Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
More Related Content
Similar to Millennium_Developmentsljflksjlfslfjslj_Goals.ppt
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. 2
Millenium Development Goals
(MDGs)
Merupakan paradigma pembangunan global yang disepakati
oleh 189 negara anggota PBB dalam KTT Millenium PBB
September 2000
Legalisasi sebagai Keputusan PBB tentang Deklarasi
Millenium PBB (United Nations Millennium Declaration)
Menghimpun komitmen para pemimpin dunia untuk
menangani issu : perdamaian, pembangunan, hak azasi dan
kebebasan fundamental. Fokus utama : pembangunan dalam
tenggat waktu tertentu dan kemajuan yang terukur.
Puncak dari rentetan gagasan dunia melalui berbagai
pertemuan :
Club of Rome
KTT Bumi di Rio de Janero
Konferensi Kependudukan dan Pembangunan
Konferensi Gender dan Pemberdayaan Perempuan
dll
3. 3
Mengapa Harus Ada MDG ?
1. Bantuan – bantuan internasional sering tidak
memenuhi sasaran untuk membantu perbaikan
kondisi kehidupan
2. Diperlukan kesepakatan pencapaian
pembangunan yang dirumuskan secara
kuantitatif dalam waktu tertentu sehingga
pembangunan lebih fokus
3. Mempersiapkan kerangka pembangunan yang
lebih terintegrasi dengan orientasi pencapaian
yang jelas
4. Menjadi dasar untuk memobilisasi sumberdaya
guna investasi pembangunan manusia
5. PBB dapat memberi pengaruh dan advokasi
secara netral guna mendorong perubahan
4. 4
MDGs
Arah pembangunan yang disepakati secara
global :
1. Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan berat
2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
4. Menurunkan kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan maternal
6. Melawan penyebaran HIV/AIDS dan penyakit
kronis lainnya
7. Menjamin keberlangsungan lingkungan
8. Mengembangkan kemitraan global untuk
pembangunan
5. 5
MDGs di Indonesia
Sebagai bentuk orientasi pembangunan, MDGs
sesungguhnya telah dipraktekkan oleh
Pemerintah Indonesia semenjak lama bahkan
mulai pada tahun 50-an
1956 – 1960, Garis – garis Besar Rencana
Pembangunan Lima Tahun
1961 – 1969, Pokok – Pokok Pembangunan Nasional
Semesta Berencana
1970 – 1998, Rencana Pembangunan Lima Tahun
(Repelita)
1998 – 2004, masa transisi
2004 - , Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN)
Selama 40 tahun terakhir, Indonesia konsisten
dengan tujuan MDGs (No. 1 s/d 8)
7. 7
Pembangunan Nasional
Pada hakekatnya adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
masyarakat yang mencakup semua dimensi dan
aspek kehidupan
Kemajuan yang di capai a.l. :
Pendapatan per kap : $ 1.185 (2004) → $ 2.271
(2008)
HDI : 0, 697 (2003) → 0, 734 (2007)
Kemiskinan : 16,7% (2004) → 14,1% (2009)
AKI per 100.000 lh : 307 (2003) → 228 (2007)
AKB per 1000 lh : 35 (2003) → 34 (2007)
UHH, tahun : 69,4 (2005) → 70,5 (2007)
8. 8
Tujuan, Target dan Indikator
MDGs Indonesia (1990 – 2015)
Tujuan 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
Target 1 : Menurunkan proporsi pendudukan yang tingkat
pendapatannya di bawah $ 1 per hari menjadi setengahnya
Target 2 : Menurunkan proporsi penduduk yang
menderita kelaparan menjadi setengahnya
Tujuan 2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
Target 3 : Menjamin semua anak, dimanapun, laki – laki maupun
perempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar
Tujuan 3. Mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan.
Target 4 : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat
pendidikan dasar dan lanjutan dan di semua jenjang pendidikan
9. 9
Tujuan, Target,….
Tujuan 4. Menurunkan angka kematian anak
Target 5 : Menurunkan kematian balita sebesar
dua-pertiganya
Tujuan 5. Meningkatkan kesehatan ibu
Target 6 : Menurunkan angka kematian ibu
sebesar tiga-perempatnya
Tujuan 6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan
penyakit menular lainnya
Target 7 : Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan
mulai menurunnya jumlah kasus baru
Target 8 : Mengendalikan penyakit malaria dan mulai
menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit
menular lainnya
10. 10
Tujuan, Target,….
Tujuan 7. Memastikan kelestarian lingkungan
hidup
Target 9 : Memadukan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan dengan kebijakan dari program
nasional serta mengembalikan sumber daya
lingkungan yang hilang
Target 10 : menurunkan proporsi penduduk tanpa
akses terhadap sumber air minum yang aman dan
berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar sebesar
separuhnya
Target 11 : mencapai perbaikan yang berarti dalam
kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh
Tujuan 8. Membangun kemitraan global untuk
pembangunan
Terdapat 4 target terutama tentang legislasi dan
kerjasama internasional
11. 11
Kesehatan & Kependudukan
MDGs meliputi indikator :
1. Persentase balita yang mengalami gizi buruk
2. Persentase balita yang mengalami gizi kurang
3. AKB
4. AKBA
5. AKI
6. Proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga
kesehatan
7. Proporsi wanita 15 - 49 tahun berstatus kawin
yang sedang menggunakan alat KB
8. Prevalensi HIV/AID
12. 12
9. Penggunaan kondom pada hubungan seks
berisiko
10. Penggunaan kondom pada pemakai
kontrasepsi
11. Persentase penduduk usia muda yang
mempunyai pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS
12. Prevalensi Malaria
13. Prevalensi tuberkulosa
14. Angka penemuan pasien tuberkulosa
15. Angka keberhasilan pengobatan pasien
tuberkulosa
16. Proporsi RT dengan sumber air
17. Proporsi RT dengan akses sanitasi dasar
13. 13
Tantangan Pembangunan Kesehatan
(RPJMN 2010 – 2014)
1. Status kesehatan ibu dan anak masih rendah
2. Status gizi masyarakat masih rendah
3. Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit masih
tinggi
4. Ketersediaan tenaga masih terbatas
5. Ketersediaan obat dan pengawasan obat makanan
masih terbatas
6. Pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan
perlindungan jaminan kesehatan terbatas
7. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan belum optimal
8. Manajemen pembangunan kesehatan belum effektif
9. Kesenjangan status kesehatan dan gizi masyarakat
antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi masih
lebar
10. Akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan yang berkualitas masih rendah
14. 14
Tantangan Kesehatan
(RPJMN 2010 – 2014)
Tantangan strategis lain yang perlu mendapat
perhatian dalam pembangunan kesehatan mencakup
upaya percepatan pencapaian sasaran MDGs, adaptasi
dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim global
(climate change) di bidang kesehatan, respons terhadap
pemberlakuan pasar bebas, penguatan desentralisasi di
bidang kesehatan, serta mempersempit disparitas status
kesehatan antar wilayah, antar tingkat sosial ekonomi
dan gender
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
yang memadai untuk merespons dinamika karakteristik
penduduk dan kondisi geografis
15. 15
Tantangan Kependudukan
(RPJMN 2010 – 2014)
1. Laju pertumbuhan dan jumlah pertambahan
penduduk masih tinggi
2. Disparitas TFR masih tinggi
3. Pemakaian kontrasepsi masih rendah
4. Unmet need masih tinggi
5. Pengetahuan dan kesadaran remaja dan
pasangan usia subur tentang KB dan kesehatan
reproduksi masih rendah
6. Partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja
belum optimal
7. Pembinaan dan kemandirian peserta KB belum
optimal
17. 17
AKB negara tetangga
AKB per 1000 kelahiran hidup th 2002 -2003
Singapura – 3
Brunei – 8
Malaysia – 10
Vietnam – 18
Thailand – 20
Indonesia – 35
Indonesia cenderung bertambah baik
19. 19
Sebab - Kematian
Bayi : Ibu :
Infeksi saluran nafas Perdarahan
Komplikasi perinatal Eklampsia
Diare Partus lama
Komplikasi Aborsi
Balita : Infeksi
Penyakit saluran nafas
Diare
Tifus
Sebagian besar kematian dapat dicegah.
Teknologi intervensi sudah tersedia. Penting
akses pada pelayanan kesehatan.
20. 20
Gambar II.6. Kecenderungan Kurang Gizi Anak-anak Berusia di
Bawah Lima Tahun (Gizi Kurang dan Gizi Buruk) 1989-2005*
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1989 1992 1995 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
gizi kurang gizi buruk kurang gizi
21. 21
Gambar II.22. Tren Angka Kematian Bayi dan Balita (1991-
2007)
0
20
40
60
80
100
1990 1994 1996 2000 2002 2007
Kematian Balita Kematian Bayi
Sumber : SDKI 2007, Laporan Pendahuluan
22. 22
Gambar II.27. Kecenderungan AKI Nasional Periode tahun
1982-2003 (setiap 100.000 persalinan hidup) dan Proyeksi
AKI Nasional Periode 2005-2025 (setiap 100.000 persalinan
hidup).
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
Sumber: Survei Kependudukan/ Demografi dan Kesehatan Indonesia (1982, 1994, 1997, 2002-2003),
Survei Kesehatan Rumah Tangga (1986, 1992, 1995).
23. 23
Disparitas
Walaupun kemajuan sudah dicapai, masih
terdapat kesenjangan :
antar provinsi
antar kabupaten/kota dalam provinsi
antar tingkat sosial ekonomi
antar laki dengan perempuan
Faktor berpengaruh a.l :
sosial ekonomi
keterpencilan geografis
sosial budaya
PR yang cukup berat bagi pemerintah, pemda,
masyarakat madani, dan swasta untuk mengatasi
disparitas
24. 24
Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup
Menurut Propinsi Indonesia SDKI 2007
N0 Propinsi AKB
1 DIY 19
2 NAD 25
3 Jateng 26
4 Kaltim 26
5 DKI 26
6 Kalteng 30
7 Bali 34
8 Jatim 35
9 Sulut 35
N0 Propinsi AKB
10 Irjabar 36
11 Riau 37
12 Jambi 39
13 Jabar 39
14 Bangka Belitung 39
15 Sulsel 41
16 Sultra 41
17 Papua 41
26. 26
Gambar II.26 Disparitas Balita Berstatus Gizi
Buruk dan Kurang Provinsi 2007
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
DI.
Yogyakarta
Bali
Jawa
Barat
DKI
Jakarta
Sulawesi
Utara
Jawa
Timur
Lampung
Jawa
Tengah
Jambi
Bangka
Belitung
Riau
Kalimantan
Timur
Sumatera
Selatan
Banten
Bengkulu
Maluku
Utara
Kalimantan
Tengah
Kep.
Riau
Sumatera
Utara
Sulawesi
Tenggara
Sulasesi
Selatan
Sumatera
Barat
Papua
Sulawesi
Tengah
Kalimantan
Barat
Nusa
Tenggara
Barat
Maluku
Kalimantan
Selatan
Nusa
Tenggara
Timur
Gorontalo
Sumber: Susenas, 2007
27. 27
Gambar II.24. Persentase Cakupan Imunisasi
Lengkap Anak Usia 12-23 Bulan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100 DI
Yogyakarta
Sulawesi
Utara
Jawa
Tengah
Bali
DKI
Jakarta
Kalimantan
Timur
Lampung
Jawa
Timur
Sulawesi
Tenggara
Jawa
Barat
Kepulauan
Riau
Sumatera
Barat
Bangka
Belitung
Indonesia
Sulawesi
Selatan
Bengkulu
Sumatera
Selatan
Sulawesi
Barat
Nusa
Tenggara
Barat
Gorontalo
Kalimantan
Selatan
Sulawesi
Tengah
Kalimantan
Barat
Nusa
Tenggara
Timur
Jambi
Kalimantan
tengah
Riau
Maluku
Banten
Maluku
Utara
Sumatera
Utara
Papua
NAD
Papua
Barat
Sumber: SDKI 2007
28. 28
Tabel 4.11. Pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan (dokter dan bidan)
Persalinan di tolong oleh tenaga
kesehatan
2000 2004 2007
Kota 81,5 85,8 88,8
Desa 49,8 61,1 60,6
Total 62,8 71,5 72,5
Gap Kota - Desa 31,7 24,7 28,2
Sumber : Susenas berbagai tahun
29. 29
Provinsi Bali
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Disparitas antar Kabupaten/Kota
No Kab/Kota IPKM Rank
1 Jembrana 0, 51327 61
2 Tabanan 0, 56059 10
3 Badung 0, 55429 13
4 Gianyar 0, 59400 1
5 Klungkung 0, 50326 81
6 Bangli 0, 45451 158
7 Karangasem 0, 43917 193
8 Buleleng 0, 44142 185
9 Denpasar O, 51903 53
30. Malaria di Indonesia
per 1000 penduduk
T a h u n Jawa - Bali Luar Jawa - Bali
1990
2000
2002
2005
0,17
0,81
0,40
0,15
24,1
31,09
21,80
18,94
30
33. 33
Mencapai MDG
Telah ditetapkan :
Arah kebijakan dan Strategi Pembangunan
Sasaran Pembangunan Tahun 2010 – 2014
(RPJMN II)
Sasaran status kesehatan dan gizi masyarakat
Sasaran jumlah dan laju pertumbuhan
penduduk
Fokus Prioritas Pembangunan Kesehatan dan
Kependudukan
34. 34
Tindak Lanjut
1. Gizi
Menjadikan posyandu sebagai focal point
untuk mendorong upaya perilaku hidup
sehat
Lebih menanamkan kepada masyarakat
tentang gizi yang baik dan seimbang
Mengembangkan kebijakan dalam upaya
peningkatan efektifitas dan efisiensi
distribusi pangan
35. 35
Tindak Lanjut
2. Kesehatan Anak :
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
lebih bermutu termasuk pelatihan tenaga
terampil dan meningkatkan dana
operasional
Lebih mendorong peningkatan perilaku
hidup sehat di masyarakat dengan a.l.
meningkatkan partisipasi mereka dalam
kesehatan neonatal dan maternal.
36. 36
Tindak Lanjut
3. Kesehatan Ibu
Peningkatan sistem kesehatan yang mendukung
kesehatan reproduksi dengan memberikan
penekanan peningkatan kualitas dan kuantitas
tenaga pertolongan persalinan serta peningkatan
kualitas pelayanan RS
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai kesehatan dan hak reproduksi serta
pemahaman tanggung jawab menjaga kesehatan
ibu hamil
37. 37
Saran pada
Pemerintah Daerah
Komitmen Politik MDG’s (MDG’s Political Commitment)
Meningkatkan pembiayaan untuk mendukung kegiatan
perbaikan gizi masyarakat, kesehatan bayi dan anak
serta kesehatan reproduksi
Meningkatkan sinergi dalam dinamika desentralisasi
Memperbaiki jumlah, mutu dan penyebaran tenaga
kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan DTPK
Revitalisasi UKBM
Mendorong peningkatan peran serta swasta dan
masyarakat madani