SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Download to read offline
Potensi Super Koridor Ekonomi
Provinsi Sumatera Utara
Togar M. Simatupang
Rektor Institut Teknologi Del
Disampaikan pada:
Rapat Koordinasi Optimalisasi Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
Medan, 14-15 Agustus 2019
Kilasan
• Pendahuluan
• Koridor Ekonomi
• MP3EI 2011-2025
• Sislognas Sumatera Utara
• Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
• Pengembangan Kawasan Perkotaan
• Kerangka Ekonomi Makro dan Target Pembangunan 2020
• Super Koridor Ekonomi Sumatera Utara
• Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung
• Penutup
2
Koridor Ekonomi
MP3EI 2011-2025
3
Konsep Pengembangan Koridor Ekonomi:
“Mengintegrasikan dan Memperkuat Wilayah di Sepanjang Koridor”
Definisi Koridor Ekonomi:
Sebuah wilayah yang ditargetkan untuk menjadi inisiatif perkembangan dan proyek infrastruktur untuk menciptakan
dan memperkuat basis ekonomi yang integral dan kompetitif dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
4
Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia
"Sentra Produksi
dan Pengolahan Hasil
Bumi dan Lumbung
Energi Nasional"
"Pusat Produksi dan
Pengolahan Hasil
Tambang & Lumbung
Energi Nasional"
''Pusat Produksi dan
Pengolahan Hasil
Pertanian, Perkebunan,
dan Perikanan Nasional''
Koridor
Sumatera
Koridor
Kalimantan
Koridor Sulawesi
''Pintu Gerbang
Pariwisata Nasional
dan Pendukung Pangan
Nasional''
"Pendorong Industri
dan Jasa Nasional"
"Pengolahan Sumber
Daya Alam yang
Melimpah dan SDM
yang Sejahtera"
Koridor Jawa
Koridor Bali Nusa
Tenggara
Koridor Papua
Sumber : Menko Perekonomian, 2010
5
Konsep Jaringan Pelabuhan dan Pelabuhan
Internasional
Sumber: MEA, Master Plan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-2025. 2010. p. 34.
6
7
8
Strategi Pelaksanaan Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
• Pelaksanaan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi merupakan
kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah.
• Private sector led dalam pengambilan keputusan investasi dan penciptaan
lapangan kerja.
• Pemerintah sebagai regulator, katalisator dan fasilitator (regulasi,
penyediaan fasilitas publik, SDM dan aspek pemerataan).
• Integrasi rencana aksi yang sudah ditetapkan ke dalam dokumen
perencanaan dan anggaran (RPJMN, RKP dan RAPBN).
• Sosialisasi intensif kepada berbagai pemangku kepentingan (stakeholders).
• Mekanisme khusus untuk monitoring dan evaluasi (?)
9
Sislognas
10
Sumber Daya Manusia (SDM)
Logistik
Infrastruktur Logistik
Pelaku dan Penyedia Jasa
Komoditas Utama (Key Commodity)
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
Harmonisasi Regulasi
Daya saing
Nasional
Kesejahteran
Masyarakat
Enam Penggerak Utama Sislognas
11
Jaringan Logistik Nasional: Kondisi yang diharapkan
Desa
Desa
Desa
Integrasi Jaringan Lokal dan Nasional Koneksi Jaringan Global
Pelabuhan Hub
Internasional
EROPA
Antar Pulau
Kota/
Kab
Pelabuhan Hub
Internasional
ASIA
Pelabuhan Hub
Internasional
AMERIKA
Pelabuhan Hub
Internasional
Indonesia
Antar Pulau
Antar Pulau
Desa
Desa
Desa
Desa
Desa
Kota/
Kab
Kota/
Kab
Pelabuhan Hub
Internasional
AFRIKA
Pelabuhan Hub
Internasional
AUSTRALIA
Desa
12
Jaringan Transportasi Laut sebagai Tulang
Punggung Logistik Maritim
PusatDistribusiProvinsi
PusatDistribusiNasional
Legend:
By sea/ by rail By land / by rail / by seaBy sea/ by rail / by land
Konektivitas:
ShortSeaShipping
Pelabuhan Pengumpan Disetiap Kabupaten/Kota, dan Pelabuhan Pengumpul pada
setiap Propinsi, Pelabuhan Utama pada beberapa pelabuhan pengumpul tertentu
yang memenuhi kriteria, dan Pelabuhan Hub Internasional di Kuala Tanjung untuk
Wilayah Indonesia Barat dan Bitung Untuk Wilayah Indonesia Timur
13
KUALA NAMU
HASANUDIN
MAIN GLOBAL HUB PORT MAIN INTERNATIONAL AIRPORT
east-west 5200 KM
Nort-south1900KM
GMT + 7 GMT + 8 GMT + 9
Backbone Logistic Masa Depan
WAWASAN NUSANTARA
Global Hub Port Front Line West
KUALA TANJUNG
Global Hub Port Front Line East
BITUNG
Menerapkan penuh doktrin strategis wawasan nusantara.
Mengikuti dinamika strategis dunia
14
Wilayah Depan
(Frontline)
Wilayah Dalam
(Hinterland)
NKRI dipandang sebagai a piece of “land” yang diintegrasikan oleh perairan
 Menerima tamu di “ruang tamu”.
 Barang Impor diterima (receiving) di Wilayah Depan, lalu didistribusikan (delivery) ke Wilayah Dalam menggunakan
sarana pengangkut nasional.
 Jalur laut dan udara (yang merupakan anugerah Tuhan – tanpa kita perlu berinvestasi lagi) dimanfaatkan sebesar-
besarnya sebagai tulang punggung (backbone) Sistem Logistik Nasional. Investasi yang diperlukan adalah untuk
Pembangunan Sarana Navigasi dan Simpul-simpul Transportasi saja (Pelabuhan Laut dan Bandar Udara).
Konsep Wilayah Depan dan Wilayah Dalam
(Cetak Biru Pengembangan Sislognas, 2012)
“Untuk mendukung konsep wilayah depan dan wilayah dalam
membutuhkan dukungan Sistem Transportasi Laut dan Sistem
Logistik Maritim yang solid. “
15
Short Sea Shipping
PusatDistribusiProvinsi
PusatDistribusiNasional
Legend:
Bysea/ by rail Byland / by rail / byseaBysea/ by rail / by land
Konektivitas:
ShortSeaShipping
Short Sea Shipping is the backbone of National Freight Transportation System
16
Program Aksi: Kinerja Infrastruktur Transportasi
Tahap I
(2011-2015)
Tahap II
(2016-2020)
Tahap III
(2021-2025)
 Ditetapkan dan selesainya
rancangan rinci pelabuhan hub
laut internasional untuk Kawasan
Timur Indonesia di Bitung dan
untuk Kawasan Barat Indonesia di
Kuala Tanjung
 Ditetapkannya pelabuhan hub
udara international di Jakarta,
Kuala Namu, dan Makasar.
 Beroperasinya model sistem
pelayanan 24/7 kargo udara di
Bandara Soekarno Hatta
 Terwujud dan beroperasi secara
terjadwal jalur pelayaran short sea
shipping (SSS) di jalur Pantura
dan Lalintim Sumatera untuk
menggalakkan transportasi laut
sebagai backbone transportasi
nasional
 Dibangunnya pelabuhan hub
laut internasional untuk
Kawasan Timur Indonesia di
Bitung, dan untuk Kawasan
Barat Indonesia di Kuala
Tanjung
 Pengembangan pelabuhan
kargo udara di Manado, Bali,
Balikpapan, Morotai, Biak, dsb.
 Beroperasinya model sistem
pelayanan 24/7 kargo udara di
bandara utama
 Terbangun dan beroperasi
secara efektif dan efisien
jaringan transportasi laut antar
pulau dalam rangka
mewujudkan transportasi laut
sebagai backbone transportasi
nasional
 Terintegrasinya pelabuhan
hub laut internasional dengan
pelabuhan utama, pelabuhan
pengumpul dan pelabuhan
pengumpan serta pusat
pertumbuhan ekonomi, dan
beroperasi secara efektif dan
efisien.
 Beroperasinya secara efektif
dan efisien pelabuhan kargo
udara internasional
 Transportasi laut beroperasi
secara efektif dan telah
berfungsi sebagai backbone
transportasi nasional
17
Komite Percepatan Penyediaan
Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
18
Selain proyek prioritas, KPPIP turut berperan dalam
memantau dan mengevaluasi Proyek Strategis Nasional
Proyek Prioritas
KPPIP membagikan pembelajaran penyiapan dan
debottlenecking pada K/L untuk diterapkan pada
proyek-proyek tersebut.
KPPIP melakukan pemantauan atas kemajuan
proyek dan melaksanakan usaha debottlenecking
pada skala nasional
KPPIP berpartisipasi secara aktif dalam
pencapaian implementasi proyek prioritas, sejak
tahap penyiapan hingga tahap operasi &
pemeliharaan. Proyek prioritas akan mendapat
fasilitas khusus yang dapat diberikan oleh KPPIP
(contoh: penyiapan OBC, AMDAL, panel
konsultan).
PERAN KPPIP
Evaluasi Daftar PSN
Evaluasi kemajuan proyek-proyek dan
penambahan/pengurangan daftar proyek
sesuai kriteria
Pemantauan Proyek
dilakukan secara efisien dan efektif melalui
sistem TI KPPIP
Koordinasi
dengan pemangku kepentingan dalam upaya
debottleneck pelaksanaan PSN
Peran KPPIP untuk percepatan pelaksanaan PSN
19
2014 2015 2016 2017
▪ Project Management Office
(PMO) KPPIP telah terbentuk
dan beroperasi
▪ Tata Kelola Organisasi (SOP)
dan mekanisme monitoring &
debottlenecking telah terbentuk
▪ Pemetaan perbaikan peraturan
di sektor infrastruktur
▪ Pembuatan Sistem TI untuk
monitoring pelaksanaan Proyek
Prioritas
▪ Rancangan organisasi dan
sistem pengadaan telah
tersedia
▪ Penambahan mandat melalui Perpres
No. 3/2016 untuk monitoring & evaluasi
pelaksanaan PSN
▪ Penyelesaian identifikasi isu sektor
infrastruktur dan hambatan Proyek
Prioritas
▪ Penerapan SOP dan mekanisme
monitoring & debottlenecking
▪ Penerapan dan penyempurnaan
Sistem TI agar siap digunakan untuk
memantau pelaksanaan PSN dan
Prioritas KPPIP
▪ Sosialisasi dan peningkatan kapasitas
telah dilakukan dengan fokus pada
pemahaman SOP, panduan
penyusunan OBC dan success story
mekanisme monitoring dan
debottlenecking oleh KPPIP
Persiapan operasionalisasi
dan pembentukan image
KPPIP
Penciptaan sistem dan
lingkungan yang kondusif
untuk percepatan proyek
infrastruktur
Penguatan Kelembagaan
KPPIP
Penerbitan
Perpres No. 75/2014
sebagai landasan
hukum pendirian dan
mandat KPPIP
▪ Berfokus pada upaya penyelesaian
hambatan Proyek Prioritas dalam
rangka memastikan target
operasional proyek tercapai
▪ Peningkatan kapasitas pemangku
kepentingan, khususnya terkait
dengan topik alternatif pendanaan
dan mekanisme monitoring &
debottlenecking secara mandiri
▪ Implementasi peraturan dan
kebijakan sektor infrastruktur guna
mencapai target pembangunan
infrastruktur
▪ Pendampingan aparatur
penanggung jawab proyek dalam
melakukan debottlenecking PSN
selektif sesuai arahan Komite
Fokus dan Perkembangan KPPIP sejak pembentukannya
pada tahun 2014 melalui Perpres No. 75/2014
20
Status tahapan penyiapan dan persebaran 30 Proyek Prioritas
4
4
4
4
3
5
6
13
13
18 21
11
1
25
9
2
7
10
4
26
4
27
15
30
23
16
29
12
19
29
29
29
29
29
29
29
29
29
4
4
8
14
19
20
22
24
28Proyek dalam tahap konstruksi
Proyek dalam tahap transaksi
Proyek dalam tahap penyiapan
Proyek dalam peninjauan kembali
13. Inland Waterways/Cikarang – Bekasi – Laut
(CBL)
14. Light Rail Transit (LRT) di Provinsi Sumatera
Selatan
15. Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di Wilayah
Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi
16. National Capital Integrated Coastal
Development (NCICD) Fase A
17. Sistem Pengolahan Limbah Jakarta
18. SPAM Semarang Barat
19. High Voltage Direct Current (HVDC)
20. Transmisi Sumatera 500 kV
21. Central – West Java Transmission Line 500 kV
22. Central Java Power Plant (CJPP)/PLTU Batang
23. PLTU Indramayu
24. PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 8, 9,
10
25. Kilang Minyak Bontang
26. RDMP/Revitalisasi Kilang Eksisting
(Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju)
27. Pelabuhan Patimban
28. Kilang Minyak Tuban
29. Palapa Ring Broadband
30. Kereta Api Kalimantan Timur
1. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
2. Jalan Tol Manado-Bitung
3. Jalan Tol Panimbang-Serang
4. 8 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera
5. Kereta Api Ekspres SHIA
6. MRT Jakarta Jalur Selatan – Utara
7. Kereta Api Makassar – Parepare
8. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung
9. Pelabuhan Hub Internasional Bitung
10.PLTA Karangkates IV & V (2x50MW)
11. PLTA Kesamben (37MW)
12. PLTA Lodoyo (10MW)
21
• Lelang SPAM Semarang Barat
• Lelang Sistem Air Limbah Jakarta
• Lelang Pelabuhan Internasional Hub. Kuala Tanjung
• Pendanaan Limited Concession Scheme untuk Bandara Medan,
Makassar, Balikpapan dan Soetta
• Pendanaan PINA (Jalan Tol dan Pembangkit Listrik)
Penandatanganan perjanjian KPBU dan Financial Close
untuk SPAM Umbulan (Rp4,5 T)
Financial Close PLTU Batang (Rp40 T)
Penandatanganan perjanjian kerjasama Palapa Ring
Broadband paket Barat, Tengah dan Timur serta
financial close paket Barat, Tengah dan Timur
(Total Rp5,8 T)
Penandatanganan perjanjian kerjasama untuk Jalan
Tol Balikpapan – Samarinda, Manado – Bitung, and
Pandaan – Malang (Rp18 T)
Pencapaian Selektif 2016
Potensi Pencapaian 2017
Pencapaian Proyek Prioritas Tahun 2016 dan
Potensi Pencapaian Tahun 2017
22
Proyek PSN dapat menggunakan berbagai fasilitas
dan keistimewaan sesuai Perpres No. 3/2016
Penetapan Proyek
Strategis Nasional
Penyelesaian
Perizinan & Non
Perizinan
Pengaturan Tata
Ruang
Percepatan
Penyediaan Tanah
Penggunaan
Komponen Dalam
Negeri
Percepatan
Pengadaan Barang
dan Jasa
Penyelesaian
Permasalahan dan
Hambatan
Penyelesaian
Permasalahan
Hukum
Fasilitas yang
diberikan Perpres
No. 3 Tahun 2016
Pemberian Jaminan
Pemerintah
Penugasan BUMN
Penerbitan Perpres No. 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan PSN
melalui sejumlah fasilitas yang diatur di dalamnya. Selain itu, Inpres No. 1/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN
secara khusus memberikan mandat kepada pemangku kepentingan terkait untuk mendukung percepatan pelaksanaan PSN.
23
Pengembangan Kawasan Perkotaan
24
ARAH KEBIJAKAN JANGKA PANJANG
PEMBANGUNAN PERKOTAAN
Penyeimbangan
pertumbuhan antar kota
metropolitan-besar-
menengah-kecil
Pengendalian
pertumbuhan kota-
kota besar dan
metropolitan
Percepatan pembangunan kota-
kota kecil dan menengah
terutama di luar Pulau Jawa
Peningkatan keterkaitan
kegiatan ekonomi di
wilayah perkotaan -
perdesaan
Pembangunan Perkotaan
Kota Hijau yang
berketahan iklim dan
bencana
Green Openspace
Green Transportation
Green Energy
Green Building
Green Water
Green Waste
Kota Cerdas berdaya
saing dan berbasis
teknologi
Smart Economy
Smart People
Smart Governance
Smart Mobility
Smart Environment
Smart Living
Kota Layak Huni
yang aman dan
nyaman
Strong Neighboorhoods
Walkable
Affordable
Connectivity
Comfortable
Cultural
Membangun IDENTITAS PERKOTAAN INDONESIA
berbasis karakter fisik, keunggulan ekonomi, budaya
lokal
Membangun keterkaitan dan manfaat antarkota dan
desa-kota dalam SISTEM PERKOTAAN NASIONAL berbasis
kewilayahan
LIMA PILAR ARAH PEMBANGUNAN KOTA 2045
Kota Berkelanjutan dan Berdayasaing untuk Kesejahteraan Masyarakat
RPJP 2005-2025
Kebijakan Pembangunan Perkotaan Nasional 2015-2045
25
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN KETERKAITAN KOTA-DESA
RPJMN 2015-2019
Arah Kebijakan:
Menghubungkan keterkaitan
fungsional antara pasar dan kawasan
produksi, melalui:
1. Perwujudan konektivitas antar
kota sedang dan kota kecil, dan
antar kota kecil dan desa sebagai
tulang punggung (backbone)
keterhubungan desa-kota
2. Perwujudan keterkaitan antara
kegiatan ekonomi hulu (upstream
linkages) dan kegiatan ekonomi
hilir (downstream linkages) desa-
kota dengan pengembangan
agribisnis (agrowisata dan
agroindustri), melalui pusat
kawasan transmigrasi, kawasan
agropolitan dan minapolitan, serta
kawasan pariwisata.
3. Peningkatan kapasitas tata kelola,
kelembagaan, dan masyarakat
dalam peningkatan keterkaitan
kota-desa.
Arah Kebijakan :
Memperkuat keterkaitan kota –
desa serta membangun kota
berkelanjutan dan berdaya saing
berdasarkan karakter fisik, potensi
ekonomi dan budaya lokal,
melalui:
1. Perwujudan Sistem Perkotaan
Nasional (SPN);
2. Pemenuhan Standar Pelayanan
Perkotaan (SPP) yang mudah
diakses bagi seluruh kalangan
masyarakat kota, termasuk
kelompok lansia, disabel,
wanita, anak, melalui
• Perwujudan Kota Layak Huni
yang Aman dan Nyaman,
• Perwujudan kota hijau yang
berketahanan iklim dan
bencana;
• Pengembangan Kota Cerdas
dan daya saing kota;
2. Peningkatan kapasitas tata
kelola pembangunan
perkotaan.
Arah Kebijakan :
Menguatkan desa dan masyarakat
desa serta pengembangan pusat-
pusat pertumbuhan di perdesaan
untuk mendorong keterkaitan desa-
kota dan perdesaan berkelanjutan,
melalui :
1. Pemenuhan Standar Pelayanan
Minimum sesuai dengan kondisi
geografis Desa
2. Penanggulangan kemiskinan dan
pengembangan usaha ekonomi
masyarakat Desa
3. Pembangunan Sumber Daya
Manusia, peningkatan
Keberdayaan, dan pembentukan
Modal Sosial Budaya Masyarakat
Desa
4. Penguatan Pemerintahan Desa
5. Pengelolaan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup
Berkelanjutan, serta Penataan
Ruang Kawasan Perdesaan
6. Pengembangan ekonomi kawasan
perdesaan untuk mendorong
keterkaitan desa-kota.
PERKOTAAN
DESA DAN KAWASAN
PERDESAAN
KETERKAITAN KOTA -
DESA
Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016)
26
Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016)
27
HUB
HUB
ARUS
PERDAGANGAN
EKSPOR &
ANTARWILAYAH
ARUS PERDAGANGAN
EKSPOR & ANTARWILAYAH
KAWASAN
INDUSTRI
KAWASAN PERKOTAAN
CERDAS (SMART CITIES)
DRY
PORT
KAWASAN
INDUSTRI
KAWASAN PERKOTAAN
CERDAS (SMART CITIES)
KAWASAN
INDUSTRI
KAWASANPERDESAAN
Pembangunan berbasis Wilayah Pengembangan
Strategis (WPS), merupakan suatu pendekatan
pembangunan yang:
1. memadukan antara pengembangan wilayah dengan
“market driven”.
2. mempertimbangkan daya dukung dan daya
tampung lingkungan
3. memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju
wilayah strategis
4. mendukung percepatan pertumbuhan kawasan-
kawasan pertumbuhan di WPS
5. mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS.
6. Kota Cerdas Berkelanjutan dimaksudkan untuk
memberikan pelayanan skala regional (sistem
eksternal) & pelayanan skala kota (sistem internal).
Untuk itu diperlukan:
• Keterpaduan Perencanaan antara Infrastruktur
dengan pengembangan kawasan strategis dalam
WPS.
• Sinkronisasi Program antar infrastruktur (Fungsi,
Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana).
KONSEP WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS):
KOTA CERDAS BERKELANJUTAN SEBAGAI BAGIAN PENTING
DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH
28
Pulau-pulau kecil terluar
WPS Pusat petumbuhan Terpadu
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang berkembang
WPS Pertumbuhan Baru
Wps Perbatasan Darat Negara35
WILAYAH
PENGEMBANGAN
STRATEGIS (WPS)
Kementerian PUPR, melalui
BPIW, mengembangan 35
WPS sebagai basis
perencanaan pengembangan
infrastruktur yang terpadu
DISTRIBUSI WPS DI INDONESIA
Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016)
SASARAN & STANDAR PELAYANAN
KOTA CERDAS BERKELANJUTAN
Aman
Sehat,
Berkeselamatan
Estetik,
Bersih,
Berkarakter,
Nyaman
Produktif
dan
Efisien
Berke-
Lanjutan
ekologis
Sasaran
Pengembangan
Perkotaan
Standar
Pelayanan
• RTH Publik > 20%
• Luas Jalan > 20%
• Ketersediaan
Ruang Publik yang
memadai
(termasuk RTH dan
jalan ± 50%)
• Ketersediaan Air
dan Akses Sanitasi
Layak
• Sesuai Daya
Dukung dan
Tampung
• KDB Rendah
(<30%), dan KLB
Tinggi (di atas 3)
• Lansekap kota yg
berkualitas
• Pengelolaan
sampah terpadu
(3R)
• Ketersediaan
Landmark Kota
• Pelestarian &
pengelolaan kws
bersejarah
• Wajah kota yang
tertata
• 40% lahan terbangun
untuk aktivitas ekonomi
• Pola penggunaan ruang
campuran (mixed-use)
• Aksesibilitas Tinggi :
Infrastruktur Harmoni
dengan Guna Lahan
• Penerapan state-of-the-
art teknologi
(pemanfaatan TIK)
• Jejaring Kota (Network
of Cities)
• Pengurangan
dampak perubahan
iklim
• Pemanfaatan
sumber daya
terbarukan
• Tata kelola yang
baik
• Peran serta
masyarakat dalam
pembangunan
• Hazard alami dan
buatan (Mitigasi
bencana)
Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016)
Jalan Tol
Jalan Arteri Primer
Jalan Arteri Sekunder
Jalan Kolektor Primer
Kawasan
Pariwisata
Kawasan
Industri
Bandar
Udara
Pelabuhan
Laut
Pelabuhan
Perikanan
Terminal
Bus
Stasiun
Kereta Api
Rel Kereta Api
Pusat
Pelayanan Kota
Sub Pusat
Pelayanan Kota
Pusat Lingkungan
Permukiman/Bisnis
CBD
Kawasan Industri
Pelabuhan
Wilayah Kota
Green Belt/RTH
Jalan Kolektor
Sekunder
ELEMEN STRUKTUR KOTA
DI INDONESIA
• Zona pelabuhan
• Kawasan komersial
• Kawasan pusat pemerintahan
• Kawasan permukiman
• Kawasan industri
• Kampung (permukiman
tersebar, tidak berpola)
RTH > 30%
Jalan > 20%
Permukiman & Kawasan Lain < 50%
STRUKTUR KAWASAN PERKOTAAN
(SISTEM INTERNAL)
Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016) 31
Rencana Wilayah Pengembangan Strategis (WPS):
Sumatera Utara  Riau
Kota Dumai
(Berbasis Migas)
Mebidangro
(Kota Metropolitan)
Kota Pariwisata di
KSPN Toba
Kota Pekanbaru
(Berbasis MICE)
Kota Baru Sei Mangkei
(Berbasis Agroindustri)
Kota Baru Kuala
Tanjung
(Berbasis Industri)
Kota Bagansiapiapi
(Berbasis Maritim/Perikanan)
Kota RantauPrapat
(Berbasis Agroindustri)
Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016)
32
Distribusi Kawasan Ekonomi Khusus 2015-2019
 Pariwisata
 Industri pengolahan
Kelapa Sawit
 Industri pengolahan karet
 Pupuk & aneka industri
 Logistik
 Pariwisata
KEK SEI MANGKEI
Kabupaten Simalungun,
Sumut
KEK TANJUNG LESUNG
Kab. Pandeglang, Banten
 Industri Pengolahan Karet
 Industri Pengolahan Sawit
 Industri Petrokimia
KEK TANJUNG API-API
Kab. Banyuasin, Sumatera
Selatan
KEK MANDALIKA
Kab. Lombok Tengah, NTB
KEK PALU
Kota Palu, Sulawesi Tengah
 Industri Manufaktur
 Industri Agro berbasis kakao,
karet, rumput laut, rotan
 Industri pengolahan Nikel, Biji
Besi, Emas
 Logistik
KEK MOROTAI
Kab. Pulau Morotai,
Maluku Utara
Pariwisata
Industri pengolahan
perikanan
 Bisnis & logistik
KEK BITUNG
Kota Bitung, Sulawesi Utara
 Industri Pengolahan Perikanan
 Industri agro berbasis kelapa
dan tanaman obat
 Aneka industri
 Logistik
KEK Maloy Batuta Trans
Kalmantan (MBTK)
Kabupaten Kutai Timur,
Kaltim
 Industri Kelapa Sawit
 Logistik
 Pariwisata
Sumber: Kemenko Perekonomian (2014)
33
Sebaran 13 Kawasan Industri Prioritas Wilayah Luar Jawa
Kawasan Industri
Teluk Bintuni
Industri Migas dan
Pupuk
Kawasan Industri
Teluk Bitung
Industri Agro dan
Logistik
Kawasan Industri
Morowali
Industri Smelter
Ferronikel,
Stainless steel, dan
downstream stainless steel
Kawasan Industri Palu
Industri Rotan, Karet,
Kakao (agro) dan
Smelter
Kawasan Industri
Konawe
Industri Smelter Ferronikel,
Stainless steel, dan
downstream stainless steel
Kawasan Industri Buli
Industri Smelter
Ferronikel,
Stainless steel, dan
downstream stainless steel
Kawasan Industri
Bantaeng
Industri Smelter
Ferronikel,
Stainless steel, dan
downstream stainless steel
Kawasan Industri Batu Licin
Industri Besi Baja
Kawasan Industri
Landak
Industri Karet, CPO
Kawasan Industri
Ketapang
Industri Alumina
Kawasan Industri Kuala
Tanjung
Industri Aluminium ,
CPO
Kawasan Industri
Tanggamus
Industri Maritim dan
Logistik
Kawasan Industri Sei
Mangkei
Industri Pengolahan
CPO
Sumber: Kemenko Perekonomian (2014) 34
Kerangka Ekonomi Makro dan Target
Pembangunan 2020
35
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Provinsi 2020
ACEH
LPE: 4,64
SUMUT
LPE: 5,21
SUMBAR
LPE: 5,16
BENGKULU
LPE: 5,04 LAMPUNG
LPE: 5,29
BANTEN
LPE: 5,85
DKI JAKARTA
LPE: 6,01
RIAU
LPE: 2,43
JAMBI
LPE: 4,77
KEP. RIAU
LPE: 4,65
SUMSEL
LPE: 6,03
KEP. BABEL
LPE: 4,60
KALBAR
LPE: 5,20
KALTARA
LPE: 6,05
KALTENG
LPE: 5,65 KALSEL
LPE: 5,14
KALTIM
LPE: 2,87
SULBAR
LPE: 6,27
SULTENG
LPE: 6,32
GORONTALO
LPE: 6,54
SULUT
LPE: 6,01
SULSEL
LPE: 7,10
SULTRA
LPE: 6,44
MALUKU UTARA
LPE: 7,94
MALUKU
LPE: 5,96
PAPUA BARAT
LPE: 6,40
PAPUA
LPE: 7,47
JABAR
LPE: 5,65
JATENG
LPE: 5,40
DIY
LPE: 6,22
JATIM
LPE: 5,60
BALI
LPE: 6,38
NTB
LPE: 1,55
NTT
LPE: 5,16
• Skenario pertumbuhan PDB nasional 5,4
persen (titik tengah)
Sumber: Perhitungan Bappenas setelah rapat temu konsultasi Tw-I 2019
*angka proyeksi sangat sementara 36
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020
37
Super Koridor Ekonomi Sumatera Utara
38
Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara
1. Pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui peningkatan pembangunan
infrastruktur, penguatan konektivitas, dan kemaritiman.
2. Pertumbuhan ekonomi inklusif berkelanjutan melalui pengembangan pertanian,
industri pengolahan, pariwisata, jasa dan perdagangan.
• Target sasaran makro pembangunan yang ingin dicapai di tahun 2019 sebesar 5,11-5,5%.
• Laju inflasi yang diharapkan stabil pada kisaran 3,5±1%.
3. Peningkatan pembangunan sumber daya manusia dan pengurangan kemiskinan
melalui pemenuhan pelayanan dasar masyarakat.
• Penurunan angka pengangguran terbuka menjadi 5,18%.
• Penurunan angka kemiskinan menjadi 8,5-9%.
• IPM meningkat menjadi 71-72.
• Koefisien gini menjadi angka 0,3
4. Peningkatan ketahanan pangan, energi dan sumber daya air serta mitigasi bencana.
5. Peningkatan reformasi birokrasi, tata kelola pemerintahan, penegakan hukum, dan
pencegahan korupsi.
39
Potensi Provinsi Sumatera Utara untuk menjadi
Super Koridor Ekonomi
1. Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi (Industrialisasi)
2. Budaya dan Pariwisata
3. Desa Berdaya
4. Pangan
5. Energi
40
Sumber: Bank Indonesia (2016), Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sumatera Utara.
41
Menurut UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
PUSAT
Berwenang membuat norma-norma, standar, prosedur, monev, supervisi,
fasilitasi dan urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas nasional
Provinsi
Berwenang mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan
Eksternalitas regional (lintas Kabupaten/Kota) dalam wilayah provinsi
Kab/Kota
Berwenang mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan
dengan Eksternalitas lokal (dalam satu Kabupaten/Kota)
Pembagian Urusan Pemerintahan Berdasarkan
Tingkatan Pemerintahan
42
Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di
Sumatera Utara
Sumber: Kemenko Perekonomian (2014)
BAPPENAS :
KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO:KOORDINASI
PELAKSANAAN
Industrialiasi di
luar jawa
* Penyediaan
lahan
kawasan
industri
* SDA
Konektivitas
Insentif fiskal
dan non fiskal
Ikim investasi
PTSP
* Perda
bermasalah
Penyediaan Tenaga
Terampil (BLK,
SMK, Politeknik)
Mensosialisasikan
mental
Kewirausahaan
Science dan
Techno Park
• Kemen Ristek Dikti
• Kemen Dik Bud
• Kemen Tenaga Kerja
• BKPM
• BKPD – Pemda
• Kemendagri
• Kemen Keuangan
• Kemen Perindustrian
• Kemen PU/Pera
• Kemen Perhubungan
• Kemen ESDM
• Kemen Perindustrian
• Kemen Agraria dan TTR
• Pemerintah Daerah
• Kemen Ristek-Dikti
• Kemen Pertanian
• Kemen Perikanan
• BPPT
• Pemda
43
Pembangunan Karakter dan Potensi Pariwisata di
Sumatera Utara
Sumber: Kemenko Perekonomian (2014)
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
KARAKTER
DAN POTENSI
PARIWISATA
Percepatan
Pembangunan
Akses
Transportasi Percepatan
Pembangunan
Akses Informasi
dan
Komunikasi
Peningkatan
Infrastruktur
Pengembangan
Budaya Lokal
Percepatan
Pengembangan
dan
Pengelolaan
Kawasan
Pariwisata
(intersullar
tourism)
Peningkatan
Kualitas SDM
Masyarakat
Lokal /Sekitar
Objek Wisata
Pengembangan
Ekonomi
Kreatif Berbasis
pada Eco-
tourism
Keterlibatan
Masyarakat
Lokal dalam
Pengelolaan
Lokasi
Pariwisata
Kebijakan
Anggaran
Pembangunan
Pariwisata
Peningkatan
Jumlah
Investor
Nasional
Kemen Pariwisata;
Pemda
Kemen Pariwisata; Kemen PU;
Kemen Perhubungan;Kemen BUMN; Pemda
Kemen Pariwisata;
Kemen Kominfo;
Pemda
Kemen Pariwisata;
Kemen BUMN;
Pemda
Kemen Pariwisata;
Kemen Budaya Dikdasmen;
Pemda
Kemen Pariwisata;
Kemen Keuangan;
Pemda
Kemen Pariwisata;
Pemda
Kemen Koperasi &UKM;
Kemen Pariwisata;
Badan PengembanganEkonomi Kreatif;
Pemda;
Kemen Pariwisata;
Kemen Budaya Dikdasmen;
Pemda
44
Pembangunan Daerah dan Desa di Sumatera Utara
Sumber: Kemenko Perekonomian (2014)
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
MEMBANGUN
INDONESIA DARI
PINGGIRAN
DENGAN
MEMPERKUAT
DAERAH-DAERAH
DAN DESA
Pembangunan
Kawasan
Perbatasan
Pembangunan
Desa dan
Kawasan
Perdesaan
Pengembangan
Tata Kelola
Pemerintahan
Daerah dan
Otonomi
Daerah
Penataan
Daerah
Otonomi Baru
Pengurangan
overheadcost
(biaya rutin)
untuk
dialokasikan
bagi pelayanan
publik
Pembangunan
Daerah
Tertinggaldan
Pulau-Pulau
Terpencil
 Kemen Keuangan;
 Kemendagri;
 Kementerian
Sektor & Lembaga
 Pemda
 Kemen Keuangan;
 Kemendagri;
 DPR & DPRD;
 Pemda
 Kemen Keuangan;
 Kemendagri;
 Pemda
 Kemen Desa, PDT &
Transmigrasi;
 Kemen Keuangan;
 Kemendagri;
 Pemda;
 Desa
 Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;
 Kemendagri;
 Kemen PU & Pera;
 BNPP
 Pemda
 Kemen Desa, PDT &
Transmigrasi;
 Kemendagri;
 Kemen PU & Pera;
 Pemda
45
Kedaulatan Pangan di Sumatera Utara
Sumber: Kemenko Perekonomian (2014)
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
KEDAULATAN
PANGAN
Pembukaan
1 juta lahan
sawah baru
Reforma agraria
9 juta Ha Perbaikan dan
pemb. Jaringan
irigasi,
bendungan,
pasar, dan
sarpras
transportasi
Stop konversi
lahan produktif
Pemulihan
kualitas
kesuburan
lahan; 1000
Desa Mandiri
BenihGudangdgn
fasilitas
pengolahan
pascapanen
di sentra
produksi;
Pendirian bank
pertanian &
UMKM
Peningkatan
kemampuan
petani
Pemb.
Agribisnis
kerakyatan
Pengendalian
impor pangan
Kemen Pertanian; Kemen Kehutanan & LH;
Kemen Agraria & TTR; Kemen PU; Pemda
Kemendag;
Kemen Pertanian
Kemen Pertanian;
Kemen Perindustrian;
Pemda
Bank Indonesia;
Kemen Koperasi
Kemen Pertanian;
Kemen BUMN; Pemda
Kemen Pertanian;
KLH/BPLH
Pemda (BUMDes- Dana Desa)
Pemda;
Kemen Agraria & TTR
Kemen PU;
Kementan
Kemendag;
Pemda
46
Definisi Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPP)
• Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) adalah suatu bentang
alam yang terdiri atas beberapa daerah yang berpotensi untuk
tumbuh dan berkembangnya kegiatan industri dan memiliki
keterkaitan ekonomi yang bersifat dinamis karena didukung oleh
infrastruktur konektivitas yang mantap.
• sumber daya alam, infrastruktur
47
Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) Berdasarkan
RTRWN, MP3EI, dan Kajian Ditjen Pengembangan
Perwilayahan Industri di Provinsi Sumatera Utara
Sumber: Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (2014)
NO. PROVINSI/CALON WPPI Keterangan
Calon
WPPI
1.
Kawasan perkotaan metropolitan Medan - Binjai - Deli Serdang - Karo
(MEBIDANGRO) Kawasan Andalan
2. Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (MEBIDANGRO) KSN
3. Kawasan Pematang Siantar dan sekitarnya Kawasan Andalan
4. Kawasan Rantau Prapat - Kisaran Kawasan Andalan
5. Kawasan Tapanuli dan sekitarnya Kawasan Andalan
6. Kawasan Sei Mangke MP3EI
7. Kawasan Industri Sei Mangkei DJ PPI √
8. Kawasan Industri Sei Bamban DJ PPI √
9. Kawasan Industri Batubara (Kuala Tanjung) DJ PPI √
48
Super Koridor Ekonomi Sumatera Utara:
Belawan  Mebidanggro  Kuala Namu  Kuala Tanjung  Sei Mangkei  KSPN Toba
Kota Baru Kuala
Tanjung
(Berbasis Industri)
Pelabuhan Belawan
(Berbasis Logistik)
Kota Medan
(Berbasis Industri)
KSPN Toba
(Berbasis Pariwisata
dan Agroindustri)
Sei Mangkei
(Berbasis Agroindustri)
Kuala Namu
(Berbasis Aerocity)
49
Pelabuhan Belawan
Located on the east coast of North Sumatra province and
approximately 12 km from the center of Medan city.
The largest port the Sumatra provinces and as such will be an
essential facility for sea transport by PT Pelindo I.
The port is able to support all container types, Ro-Ro, bulk,
break bulk cargo and passenger.
The port is broken up into three operating areas; Belawan Port,
Belawan International Container Terminal and Belawan
Logistics Centre.
General status of Belawan Port
Figure: Container Terminal of Belawan Port
Source: Presentation report (BELAWAN PORT
DEVELOPMENT PROJECT PT PELINDO I)
Berthing Specifications of Belawan Port
Operator Dock No. and Yard(㎡) Length(m) Draft(m) Max. Ship Size Others
PelindoⅠ
(Conventional
Berth)
Belawan Lama
17 (47,178)
688 7 4,000DWT -
Ujung Baru 1,554 9.5 30,000DWT
General Cargo, RoRo, bulk
Cargo, Passenger terminal
Ferry Wharf 115 8.5 200DWT -
Citra Wharf 625 7 20,000DWT -
IKD Wharf 150 7 - -
IKD 2 Wharf 150 7 - -
BICT Container Terminal 4 (188,090) 850 11 900TEUs Gantry Crane: 6(M/C 2)
Total - 4,132 - - -
Source: Study on identifying required improvement areas in ASEAN network port performance and capacity, 2010, by MLTM of Korea
50
2
D
A
B
C
E
F
G
I
H
Jalan Tol
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Waduk Lau Gunung
utk PLTM (ESDM)
Tanggul ROB, polder, dan
pintu air di Belawan
Jalan Tol Medan -
Belawan
Jalan Tol Medan -
Tebing Tinggi
Jalan Tol Medan - Binjai
Jalan Lingkar Luar
Jalan Lingkar Dalam
Revitalisasi Kawasan
Perkotaan Belawan
Rusunami dan
Rusunawa
Mebidangro
Waduk Lau Simeme
Kawasan Metropolitan MEBIDANGRO 2025
KOTA INTI
KOTA SATELIT MANDIRI
A. Tanjung Morowa
B. Lubuk Pakam
C. Percut Sei Tuan
D. Hamparan Perak
E. Binjai
F. Sunggal
G. Pancur Batu
H. Galang
I . Brastagi
Ke Banda
Aceh
Ke Tebing
Tinggi
TPA Tadukan Raga
Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016)
Medan, Binjai, Deli Serdang,
dan Karo
51
Rencana Kawasan Ekonomi Khusus SEI MANGKEI 2025
KI Inalum /
Pel. Kuala
Tanjung
ke Tebing Tinggi
ke
Kisaran/
Dumai
ke Pematang
Siantar
Kota Baru Industri Hijau Sei
Mangkei
WWTP/IPLT
TPA/TPST 3RKI
Dryport
Rusun IPA
Sei Mangkei
Lima Puluh
Perdagangan
Indrapura
Jalan Tol Tebing Tinggi-
Kisaran
Jalan Simpang
Mayang-Sei Mangkei-
Lima Puluh-Simpang
Inalum-Kuala Tanjung
52
Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan
Kuala Tanjung
53
Area Pelabuhan Belawan
Source: Presentation report, 2008 (BELAWAN PORT DEVELOPMENT PROJECT PT PELINDO I)
Container Terminal
Belawan Lama
Passenger Terminal
Citra
Ujung Baru
Pertamina Jetty
54
Perkembangan Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan
55
Rencana Perluasan Pelabuhan Belawan
Sumber: Presentation report, 2008 (BELAWAN PORT DEVELOPMENT PROJECT PT PELINDO I)
SHORT TERM (2008-2012)
MEDIUM TERM (2013-2022)
LONG TERM (2023-2032)
HUB PORT SCENARIO
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
35,000,000
Tonnage
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
Teus
Multipurpose(Tonnage) 13,845,800 16,829,820 22,305,400 27,610,200
Container (Teus) 769,861 1,067,289 1,872,526 2,887,820
2008 2012 2022 2032
Present condition of Belawan Port
- To be developed hub port in Sumatra region.
- Invested worth IDR3trn (US$318m).
- In the first phase, a 700m-long jetty was
constructed at the Belawan International Container
Terminal. (Planned to complete until 2015).
- Under the next phase, the jetty will be extended
by an additional 950m, with an increase in capacity
to 2mn TEUs from 1.3mn TEUs annually.
56
Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tanjung:
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2012
57
Rencana Jalan Kereta Api untuk mendukung
Kawasan Industri Sei Mangkei
58
Kemenhub Siapkan Pelabuhan Kuala Tanjung Jadi
Hub Internasional
• Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara disiapkan sebagai Pelabuhan Hub Internasional, sedangkan Pelabuhan Belawan akan
fokus melayani domestik.
• Pelabuhan Kuala Tanjung akan diintegrasikan dengan kawasan industri dan telah diatur sesuai Perpres No 3 tahun 2016 dan
Perpres No 56 tahun 2018. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Kuala Tanjung merupakan 2 Proyek
Strategis Nasional.
• Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tanjung yang telah ditetapkan dengan Kepmenhub No KP 148 Tahun 2016 tersebut akan menjadi
acuan pembangunan, pengembangan dan operasional pelabuhan pada jangka pendek (2017-2021), jangka menengah (2017-2026)
dan jangka panjang (2017-2036).
• Pemerintah dan PT Pelindo I telah melakukan sejumlah langkah dalam rencana Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai
Hub Internasional. Di antaranya adalah secara bertahap memindahkan kapal-kapal dengan rute Internasional di Pelabuhan
Belawan ke Pelabuhan Kuala Tanjung.
• Akses dari dan menuju kawasan hinterland akan dilayani dengan angkutan kereta api dan jalan nasional yang menghubungkan
Pelabuhan Kuala Tanjung dengan kawasan sekitarnya.
• Kuala Tanjung terletak di posisi yang sangat strategis, berada di Selat Malaka sebagai salah satu jalur pelayaran niaga tersibuk di
dunia dan memiliki water depth sekitar 15-17 meter Lws. Selain itu, tren ukuran vessel international yang semakin besar, sehingga
menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sangat cocok diposisikan sebagai Pelabuhan ekspor-impor internasional.
• Kondisi eksisting Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung yang telah dibangun, sudah mampu melayani kapal dengan
ukuran 60.000 DWT.
• Kementerian Perhubungan memberikan dukungan berupa insentif terhadap jasa labuh dan navigasi untuk eksportir-importir yang
kompetitif dalam mengirimkan kargonya untuk mendorong major shipping line melakukan direct call ke Pelabuhan Kuala Tanjung.
Sumber: Detik (16 Agustus 2019 2019), https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4669273/kemenhub-siapkan-pelabuhan-kuala-tanjung-jadi-hub-internasional
59
Penutup
• Pelabuhan Kuala Tanjung secara konsisten dikembangkan menjadi
pelabuhan simpul (hub) internasional untuk bagian barat.
• Provinsi Sumatera Utara memiliki Pelabuhan Belawan sebagai simpul
domestik, Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai simpul internasional, dan
Bandara Internasional Kuala Namu sebagai pintu gerbang ke luar Provinsi.
• Pintu gerbang terbuka dan Provinsi Sumatera Utara perlu berbenah potensi
industri, agroindustri, pariwisata, dan akuakultur.
• Konektivitas dan aliran muatan sebagai dasar membentuk super koridor
ekonomi di bagian barat Indonesia.
• Pengembangan super koridor ekonomi di Provinsi Sumatera Utara
memerlukan kelembagaan khusus yang dapat memadukan industri,
pelabuhan, bandar udara, agrowisata, dan pariwisata.
60
Terima Kasih
61

More Related Content

What's hot

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PekalonganRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PekalonganPenataan Ruang
 
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional Hamid Zukhair
 
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirUndang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirJoy Irman
 
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031muhfidzilla
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MedanRencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MedanPenataan Ruang
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIAulia Safitri
 
Ekonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikananEkonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikananPT. SASA
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UIMenhariq Noor
 
Development from below (riska)
Development from below (riska)Development from below (riska)
Development from below (riska)Rischa Ristiyana
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurKamen Ride
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahmohamad amsanudin
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa BaratEvaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa BaratDadang Solihin
 

What's hot (20)

Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PekalonganRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
 
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional Kebijakan perencanaan pembangunan regional
Kebijakan perencanaan pembangunan regional
 
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirUndang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
 
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031
Lampiran perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MedanRencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
 
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Ekonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikananEkonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikanan
 
Kawasan perbatasan final
Kawasan perbatasan finalKawasan perbatasan final
Kawasan perbatasan final
 
Geopolitik ppt
Geopolitik pptGeopolitik ppt
Geopolitik ppt
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
 
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
 
Development from below (riska)
Development from below (riska)Development from below (riska)
Development from below (riska)
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
 
6. struktur internal kota1
6. struktur internal kota16. struktur internal kota1
6. struktur internal kota1
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa BaratEvaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
 

Similar to Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara

Revitaling indonesia railways
Revitaling indonesia railwaysRevitaling indonesia railways
Revitaling indonesia railwaysBakhtiar Zein
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019iswan arpadi
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubunganJoseph Sitepu
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...Bayu Ardiansyah
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Aji Widyatmoko, ST
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IYogga Haw
 
03 Paparan NYIA Asisten Ekobang.pdf
03 Paparan NYIA Asisten Ekobang.pdf03 Paparan NYIA Asisten Ekobang.pdf
03 Paparan NYIA Asisten Ekobang.pdfsabariman3
 
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfBahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Ppt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_finalPpt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_finalotto bakapana
 
2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx
2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx
2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptxRutiana Dwi Wahyunengseh
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasIndonesia Infrastructure Initiative
 
Studi Kasus KLHS Riau
Studi Kasus KLHS RiauStudi Kasus KLHS Riau
Studi Kasus KLHS RiauMohd. Yunus
 
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannya
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannyaAec blueprint dan peran daerah dalam penerapannya
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannyaM Handoko
 
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...ssuserb25e4d
 

Similar to Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara (20)

Revitaling indonesia railways
Revitaling indonesia railwaysRevitaling indonesia railways
Revitaling indonesia railways
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
 
Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
 
Visi Misi Infrastruktur
Visi Misi InfrastrukturVisi Misi Infrastruktur
Visi Misi Infrastruktur
 
03 Paparan NYIA Asisten Ekobang.pdf
03 Paparan NYIA Asisten Ekobang.pdf03 Paparan NYIA Asisten Ekobang.pdf
03 Paparan NYIA Asisten Ekobang.pdf
 
Tol laut
Tol lautTol laut
Tol laut
 
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfBahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
 
Ppt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_finalPpt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_final
 
2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx
2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx
2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
 
Studi Kasus KLHS Riau
Studi Kasus KLHS RiauStudi Kasus KLHS Riau
Studi Kasus KLHS Riau
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannya
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannyaAec blueprint dan peran daerah dalam penerapannya
Aec blueprint dan peran daerah dalam penerapannya
 
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
 

More from Togar Simatupang

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorTogar Simatupang
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyTogar Simatupang
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainTogar Simatupang
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikTogar Simatupang
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Togar Simatupang
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTogar Simatupang
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaTogar Simatupang
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanTogar Simatupang
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianTogar Simatupang
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiTogar Simatupang
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisTogar Simatupang
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTogar Simatupang
 

More from Togar Simatupang (20)

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
 

Recently uploaded

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxMelandaNiuwa
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxmuhammadfajri44049
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxHeripurwanto62
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 

Recently uploaded (20)

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 

Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara

  • 1. Potensi Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara Togar M. Simatupang Rektor Institut Teknologi Del Disampaikan pada: Rapat Koordinasi Optimalisasi Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Medan, 14-15 Agustus 2019
  • 2. Kilasan • Pendahuluan • Koridor Ekonomi • MP3EI 2011-2025 • Sislognas Sumatera Utara • Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) • Pengembangan Kawasan Perkotaan • Kerangka Ekonomi Makro dan Target Pembangunan 2020 • Super Koridor Ekonomi Sumatera Utara • Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung • Penutup 2
  • 4. Konsep Pengembangan Koridor Ekonomi: “Mengintegrasikan dan Memperkuat Wilayah di Sepanjang Koridor” Definisi Koridor Ekonomi: Sebuah wilayah yang ditargetkan untuk menjadi inisiatif perkembangan dan proyek infrastruktur untuk menciptakan dan memperkuat basis ekonomi yang integral dan kompetitif dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. 4
  • 5. Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia "Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional" "Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional" ''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan Nasional'' Koridor Sumatera Koridor Kalimantan Koridor Sulawesi ''Pintu Gerbang Pariwisata Nasional dan Pendukung Pangan Nasional'' "Pendorong Industri dan Jasa Nasional" "Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan SDM yang Sejahtera" Koridor Jawa Koridor Bali Nusa Tenggara Koridor Papua Sumber : Menko Perekonomian, 2010 5
  • 6. Konsep Jaringan Pelabuhan dan Pelabuhan Internasional Sumber: MEA, Master Plan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-2025. 2010. p. 34. 6
  • 7. 7
  • 8. 8
  • 9. Strategi Pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi • Pelaksanaan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi merupakan kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah. • Private sector led dalam pengambilan keputusan investasi dan penciptaan lapangan kerja. • Pemerintah sebagai regulator, katalisator dan fasilitator (regulasi, penyediaan fasilitas publik, SDM dan aspek pemerataan). • Integrasi rencana aksi yang sudah ditetapkan ke dalam dokumen perencanaan dan anggaran (RPJMN, RKP dan RAPBN). • Sosialisasi intensif kepada berbagai pemangku kepentingan (stakeholders). • Mekanisme khusus untuk monitoring dan evaluasi (?) 9
  • 11. Sumber Daya Manusia (SDM) Logistik Infrastruktur Logistik Pelaku dan Penyedia Jasa Komoditas Utama (Key Commodity) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Harmonisasi Regulasi Daya saing Nasional Kesejahteran Masyarakat Enam Penggerak Utama Sislognas 11
  • 12. Jaringan Logistik Nasional: Kondisi yang diharapkan Desa Desa Desa Integrasi Jaringan Lokal dan Nasional Koneksi Jaringan Global Pelabuhan Hub Internasional EROPA Antar Pulau Kota/ Kab Pelabuhan Hub Internasional ASIA Pelabuhan Hub Internasional AMERIKA Pelabuhan Hub Internasional Indonesia Antar Pulau Antar Pulau Desa Desa Desa Desa Desa Kota/ Kab Kota/ Kab Pelabuhan Hub Internasional AFRIKA Pelabuhan Hub Internasional AUSTRALIA Desa 12
  • 13. Jaringan Transportasi Laut sebagai Tulang Punggung Logistik Maritim PusatDistribusiProvinsi PusatDistribusiNasional Legend: By sea/ by rail By land / by rail / by seaBy sea/ by rail / by land Konektivitas: ShortSeaShipping Pelabuhan Pengumpan Disetiap Kabupaten/Kota, dan Pelabuhan Pengumpul pada setiap Propinsi, Pelabuhan Utama pada beberapa pelabuhan pengumpul tertentu yang memenuhi kriteria, dan Pelabuhan Hub Internasional di Kuala Tanjung untuk Wilayah Indonesia Barat dan Bitung Untuk Wilayah Indonesia Timur 13
  • 14. KUALA NAMU HASANUDIN MAIN GLOBAL HUB PORT MAIN INTERNATIONAL AIRPORT east-west 5200 KM Nort-south1900KM GMT + 7 GMT + 8 GMT + 9 Backbone Logistic Masa Depan WAWASAN NUSANTARA Global Hub Port Front Line West KUALA TANJUNG Global Hub Port Front Line East BITUNG Menerapkan penuh doktrin strategis wawasan nusantara. Mengikuti dinamika strategis dunia 14
  • 15. Wilayah Depan (Frontline) Wilayah Dalam (Hinterland) NKRI dipandang sebagai a piece of “land” yang diintegrasikan oleh perairan  Menerima tamu di “ruang tamu”.  Barang Impor diterima (receiving) di Wilayah Depan, lalu didistribusikan (delivery) ke Wilayah Dalam menggunakan sarana pengangkut nasional.  Jalur laut dan udara (yang merupakan anugerah Tuhan – tanpa kita perlu berinvestasi lagi) dimanfaatkan sebesar- besarnya sebagai tulang punggung (backbone) Sistem Logistik Nasional. Investasi yang diperlukan adalah untuk Pembangunan Sarana Navigasi dan Simpul-simpul Transportasi saja (Pelabuhan Laut dan Bandar Udara). Konsep Wilayah Depan dan Wilayah Dalam (Cetak Biru Pengembangan Sislognas, 2012) “Untuk mendukung konsep wilayah depan dan wilayah dalam membutuhkan dukungan Sistem Transportasi Laut dan Sistem Logistik Maritim yang solid. “ 15
  • 16. Short Sea Shipping PusatDistribusiProvinsi PusatDistribusiNasional Legend: Bysea/ by rail Byland / by rail / byseaBysea/ by rail / by land Konektivitas: ShortSeaShipping Short Sea Shipping is the backbone of National Freight Transportation System 16
  • 17. Program Aksi: Kinerja Infrastruktur Transportasi Tahap I (2011-2015) Tahap II (2016-2020) Tahap III (2021-2025)  Ditetapkan dan selesainya rancangan rinci pelabuhan hub laut internasional untuk Kawasan Timur Indonesia di Bitung dan untuk Kawasan Barat Indonesia di Kuala Tanjung  Ditetapkannya pelabuhan hub udara international di Jakarta, Kuala Namu, dan Makasar.  Beroperasinya model sistem pelayanan 24/7 kargo udara di Bandara Soekarno Hatta  Terwujud dan beroperasi secara terjadwal jalur pelayaran short sea shipping (SSS) di jalur Pantura dan Lalintim Sumatera untuk menggalakkan transportasi laut sebagai backbone transportasi nasional  Dibangunnya pelabuhan hub laut internasional untuk Kawasan Timur Indonesia di Bitung, dan untuk Kawasan Barat Indonesia di Kuala Tanjung  Pengembangan pelabuhan kargo udara di Manado, Bali, Balikpapan, Morotai, Biak, dsb.  Beroperasinya model sistem pelayanan 24/7 kargo udara di bandara utama  Terbangun dan beroperasi secara efektif dan efisien jaringan transportasi laut antar pulau dalam rangka mewujudkan transportasi laut sebagai backbone transportasi nasional  Terintegrasinya pelabuhan hub laut internasional dengan pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul dan pelabuhan pengumpan serta pusat pertumbuhan ekonomi, dan beroperasi secara efektif dan efisien.  Beroperasinya secara efektif dan efisien pelabuhan kargo udara internasional  Transportasi laut beroperasi secara efektif dan telah berfungsi sebagai backbone transportasi nasional 17
  • 19. Selain proyek prioritas, KPPIP turut berperan dalam memantau dan mengevaluasi Proyek Strategis Nasional Proyek Prioritas KPPIP membagikan pembelajaran penyiapan dan debottlenecking pada K/L untuk diterapkan pada proyek-proyek tersebut. KPPIP melakukan pemantauan atas kemajuan proyek dan melaksanakan usaha debottlenecking pada skala nasional KPPIP berpartisipasi secara aktif dalam pencapaian implementasi proyek prioritas, sejak tahap penyiapan hingga tahap operasi & pemeliharaan. Proyek prioritas akan mendapat fasilitas khusus yang dapat diberikan oleh KPPIP (contoh: penyiapan OBC, AMDAL, panel konsultan). PERAN KPPIP Evaluasi Daftar PSN Evaluasi kemajuan proyek-proyek dan penambahan/pengurangan daftar proyek sesuai kriteria Pemantauan Proyek dilakukan secara efisien dan efektif melalui sistem TI KPPIP Koordinasi dengan pemangku kepentingan dalam upaya debottleneck pelaksanaan PSN Peran KPPIP untuk percepatan pelaksanaan PSN 19
  • 20. 2014 2015 2016 2017 ▪ Project Management Office (PMO) KPPIP telah terbentuk dan beroperasi ▪ Tata Kelola Organisasi (SOP) dan mekanisme monitoring & debottlenecking telah terbentuk ▪ Pemetaan perbaikan peraturan di sektor infrastruktur ▪ Pembuatan Sistem TI untuk monitoring pelaksanaan Proyek Prioritas ▪ Rancangan organisasi dan sistem pengadaan telah tersedia ▪ Penambahan mandat melalui Perpres No. 3/2016 untuk monitoring & evaluasi pelaksanaan PSN ▪ Penyelesaian identifikasi isu sektor infrastruktur dan hambatan Proyek Prioritas ▪ Penerapan SOP dan mekanisme monitoring & debottlenecking ▪ Penerapan dan penyempurnaan Sistem TI agar siap digunakan untuk memantau pelaksanaan PSN dan Prioritas KPPIP ▪ Sosialisasi dan peningkatan kapasitas telah dilakukan dengan fokus pada pemahaman SOP, panduan penyusunan OBC dan success story mekanisme monitoring dan debottlenecking oleh KPPIP Persiapan operasionalisasi dan pembentukan image KPPIP Penciptaan sistem dan lingkungan yang kondusif untuk percepatan proyek infrastruktur Penguatan Kelembagaan KPPIP Penerbitan Perpres No. 75/2014 sebagai landasan hukum pendirian dan mandat KPPIP ▪ Berfokus pada upaya penyelesaian hambatan Proyek Prioritas dalam rangka memastikan target operasional proyek tercapai ▪ Peningkatan kapasitas pemangku kepentingan, khususnya terkait dengan topik alternatif pendanaan dan mekanisme monitoring & debottlenecking secara mandiri ▪ Implementasi peraturan dan kebijakan sektor infrastruktur guna mencapai target pembangunan infrastruktur ▪ Pendampingan aparatur penanggung jawab proyek dalam melakukan debottlenecking PSN selektif sesuai arahan Komite Fokus dan Perkembangan KPPIP sejak pembentukannya pada tahun 2014 melalui Perpres No. 75/2014 20
  • 21. Status tahapan penyiapan dan persebaran 30 Proyek Prioritas 4 4 4 4 3 5 6 13 13 18 21 11 1 25 9 2 7 10 4 26 4 27 15 30 23 16 29 12 19 29 29 29 29 29 29 29 29 29 4 4 8 14 19 20 22 24 28Proyek dalam tahap konstruksi Proyek dalam tahap transaksi Proyek dalam tahap penyiapan Proyek dalam peninjauan kembali 13. Inland Waterways/Cikarang – Bekasi – Laut (CBL) 14. Light Rail Transit (LRT) di Provinsi Sumatera Selatan 15. Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi 16. National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A 17. Sistem Pengolahan Limbah Jakarta 18. SPAM Semarang Barat 19. High Voltage Direct Current (HVDC) 20. Transmisi Sumatera 500 kV 21. Central – West Java Transmission Line 500 kV 22. Central Java Power Plant (CJPP)/PLTU Batang 23. PLTU Indramayu 24. PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 8, 9, 10 25. Kilang Minyak Bontang 26. RDMP/Revitalisasi Kilang Eksisting (Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju) 27. Pelabuhan Patimban 28. Kilang Minyak Tuban 29. Palapa Ring Broadband 30. Kereta Api Kalimantan Timur 1. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda 2. Jalan Tol Manado-Bitung 3. Jalan Tol Panimbang-Serang 4. 8 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera 5. Kereta Api Ekspres SHIA 6. MRT Jakarta Jalur Selatan – Utara 7. Kereta Api Makassar – Parepare 8. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung 9. Pelabuhan Hub Internasional Bitung 10.PLTA Karangkates IV & V (2x50MW) 11. PLTA Kesamben (37MW) 12. PLTA Lodoyo (10MW) 21
  • 22. • Lelang SPAM Semarang Barat • Lelang Sistem Air Limbah Jakarta • Lelang Pelabuhan Internasional Hub. Kuala Tanjung • Pendanaan Limited Concession Scheme untuk Bandara Medan, Makassar, Balikpapan dan Soetta • Pendanaan PINA (Jalan Tol dan Pembangkit Listrik) Penandatanganan perjanjian KPBU dan Financial Close untuk SPAM Umbulan (Rp4,5 T) Financial Close PLTU Batang (Rp40 T) Penandatanganan perjanjian kerjasama Palapa Ring Broadband paket Barat, Tengah dan Timur serta financial close paket Barat, Tengah dan Timur (Total Rp5,8 T) Penandatanganan perjanjian kerjasama untuk Jalan Tol Balikpapan – Samarinda, Manado – Bitung, and Pandaan – Malang (Rp18 T) Pencapaian Selektif 2016 Potensi Pencapaian 2017 Pencapaian Proyek Prioritas Tahun 2016 dan Potensi Pencapaian Tahun 2017 22
  • 23. Proyek PSN dapat menggunakan berbagai fasilitas dan keistimewaan sesuai Perpres No. 3/2016 Penetapan Proyek Strategis Nasional Penyelesaian Perizinan & Non Perizinan Pengaturan Tata Ruang Percepatan Penyediaan Tanah Penggunaan Komponen Dalam Negeri Percepatan Pengadaan Barang dan Jasa Penyelesaian Permasalahan dan Hambatan Penyelesaian Permasalahan Hukum Fasilitas yang diberikan Perpres No. 3 Tahun 2016 Pemberian Jaminan Pemerintah Penugasan BUMN Penerbitan Perpres No. 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan PSN melalui sejumlah fasilitas yang diatur di dalamnya. Selain itu, Inpres No. 1/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN secara khusus memberikan mandat kepada pemangku kepentingan terkait untuk mendukung percepatan pelaksanaan PSN. 23
  • 25. ARAH KEBIJAKAN JANGKA PANJANG PEMBANGUNAN PERKOTAAN Penyeimbangan pertumbuhan antar kota metropolitan-besar- menengah-kecil Pengendalian pertumbuhan kota- kota besar dan metropolitan Percepatan pembangunan kota- kota kecil dan menengah terutama di luar Pulau Jawa Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan - perdesaan Pembangunan Perkotaan Kota Hijau yang berketahan iklim dan bencana Green Openspace Green Transportation Green Energy Green Building Green Water Green Waste Kota Cerdas berdaya saing dan berbasis teknologi Smart Economy Smart People Smart Governance Smart Mobility Smart Environment Smart Living Kota Layak Huni yang aman dan nyaman Strong Neighboorhoods Walkable Affordable Connectivity Comfortable Cultural Membangun IDENTITAS PERKOTAAN INDONESIA berbasis karakter fisik, keunggulan ekonomi, budaya lokal Membangun keterkaitan dan manfaat antarkota dan desa-kota dalam SISTEM PERKOTAAN NASIONAL berbasis kewilayahan LIMA PILAR ARAH PEMBANGUNAN KOTA 2045 Kota Berkelanjutan dan Berdayasaing untuk Kesejahteraan Masyarakat RPJP 2005-2025 Kebijakan Pembangunan Perkotaan Nasional 2015-2045 25
  • 26. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KETERKAITAN KOTA-DESA RPJMN 2015-2019 Arah Kebijakan: Menghubungkan keterkaitan fungsional antara pasar dan kawasan produksi, melalui: 1. Perwujudan konektivitas antar kota sedang dan kota kecil, dan antar kota kecil dan desa sebagai tulang punggung (backbone) keterhubungan desa-kota 2. Perwujudan keterkaitan antara kegiatan ekonomi hulu (upstream linkages) dan kegiatan ekonomi hilir (downstream linkages) desa- kota dengan pengembangan agribisnis (agrowisata dan agroindustri), melalui pusat kawasan transmigrasi, kawasan agropolitan dan minapolitan, serta kawasan pariwisata. 3. Peningkatan kapasitas tata kelola, kelembagaan, dan masyarakat dalam peningkatan keterkaitan kota-desa. Arah Kebijakan : Memperkuat keterkaitan kota – desa serta membangun kota berkelanjutan dan berdaya saing berdasarkan karakter fisik, potensi ekonomi dan budaya lokal, melalui: 1. Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional (SPN); 2. Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) yang mudah diakses bagi seluruh kalangan masyarakat kota, termasuk kelompok lansia, disabel, wanita, anak, melalui • Perwujudan Kota Layak Huni yang Aman dan Nyaman, • Perwujudan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana; • Pengembangan Kota Cerdas dan daya saing kota; 2. Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan. Arah Kebijakan : Menguatkan desa dan masyarakat desa serta pengembangan pusat- pusat pertumbuhan di perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa- kota dan perdesaan berkelanjutan, melalui : 1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum sesuai dengan kondisi geografis Desa 2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat Desa 3. Pembangunan Sumber Daya Manusia, peningkatan Keberdayaan, dan pembentukan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa 4. Penguatan Pemerintahan Desa 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan, serta Penataan Ruang Kawasan Perdesaan 6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota. PERKOTAAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN KETERKAITAN KOTA - DESA Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016) 26
  • 27. Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016) 27
  • 28. HUB HUB ARUS PERDAGANGAN EKSPOR & ANTARWILAYAH ARUS PERDAGANGAN EKSPOR & ANTARWILAYAH KAWASAN INDUSTRI KAWASAN PERKOTAAN CERDAS (SMART CITIES) DRY PORT KAWASAN INDUSTRI KAWASAN PERKOTAAN CERDAS (SMART CITIES) KAWASAN INDUSTRI KAWASANPERDESAAN Pembangunan berbasis Wilayah Pengembangan Strategis (WPS), merupakan suatu pendekatan pembangunan yang: 1. memadukan antara pengembangan wilayah dengan “market driven”. 2. mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan 3. memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju wilayah strategis 4. mendukung percepatan pertumbuhan kawasan- kawasan pertumbuhan di WPS 5. mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS. 6. Kota Cerdas Berkelanjutan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan skala regional (sistem eksternal) & pelayanan skala kota (sistem internal). Untuk itu diperlukan: • Keterpaduan Perencanaan antara Infrastruktur dengan pengembangan kawasan strategis dalam WPS. • Sinkronisasi Program antar infrastruktur (Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana). KONSEP WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS): KOTA CERDAS BERKELANJUTAN SEBAGAI BAGIAN PENTING DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH 28
  • 29. Pulau-pulau kecil terluar WPS Pusat petumbuhan Terpadu WPS Pusat Pertumbuhan Sedang berkembang WPS Pertumbuhan Baru Wps Perbatasan Darat Negara35 WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS) Kementerian PUPR, melalui BPIW, mengembangan 35 WPS sebagai basis perencanaan pengembangan infrastruktur yang terpadu DISTRIBUSI WPS DI INDONESIA Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016)
  • 30. SASARAN & STANDAR PELAYANAN KOTA CERDAS BERKELANJUTAN Aman Sehat, Berkeselamatan Estetik, Bersih, Berkarakter, Nyaman Produktif dan Efisien Berke- Lanjutan ekologis Sasaran Pengembangan Perkotaan Standar Pelayanan • RTH Publik > 20% • Luas Jalan > 20% • Ketersediaan Ruang Publik yang memadai (termasuk RTH dan jalan ± 50%) • Ketersediaan Air dan Akses Sanitasi Layak • Sesuai Daya Dukung dan Tampung • KDB Rendah (<30%), dan KLB Tinggi (di atas 3) • Lansekap kota yg berkualitas • Pengelolaan sampah terpadu (3R) • Ketersediaan Landmark Kota • Pelestarian & pengelolaan kws bersejarah • Wajah kota yang tertata • 40% lahan terbangun untuk aktivitas ekonomi • Pola penggunaan ruang campuran (mixed-use) • Aksesibilitas Tinggi : Infrastruktur Harmoni dengan Guna Lahan • Penerapan state-of-the- art teknologi (pemanfaatan TIK) • Jejaring Kota (Network of Cities) • Pengurangan dampak perubahan iklim • Pemanfaatan sumber daya terbarukan • Tata kelola yang baik • Peran serta masyarakat dalam pembangunan • Hazard alami dan buatan (Mitigasi bencana) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016)
  • 31. Jalan Tol Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Sekunder Jalan Kolektor Primer Kawasan Pariwisata Kawasan Industri Bandar Udara Pelabuhan Laut Pelabuhan Perikanan Terminal Bus Stasiun Kereta Api Rel Kereta Api Pusat Pelayanan Kota Sub Pusat Pelayanan Kota Pusat Lingkungan Permukiman/Bisnis CBD Kawasan Industri Pelabuhan Wilayah Kota Green Belt/RTH Jalan Kolektor Sekunder ELEMEN STRUKTUR KOTA DI INDONESIA • Zona pelabuhan • Kawasan komersial • Kawasan pusat pemerintahan • Kawasan permukiman • Kawasan industri • Kampung (permukiman tersebar, tidak berpola) RTH > 30% Jalan > 20% Permukiman & Kawasan Lain < 50% STRUKTUR KAWASAN PERKOTAAN (SISTEM INTERNAL) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016) 31
  • 32. Rencana Wilayah Pengembangan Strategis (WPS): Sumatera Utara  Riau Kota Dumai (Berbasis Migas) Mebidangro (Kota Metropolitan) Kota Pariwisata di KSPN Toba Kota Pekanbaru (Berbasis MICE) Kota Baru Sei Mangkei (Berbasis Agroindustri) Kota Baru Kuala Tanjung (Berbasis Industri) Kota Bagansiapiapi (Berbasis Maritim/Perikanan) Kota RantauPrapat (Berbasis Agroindustri) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016) 32
  • 33. Distribusi Kawasan Ekonomi Khusus 2015-2019  Pariwisata  Industri pengolahan Kelapa Sawit  Industri pengolahan karet  Pupuk & aneka industri  Logistik  Pariwisata KEK SEI MANGKEI Kabupaten Simalungun, Sumut KEK TANJUNG LESUNG Kab. Pandeglang, Banten  Industri Pengolahan Karet  Industri Pengolahan Sawit  Industri Petrokimia KEK TANJUNG API-API Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan KEK MANDALIKA Kab. Lombok Tengah, NTB KEK PALU Kota Palu, Sulawesi Tengah  Industri Manufaktur  Industri Agro berbasis kakao, karet, rumput laut, rotan  Industri pengolahan Nikel, Biji Besi, Emas  Logistik KEK MOROTAI Kab. Pulau Morotai, Maluku Utara Pariwisata Industri pengolahan perikanan  Bisnis & logistik KEK BITUNG Kota Bitung, Sulawesi Utara  Industri Pengolahan Perikanan  Industri agro berbasis kelapa dan tanaman obat  Aneka industri  Logistik KEK Maloy Batuta Trans Kalmantan (MBTK) Kabupaten Kutai Timur, Kaltim  Industri Kelapa Sawit  Logistik  Pariwisata Sumber: Kemenko Perekonomian (2014) 33
  • 34. Sebaran 13 Kawasan Industri Prioritas Wilayah Luar Jawa Kawasan Industri Teluk Bintuni Industri Migas dan Pupuk Kawasan Industri Teluk Bitung Industri Agro dan Logistik Kawasan Industri Morowali Industri Smelter Ferronikel, Stainless steel, dan downstream stainless steel Kawasan Industri Palu Industri Rotan, Karet, Kakao (agro) dan Smelter Kawasan Industri Konawe Industri Smelter Ferronikel, Stainless steel, dan downstream stainless steel Kawasan Industri Buli Industri Smelter Ferronikel, Stainless steel, dan downstream stainless steel Kawasan Industri Bantaeng Industri Smelter Ferronikel, Stainless steel, dan downstream stainless steel Kawasan Industri Batu Licin Industri Besi Baja Kawasan Industri Landak Industri Karet, CPO Kawasan Industri Ketapang Industri Alumina Kawasan Industri Kuala Tanjung Industri Aluminium , CPO Kawasan Industri Tanggamus Industri Maritim dan Logistik Kawasan Industri Sei Mangkei Industri Pengolahan CPO Sumber: Kemenko Perekonomian (2014) 34
  • 35. Kerangka Ekonomi Makro dan Target Pembangunan 2020 35
  • 36. Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Provinsi 2020 ACEH LPE: 4,64 SUMUT LPE: 5,21 SUMBAR LPE: 5,16 BENGKULU LPE: 5,04 LAMPUNG LPE: 5,29 BANTEN LPE: 5,85 DKI JAKARTA LPE: 6,01 RIAU LPE: 2,43 JAMBI LPE: 4,77 KEP. RIAU LPE: 4,65 SUMSEL LPE: 6,03 KEP. BABEL LPE: 4,60 KALBAR LPE: 5,20 KALTARA LPE: 6,05 KALTENG LPE: 5,65 KALSEL LPE: 5,14 KALTIM LPE: 2,87 SULBAR LPE: 6,27 SULTENG LPE: 6,32 GORONTALO LPE: 6,54 SULUT LPE: 6,01 SULSEL LPE: 7,10 SULTRA LPE: 6,44 MALUKU UTARA LPE: 7,94 MALUKU LPE: 5,96 PAPUA BARAT LPE: 6,40 PAPUA LPE: 7,47 JABAR LPE: 5,65 JATENG LPE: 5,40 DIY LPE: 6,22 JATIM LPE: 5,60 BALI LPE: 6,38 NTB LPE: 1,55 NTT LPE: 5,16 • Skenario pertumbuhan PDB nasional 5,4 persen (titik tengah) Sumber: Perhitungan Bappenas setelah rapat temu konsultasi Tw-I 2019 *angka proyeksi sangat sementara 36
  • 37. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020 37
  • 38. Super Koridor Ekonomi Sumatera Utara 38
  • 39. Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara 1. Pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur, penguatan konektivitas, dan kemaritiman. 2. Pertumbuhan ekonomi inklusif berkelanjutan melalui pengembangan pertanian, industri pengolahan, pariwisata, jasa dan perdagangan. • Target sasaran makro pembangunan yang ingin dicapai di tahun 2019 sebesar 5,11-5,5%. • Laju inflasi yang diharapkan stabil pada kisaran 3,5±1%. 3. Peningkatan pembangunan sumber daya manusia dan pengurangan kemiskinan melalui pemenuhan pelayanan dasar masyarakat. • Penurunan angka pengangguran terbuka menjadi 5,18%. • Penurunan angka kemiskinan menjadi 8,5-9%. • IPM meningkat menjadi 71-72. • Koefisien gini menjadi angka 0,3 4. Peningkatan ketahanan pangan, energi dan sumber daya air serta mitigasi bencana. 5. Peningkatan reformasi birokrasi, tata kelola pemerintahan, penegakan hukum, dan pencegahan korupsi. 39
  • 40. Potensi Provinsi Sumatera Utara untuk menjadi Super Koridor Ekonomi 1. Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi (Industrialisasi) 2. Budaya dan Pariwisata 3. Desa Berdaya 4. Pangan 5. Energi 40
  • 41. Sumber: Bank Indonesia (2016), Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sumatera Utara. 41
  • 42. Menurut UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota PUSAT Berwenang membuat norma-norma, standar, prosedur, monev, supervisi, fasilitasi dan urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas nasional Provinsi Berwenang mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan Eksternalitas regional (lintas Kabupaten/Kota) dalam wilayah provinsi Kab/Kota Berwenang mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan Eksternalitas lokal (dalam satu Kabupaten/Kota) Pembagian Urusan Pemerintahan Berdasarkan Tingkatan Pemerintahan 42
  • 43. Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara Sumber: Kemenko Perekonomian (2014) BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO:KOORDINASI PELAKSANAAN Industrialiasi di luar jawa * Penyediaan lahan kawasan industri * SDA Konektivitas Insentif fiskal dan non fiskal Ikim investasi PTSP * Perda bermasalah Penyediaan Tenaga Terampil (BLK, SMK, Politeknik) Mensosialisasikan mental Kewirausahaan Science dan Techno Park • Kemen Ristek Dikti • Kemen Dik Bud • Kemen Tenaga Kerja • BKPM • BKPD – Pemda • Kemendagri • Kemen Keuangan • Kemen Perindustrian • Kemen PU/Pera • Kemen Perhubungan • Kemen ESDM • Kemen Perindustrian • Kemen Agraria dan TTR • Pemerintah Daerah • Kemen Ristek-Dikti • Kemen Pertanian • Kemen Perikanan • BPPT • Pemda 43
  • 44. Pembangunan Karakter dan Potensi Pariwisata di Sumatera Utara Sumber: Kemenko Perekonomian (2014) BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KARAKTER DAN POTENSI PARIWISATA Percepatan Pembangunan Akses Transportasi Percepatan Pembangunan Akses Informasi dan Komunikasi Peningkatan Infrastruktur Pengembangan Budaya Lokal Percepatan Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Pariwisata (intersullar tourism) Peningkatan Kualitas SDM Masyarakat Lokal /Sekitar Objek Wisata Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis pada Eco- tourism Keterlibatan Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Lokasi Pariwisata Kebijakan Anggaran Pembangunan Pariwisata Peningkatan Jumlah Investor Nasional Kemen Pariwisata; Pemda Kemen Pariwisata; Kemen PU; Kemen Perhubungan;Kemen BUMN; Pemda Kemen Pariwisata; Kemen Kominfo; Pemda Kemen Pariwisata; Kemen BUMN; Pemda Kemen Pariwisata; Kemen Budaya Dikdasmen; Pemda Kemen Pariwisata; Kemen Keuangan; Pemda Kemen Pariwisata; Pemda Kemen Koperasi &UKM; Kemen Pariwisata; Badan PengembanganEkonomi Kreatif; Pemda; Kemen Pariwisata; Kemen Budaya Dikdasmen; Pemda 44
  • 45. Pembangunan Daerah dan Desa di Sumatera Utara Sumber: Kemenko Perekonomian (2014) BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA Pembangunan Kawasan Perbatasan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Pengembangan Tata Kelola Pemerintahan Daerah dan Otonomi Daerah Penataan Daerah Otonomi Baru Pengurangan overheadcost (biaya rutin) untuk dialokasikan bagi pelayanan publik Pembangunan Daerah Tertinggaldan Pulau-Pulau Terpencil  Kemen Keuangan;  Kemendagri;  Kementerian Sektor & Lembaga  Pemda  Kemen Keuangan;  Kemendagri;  DPR & DPRD;  Pemda  Kemen Keuangan;  Kemendagri;  Pemda  Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;  Kemen Keuangan;  Kemendagri;  Pemda;  Desa  Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;  Kemendagri;  Kemen PU & Pera;  BNPP  Pemda  Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;  Kemendagri;  Kemen PU & Pera;  Pemda 45
  • 46. Kedaulatan Pangan di Sumatera Utara Sumber: Kemenko Perekonomian (2014) BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN KEDAULATAN PANGAN Pembukaan 1 juta lahan sawah baru Reforma agraria 9 juta Ha Perbaikan dan pemb. Jaringan irigasi, bendungan, pasar, dan sarpras transportasi Stop konversi lahan produktif Pemulihan kualitas kesuburan lahan; 1000 Desa Mandiri BenihGudangdgn fasilitas pengolahan pascapanen di sentra produksi; Pendirian bank pertanian & UMKM Peningkatan kemampuan petani Pemb. Agribisnis kerakyatan Pengendalian impor pangan Kemen Pertanian; Kemen Kehutanan & LH; Kemen Agraria & TTR; Kemen PU; Pemda Kemendag; Kemen Pertanian Kemen Pertanian; Kemen Perindustrian; Pemda Bank Indonesia; Kemen Koperasi Kemen Pertanian; Kemen BUMN; Pemda Kemen Pertanian; KLH/BPLH Pemda (BUMDes- Dana Desa) Pemda; Kemen Agraria & TTR Kemen PU; Kementan Kemendag; Pemda 46
  • 47. Definisi Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPP) • Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) adalah suatu bentang alam yang terdiri atas beberapa daerah yang berpotensi untuk tumbuh dan berkembangnya kegiatan industri dan memiliki keterkaitan ekonomi yang bersifat dinamis karena didukung oleh infrastruktur konektivitas yang mantap. • sumber daya alam, infrastruktur 47
  • 48. Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) Berdasarkan RTRWN, MP3EI, dan Kajian Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri di Provinsi Sumatera Utara Sumber: Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (2014) NO. PROVINSI/CALON WPPI Keterangan Calon WPPI 1. Kawasan perkotaan metropolitan Medan - Binjai - Deli Serdang - Karo (MEBIDANGRO) Kawasan Andalan 2. Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (MEBIDANGRO) KSN 3. Kawasan Pematang Siantar dan sekitarnya Kawasan Andalan 4. Kawasan Rantau Prapat - Kisaran Kawasan Andalan 5. Kawasan Tapanuli dan sekitarnya Kawasan Andalan 6. Kawasan Sei Mangke MP3EI 7. Kawasan Industri Sei Mangkei DJ PPI √ 8. Kawasan Industri Sei Bamban DJ PPI √ 9. Kawasan Industri Batubara (Kuala Tanjung) DJ PPI √ 48
  • 49. Super Koridor Ekonomi Sumatera Utara: Belawan  Mebidanggro  Kuala Namu  Kuala Tanjung  Sei Mangkei  KSPN Toba Kota Baru Kuala Tanjung (Berbasis Industri) Pelabuhan Belawan (Berbasis Logistik) Kota Medan (Berbasis Industri) KSPN Toba (Berbasis Pariwisata dan Agroindustri) Sei Mangkei (Berbasis Agroindustri) Kuala Namu (Berbasis Aerocity) 49
  • 50. Pelabuhan Belawan Located on the east coast of North Sumatra province and approximately 12 km from the center of Medan city. The largest port the Sumatra provinces and as such will be an essential facility for sea transport by PT Pelindo I. The port is able to support all container types, Ro-Ro, bulk, break bulk cargo and passenger. The port is broken up into three operating areas; Belawan Port, Belawan International Container Terminal and Belawan Logistics Centre. General status of Belawan Port Figure: Container Terminal of Belawan Port Source: Presentation report (BELAWAN PORT DEVELOPMENT PROJECT PT PELINDO I) Berthing Specifications of Belawan Port Operator Dock No. and Yard(㎡) Length(m) Draft(m) Max. Ship Size Others PelindoⅠ (Conventional Berth) Belawan Lama 17 (47,178) 688 7 4,000DWT - Ujung Baru 1,554 9.5 30,000DWT General Cargo, RoRo, bulk Cargo, Passenger terminal Ferry Wharf 115 8.5 200DWT - Citra Wharf 625 7 20,000DWT - IKD Wharf 150 7 - - IKD 2 Wharf 150 7 - - BICT Container Terminal 4 (188,090) 850 11 900TEUs Gantry Crane: 6(M/C 2) Total - 4,132 - - - Source: Study on identifying required improvement areas in ASEAN network port performance and capacity, 2010, by MLTM of Korea 50
  • 51. 2 D A B C E F G I H Jalan Tol Jalan Nasional Jalan Provinsi Waduk Lau Gunung utk PLTM (ESDM) Tanggul ROB, polder, dan pintu air di Belawan Jalan Tol Medan - Belawan Jalan Tol Medan - Tebing Tinggi Jalan Tol Medan - Binjai Jalan Lingkar Luar Jalan Lingkar Dalam Revitalisasi Kawasan Perkotaan Belawan Rusunami dan Rusunawa Mebidangro Waduk Lau Simeme Kawasan Metropolitan MEBIDANGRO 2025 KOTA INTI KOTA SATELIT MANDIRI A. Tanjung Morowa B. Lubuk Pakam C. Percut Sei Tuan D. Hamparan Perak E. Binjai F. Sunggal G. Pancur Batu H. Galang I . Brastagi Ke Banda Aceh Ke Tebing Tinggi TPA Tadukan Raga Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (2016) Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo 51
  • 52. Rencana Kawasan Ekonomi Khusus SEI MANGKEI 2025 KI Inalum / Pel. Kuala Tanjung ke Tebing Tinggi ke Kisaran/ Dumai ke Pematang Siantar Kota Baru Industri Hijau Sei Mangkei WWTP/IPLT TPA/TPST 3RKI Dryport Rusun IPA Sei Mangkei Lima Puluh Perdagangan Indrapura Jalan Tol Tebing Tinggi- Kisaran Jalan Simpang Mayang-Sei Mangkei- Lima Puluh-Simpang Inalum-Kuala Tanjung 52
  • 53. Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung 53
  • 54. Area Pelabuhan Belawan Source: Presentation report, 2008 (BELAWAN PORT DEVELOPMENT PROJECT PT PELINDO I) Container Terminal Belawan Lama Passenger Terminal Citra Ujung Baru Pertamina Jetty 54
  • 55. Perkembangan Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan 55
  • 56. Rencana Perluasan Pelabuhan Belawan Sumber: Presentation report, 2008 (BELAWAN PORT DEVELOPMENT PROJECT PT PELINDO I) SHORT TERM (2008-2012) MEDIUM TERM (2013-2022) LONG TERM (2023-2032) HUB PORT SCENARIO 0 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 35,000,000 Tonnage 0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 Teus Multipurpose(Tonnage) 13,845,800 16,829,820 22,305,400 27,610,200 Container (Teus) 769,861 1,067,289 1,872,526 2,887,820 2008 2012 2022 2032 Present condition of Belawan Port - To be developed hub port in Sumatra region. - Invested worth IDR3trn (US$318m). - In the first phase, a 700m-long jetty was constructed at the Belawan International Container Terminal. (Planned to complete until 2015). - Under the next phase, the jetty will be extended by an additional 950m, with an increase in capacity to 2mn TEUs from 1.3mn TEUs annually. 56
  • 57. Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tanjung: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2012 57
  • 58. Rencana Jalan Kereta Api untuk mendukung Kawasan Industri Sei Mangkei 58
  • 59. Kemenhub Siapkan Pelabuhan Kuala Tanjung Jadi Hub Internasional • Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara disiapkan sebagai Pelabuhan Hub Internasional, sedangkan Pelabuhan Belawan akan fokus melayani domestik. • Pelabuhan Kuala Tanjung akan diintegrasikan dengan kawasan industri dan telah diatur sesuai Perpres No 3 tahun 2016 dan Perpres No 56 tahun 2018. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Kuala Tanjung merupakan 2 Proyek Strategis Nasional. • Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tanjung yang telah ditetapkan dengan Kepmenhub No KP 148 Tahun 2016 tersebut akan menjadi acuan pembangunan, pengembangan dan operasional pelabuhan pada jangka pendek (2017-2021), jangka menengah (2017-2026) dan jangka panjang (2017-2036). • Pemerintah dan PT Pelindo I telah melakukan sejumlah langkah dalam rencana Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Hub Internasional. Di antaranya adalah secara bertahap memindahkan kapal-kapal dengan rute Internasional di Pelabuhan Belawan ke Pelabuhan Kuala Tanjung. • Akses dari dan menuju kawasan hinterland akan dilayani dengan angkutan kereta api dan jalan nasional yang menghubungkan Pelabuhan Kuala Tanjung dengan kawasan sekitarnya. • Kuala Tanjung terletak di posisi yang sangat strategis, berada di Selat Malaka sebagai salah satu jalur pelayaran niaga tersibuk di dunia dan memiliki water depth sekitar 15-17 meter Lws. Selain itu, tren ukuran vessel international yang semakin besar, sehingga menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sangat cocok diposisikan sebagai Pelabuhan ekspor-impor internasional. • Kondisi eksisting Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung yang telah dibangun, sudah mampu melayani kapal dengan ukuran 60.000 DWT. • Kementerian Perhubungan memberikan dukungan berupa insentif terhadap jasa labuh dan navigasi untuk eksportir-importir yang kompetitif dalam mengirimkan kargonya untuk mendorong major shipping line melakukan direct call ke Pelabuhan Kuala Tanjung. Sumber: Detik (16 Agustus 2019 2019), https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4669273/kemenhub-siapkan-pelabuhan-kuala-tanjung-jadi-hub-internasional 59
  • 60. Penutup • Pelabuhan Kuala Tanjung secara konsisten dikembangkan menjadi pelabuhan simpul (hub) internasional untuk bagian barat. • Provinsi Sumatera Utara memiliki Pelabuhan Belawan sebagai simpul domestik, Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai simpul internasional, dan Bandara Internasional Kuala Namu sebagai pintu gerbang ke luar Provinsi. • Pintu gerbang terbuka dan Provinsi Sumatera Utara perlu berbenah potensi industri, agroindustri, pariwisata, dan akuakultur. • Konektivitas dan aliran muatan sebagai dasar membentuk super koridor ekonomi di bagian barat Indonesia. • Pengembangan super koridor ekonomi di Provinsi Sumatera Utara memerlukan kelembagaan khusus yang dapat memadukan industri, pelabuhan, bandar udara, agrowisata, dan pariwisata. 60