1. PENYULUHAN MENOPAUSE
Di susun oleh :
Raja Pita Afrianti
Riana Putri
Rafita Fenalda
Santi Purwanti
Teta Ernis
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2013/2014
i
2. KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Menopause", yang
menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajarinya
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh
rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
Pekanbaru, November 2013
Penyusun
i
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
i
DAFTAR ISI........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG1 ..................................................................................
1
1.2
TUJUAN .........................................................................................................
1
1.3
METODE PENULISAN .................................................................................
2
1.4
RUMUSAN MASALAH ................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN MENOPAUSE DAN MACAM-MACAMNYA .................
3
2.2
PENYEBAB DAN GEJALA-GEJALA MENOPAUSE ..............................
3
2.3
MENOPAUSE MEMENGARUHI HUBUNGAN WANITA ......................
4
2.4
MENOPAUSE PADA LAKI-LAKI .............................................................
5
2.5
MENCEGAH PEMUNCULAN MENOPAUSE ..........................................
5
2.6
CARA MEMPERLAMBAT DATANGNYA MENOPAUSE .....................
6
BAB III PENUTUP
3.1
KESIMPULAN .............................................................................................
8
3.2
SARAN .........................................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA
ii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Monopouse atau penuaan bukanlah mitos. Keduanya merupakan kenyataan.
Pengalaman perempuan dengan kedua kenyataan tersebut apakah penuh penderitaan atau
tidak, tergantung bagaimana perasaan perempuan mengenai dirinya sendiri.
Setiap perempuan pasti mengalami menopause memasuki usia 50 tahun. Namun dalam
perkembangannya, perempuan berusia 35 tahun pun bisa mengalami menopause atau yang
dikenal dengan istilah menopause dini.
Masa menopause merupakan fase yang selalu terjadi pada wanita yang akan menginjak
umur 44 tahun ke atas dan ditandai dengan berhentinya haid. Terkadang wanita belum siap
untuk menghadapi masa ini karena mereka selalu beranggapan bahwa seorang wanita yang
telah mendapatkan/ mengalami menopause gairah seksualnya juga akan menurun. Keadaan
demikian dipahami sebagian masyarakat kita terutama pada generasi tua bahwa pada
keadaan menopause, wanita sudah tidak boleh melakukan hubungan seks. Hal ini
merupakan sebuah mitos di masyarakat kita.
Ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua.
Misalnya, pada tahun 1915 menopause dikatakan terjadi sekitar umur 44 tahun, sedangkan
pada tahun 1950 pada umur yng mendekati 50 tahun. Penelitian Agoestina pada tahun 1982
di Bandung menunjukkan bahwa pada umur 48 tahun, 50% dari wanita Indonesia telah
mengalami menopause. Dan hal ini yang dikhawatirkan oleh pasangan suami istri pada
umumnya.
1.2
TUJUAN
1. Mengetahui tentang Menopause dan macam-macamnya.
2. Mengetahui penyebab dan gejala-gejala Menopause.
3. Mengetahu pengaruh Menopause terhadap hubungan seksual wanita.
4. Mengetahui apakah menopause bisa terjadi pada laki-laki atau tidak.
5. Mengetahui solusi dari masalah Menopause.
1
5. 1.3
METODE PENULISAN
Penulisan ini berdasarkan pada literatur - literatur yang di ambil dari buku – buku
yang mendukung penulisan.
1.4
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Menopause dan macam-macamnya?
2. Apa penyebab dan gejala-gejala menopause?
3. Apakah Menopause mempengaruhi hubungan seksual wanita?
4. Apakah menopause bisa terjadi pada lelaki atau tidak?
5. Bagaimana cara mencegah pemunculan menopause?
2
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN MENOPAUSE DAN MACAM-MACAMNYA
Kata monopouse berasal dari bahasa Yunani yang berarti “bulan” dan
“penghentian sementara”. Berdasarkan definisinya, kata monopouse itu berarti masa
istirahat. Sebenarnya secara linguistik, istilah yang lebih tepat adalah menocease yang
berarti berhentinya masa menstruasi.
Monopouse ialah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir. Diagnosis menopouse
dibuat setelah terdapat amenovera sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat
didahului oleh siklus haid yang lebih panjang dengan pendarahan yang berkurang. Umur
waktu terjadinya monopouse dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola
kehidupan.
Monopouse rupanya ada hubungannya dengan menarch. Makin dini menarch terjadi, makin
lambat monopause timbul; sebaliknya makin lambat menarch terjadi, makin cepat
menopause timbul. Pada abad ini umumnya nampak bahwa menarch makin dini timbul dan
monopause makin lambat terjadi, sehingga masa reproduksi menjadi lebih panjang.
Walaupun demikian di negara-negara maju rupanya menarch tidak lagi bergeser ke umur
yang lebih muda, tampaknya batas maksimal telah tercapai. Monopause yang artificial
karena operasi atau radiasi pada umumnya menimbulkan keluhan yang lebih banyak
dibandingkan monopause alamiah.
2.2
PENYEBAB DAN GEJALA-GEJALA MENOPAUSE
Untuk memahami mengapa terjadi menopause, mengapa dan bagaimana
menopause itu mempengaruhi perempuan, pertama-tama kita harus memiliki pemahaman
dasar tentang sistem endokrin perempuan. Sistem endokrin adalah sistem yang mengatur
semua zat penting didalam tubuh perempuan yang dikenal sebagai hormon. Dua hormon
penting yang dihasilkan perempuan adalah esterogen dan progesteron. Salah satu bagian
tubuh perempuan yang menghasilkan hormon estrogen adalah indung telur. Keduanya
berfungsi dan diperlukan untuk pelepasan jaringan dinding rahim. Meskipun saling
berhubungan
dan
berkaitan
satu
sama
lain,
hormon-hormon
ini
berbeda.
Salah satu hal istimewa mengenai tubuh perempuan ialah jika salah satu organ melemah
3
7. maka organ yang lain akan membantu. Itu pula yang terjadi dengan persediaan esterogen
perempuan. Ketika indung telur, yang merupakan bagian tubuh yang berhubungan erat
dengan produksi esterogen, kehilangan sel-selnya (sama halnya dengan bagian-bagian lain
dari tubuh kita sejalan dengan bertambahnya usia) maka kelenjar-kelenjar adrenalin akan
mengambil alih sebagian produksi.
Oleh karenanya seorang perempuan yang mengalami menopause bukan berarti otomatis/
langsung menurun gairah seksualnya.
Haid adalah peristiwa yang terjadi secara khas pada individu, baik dalam awal pertama kali
terjadi, dalam siklus, jumlah darah yang keluar, maupun dalam gejala-gejala yang
menyertainya. Demikian pula ketika terjadi menapause akan menimbulkan gejala-gejala
yang berbeda pada tiap orang. Meskipun demikian, dapatlah dikatakan bahwa gejala-gejala
menopause dapat berupa antara lain; insomnia, rasa panas (hot flash), banyak berkeringat,
depresi, berkurangnya daya ingat, sulit menahan dorongan untuk kencing (inkontinensia).
Gejala lain yang menjadi tanda menopause adalah gangguan sembelit, gangguan punggung,
dan
tulang
belulang,
bengkak,
linu
serta
nyeri.
Karena sifat gejala yang berbeda-beda pada tiap orang itu maka ada baiknya jika anda
mencatat tanggal-tanggal haid anda serta gejala-gejala “yang tidak biasa” yang mungkin
terjadi, setelah anda mencapai atau melampaui usia 40 tahun.
2.3
MENOPAUSE MEMENGARUHI HUBUNGAN WANITA
Kehidupan seksual sesuadah menopause ternyata tidak mengalami perubahan
pada 60% perempuan. Dua puluh persen diantaranya mengalami peningkatan keinginan
seksual dan 20% lagi mengalami pengurangan. Karena tidak ada lagi resiko kehamilan,
banyak perempuan mempunyai keinginan seksual yang lebih besar dan bahkan kadang
memperbaiki hubungan antara pasangan. Memang, dalam kenyataannya nafsu seksual tidak
ada hubungannya dengan produksi hormon pada saat atau sesudah menopause.
Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa perempuan masih tetap mempunyai nafsu
seksual sampai pada usia yang lebih tua dibanding kaum laki-laki. Setiap tujuh diantara 10
pasangan di Amerika masih tetap melakukan senggama sesudah usia 60 tahun. Alasan
utama berhentinya kegiatan seksual mereka biasanya disebabkan oleh adanya gangguan
kesehatan, yang biasanya terjadi pada pihak laki-laki. Kendati demikian, sementara
4
8. sebagian perempuan tidak mengalami perubahan pada keinginannya untuk berhubungan
seks, sebagian lainnya tidak peduli jika ia tidak berhubungan dengan pasangannya selama
berbulan-bulan.
2.4
MENOPAUSE PADA LAKI-LAKI
Ternyata tidak hanya perempuan yang mengalami menopause tetapi laki-laki juga
mengalami menopause. Menopause pada laki-laki dinamakan “andropause”. Istilah
andropause pada pria memang memiliki banyak kemiripan dengan menopause yang
dialami wanita. Hanya saja, masalah seputar andropause yang ramai dibicarakan 3 tahun
belakangan ini, masih kontroversial. Pada wanita menopause berarti berhenti haid karena
ovulasi tak terjadi lagi akibat habisnya persediaan sel telur. Pada pria, andropause tak
identik dengan berhentinya produksi sperma. Sebab, secara fisik, sampai usia tua pun,
sperma masih akan tetap di produksi.
2.5
MENCEGAH PEMUNCULAN MENOPAUSE
Tidak semua perempuan yang mengalami menopause memerlukan terapi estrogen
pengganti, sebagian lagi hanya memerlukannya selama beberapa bulan, karena tidak semua
peremuan mengalami gejala menopause yang demikian mengganggu sehingga memerlukan
estrogen pengganti.
Di masyarakat Asia pada umumnya, gejala menopause tidak banyak dikeluhkan
karena secara kultural orang-orang yang menjadi lanjut usia justru mendapatkan kedudukan
sosial yang terhormat. Perempuan yang masih tetap aktif ketika memasuki masa
menopause juga tidak mengalami gejala menopause yang berarti.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat mencegah pemunculan gejala-gejala menopause.
1. Olah Raga (exercising)
Tetap berusaha agar hidup aktif akan menekan gejala insomnia, memperlambat
osteoporosis dan penyakit jantung, dan juga mencegah “hot flashes”.
2. Berhenti Merokok
Merokok sebenarnya ikut mempercepat munculnya menopause. Berhenti merokok
juga akan meringankan gejala-gejala menopause.
5
9. 3. Mengkonsumsi Kalsium
Perempuan, terutama menjelang usia-usia menopause, sebaiknya mengkonsumsi
kalsium sebanyak 1000-1500 gram seharinya. Sebagian besar dapat diperoleh dari
makanan, seperti susu, yoghurt, beberapa jenis sayuran (antara lain brokoli). Kalau
jumlah kalsium dari makanan kurang mencukupi, dapat juga memakan tablet kalsium.
4. Vitamin Tambahan
Sebagian besar vitamin yang diperlukan tubuh sudah diperoleh melalui makanan kita
sehari-hari. Tetapi adakalanya terutama mereka yang aktif, memerlukan juga
tambahan vitamin. Vitamin yang diperlukan antara lain B1, B2, B12, asam folat dan
terutama bagi mereka yang menginjak usia menopause memerlukan vitamin-vitamin
aktioksidan seperti vitamin A dan E.
5. Kedelai
Kedelai mengandung fitoestrogen atau estrogen yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Kedelai dapat kita konsumsi dari kecap, tempe, tahu, tauco atau susu kedelai.
2.6
CARA MEMPERLAMBAT DATANGNYA MENOPAUSE
Datangnya menopause memang tidak dapat dihindari dan itu tidak perlu membuat
diri kita cemas. Tapi ada persiapan-persiapan yang bisa kita lakukan untuk memperlambat
kedatangannya, antara lain:
1. Berolah raga secara teratur
Olah raga selain membantu mengurangi datangnya gejala awal menopause, dapat pula
meningkatkan kekuatan tulang. Mulailah dengan olah raga seperti jalan kaki, jogging,
meditasi dan yoga.
2. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium
Mengkonsumsi makanan seperti susu, keju dan kacang-kacangan dapat mengurangi
kekeroposan tulang.
3. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah-buahan dan sayuran.
Vitamin yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan
kesehatan tubuh.
6
10. 4. Mengurangi konsumsi kopi, teh, minuman soda, dan alcohol.
Minuman ini banyak mengandung kafein yang dapat memperlambat penyerapan
kalsium.
5. Menghindari rokok
6. Merokok dapat menyebabkan terjadinya menopause lebih awal dan memudahkan kita
terkena osteoporosis. Berkurangnya produksi hormon esterogen pada masa menopause
saat ini sudah dapat diantisipasi dengan memberikan hormon estrogen dari luar atau
yang lebih dikenal dengan sebutan hormon replacement therapy.
7
11. BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
1. Menopause adalah berhentinya masa menstruasi pada wanita yang rata-rata umurnya
mencapai 50 tahun dengan rentang antara 48 dan 52 tahun.
2. Penyebab Menopause adalah adanya degenerasi atau penuaan secara alamiah pada
organ reproduksi wanita.
3. Gejala-gejala menopause meliputi rasa panas, sembelit, gangguan tulang, sakit kepala,
bengkak, linu dan rasa nyeri.
4. Nafsu seksual tidak ada hubungannya dengan produksi hormon pada saat atau sesudah
menopause.
5. Menopause tidak dapat dicegah tetapi gejala-gejala menopause dapat ditekan dengan
terapi estetogen pengganti, olah raga, berhenti merokok, mengkonsumsi kalsium,
vitamin tambahan dan kedelai.
3.2
SARAN
Dari sedikit penjelasan diatas, kiranya penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya seorang wanita yang umurnya sudah mendekati 40 tahun harus berolahraga
secara teratur, mengkonsumsi kalsium dan vitamin-vitamin yang berguna bagi tubuh
agar masa menopausenya tidak terlalu cepat.
2. Sebaiknya seorang waniya mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi masa
menopause.
8