2. - Studi kelembagaan dan organisasi mulai
berinteraksi semenjak 1970-an.
-Alasannya: menyadari bahwa proses kelembagaan
memiliki kaitan dengan struktur organisasi dan
perilaku.
-Pertautan ini menghasilkan studi-studi mengenai
tipe-tipe kelembagaan apa yang berkaitan dengan
tumbuhnya organisasi (formal).
-Pertalian masa awal terbatas dan lemah terhadap
studi organisasi. Tahun 1940-an dan 1950-an ada
perhatian pada individual organization, dengan
perhatian yang terpisah dari kelembagaan sosial.
3.
Kelembagaan sering juga disebut sebagai “social
institution”, “Pranata”
Pembedaan antara lembaga dan organisasi masih sangat
kabur. Organisasi yang telah mendapatkan kedudukan
khusus dan legitimasi dari masyarakat karena
keberhasilannya memenuhi kebutuhan dan harapan
masyarakat dalam waktu yang panjang dapat dikatakan
bahwa organisasi tersebut telah “melembaga”.
4.
Kelembagaan/ kepranataan/ institusi adalah suatu
bentuk kesatuan unsur ‘formal’ (kesepakatan) beserta
jaringan dukungan yang dikembangkan di dalamnya
secara terorganisasi, yang secara berkesinambungan
mempengaruhi sistem pengelolaan sumber daya suatu
entitas tertentu, untuk menghasilkan dan/ atau
melindungi perubahan ke arah pencapaian tujuan
pembangunan tertentu.
Unsur-unsur utama kelembagaan : rules, norma, dan
cultural-cognitive
5. Kelembagaan adalah sekumpulan jaringan dari relasi
sosial yang melibatkan orang-orang tertentu, memiliki
tujuan tertentu, memiliki aturan dan norma, serta
memiliki struktur. Kelembagaan dapat berbentuk
sebuah relasi sosial yang melembaga (non formal
institution), atau dapat berupa lembaga dengan
struktur dan badan hukum (formal institution).
lembaga atau dapat juga disebut ’organisasi’, adalah
bentuk kelembagaan yang formal, dengan ciri
memiliki struktur yang tegas dan diformalkan.
Lembaga menjalankan fungsi kelembagaan, namun
dapat satu atau lebih fungsi sekaligus.
6. Contoh kelembagaan yaitu:
(1) kelembagaan penyediaan input usahatani
(2) kelembagaan penyediaan permodalan
(3) kelembagaan pemenuhan tenaga kerja
(4) kelembagaan penyediaan lahan dan air irigasi
(5) kelembagaan usahatani
(6) kelembagaan pengolahan hasil pertanian
(7) kelembagaan pemasaran hasil pertanian
(8) kelembagaan penyediaan informasi (teknologi,pasar,
dll).
7. Menurut (Elizabeth, 2007) :
Kelembagaan lokal tradisional yang hidup dan eksisi
dalam komunitas (voluntary sector).
Kelembagaan pasar (private sector) yang dijiwai ideologi
ekonomi terbuka.
Kelembagaan sistem politik atau pengambilan keputusan
di tingkat publik (public sector).
8. 1. Person (orang). Orang-orang yang terlibat di dalam satu
kelembagaan dapat diidentifikasi dengan jelas.
2. Kepentingan. Orang-orang tersebut sedang diikat oleh satu
kepentingan/tujuan, sehingga mereka terpaksa harus saling
berinteraksi.
3. Aturan. Setiap kelembagaan mengembangkan seperangkat
kesepakatan yang dipegang secara bersama, sehingga
seseorang dapat menduga apa perilaku orang lain dalam
lembaga tersebut.
4. Struktur. Setiap orang memiliki posisi dan peran, yang
harus dijalankannya secara benar. Orang tidak bisa merubahrubah posisinya dengan kemauan sendiri.
Sumber : Syahyuti, 2006
9. Kelembagaan
Kelembagaan adalah
tradisional
Kelembagaan dari
masyarakat itu sendiri
Kelembagaan dan organisasi
berada dalam satu kontinuum
Organisasi
organisasi modern
organisasi datang dari atas
Organisasi adalah
kelembagaan yang belum
melembaga
Organisasi sebagai organ
Organisasi merupakan bagian kelembagaan.
dari kelembagaan
10. kelembagaan adalah interaksi
Prinsip Pengembangan Kelembagaan:
1. Bertolak atas existing condition
2. Kebutuhan
3. Berpikir dalam kesisteman
4. Partisipatif
5. Efektifitas
6. Efisiensi
7. Fleksibilitas
8. Nilai tambah atau keuntungan
9. Desentralisasi
10. Keberlanjutan