SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Seminar Hasil Penelitian 
Kajian Peran Organisasi Petani dalam 
Mendukung Pembangunan Pertanian 
Tim Peneliti: 
Syahyuti - Sri Wahyuni - Rita N Suhaeti 
Amar Kadar Zakaria - Cecep Nurasa 
PSEKP Bogor, 3 Desember 2014 
1
Latar belakang: 
1. Petani “harus” berorganisasi secara formal 
2. Namun, organisasi-organisasi petani tidak berkembang baik 
3. Penyebabnya adalah: 
a.Pada sisi keilmuan: konsep dan teori berkenaan ttg “lembaga” dan 
“organisasi” lemah, tidak konsisten, tidak ada konsep dan teori 
baku. 
b. Kebijakan: inkosistensi konsep lembaga dan organisasi, 
pendekatan searah, “pemaksaan” organisasi, organisasi adalah 
“wakil pusat di desa”, dll 
c.Pada diri aparat: lemah dan keliru ttg konsep, sikap, dan metode 
dalam mengorganisasikan petani. 
d.Pada diri petani: belum mampu mengorganisasikan diri secara 
efektif, “terpaksa” berorganisasi 
2
Justifikasi studi: 
• Kebijakan baru tentang organisasi petani: 
1.UU No 19-2013 tentang Pemberdayaan dan 
Perlindungan Petani, 
2.UU No 16-2006 tentang Sistem Penyuluhan 
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, 
3.UU No 17- 2012 tentang Perkoperasian (telah 
dibatalkan MK), 
4.UU No 1-2013 tentang Lembaga Keuangan 
Mikro, dan 
5.Permentan No 82-2013 tentang Pedoman 
Pembinaan Kelompok Tani dan Gapoktan. 
3
Tujuan penelitian: 
1. Mengidentifikasi kebijakan dan tata kelola 
pengorganisasian petani (terutama petani kecil) di 
Indonesia 
2. Menganalisis permasalahan pengorganisasian petani 
dan mempelajari tata kelola pengorganisasian petani 
kecil yang berhasil mandiri di Indonesia. 
3. Merumuskan kebijakan pengorganisasian petani, 
khususnya petani kecil, sehingga dapat memenuhi 
fungsi-fungsi komunikasi, pendidikan, ekonomi, serta 
sosial politik sekaligus. 
4
Kerangka Pemikiran: 
5
Fungsi yg harus dipenuhi organisasi petani: 
1. Fungsi administrasi pembangunan 
(kepentingan proyek) 
2. Fungsi komunikasi (edukasi, ekonomi) 
3. Fungsi kolektifitas (belajar, skala ekonomi) 
4. Fungsi partisipasi (kepentingan proyek vs 
peserta) 
5. Fungsi perwakilan (politik). 
6
Justifikasi “organisasi politik” petani: 
Buku: “Konsep Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2013 – 2045”: 
• Pilar dan strategi utama: Pengembangan sumber daya insani yang 
kompeten dan berkarakter (insan berkualitas, modal sosial dan modal 
politik) pertanian 
• Transformasi tatakelola pembangunan : Proses perubahan sistem 
pengambilan keputusan, politik dan hubungan antar institusi dalam 
pengelolaan sumberdaya. 
• Tantangan dan Peluang: Pemanfaatan momentum gerakan 
desentralisasi pemerintahan, partisipasi masyarakat dan reformasi 
tatakelola pemerintahan untuk pengembangan sistem politik 
pertanian yang digerakkan oleh dan berorientasi pada petani kecil 
• Bab “Arah Dan Landasan Konseptual”: Pertanian yang adil berkaitan 
dengan pemerataan dan keberimbangan kesempatan berusahatani, 
politik, dan jaminan penghidupan secara horizontal, spasial, sektoral, 
bidang pekerjaan, dan sosial. 
7
UU 19 tahun 2013 : 
• Kelembagaan petani (pasal 72-79) 
• Kelembagaan ekonomi petani (pasal 80-81) 
• Pasal 69: Pembentukan organisasi petani 
dilaksanakan dengan perpaduan dari budaya, 
norma, nilai, dan kearifan lokal Petani. 
• Pasal 70: kelembagaan petani = Kelompok Tani; 
Gapoktan, Asosiasi Komoditas Pertanian; dan 
Dewan Komoditas Pertanian Nasional. 
• Pasal 71: Petani berkewajiban bergabung dan 
berperan aktif dalam Kelembagaan Petani. 
8
Metode Penelitian 
9
Metode Penelitian: 
Nara sumber Jabar Jatim Sumbar Total 
Kues 1. Aparat pemerintah 6 6 4 16 
Kues 2. Organisasi petani 12 13 5 32 
a.Kelompok tani 3 1 1 5 
b.Gapoktan 3 7 2 12 
c.Koperasi 2 1 1 6 
d.Asosiasi komoditas pertanian 2 3 0 5 
10 
e.KTNA 2 2 1 5 
Kues 3. Tokoh petani, tokoh pemerintah, 
dll (politik lokal) 
8 4 4 16 
Kues 4. Tokoh petani, tokoh pemerintah, 
petugas lapang, dll (sosek buruh tani) 
21 22 10 53 
Kues 5. RT Buruh tani 19 20 8 47 
Kues 6. PPL 14 7 9 30 
Total 80 72 40 195
Hasil dan Pembahasan: 
11
Kinerja dan target PPL: 
Uraian Jabar Jatim Sumbar 
Jumlah petani yang sudah masuk kelompok tani (%) 48.4 54.6 55.5 
Jumlah kelompok tani yang dibina (unit) 11 – 16 10-14 10 - 16 
Jumlah berdasarkan kelas: 
- Kelas pemula (%) 37.2 43.4 56.2 
- Kelas lanjut (%) 37.2 38.6 31.2 
- Kelas madya (%) 18.6 18.0 12.6 
- Kelas utama (%) 7.0 0.0 0.0 
Total 100.0 100.0 100.0 
Target semua petani masuk kelompok tani (%) 100.0 100.0 100.0 
Target semua kelompok menjadi kelas utama (%) 0.0 0.0 0.0 
Jumlah petani yang sudah masuk koperasi (%) Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu 
Target semua petani masuk koperasi (%) 0.0 0.0 0.0 
Pembinaan terhadap organisasi petani (%): 
- KT dan Gapoktan 100.0 100.0 100.0 
- Koperasi 12.5 27.2 18.7 
12 
- Asosiasi petani dan KTNA 0.0 0.0 0.0
13
Karakteritik organisasi petani: 
Kelompok tani Gapoktan Koperasi Asosiasi KTNA 
14 
Jumlah sampel 5 unit 12 unit 6 unit 5 unit 5 unit 
Area kerja Level dusun dan 
neighborhood 
Desa Komunitas, 
berbasiskan 
wilayah desa, 
atau komoditas 
Lintas desa, 
bahkan lintas 
kabupaten 
Desa sampai 
kabupaten 
Komoditas atau 
bidang utama 
Padi, jagung, 
cabe, kambing, 
domba 
Padi, jagung, cabe, 
kambing, domba 
Susu, tebu, 
simpan pinjam 
Lele, jagung, cabe, 
tembakau, kambing 
dan domba 
Non komoditas 
Fungsi yang 
dijalankan 
selama ini 
Menyalurkan 
benih dan pupuk 
bantuan, wadah 
penyuluhan, dll 
Umumnya 
menjalankan 
program 
pemerintah (PUAP, 
LDPM, dll) 
Koperasi 
komoditas, 
menyalurkan 
pupuk bersubsidi 
(KUD) 
Masih baru, tahap 
konsolidasi 
Membantu RDKK 
distribusi pupuk, 
advokasi, 
perencanaan dan 
monitoring 
pembangunan 
Inisiasi 
pembentukan 
Umumnya dari 
luar, untuk 
administrasi 
program 
Umumnya dari luar, 
untuk administrasi 
program 
Ada 
organizational 
learning 
Untuk komunikasi, 
dan memberi 
pendampingan ke 
petani 
Dari pemerintah 
(sejak 1980 an), 
mulai tumbuh 
kesadaran internal
Kelompok tani Gapoktan Koperasi Asosiasi KTNA 
15 
Jumlah sampel 5 unit 12 unit 6 unit 5 unit 5 unit 
Karakter 
kepemimpinan 
Lemah, 
umumnya 
menolak 
menjadi 
pengurus 
Lemah, 
sebagian 
menolak jadi 
pengurus, 
sebagian mulai 
senang 
Cukup kuat, 
ada yang guru, 
pensiunan, dll 
Para pedagang 
pengumpul 
Tokoh petani 
yang vokal, 
cukup pintar, 
dan “bermodal” 
Keanggotaan Berbasiskan 
lahan dan 
tempat tinggal 
(Jatim) 
Semua KT di 
desa, ada yg 
lintas desa 
(Gap 
Panampuang 
Prima – Agam) 
Petani yang 
berminat 
Belum tertata, 
belum ada pola 
Semua KTNA 
di desa (1-2 
orang) 
Pihak pembina PPL dan dinas 
sesuai 
komoditas 
PPL dan dinas 
pertanian 
Dinas koperasi 
untuk 
manajemen, 
teknis sesuai 
komoditas 
Tidak ada, di 
dinas 
komoditas baru 
sebatas 
pencatatan 
Relatif tidak 
ada, sebagian 
BP4K dan 
bupati
16
Peran organisasi petani: kini vs nanti 
Fungsi organisasi Bentuk relasi Peran selama ini Ke dapan 
17 
KT Gap Kop Asosiasi KTNA 
1.Administrasi Atas ke bawah Ya Ya Ya Tidak Tidak Semakin 
berkurang, Bansos 
akan berakhir 
2.Komunikasi Atas ke bawah, 
horizontal 
Ya Ya Ya Ya 
(internal) 
Ya 
(internal) 
Berkurang, sarana 
komunikasi 
berubah 
3.Ekonomi Horizontal Lemah Lema 
h 
Lemah Ya Tidak Perlu 
(BUMP=koperasi, 
PT, dll) 
4.Partisipasi 
pembangunan 
Bawah ke atas Lema 
h 
Lema 
h 
Lemah Tidak Ya Koperasi, KTNA, 
asosiasi, NGO, dll 
5.Representasi 
politik 
Bawah ke atas Tidak Tidak Tidak terbatas Ya KTNA, HKTI, 
asosiasi, petani di 
legislatif, “partai 
petani”, dll
Siapa yang sebaiknya membina organisasi petani? 
Organisasi petani Pembina selama ini Pembina semestinya 
1. Kelompok tani, KWT, 
Gapoktan, P3A 
Kementan (Dirjend 
berdasarkan 
subsektornya) 
Kementan (integratif) 
2. Koperasi pertanian Dinas koperasi Kementan, Dinas Koperasi 
3. Perusahaan milik petani Tidak ada Kementan, dinas perindutrian, 
dinas perdagangan, dll 
4. Asosiasi komoditas Dirjend bersangkutan Lintas instansi sbg supporting 
org. 
5. Asosiasi profesi Tidak ada Badan SDM, penyuluhan, dll 
6. KTNA Tidak ada Kementan, Kemendagri, dll 
7. LSM Tidak ada Lintas instansi sbg supporting 
org. 
8. Org. Komunitas lokal Tidak ada Lintas instansi sbg supporting 
org. 
18
Rancangan organisasi petani ke depan berdasarkan 
level wilayah: 
Level wilayah Jenis organisasi Organisasi saat ini Pilihan organisasi ke 
19 
depan 
Dusun Organisasi individual Kelompok tani Kelompok tani, KWT, 
koperasi primer 
Desa Organisasi 
koordinator (inter-group 
organization) 
Gapoktan dan 
koperasi 
Koperasi dan 
Posluhdes sebagai 
simpul relasi 
Kabupaten Organization 
interrelation, dan 
supporting 
organization 
Dinas Pertanian, 
Badan Penyuluhan, 
KTNA (namun tidak 
menjadi koordinator 
seluruh organisasi 
petani sekabupaten) 
KTNA, Dinas 
Pertanian, Bapeluh, 
asosiasi Gapoktan, 
asosiasi PPL 
swadaya, asosiasi 
komoditas, NGO, dll
Dinas Pertanian BPP - Penyuluhan LSM, Perguruan 
tinggi, dll 
Supporting organization 
Desa A Desa B 
Secondary 
Individual 
org Individual 
org 
institution 
Secondary organization organization 
Individual 
org 
Individual 
org 
Individual 
org 
Individual 
org 
Interrelation organization 
institution 
institution 
institution 
20
Rancangan organisasi petani ke depan berdasarkan 
fungsi-fungsi sistem agribisnis: 
21 
Fungsi agribisnis Kondisi eksisting Ke depan 
Pelaku Tipe relasi *) Pelaku Tipe 
relasi *) 
1. Penyediaan benih Sebagian kecil melalui 
kelompok tani (BLBU), 
umumnya beli di kios 
1, 2, dan 3 Benih petani (kelompok 
penangkar) dan 
mekanisme pasar (kios) 
3 dan 1 
2. Penyediaan pupuk 
dan obat-obatan 
Untuk pangan melalui KT 
(pupuk bersubsidi) 
3 dan 1 Pupuk bersubsidi melalui 
KT, pupk non subsidi 
melalui kios, dan pupuk 
petani (KT) 
3 dan 1 
3. Penyediaan modal Umumnya dari modal sendiri 1 Koperasi (dengan 
penyatuan usaha 
permodalan masyarakat di 
level desa) 
3 dan 1 
4.Penyediaan alsintan Menyewa traktor dan tresher 2 dan 1 Menyewa traktor dan 
tresher 
2 dan 1 
5.Penyediaan air 
irigasi 
P3A dan secara mandiri 1 dan 3 Mengandalkan P3A dan 
organisasi komunitas lain 
3
22 
Fungsi agribisnis Kondisi eksisting Ke depan 
Pelaku Tipe relasi *) Pelaku Tipe 
relasi *) 
6.Penyediaan 
tenaga kerja 
TK sendiri dan 
tetangga 
1 dan 2 Dari TK keluarga sendiri 
dan tetangga 
1 dan 2 
7.Pengolahan hasil 
panen 
Umumnya sendiri 1 Sendiri 1 
8.Pemasaran hasil 
panen 
Dijual secara 
langsung 
2 KT dan koperasi 3 
9.Penyediaan 
informasi pasar 
Mencari informasi 
sendiri 
1 dan 2 Mencari informasi 
sendiri, dan Posluhdes 
1 dan 2 
10.Penyediaan 
informasi 
teknologi 
Penyuluh, dari petani 
lain, dna mencari 
sendiri 
2 dan 1 Penyuluh (Posluhdes), 
dari petani lain, dan 
mencari sendiri 
2 dan 1 
*) 1=mandiri, 2=relasi individual, 3=relasi kolektif
Syarat ntuk menciptakan 
ORGANISASI petani yang kuat: 
1. Dari sisi teknis = penyatuan berbagai organisasi-organisasi yang 
kecil menjadi ckup besar hingga mencapai skala ekonomis secara 
manajemen dan ekonomis 
2. Dari sisi struktural = hilangkan sifat ego sektoral. Merasa 
MEMILIKI petani. 
3. Dari sisi psikologis = sikap bahwa organisasi petani adalah milik 
petani, memberi kesempatan kepada mereka untuk tumbuh dan 
berkembang (learning organization), organisasi formal adalah 
salah satu pilihan, tidak WAJIB, 
4. Dari sisi legislasi = pelurusan konsep, konsistensi, penjelasan lebih 
detail, dst. 
5. Jangan hanya mendirikan ORGANISASI, tapi harus membangun 
KELEMBAGAAN. Kelembagaan = aspek regulatif + aspek regulatif 
+ aspek kultural kognitif + aspek keorganisasian 23
Contoh: penguatan organisasi permodalan 
petani di desa dengan PENYATUAN 
• Pasal 4 dan 5 UU No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan 
Mikro (LKM): pendirian LKM harus berbadan hukum dan mendapat 
izin usaha 
• Bentuk badan hukum dimaksud adalah berupa Koperasi atau 
Perseroan Terbatas. 
• Maka, formalitas LKMA-PUAP (+ 47 ribu unit) harus sudah 
dilakukan selambatnya 8 Januari 2015 (= dua tahun setelah 
diundangkannya UU LKM). 
• Jika masing-masing menjadi koperasi (5-8 unit koperasi) = biaya 
pembuatan mahal, pendapatan jasa (keuntungan) kecil, sehingga 
tidak cukup menggaji manajer, staf, dll. Tidak mencapai SKALA 
EKONOMI, tidak SUSTAIN (Pengurus tidak dapat insentif, honor 
manajer hanya Rp 300 ribu per bulan) 
• Jika diSATUKAN = mencapai skala ekonomi, dan lebih SUSTAIN (bisa 
menggaji manajer dan staf minimal Rp 3 juta / orang/bulan) 
24
Penyaturan organisasi permodalan di desa: 
Organisasi pengelola 
permodalan 
Jumlah modal 
(Rp ) 
Potensi pendapatan 
(+ 10 %/tahun) 
Potensi 
pendapatan 
Jika disatukan 
1. LKMA-PUAP 100 juta 10 juta 
+ Rp 100 
juta 
2. LDPM 225 juta 22,5 juta 
3. LPM 50 juta 5 juta 
4. Koperasi wanita 15 juta 1,5 
5. KUD 300 juta 30 juta 
6. koperasi pengrajin 200 juta 20 juta 
Tingkat 
sustainabilitas 
Keuntungan rendah, 
masing-masing tidak sustain 
Mencapai skala 
ekonomi, 
25 
SUSTAIN
Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan: 
1. Kebijakan dan strategi pengorganisisasian petani masih menggunakan “pola lama”. 
Dinas Pertanian dan Bapeluh masih membatasi diri pada KT dan Gapoktan. Kedepan, 
mestinya koperasi, perusahaan, asosiasi, dll mesti juga dibina pemerintah. 
2. Dari seluruh fungsi-fungsi agribisnis, peran organisasi petani sangat terbatas. Relasi 
kolektif hanya untuk pemenuhan benih dan pupuk, selebihnya merupakan “relasi 
individual” dan “mandiri”. 
3. Dalam hal fungsi organisasi bagi petani, fungsi yang sudah berjalan baru sebatas untuk 
adminstrasi dan komunikasi (KT dan Gapoktan). Untuk fungsi ekonomi (koperasi) serta 
fungsi partisipasi dan representasi politik masih terbatas (KTNA, namun lebih pada 
ketokohan individual) 
4. Organisasi petani masih sebatas level desa (KT, Gapoktan, koperasi primer). Ke depan, 
dibutuhkan organisasi petani lain yang bergerak di level “atas desa” (= KABUPATEN) 
sebagai supporting organization, berupa berbagai asosiasi (asosiasi komoditas, 
asosiasi komunitas, asosiasi organisasi, asosiasi penyuluh swadaya, NGO, koperasi 
sekunder, KTNA, HKTI, “Partai Petani, dll). 
5. Pengembangan organisasi petani ke depan menghadapi banyak tantangan-tantangan 
baru. PPL belum paham ini. Maka, ke depan penyuluh mesti lebih mampu 
menjalankan fungsi pengembangan komunitas (community-organizing role), jangan 
hanya terperangkap pada urusan komoditas. PPL harus belajar prinsip-prinsip 
community-organizing and group management skills yang berkenaan dengan conflict 
resolution, negotiation, dan teknik-teknik persuasive communication. 
26
Terima kasih banyak, semoga BERGUNA 
Mohon saran, masukan, perbaikan 
(email: syahyuti@gmail.com) 
27

More Related Content

What's hot

Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiDeni Wahyudi
 
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglang
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglangPresentation manajemen kelompok bp4 k pandeglang
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglangBP4K
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam PembangunanPartisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam PembangunanAtika Rusli
 
Fungsi manajemen menurut luther gullick
Fungsi manajemen menurut luther gullickFungsi manajemen menurut luther gullick
Fungsi manajemen menurut luther gullickAndiana Kanendyah
 
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSPKegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSPinfosanitasi
 
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakanunitpublikasi
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.wika_wibowo
 
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahIsu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahAfiif Anshori
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifDadang Solihin
 

What's hot (20)

Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
 
Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar Organisasi
 
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglang
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglangPresentation manajemen kelompok bp4 k pandeglang
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglang
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam PembangunanPartisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
 
2 disertasi (syahyuti)
2   disertasi (syahyuti)2   disertasi (syahyuti)
2 disertasi (syahyuti)
 
Peran penyuluh
Peran penyuluhPeran penyuluh
Peran penyuluh
 
Fungsi manajemen menurut luther gullick
Fungsi manajemen menurut luther gullickFungsi manajemen menurut luther gullick
Fungsi manajemen menurut luther gullick
 
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSPKegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
Kegiatan Advokasi dan Kampanye Publik dalam rangka PPSP
 
Pelatihan lembang (yuti)
Pelatihan lembang (yuti)Pelatihan lembang (yuti)
Pelatihan lembang (yuti)
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Kelembagaan
KelembagaanKelembagaan
Kelembagaan
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
 
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahIsu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
 
Isu kontemporer
Isu kontemporerIsu kontemporer
Isu kontemporer
 
Lampiran a. kerangka kerja logis
Lampiran a. kerangka kerja logisLampiran a. kerangka kerja logis
Lampiran a. kerangka kerja logis
 
Pengembangan Masyarakat
Pengembangan MasyarakatPengembangan Masyarakat
Pengembangan Masyarakat
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 

Similar to Organisasi petani (yuti)

Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptxsyahyuti2
 
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 1 org kesejahteraan petani (yuti)
Buku 1   org kesejahteraan petani (yuti)Buku 1   org kesejahteraan petani (yuti)
Buku 1 org kesejahteraan petani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2Syahyuti Si-Buyuang
 
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Gapoktan sebagai aktor ekonomi Petani
Gapoktan sebagai aktor ekonomi PetaniGapoktan sebagai aktor ekonomi Petani
Gapoktan sebagai aktor ekonomi PetaniSyahyuti Si-Buyuang
 
Bangka tengah 1 kelembagaan vs organisasi (yuti)
Bangka tengah 1   kelembagaan vs organisasi (yuti)Bangka tengah 1   kelembagaan vs organisasi (yuti)
Bangka tengah 1 kelembagaan vs organisasi (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)
Pemberdayaan p4 s   denpasar a (yuti)Pemberdayaan p4 s   denpasar a (yuti)
Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atauSyarif Udin
 
Pembinaan kel tani gorontalo (yuti)
Pembinaan kel tani   gorontalo (yuti)Pembinaan kel tani   gorontalo (yuti)
Pembinaan kel tani gorontalo (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Pelatihan lebak kepemimpinan (yuti)
Pelatihan lebak   kepemimpinan (yuti)Pelatihan lebak   kepemimpinan (yuti)
Pelatihan lebak kepemimpinan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi petani batur (yuti)
Rancangan korporasi petani batur (yuti)Rancangan korporasi petani batur (yuti)
Rancangan korporasi petani batur (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Korporasi petani bptp kalteng (yuti)
Korporasi petani   bptp kalteng (yuti)Korporasi petani   bptp kalteng (yuti)
Korporasi petani bptp kalteng (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 

Similar to Organisasi petani (yuti) (20)

Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
 
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
 
Buku 1 org kesejahteraan petani (yuti)
Buku 1   org kesejahteraan petani (yuti)Buku 1   org kesejahteraan petani (yuti)
Buku 1 org kesejahteraan petani (yuti)
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2Penyuluhan baru   unand (yuti) - #2
Penyuluhan baru unand (yuti) - #2
 
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
 
Gapoktan sebagai aktor ekonomi Petani
Gapoktan sebagai aktor ekonomi PetaniGapoktan sebagai aktor ekonomi Petani
Gapoktan sebagai aktor ekonomi Petani
 
Bangka tengah 1 kelembagaan vs organisasi (yuti)
Bangka tengah 1   kelembagaan vs organisasi (yuti)Bangka tengah 1   kelembagaan vs organisasi (yuti)
Bangka tengah 1 kelembagaan vs organisasi (yuti)
 
Terobosan penyuluhan (yuti)
Terobosan penyuluhan (yuti)Terobosan penyuluhan (yuti)
Terobosan penyuluhan (yuti)
 
Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)
Pemberdayaan p4 s   denpasar a (yuti)Pemberdayaan p4 s   denpasar a (yuti)
Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)
 
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
 
Pembinaan kel tani gorontalo (yuti)
Pembinaan kel tani   gorontalo (yuti)Pembinaan kel tani   gorontalo (yuti)
Pembinaan kel tani gorontalo (yuti)
 
Diskusi kp kep 7 mei (yuti)
Diskusi kp kep 7 mei (yuti)Diskusi kp kep 7 mei (yuti)
Diskusi kp kep 7 mei (yuti)
 
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
 
Studi banding
Studi bandingStudi banding
Studi banding
 
Pelatihan lebak kepemimpinan (yuti)
Pelatihan lebak   kepemimpinan (yuti)Pelatihan lebak   kepemimpinan (yuti)
Pelatihan lebak kepemimpinan (yuti)
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 
Rancangan korporasi petani batur (yuti)
Rancangan korporasi petani batur (yuti)Rancangan korporasi petani batur (yuti)
Rancangan korporasi petani batur (yuti)
 
Korporasi petani bptp kalteng (yuti)
Korporasi petani   bptp kalteng (yuti)Korporasi petani   bptp kalteng (yuti)
Korporasi petani bptp kalteng (yuti)
 

More from Syahyuti Si-Buyuang

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airSyahyuti Si-Buyuang
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfSyahyuti Si-Buyuang
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

More from Syahyuti Si-Buyuang (20)

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 

Recently uploaded (9)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 

Organisasi petani (yuti)

  • 1. Seminar Hasil Penelitian Kajian Peran Organisasi Petani dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Tim Peneliti: Syahyuti - Sri Wahyuni - Rita N Suhaeti Amar Kadar Zakaria - Cecep Nurasa PSEKP Bogor, 3 Desember 2014 1
  • 2. Latar belakang: 1. Petani “harus” berorganisasi secara formal 2. Namun, organisasi-organisasi petani tidak berkembang baik 3. Penyebabnya adalah: a.Pada sisi keilmuan: konsep dan teori berkenaan ttg “lembaga” dan “organisasi” lemah, tidak konsisten, tidak ada konsep dan teori baku. b. Kebijakan: inkosistensi konsep lembaga dan organisasi, pendekatan searah, “pemaksaan” organisasi, organisasi adalah “wakil pusat di desa”, dll c.Pada diri aparat: lemah dan keliru ttg konsep, sikap, dan metode dalam mengorganisasikan petani. d.Pada diri petani: belum mampu mengorganisasikan diri secara efektif, “terpaksa” berorganisasi 2
  • 3. Justifikasi studi: • Kebijakan baru tentang organisasi petani: 1.UU No 19-2013 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Petani, 2.UU No 16-2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, 3.UU No 17- 2012 tentang Perkoperasian (telah dibatalkan MK), 4.UU No 1-2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro, dan 5.Permentan No 82-2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gapoktan. 3
  • 4. Tujuan penelitian: 1. Mengidentifikasi kebijakan dan tata kelola pengorganisasian petani (terutama petani kecil) di Indonesia 2. Menganalisis permasalahan pengorganisasian petani dan mempelajari tata kelola pengorganisasian petani kecil yang berhasil mandiri di Indonesia. 3. Merumuskan kebijakan pengorganisasian petani, khususnya petani kecil, sehingga dapat memenuhi fungsi-fungsi komunikasi, pendidikan, ekonomi, serta sosial politik sekaligus. 4
  • 6. Fungsi yg harus dipenuhi organisasi petani: 1. Fungsi administrasi pembangunan (kepentingan proyek) 2. Fungsi komunikasi (edukasi, ekonomi) 3. Fungsi kolektifitas (belajar, skala ekonomi) 4. Fungsi partisipasi (kepentingan proyek vs peserta) 5. Fungsi perwakilan (politik). 6
  • 7. Justifikasi “organisasi politik” petani: Buku: “Konsep Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2013 – 2045”: • Pilar dan strategi utama: Pengembangan sumber daya insani yang kompeten dan berkarakter (insan berkualitas, modal sosial dan modal politik) pertanian • Transformasi tatakelola pembangunan : Proses perubahan sistem pengambilan keputusan, politik dan hubungan antar institusi dalam pengelolaan sumberdaya. • Tantangan dan Peluang: Pemanfaatan momentum gerakan desentralisasi pemerintahan, partisipasi masyarakat dan reformasi tatakelola pemerintahan untuk pengembangan sistem politik pertanian yang digerakkan oleh dan berorientasi pada petani kecil • Bab “Arah Dan Landasan Konseptual”: Pertanian yang adil berkaitan dengan pemerataan dan keberimbangan kesempatan berusahatani, politik, dan jaminan penghidupan secara horizontal, spasial, sektoral, bidang pekerjaan, dan sosial. 7
  • 8. UU 19 tahun 2013 : • Kelembagaan petani (pasal 72-79) • Kelembagaan ekonomi petani (pasal 80-81) • Pasal 69: Pembentukan organisasi petani dilaksanakan dengan perpaduan dari budaya, norma, nilai, dan kearifan lokal Petani. • Pasal 70: kelembagaan petani = Kelompok Tani; Gapoktan, Asosiasi Komoditas Pertanian; dan Dewan Komoditas Pertanian Nasional. • Pasal 71: Petani berkewajiban bergabung dan berperan aktif dalam Kelembagaan Petani. 8
  • 10. Metode Penelitian: Nara sumber Jabar Jatim Sumbar Total Kues 1. Aparat pemerintah 6 6 4 16 Kues 2. Organisasi petani 12 13 5 32 a.Kelompok tani 3 1 1 5 b.Gapoktan 3 7 2 12 c.Koperasi 2 1 1 6 d.Asosiasi komoditas pertanian 2 3 0 5 10 e.KTNA 2 2 1 5 Kues 3. Tokoh petani, tokoh pemerintah, dll (politik lokal) 8 4 4 16 Kues 4. Tokoh petani, tokoh pemerintah, petugas lapang, dll (sosek buruh tani) 21 22 10 53 Kues 5. RT Buruh tani 19 20 8 47 Kues 6. PPL 14 7 9 30 Total 80 72 40 195
  • 12. Kinerja dan target PPL: Uraian Jabar Jatim Sumbar Jumlah petani yang sudah masuk kelompok tani (%) 48.4 54.6 55.5 Jumlah kelompok tani yang dibina (unit) 11 – 16 10-14 10 - 16 Jumlah berdasarkan kelas: - Kelas pemula (%) 37.2 43.4 56.2 - Kelas lanjut (%) 37.2 38.6 31.2 - Kelas madya (%) 18.6 18.0 12.6 - Kelas utama (%) 7.0 0.0 0.0 Total 100.0 100.0 100.0 Target semua petani masuk kelompok tani (%) 100.0 100.0 100.0 Target semua kelompok menjadi kelas utama (%) 0.0 0.0 0.0 Jumlah petani yang sudah masuk koperasi (%) Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Target semua petani masuk koperasi (%) 0.0 0.0 0.0 Pembinaan terhadap organisasi petani (%): - KT dan Gapoktan 100.0 100.0 100.0 - Koperasi 12.5 27.2 18.7 12 - Asosiasi petani dan KTNA 0.0 0.0 0.0
  • 13. 13
  • 14. Karakteritik organisasi petani: Kelompok tani Gapoktan Koperasi Asosiasi KTNA 14 Jumlah sampel 5 unit 12 unit 6 unit 5 unit 5 unit Area kerja Level dusun dan neighborhood Desa Komunitas, berbasiskan wilayah desa, atau komoditas Lintas desa, bahkan lintas kabupaten Desa sampai kabupaten Komoditas atau bidang utama Padi, jagung, cabe, kambing, domba Padi, jagung, cabe, kambing, domba Susu, tebu, simpan pinjam Lele, jagung, cabe, tembakau, kambing dan domba Non komoditas Fungsi yang dijalankan selama ini Menyalurkan benih dan pupuk bantuan, wadah penyuluhan, dll Umumnya menjalankan program pemerintah (PUAP, LDPM, dll) Koperasi komoditas, menyalurkan pupuk bersubsidi (KUD) Masih baru, tahap konsolidasi Membantu RDKK distribusi pupuk, advokasi, perencanaan dan monitoring pembangunan Inisiasi pembentukan Umumnya dari luar, untuk administrasi program Umumnya dari luar, untuk administrasi program Ada organizational learning Untuk komunikasi, dan memberi pendampingan ke petani Dari pemerintah (sejak 1980 an), mulai tumbuh kesadaran internal
  • 15. Kelompok tani Gapoktan Koperasi Asosiasi KTNA 15 Jumlah sampel 5 unit 12 unit 6 unit 5 unit 5 unit Karakter kepemimpinan Lemah, umumnya menolak menjadi pengurus Lemah, sebagian menolak jadi pengurus, sebagian mulai senang Cukup kuat, ada yang guru, pensiunan, dll Para pedagang pengumpul Tokoh petani yang vokal, cukup pintar, dan “bermodal” Keanggotaan Berbasiskan lahan dan tempat tinggal (Jatim) Semua KT di desa, ada yg lintas desa (Gap Panampuang Prima – Agam) Petani yang berminat Belum tertata, belum ada pola Semua KTNA di desa (1-2 orang) Pihak pembina PPL dan dinas sesuai komoditas PPL dan dinas pertanian Dinas koperasi untuk manajemen, teknis sesuai komoditas Tidak ada, di dinas komoditas baru sebatas pencatatan Relatif tidak ada, sebagian BP4K dan bupati
  • 16. 16
  • 17. Peran organisasi petani: kini vs nanti Fungsi organisasi Bentuk relasi Peran selama ini Ke dapan 17 KT Gap Kop Asosiasi KTNA 1.Administrasi Atas ke bawah Ya Ya Ya Tidak Tidak Semakin berkurang, Bansos akan berakhir 2.Komunikasi Atas ke bawah, horizontal Ya Ya Ya Ya (internal) Ya (internal) Berkurang, sarana komunikasi berubah 3.Ekonomi Horizontal Lemah Lema h Lemah Ya Tidak Perlu (BUMP=koperasi, PT, dll) 4.Partisipasi pembangunan Bawah ke atas Lema h Lema h Lemah Tidak Ya Koperasi, KTNA, asosiasi, NGO, dll 5.Representasi politik Bawah ke atas Tidak Tidak Tidak terbatas Ya KTNA, HKTI, asosiasi, petani di legislatif, “partai petani”, dll
  • 18. Siapa yang sebaiknya membina organisasi petani? Organisasi petani Pembina selama ini Pembina semestinya 1. Kelompok tani, KWT, Gapoktan, P3A Kementan (Dirjend berdasarkan subsektornya) Kementan (integratif) 2. Koperasi pertanian Dinas koperasi Kementan, Dinas Koperasi 3. Perusahaan milik petani Tidak ada Kementan, dinas perindutrian, dinas perdagangan, dll 4. Asosiasi komoditas Dirjend bersangkutan Lintas instansi sbg supporting org. 5. Asosiasi profesi Tidak ada Badan SDM, penyuluhan, dll 6. KTNA Tidak ada Kementan, Kemendagri, dll 7. LSM Tidak ada Lintas instansi sbg supporting org. 8. Org. Komunitas lokal Tidak ada Lintas instansi sbg supporting org. 18
  • 19. Rancangan organisasi petani ke depan berdasarkan level wilayah: Level wilayah Jenis organisasi Organisasi saat ini Pilihan organisasi ke 19 depan Dusun Organisasi individual Kelompok tani Kelompok tani, KWT, koperasi primer Desa Organisasi koordinator (inter-group organization) Gapoktan dan koperasi Koperasi dan Posluhdes sebagai simpul relasi Kabupaten Organization interrelation, dan supporting organization Dinas Pertanian, Badan Penyuluhan, KTNA (namun tidak menjadi koordinator seluruh organisasi petani sekabupaten) KTNA, Dinas Pertanian, Bapeluh, asosiasi Gapoktan, asosiasi PPL swadaya, asosiasi komoditas, NGO, dll
  • 20. Dinas Pertanian BPP - Penyuluhan LSM, Perguruan tinggi, dll Supporting organization Desa A Desa B Secondary Individual org Individual org institution Secondary organization organization Individual org Individual org Individual org Individual org Interrelation organization institution institution institution 20
  • 21. Rancangan organisasi petani ke depan berdasarkan fungsi-fungsi sistem agribisnis: 21 Fungsi agribisnis Kondisi eksisting Ke depan Pelaku Tipe relasi *) Pelaku Tipe relasi *) 1. Penyediaan benih Sebagian kecil melalui kelompok tani (BLBU), umumnya beli di kios 1, 2, dan 3 Benih petani (kelompok penangkar) dan mekanisme pasar (kios) 3 dan 1 2. Penyediaan pupuk dan obat-obatan Untuk pangan melalui KT (pupuk bersubsidi) 3 dan 1 Pupuk bersubsidi melalui KT, pupk non subsidi melalui kios, dan pupuk petani (KT) 3 dan 1 3. Penyediaan modal Umumnya dari modal sendiri 1 Koperasi (dengan penyatuan usaha permodalan masyarakat di level desa) 3 dan 1 4.Penyediaan alsintan Menyewa traktor dan tresher 2 dan 1 Menyewa traktor dan tresher 2 dan 1 5.Penyediaan air irigasi P3A dan secara mandiri 1 dan 3 Mengandalkan P3A dan organisasi komunitas lain 3
  • 22. 22 Fungsi agribisnis Kondisi eksisting Ke depan Pelaku Tipe relasi *) Pelaku Tipe relasi *) 6.Penyediaan tenaga kerja TK sendiri dan tetangga 1 dan 2 Dari TK keluarga sendiri dan tetangga 1 dan 2 7.Pengolahan hasil panen Umumnya sendiri 1 Sendiri 1 8.Pemasaran hasil panen Dijual secara langsung 2 KT dan koperasi 3 9.Penyediaan informasi pasar Mencari informasi sendiri 1 dan 2 Mencari informasi sendiri, dan Posluhdes 1 dan 2 10.Penyediaan informasi teknologi Penyuluh, dari petani lain, dna mencari sendiri 2 dan 1 Penyuluh (Posluhdes), dari petani lain, dan mencari sendiri 2 dan 1 *) 1=mandiri, 2=relasi individual, 3=relasi kolektif
  • 23. Syarat ntuk menciptakan ORGANISASI petani yang kuat: 1. Dari sisi teknis = penyatuan berbagai organisasi-organisasi yang kecil menjadi ckup besar hingga mencapai skala ekonomis secara manajemen dan ekonomis 2. Dari sisi struktural = hilangkan sifat ego sektoral. Merasa MEMILIKI petani. 3. Dari sisi psikologis = sikap bahwa organisasi petani adalah milik petani, memberi kesempatan kepada mereka untuk tumbuh dan berkembang (learning organization), organisasi formal adalah salah satu pilihan, tidak WAJIB, 4. Dari sisi legislasi = pelurusan konsep, konsistensi, penjelasan lebih detail, dst. 5. Jangan hanya mendirikan ORGANISASI, tapi harus membangun KELEMBAGAAN. Kelembagaan = aspek regulatif + aspek regulatif + aspek kultural kognitif + aspek keorganisasian 23
  • 24. Contoh: penguatan organisasi permodalan petani di desa dengan PENYATUAN • Pasal 4 dan 5 UU No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM): pendirian LKM harus berbadan hukum dan mendapat izin usaha • Bentuk badan hukum dimaksud adalah berupa Koperasi atau Perseroan Terbatas. • Maka, formalitas LKMA-PUAP (+ 47 ribu unit) harus sudah dilakukan selambatnya 8 Januari 2015 (= dua tahun setelah diundangkannya UU LKM). • Jika masing-masing menjadi koperasi (5-8 unit koperasi) = biaya pembuatan mahal, pendapatan jasa (keuntungan) kecil, sehingga tidak cukup menggaji manajer, staf, dll. Tidak mencapai SKALA EKONOMI, tidak SUSTAIN (Pengurus tidak dapat insentif, honor manajer hanya Rp 300 ribu per bulan) • Jika diSATUKAN = mencapai skala ekonomi, dan lebih SUSTAIN (bisa menggaji manajer dan staf minimal Rp 3 juta / orang/bulan) 24
  • 25. Penyaturan organisasi permodalan di desa: Organisasi pengelola permodalan Jumlah modal (Rp ) Potensi pendapatan (+ 10 %/tahun) Potensi pendapatan Jika disatukan 1. LKMA-PUAP 100 juta 10 juta + Rp 100 juta 2. LDPM 225 juta 22,5 juta 3. LPM 50 juta 5 juta 4. Koperasi wanita 15 juta 1,5 5. KUD 300 juta 30 juta 6. koperasi pengrajin 200 juta 20 juta Tingkat sustainabilitas Keuntungan rendah, masing-masing tidak sustain Mencapai skala ekonomi, 25 SUSTAIN
  • 26. Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan: 1. Kebijakan dan strategi pengorganisisasian petani masih menggunakan “pola lama”. Dinas Pertanian dan Bapeluh masih membatasi diri pada KT dan Gapoktan. Kedepan, mestinya koperasi, perusahaan, asosiasi, dll mesti juga dibina pemerintah. 2. Dari seluruh fungsi-fungsi agribisnis, peran organisasi petani sangat terbatas. Relasi kolektif hanya untuk pemenuhan benih dan pupuk, selebihnya merupakan “relasi individual” dan “mandiri”. 3. Dalam hal fungsi organisasi bagi petani, fungsi yang sudah berjalan baru sebatas untuk adminstrasi dan komunikasi (KT dan Gapoktan). Untuk fungsi ekonomi (koperasi) serta fungsi partisipasi dan representasi politik masih terbatas (KTNA, namun lebih pada ketokohan individual) 4. Organisasi petani masih sebatas level desa (KT, Gapoktan, koperasi primer). Ke depan, dibutuhkan organisasi petani lain yang bergerak di level “atas desa” (= KABUPATEN) sebagai supporting organization, berupa berbagai asosiasi (asosiasi komoditas, asosiasi komunitas, asosiasi organisasi, asosiasi penyuluh swadaya, NGO, koperasi sekunder, KTNA, HKTI, “Partai Petani, dll). 5. Pengembangan organisasi petani ke depan menghadapi banyak tantangan-tantangan baru. PPL belum paham ini. Maka, ke depan penyuluh mesti lebih mampu menjalankan fungsi pengembangan komunitas (community-organizing role), jangan hanya terperangkap pada urusan komoditas. PPL harus belajar prinsip-prinsip community-organizing and group management skills yang berkenaan dengan conflict resolution, negotiation, dan teknik-teknik persuasive communication. 26
  • 27. Terima kasih banyak, semoga BERGUNA Mohon saran, masukan, perbaikan (email: syahyuti@gmail.com) 27