SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
PEMERINTAH PROVINSI RIAU
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Jl. Gajah Mada No. 7, Pekanbaru – Riau – Indonesia
www.bappeda.riau.go.id
KLHSEvaluasi RPJPD Provinsi Riau 2005-2025
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
1
Sudah ada
RPJPD
2
Sudah ada KLHS
RPJMD 2014-2019
Pendahuluan
Akomodir
Dinamika global, regional,
nasional, dan lokal
Evaluasi
pembangunan
Evaluasi
RPJMD
Dilaksanakan
penyusunan KLHS
Evaluasi RPJMD-
RPJPD
KLHS memastikan bahwa program
pembangunan mengacu kepada
prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan
PEMANGKU
KEPENTINGAN
Kerja POKJA PL Persiapan
Workshop Pelingkupan (Verifikasi dan
Klarifikasi Hasil Pra Pelingkupan)
Kerja POKJA PL (Analisis Baseline,
Keterkaitan, Keseimbangan, Keadilan, Kajian
Pengaruh (D3TLH), Perumusan Mitigasi,
Alternatif dan Rekomendasi)
Workshop Kajian Pengaruh, Perumusan
Mitigasi, Alternatif dan Rekomendasi
Mengintegrasikan hasil pengambilan
keputusan Kepala Daerah ke dalam Draf
raperda RPJMD Provinsi Riau 2014-2019
Panel Pakar
DIGABUNG
SKPD membuat
isu panjang dan
menyiapkan data
pendukung
Pengajuan rekomendasi ke Menteri LHK
Ruang Lingkup
01
02
03
04
05
POKJA PL melakukan curah pendapat
isu-isu dengan cara mind mapping
dan metaplan process
POKJA PL melakukan studi literatur
POKJA PL mengidentifikasi informasi
dan data yang masih diperlukan
POKJA PL menginventarisasi pemangku
kepentingan yang akan dilibatkan dalam
proses KLHS
Persiapan untuk pelingkupan
Pra-pelingkupan KLHS
Pra-pelingkupan KLHS
1
2 Pengelompokan isu
Penyusunan daftar
isu panjang
Penyusunan daftar
isu strategis
Konfirmasi isu3
4
Berdasarkan Status Lingkungan
Hidup, isu KRP, serta masukan dan
kesepakatan pemangku
kepentingan
Ekonomi, sosial, dan
lingkungan hidup
Berdasarkan data dan
informasi ilmiah
Isu paling strategis sebagai
dasar kajian KRP
Tahap Perumusan Isu
4 kriteria isu
strategis
Perumusan Isu
6
TEMA ISU PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
ISU STRATEGIS
Lingkungan
Menurunnya keanekaragaman hayati dan kinerja layanan jasa ekosistem
Peningkatan intensitas dan wilayah bencana serta kerentanan terhadap perubahan iklim
Sosial Rendahnya kualitas pendidikan serta pelestarian nilai budaya melayu
Ekonomi Meningkatnya pengangguran, kemiskinan, kesenjangan dan konflik
Tata Kelola Rendahnya kinerja kelembagaan dan tata kelola pemerintahan
Pengkajian
Isu strategis
“Isu strategis
diinteraksikan dengan
Arah Kebijakan
Rancangan Evaluasi
RPJPD Provinsi Riau
2005-2025 untuk melihat
arah kebijakan yang
paling berdampak
terhadap isu”
124 arah kebijakan
8 arah kebijakan
Penapisan
Penapisan
menggunakan expert
judgement untuk
menilai pengaruh atau
tidak berpengaruh
No. Arah Kebijakan
1 Mendorong pembangunan sektor ekonomi unggulan seperti pertanian, industri yang berbasis
pertanian, untuk menggantikan kedudukan migas sebagai sektor utama penghasilan daerah.
2 Membangun pusat-pusat aglomerasi industri dan terminal regional yang berfungsi distribusi dan
koleksi komoditi pada kota-kota pelabuhan utama.
3 Membangun jaringan jalan provinsi dan kabupaten yang kokoh yang dapat memperlancar lalu
lintas produk pertanian dan industri.
4 Membangun jalur kereta api sebagai bagian dari Trans Sumatera Railway terutama bagi
angkutan barang jarak jauh dan massal.
5 Membangun bandar udara baru berfungsi sebagai Pusat Penyebaran Primer sebagai pengganti
Bandara Sultan Syarif Kasim II.
6 Mendorong pertumbuhan sektor ekonomi unggulan, yakni industri pengolahan, pertanian,
pertambangan, dan jasa untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang
dengan dukungan sektor-sektor prospektif yang secara agregatif akan memberikan kontribusi
terhadap laju pertumbuhan ekonomi, yaitu sektor perikanan, peternakan, dan pariwisata.
7 Membangun obyek dan destinasi pariwisata, menyediakan prasarana dan sarana penunjang, dan
meningkatkan pelayanan jasa kepariwisataan, termasuk pengembangan wisata minat khusus dan
agrowisata yang terintegrasi dengan perlindungan plasma nutfah dan spesies dilindungi.
8 Meningkatkan upaya eksplorasi dan penerapan teknologi eksploitasi migas untuk peningkatan
produksi; pelibatan pemangku kepentingan di daerah dalam produksi migas; perkuatan aspek
hukum; dan kelembagaan bagi hasil yang lebih adil.
No Arah Kebijakan Dampak Rekomendasi
1 Mendorong pembangunan
sektor ekonomi unggulan
seperti pertanian, industri
yang berbasis pertanian,
untuk menggantikan
kedudukan migas sebagai
sektor utama penghasilan
daerah.
Pembangunan sektor ekonomi unggulan
menimbulkan ekstraksi sumber daya
alam yang berdampak pada penurunan
keanekaragaman hayati dan industri
berdampak pada kinerja layanan jasa
ekosistem
Pembangunan sektor ekonomi unggulan dengan
mempertahankan nilai konservasi tinggi ekosistem dan
sesuai RTRWP
Meningkatnya beban pencemar (polutan)
yang menghasilkan emisi GRK
Implementasi pembangunan sektor ekonomi rendah
emisi (Low Emission Development/LED) sesuai bussines
as ussual (BAU)
Peningkatan risiko bencana Pembangunan sektor ekonomi unggulan menghindari
kawasan rawan bencana
Masuknya tenaga kerja luar dan migrasi
(imigrasi) berdampak pada kesenjangan
dan konflik sosial dengan masyarakat
lokal
Mengakomodir tenaga kerja tempatan (lokal) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Inisiasi dan implementasi kebijakan satu peta (one map
policy)
Audit investigatif dan resolusi konflik pada izin usaha
berbasis lahan
Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum pada
izin usaha berbasis lahan
Rendahnya kualitas pendidikan Peningkatan kualitas sarana prasarana yang
berhubungan langsung dalam proses pembelajaran
Penerapan kebijakan sekolah unggul pada seluruh
jenjang pendidikan dasar dan menengah
Masuknya tenaga kerja luar dan migrasi
(imigrasi) berdampak pada pergeseran
nilai-nilai budaya lokal
Sosialisasi dan peningkatan partisipasi masyarakat
pendatang akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya
melayu
Pembangunan sektor ekonomi unggulan
bersifat multisektor dan koordinasi
pusat-daerah, sehingga berdampak pada
perubahan regulasi dan berimplikasi
pada perubahan kebijakan yang
mempengaruhi tata kelola pemerintahan
Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antara
pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota melalui
pembentukan gugus kerja
No Arah Kebijakan Dampak Rekomendasi
2 Membangun pusat-pusat
aglomerasi industri dan
terminal regional yang
berfungsi distribusi dan
koleksi komoditi pada kota-
kota pelabuhan utama.
Peningkatan beban pencemar (polutan)
serta menurunnya layanan jasa
ekosistem
Mengoptimalkan pengembangan kawasan industri
eksisting dan IPAL terpadu
Penigkatan emisi CO2 limbah dari pusat
aglomerasi industri
Penerapan clean production
Penerapan kebijakan ecogreen
Meningkatnya kesenjangan pendapatan
penduduk lokal dan pendatang
Mengakomodir tenaga kerja tempatan (lokal) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Meningkatnya konflik berbasis lahan Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum
dalam pembebasan lahan
Meningkatnya jumlah pendatang
(pekerja luar) menyebabkan lunturnya
penerapan nilai-nilai budaya melayu
Melakukan sosialisasi nilai-nilai budaya melayu
terhadap pekerja pendatang melalui integrasi dengan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penurunan mutu pelayanan dan
realisasi aglomerasi kawasan industri
Implementasi perizinan terintegrasi dan percepatan
terbitnya Peraturan Daerah RTRW Provinsi Riau
3 Membangun jaringan jalan
provinsi dan kabupaten
yang kokoh yang dapat
memperlancar lalu lintas
produk pertanian dan
industri.
Meningkatnya perambahan/illegal
logging pada kawasan konservasi
Pembangunan jaringan jalan provinsi dan kabupaten
memperhatikan peruntukan kawasan serta
peningkatan pengawasan dan penegakan hukum
Peningkatan degradasi kawasan yang
menyebabkan erosi dan sedimentasi
serta hilangnya tutupan lahan
Pembangunan jaringan jalan provinsi dan kabupaten
memperhatikan peruntukan kawasan
Peningkatan nilai ekonomis lahan
menyebabkan munculnya spekulan
tanah dan alih fungsi lahan
Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum serta
pembebasan lahan mengikuti ketentuan yang berlaku
Peningkatan lalu lintas barang dan jasa
serta manusia antar daerah yang
menyebabkan terabaikannya nilai-nilai
budaya melayu
Sosialisasi dan peningkatan partisipasi masyarakat
pendatang akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya
melayu
Lambatnya realisasi pembangunan
jaringan jalan provinsi dan kabupaten
Pembentukan tim terpadu lintas K/L, SKPD dalam
percepatan perizinan
No Arah Kebijakan Dampak Rekomendasi
4 Membangun jalur kereta
api sebagai bagian dari
Trans Sumatera Railway
terutama bagi angkutan
barang jarak jauh dan
massal.
Meningkatnya perambahan/illegal
logging pada kawasan hutan yang dilalui
jalur kereta api
Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum pada
kawasan konservasi yang dilalui jalur kereta api
Peningkatan degradasi kawasan yang
menyebabkan erosi dan sedimentasi
serta hilangnya tutupan lahan
Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum pada
kawasan konservasi yang dilalui jalur kereta api
Peningkatan nilai ekonomis lahan
menyebabkan munculnya spekulan
tanah dan alih fungsi lahan
Sosialisasi dan pemberdayaan melalui partisipasi
masyarakat akan pentingnya menjaga kawasan hutan
Implementasi kebijakan satu peta (one map policy)
Peningkatan lalu lintas barang dan jasa
serta manusia antar daerah yang
menyebabkan terabaikannya nilai-nilai
budaya melayu
Sosialisasi dan peningkatan partisipasi masyarakat
pendatang akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya
melayu
Lambatnya realisasi pembangunan jalur
kereta api
Pembentukan tim terpadu lintas K/L, SKPD dalam
percepatan perizinan jaringan kereta api
5 Membangun bandar udara
baru berfungsi sebagai
Pusat Penyebaran Primer
sebagai pengganti Bandara
Sultan Syarif Kasim II.
Meningkatnya perambahan/illegal
logging pada kawasan hutan yang
berada pada areal bandar udara baru
Pengawasan dan penegakan hukum pada kawasan
konservasi yang berbatasan langsung dengan bandar
udara baru
Peningkatan degradasi kawasan yang
menyebabkan erosi dan sedimentasi
serta hilangnya tutupan lahan
Pengawasan dan penegakan hukum pada kawasan
konservasi yang berbatasan langsung dengan bandar
udara baru
Peningkatan nilai ekonomis lahan
menyebabkan munculnya spekulan
tanah dan alih fungsi lahan
Sosialisasi dan pemberdayaan melalui partisipasi
masyarakat akan pentingnya menjaga kawasan hutan
Implementasi kebijakan satu peta (one map policy)
Peningkatan lalu lintas barang dan jasa
serta manusia antar daerah yang
menyebabkan terabaikannya nilai-nilai
budaya melayu
Sosialisasi dan peningkatan partisipasi masyarakat
pendatang akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya
melayu
Lambatnya realisasi pembangunan
bandar udara baru
Pembentukan tim terpadu lintas K/L, SKPD dalam
percepatan perizinan bandar udara baru
No Arah Kebijakan Dampak Rekomendasi
6 Mendorong pertumbuhan
sektor ekonomi unggulan,
yakni industri pengolahan,
pertanian, pertambangan, dan
jasa untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi dalam
jangka panjang dengan
dukungan sektor-sektor
prospektif yang secara
agregatif akan memberikan
kontribusi terhadap laju
pertumbuhan ekonomi, yaitu
sektor perikanan, peternakan,
dan pariwisata.
Peningkatan beban pencemar (polutan)
serta menurunnya layanan jasa ekosistem
Mengimplementasikan IPAL terpadu pada kawasan
industri
Penigkatan emisi CO2 limbah dari pusat
pertumbuhan industri
Pembangunan pelabuhan dengan mempertimbangkan
daya dukung dan daya tampung kawasan pertumbuhan
industri
Penerapan kebijakan ecogreen pusat pertumbuhan
industri
Meningkatnya kesenjangan pendapatan
penduduk lokal dan pendatang
Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal dengan
pelatihan sesuai kebutuhan pada pusat pertumbuhan
industri
Meningkatnya konflik berbasis lahan Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum dalam
pembebasan lahan
Meningkatnya jumlah pendatang (pekerja
luar) menyebabkan lunturnya penerapan
nilai-nilai budaya melayu
Memberikan pemahaman nilai-nilai budaya melayu yang
terintegrasi dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penurunan mutu pelayanan dan realisasi
pusat pertumbuhan industri
Percepatan terbitnya Peraturan Daerah RTRW Provinsi
Riau
7 Membangun obyek dan
destinasi pariwisata,
menyediakan prasarana dan
sarana penunjang, dan
meningkatkan pelayanan jasa
kepariwisataan, termasuk
pengembangan wisata minat
khusus dan agrowisata yang
terintegrasi dengan
perlindungan plasma nutfah
dan spesies dilindungi.
Peningkatan beban pencemar (polutan)
serta menurunnya layanan jasa ekosistem
Pelibatan dan pemberdayaan masyarakat lokal dalam
pembangunan obyek dan destinasi pariwisata
Penigkatan emisi CO2 limbah dari
pembangunan obyek dan destinasi
pariwisata
Pembangunan obyek dan destinasi pariwisata
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung
ekosistem
Penerapan kebijakan ekowisata berbasis kearifan lokal dan
partisipasi masyarakat
Meningkatnya kesenjangan pendapatan
penduduk lokal dan pendatang
Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal dengan
pelatihan sesuai kebutuhan pada pembangunan obyek dan
destinasi pariwisata
Meningkatnya konflik berbasis lahan Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum dalam
pembebasan lahan
Meningkatnya jumlah pendatang (pekerja
luar) menyebabkan lunturnya penerapan
nilai-nilai budaya melayu
Melakukan sosialisasi nilai-nilai budaya melayu terhadap
pendatang
Penurunan mutu pelayanan dan realisasi
pembangunan obyek dan destinasi
pariwisata
Percepatan terbitnya Peraturan Daerah RTRW Provinsi
Riau
No Arah Kebijakan Dampak Rekomendasi
8 Meningkatkan upaya
eksplorasi dan penerapan
teknologi eksploitasi
migas untuk peningkatan
produksi; pelibatan
pemangku kepentingan di
daerah dalam produksi
migas; perkuatan aspek
hukum; dan kelembagaan
bagi hasil yang lebih adil.
Peningkatan beban pencemar
(polutan) serta menurunnya layanan
jasa ekosistem
Penerapan 3R (reduce, reuse, recycle) pada
industri migas
Penigkatan emisi CO2 limbah Penerapan kebijakan ecogreen pembangunan
industri migas
Meningkatnya kesenjangan
pendapatan penduduk lokal dan
pendatang
Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal
dengan pelatihan sesuai kebutuhan industri migas
Meningkatnya konflik berbasis lahan Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum
dalam pembebasan lahan
Meningkatnya jumlah pendatang
(pekerja luar) menyebabkan
lunturnya penerapan nilai-nilai
budaya melayu
Memberikan pemahaman yang terintegrasi dengan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penurunan mutu pelayanan dan
realisasi industri migas
Percepatan terbitnya Peraturan Daerah RTRW
Provinsi Riau
1. Pentingnya pelibatan dan komitmen pemangku kepentingan -> komunikasi
dan koordinasi
2. Ketersediaan data dan “pembangkitan” data -> kuantifikasi data
3. Pemahaman terhadap program dengan pendekatan spasial (lokus)
4. Regulasi teknis pelaporan dan administrasi KLHS
5. Keseimbangan antara proses analisis dan konsultasi
Pembelajaran Bersama

More Related Content

What's hot

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaFormasi Org
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Yudhi Aldriand
 
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarLap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarRIYANNUGRAHA7
 
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Dodik Mer
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaFormasi Org
 
Rencana aksi perubahan
Rencana aksi perubahanRencana aksi perubahan
Rencana aksi perubahanNoniet Hendra
 
Survei Penilaian Integritas KPK
Survei Penilaian Integritas KPKSurvei Penilaian Integritas KPK
Survei Penilaian Integritas KPKDhani Irawan
 
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptMATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptdpmdbusel
 
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesMenggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesEka Saputra
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaanPemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaanriyanto apri
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPusdiklatpemdaPemeri
 
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan DesaPeran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desasuryokoco suryoputro
 
Powerpoint desa
Powerpoint desaPowerpoint desa
Powerpoint desavae ri
 
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATeguh Kristyanto
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiSugeng Budiharsono
 
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)Pandhu123
 

What's hot (20)

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
 
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarLap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
 
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
Pokir dewan dalam sipd edit 002
Pokir dewan dalam sipd edit 002Pokir dewan dalam sipd edit 002
Pokir dewan dalam sipd edit 002
 
Rencana aksi perubahan
Rencana aksi perubahanRencana aksi perubahan
Rencana aksi perubahan
 
Survei Penilaian Integritas KPK
Survei Penilaian Integritas KPKSurvei Penilaian Integritas KPK
Survei Penilaian Integritas KPK
 
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptMATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
 
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesMenggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaanPemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
 
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi DaerahInovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
 
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan DesaPeran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desa
 
Musyawarah Desa
Musyawarah DesaMusyawarah Desa
Musyawarah Desa
 
Powerpoint desa
Powerpoint desaPowerpoint desa
Powerpoint desa
 
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
 
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
 

Similar to OPTIMALKAN

Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Ridho Fitrah Hyzkia
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubunganJoseph Sitepu
 
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Profil perusahaan cv elte internasional terbaru
Profil perusahaan cv elte internasional terbaruProfil perusahaan cv elte internasional terbaru
Profil perusahaan cv elte internasional terbaruLily Oktavia
 
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasionalKp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasionalYanggi Herdiana
 
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Oswar Mungkasa
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumselMateri paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumselDeki Zulkarnain
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Aji Widyatmoko, ST
 
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdfKerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdfmusyaffazaim
 
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdfKerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdfmusyaffazaim
 
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal DaerahKerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal DaerahKPDT
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera UtaraPengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera UtaraTogar Simatupang
 
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...Mgs Zulfikar Rasyidi
 
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean Indonesia
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean IndonesiaSeminar Nasional: Green Economic Goes to Clean Indonesia
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean IndonesiaDadang Solihin
 
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfBahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Musrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraMusrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraanto7
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxDungtji
 
LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN (tugasan 3)
LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN (tugasan 3)LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN (tugasan 3)
LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN (tugasan 3)nurafiqah95
 
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptxca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptxbayu silvat
 

Similar to OPTIMALKAN (20)

Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
 
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
 
Profil perusahaan cv elte internasional terbaru
Profil perusahaan cv elte internasional terbaruProfil perusahaan cv elte internasional terbaru
Profil perusahaan cv elte internasional terbaru
 
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasionalKp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
 
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumselMateri paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
 
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdfKerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
 
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdfKerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
 
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal DaerahKerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera UtaraPengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
 
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
 
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean Indonesia
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean IndonesiaSeminar Nasional: Green Economic Goes to Clean Indonesia
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean Indonesia
 
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfBahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
 
Musrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraMusrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggara
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
 
LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN (tugasan 3)
LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN (tugasan 3)LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN (tugasan 3)
LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN (tugasan 3)
 
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptxca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
 

More from Mohd. Yunus

Profil DPP APKASINDO
Profil DPP APKASINDOProfil DPP APKASINDO
Profil DPP APKASINDOMohd. Yunus
 
Company Profile DPP APKASINDO
Company Profile DPP APKASINDOCompany Profile DPP APKASINDO
Company Profile DPP APKASINDOMohd. Yunus
 
Company Profile DPP APKASINDO
Company Profile DPP APKASINDOCompany Profile DPP APKASINDO
Company Profile DPP APKASINDOMohd. Yunus
 
Persyaratan Pengajuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) - DPP APKASINDO
Persyaratan Pengajuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) - DPP APKASINDOPersyaratan Pengajuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) - DPP APKASINDO
Persyaratan Pengajuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) - DPP APKASINDOMohd. Yunus
 
Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI)
Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati  (KEHATI)Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati  (KEHATI)
Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI)Mohd. Yunus
 
membangun pengelolaan hutan dan das berbasis masyarakat - pembelajaran penera...
membangun pengelolaan hutan dan das berbasis masyarakat - pembelajaran penera...membangun pengelolaan hutan dan das berbasis masyarakat - pembelajaran penera...
membangun pengelolaan hutan dan das berbasis masyarakat - pembelajaran penera...Mohd. Yunus
 
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gismodul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gisMohd. Yunus
 
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan flmodul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan flMohd. Yunus
 
best practices scbfwm 2014 regional lampung
best practices scbfwm 2014 regional lampungbest practices scbfwm 2014 regional lampung
best practices scbfwm 2014 regional lampungMohd. Yunus
 
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatpanduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatMohd. Yunus
 
Stories from the conservationists
Stories from the conservationistsStories from the conservationists
Stories from the conservationistsMohd. Yunus
 
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021Mohd. Yunus
 

More from Mohd. Yunus (12)

Profil DPP APKASINDO
Profil DPP APKASINDOProfil DPP APKASINDO
Profil DPP APKASINDO
 
Company Profile DPP APKASINDO
Company Profile DPP APKASINDOCompany Profile DPP APKASINDO
Company Profile DPP APKASINDO
 
Company Profile DPP APKASINDO
Company Profile DPP APKASINDOCompany Profile DPP APKASINDO
Company Profile DPP APKASINDO
 
Persyaratan Pengajuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) - DPP APKASINDO
Persyaratan Pengajuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) - DPP APKASINDOPersyaratan Pengajuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) - DPP APKASINDO
Persyaratan Pengajuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) - DPP APKASINDO
 
Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI)
Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati  (KEHATI)Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati  (KEHATI)
Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI)
 
membangun pengelolaan hutan dan das berbasis masyarakat - pembelajaran penera...
membangun pengelolaan hutan dan das berbasis masyarakat - pembelajaran penera...membangun pengelolaan hutan dan das berbasis masyarakat - pembelajaran penera...
membangun pengelolaan hutan dan das berbasis masyarakat - pembelajaran penera...
 
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gismodul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
 
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan flmodul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
 
best practices scbfwm 2014 regional lampung
best practices scbfwm 2014 regional lampungbest practices scbfwm 2014 regional lampung
best practices scbfwm 2014 regional lampung
 
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatpanduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
 
Stories from the conservationists
Stories from the conservationistsStories from the conservationists
Stories from the conservationists
 
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021
 

OPTIMALKAN

  • 1. PEMERINTAH PROVINSI RIAU BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. Gajah Mada No. 7, Pekanbaru – Riau – Indonesia www.bappeda.riau.go.id KLHSEvaluasi RPJPD Provinsi Riau 2005-2025 Kajian Lingkungan Hidup Strategis
  • 2. 1 Sudah ada RPJPD 2 Sudah ada KLHS RPJMD 2014-2019 Pendahuluan Akomodir Dinamika global, regional, nasional, dan lokal Evaluasi pembangunan Evaluasi RPJMD Dilaksanakan penyusunan KLHS Evaluasi RPJMD- RPJPD KLHS memastikan bahwa program pembangunan mengacu kepada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
  • 3. PEMANGKU KEPENTINGAN Kerja POKJA PL Persiapan Workshop Pelingkupan (Verifikasi dan Klarifikasi Hasil Pra Pelingkupan) Kerja POKJA PL (Analisis Baseline, Keterkaitan, Keseimbangan, Keadilan, Kajian Pengaruh (D3TLH), Perumusan Mitigasi, Alternatif dan Rekomendasi) Workshop Kajian Pengaruh, Perumusan Mitigasi, Alternatif dan Rekomendasi Mengintegrasikan hasil pengambilan keputusan Kepala Daerah ke dalam Draf raperda RPJMD Provinsi Riau 2014-2019 Panel Pakar DIGABUNG SKPD membuat isu panjang dan menyiapkan data pendukung Pengajuan rekomendasi ke Menteri LHK Ruang Lingkup
  • 4. 01 02 03 04 05 POKJA PL melakukan curah pendapat isu-isu dengan cara mind mapping dan metaplan process POKJA PL melakukan studi literatur POKJA PL mengidentifikasi informasi dan data yang masih diperlukan POKJA PL menginventarisasi pemangku kepentingan yang akan dilibatkan dalam proses KLHS Persiapan untuk pelingkupan Pra-pelingkupan KLHS Pra-pelingkupan KLHS
  • 5. 1 2 Pengelompokan isu Penyusunan daftar isu panjang Penyusunan daftar isu strategis Konfirmasi isu3 4 Berdasarkan Status Lingkungan Hidup, isu KRP, serta masukan dan kesepakatan pemangku kepentingan Ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup Berdasarkan data dan informasi ilmiah Isu paling strategis sebagai dasar kajian KRP Tahap Perumusan Isu 4 kriteria isu strategis Perumusan Isu
  • 6. 6 TEMA ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ISU STRATEGIS Lingkungan Menurunnya keanekaragaman hayati dan kinerja layanan jasa ekosistem Peningkatan intensitas dan wilayah bencana serta kerentanan terhadap perubahan iklim Sosial Rendahnya kualitas pendidikan serta pelestarian nilai budaya melayu Ekonomi Meningkatnya pengangguran, kemiskinan, kesenjangan dan konflik Tata Kelola Rendahnya kinerja kelembagaan dan tata kelola pemerintahan Pengkajian Isu strategis “Isu strategis diinteraksikan dengan Arah Kebijakan Rancangan Evaluasi RPJPD Provinsi Riau 2005-2025 untuk melihat arah kebijakan yang paling berdampak terhadap isu” 124 arah kebijakan 8 arah kebijakan Penapisan Penapisan menggunakan expert judgement untuk menilai pengaruh atau tidak berpengaruh No. Arah Kebijakan 1 Mendorong pembangunan sektor ekonomi unggulan seperti pertanian, industri yang berbasis pertanian, untuk menggantikan kedudukan migas sebagai sektor utama penghasilan daerah. 2 Membangun pusat-pusat aglomerasi industri dan terminal regional yang berfungsi distribusi dan koleksi komoditi pada kota-kota pelabuhan utama. 3 Membangun jaringan jalan provinsi dan kabupaten yang kokoh yang dapat memperlancar lalu lintas produk pertanian dan industri. 4 Membangun jalur kereta api sebagai bagian dari Trans Sumatera Railway terutama bagi angkutan barang jarak jauh dan massal. 5 Membangun bandar udara baru berfungsi sebagai Pusat Penyebaran Primer sebagai pengganti Bandara Sultan Syarif Kasim II. 6 Mendorong pertumbuhan sektor ekonomi unggulan, yakni industri pengolahan, pertanian, pertambangan, dan jasa untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang dengan dukungan sektor-sektor prospektif yang secara agregatif akan memberikan kontribusi terhadap laju pertumbuhan ekonomi, yaitu sektor perikanan, peternakan, dan pariwisata. 7 Membangun obyek dan destinasi pariwisata, menyediakan prasarana dan sarana penunjang, dan meningkatkan pelayanan jasa kepariwisataan, termasuk pengembangan wisata minat khusus dan agrowisata yang terintegrasi dengan perlindungan plasma nutfah dan spesies dilindungi. 8 Meningkatkan upaya eksplorasi dan penerapan teknologi eksploitasi migas untuk peningkatan produksi; pelibatan pemangku kepentingan di daerah dalam produksi migas; perkuatan aspek hukum; dan kelembagaan bagi hasil yang lebih adil.
  • 7. No Arah Kebijakan Dampak Rekomendasi 1 Mendorong pembangunan sektor ekonomi unggulan seperti pertanian, industri yang berbasis pertanian, untuk menggantikan kedudukan migas sebagai sektor utama penghasilan daerah. Pembangunan sektor ekonomi unggulan menimbulkan ekstraksi sumber daya alam yang berdampak pada penurunan keanekaragaman hayati dan industri berdampak pada kinerja layanan jasa ekosistem Pembangunan sektor ekonomi unggulan dengan mempertahankan nilai konservasi tinggi ekosistem dan sesuai RTRWP Meningkatnya beban pencemar (polutan) yang menghasilkan emisi GRK Implementasi pembangunan sektor ekonomi rendah emisi (Low Emission Development/LED) sesuai bussines as ussual (BAU) Peningkatan risiko bencana Pembangunan sektor ekonomi unggulan menghindari kawasan rawan bencana Masuknya tenaga kerja luar dan migrasi (imigrasi) berdampak pada kesenjangan dan konflik sosial dengan masyarakat lokal Mengakomodir tenaga kerja tempatan (lokal) sesuai dengan ketentuan yang berlaku Inisiasi dan implementasi kebijakan satu peta (one map policy) Audit investigatif dan resolusi konflik pada izin usaha berbasis lahan Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum pada izin usaha berbasis lahan Rendahnya kualitas pendidikan Peningkatan kualitas sarana prasarana yang berhubungan langsung dalam proses pembelajaran Penerapan kebijakan sekolah unggul pada seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah Masuknya tenaga kerja luar dan migrasi (imigrasi) berdampak pada pergeseran nilai-nilai budaya lokal Sosialisasi dan peningkatan partisipasi masyarakat pendatang akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya melayu Pembangunan sektor ekonomi unggulan bersifat multisektor dan koordinasi pusat-daerah, sehingga berdampak pada perubahan regulasi dan berimplikasi pada perubahan kebijakan yang mempengaruhi tata kelola pemerintahan Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota melalui pembentukan gugus kerja
  • 8. No Arah Kebijakan Dampak Rekomendasi 2 Membangun pusat-pusat aglomerasi industri dan terminal regional yang berfungsi distribusi dan koleksi komoditi pada kota- kota pelabuhan utama. Peningkatan beban pencemar (polutan) serta menurunnya layanan jasa ekosistem Mengoptimalkan pengembangan kawasan industri eksisting dan IPAL terpadu Penigkatan emisi CO2 limbah dari pusat aglomerasi industri Penerapan clean production Penerapan kebijakan ecogreen Meningkatnya kesenjangan pendapatan penduduk lokal dan pendatang Mengakomodir tenaga kerja tempatan (lokal) sesuai dengan ketentuan yang berlaku Meningkatnya konflik berbasis lahan Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum dalam pembebasan lahan Meningkatnya jumlah pendatang (pekerja luar) menyebabkan lunturnya penerapan nilai-nilai budaya melayu Melakukan sosialisasi nilai-nilai budaya melayu terhadap pekerja pendatang melalui integrasi dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) Penurunan mutu pelayanan dan realisasi aglomerasi kawasan industri Implementasi perizinan terintegrasi dan percepatan terbitnya Peraturan Daerah RTRW Provinsi Riau 3 Membangun jaringan jalan provinsi dan kabupaten yang kokoh yang dapat memperlancar lalu lintas produk pertanian dan industri. Meningkatnya perambahan/illegal logging pada kawasan konservasi Pembangunan jaringan jalan provinsi dan kabupaten memperhatikan peruntukan kawasan serta peningkatan pengawasan dan penegakan hukum Peningkatan degradasi kawasan yang menyebabkan erosi dan sedimentasi serta hilangnya tutupan lahan Pembangunan jaringan jalan provinsi dan kabupaten memperhatikan peruntukan kawasan Peningkatan nilai ekonomis lahan menyebabkan munculnya spekulan tanah dan alih fungsi lahan Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum serta pembebasan lahan mengikuti ketentuan yang berlaku Peningkatan lalu lintas barang dan jasa serta manusia antar daerah yang menyebabkan terabaikannya nilai-nilai budaya melayu Sosialisasi dan peningkatan partisipasi masyarakat pendatang akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya melayu Lambatnya realisasi pembangunan jaringan jalan provinsi dan kabupaten Pembentukan tim terpadu lintas K/L, SKPD dalam percepatan perizinan
  • 9. No Arah Kebijakan Dampak Rekomendasi 4 Membangun jalur kereta api sebagai bagian dari Trans Sumatera Railway terutama bagi angkutan barang jarak jauh dan massal. Meningkatnya perambahan/illegal logging pada kawasan hutan yang dilalui jalur kereta api Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum pada kawasan konservasi yang dilalui jalur kereta api Peningkatan degradasi kawasan yang menyebabkan erosi dan sedimentasi serta hilangnya tutupan lahan Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum pada kawasan konservasi yang dilalui jalur kereta api Peningkatan nilai ekonomis lahan menyebabkan munculnya spekulan tanah dan alih fungsi lahan Sosialisasi dan pemberdayaan melalui partisipasi masyarakat akan pentingnya menjaga kawasan hutan Implementasi kebijakan satu peta (one map policy) Peningkatan lalu lintas barang dan jasa serta manusia antar daerah yang menyebabkan terabaikannya nilai-nilai budaya melayu Sosialisasi dan peningkatan partisipasi masyarakat pendatang akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya melayu Lambatnya realisasi pembangunan jalur kereta api Pembentukan tim terpadu lintas K/L, SKPD dalam percepatan perizinan jaringan kereta api 5 Membangun bandar udara baru berfungsi sebagai Pusat Penyebaran Primer sebagai pengganti Bandara Sultan Syarif Kasim II. Meningkatnya perambahan/illegal logging pada kawasan hutan yang berada pada areal bandar udara baru Pengawasan dan penegakan hukum pada kawasan konservasi yang berbatasan langsung dengan bandar udara baru Peningkatan degradasi kawasan yang menyebabkan erosi dan sedimentasi serta hilangnya tutupan lahan Pengawasan dan penegakan hukum pada kawasan konservasi yang berbatasan langsung dengan bandar udara baru Peningkatan nilai ekonomis lahan menyebabkan munculnya spekulan tanah dan alih fungsi lahan Sosialisasi dan pemberdayaan melalui partisipasi masyarakat akan pentingnya menjaga kawasan hutan Implementasi kebijakan satu peta (one map policy) Peningkatan lalu lintas barang dan jasa serta manusia antar daerah yang menyebabkan terabaikannya nilai-nilai budaya melayu Sosialisasi dan peningkatan partisipasi masyarakat pendatang akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya melayu Lambatnya realisasi pembangunan bandar udara baru Pembentukan tim terpadu lintas K/L, SKPD dalam percepatan perizinan bandar udara baru
  • 10. No Arah Kebijakan Dampak Rekomendasi 6 Mendorong pertumbuhan sektor ekonomi unggulan, yakni industri pengolahan, pertanian, pertambangan, dan jasa untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang dengan dukungan sektor-sektor prospektif yang secara agregatif akan memberikan kontribusi terhadap laju pertumbuhan ekonomi, yaitu sektor perikanan, peternakan, dan pariwisata. Peningkatan beban pencemar (polutan) serta menurunnya layanan jasa ekosistem Mengimplementasikan IPAL terpadu pada kawasan industri Penigkatan emisi CO2 limbah dari pusat pertumbuhan industri Pembangunan pelabuhan dengan mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung kawasan pertumbuhan industri Penerapan kebijakan ecogreen pusat pertumbuhan industri Meningkatnya kesenjangan pendapatan penduduk lokal dan pendatang Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal dengan pelatihan sesuai kebutuhan pada pusat pertumbuhan industri Meningkatnya konflik berbasis lahan Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum dalam pembebasan lahan Meningkatnya jumlah pendatang (pekerja luar) menyebabkan lunturnya penerapan nilai-nilai budaya melayu Memberikan pemahaman nilai-nilai budaya melayu yang terintegrasi dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) Penurunan mutu pelayanan dan realisasi pusat pertumbuhan industri Percepatan terbitnya Peraturan Daerah RTRW Provinsi Riau 7 Membangun obyek dan destinasi pariwisata, menyediakan prasarana dan sarana penunjang, dan meningkatkan pelayanan jasa kepariwisataan, termasuk pengembangan wisata minat khusus dan agrowisata yang terintegrasi dengan perlindungan plasma nutfah dan spesies dilindungi. Peningkatan beban pencemar (polutan) serta menurunnya layanan jasa ekosistem Pelibatan dan pemberdayaan masyarakat lokal dalam pembangunan obyek dan destinasi pariwisata Penigkatan emisi CO2 limbah dari pembangunan obyek dan destinasi pariwisata Pembangunan obyek dan destinasi pariwisata mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung ekosistem Penerapan kebijakan ekowisata berbasis kearifan lokal dan partisipasi masyarakat Meningkatnya kesenjangan pendapatan penduduk lokal dan pendatang Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal dengan pelatihan sesuai kebutuhan pada pembangunan obyek dan destinasi pariwisata Meningkatnya konflik berbasis lahan Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum dalam pembebasan lahan Meningkatnya jumlah pendatang (pekerja luar) menyebabkan lunturnya penerapan nilai-nilai budaya melayu Melakukan sosialisasi nilai-nilai budaya melayu terhadap pendatang Penurunan mutu pelayanan dan realisasi pembangunan obyek dan destinasi pariwisata Percepatan terbitnya Peraturan Daerah RTRW Provinsi Riau
  • 11. No Arah Kebijakan Dampak Rekomendasi 8 Meningkatkan upaya eksplorasi dan penerapan teknologi eksploitasi migas untuk peningkatan produksi; pelibatan pemangku kepentingan di daerah dalam produksi migas; perkuatan aspek hukum; dan kelembagaan bagi hasil yang lebih adil. Peningkatan beban pencemar (polutan) serta menurunnya layanan jasa ekosistem Penerapan 3R (reduce, reuse, recycle) pada industri migas Penigkatan emisi CO2 limbah Penerapan kebijakan ecogreen pembangunan industri migas Meningkatnya kesenjangan pendapatan penduduk lokal dan pendatang Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal dengan pelatihan sesuai kebutuhan industri migas Meningkatnya konflik berbasis lahan Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum dalam pembebasan lahan Meningkatnya jumlah pendatang (pekerja luar) menyebabkan lunturnya penerapan nilai-nilai budaya melayu Memberikan pemahaman yang terintegrasi dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) Penurunan mutu pelayanan dan realisasi industri migas Percepatan terbitnya Peraturan Daerah RTRW Provinsi Riau
  • 12. 1. Pentingnya pelibatan dan komitmen pemangku kepentingan -> komunikasi dan koordinasi 2. Ketersediaan data dan “pembangkitan” data -> kuantifikasi data 3. Pemahaman terhadap program dengan pendekatan spasial (lokus) 4. Regulasi teknis pelaporan dan administrasi KLHS 5. Keseimbangan antara proses analisis dan konsultasi Pembelajaran Bersama