Organisasi merupakan kelompok sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu dan memiliki aturan. Dokumen ini membahas konsep dan teori organisasi serta regulasi organisasi petani di Indonesia. Terdapat berbagai tingkatan organisasi petani dan organisasi ekonomi petani berperan meningkatkan skala ekonomi dan daya saing petani. Dokumen ini juga membahas karakteristik organisasi petani dan pengukuran kinerja organisasi.
1. # 3. ORGANISASI:
Konsep, Teori, dan Pengukuran
SYAHYUTI
Bimbingan Teknis Penelitian Sosial Ekonomi Inovasi Pertanian
Lingkup Badan Litbang Pertanian
Hotel Permata Bogor, 22 April 2019
1
2. Materi:
1. Apa sih “organisasi”?
2. Teori-Teori Organisasi
3. Regulasi tentang organisasi petani
(=tertulis “kelembagaan petani”) di
Indonesia
4. Organizational assessment tool
2
3. 3
Apa Organisasi (organization) =
“adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk oleh sekelompok
orang, memiliki anggota yang jelas, dibentuk untuk mencapai tujuan
tertentu, dan memiliki aturan yang dinyatakan tegas (biasanya
tertulis). Organisasi adalah aktor sosial dalam masyarakat
sebagaimana individu. Contoh: koperasi, kelompok tani, Gabungan
kelompok tani, dan kelompok wanita tani”
Adalah social group yang:
1. Memiliki pengurus
2. Memiliki anggota tertentu
3. Memiliki tujuan
4. Sengaja dibentuk
4. 4
Konsep dan Teori ORANISASI:
• Organisasi = decision making unit, tempat aktor berinteraksi lebih intensif,
wadah untuk mengelola sumber daya.
• Organisasi = aktor dan social form yang paling efektif dalam kehidupan sosial.
• Perubahan perspektif = dari individual ke jaringan antar organisasi, termasuk
relasi organisasi dengan negara.
• Organization-state approach = relasi organisasi dengan pasar dan negara dalam
hal materi dan ide.
• 1970-an = perhatian pada bentuk-bentuk keorganisasian (organizational forms)
dan organization fields.
• Organisasi adalah ciri masyarakat modern (Casey, 2002: 4-5).
• Organisasi membantu menyederhanakan dan mendukung pembentukan
keputusan individu.
5. 5
• Dalam organisasi perilaku lebih tertata, lebih terpola, lebih bisa
diprediksi.
• Organisasi lahir dan hidup untuk memenuhi harapan normatif dari
lingkungannya.
• Keberadaan organisasi bergantung pada lingkungan kelembagaannya
(Meyer dan Rowan, Selznick, DiMaggio, dan Colignon).
• Teori Kelembagaan Baru menyediakan jalan untuk melihat organisasi
pada masyarakat kontemporer.
• Bourdieu =”field’ menjadi sebagai konsep yang sangat berguna untuk
meletakkan lokus proses kelembagaan yang paling baik untuk
membentuk organisasi
• organization field = memperluas sempitnya fokus pendekatan jaringan
• Pendekatan organization fields berusaha mensintesis tujuan dan strategi
organisasi dengan lingkungannya.
• organization fields = areal yang berada dalam jangkauan organisasi,
berupa pemasok, konsumen, pihak regulator, dan organisasi lain.
6. Organization theory:
• is a set of concepts, and principles that provide
framework for systematic study of structure,
functioning and performance of organization and of
the behavior of individuals and groups working in
them.
• explains how organization structures are built.
• how organization can be designed to improve their
effectiveness.
6
7. Konsep2 berkenaan dengan organisasi:
1. Individual organization? Anggotanya individu. Misal
kelompok tani, koperasi. Aspek kepemimpinan,
keanggotaan, manajemen, keuangan organisasi, dll.
2. Second level organization / interorganization?
Anggotanya ind org. Misal Gapoktan
3. Supporting organization? Misal Pemda, penyuluh, dll
4. Inter relation organization? Misal relasi antar kelompok
tani, relasi vertikal, dll.
8. 8
Mengukur organisasi
(Short Guide for Organizational Assessment):
1. Kinerja organisasi (Organizational Performance) = bekerja secara benar, efektif, dan
efisien, pencapaian tujuan, tingkat produktifitas, daya guna produk-produknya,
efisiensi organisasi, dukungan keuangan, diversifikasi sumber pendanaan, keuntungan,
kemampuan menghasilkan pendanaan
2. Motivasi organisasi (Organizational Motivation) = pencapaian perjuangan utama, misi
organisasi, kultur organisasi, sikap terhadap kerja, terhadap kolega, klien, stakeholders,
kepercayaan, nilai-nilai, serta norma-norma yang tumbuh.
3. Kapasitas organisasi (Organizational Capacity) = kepemimpinan, manajemen keuangan,
struktur keorganisasian, sarana dan prasarana, sistem perekrutan, pelayanan,
manajemen proses, hubungan antar organisasi.
4. Kemampuan organisasi tumbuh di lingkungannya (The Enabling Environment and
Organizational Performance) = terhadap perubahan lingkungan teknologi, ekologi,
sosial dan kultural, sikap dalam bermasyarakat, dan stakeholders organisasi
9. 9
Secara TEORI, fungsi yg harus dipenuhi organisasi petani:
1. Fungsi administrasi pembangunan (kepentingan
proyek)
2. Fungsi komunikasi (edukasi, ekonomi)
3. Fungsi kolektifitas (belajar, skala ekonomi)
4. Fungsi partisipasi (kepentingan proyek vs
peserta)
5. Fungsi perwakilan (politik).
10. 10
Farmers may be organized at
four levels:
1. Farmers Interest Groups ( FIGs )
2. Sectoral Farmers Association ( SFA )
3. District Farmers Forum ( DFF )
4. State Farmers Federation ( SFF )
11. “Kelembagaan Ekonomi Petani”
(Semestinya ORGANISASI Ekonomi Petani”
11
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani:
Pasal 1:
• Kelembagaan Petani = lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk Petani
guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan Petani.
• Asosiasi Komoditas Pertanian = kumpulan dari Petani, Kelompok Tani, dan/atau Gabungan
Kelompok Tani untuk memperjuangkan kepentingan Petani.
• Dewan Komoditas Pertanian Nasional = suatu lembaga yang beranggotakan Asosiasi
Komoditas Pertanian untuk memperjuangkan kepentingan Petani
Pasal 70: (1) Kelembagaan Petani sebagaimana terdiri atas: Kelompok Tani, Gapoktan,
Asosiasi Komoditas Pertanian, dan Dewan Komoditas Pertanian Nasional. (2)
Kelembagaan Ekonomi Petani berupa badan usaha milik petani.
12. Pasal 80:
(1) Badan usaha milik Petani dibentuk oleh, dari, dan untuk Petani melalui
Gabungan Kelompok Tani dengan penyertaan modal yang seluruhnya dimiliki oleh
Gabungan Kelompok Tani.
(2) Badan usaha milik Petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk
koperasi atau badan usaha lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Badan usaha milik Petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk
meningkatkan skala ekonomi, daya saing, wadah investasi, dan mengembangkan
jiwa kewirausahaan Petani.
Pasal 81: Badan usaha milik Petani paling sedikit bertugas:
a. menyusun kelayakan usaha;
b. mengembangkan kemitraan usaha; dan
c. meningkatkan nilai tambah Komoditas Pertanian. 12
Kelembagaan Ekonomi Petani:
13. Perubahan isi UU No 19 tahun 2013 oleh MK
No. 87/PUU-XI/2013
Pasal UU No 19 tahun 2013 Revisi oleh MK
Pasal 70 ayat 1 “Kelembagaan petani sebagai
dimaksud dalam pasal 69 ayat
(1) terdiri atas: (a) Kelompok
Tani, (b) Gabungan Kelompok
Tani, (c) Asosiasi Komoditas
Pertanian, dan (d) Dewan
Komoditas Pertanian
Nasional”
(Dibatalkan)
Pasal 71 ayat 1 “Petani berkewajiban
bergabung dan berperan aktif
dalam Kelembagaan Petani
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 70 ayat (1)”.
“Petani bergabung dan
berperan aktif dalam
kelembagaan petani
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 70 ayat 1”
13
Implikasi nya:
1. Nama dan bentuk organisasi petani
ke depan bebas dan variatif
2. Regulasi, pedoman, Juklak harus
direvisi
3. Seluruh organsiasi formal dimana
anggotanya adalah petani harus
menjadi perhatian pemerintah
4. Pemerintah harus memperhatikan
pelaku utama dan usaha (petani,
pedagang, penyedia jasa pertanian,
dll)
5. Pedoman kerja penyuluhan harus
berubah (meluas)
14. Karakter organisasi petani (Syahyuti, 2012):
– batas organisasi kabur
– terbuka dan terpengaruh oleh kultur lingkungan
– ranah organisasi (organization field) sempit
– berkembang kultur pragmatis
– menerapkan manajemen non formal
14
15. Karakter Organisasi milik Petani:
1. Hanya sedikit petani yang masuk dan mengandalkan organisasi formal
2. organisasi petani menerapkan manajemen yang terbatas
3. dokumen dan administrasi organisasi banyak direkayasa.
4. data organisasi lemah
5. organisasi dibangun untuk kepentingan atas (kebutuhan administratif).
6. organisasi identik dengan ketua (gejala individualisasi organisasi).
7. sentralisasi pengurus dan tumpang tindih peran dalam organisasi
8. Organisasi hanya hidup dalam fikiran petugas dan pengurus
9. tumpang tindih organisasi untuk peran yang sama
15
16. Realitas Organisasi bagi petani:
1. Organisasi sebagai wadah untuk berinteraksi dengan
pemerintah.
2. Adalah prosedur yang harus dipenuhi untuk
mengakses bantuan dari pemerintah.
3. Sebagai jalan untuk terlibat dalam pembangunan
4. Agar dianggap sebagai masyarakat yang partisipatif
5. Untuk mengkolektifkan kegiatan
16
19. Organizatioanl assessment tool (kuesioner 2):
I. Karakteristik Organisasi
II. Kondisi umum organisasi
III. Penilaian Kinerja Organissi (1 – 5)
– Kinerja umum
– Motivasi dan Partisipasi Internal
– Kepemimpinan organisasi
– Dukungan dan Kekuatan Relasi dengan Pihak Luar
– Kapasitas Organisasi
– Lingkungan Kelembagaan Organisasi
19