1. MAKALAH OMP
FUNGSI MANAJEMEN MENURUT LUTHER GULLICK
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OMP YANG DIBIMBING OLEH IBU
ERNITA PRIMA,MKES
KELOMPOK 5 :
NUR FITRYANI(1013000230)
RENITA RISKY AMELIANI(1013000247)
ANDIANAKANENDYAH PUTRI(1013000254)
ASRI KHOIRUNNISA (1013000256)
RUSDHANI MARGIANI(1013000259)
FLORIDA O BUNGA(1013000260)
MERIZA ZULFA (1013000263)
RIZKIA TAUHIDILLAH (1013000266)
MARISA SAFITRI (130420273)
CINDI IZA NURJANAH(130420275)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
JAKARTA 2015
2. Page | 1
KATA PENGANTAR
Puji syukurkami panjatkankehadirat TuhanYang Maha Esa yang telahmemberikan rahmat
dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan malakah ini, walaupun masih jauh dari
kesempurnaan.
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu mata kuliah ORGANISASI
MANAJEMEN PELAYANAN sekaligus menambah wawasan dan keterampilan mahasiswi dalam
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas kerja
sama kelompok untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan. Kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi memyempurnakan makalah ini. semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
JAKARTA, 29 SEPTEMBER 2015
PENULIS
3. Page | 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................3
C. TUJUAN PENELITIAN..............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................5
A. PENGERTIAN FUNGSI MANAJEMEN ......................................................................5
B. PENJABARAN DARI FUNGSI MANAJEMEN MENURUT LUTHER GULLICK ...................5
1. Planning (Perencanaan)............................................................................5
2. Organizing(Pengorganisasian)..................................................................7
3. Staffing(Penyusunan Pegawai).................................................................8
4. Directing (Pengarahan).............................................................................8
5. Coordinating (Koordinasi).........................................................................9
6. Budgetting (Pembuatan Anggaran) .........................................................10
7. Evaluating (Penilaian).............................................................................10
C. CONTOH PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN MENURUT LUTHER GULLICK DI
RUMAH SAKIT.................................................................................................... 11
1. Planning (Perencanaan)..........................................................................11
2. Organizing(Pengorganisasian)................................................................11
3. Staffing(Penyusunan Pegawai)...............................................................12
4. Directing (Pengarahan)...........................................................................13
5. Coordinating (Koordinasi).......................................................................14
6. Budgetting (Pembuatan Anggaran) .........................................................16
7. Evaluating (Penilaian).............................................................................17
BAB III PENUTUP.................................................................................................................18
1. KESIMPULAN .....................................................................................................18
2. SARAN...............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................20
4. Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno ménagement,
yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan secara terminologis para
pakar mendefinisikan manajemen secara beragam, diantaranya:
Follet yang dikutip oleh Wijayanti (2008: 1) mengartikan manajemen sebagai seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut Stoner yang dikutip oleh
Wijayanti (2008: 1) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Gulick dalam Wijayanti (2008: 1) mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan
bagaimanamanusiabekerjabersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini
lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Manajemen sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena manajemen dapat
mempermudah pekerjaan manusia dengan spesialisasi pekerjaan serta berkembangnya skala
operasi yang ada di era sekarang ini. Dengan adanya manajemen, suatu pekerjaan akan lebih
mudahkarenamanajemenberkutatdenganpembagiankerjaberdasarkankeahliansertabekerja
sama dengan orang lain. Karena hal itu lah manajemen menjadi lebih berkembang karena
adanya fungsi-fungsidari manajemen tersebut. Fungsi dari manajemen sangatlah beragam,
termasuk pendapat dari para ahli yang mengungkapkan fungsi manajemen menjadi beberapa
bagian.Diantaranyadari LutherGullickyangmembagi fungsi manajemen menjadi tujuh bagian.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan fungsi manajemen ?
2. Bagaimana fungsi manajemen menurut Luther Gullick ?
3. Bagaimana contoh penerapan fungsi manajemen menurut Luther Gullick dalam
mendirikan Bidan Praktek Mandiri ?
5. Page | 4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan fungsi manajemen
2. Untuk mengetahui fungsi manajemen menurut Luther gullick
3. Untuk mengetahui cara penerapan fungsi manajemen menurut Luther Gullick dalam
mendirkan Rumah Sakit
6. Page | 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FUNGSI MANAJEMEN
Terdapat beberapa fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para pakar. Fungsi-fungsi
manajemen menurut beberapa para pakar adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan
mengikuti suatutahapan-tahapantertentudalam pelaksanaannya. Pendapat lain bahwa fungsi
Manajemenialahberbagai jenistugasataukegiatanmanajemenyangmempunyai peranan khas
dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang
berusaha secara sistematis untuk mamahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja
bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih manfaat bagi
kamanusiaan. Manajeman dikatakan baik apabila memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan
diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun langkah-
langkah untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, dana,
sarana, kesempatan,sumberalamdanlainnya) secaraoptimal,efektif danefesien.Tiapelemen-
elemen ditata agar tidak tumpang tindih.
Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi manajemen yang disampaikan oleh Gullick ini
merupakan pengertian manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi
manajemen menurut Luther Gulick yang biasa dikenal dengan singkatan POSDCORB.
B. PENJABARAN DARI FUNGSI MANAJEMEN MENURUT LUTHER GULLICK
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan
memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan
digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan
mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan,
bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas
tersebut untuk mencapai tujuan secar maksimal.
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan berbagai masalah.
b. Menentukan prioritas masalah.
7. Page | 6
c. Menentukan tujuan dan indicator keberhasilan.
d. Mengkaji hambatan dan kendala.
e. Menyusun rencana kerja operasioanal.
Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.
b. Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.
c. Mengarahkan perhatian pada tujuan.
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
e. Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi
f. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu, usaha dan
dana.
Langkah-langkah dalam perencanaan :
a. Menyadari adanya peluang, meskipun datangnya lebih dahulu daripada apa yang
biasanya dianggap sebagai perencanaan yang sebenarnya, kesadaran akan suatu
kesempatan adalah titik awal yang sebenarnya untuk perencanaan. Hal itu meliputi
suatupandanganpendahuluanterhadapkemungkinanadanyapeluang-peluang di hari
depan dan kemampuan untuk melihanya dengan jelas dan lengkap.
b. Menentukansasaran,langkahkeduadalamperencanaanitusendiri ialah menetapkan
sasaran-sasaranbagi seluruhperusahaandan kemudian bagi setiap unit bawahannya.
c. Menentukan premis, suatu langkah logis ketiga dalam perencanaan adalah
menetapkan,mendapatpersetujuanuntukmemanfaatkan,dan menyebarkan premis-
premis perencanaan kritis. Hal itu adalah data yang dapat diramaikan dari sifat
sesungguhnya, kebijakan pokok yang bisa diaplikasikan, dan rencana-rencana
perusahaan yang ada. Premis adalah asumsi-asumsi perencanaan – dengan kata lain,
lingkungan yang diharapkan dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan.
d. Menentukanarahtindakanalternatif, langkah keempat ialah mencari dan memeriksa
arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak Nampak dengan segera.
e. Mengevaluasi arah tindakan alternatif, setelah menemukan arah tindakan alternatif
dan memeriksa titik kuat dan lemahnya, langkah kelima ialah mengevaluasi arah
tindakan itu dengan menimbang berbagai faktor dari sudut premis dan tujuan.
f. Memilih satu arah tindakan, yaitu titik dimana suatu rencana diterima, titik
sesungguhnya mengenai pengambilan keputusan.
8. Page | 7
g. Merumuskan rencana turunan, pada titik dimana suatu keputusan diambil,
perencanaannyajaranglengkapdanlangkahlaindiusulkan.Biasanyaselalu diperlukan
rencana turunan (derivatif) untuk mendukung rencana pokok.
h. Mengurutkanrencana berdasarkan anggaran, setelah keputusan diambil dan rencana
telah ditentukan, langkah terakhir untuk memberikan arti kepada rencana itu,
sebagaimana telah digambarkan dalam pembicaraan di atas mengenai jenis-jenis
rencana,ialahmemberi nomor kepada rencana-rencana itu dengan merubah rencana
itu menjadi anggaran.
Persyaratan perencanaan terdiri dari :
a. Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen perencanaan
dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas.
b. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak
bersifat muluk-muluk.
c. Terperinci,maksudnyaharusmemuatsegala uraian dan klasifikasi rangkaian tindakan
yang akan dilaksanakan.
d. Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku.
e. Terdapatperimbanganantaraunsure atau komponen yang terlibat dalam pencapaian
tujuan.
f. Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan diadakannya
sumberdaya tersebut di masa-masa aktivitas sedang berlangsung.
g. Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang
terlibat dalam kerja sama di suatu institusi. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa
yang akanmelaksanakantugassesuai prinsippengorganisasian. Sehingga pengorganisasian
dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya
sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan
mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
Denganmemandangpengorganisasiansebagai suatuproses,jelaskanbahwabanyak
input dasar harus diperhatikan. Pertama-tama, struktur itu harus mencerminkan tujuan-
tujuan dan rencana-rencana karena aktivitas suatu institusi diturunkan dari situ. Kedua,
strukturitu harusmencerminkanotoritasyangtersediabagi manajer-manajerinstitusi. Jadi,
otoritas dalam organisasi tertentu adalah hal yang ditentukan secara sosial untuk
9. Page | 8
menjalankan kebijakan; dengan demikian, organisasi demikian itu dapat diubah. Ketiga,
struktur organisasi seperti setiap rencana mana pun, harus mencerminkan lingkungannya.
Keempat, organisasi itu harus diisi dengan staf yang terdiri dari orang-orang.
3. Staffing (Penyusunan Pegawai)
Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi “kepemimpinan dan
pengendalian”.Pengisianjabatanmengharuskanadanyapendekatandengansistemterbuka
(open-system approach). Pengisian jabatan dilaksanakan di dalam institusi, yang pada
gilirannyamempunyai hubungan dengan lingkungan luarnya. Oleh karena itu faktor-faktor
intern perusahaan, seperti kebijaksanaan personalia, iklim organisasi dan sistem imbalan,
harus diperhitungkan.Jelasnya,tanpaimbalanyangmencukupi, mustahillah untuk menarik
manajer dengan kualitas yang tinggi dan menahannya, untuk tetap bekerja di perusahaan
tersebut. Lingkungan luar juga tak dapat diabaikan; teknologi tinggi membutuhkanpara
manajeryangterlatihbaik,berpendidikan cukup, ini dapat menghambat perusahaan untuk
berkembang dengan kecepatan yang diinginkan.
Seperti fungsi-fungsimanajemenlainnya,staffing juga merupakan fungsi yang tidak
kalahpentingnya.Tetapi agakberbedadenganfungsi lainnya,penekanandari fungsi ini lebih
difokuskanpadasumberdayayangakan melakukankegiatan-kegiatanyangtelahdirencakan
dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas
yang dilakukandalamfungsi ini,antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina,
membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau
seni pembinaan sumber daya manusia.
Penyediaan staf merupakan pengarahan dan latihan sekelompok orang yang
mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerja yang menyenangkan. Dalam
upayamengembangkanstaf metode yang dapat dipergunakan, antara lain: latihan jabatan,
penugasan khusus, simulasi, permainan peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan
diri dan seterusnya. Sementara itu ada tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri
dari:presupervisoryprograms,middle management programs dan executive development
programs.
4. Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan
terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah
10. Page | 9
diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak
menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada perusahaan,
fungsinya,tugasnya,danorang-orangnya. Perusahaan besar biasanya mempunyai program
pengarahan yang formal yang menerangkan hal-hal ini: sejarah, produk dan jasa,
kebijaksanaan umum, organisasi (divisi, departemen, dan lokasi), tunjangan (asuransi,
pension, cuti), persyaratan kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan peraturan
keamanan ,dan lain-lain.
Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan
controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan
bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan yang disampaikan manajer
sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf pun akan termotivasi untuk
memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatannya.
Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang
direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pengarahan (directing) diharapkan :
a. Adanya kesatuan perintah (unity of command), artinya dengan pengarahan ini akan
diperoleh kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana. Sehingga
tidak terjadi kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelaksana.
b. Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan, artinya dengan
pengarahan yang berupa petunjuk atau perintah oleh atasan yang langsung kepada
bawahan, tidak akan terjadi mis komunikasi. Di samping itu pengarahan yang langsung
ini dapat mempercepat hubungan antara atasan dan bawahan.
c. Adanyaumpanbalikyanglangsung,artinyapimpinandengancepatmemperolehumpan
balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini dapat segera
digunakan untuk perbaikan.
5. Coordinating (Koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi
manajemenuntukmelakukanberbagaikegiatanagar tidak terjadi kekacauan, percekcokan,
kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan
pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai
tujuan organisasi. Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan
memberikanlokasikegiatanpekerjaanyangcocokdenganmasing-masing dan menjaga agar
11. Page | 10
kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu
sendiri.
Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang
terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis. Dengan adanya
pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan
kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi.
Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk
bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan untuk
mengatasi kemunginanterjadinyaduplikasi dalamtugas,perebutanhakdanwewenangatau
saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian yang ada dalam organisasi.
Pengorganisasiandalamsuatuorganisasi ,termasukorganisasi pendidikan, dapat dilakukan
melalui berbagai cara seperti :
a. Melaksanakan penjelasan singkat
b. Mengadapat rapat kerja
c. Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan
6. Budgetting (Pembuatan Anggaran)
LUTHER GULLICK mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah satu fungsi
manajemen.Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi
melalui perencanaan fiskal dan akuntansi.
Dalam penyusunan anggaran dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
b. Data masa lalu.
c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
d. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
f. Penelitian untuk pengembangan perusahan.
Penganggaran sebagai Suatu Sistem
Sebagai suatusistem, anggaran terdirikomponen-komponen yang salingbergantung
dan salingmempengaruhiyangkesemuanyadipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
12. Page | 11
Komponen-komponen penganggaran tersebut adalah :
a. Komponen masukan (input) yang terdiri dari tenaga penyusun anggaran, informasi
kegiatandankeuangan,organisasi dantatalaksana, kebijakan-kebijakanDirekturserta
peralatan yang diperlukan dalam penganggaran.
b. Komponen proses terdiridari perencanaan (planning forplanning),pengorganisasian,
kegiatanyaitumengumpulkan,mengolah,menganalisadata, danmenyusunanggaran,
serta pengawasan dan pengendalian melalui konsultasi kepada Direktur dan
Pemerintah.
c. Komponenkeluaran(out-put) adalahanggaranyangtelahdisetujui dandisahkan oleh
Pemerintah.
d. Faktor-faktoryangmempengaruhisistem penganggaran rumah sakitadalahunit-unit
laindi rumahsakit(UPF, instalasi, urusan umum, PPL, kepala seksi medis/ perawatan
dan ketenagaan), peraturan pemerintah pusat/daerah, Sumber dana dan biaya
pelayanan kesehatan, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran
(Iptek) serta keadaan perekonomian masyarakat.
e. Umpan balik sebagai hasil evaluasi anggaran.
7. Evaluating (Penilaian)
Evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat dan cirri
pekerjaandi dalamsuatuorganisasi ataupekerjaan.Levey(1973) mengatakan: “To evaluate
is to makea valuejudgment,itinvolvescomparing something with anotherand then making
either choise or decision”. Dalam kegiatan evaluasi itu mencakup langkah-langkah, yaitu :
a. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan
dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
b. Menetapkankriteriayangakandigunakandalammenentukankeberhasilanprogram
yang akan dievaluasi.
c. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan
evaluasi tersebut.
e. Menentukankeberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan tersebut, serta memberikan penjelasan-penjelasannya.
f. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program
berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
13. Page | 12
Dilihat dari implikasi hasil evaluasi bagi suatu program dibedakan adanya jenis
evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk
mendiagnosissuatuprogram,yanghasilnyadigunakanuntukpengembanganatauperbaikan
program. Biasa formatif dilakukan pada proses program (program masih berjalan).
Sedangkan evaluasi sumatif adalah suatu evalusi yang dilakukan untuk menilai hasil akhir
dari suatu program. Biasanya evaluasi sumatif ini dilakukan pada waktu program telah
selesai (akhir program).
C. CONTOH PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN MENURUT LUTHER GULLICK DI RUMAH SAKIT
1. Planning (perencanaan)
Merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting, karena perencanaan
memegangperananyangsangatstrategisdalamkeberhasilanupayapelayanankesehatandi
RS. Terdapat beberapa jenis perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaitu :
a. perencanaanpengadaanobatdanlogistik,yangdisusunberdasarkanpola konsumsi dan
pola epidemiologi
b. perencanaan tenaga professional kesehatan, dalam menentukan kebutuhan tenaga
tersebut misalnya ; tenaga perawat dan bidan, menggunakan beberapa pendekatan,
antara lain ; ketergantungan pasen, beban kerja, dll.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam
kerja sama di suatu institusi. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan
melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat
disebutsebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana
dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur
mekanisme kerjanyasehinggadapat menjamin pencapaian tujuan merupakan upaya untuk
menghimpun semua sumber daya yang dimiliki RS dan memanfaatkannya secara efisien
untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam manajemen pelayanan kesehatan di
rumah sakit, sama hal dengan di organisasi lainnya.
3. Staffing (Penyusunan Pegawai)
Staffing juga merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda
dengan fungsi lainnya, penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang
akan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara jelas
14. Page | 13
pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi ini,
antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina, membimbing sumber daya
manusiadenganmenggunakanberbagai pendekatandanatauseni pembinaansumber daya
manusia.
Contoh :
1) Direktur
2) Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan, membawahi :
Bagian Administrasi dan Umum;
Bagian Keuangan; dan
Bagian Bina Program dan Publikasi.
3) Wakil Direktur Pelayanan membawahi :
Bidang Pelayanan Medis ;
Bidang Pelayanan Keperawatan ; dan
Bidang Pelayanan Penunjang,
4) Bagian Administrasi dan Umum, membawahi :
Sub Bagian Ketatausahaan;
Sub Bagian Kepegawaian dan Diklat; dan
Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
5) Bagian Keuangan, membawahi :
Sub Bagian Akuntansi dan Pelaporan;
Sub Bagian Perbendaharaan; dan
Sub Bagian Verifikasi dan Anggaran.
15. Page | 14
6) Bagian Bina Program dan Publikasi, membawahi :
Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi ;
Sub Bagian Hukum dan Humas; dan
Sub Bagian Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
7) Bidang Pelayanan Medis, membawahi :
Seksi Pelayanan Medis; dan
Seksi Rekam Medis dan Sistem Informasi Rumah Sakit.
8) Bidang Pelayanan Keperawatan, membawahi :
Seksi Pelayanan dan Asuhan Keperawatan; dan
Seksi Etika dan Pengembangan Mutu Keperawatan.
9) Bidang Pelayanan Penunjang, membawahi :
Seksi Penunjang Medis; dan
Seksi Penunjang Non Medis
10) Kelompok Jabatan Fungsional
Sebagai upayapemberdayaanpegawaidalammelaksanakan tugas pokok dan fungsinya
selalu di upayakan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui
pendidikandanpelatihansecaraberkesinambungan.Saatini jumlah pegawai berjumlah
559 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil 347 orang, Tenaga Kontrak 129 orang, dan
Tenaga Abdi 83 orang.
4. Directing (Pengarahan)
Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada perusahaan,
fungsinya,tugasnya,danorang-orangnya. Perusahaan besar biasanya mempunyai program
pengarahan yang formal yang menerangkan hal-hal ini: sejarah, produk dan jasa,
kebijaksanaan umum, organisasi (divisi, departemen, dan lokasi), tunjangan (asuransi,
pension, cuti), persyaratan kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan peraturan
keamanan ,dan lain-lain.
Contoh :
A. Bidang Keperawatan
Bidang keperawatan mempunyai tugas :
1) Merencanakan dan menetapkan kebijakan/tata tertib pelayanan keperawatan
sesuai dengan kebijakan direktur.
2) Merencanakan usulan kebutuhan tenaga keperawatan dan pembinaan serta
pengembangankariertenagakeperawatan melalui pendidikan/latihan berjenjang
16. Page | 15
dengan institusi lain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
mutu asuhan keperawatan.
3) Menyusun usulan kebutuhan sarana,prasarana dan logistik unit perawatan.
4) Mengumpulkan ,mengelola serta menganalisa data tentang prosedur asuhan
keperawatan, ketenagaan dan peralatan untuk pengembangan pelayanan
keperawatan.
5. Coordinating (Koordinasi)
Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang
terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis. Dengan adanya
pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan
kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi.
Contoh :
DIREKTUR
Tugas:
Mengkoordinasikan pelaksanaan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
guna denganmengutamakanupayapenyembuhan,pemulihanyangdilaksanakan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan, melaksanakan upaya
rujukan Berta pelaksanaan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah
sakit.
Fungsi:
a. Pengkoordinasian pelayanan medis;
b. Pengkoordinasian pelayanan penunjang medis dan non medis;
c. Pengkoordinasian pelayanan dan asuhan keperawatan;
d. Pengkoordinasian pelayanan rujukan medis, non medis dan lainnya:
e. Pengkoordinasian pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
f. Pengkoordinasianpelaksanaanpenelitian dan pengembangan dan pemasaran, dan;
g. Pengkoordinasian pengelolaan administrasi, keuangan, hukum dan kehumasan.
WADIR PELAYANAN
Tugas:
Mengkoordinasikan bidang pelayanan medis, penunjang medis dan pengendalian.
17. Page | 16
Tabel 1. Contoh Anggaran Pendapatan Rumah Sakit dengan Line Item
Budgeting per Unit Kerja
2007 2008 %
Unit Kerja
Rp Jutaan Rp Jutaan Naik/Turun
Rawat jalan 200 210 5
Rawat Inap 350 385 10
UGD 130 143 10
Administrasi 20 24 20
Laboratorium medik 500 550 10
Farmasi 700 770 10
Penunjang Medik lainnya 300 345 5
WADIR ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
Tugas:
Mengkoordinasikan bagian pengembangan, keuangan dan umum.
8. Budgetting (Pembuatan Anggaran)
Tabel 2. Contoh Anggaran Pendapatan Program Kesehatan Ibu Rumah Sakit X dengan Zero Based Budgeting Tahun 2007
Sub Progra m
Program
Jenis Layanan Jenis kegiatan Satuan (Rp) Rencana Tingkat Sub Total
Capaian / tahun (Rp Jutaan)
Kesehatan Ibu Rawat Jalan ibu hamil Pemeriksaan Ibu hamil 150.000 15.000 pasien 2.250
Kebugaran ibu hamil Senam Ibu hamil 250.000 50 kali 12,5
Promosi ibu Hamil Seminar ibu Hamil 1.000.000 12 kali 12
Emergency persalinan Operasi Persalinan 10.000.000 1.000 pasien 10.000
Persalinan biasa Persalinan normal 3.000.000 14.000 pasien 52.000
Rawat Inap persalinan Perawatan Persalinan 1.000.000 15.000 pasien 15.000
Tabel 3. Contoh Anggaran Pendapatan Program Kesehatan Ibu di Rumah Sakit X tahun 2007 dengan Performance Budgeting
Program/ Uraian Indikator Kinerja Output Rencana Tingkat Volume Satuan Rencana Realisasi
Capaian / tahun (Rp) (Rp jutaan) (Rp jutaan)
Pemeriksaan Ibu hamil Kesehatan bumil 15.000 x 12 100% bumil 150.000 x 10 150.000 27.000 22.500
terkontrol dengan terkontrol 10 kali
frekuensi minimal
12 kali
Senam Ibu hamil Semua bumil mengikuti 15.000 75 % bumil 11.250 250.000 3.750 2.812,5
senam hamil melakukan senam
Hamil
Seminar ibu Hamil Semua ibu hamil ikut 15.000 80% diikuti bumil 12.000 1.000.000 15.000 12.000
seminar
Operasi Persalinan Maksimal 3 % bumil 450 Maksimal 5 % dari 750 10.000.000 4.500 7.500
resiko tinggi yang ibu hamil
dioperasi (zero BBLR)
Persalinan normal 97% Bumil persalinan 14.550 95% bumil 14.250 3.000.000 43.650 42.750
normal (Zero BBLR) persalinan normal
Perawatan Persalinan Semua bumil rawat 15.000 100% bumil rawat 15.000 1.000.000 15.000 15.000
inap pasca persalinan inap pasca persalinan
18. Page | 17
6. Evaluasi
a. Evaluasi prosesditujukanterhadappelaksanaanprogram, yangmenyangkutpenggunaan
sumber daya, seperti tenaga, dana, dan fasilitas yang lain.
b. Evaluasi hasil programditujukanuntukmenilai sejauh mana program tersebut berhasil,
yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Misalnya,
meningkatnya cakupan imunisasi, meningkatnya ibu-ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya, dan sebagainya.
c. Evaluasi dampakprogramditujukanuntukmenilai sejauhmana program ini mempunyai
dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak program-program
kesehatan ini tercemin dari membaiknya atau meningkatnya indikator-indikator
kesehatan masyarakat. Penilaian kinerja pegawai di RS meliputi tenaga yang
memberikan pelayanan langsung kepada pasen, seperti ; perawat, bidan dan dokter
maupun tenaga administratif. Adanya indikator kinerja, akan memudahkan dalam
melakukan koreksi apabila ada penyimpangan.
19. Page | 18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi manajemen yang disampaikan oleh Gullick ini
merupakan pengertian manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi
manajemen menurut Luther Gulick yang biasa dikenal dengan singkatan POSDCORB.
1. Planning (perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih
dan menetapkansegalaaktifitasdansumberdayayangakandilaksanakan dan digunakan di
masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada
pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana
melakukannya, danapayangharus disediakanuntukmelaksanakanaktivitastersebutuntuk
mencapai tujuan secar maksimal.
2. Oraganizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta
mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam
organisasi danmengaturmekanismekerjanyasehinggadapatmenjaminpencapaiantujuan.
3. Staffing (penyusunan pegawai)
Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi “kepemimpinan dan pengendalian”.
Pengisian jabatanmengharuskanadanyapendekatandengansistemterbuka (open-system
approach). Pengisian jabatan dilaksanakan di dalam institusi, yang pada gilirannya
mempunyai hubungan dengan lingkungan luarnya
4. Directing (pengarahan)
Pengarahanadalahpenjelasan,petunjuk,sertapertimbangandan bimbingan terdapat para
petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah diangkat dan
dipercayakanmelaksanakantugasdi bidangnyamasing-masingtidakmenyimpangdari garis
program yang telah ditentukan.
5. Coordinating (koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen
untukmelakukanberbagai kegiatanagartidakterjadi kekacauan, percekcokan,kekosongan
20. Page | 19
kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan
bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
6. Budgetting (pembuatan anggaran)
Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi melalui
perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun APBD,
menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu
mekanisme.
7. Evaluating (penilaian)
Evaluasi adalah suatuprosesbersistemdanobjektif menganalisissifatdancirri pekerjaan di
dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973) mengatakan : “To evaluate is to make
a value judgment, it involves comparing something with another and then making either
choise or decision”.
B. SARAN
Saran yang dapat kami berikan, yaitu :
1. Pengorganisasian akan lebih tepat kalau mereka mengeri teori dasar dan menilainya
sebagai suatu alat diagnosis dan pembimbing untuk menciptakan sebuah struktur yang
akan paling baik melayani kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan tertentu.
2. Penyusunan pegawai berdasarkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh seorang
pegawai.
3. Pengarahan dilakukan oleh seseorang yang telah menguasai dan mengenal betul
perusahaan atau institusi tersebut.
21. Page | 20
DAFTAR PUSTAKA
Sabarguna, B.S., Manajemen Pelayanan RS, Konsorsium RSI Jateng & DIY, Yogyakarta, 2005.
Salomo, R.V. Anggaran Yang Berorientasi Pada Kinerja & Kepemerintahan Yang Baik.
Jurnal, Forum Inovasi Capacity Building & Good Governance ; Vol. 5 : Desember –
Februari 2003.
Ascobat Gani. Beberapa Pemecahan Tentang Pengembangan Manajemen Keuangan Rumah
Sakit. Dalam:HendrikM Taurany, Editor.Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: FKM-UI
1986. Hal.172.
Koontz, Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 1
Koontz, Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 2
Notoadmodjo, Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta:Rineka Cipta.