SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MOHAMAD AMSANUDIN
11140583
5V-MANAJEMEN
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu
proses di mana pemerintah daerah dan
masyarakatnya mengelola sumber daya-
sumber daya yang ada dan membentuk suatu
pola kemitraan antara pemerintah daerah
dengan sektor swasta untuk menciptakan
suatu lapangan kerja baru dan merangsang
perkembangan kegiatan ekonomi
(pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah
tersebut.
Tujuan utama dari setiap pembangunan ekonomi
daerah adalah untuk meningkatkan jumlah dan
jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah
daerah dan masyarakatnya harus bersama-sama
mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh
karena itu, pemerintah daerah dengan
partisipasi masyarakatnya, dengan dukungan
sumber daya yang ada harus mampu menghitung
potensi sumber daya-sumber daya yang
diperlukan untuk merancang dan membangun
ekonomi daerahnya.
a. Ketimpangan Pembangunan Sektor Industri
Terjadinya ketimpangan pembangunan sektor industri atau tingkat industrialisasi
antar daerah adalah sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya ketimpangan
ekonomi antar daerah. Kurang berkembangnya sektor industri di luar Jawa
merupakan salah satu penyebab terjadinya kesenjangan ekonomi antara Jawa
dengan wilayah di luar Jawa. Pada daerah di luar Jawa, seperti sumatera,
kalimantan timur, papua, bisa menjadi wilayah-wilayah yang sangat potensial
untuk pengembangan sektor industri manufaktur. Hal ini dapat dilihat dari dua
hal yaitu (1) Ketersediaan bahan baku, (2) Letak Geografis yang dekat dengan
negara tetangga yang bisa menjadi potensi pasar yang besar yang baru di
samping pasar domestik.
b. Kurang merata nya investasi
Harrod-Domar adalah korelasi positif antara tingkat investasi dengan laju
pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan kurangnya investasi dengan laju
pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan kurangnya investasi di suatu daerah
membuat pertumbuhan dan tingkat pendapatan perkapita masyarakat di daerah
tersebut rendah. Hal ini dikarenakan tidak adanya kegiatan-kegiatan ekonomi yang
produktif seperti industri manufaktur.
Terhambatnya perkembangan investasi di daerah disebabkan banyak faktor,
diantaranya kebijakan dan birokrasi yang selama orde baru terpusat, keterbatasan
infrastruktur dan sumber daya manusia di daerah-daerah luar jawa.
c. Tingkat Mobilitas Faktor Produksi yang Rendah
Kurang mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan kapitas antar daerah juga merupaka
penyebabterjadinya ketimpangan ekonomi regional. Hal ini karena perbedaan laju pertumbuhan
ekonomi antar daerah membuat terjadinya perbedaan tingkat pendapatan perkapita antar
daerah, dengan asumsi bahwa mekanisme pasar output dan input bebas (tanpa distorsi yang
direkayasa, misalnya kebijakan pemerintah) memengaruhi mobilitas faktor produksi antar
daerah.
d. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA)
Pemikiran klasik yang mengatakan bahwa pembangunan ekonomi daerah yang kaya SDA akan
lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur dibandingkan dengan daerah yang miskin SDA.
Hingga tingkat tertentu pendapat tersebut dapat dibenarkan, dalam arti sumber daya manusia
dilihat hanya sebagai modal awal untuk pembangunan, dan selanjutnya harus dikembangkan
terus-menerus
e. Perbedaan Demografis
Ketimpangan ekonomi regional di Indonesia juga disebabkan oleh perbedaan kondisi geografis
antar daerah. Kondisi ini berpengaruh terhadap jumlah dan pertumbuhan penduduk, tingkat
kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan, kedisiplinan, dan etos kerja. Faktor-fator ini
mempengaruhi tingkat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan dan
penawaran.
f. Kurang lancarnya Perdagangan antar Daerah
Kurang lancarnya perdagangan antara daerah (intra-trade) juga merupakan faktor yang turut
menciptakan ketimpangan ekonomi regional Indonesia. Tidak lancarnya intra trade disebabkan
oleh keterbatasan transportasi dan komunikasi. Jadi, tidak lancarnya arus barang dan jasa antar
daerah mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah dari sisi
permintaan dan penawaran.
a. Entrepreneur
Peran pemerintah daerah sebagai entrepreneur, adalah merupakan
tanggung jawab untuk menjalankan suatu usaha bisnis di daerahnya.
Dalam hal ini pemeritah daerah bisa mengengembangkan suatu usaha
sendiri dengan membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) atau
bermitra dengan dunia usaha swasta namun kegiatan usahanya tetap
dalam pengendalian pemerintah daerah. Pemerintah daerah harus mampu
mengelola aset-aset pemerintah daerah dengan lebih baik dan ekonomis
sehingga mampu memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah.
b. Koordinator
Pemerintah daerah harus mampu bertindak sebagai koordinator dalam
pembangunan ekonomi di daerahnya, yaitu melalui penetapan kebijakan-
kebijakan atau mengusulkan strategi-strategi pembangunan ekonomi yang
komprehensip bagi kemajuan daerahnya. Dalam peran ini pemerintah
daerah bisa melibatkan kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk
proses pengumpulan data dan evaluasi tentang informasi yang berkaitan
tentang kondisi perekonomian di daerah.
c. Fasilitator
Pemerintah daerah dapat berperan sebagai fasilitator dengan cara
mempercepat pembagunan melalui perbaikan lingkungan
attitudinal (perilaku atau budaya masyarakat) didaerahnya. Hal ini
perlu dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan dan
prosedur perencanaan, peraturan penetapan tata ruang daerah
(Zoning) yang lebih baik.
d. Stimulator
Pemerintah daerah dapat berperan sebagai stimulan dalam
penciptaan dan pengembangan usaha melalui tindakan-tindakan
khusus yang dapat mempengaruhi dunia usaha untuk masuk ke
daerah tersebut dan menjaga agar perusahaan-perusahaan yang
telah ada tetap eksis berada di daerah tersebut. Stimulus ini dapat
dilakukan antara lain dengan pembuatan brosur-brosur,
pembangunan kawasan industri pembuatan outlet untuk produk-
produk UKM, membantu UKM melakukan pameran dan
sebagainya.[6]
 Selain paradigma baru, paradigma pembangunan berkelanjutan juga dapat digunakan sebagai
paradigma pembangunan ekonomi daerah. Pembangunan Berkelanjutan sebagai Paradigma
Pembangunan merupakan kenyataan bahwa teori-teori ekonomi yang diajarkan selama ini telah
banyak membantu dalam usaha meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ilmu ekonomi dengan
rangkaian teori-teori di dalamnya dipercaya dapat mengarahkan roda pembangunan secara
umum, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga dalam pelaksanaanya dimensi
ekonomi selalu ditempatkan sebagai acuan pertimbangan yang dominan.
 Pengertian pembanguan yang bercirikan pada tingginya angka pertumbuhan ekonomi sangat
berkaitan dengan masalah alokasi sumber daya yang dimiliki. Sumber daya yang diperlukan
sebagai faktor produksi utama, yaitu sumber daya alam, tenaga kerja dan modal. Paradigma
yang terdapat pada teori-teori ekonomi tersebut ampuh dalam mendongkrak angka pertumbuhan
ekonomi. Meskipun demikian, seiring dengan kemajuan dibidang teknologi, saat ini banyak orang
mulai tidak puas dengan pola pembangunan yang diterapkan selama ini (konvensional) dan
mempertanyakan keberhasilan pembangunan itu sendiri.
 Teori pembangunan yang ada sekarang ini sudah tidak mampu untuk menjelaskan kegiatan-
kegiatan pebangunan ekonomi daerah secara tuntas dan komprehensip. Oleh karena itu, perlu
dirumuskan suatu pendekatan alternatif untuk kepentingan pembangunan ekonomi daerah.
Rumusan ini sebenarnya merupakan sintesa dan perumusan kembali konsep-konsep yang telah
ada. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dasar bagi kerangka pikir dan rencana
tindakan yang akan diambil dalam konteks pembangunan ekonomi daerah. Seperti kita kettahui
bersama bahwa kerangka berpikir dalam konsep
 Secara garis besar strategi pembangunan ekonomi daerah menurut Arsyad (1999) dapat dikelompokan menjadi
empat yaitu:
a. Strategi Pengembangan Fisik (Locality Or Physical Development Strategy)
Melalui pengembangan program perbaikan kondisi fisik/lokalitas daerah yang ditujukan untuk kepentingan
pembangunan industri dan perdagangan, pemerintah daerah akan berpengaruh positif bagi pembangunan dunia
usaha di daerah. Secara khusus, tujuan strategi pembangunan fisik ini adalah untukmenciptakan identitas
daerah/kota, memperbaiki pesona (amenity base) atau kualitas hidup masayarakat, dan memperbaiki daya tarik
pusat kota (civic center) dalam upaya memperbaiki dunia usaha daerah.
Untuk mencapai tujuan pembangunan fisik tersebut diperlukan alat-alat pendukung, antara lain :
 Pembuatan bank tanah (landbanking), dengan tujuan agar memiliki data tentang tanah yang kurang optimal
penggunaannya, tanah yang belum dikembangkan, atau salah dalam penggunaannya, dan sebagainya.
 Pengendalian perencanaan dan pembangunan, dengan tujuan untuk memperbaiki iklim investasi di daerah dan
memperbaiki citra pemerintah daerah.
 Penataan kota (townscaping), dengan tujuan untuk memperbaiki sarana jalan, penataan pusat-pusat pertokoan,
dan penataan standar fisik suatu bangunan.
 Pengaturan tata ruang (zoning) dengan baik untuk meragsang perrtumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah.
 Penyediaan perumahan dan pemukiman yang baik akan berpengaruh positif bagi dunia usaha, di samping
menciptakan lapangan kerja.
 Penyadiaan infrastruktur seperti: sarana air bersih, listrik, taman, sarana parkir, tempat olahraga, dan sebagain
b. Strategi Pengembangan Dunia Usaha (Bussines Development Strategi)
Pengembangan dunia usaha meruakan komponen penting dalam pembangunan
ekonomi daerah, karena daya tarik, kreativitas atau daya tahan kegiatan dunia
usaha merupakan cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah yang sehat.
Untuk mencapai tujuan pembangunan fisik tersebut diperlukan alat-alat pendukung,
antaa lain:
 Penciptaan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha, melalui pengaturan dan
kebijakan yang memberikan kemudahan bagi dunia usaha dan pada saat yang sama
mencegah penurunan kualitas lingkungan
 Pembuatan informasi terpadu yang dapat memudahkan masyarakat dan dunia usaha
untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah yang berkaitan dengan
peirjinan dan informasi rencana pembangunan ekonomi daerah.
 Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil, karena usaha kecil
perannya sangat penting sebagai penyerap tenaga kerja dan sebagai
sumberdorongan memajukan kewirausahaan.
 Pembuatan sistem pemasaran bersama untuk menghindari skala yang tidak
ekonomis dala produksi, dan meningkatkan daya saing terhadap produk impor, serta
sikap kooperatif sesama pelaku bisnis.
 Pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang). Lembaga ini
diperlukan untuk melakukan kajian tentang pengembangan produk baru, teknologi
baru, dan pencarian pasar baru.
c. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources
Development Strategy)
Strategi pengembangan sumber daya manusia merupakan aspek paling
penting dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu,
pembangunan ekonomi tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas dan
keterampilan sumber daya manusia adalah suatu keniscayaaan.
Pengembangan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan
cara:
 Pelatihan dengan sistem customized training, yaitu sistem pelatihan yang
dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dan harapan siemberi
kerja.
 Pembuatan bank keahlian (skillbanks), sebagai bank informasi yang berisi
data tentang keahlian dan latar belakang oarng yang menganggur di
daerah.
 Penciptaan iklim yang mendukung bai perkembangan lembaga-lembaga
pendidikan dan keterampilan di darah.
 Pengenmbangan lembaga pelatihan bagi para penyandang cacat.
d. Strategi Pengembangan Masyarakat (Community-Based
Development Strategy)
Startegi pengembangan masyarakat ini merupakan
kegiatan yang ditujukan untuk memberdayakan
(empowerment) suatu kelompok masyarakat tertentu
pada suatu daerah. Kegiatan-kegiatan ini berkembang
baik di Idonesia belakangan ini, karena ternyata
kebijakan umum ekonomi tidak mampu membetikan
manfaat begi kelompok-kelompok tetentu.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat
sosial, seperti mislanya dengan menciptakan proyek-
proyek padat karya untuk memenuhi kebutuhan
hidupatau untuk memperoleh keuntungan dari
usahanya.
 Hasil pembangunan ekonomi nasional selama pemerintahan orde
baru menunjukkan bahwa walaupun secara nasional laju
pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata per tahun tinggi namun
pada tingkat regional proses pembangunan selama itu telah
menimbulkan suatu ketidak seimbangan pembangunan yang
menyolok antara indonesia bagian barat dan indonesia bagian
timur. Dalam berbagai aspek pembangunan ekonomi dan sosial,
indonesia bagian timur jauh tertinggal dibandingkan indonesia
bagian barat.
 Tahun 2001 merupakan tahun pertama pelaksanaan otonomi
daerah yang dilakukan secara serentak diseluruh wilayah
indonesia. Pelaksanaan otonomi daerah diharapakan dapat
menjadi suatu langkah awal yang dapat mendorong proses
pembangunan ekonomi di indonesia bagian timur yang jauh lebih
baik dibanding pada masa orde baru. Hanya saja keberhasilan
pembangunan ekonomi indonesia bagian timur sangat ditentukan
oleh kondisi internal yang ada, yakni berupa sejumlah
keunggunlan atau kekeuatan dan kelemahan yang dimiliki
wilayah tersebut.
Keunggulan atau kekeuatan yang dimiliki Indonesia bagian timur adalah sebagai
berikut:
1. Kekayaan sumber daya alam
2. Posisi geografis yang strategis
3. Potensi lahan pertanian yang cukup luas
4. Potensi sumber daya manusia
Sebenarnya dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki indonesia bagian timur
tersebut, kawasan ini sudah lama harus menjadi suatu wilayah di Indonesia dimana
masyarakatnya makmur dan memiliki sektor pertanian, sektor pertambangan, dan
sektor industri manufaktur yang sangat kuat. Namun selama ini kekayaan tersebut
disatu pihak tidak digunakan secara optimal dan dipihak lain kekayaan tersebut
dieksploitasi oleh pihak luar yang tidak memberi keuntungan ekonomi yang berarti
bagi indonesia bagian timur itu sendiri.
Indonesia bagian tinur juga memiliki bagian kelemahan yang membutuhkan sejumlah
tindakan pembenahan dan perbaikan. Kalau tidak, kelemahan-kelemahan tersebut
akan menciptakan ancaman bagi kelangsungan pembangunan ekonomi di kawasan
tersebut. Kelemahan yang dimiliki Indonesia bagian timur diantaranya adalah:
1. Kualitas sumber daya manuasia yang masih rendah
2. Keterbatasan sarana infrastruktur
3. Kapasitas kelembagaan pemerintah dan publik masih lemah
4. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih rendah
 Tantangan dan Peluang
Pembanguanan ekonomi di Indonesia bagian timur juga menghadapai berbagai
macam tantangan, yang apabila dapat diantisipasi dengan persiapan yang baik bisa
berubah menjadi peluang besar. Salah satu peluang besar yang akan muncul di masa
mendatang adalah akibat liberalisasi perdagangan dan investasi dunia (paling cepat
adalah era AFTA tahun 2003). Liberalisasi ini akan membuka peluang bagi IBT,
seperti juga IBB, untuk mengembangkan aktivitas ekonomi dan perdagangna yang
ada di daerahnya masing- masing.
 Langkah –langkah yang Harus Dilakukan
Pada era otonomi dan dalam menghadapi era perdagangan bebas nanti, IBT harus
menerapkan suatu strategi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan yang
mendorong pemanfaatan sebaik-baiknya semua keunggulan–keunggulan yang dimiliki
kawasan tersebut tanpa eksploitasi yang berlebihan yang dapat merusak lingkungan.
Dalam new development paradigm ini, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan,
diantaranya sebagai berikut.
1. Kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan secara merata di seluruh
daerah di IBT. Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus merupakan prioritas
utama dalam kebijakan pembangunanekonomi dan sosial di IBT. Untuk maksud ini,
kebijakan pendidikan, baik pada tingkat nasional maupun daerah, harus diarahkan
pada penciptaan sumber daya manusia berkualitas tinggi sesuai kebutuhan setiap
kawasan di Indonesia. IBT harus memiliki ahli-ahli khususnya dibidang kelautan,
perhutanan, peternakan, pertambangan, industri, pertanian,dan perdagangan
global.
2. Pembangunan sarana infrastuktur juga harus merupakan prioritas utama,
termasuk pembangunan sentra-sentra industri dan pelabuhan-pelabuhan laut dan
3. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang memiliki
keunggulan komparatif berdasarkan kekayaan sumber
daya alam yang ada harus dikembangkan seoptimal
mungkin, di antaranya adalah sektor pertanian dan
sektor industri manufaktur. Setiap daerah/provinsi
IBT harus berspesialisasi dalam suatu kegiatan
ekonomi yang sepenuhnya didasarkan pada
keunggulan komparatif yang dimiliki oleh masing-
masing daerah atau provinsi.
4. Pembangunan ekonomi di IBT harus dimonitori oleh
industrialisasi yang dilandasi oleh keterkaitan
produksi yang kuat antara industri manufaktur dan
sektor-sektor primer, yakni pertanian dan
pertambangan.
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah

More Related Content

What's hot

Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutDadang Solihin
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskalSiti Sahati
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroEnci Funcky
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranSelfia Dewi
 
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomiIndikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomiPark Kyung
 
Ekonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroEkonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroMasni Gunawan
 
Uas ekonomi internasional
Uas ekonomi internasionalUas ekonomi internasional
Uas ekonomi internasionalciciliya11
 
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomisyarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomiyuniar putri
 
Barang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBarang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBasuki Rahmat
 
Materi uang dan lembaga keuangan PPT
Materi uang dan lembaga keuangan PPTMateri uang dan lembaga keuangan PPT
Materi uang dan lembaga keuangan PPTAde Cintia Aulia
 

What's hot (20)

Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
 
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomiIndikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi
 
Ekonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroEkonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makro
 
Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan FiskalBab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
 
Uas ekonomi internasional
Uas ekonomi internasionalUas ekonomi internasional
Uas ekonomi internasional
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomisyarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
 
Barang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBarang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barang
 
Materi uang dan lembaga keuangan PPT
Materi uang dan lembaga keuangan PPTMateri uang dan lembaga keuangan PPT
Materi uang dan lembaga keuangan PPT
 

Viewers also liked

Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111anhynurhayani77
 
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...Dadang Solihin
 
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi DaerahPeran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerahchocolate1990
 
peningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahpeningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahAbu Wafi
 
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan DaerahPenguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahPengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiyy rahmat
 

Viewers also liked (12)

Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
 
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
 
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi DaerahPeran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
Peran Kelembagaan Dalam Investasi Daerah
 
Daya tarik wisata
Daya tarik wisataDaya tarik wisata
Daya tarik wisata
 
peningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahpeningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerah
 
Dpjk for bengkulu 16112017
Dpjk for bengkulu 16112017Dpjk for bengkulu 16112017
Dpjk for bengkulu 16112017
 
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan DaerahPenguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
 
Ecotourism project
Ecotourism projectEcotourism project
Ecotourism project
 
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahPengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Penilaian e government dengan PeGI
Penilaian e government dengan PeGIPenilaian e government dengan PeGI
Penilaian e government dengan PeGI
 
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasiPeluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
 

Similar to Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah

Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahInas Intishar
 
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_xadhi nugraha
 
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 9
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 9Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 9
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 9Rostiawati Hasan
 
7 pembangunan ekonomi daerah
7 pembangunan ekonomi daerah7 pembangunan ekonomi daerah
7 pembangunan ekonomi daerahAndi Sutandi
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daeraherlina na
 
9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerah9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerahfirman sahari
 
9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerah9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerahfirman sahari
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerahElisabeth Marina
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahLutfiyah Siti
 
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptx
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptxPresentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptx
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptxiswah yuni
 
7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.muhammad muhaimin
 
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerah
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerahAsmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerah
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerahAsmu'ah muah
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahmona munawaroh
 
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)Restu Antika
 
Week 9 pembangunan ekonomi daerah yusinadia sekar sari 11140023 5 v
Week 9 pembangunan ekonomi daerah yusinadia sekar sari 11140023 5 v  Week 9 pembangunan ekonomi daerah yusinadia sekar sari 11140023 5 v
Week 9 pembangunan ekonomi daerah yusinadia sekar sari 11140023 5 v Yusinadia Sekar Sari
 
Charisma 1140935 pembangunan ekonomi
Charisma 1140935 pembangunan ekonomiCharisma 1140935 pembangunan ekonomi
Charisma 1140935 pembangunan ekonomiCharisma Al-ma'arij
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 

Similar to Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah (20)

Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
 
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 9
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 9Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 9
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 9
 
7 pembangunan ekonomi daerah
7 pembangunan ekonomi daerah7 pembangunan ekonomi daerah
7 pembangunan ekonomi daerah
 
Pembagunan ekonomi daerah
Pembagunan ekonomi daerahPembagunan ekonomi daerah
Pembagunan ekonomi daerah
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerah
 
9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerah9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerah
 
9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerah9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerah
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptx
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptxPresentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptx
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptx
 
7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerah
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerahAsmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerah
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerah
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
 
Week 9 pembangunan ekonomi daerah yusinadia sekar sari 11140023 5 v
Week 9 pembangunan ekonomi daerah yusinadia sekar sari 11140023 5 v  Week 9 pembangunan ekonomi daerah yusinadia sekar sari 11140023 5 v
Week 9 pembangunan ekonomi daerah yusinadia sekar sari 11140023 5 v
 
Charisma 1140935 pembangunan ekonomi
Charisma 1140935 pembangunan ekonomiCharisma 1140935 pembangunan ekonomi
Charisma 1140935 pembangunan ekonomi
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 

More from mohamad amsanudin

Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10mohamad amsanudin
 
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3mohamad amsanudin
 
Ppt 13 modal asing dan utang luar negri
Ppt 13 modal asing dan utang luar negriPpt 13 modal asing dan utang luar negri
Ppt 13 modal asing dan utang luar negrimohamad amsanudin
 
Pertumbuhan ekonomi materi 4
Pertumbuhan ekonomi materi 4Pertumbuhan ekonomi materi 4
Pertumbuhan ekonomi materi 4mohamad amsanudin
 
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8mohamad amsanudin
 
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 11
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi  11Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi  11
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 11mohamad amsanudin
 
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12mohamad amsanudin
 
Mohamad amsanudin,11140583,5v materi 1
Mohamad amsanudin,11140583,5v materi 1Mohamad amsanudin,11140583,5v materi 1
Mohamad amsanudin,11140583,5v materi 1mohamad amsanudin
 
Mohamad amsanudin 11140583 5v man materi 2
Mohamad amsanudin 11140583 5v man materi 2Mohamad amsanudin 11140583 5v man materi 2
Mohamad amsanudin 11140583 5v man materi 2mohamad amsanudin
 

More from mohamad amsanudin (9)

Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
 
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
 
Ppt 13 modal asing dan utang luar negri
Ppt 13 modal asing dan utang luar negriPpt 13 modal asing dan utang luar negri
Ppt 13 modal asing dan utang luar negri
 
Pertumbuhan ekonomi materi 4
Pertumbuhan ekonomi materi 4Pertumbuhan ekonomi materi 4
Pertumbuhan ekonomi materi 4
 
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
Mohamad amsanudin,11140583,5 v man,psp materi 8
 
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 11
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi  11Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi  11
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 11
 
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
 
Mohamad amsanudin,11140583,5v materi 1
Mohamad amsanudin,11140583,5v materi 1Mohamad amsanudin,11140583,5v materi 1
Mohamad amsanudin,11140583,5v materi 1
 
Mohamad amsanudin 11140583 5v man materi 2
Mohamad amsanudin 11140583 5v man materi 2Mohamad amsanudin 11140583 5v man materi 2
Mohamad amsanudin 11140583 5v man materi 2
 

Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah

  • 2. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya- sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut.
  • 3. Tujuan utama dari setiap pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah dengan partisipasi masyarakatnya, dengan dukungan sumber daya yang ada harus mampu menghitung potensi sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan membangun ekonomi daerahnya.
  • 4. a. Ketimpangan Pembangunan Sektor Industri Terjadinya ketimpangan pembangunan sektor industri atau tingkat industrialisasi antar daerah adalah sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya ketimpangan ekonomi antar daerah. Kurang berkembangnya sektor industri di luar Jawa merupakan salah satu penyebab terjadinya kesenjangan ekonomi antara Jawa dengan wilayah di luar Jawa. Pada daerah di luar Jawa, seperti sumatera, kalimantan timur, papua, bisa menjadi wilayah-wilayah yang sangat potensial untuk pengembangan sektor industri manufaktur. Hal ini dapat dilihat dari dua hal yaitu (1) Ketersediaan bahan baku, (2) Letak Geografis yang dekat dengan negara tetangga yang bisa menjadi potensi pasar yang besar yang baru di samping pasar domestik. b. Kurang merata nya investasi Harrod-Domar adalah korelasi positif antara tingkat investasi dengan laju pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan kurangnya investasi dengan laju pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan kurangnya investasi di suatu daerah membuat pertumbuhan dan tingkat pendapatan perkapita masyarakat di daerah tersebut rendah. Hal ini dikarenakan tidak adanya kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktif seperti industri manufaktur. Terhambatnya perkembangan investasi di daerah disebabkan banyak faktor, diantaranya kebijakan dan birokrasi yang selama orde baru terpusat, keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia di daerah-daerah luar jawa.
  • 5. c. Tingkat Mobilitas Faktor Produksi yang Rendah Kurang mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan kapitas antar daerah juga merupaka penyebabterjadinya ketimpangan ekonomi regional. Hal ini karena perbedaan laju pertumbuhan ekonomi antar daerah membuat terjadinya perbedaan tingkat pendapatan perkapita antar daerah, dengan asumsi bahwa mekanisme pasar output dan input bebas (tanpa distorsi yang direkayasa, misalnya kebijakan pemerintah) memengaruhi mobilitas faktor produksi antar daerah. d. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA) Pemikiran klasik yang mengatakan bahwa pembangunan ekonomi daerah yang kaya SDA akan lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur dibandingkan dengan daerah yang miskin SDA. Hingga tingkat tertentu pendapat tersebut dapat dibenarkan, dalam arti sumber daya manusia dilihat hanya sebagai modal awal untuk pembangunan, dan selanjutnya harus dikembangkan terus-menerus e. Perbedaan Demografis Ketimpangan ekonomi regional di Indonesia juga disebabkan oleh perbedaan kondisi geografis antar daerah. Kondisi ini berpengaruh terhadap jumlah dan pertumbuhan penduduk, tingkat kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan, kedisiplinan, dan etos kerja. Faktor-fator ini mempengaruhi tingkat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan dan penawaran. f. Kurang lancarnya Perdagangan antar Daerah Kurang lancarnya perdagangan antara daerah (intra-trade) juga merupakan faktor yang turut menciptakan ketimpangan ekonomi regional Indonesia. Tidak lancarnya intra trade disebabkan oleh keterbatasan transportasi dan komunikasi. Jadi, tidak lancarnya arus barang dan jasa antar daerah mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah dari sisi permintaan dan penawaran.
  • 6. a. Entrepreneur Peran pemerintah daerah sebagai entrepreneur, adalah merupakan tanggung jawab untuk menjalankan suatu usaha bisnis di daerahnya. Dalam hal ini pemeritah daerah bisa mengengembangkan suatu usaha sendiri dengan membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) atau bermitra dengan dunia usaha swasta namun kegiatan usahanya tetap dalam pengendalian pemerintah daerah. Pemerintah daerah harus mampu mengelola aset-aset pemerintah daerah dengan lebih baik dan ekonomis sehingga mampu memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah. b. Koordinator Pemerintah daerah harus mampu bertindak sebagai koordinator dalam pembangunan ekonomi di daerahnya, yaitu melalui penetapan kebijakan- kebijakan atau mengusulkan strategi-strategi pembangunan ekonomi yang komprehensip bagi kemajuan daerahnya. Dalam peran ini pemerintah daerah bisa melibatkan kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk proses pengumpulan data dan evaluasi tentang informasi yang berkaitan tentang kondisi perekonomian di daerah.
  • 7. c. Fasilitator Pemerintah daerah dapat berperan sebagai fasilitator dengan cara mempercepat pembagunan melalui perbaikan lingkungan attitudinal (perilaku atau budaya masyarakat) didaerahnya. Hal ini perlu dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan dan prosedur perencanaan, peraturan penetapan tata ruang daerah (Zoning) yang lebih baik. d. Stimulator Pemerintah daerah dapat berperan sebagai stimulan dalam penciptaan dan pengembangan usaha melalui tindakan-tindakan khusus yang dapat mempengaruhi dunia usaha untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar perusahaan-perusahaan yang telah ada tetap eksis berada di daerah tersebut. Stimulus ini dapat dilakukan antara lain dengan pembuatan brosur-brosur, pembangunan kawasan industri pembuatan outlet untuk produk- produk UKM, membantu UKM melakukan pameran dan sebagainya.[6]
  • 8.  Selain paradigma baru, paradigma pembangunan berkelanjutan juga dapat digunakan sebagai paradigma pembangunan ekonomi daerah. Pembangunan Berkelanjutan sebagai Paradigma Pembangunan merupakan kenyataan bahwa teori-teori ekonomi yang diajarkan selama ini telah banyak membantu dalam usaha meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ilmu ekonomi dengan rangkaian teori-teori di dalamnya dipercaya dapat mengarahkan roda pembangunan secara umum, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga dalam pelaksanaanya dimensi ekonomi selalu ditempatkan sebagai acuan pertimbangan yang dominan.  Pengertian pembanguan yang bercirikan pada tingginya angka pertumbuhan ekonomi sangat berkaitan dengan masalah alokasi sumber daya yang dimiliki. Sumber daya yang diperlukan sebagai faktor produksi utama, yaitu sumber daya alam, tenaga kerja dan modal. Paradigma yang terdapat pada teori-teori ekonomi tersebut ampuh dalam mendongkrak angka pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, seiring dengan kemajuan dibidang teknologi, saat ini banyak orang mulai tidak puas dengan pola pembangunan yang diterapkan selama ini (konvensional) dan mempertanyakan keberhasilan pembangunan itu sendiri.  Teori pembangunan yang ada sekarang ini sudah tidak mampu untuk menjelaskan kegiatan- kegiatan pebangunan ekonomi daerah secara tuntas dan komprehensip. Oleh karena itu, perlu dirumuskan suatu pendekatan alternatif untuk kepentingan pembangunan ekonomi daerah. Rumusan ini sebenarnya merupakan sintesa dan perumusan kembali konsep-konsep yang telah ada. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dasar bagi kerangka pikir dan rencana tindakan yang akan diambil dalam konteks pembangunan ekonomi daerah. Seperti kita kettahui bersama bahwa kerangka berpikir dalam konsep
  • 9.  Secara garis besar strategi pembangunan ekonomi daerah menurut Arsyad (1999) dapat dikelompokan menjadi empat yaitu: a. Strategi Pengembangan Fisik (Locality Or Physical Development Strategy) Melalui pengembangan program perbaikan kondisi fisik/lokalitas daerah yang ditujukan untuk kepentingan pembangunan industri dan perdagangan, pemerintah daerah akan berpengaruh positif bagi pembangunan dunia usaha di daerah. Secara khusus, tujuan strategi pembangunan fisik ini adalah untukmenciptakan identitas daerah/kota, memperbaiki pesona (amenity base) atau kualitas hidup masayarakat, dan memperbaiki daya tarik pusat kota (civic center) dalam upaya memperbaiki dunia usaha daerah. Untuk mencapai tujuan pembangunan fisik tersebut diperlukan alat-alat pendukung, antara lain :  Pembuatan bank tanah (landbanking), dengan tujuan agar memiliki data tentang tanah yang kurang optimal penggunaannya, tanah yang belum dikembangkan, atau salah dalam penggunaannya, dan sebagainya.  Pengendalian perencanaan dan pembangunan, dengan tujuan untuk memperbaiki iklim investasi di daerah dan memperbaiki citra pemerintah daerah.  Penataan kota (townscaping), dengan tujuan untuk memperbaiki sarana jalan, penataan pusat-pusat pertokoan, dan penataan standar fisik suatu bangunan.  Pengaturan tata ruang (zoning) dengan baik untuk meragsang perrtumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah.  Penyediaan perumahan dan pemukiman yang baik akan berpengaruh positif bagi dunia usaha, di samping menciptakan lapangan kerja.  Penyadiaan infrastruktur seperti: sarana air bersih, listrik, taman, sarana parkir, tempat olahraga, dan sebagain
  • 10. b. Strategi Pengembangan Dunia Usaha (Bussines Development Strategi) Pengembangan dunia usaha meruakan komponen penting dalam pembangunan ekonomi daerah, karena daya tarik, kreativitas atau daya tahan kegiatan dunia usaha merupakan cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah yang sehat. Untuk mencapai tujuan pembangunan fisik tersebut diperlukan alat-alat pendukung, antaa lain:  Penciptaan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha, melalui pengaturan dan kebijakan yang memberikan kemudahan bagi dunia usaha dan pada saat yang sama mencegah penurunan kualitas lingkungan  Pembuatan informasi terpadu yang dapat memudahkan masyarakat dan dunia usaha untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah yang berkaitan dengan peirjinan dan informasi rencana pembangunan ekonomi daerah.  Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil, karena usaha kecil perannya sangat penting sebagai penyerap tenaga kerja dan sebagai sumberdorongan memajukan kewirausahaan.  Pembuatan sistem pemasaran bersama untuk menghindari skala yang tidak ekonomis dala produksi, dan meningkatkan daya saing terhadap produk impor, serta sikap kooperatif sesama pelaku bisnis.  Pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang). Lembaga ini diperlukan untuk melakukan kajian tentang pengembangan produk baru, teknologi baru, dan pencarian pasar baru.
  • 11. c. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources Development Strategy) Strategi pengembangan sumber daya manusia merupakan aspek paling penting dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas dan keterampilan sumber daya manusia adalah suatu keniscayaaan. Pengembangan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara:  Pelatihan dengan sistem customized training, yaitu sistem pelatihan yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dan harapan siemberi kerja.  Pembuatan bank keahlian (skillbanks), sebagai bank informasi yang berisi data tentang keahlian dan latar belakang oarng yang menganggur di daerah.  Penciptaan iklim yang mendukung bai perkembangan lembaga-lembaga pendidikan dan keterampilan di darah.  Pengenmbangan lembaga pelatihan bagi para penyandang cacat.
  • 12. d. Strategi Pengembangan Masyarakat (Community-Based Development Strategy) Startegi pengembangan masyarakat ini merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memberdayakan (empowerment) suatu kelompok masyarakat tertentu pada suatu daerah. Kegiatan-kegiatan ini berkembang baik di Idonesia belakangan ini, karena ternyata kebijakan umum ekonomi tidak mampu membetikan manfaat begi kelompok-kelompok tetentu. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat sosial, seperti mislanya dengan menciptakan proyek- proyek padat karya untuk memenuhi kebutuhan hidupatau untuk memperoleh keuntungan dari usahanya.
  • 13.  Hasil pembangunan ekonomi nasional selama pemerintahan orde baru menunjukkan bahwa walaupun secara nasional laju pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata per tahun tinggi namun pada tingkat regional proses pembangunan selama itu telah menimbulkan suatu ketidak seimbangan pembangunan yang menyolok antara indonesia bagian barat dan indonesia bagian timur. Dalam berbagai aspek pembangunan ekonomi dan sosial, indonesia bagian timur jauh tertinggal dibandingkan indonesia bagian barat.  Tahun 2001 merupakan tahun pertama pelaksanaan otonomi daerah yang dilakukan secara serentak diseluruh wilayah indonesia. Pelaksanaan otonomi daerah diharapakan dapat menjadi suatu langkah awal yang dapat mendorong proses pembangunan ekonomi di indonesia bagian timur yang jauh lebih baik dibanding pada masa orde baru. Hanya saja keberhasilan pembangunan ekonomi indonesia bagian timur sangat ditentukan oleh kondisi internal yang ada, yakni berupa sejumlah keunggunlan atau kekeuatan dan kelemahan yang dimiliki wilayah tersebut.
  • 14. Keunggulan atau kekeuatan yang dimiliki Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut: 1. Kekayaan sumber daya alam 2. Posisi geografis yang strategis 3. Potensi lahan pertanian yang cukup luas 4. Potensi sumber daya manusia Sebenarnya dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki indonesia bagian timur tersebut, kawasan ini sudah lama harus menjadi suatu wilayah di Indonesia dimana masyarakatnya makmur dan memiliki sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor industri manufaktur yang sangat kuat. Namun selama ini kekayaan tersebut disatu pihak tidak digunakan secara optimal dan dipihak lain kekayaan tersebut dieksploitasi oleh pihak luar yang tidak memberi keuntungan ekonomi yang berarti bagi indonesia bagian timur itu sendiri. Indonesia bagian tinur juga memiliki bagian kelemahan yang membutuhkan sejumlah tindakan pembenahan dan perbaikan. Kalau tidak, kelemahan-kelemahan tersebut akan menciptakan ancaman bagi kelangsungan pembangunan ekonomi di kawasan tersebut. Kelemahan yang dimiliki Indonesia bagian timur diantaranya adalah: 1. Kualitas sumber daya manuasia yang masih rendah 2. Keterbatasan sarana infrastruktur 3. Kapasitas kelembagaan pemerintah dan publik masih lemah 4. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih rendah
  • 15.  Tantangan dan Peluang Pembanguanan ekonomi di Indonesia bagian timur juga menghadapai berbagai macam tantangan, yang apabila dapat diantisipasi dengan persiapan yang baik bisa berubah menjadi peluang besar. Salah satu peluang besar yang akan muncul di masa mendatang adalah akibat liberalisasi perdagangan dan investasi dunia (paling cepat adalah era AFTA tahun 2003). Liberalisasi ini akan membuka peluang bagi IBT, seperti juga IBB, untuk mengembangkan aktivitas ekonomi dan perdagangna yang ada di daerahnya masing- masing.  Langkah –langkah yang Harus Dilakukan Pada era otonomi dan dalam menghadapi era perdagangan bebas nanti, IBT harus menerapkan suatu strategi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan yang mendorong pemanfaatan sebaik-baiknya semua keunggulan–keunggulan yang dimiliki kawasan tersebut tanpa eksploitasi yang berlebihan yang dapat merusak lingkungan. Dalam new development paradigm ini, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan, diantaranya sebagai berikut. 1. Kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan secara merata di seluruh daerah di IBT. Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus merupakan prioritas utama dalam kebijakan pembangunanekonomi dan sosial di IBT. Untuk maksud ini, kebijakan pendidikan, baik pada tingkat nasional maupun daerah, harus diarahkan pada penciptaan sumber daya manusia berkualitas tinggi sesuai kebutuhan setiap kawasan di Indonesia. IBT harus memiliki ahli-ahli khususnya dibidang kelautan, perhutanan, peternakan, pertambangan, industri, pertanian,dan perdagangan global. 2. Pembangunan sarana infrastuktur juga harus merupakan prioritas utama, termasuk pembangunan sentra-sentra industri dan pelabuhan-pelabuhan laut dan
  • 16. 3. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif berdasarkan kekayaan sumber daya alam yang ada harus dikembangkan seoptimal mungkin, di antaranya adalah sektor pertanian dan sektor industri manufaktur. Setiap daerah/provinsi IBT harus berspesialisasi dalam suatu kegiatan ekonomi yang sepenuhnya didasarkan pada keunggulan komparatif yang dimiliki oleh masing- masing daerah atau provinsi. 4. Pembangunan ekonomi di IBT harus dimonitori oleh industrialisasi yang dilandasi oleh keterkaitan produksi yang kuat antara industri manufaktur dan sektor-sektor primer, yakni pertanian dan pertambangan.