3. 1. Biografi Parson
Lahir di Spring tahun 1902, Colorado, Berasal dari keluarga yang religius dan intelektual.
Menempuh pendidikannya di Universitas Amherst , Sekolah Ekonomi London dan Heidelberg, Jerman.
Tahun 1927 ia mengajar di Hardvard University.
Tahun 1949 ia menjadi presiden The American Sociological Association.
Karya terpentingnya adalah :
1. The Structur of Social Action (1937),
2. The Social System (1951),
3. Toward a General Teori Action (1971)
4. The System of Modern societies (1971).
3
4. 2. Asumsi Pemikiran
1) Sistem memiliki keteraturan dan bagian-bagian yang tergantung.
2) Sistem cenderung bergerak ke arah mempertahankan keteraturan diri atau
keseimbangan.
3) Sistem mungkin statis atau bergerak dalam proses perubahan teratur.
4) Sifat dasar bagian suatu sistem berpengaruh terhadap bentuk bagian-
bagian lain.
5) Sistem memelihara batas-batas dengan lingkungannya.
6) Alokasi integrasi merupakan proses fundamental yang diperlukan untuk
memelihara keseimbangan sistem.
7) Sistem cenderung menuju kearah pemeliharaan keseimbangan diri.
4
5. 3. Teori Struktural Fungsional Parson
Menurut Parson Sistem cenderung bergerak ke arah mempertahankan
keteraturan diri atau keseimbangan (equilibrium).
Suatu masyarakat akan tetap survive apabila di dalamnya terdapat empat
fungsi berikut :
1. Adaptation
2. Goal Attainment
3. Integration
4. Latency
Ketika perubahan sosial terjadi, maka umumnya masyarakat itu tumbuh dengan
kemampuan yang lebih baik dalam menanggulangi masalah.
5
6. Sistem Struktur Tindakan
Adaptation
(organisme Perilaku)
Goal Attainment
(Sistem Kepribadian)
Integration
(Sistem Sosial)
Latency
(Sistem Kultural)
6
Organisme perilaku melaksanakan fungsi adaptasi dengan cara menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan juga mengubah lingkungan eksternalnya.
sistem kepribadian berfungsi untuk melaksanakan fungsi pencapaian tujuan dengan
menetapkan tujuan sistem dan memobilisasi sumberdaya untuk mencapainya.
Sistem sosial menanggulangi fungsi integrasi dengan mengendalikan bagian-bagian yang
menjadi komponennya.
sistem kultural melaksanakan fungsi pemeliharaan pola dengan cara menyediakan
seperangkat nilai dan norma yang memotivasi aktor untuk bertindak.
1
2
3
4
7. Subsistem dalam Masyarakat
Menurut Fungsi
7
1. Ekonomi adalah subsistem yang melaksanakan fungsi adaptasi (menyesuaikan
diri) terhadap lingkungan melalui tenaga kerja, produksi dan alokasi
2. Pemerintah (polity) melaksanakan fungsi pencapaian tujuan dengan mengejar
tujuan-tujuan kemasyarakatan serta memobilisasi aktor dan sumberdaya untuk
mencapai tujuan.
3. Komunitas masyarakat melaksanakan fungsi integrasi dengan cara
mengkoordinasikan berbagai komponen kemasyarakatan, misalnya hukum.
4. Sistem fiduciary (seperti sekolah, keluarga) menangani fungsi pemeliharaan pola
(latency) melalui proses sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai dan norma-norma.
8. Koherensi Konsep Teori 8
Adaptation
Goal attainment
integration
Latency
Organisme Perilaku
Sistem Kepribadian
Sistem Sosial
Sistem Kultural
Sistem Ekonomi
Sistem Pemerintahan
Komunitas masyarakat (hukum)
Sistem fiduracy (sekolah, keluarga)
1.
2.
3.
4.
9. Kritik 9
1. Talcot Parson dianggap sangat konservatif karena terlalu berorientasi statis kepada
keteraturan dalam masyarakat. (sayap sosiologi radikal Amerika Serikat).
2. Robert K. Merton - fungsionalisme struktural Parson hanya memperhatikan aspek
fungsional saja tanpa melihat aspek disfungsional.
3. George Ritzer menyatakan bahwa ke-empat sistem tindakan yang dikemukakan oleh
Talcot Parson (AGIL) sebenarnya tidak muncul dalam kehidupan nyata, namun tidak
lebih dari hanya sekedar peralatan analisis untuk menganalisis kehidupan nyata. (Ritzer,
31)
4. Menurut kami, terdapat kekaburan dalam penjelasan mengenai hubungan dialektik
antara fungsi goal attainment yang dilaksanakan oleh “pemerintah” dengan konsep
“sistem kepribadian” yg merujuk pada sistem orientasi dan motivasi tindakan yang
dibentuk oleh lingkungan sosial.
10. Analisis dan Kesimpulan
Latar belakang kehidupan pendidikan Parson dari bidang biologis menjadikan
pemikirannya berbau organisme biologis. Hal itu dibuktikan dengan penekankan
konsep adaptasi aspek esensial dalam “paradigma perubahan evolusionernya”.
Perpindahannya ke Heidelberg Jerman membuat struktural fungsional mendapat
pengaruh dari Max Weber. Hal tersebut dibuktikan dengan konsep sistem struktur
tindakannya. Meskipun ia menganalisis sistem sosial, tetapi ia tidak mengabaikan
masalah hubungan antara aktor dengan struktur sosial.
Asumsinya mengenai kecenderungan masyarakat untuk bergerak ketitik
keseimbangan (equilibrium) membuatnya dianggap sebagai tokoh konservatif.
Parson juga memandang bahwa sistem sosial masyarakat akan tetap survive selama
memiliki fungsi adaptation, goal attainment, integratin dan latency. Namun, Ritzer
memandang ke-empat fungsi tersebut sebagai alat analisis kehidupan nyata saja.
10