SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
D I N A S K E S E H A T AN
Jln El Tari Telp (0382) 21974
M A U M E R E
TOR ( TERM OF REFERENCE )
ORIENTASI GERMAS BAGI TENAGA KESEHATAN
I. LATAR BELAKANG
Negara berkembang termasuk Indonesia mengalami perubahan pola
penyakit dari penyakit tidak menular menjadi penyakit tidak menular.
Perubahan pola penyakit ini disebabkan karena berubahnya perilaku
manusia. Pada era tahun 1990an, penyebab kematian dan kesakitan
terbesar adalah penyakit menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas,
TBC, Diare, dll. Namun sejak tahun 2010, penyebab terbesar kesakitan dan
kematian adalah akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke,
jantung, dan kencing manis. PTM tidak hanya menyerang usia tua tetapi
telah bergeser ke usia muda, terjadi di semua kalangan kaya dan miskin,
tinggal di kota maupun di desa.
Kecenderungan kesakitan dan kematian akibat PTM ini menyebabkan
beban biaya kesehatan semakin tinggi karena penanganannya
membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. Biaya
untuk pengobatan PTM yang sangat besar dapat menyebabkan deficit JKN
dan kemiskinan (pengeluaran katastropik). Selain itu, kecacatan dan
kematian yang disebabkan oleh kasus PTM juga menyebabkan hilangnya
potensi/modal sumber daya manusia dan menurunnya produktivitas
(productivity loss) yang pada akhirnya akan mempengaruhi pembangunan
sosial dan ekonomi.
Meningkatnya PTM berkaitan dengan perubahan gaya hidup
masyarakat yang semakin maju, informasi dan transportasi yang semakin
mudah . Faktor risiko penyebab Penyakit Tidak Menular (PTM) yang terkait
dengan berubahnya gaya hidup masyarakat diantaranya adalah :
 Penduduk kuArang beraktivitas fisik, contohnya banyak menghabiskan
waktu dengan menonton TV, bermain game dan terlalu lama di depan
komputer. Hal ini dapat menyebabkan faktor risiko kegemukan.
 Pola makan yang berubah dimana kecenderungan masyarakat untuk
makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam dan lemak dan
kurang makanan yang berserat seperti buah dan sayur menyebabkan
gangguan pencernaan.
 Faktor risiko selanjutnya adalah minum minuman berakohol. Kebiasaan
minum minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan organ
tubuh dan berisiko kematian.
 Kebiasaan merokok, yang dapat menyebabkan bermacam macam
penyakit di antaranya kanker paru-paru, kanker mulut.
Seiring dengan meningkatkan PTM, angka kesakitan dan kematian
akibat Penyakit Menular (PM) semakin menurun, walaupun prevalensi PM
masih cukup tinggi, salah satunya adalah TBC. Indonesia peringkat
tertinggi kedua jumlah kasus baru TBC di dunia. Sebanyak 290.000 kasus
TBC belum terjangkau dan terdeteksi. Menurut data WHO (2017), saat ini
terdapat 1.020.000 kasus baru TBC. 1 orang dengan TBC aktif dapat
menularkan ke 10-15 orang pertahunnya.
Selain kedua masalah diatas, saat ini Indonesia juga masih
mengalami masalah terkait gizi serius dan cakupan serta mutu imunisasi
yang belum maksimal. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya prevalensi
stunting (anak pendek) pada anak balita, yaitu masih sebesar 37,2 persen
(Riskesdas, 2013) dan sebanyak 1,7 Juta anak yang belum mendapat
imunisasi dan imunisasinya tidak lengkap (Kemenkes, 2014 – 2016).
Stunting balita merupakan gambaran terjadinya gangguan pada
pertumbuhan fisik, pertumbuhan otak/kecerdasan, dan metabolisme
tubuh. Sedangkan bagi anak yang tidak di imunisasi dasar lengkap, berisiko
menimbulkan penyakit, kecacatan dan kematian.
Dengan demikian, stunting dan anak belum diimunisasi atau
imunisasinya tidak lengkap dapat menjadi faktor penghambat dalam
mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
Untuk itu, masalah gizi khususnya stunting serta cakupan dan mutu
imunisasi harus segera ditangani secara serius dengan melibatkan berbagai
pihak, termasuk lintas sektor.
Pemerintah menetapkan gizi masyarakat sebagai salah satu isu
strategis pembangunan nasional. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013
tentang Gerakan Nasional Percepatan Pembagian Gizi dan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 menegaskan kebijakan dan
strategi perbaikan gizi melalui pendekatan multisektor. Fokus perbaikan gizi
diarahkan untuk penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK),
yang dimulai sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia dua tahun.
Perlu upaya yang signifikan untuk menanggulangi kecenderungan
kesakitan dan kematian serta permintaan pelayanan kesehatan yang terus
meningkat. Promotif dan preventif merupakan upaya yang sangat efektif
untuk mencegah meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit
baik menular maupun tidak menular. “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”
(GERMAS) merupakan salah satu upaya promotif-preventif yang dilakukan
melalui pendekatan multi sektor. Tujuan umum dari Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat adalah untuk: (a) menurunkan beban penyakit menular dan
penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan; (b)
menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit; (c) menghindarkan terjadinya penurunan
produktivitas penduduk; dan (d) menghindarkan peningkatan beban
finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan.
Sebagai payung hukum pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat baik di tingkat nasional maupun daerah, telah dikeluarkan Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Inpres tentang Germas tersebut
ditujukan kepada :Para Menteri Kabinet Kerja; Kepala Lembaga Pemerintah
Non Kementerian; Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan; dan Para Gubernur dan Bupati/Walikota. Untuk menetapkan
kebijakan dan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan
kewenangan masing-masing untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat, Instruksi Presiden dapat diikuti dengan penetapan Peraturan
Daerah atau Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota sampai dengan regulasi
di tingkat desa untuk pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di
daerah. Masing-masing. Kementerian/Lembaga juga dapat menyusun
regulasi teknis pelaksanaan kegiatan apabila diperlukan. Untuk
meningkatkan efektifitas gerakan, dalam kerangka perencanaan dan
penganggaran di Kementerian/Lembaga dan dana transfer ke daerah,
gerakan masyarakat sehat dapat diintegrasikan dalam Rencana Kerja
Pemerintah (ditingkat pusat) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah.
Namun sejak GERMAS dikumandangkan tahun 2017, sampai dengan
saat ini belum menggaung sampai ke desa-desa. Hal ini dapat terjadi
karena tenaga kesehatan belum semuanya memahami tentang GERMAS.
Untuk itu kegiatan ini dirasa penting demi memberi pemahaman GERMAS
kepada tenaga Kesehatan agar dapat melanjutkan komunikasi Informasi
Edukasi kepada masyarakat terkait GERMAS.
II. Tujuan
Membangun komitmen bersama dalam mendukung mendukung
program gerakan masyarakat hidup sehat
III. Dasar Hukum
1. Undang–Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah–daerah Tingkat II dalam Wilayah–wilayah daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tazhun 2014 tentan Perubahan
Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tantan Pemerintah
Daerah;
3. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4 Inpres Nomor 01 tahun 2017 Tentang Gerakan masyarakat Hidup
Sehat
5 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;
6 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Pedoman pelaksanan GERMAS
7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 694)
8 Permekenkes Nomor 8 tahun 2018 Tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
9 Peraturan daerah Kabupaten Sikka Nomor 03 Tahun 2019 Tentang
RPJMND Kabupaten Sikka Tahun 2018 – 2023
10 Peraturan Bupati Sikka Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Rencana
Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2018 – 2023
11 Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sikka
(Lembaran daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 98);
12 Peraturan Bupati Sikka Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata Kerja Dinas
Kesehatan;
13 DPA BOK DinasKesehatan Tahun 2020
IV. Tempat dan Waktu Pertemuan :
a. Tempat : Aula AlmaWairklau
b. Waktu : 02 Desember 2020
V. Peserta/sasaran
VI. Biaya :
 BOK Tahun 2020
VII. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat untuk dilaksanakan
Maumere, 20 November 2020
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Martina Pali.SST,M.Kes
NIP 1971…….
PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
DINAS KESEHATAN
JALAN ELTARI NO : ~ TELP / FAX NO : 0382
21974
M A U M E R E
KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIKKA
NOMOR DINKES.KESMAS /138 /XI/ TAHUN 2020
TENTANG
PENUNJUKAN NARASUMBER, MODERATOR, INSTRUKTUR
ORIENTASI GERAKAN MASYARAKAT BAGI TENAGA KESEHATAN
PUSKESMAS
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai Program Indonesia Sehat
perlu melakukan Rapat Koordinasi Teknis Bidang
Kesehatan Masyarakat;
b. bahwa dalam rangka upaya strategis percepatan program
kesehatan masyarakat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka tentang
Penunjukan Narasumber pada Kegiatan Rapat Koordinasi
Teknis Bidang Kesehatan;
Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II dalam Wilayah–
wilayah daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tazhun 2014 tentan Perubahan Atas Undang-undang Nomor
23 Tahun 2014 tantan Pemerintah Daerah;
3. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
4 Inpres Nomor 01 tahun 2017 Tentang Gerakan masyarakat
Hidup Sehat
5 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;
6 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Pedoman
pelaksanan GERMAS
7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694)
8 Permekenkes Nomor 8 tahun 2018 Tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
9 Peraturan daerah Kabupaten Sikka Nomor 03 Tahun 2019
Tentang RPJMND Kabupaten Sikka Tahun 2018 - 2023
10 Peraturan Bupati Sikka Nomor 12 Tahun 2019 Tentang
Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Sikka
Tahun 2018 – 2023
11 Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 13 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Sikka (Lembaran daerah Kabupaten Sikka Tahun
2016 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor
98);
12 Peraturan Bupati Sikka Nomor 29 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
tata Kerja Dinas Kesehatan;
13 DPA BOK DinasKesehatan Tahun 2020
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Menunjuk Nara sumber dalam Rapat Koordinasi Teknis
Bidang Kesehatan Masyarakat sebagaimana tercantum
dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini;
KEDUA : Nara Sumber sebagaimana dimaksud pada dictum
kesatu ini mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Nara sumber bertugas untuk mempersiapkan dan
mempelajari materi, mengevaluasi proses dan hasil
belajar peserta dan menyampaikan dan melaporkan
hasil evaluasi pimpinan peserta kepada institusi
pelaksana
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkan keputusan
ini diatur berdasarkan Dokumen Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka
Tahun Anggaran 2020
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
KELIMA : Dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di Maumere
Pada tanggal 10 November 2020
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka
Petrus Herlemus,SSi,Apt
Pembina Tkt I
NIP. 19711214 200112 1005
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIKKA
NOMOR : DINKES.KESMAS/ 138 /XI/ 2020
TANGGAL : 10 November 2020
PENUNJUKAN NARASUMBER ,MODERATOR DAN INSTRUKTUR
ADVOKASI GERMASBAGI TENAGA KESEHATANPUSKESMAS TAHUN 2020
No Nama/Golongan Jabatan Dinas
Kedudukan
dalam tim
Honor/
Kegiatan/jam
1 Petrus
Herlemus,SSi,Apt
Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten Sikka
Nara
Sumber
Rp.600.000
2 Martina
Pali,SST,M.Kes
Kepala Bidang
Kesmas Dinkes
Sikka
Instruktur Rp.250.000
3 Helena Kidi
Labot,SST,M.Kes
Kepala Seksi
Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan
Masyarakat
Instruktur Rp.250.000
4 Hilarius Yosep
Gudipung
Pelaksana Moderator Rp. 250.000
Ditetapkan di Maumere
Pada tanggal 10 Noveember 2020
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka
Petrus Herlemus,SSi,Apt
Pembina Tkt I
NIP. 19711214 200112 1005

More Related Content

What's hot

SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMASSismiati bulu
 
Indikator strata-posyandu - copy
Indikator strata-posyandu - copyIndikator strata-posyandu - copy
Indikator strata-posyandu - copymoh ramli
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataNeneng Holifah
 
RPK promkes.docx
RPK promkes.docxRPK promkes.docx
RPK promkes.docxpmakahina
 
Portofolio perawat gigi 2019
Portofolio perawat gigi 2019Portofolio perawat gigi 2019
Portofolio perawat gigi 2019miming80
 
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Muh Saleh
 
PPT LOKMIN TRI 1 2022.pptx
PPT LOKMIN TRI 1 2022.pptxPPT LOKMIN TRI 1 2022.pptx
PPT LOKMIN TRI 1 2022.pptxMaritengngaeDesa
 
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptxKelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptxshofi48
 
rembuk stunting.pptx
rembuk stunting.pptxrembuk stunting.pptx
rembuk stunting.pptxdatangawen
 
Trend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutuTrend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutuArmin Kobain
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeNataliananovita
 

What's hot (20)

SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 
Indikator strata-posyandu - copy
Indikator strata-posyandu - copyIndikator strata-posyandu - copy
Indikator strata-posyandu - copy
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
 
RPK promkes.docx
RPK promkes.docxRPK promkes.docx
RPK promkes.docx
 
KAK Jambore Kader.docx
KAK Jambore Kader.docxKAK Jambore Kader.docx
KAK Jambore Kader.docx
 
Kak sdidtk
Kak sdidtkKak sdidtk
Kak sdidtk
 
Rekomendasi ukom
Rekomendasi ukom Rekomendasi ukom
Rekomendasi ukom
 
Portofolio perawat gigi 2019
Portofolio perawat gigi 2019Portofolio perawat gigi 2019
Portofolio perawat gigi 2019
 
RUK-RPK
RUK-RPK RUK-RPK
RUK-RPK
 
297177799 sop-promkes
297177799 sop-promkes297177799 sop-promkes
297177799 sop-promkes
 
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
 
PPT LOKMIN TRI 1 2022.pptx
PPT LOKMIN TRI 1 2022.pptxPPT LOKMIN TRI 1 2022.pptx
PPT LOKMIN TRI 1 2022.pptx
 
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptxKelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
 
rembuk stunting.pptx
rembuk stunting.pptxrembuk stunting.pptx
rembuk stunting.pptx
 
Notulen minilok benar
Notulen minilok benarNotulen minilok benar
Notulen minilok benar
 
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKMTUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
 
4. program kespro (1)
4. program kespro (1)4. program kespro (1)
4. program kespro (1)
 
Trend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutuTrend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutu
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 oke
 

Similar to Tor orientasi germas bagi nakes

Kmk no. 293 ttg eliminasi malaria di indonesia
Kmk no. 293 ttg eliminasi malaria di indonesiaKmk no. 293 ttg eliminasi malaria di indonesia
Kmk no. 293 ttg eliminasi malaria di indonesiagiantolala
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasBambang Narmada
 
1 Jakstra Pk
1  Jakstra Pk1  Jakstra Pk
1 Jakstra Pkramli ma
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
Kepmenkes  no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi MalariaKepmenkes  no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malariahersu12345
 
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copyMulti Irawati
 
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaidswidiaadiratna0205
 
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaidsAryadi Ibnie
 
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaidsSesanti Hastering
 
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsPmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsppidkemenkes
 
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
 
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanMusrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanBudi Perdana
 
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanKajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanTrisna Nurdiaman
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Muh Saleh
 
NOTULEN Talk Show.docx
NOTULEN Talk Show.docxNOTULEN Talk Show.docx
NOTULEN Talk Show.docxErnamaiYanti
 
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptx
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptxKebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptx
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptxSitiNurAsiahmuminin
 

Similar to Tor orientasi germas bagi nakes (20)

Kmk no. 293 ttg eliminasi malaria di indonesia
Kmk no. 293 ttg eliminasi malaria di indonesiaKmk no. 293 ttg eliminasi malaria di indonesia
Kmk no. 293 ttg eliminasi malaria di indonesia
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenas
 
1 Jakstra Pk
1  Jakstra Pk1  Jakstra Pk
1 Jakstra Pk
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
Kepmenkes  no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi MalariaKepmenkes  no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
 
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids copy
 
Tb.pdf
Tb.pdfTb.pdf
Tb.pdf
 
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
 
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
 
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaids
 
Pmk no. 21 thn 2013 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21  thn 2013 ttg penanggulangan hiv dan aidsPmk no. 21  thn 2013 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 thn 2013 ttg penanggulangan hiv dan aids
 
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsPmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
 
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
 
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanMusrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
 
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanKajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
 
NOTULEN Talk Show.docx
NOTULEN Talk Show.docxNOTULEN Talk Show.docx
NOTULEN Talk Show.docx
 
Kak germas
Kak germasKak germas
Kak germas
 
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptx
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptxKebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptx
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang penanggulangan penyakit HIV.pptx
 

Tor orientasi germas bagi nakes

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA D I N A S K E S E H A T AN Jln El Tari Telp (0382) 21974 M A U M E R E TOR ( TERM OF REFERENCE ) ORIENTASI GERMAS BAGI TENAGA KESEHATAN I. LATAR BELAKANG Negara berkembang termasuk Indonesia mengalami perubahan pola penyakit dari penyakit tidak menular menjadi penyakit tidak menular. Perubahan pola penyakit ini disebabkan karena berubahnya perilaku manusia. Pada era tahun 1990an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas, TBC, Diare, dll. Namun sejak tahun 2010, penyebab terbesar kesakitan dan kematian adalah akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung, dan kencing manis. PTM tidak hanya menyerang usia tua tetapi telah bergeser ke usia muda, terjadi di semua kalangan kaya dan miskin, tinggal di kota maupun di desa. Kecenderungan kesakitan dan kematian akibat PTM ini menyebabkan beban biaya kesehatan semakin tinggi karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. Biaya untuk pengobatan PTM yang sangat besar dapat menyebabkan deficit JKN dan kemiskinan (pengeluaran katastropik). Selain itu, kecacatan dan kematian yang disebabkan oleh kasus PTM juga menyebabkan hilangnya potensi/modal sumber daya manusia dan menurunnya produktivitas (productivity loss) yang pada akhirnya akan mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi. Meningkatnya PTM berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin maju, informasi dan transportasi yang semakin mudah . Faktor risiko penyebab Penyakit Tidak Menular (PTM) yang terkait dengan berubahnya gaya hidup masyarakat diantaranya adalah :  Penduduk kuArang beraktivitas fisik, contohnya banyak menghabiskan waktu dengan menonton TV, bermain game dan terlalu lama di depan komputer. Hal ini dapat menyebabkan faktor risiko kegemukan.  Pola makan yang berubah dimana kecenderungan masyarakat untuk makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam dan lemak dan kurang makanan yang berserat seperti buah dan sayur menyebabkan gangguan pencernaan.
  • 2.  Faktor risiko selanjutnya adalah minum minuman berakohol. Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan berisiko kematian.  Kebiasaan merokok, yang dapat menyebabkan bermacam macam penyakit di antaranya kanker paru-paru, kanker mulut. Seiring dengan meningkatkan PTM, angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular (PM) semakin menurun, walaupun prevalensi PM masih cukup tinggi, salah satunya adalah TBC. Indonesia peringkat tertinggi kedua jumlah kasus baru TBC di dunia. Sebanyak 290.000 kasus TBC belum terjangkau dan terdeteksi. Menurut data WHO (2017), saat ini terdapat 1.020.000 kasus baru TBC. 1 orang dengan TBC aktif dapat menularkan ke 10-15 orang pertahunnya. Selain kedua masalah diatas, saat ini Indonesia juga masih mengalami masalah terkait gizi serius dan cakupan serta mutu imunisasi yang belum maksimal. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya prevalensi stunting (anak pendek) pada anak balita, yaitu masih sebesar 37,2 persen (Riskesdas, 2013) dan sebanyak 1,7 Juta anak yang belum mendapat imunisasi dan imunisasinya tidak lengkap (Kemenkes, 2014 – 2016). Stunting balita merupakan gambaran terjadinya gangguan pada pertumbuhan fisik, pertumbuhan otak/kecerdasan, dan metabolisme tubuh. Sedangkan bagi anak yang tidak di imunisasi dasar lengkap, berisiko menimbulkan penyakit, kecacatan dan kematian. Dengan demikian, stunting dan anak belum diimunisasi atau imunisasinya tidak lengkap dapat menjadi faktor penghambat dalam mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Untuk itu, masalah gizi khususnya stunting serta cakupan dan mutu imunisasi harus segera ditangani secara serius dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk lintas sektor. Pemerintah menetapkan gizi masyarakat sebagai salah satu isu strategis pembangunan nasional. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Pembagian Gizi dan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 menegaskan kebijakan dan strategi perbaikan gizi melalui pendekatan multisektor. Fokus perbaikan gizi diarahkan untuk penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), yang dimulai sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia dua tahun. Perlu upaya yang signifikan untuk menanggulangi kecenderungan kesakitan dan kematian serta permintaan pelayanan kesehatan yang terus meningkat. Promotif dan preventif merupakan upaya yang sangat efektif untuk mencegah meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit baik menular maupun tidak menular. “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”
  • 3. (GERMAS) merupakan salah satu upaya promotif-preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi sektor. Tujuan umum dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah untuk: (a) menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan; (b) menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit; (c) menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan (d) menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan. Sebagai payung hukum pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat baik di tingkat nasional maupun daerah, telah dikeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Inpres tentang Germas tersebut ditujukan kepada :Para Menteri Kabinet Kerja; Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan; dan Para Gubernur dan Bupati/Walikota. Untuk menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Instruksi Presiden dapat diikuti dengan penetapan Peraturan Daerah atau Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota sampai dengan regulasi di tingkat desa untuk pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di daerah. Masing-masing. Kementerian/Lembaga juga dapat menyusun regulasi teknis pelaksanaan kegiatan apabila diperlukan. Untuk meningkatkan efektifitas gerakan, dalam kerangka perencanaan dan penganggaran di Kementerian/Lembaga dan dana transfer ke daerah, gerakan masyarakat sehat dapat diintegrasikan dalam Rencana Kerja Pemerintah (ditingkat pusat) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah. Namun sejak GERMAS dikumandangkan tahun 2017, sampai dengan saat ini belum menggaung sampai ke desa-desa. Hal ini dapat terjadi karena tenaga kesehatan belum semuanya memahami tentang GERMAS. Untuk itu kegiatan ini dirasa penting demi memberi pemahaman GERMAS kepada tenaga Kesehatan agar dapat melanjutkan komunikasi Informasi Edukasi kepada masyarakat terkait GERMAS.
  • 4. II. Tujuan Membangun komitmen bersama dalam mendukung mendukung program gerakan masyarakat hidup sehat III. Dasar Hukum 1. Undang–Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II dalam Wilayah–wilayah daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tazhun 2014 tentan Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tantan Pemerintah Daerah; 3. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4 Inpres Nomor 01 tahun 2017 Tentang Gerakan masyarakat Hidup Sehat 5 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193; 6 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Pedoman pelaksanan GERMAS 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694) 8 Permekenkes Nomor 8 tahun 2018 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan 9 Peraturan daerah Kabupaten Sikka Nomor 03 Tahun 2019 Tentang RPJMND Kabupaten Sikka Tahun 2018 – 2023 10 Peraturan Bupati Sikka Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2018 – 2023
  • 5. 11 Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sikka (Lembaran daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 98); 12 Peraturan Bupati Sikka Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata Kerja Dinas Kesehatan; 13 DPA BOK DinasKesehatan Tahun 2020 IV. Tempat dan Waktu Pertemuan : a. Tempat : Aula AlmaWairklau b. Waktu : 02 Desember 2020 V. Peserta/sasaran VI. Biaya :  BOK Tahun 2020 VII. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan ini dibuat untuk dilaksanakan Maumere, 20 November 2020 Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Martina Pali.SST,M.Kes NIP 1971…….
  • 6. PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA DINAS KESEHATAN JALAN ELTARI NO : ~ TELP / FAX NO : 0382 21974 M A U M E R E KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIKKA NOMOR DINKES.KESMAS /138 /XI/ TAHUN 2020 TENTANG PENUNJUKAN NARASUMBER, MODERATOR, INSTRUKTUR ORIENTASI GERAKAN MASYARAKAT BAGI TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai Program Indonesia Sehat perlu melakukan Rapat Koordinasi Teknis Bidang Kesehatan Masyarakat; b. bahwa dalam rangka upaya strategis percepatan program kesehatan masyarakat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka tentang Penunjukan Narasumber pada Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Bidang Kesehatan; Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II dalam Wilayah– wilayah daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tazhun 2014 tentan Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tantan Pemerintah Daerah;
  • 7. 3. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4 Inpres Nomor 01 tahun 2017 Tentang Gerakan masyarakat Hidup Sehat 5 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193; 6 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Pedoman pelaksanan GERMAS 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694) 8 Permekenkes Nomor 8 tahun 2018 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan 9 Peraturan daerah Kabupaten Sikka Nomor 03 Tahun 2019 Tentang RPJMND Kabupaten Sikka Tahun 2018 - 2023 10 Peraturan Bupati Sikka Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2018 – 2023 11 Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sikka (Lembaran daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 98); 12 Peraturan Bupati Sikka Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata Kerja Dinas Kesehatan; 13 DPA BOK DinasKesehatan Tahun 2020
  • 8. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Menunjuk Nara sumber dalam Rapat Koordinasi Teknis Bidang Kesehatan Masyarakat sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini; KEDUA : Nara Sumber sebagaimana dimaksud pada dictum kesatu ini mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Nara sumber bertugas untuk mempersiapkan dan mempelajari materi, mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta dan menyampaikan dan melaporkan hasil evaluasi pimpinan peserta kepada institusi pelaksana KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkan keputusan ini diatur berdasarkan Dokumen Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Tahun Anggaran 2020 KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. KELIMA : Dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya Ditetapkan di Maumere Pada tanggal 10 November 2020 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus,SSi,Apt Pembina Tkt I NIP. 19711214 200112 1005
  • 9. LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIKKA NOMOR : DINKES.KESMAS/ 138 /XI/ 2020 TANGGAL : 10 November 2020 PENUNJUKAN NARASUMBER ,MODERATOR DAN INSTRUKTUR ADVOKASI GERMASBAGI TENAGA KESEHATANPUSKESMAS TAHUN 2020 No Nama/Golongan Jabatan Dinas Kedudukan dalam tim Honor/ Kegiatan/jam 1 Petrus Herlemus,SSi,Apt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Nara Sumber Rp.600.000 2 Martina Pali,SST,M.Kes Kepala Bidang Kesmas Dinkes Sikka Instruktur Rp.250.000 3 Helena Kidi Labot,SST,M.Kes Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Instruktur Rp.250.000 4 Hilarius Yosep Gudipung Pelaksana Moderator Rp. 250.000 Ditetapkan di Maumere Pada tanggal 10 Noveember 2020 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus,SSi,Apt Pembina Tkt I NIP. 19711214 200112 1005