningkat dari 40,70% (1992) menjadi 83,10% (2012) sebagai hasil dari program Bidan Desa yang digalakkan pemerintah sejak 1990. Merujuk pada Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015-2019 yang menetapkan target AKI berada pada angka 306, maka target 3.1 pada Agenda Pembangunan Pasca-2015 sebesar 70/KH pada tahun 2030 dan tidak lebih dari 140 untuk negara manapun, menjadi sangat ambisius. Maka, persoalan peningkatan cakupan persalinan yang tidak diikuti dengan perbaikan kualitas layanan harus segera diatasi. Implementasi arah kebijakan seputar (1) Penguatan pelayanan kesehatan primer, (2) Penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan (continuum of care), dan (3) dan intervensi berbasis resiko kesehatan. Faktor kesehatan Ibu selama kehamilan dan persalinan, akan berkaitan erat dengan kematian neonatal, angka kematian bayi, dan balita, yang tercantum pada Target 3.2. Target 3.3 memvisualisasikan dunia yang bebas dari AIDS dan penyakit menular lainnya sebagai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan. Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengendalikan dan menghentikan tren epidemi HIV dan penyakit menular yang cenderung meningkat melalui sasaran pembangunan RPJMN “meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular”, yang mencantumkan target prevalensi <0,50 persen pada tahun 2019. Perlindungan terhadap anak-anak, perempuan, dan kelompok marjinal menjadi salah bagian dari butir Agenda Pembangunan Nasional “Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara”. Sejalan dengan Target 5.3, perlindungan tersebut dilakukan dengan perkuatan sistem, peningkatan kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan perempuan, serta peningkatan ketersediaan layanan bantuan hukum bagi kelompok marjinal. Konsisten dengan Beijing Platform of Action dan Target 5.6, akses semesta terhadap layanan kesehatan reproduksi tercantum sebagai bagian dari arah kebijakan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana. Tantangan Dunia Kesehatan Masa Depan Salah satu fenomena pembangunan yang berimbas langsung pada capaian indikator kesehatan adalah pergeseran dalam struktur demografi penduduk. Saat ini, pemuda berusia di bawah 24 tahun mencapai jumlah terbesar dalam piramida penduduk, dan akan berpotensi menjadi ‘bonus demografi’ apabila negara berinvestasi untuk memastikan pemudanya tumbuh menjadi produktif dan sehat secara fisik dan mental. Di lain pihak, populasi pun menua seiring perbaikan kualitas layanan kesehatan. Penduduk berusia tua dengan pola hidup yang tidak sehat akan lebih berisiko terjangkit penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, pernafasan, stroke, dan diabetes. Maka Indonesia akan segera berhadapan dengan beban kesehatan ganda, karena permasalahan penyakit menular seperti 8
  • 9. malaria, diare, dan tuberculosis masih belum terselesaikan.6 . Target 3.4 yang sebelumnya tidak menjadi fokus MDGs menjadi salah satu tantangan pembangunan ke depan. Agenda pembangunan yang baru juga mengangkat migrasi sebagai isu yang penting. Urbanisasi menjadi tantangan dalam penyediaan akses terhadap infrastruktur dan layanan kesehatan bagi penduduk wilayah miskin perkotaan, yang kerap memiliki profil kesehatan yang sama buruknya dengan masyarakat miskin pedesaan. Selain itu, kecelakaan lalu lintas diam-diam telah menjadi penyebab kematian kedua tertinggi di Indonesia pada tahun 20157 . Target 3.6 menjadi respon terhadap peningkatan ancaman kesehatan yang semakin meningkat ini8 , karena kondisi kendaraan yang tidak layak, infrastruktur jalanan yang buruk, dan tidak tersedianya tempat pejalan kaki. Tantangan lain yang tercermin didalam Agenda Pembangunan Pasca-2015 adalah munculnya penyakit baru dengan potensi epidemic global, seperti SARS atau virus H7N9 akibat peningkatan migrasi antar negara. Penanggulangan ancaman kesehatan ini membutuhkan kerjasama global dalam peningkatan kapasitas layanan kesehatan antar negara dan integrasi data dan informasi kesehatan. D. Langkah ke Depan: Amunisi untuk Perbaikan Tabel B menunjukkan bahwa hampir seluruh poin dalam Agenda Pembangunan Pasca-2015 telah tercantum dalam RPJMN 2014-2019. Maka jelaslah bahwa tantangan pembangunan kesehatan ke depan tidak lagi berada dalam proses pengarusutamaan Agenda Pembangunan Pasca-2015 kepada agenda pembangunan nasional, melainkan pada tahapan implementasi. Sistem informasi kesehatan nasional Pengelolaan system informasi nasional akan memperbaiki kesenjangan dan memastikan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas yang merata bagi semua tanpa kecuali. Berbagai sumber data terkini termasuk pencatatan sipil dan statistik vital, survei berbasis populasi, dan sistem informasi fasilitas dan administrasi kesehatan menjadi kebutuhan tidak terelakkan. Ketersediaan baseline data terkini yang valid dan reliable akan menjadi modal penting mengukur dari upaya-upaya pemantauan dan evaluasi capaian target pembangunan. Kapasitas kepemimpinan dari lembaga negara yang berwenang untuk pengumpulan dan kompilasi data, analisis dan sintesis, serta diseminasi informasi dari hasil penggunaannya menjadi kunci, selain tentunya komitmen politik dan investasi oleh negara maupun mitra internasional. Mekanisme monitoring dan evaluasi Untuk menjaga momentum, mekanisme monitoring dan evaluasi yang akuntabel perlu dibangun untuk memantau implementasi dan mengukur pencapaian target pembangunan. Pemahaman terhadap relevansi Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan pembangunan nasional Indonesia perlu dimiliki tidak hanya oleh pemerintah dan pemangku kepentingan di 6 Health Sector Review to support RPJM: ‘Changing Demand for Health and Health Services, 2014 7 Health Sector Review to support RPJM: ‘Changing Demand for Health and Health Services, 2014 8 World report on road traffic injury prevention. Geneva, World Health Organization, 2004 9
  • 10. level nasional, namun juga di tingkat lokal dan akar rumput. Untuk memperkuat sistem pelaporan pencapaian pembangunan oleh pemerintah, partisipasi publik dapat memberikan jangkauan yang lebih luas untuk memantau upaya-upaya pembangunan terjad di akar rumput, dan menjadi alat akuntabilitas untuk memastikan upaya pembangunan dinikmati oleh mereka yang paling membutuhkan. Inovasi dan teknologi Berkaca dari implementasi MDGs, banyak negara diprediksi tidak akan mencapai target kesehatan pada tenggat waktu yang ditentukan. Oleh karenanya, diperlukan pendekatan baru untuk mengidentifikasi inovasi-inovasi potensial untuk mempercepat pencapaian target pembangunan Agenda Pembangunan Pasca-2015. Saat ini, inovasi mungkin telah terjadi di banyak tempat di Indonesia. Langkah selanjutnya yang diperlukan adalah menemukannya untuk diangkat dan direplikasi dampaknya dapat terjadi di skala yang lebih besar. Menempatkan fokus kepada solusi kesehatan yang tepat guna dan ekonomis dapat menjadi salah satu strategi yang dilakukan oleh Indonesia mengingat keterbatasan dalam kapasitas fiskal nasional. Inovasi dari sisi teknologi kesehatan dapat membuka peluang signifikan dalam upaya pencegahan, diagnosa, perawatan, manajemen, dan kontrol terhadap penyakit dan kesehatan ibu dan anak. Investasi dalam inovasi yang terkoordinasi, dan mencangkup siklus kehidupan secara keseluruhan, akan menghasilkan dampak berkelanjutan. Penerapan sistem jaminan kesehatan Indonesia membuktikan komitmennya dalam menjaga kesehatan rakyat dengan meluncurkan Jaminan Kesehaan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat pada tahun 2014. UU No. 24/2011 menetapkan cakupan semesta untuk tercapai pada tahun 2019. Skema jaminan kesehatan nasional yang ambisius ini berpotensi mendorong pencapaian target 3.8 di tengah berbagai tantangan dari sisi perluasan kepesertaan dan perbaikan cakupan kesehatan yang dijamin terutama untuk masyarakat miskin pedesaan dan pekerja sector informal. Pendekatan multi-sektor dalam kebijakan dan upaya kesehatan Pendekatan lintas sector menjadi pembelajaran berharga dari implementasi MDGs dan proses penyusunan Agenda Pembangunan Pasca-2015. Indonesia telah membuktikan bahwa isu kesehatan memerlukan pendekatan multi-sektor dan multi-level pemerintahan. Di tengah perbaikan pada sisi ketersediaan tenaga dan fasilitas kesehatan, misalnya, permasalah seputar akses jalan menuju fasilitas layaan kesehatan, ketiadaan sumber air bersih dan rendahnya pengetahuan ibu mengenai kehamilan dan persalinan secara nyata berkontribusi pada tingginya Angka Kematian Ibu. Tanpa perbaikan signifikan pada indikator-indikator pembangunan di luar sektor kesehatan, seperti pendidikan, infrastruktur dan lingkungan maka “kesehatan untuk semua” akan sulit terwujud. Sejalan dengan hal tersebut, perumusan kebijakan publik di setiap sektor pun harus sejalan dengan prinsip paradigma sehat. Keputusan yang memperhitungkan implikasinya pada kesehatan masyarakat akan memastikan bahwa lingkaran upaya pencapaian kesejahteraan tidak terputus. 10