SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETANI :
“P4S Sebagai Pelaku Penyuluhan Modern”
Syahyuti
Diskusi penyusunan Juklah CF-SKR Badan SDMP Kementerian Pertanian
Crystal Kuta Hotel – Denpasar
16 Februari 2016
1
MATERI PRESENTASI:
1. Pengertian LEMBAGA vs ORGANISASI
2. Kebijakan pengorganisasian petani di Indonesia saat ini
3. Farmer to farmer extension
4. P4S sebagai pelaku penyuluhan modern
2
Penyebab organisasi-organisasi petani tidak berkembang baik:
1. Pada sisi keilmuan = konsep dan teori berkenaan tentang “lembaga” dan
“organisasi” lemah, tidak konsisten, tidak ada konsep dan teori baku
tentang lembaga dan organisasi.
2. Dari sisi kebijakan = inkosistensi konsep lembaga dan organisasi,
pendekatan searah, “pemaksaan” organisasi, organisasi adalah “wakil
pusat di desa”, ego sektoral, dll
3. Pada diri aparat = lemah dan keliru tentang konsep, sikap, dan metode
dalam mengorganisasikan petani.
4. Pada diri petani = belum mampu mengorganisasikan diri secara efektif,
petani “terpaksa” berorganisasi.
3
Satu,
Pengertian Lembaga (Institution) dan
Organisasi (Organization)
4
Kekeliruan yang sering terjadi:
1. Menyebut “lembaga” (institution) sama dengan “organisasi”
(organization). Contoh: Kelembagaan subak. Padahal dalam literatur
berbahasa Inggris subak adalah ”nonformal organization”.
2. Menganggap dengan membuat organisasi telah menyelesaikan
masalah kelembagaan
3. Menganggap dengan mempelajari organisasi (dan jaringan) telah
menganalisis kelembagaan
4. Kajian kelembagaan biasanya hanya meneliti kebijakan-kebijakan,
belum termasuk norma-norma, dan kultural kognitif.
5
KETIDAKKONSISTENAN KONSEP DI LEVEL
AKADEMISI tentang INSTITUTION DAN
ORGANIZATION:
• “What contstitutes an ‘institution’ is a subject of continuing debate among social
scientist….. The term institution and organization are commonly used interchangeably and
this contributes to ambiguityand confusion” (Uphhof, 1986).
• “The existing literature is a jungle of conflicting conceptions, divergent underlying
assumptions, and discordant voices” (Scott, 2008).
• “Belum terdapat istilah yang mendapat pengakuan umum dalam kalangan para sarjana
sosiologi untuk menterjemahkan istilah Inggris ‘social institution’……. Ada yang
menterjemahkannya dengan istilah ‘pranata’ ….. ada pula yang ‘bangunan sosial”
(Soemardjan dan Soemardi, 1964).’
• ”The words ‘institution’ and ‘organization’ are usually used interchangeably or inclusively
and often lead to misunderstandings and misguided interventions” (Lobo, 2008).
• Horton dan Hunt (1984): social institution mencakup aspek organisasi, sebaliknya ada yang
memasukkan aspek-aspek lembaga dibawah topik social organization.
6
KETIDAKKONSISTENAN ISTILAH DALAM
LEGISLASI PEMERINTAH
(1). Dokumen Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) tahun 2005.
Dibedakan antara ”kebijakan pengembangan kelembagaan” dengan ”kebijakan pengembangan organisasi ekonomi petani”.
kelembagaan = sesuatu yang berada di ”atas petani”
organisasi = berada di level petani.
(=keduanya “organisasi”).
(2). Permentan 273-2007 ttg Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani.
Dalam batasan: tidak dicakup apa itu “lembaga”, “kelembagaan”, dan “organisasi”
“Menumbuhkembangkan kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan kewirausahaan kelembagaan tani serta pelaku agribisnis lainnya”.
“Memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan tani baik non formal maupun formal serta terlaksananya berbagai forum
kegiatan”
“Menginventarisasi kelompoktani, GAPOKTAN dan kelembagaan tani lainnya yang berada di wilayah kabupaten /kota”.
(“kelembagaan tani” = organisasi-organisasi milik petani).
”Merencanakan dan melaksanakan pertemuan-pertemuan berkala baik di dalam Gapoktan, antar Gapoktan atau dengan instansi/lembaga
terkait” (“lembaga” = organisasi milik pemerintah).
7
(4). Undang-Undang No. 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan.
”Kelembagaan petani, pekebun, peternak nelayan, pembudi daya ikan, pengolah
ikan, dan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan adalah lembaga
yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk pelaku utama”. ( “kelembagaan”
dan “lembaga” = organisasi).
”Kelembagaan penyuluhan adalah lembaga pemerintah dan/atau masyarakat
yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan penyuluhan”
“Kelembagaan penyuluhan terdiri atas: kelembagaan penyuluhan pemerintah;
kelembagaan penyuluhan swasta; dan kelembagaan penyuluhan swadaya”
(“kelembagaan” = organisasi).
8
• Pola yang terlihat:
1. Tidak ada kesamaan konsep antar produk legislasi/pedoman
2. Mengorganisasikan petani dalam organisasi formal disebut sebagai upaya
lembaga dan kelembagaan
3. Yang dibentuk hanya organisasi formal dan pemerintah hanya bekerja hanya
dengan organisasi formal
4. Istilah yang sering dipakai = “kelembagaan” dan “organisasi”.
5. Tanpa sadar kita berusaha meminggirkan petani-petani yang tidak
berorganisasi.
9
DEFINISI SEMESTINYA:
 Lembaga (institution) =
“merupakan hal-hal yang menjadi
penentu dalam perilaku manusia dalam
masyarakat yakni berupa norma, nilai-
nilai, aturan formal dan nonformal, dan
pengetahuan kultural. Keseluruhan ini
menjadi pedoman dalam berperilaku
aktor (individu dan organisasi), memberi
peluang (empower) namun sekaligus
membatasi (constraint) aktor”
 Kelembagaan (institutional) =
“segala hal yang berkenaan dengan
lembaga”
 Organisasi (organization) =
“adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk oleh
sekelompok orang, memiliki anggota yang jelas,
dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan
memiliki aturan yang dinyatakan tegas (biasanya
tertulis). Organisasi adalah aktor sosial dalam
masyarakat sebagaimana individu. Contoh: koperasi,
kelompok tani, Gabungan kelompok tani, dan
kelompok wanita tani”
 Keorganisasian (organizational) =
“hal-hal berkenaan dengan organisasi misalnya
perihal kepemimpinan dalam organisasi,
keanggotaan, manajemen, keuangan organisasi,
kapasitas organisasi, serta relasi dengan organisasi
lain”
10
REKONSEPTUALISASI “LEMBAGA” DAN
“ORGANISASI”
In English Biasa diterjemahkan menjadi Terminologi
semestinya
Batasan dan materinya
1. institution Kelembagaan, institusi Lembaga norma, regulasi, pengetahuan-kultural.
Menjadi pedoman dalam berperilaku aktor
2. institutional Kelembagaan, institusi Kelembagaan Hal-hal berkenaan dengan lembaga.
3. organization Organisasi, lembaga, kelembagaan Organisasi social group, yg sengaja dibentuk, punya
anggota, utk mencapai tujuan tertentu,
aturan dinyatakan tegas. (kelompok tani,
koperasi, Gapoktan)
4. organizational Keorganisasian, kelembagaan Keorganisasi
an
Hal-hal berkenaan dengan organisasi
(struktur org, anggota, kepemimpinannya,
manajemennya, dll).
11
Institutions (Lembaga)
= norma + aturan +
cultural cognitive
Organization =
organisasi
Network =
jaringan
= individu
12
P4S
Kel
tani
Menurut new institutionalism (Scott, 2008),
ada 3 pilar dalam lembaga:
1.Regulative pillar  “rules define relationship among role”
 rule setting, monitoring, sanksi
 kapasitas untuk menegakkan aturan
 reward and punishment
 melalui mekanisme informal (folkways) dan formal (polisi, pengeadilan)
 represi, constraint, dan meng-empower aktor
2.Normative pillar  norma menghasilkan preskripsi (=lebih dari antisipasi dan prediksi), evaluatif, dan tanggung jawab
 mencakup: value (= prefered and desirable) dan norm (how things should be done)
 Gunanya agar tahu apa goal dan objectives kita, dan cara mencapainya
 meng-constraint dan meng-empower aktor
3.Cultural-cognitive pillar  Intinya meaning
 Konsep bersama tentang kehidupan sosial dan kerangka dimana makna-makna diproduksi
 Sedimentasi makna dan kristalisasi makna dalam bentuk objektif
 Berisi proses interpretatif internal yang dibentuk oleh kerangka kultural eksternal
 Situation shared secara kolektif
 Bersifat individual dan variatif
 Culture = what is and what should be
13
14
Dua,
Updating kebijakan ORGANISASI
Petani Di Indonesia
Secara TEORI, fungsi yg harus
dipenuhi organisasi petani:
1. Fungsi administrasi pembangunan (kepentingan proyek)
2. Fungsi komunikasi (edukasi, ekonomi)
3. Fungsi kolektifitas (belajar, skala ekonomi)
4. Fungsi partisipasi (kepentingan proyek vs peserta)
5. Fungsi perwakilan (politik).
15
KEBIJAKAN BARU TENTANG ORGANISASI
PETANI:
1. UU No 19-2013 tentang Pemberdayaan dan
Perlindungan Petani,
2. UU No 16-2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,
3. UU No 1-2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro,
dan
4. Permentan No 82-2013 tentang Pedoman
Pembinaan Kelompok Tani dan Gapoktan.
16
Pasal 1:
• Kelembagaan Petani = lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan
untuk Petani guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan Petani.
• Asosiasi Komoditas Pertanian = kumpulan dari Petani, Kelompok Tani,
dan/atau Gabungan Kelompok Tani untuk memperjuangkan kepentingan
Petani.
• Dewan Komoditas Pertanian Nasional = suatu lembaga yang beranggotakan
Asosiasi Komoditas Pertanian untuk memperjuangkan kepentingan Petani
17
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani:
Pasal 69: Pembentukan kelembagaan dilaksanakan dengan perpaduan dari budaya,
norma, nilai, dan kearifan lokal Petani.
Pasal 70: (1) Kelembagaan Petani sebagaimana terdiri atas: Kelompok Tani,
Gapoktan, Asosiasi Komoditas Pertanian, dan Dewan Komoditas Pertanian Nasional.
(2) Kelembagaan Ekonomi Petani berupa badan usaha milik petani.
Pasal 71: Petani berkewajiban bergabung dan berperan aktif dalam Kelembagaan
Petani.
18
Pasal 76: (1) Asosiasi Komoditas Pertanian merupakan lembaga independen nirlaba yang dibentuk oleh, dari,
dan untuk Petani.
(2) Petani dalam mengembangkan Asosiasinya dapat mengikutsertakan Pelaku Usaha, pakar, dan/atau tokoh
masyarakat yang peduli terhadap kesejahteraan Petani.
Pasal 77: Asosiasi Komoditas Pertanian dapat berkedudukan di kabupaten/kota atau provinsi.
Pasal 78: Asosiasi Komoditas Pertanian bertugas:
a. menampung dan menyalurkan aspirasi Petani;
mengadvokasi dan mengawasi pelaksanaan kemitraaan Usaha Tani;
c. memberikan masukan kepada Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dalam perumusan kebijakan
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani;
d. mempromosikan Komoditas Pertanian yang dihasilkan anggota, di dalam negeri dan di luar negeri;
e. mendorong persaingan Usaha Tani yang adil;
f. memfasilitasi anggota dalam mengakses sarana produksi dan teknologi; dan
g. membantu menyelesaikan permasalahan dalam ber-Usaha Tani
19
Pasal 79:
(1) Dewan Komoditas Pertanian Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat
(1) huruf d bersifat nirlaba yang merupakan gabungan dari berbagai Asosiasi
Komoditas Pertanian.
(2) Dewan Komoditas Pertanian Nasional berfungsi sebagai wadah untuk
menyelesaikan permasalahan dalam ber-Usaha Tani.
(3) Petani dalam mengembangkan Dewan Komoditas Pertanian Nasional dapat
mengikutsertakan Pelaku Usaha, pakar, dan/atau tokoh masyarakat yang peduli
pada kesejahteraan Petani.
(4) Dewan Komoditas Pertanian Nasional merupakan mitra pemerintah dalam
perumusan strategi dan kebijakan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
20
Pasal 80:
(1) Badan usaha milik Petani dibentuk oleh, dari, dan untuk Petani melalui Gabungan
Kelompok Tani dengan penyertaan modal yang seluruhnya dimiliki oleh Gabungan
Kelompok Tani.
(2) Badan usaha milik Petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk
koperasi atau badan usaha lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Badan usaha milik Petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk
meningkatkan skala ekonomi, daya saing, wadah investasi, dan mengembangkan
jiwa kewirausahaan Petani.
Pasal 81: Badan usaha milik Petani paling sedikit bertugas:
a. menyusun kelayakan usaha;
b. mengembangkan kemitraan usaha; dan
c. meningkatkan nilai tambah Komoditas Pertanian.
21
KELEMBAGAAN EKONOMI
PETANI:
PERUBAHAN ISI UU NO 19 TAHUN
2013 OLEH MK NO. 87/PUU-
XI/2013
Pasal UU No 19 tahun 2013 Revisi oleh MK
Pasal 70 ayat 1 “Kelembagaan petani sebagai
dimaksud dalam pasal 69 ayat
(1) terdiri atas: (a) Kelompok
Tani, (b) Gabungan Kelompok
Tani, (c) Asosiasi Komoditas
Pertanian, dan (d) Dewan
Komoditas Pertanian
Nasional”
(Dibatalkan)
Pasal 71 ayat 1 “Petani berkewajiban
bergabung dan berperan aktif
dalam Kelembagaan Petani
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 70 ayat (1)”.
“Petani bergabung dan
berperan aktif dalam
kelembagaan petani
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 70 ayat 1”
22
Implikasi nya:
1. Nama dan bentuk organisasi petani ke
depan bebas dan variatif
2. Regulasi, pedoman, Juklak harus
direvisi
3. Seluruh organsiasi formal dimana
anggotanya adalah petani harus
menjadi perhatian pemerintah
4. Pemerintah harus memperhatikan
pelaku utama dan usaha (petani,
pedagang, penyedia jasa pertanian,
dll)
5. Pedoman kerja penyuluhan harus
berubah (meluas)
• Pemberdayaan Petani = “segala upaya untuk meningkatkan kemampuan Petani untuk
melaksanakan Usaha Tani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan
dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian,
konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan,
teknologi dan informasi, serta penguatan Kelembagaan Petani”.
• Pasal 7 ayat 3 point b: strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui penyuluhan dan
pendampingan.
• Pasal 98: masyarakat dalam Pemberdayaan Petani dapat berperan serta dalam
menyelenggarakan: pendidikan nonformal, pelatihan dan pemagangan, serta penyuluhan (=
Penyuluh SWADAYA dan SWASTA).
• Bagian penjelasan : ....beberapa kegiatan yang diharapkan mampu menstimulasi petani agar
lebih berdaya, antara lain, berupa pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan,
serta pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian.
23
UU No 19 tahun 2013 ttg Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani:
24
Fungsi organisasi Bentuk relasi Peran selama ini Ke dapan
KT Gap Kop Asosiasi KTNA
1.Administrasi Atas ke bawah Ya Ya Ya Tidak Tidak Semakin berkurang,
Bansos akan berakhir
2.Komunikasi Atas ke bawah,
horizontal
Ya Ya Ya Ya
(internal)
Ya
(internal)
Berkurang, sarana
komunikasi berubah
3.Ekonomi Horizontal Lemah Lemah Lemah Ya Tidak Perlu (BUMP=koperasi,
PT, dll)
4.Partisipasi
pembangunan
Bawah ke atas Lemah Lemah Lemah Tidak Ya Koperasi, KTNA, asosiasi,
NGO, dll
5.Representasi politik Bawah ke atas Tidak Tidak Tidak terbatas Ya KTNA, HKTI, asosiasi,
petani di legislatif, “partai
petani”, dll
PERAN ORGANISASI PETANI: KINI VS NANTI
Rancangan organisasi petani ke depan berdasarkan level wilayah:
25
Level wilayah Jenis organisasi Organisasi saat ini Pilihan organisasi ke
depan
Dusun Organisasi individual Kelompok tani Kelompok tani, KWT,
koperasi primer
Desa Organisasi koordinator
(inter-group organization)
Gapoktan dan koperasi Koperasi dan Posluhdes
sebagai simpul relasi
Kabupaten Organization interrelation,
dan supporting
organization
Dinas Pertanian, Badan
Penyuluhan, KTNA
(namun tidak menjadi
koordinator seluruh
organisasi petani
sekabupaten)
KTNA, Dinas Pertanian,
Bapeluh, asosiasi
Gapoktan, asosiasi PPL
swadaya, asosiasi
komoditas, NGO, dll
FARMERS MAY BE ORGANIZED AT
FOUR LEVELS
1. Farmers Interest Groups ( FIGs )
2. Sectoral Farmers Association ( SFA )
3. District Farmers Forum ( DFF )
4. State Farmers Federation ( SFF )
26
PPL kurang
mengembangka
n organisasi
petani
(Syahyuti et al.,
2014)
Uraian Jabar Jatim Sumbar
Jumlah petani yang sudah masuk kelompok tani
(%)
48.4 54.6 55.5
Jumlah kelompok tani yang dibina (unit) 11 – 16 10-14 10 - 16
Jumlah berdasarkan kelas:
Kelas pemula (%) 37.2 43.4 56.2
Kelas lanjut (%) 37.2 38.6 31.2
Kelas madya (%) 18.6 18.0 12.6
Kelas utama (%) 7.0 0.0 0.0
Total 100.0 100.0 100.0
Target semua petani masuk kelompok tani (%) 100.0 100.0 100.0
Target semua kelompok menjadi kelas utama
(%)
0.0 0.0 0.0
Jumlah petani yang sudah masuk koperasi (%) Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu
Target semua petani masuk koperasi (%) 0.0 0.0 0.0
Pembinaan organisasi petani (%):
Kelompok tani 100.0 100.0 100.0
Gapoktan 100.0 100.0 100.0
Koperasi 12.5 27.2 18.7
Asosiasi petani 0.0 0.0 0.0
KTNA 0.0 0.0 0.0
27
28
Demikian,
Terima kasih
email: syahyuti@gmail.com

More Related Content

What's hot

Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirPemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirSugeng Budiharsono
 
Pendekatan pengembangan organisasi petani banyak kelemahan
Pendekatan pengembangan organisasi petani banyak kelemahanPendekatan pengembangan organisasi petani banyak kelemahan
Pendekatan pengembangan organisasi petani banyak kelemahanSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah ipb kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
Kuliah ipb   kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)Kuliah ipb   kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
Kuliah ipb kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalDadang Solihin
 
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literaturVina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literaturvinasiringoringo
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatAlexandrya Hening
 
Organisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan KelembagaanOrganisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan Kelembagaanhenny ferniza
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
Coffee morning konstrantani (yuti)
Coffee morning   konstrantani (yuti)Coffee morning   konstrantani (yuti)
Coffee morning konstrantani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bimtek psekp 2 kelembagaan (yuti)
Bimtek psekp 2   kelembagaan (yuti)Bimtek psekp 2   kelembagaan (yuti)
Bimtek psekp 2 kelembagaan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012Fardyansjah Hasan
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaDadang Solihin
 

What's hot (20)

Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
Kemitraan gapoktan bkp 17 maret (yuti)
 
Kelembagaan
KelembagaanKelembagaan
Kelembagaan
 
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)
Kelembagaan kelautan perikanan kkp (yuti)
 
4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian
 
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirPemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
 
Pendekatan pengembangan organisasi petani banyak kelemahan
Pendekatan pengembangan organisasi petani banyak kelemahanPendekatan pengembangan organisasi petani banyak kelemahan
Pendekatan pengembangan organisasi petani banyak kelemahan
 
Kuliah ipb kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
Kuliah ipb   kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)Kuliah ipb   kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
Kuliah ipb kelembagaan organisasi - 15 okt 2020 (yuti)
 
Pelatihan lembang (yuti)
Pelatihan lembang (yuti)Pelatihan lembang (yuti)
Pelatihan lembang (yuti)
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
 
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)
 
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literaturVina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literatur
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
 
Organisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan KelembagaanOrganisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan Kelembagaan
 
Bpp rasa lokal (yuti) copy
Bpp rasa lokal (yuti)   copyBpp rasa lokal (yuti)   copy
Bpp rasa lokal (yuti) copy
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Coffee morning konstrantani (yuti)
Coffee morning   konstrantani (yuti)Coffee morning   konstrantani (yuti)
Coffee morning konstrantani (yuti)
 
Bimtek psekp 2 kelembagaan (yuti)
Bimtek psekp 2   kelembagaan (yuti)Bimtek psekp 2   kelembagaan (yuti)
Bimtek psekp 2 kelembagaan (yuti)
 
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
Studi banding tentang pertanian
Studi banding tentang pertanianStudi banding tentang pertanian
Studi banding tentang pertanian
 

Similar to Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)

Prospek kelbgaan petani bt kaluku (yuti)
Prospek kelbgaan petani   bt kaluku (yuti)Prospek kelbgaan petani   bt kaluku (yuti)
Prospek kelbgaan petani bt kaluku (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
1 lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
1  lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)1  lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
1 lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Pelatihan 2013 kelembagaan adopsi inovasi (yuti)
Pelatihan 2013   kelembagaan adopsi inovasi (yuti)Pelatihan 2013   kelembagaan adopsi inovasi (yuti)
Pelatihan 2013 kelembagaan adopsi inovasi (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Analisis kelembagaan pangan (yuti)
Analisis  kelembagaan pangan (yuti)Analisis  kelembagaan pangan (yuti)
Analisis kelembagaan pangan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptxsyahyuti2
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hariIsroah0410
 
Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)
Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)
Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)Tika Apriyani
 

Similar to Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti) (20)

Bimtek psekp 1 pengantar (yuti)
Bimtek psekp 1   pengantar (yuti)Bimtek psekp 1   pengantar (yuti)
Bimtek psekp 1 pengantar (yuti)
 
Tot upja 1 feasibility (yuti)
Tot upja 1   feasibility (yuti)Tot upja 1   feasibility (yuti)
Tot upja 1 feasibility (yuti)
 
Prospek kelbgaan petani bt kaluku (yuti)
Prospek kelbgaan petani   bt kaluku (yuti)Prospek kelbgaan petani   bt kaluku (yuti)
Prospek kelbgaan petani bt kaluku (yuti)
 
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)Bimtek psekp 3   organisasi (yuti)
Bimtek psekp 3 organisasi (yuti)
 
1 lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
1  lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)1  lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
1 lembaga dan organisasi penyuluhan (yuti)
 
Pelatihan 2013 kelembagaan adopsi inovasi (yuti)
Pelatihan 2013   kelembagaan adopsi inovasi (yuti)Pelatihan 2013   kelembagaan adopsi inovasi (yuti)
Pelatihan 2013 kelembagaan adopsi inovasi (yuti)
 
Analisis kelembagaan pangan (yuti)
Analisis  kelembagaan pangan (yuti)Analisis  kelembagaan pangan (yuti)
Analisis kelembagaan pangan (yuti)
 
Santika 3c kelembagaan (yuti)
Santika 3c   kelembagaan (yuti)Santika 3c   kelembagaan (yuti)
Santika 3c kelembagaan (yuti)
 
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)Bangka tengah 3   korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
Bangka tengah 3 korporasi sebagai organisasi petani (yuti)
 
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)Metode kelembagaan   penyuluhan bp2 tp (yuti)
Metode kelembagaan penyuluhan bp2 tp (yuti)
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
 
Koordinasi pkb
Koordinasi pkbKoordinasi pkb
Koordinasi pkb
 
2 disertasi (syahyuti)
2   disertasi (syahyuti)2   disertasi (syahyuti)
2 disertasi (syahyuti)
 
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
 
Implikasi uu koperasi (yuti)
Implikasi uu koperasi (yuti)Implikasi uu koperasi (yuti)
Implikasi uu koperasi (yuti)
 
2007institutionalanalysis
2007institutionalanalysis2007institutionalanalysis
2007institutionalanalysis
 
1
11
1
 
1
11
1
 
Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)
Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)
Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)
 

More from Syahyuti Si-Buyuang

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airSyahyuti Si-Buyuang
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfSyahyuti Si-Buyuang
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

More from Syahyuti Si-Buyuang (20)

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 

Recently uploaded

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 

Recently uploaded (12)

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 

Pemberdayaan p4 s denpasar a (yuti)

  • 1. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETANI : “P4S Sebagai Pelaku Penyuluhan Modern” Syahyuti Diskusi penyusunan Juklah CF-SKR Badan SDMP Kementerian Pertanian Crystal Kuta Hotel – Denpasar 16 Februari 2016 1
  • 2. MATERI PRESENTASI: 1. Pengertian LEMBAGA vs ORGANISASI 2. Kebijakan pengorganisasian petani di Indonesia saat ini 3. Farmer to farmer extension 4. P4S sebagai pelaku penyuluhan modern 2
  • 3. Penyebab organisasi-organisasi petani tidak berkembang baik: 1. Pada sisi keilmuan = konsep dan teori berkenaan tentang “lembaga” dan “organisasi” lemah, tidak konsisten, tidak ada konsep dan teori baku tentang lembaga dan organisasi. 2. Dari sisi kebijakan = inkosistensi konsep lembaga dan organisasi, pendekatan searah, “pemaksaan” organisasi, organisasi adalah “wakil pusat di desa”, ego sektoral, dll 3. Pada diri aparat = lemah dan keliru tentang konsep, sikap, dan metode dalam mengorganisasikan petani. 4. Pada diri petani = belum mampu mengorganisasikan diri secara efektif, petani “terpaksa” berorganisasi. 3
  • 4. Satu, Pengertian Lembaga (Institution) dan Organisasi (Organization) 4
  • 5. Kekeliruan yang sering terjadi: 1. Menyebut “lembaga” (institution) sama dengan “organisasi” (organization). Contoh: Kelembagaan subak. Padahal dalam literatur berbahasa Inggris subak adalah ”nonformal organization”. 2. Menganggap dengan membuat organisasi telah menyelesaikan masalah kelembagaan 3. Menganggap dengan mempelajari organisasi (dan jaringan) telah menganalisis kelembagaan 4. Kajian kelembagaan biasanya hanya meneliti kebijakan-kebijakan, belum termasuk norma-norma, dan kultural kognitif. 5
  • 6. KETIDAKKONSISTENAN KONSEP DI LEVEL AKADEMISI tentang INSTITUTION DAN ORGANIZATION: • “What contstitutes an ‘institution’ is a subject of continuing debate among social scientist….. The term institution and organization are commonly used interchangeably and this contributes to ambiguityand confusion” (Uphhof, 1986). • “The existing literature is a jungle of conflicting conceptions, divergent underlying assumptions, and discordant voices” (Scott, 2008). • “Belum terdapat istilah yang mendapat pengakuan umum dalam kalangan para sarjana sosiologi untuk menterjemahkan istilah Inggris ‘social institution’……. Ada yang menterjemahkannya dengan istilah ‘pranata’ ….. ada pula yang ‘bangunan sosial” (Soemardjan dan Soemardi, 1964).’ • ”The words ‘institution’ and ‘organization’ are usually used interchangeably or inclusively and often lead to misunderstandings and misguided interventions” (Lobo, 2008). • Horton dan Hunt (1984): social institution mencakup aspek organisasi, sebaliknya ada yang memasukkan aspek-aspek lembaga dibawah topik social organization. 6
  • 7. KETIDAKKONSISTENAN ISTILAH DALAM LEGISLASI PEMERINTAH (1). Dokumen Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) tahun 2005. Dibedakan antara ”kebijakan pengembangan kelembagaan” dengan ”kebijakan pengembangan organisasi ekonomi petani”. kelembagaan = sesuatu yang berada di ”atas petani” organisasi = berada di level petani. (=keduanya “organisasi”). (2). Permentan 273-2007 ttg Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. Dalam batasan: tidak dicakup apa itu “lembaga”, “kelembagaan”, dan “organisasi” “Menumbuhkembangkan kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan kewirausahaan kelembagaan tani serta pelaku agribisnis lainnya”. “Memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan tani baik non formal maupun formal serta terlaksananya berbagai forum kegiatan” “Menginventarisasi kelompoktani, GAPOKTAN dan kelembagaan tani lainnya yang berada di wilayah kabupaten /kota”. (“kelembagaan tani” = organisasi-organisasi milik petani). ”Merencanakan dan melaksanakan pertemuan-pertemuan berkala baik di dalam Gapoktan, antar Gapoktan atau dengan instansi/lembaga terkait” (“lembaga” = organisasi milik pemerintah). 7
  • 8. (4). Undang-Undang No. 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. ”Kelembagaan petani, pekebun, peternak nelayan, pembudi daya ikan, pengolah ikan, dan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan adalah lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk pelaku utama”. ( “kelembagaan” dan “lembaga” = organisasi). ”Kelembagaan penyuluhan adalah lembaga pemerintah dan/atau masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan penyuluhan” “Kelembagaan penyuluhan terdiri atas: kelembagaan penyuluhan pemerintah; kelembagaan penyuluhan swasta; dan kelembagaan penyuluhan swadaya” (“kelembagaan” = organisasi). 8
  • 9. • Pola yang terlihat: 1. Tidak ada kesamaan konsep antar produk legislasi/pedoman 2. Mengorganisasikan petani dalam organisasi formal disebut sebagai upaya lembaga dan kelembagaan 3. Yang dibentuk hanya organisasi formal dan pemerintah hanya bekerja hanya dengan organisasi formal 4. Istilah yang sering dipakai = “kelembagaan” dan “organisasi”. 5. Tanpa sadar kita berusaha meminggirkan petani-petani yang tidak berorganisasi. 9
  • 10. DEFINISI SEMESTINYA:  Lembaga (institution) = “merupakan hal-hal yang menjadi penentu dalam perilaku manusia dalam masyarakat yakni berupa norma, nilai- nilai, aturan formal dan nonformal, dan pengetahuan kultural. Keseluruhan ini menjadi pedoman dalam berperilaku aktor (individu dan organisasi), memberi peluang (empower) namun sekaligus membatasi (constraint) aktor”  Kelembagaan (institutional) = “segala hal yang berkenaan dengan lembaga”  Organisasi (organization) = “adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk oleh sekelompok orang, memiliki anggota yang jelas, dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan memiliki aturan yang dinyatakan tegas (biasanya tertulis). Organisasi adalah aktor sosial dalam masyarakat sebagaimana individu. Contoh: koperasi, kelompok tani, Gabungan kelompok tani, dan kelompok wanita tani”  Keorganisasian (organizational) = “hal-hal berkenaan dengan organisasi misalnya perihal kepemimpinan dalam organisasi, keanggotaan, manajemen, keuangan organisasi, kapasitas organisasi, serta relasi dengan organisasi lain” 10
  • 11. REKONSEPTUALISASI “LEMBAGA” DAN “ORGANISASI” In English Biasa diterjemahkan menjadi Terminologi semestinya Batasan dan materinya 1. institution Kelembagaan, institusi Lembaga norma, regulasi, pengetahuan-kultural. Menjadi pedoman dalam berperilaku aktor 2. institutional Kelembagaan, institusi Kelembagaan Hal-hal berkenaan dengan lembaga. 3. organization Organisasi, lembaga, kelembagaan Organisasi social group, yg sengaja dibentuk, punya anggota, utk mencapai tujuan tertentu, aturan dinyatakan tegas. (kelompok tani, koperasi, Gapoktan) 4. organizational Keorganisasian, kelembagaan Keorganisasi an Hal-hal berkenaan dengan organisasi (struktur org, anggota, kepemimpinannya, manajemennya, dll). 11
  • 12. Institutions (Lembaga) = norma + aturan + cultural cognitive Organization = organisasi Network = jaringan = individu 12 P4S Kel tani
  • 13. Menurut new institutionalism (Scott, 2008), ada 3 pilar dalam lembaga: 1.Regulative pillar  “rules define relationship among role”  rule setting, monitoring, sanksi  kapasitas untuk menegakkan aturan  reward and punishment  melalui mekanisme informal (folkways) dan formal (polisi, pengeadilan)  represi, constraint, dan meng-empower aktor 2.Normative pillar  norma menghasilkan preskripsi (=lebih dari antisipasi dan prediksi), evaluatif, dan tanggung jawab  mencakup: value (= prefered and desirable) dan norm (how things should be done)  Gunanya agar tahu apa goal dan objectives kita, dan cara mencapainya  meng-constraint dan meng-empower aktor 3.Cultural-cognitive pillar  Intinya meaning  Konsep bersama tentang kehidupan sosial dan kerangka dimana makna-makna diproduksi  Sedimentasi makna dan kristalisasi makna dalam bentuk objektif  Berisi proses interpretatif internal yang dibentuk oleh kerangka kultural eksternal  Situation shared secara kolektif  Bersifat individual dan variatif  Culture = what is and what should be 13
  • 15. Secara TEORI, fungsi yg harus dipenuhi organisasi petani: 1. Fungsi administrasi pembangunan (kepentingan proyek) 2. Fungsi komunikasi (edukasi, ekonomi) 3. Fungsi kolektifitas (belajar, skala ekonomi) 4. Fungsi partisipasi (kepentingan proyek vs peserta) 5. Fungsi perwakilan (politik). 15
  • 16. KEBIJAKAN BARU TENTANG ORGANISASI PETANI: 1. UU No 19-2013 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Petani, 2. UU No 16-2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, 3. UU No 1-2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro, dan 4. Permentan No 82-2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gapoktan. 16
  • 17. Pasal 1: • Kelembagaan Petani = lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk Petani guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan Petani. • Asosiasi Komoditas Pertanian = kumpulan dari Petani, Kelompok Tani, dan/atau Gabungan Kelompok Tani untuk memperjuangkan kepentingan Petani. • Dewan Komoditas Pertanian Nasional = suatu lembaga yang beranggotakan Asosiasi Komoditas Pertanian untuk memperjuangkan kepentingan Petani 17 UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani:
  • 18. Pasal 69: Pembentukan kelembagaan dilaksanakan dengan perpaduan dari budaya, norma, nilai, dan kearifan lokal Petani. Pasal 70: (1) Kelembagaan Petani sebagaimana terdiri atas: Kelompok Tani, Gapoktan, Asosiasi Komoditas Pertanian, dan Dewan Komoditas Pertanian Nasional. (2) Kelembagaan Ekonomi Petani berupa badan usaha milik petani. Pasal 71: Petani berkewajiban bergabung dan berperan aktif dalam Kelembagaan Petani. 18
  • 19. Pasal 76: (1) Asosiasi Komoditas Pertanian merupakan lembaga independen nirlaba yang dibentuk oleh, dari, dan untuk Petani. (2) Petani dalam mengembangkan Asosiasinya dapat mengikutsertakan Pelaku Usaha, pakar, dan/atau tokoh masyarakat yang peduli terhadap kesejahteraan Petani. Pasal 77: Asosiasi Komoditas Pertanian dapat berkedudukan di kabupaten/kota atau provinsi. Pasal 78: Asosiasi Komoditas Pertanian bertugas: a. menampung dan menyalurkan aspirasi Petani; mengadvokasi dan mengawasi pelaksanaan kemitraaan Usaha Tani; c. memberikan masukan kepada Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dalam perumusan kebijakan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani; d. mempromosikan Komoditas Pertanian yang dihasilkan anggota, di dalam negeri dan di luar negeri; e. mendorong persaingan Usaha Tani yang adil; f. memfasilitasi anggota dalam mengakses sarana produksi dan teknologi; dan g. membantu menyelesaikan permasalahan dalam ber-Usaha Tani 19
  • 20. Pasal 79: (1) Dewan Komoditas Pertanian Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1) huruf d bersifat nirlaba yang merupakan gabungan dari berbagai Asosiasi Komoditas Pertanian. (2) Dewan Komoditas Pertanian Nasional berfungsi sebagai wadah untuk menyelesaikan permasalahan dalam ber-Usaha Tani. (3) Petani dalam mengembangkan Dewan Komoditas Pertanian Nasional dapat mengikutsertakan Pelaku Usaha, pakar, dan/atau tokoh masyarakat yang peduli pada kesejahteraan Petani. (4) Dewan Komoditas Pertanian Nasional merupakan mitra pemerintah dalam perumusan strategi dan kebijakan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. 20
  • 21. Pasal 80: (1) Badan usaha milik Petani dibentuk oleh, dari, dan untuk Petani melalui Gabungan Kelompok Tani dengan penyertaan modal yang seluruhnya dimiliki oleh Gabungan Kelompok Tani. (2) Badan usaha milik Petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk koperasi atau badan usaha lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (3) Badan usaha milik Petani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan skala ekonomi, daya saing, wadah investasi, dan mengembangkan jiwa kewirausahaan Petani. Pasal 81: Badan usaha milik Petani paling sedikit bertugas: a. menyusun kelayakan usaha; b. mengembangkan kemitraan usaha; dan c. meningkatkan nilai tambah Komoditas Pertanian. 21 KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI:
  • 22. PERUBAHAN ISI UU NO 19 TAHUN 2013 OLEH MK NO. 87/PUU- XI/2013 Pasal UU No 19 tahun 2013 Revisi oleh MK Pasal 70 ayat 1 “Kelembagaan petani sebagai dimaksud dalam pasal 69 ayat (1) terdiri atas: (a) Kelompok Tani, (b) Gabungan Kelompok Tani, (c) Asosiasi Komoditas Pertanian, dan (d) Dewan Komoditas Pertanian Nasional” (Dibatalkan) Pasal 71 ayat 1 “Petani berkewajiban bergabung dan berperan aktif dalam Kelembagaan Petani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1)”. “Petani bergabung dan berperan aktif dalam kelembagaan petani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat 1” 22 Implikasi nya: 1. Nama dan bentuk organisasi petani ke depan bebas dan variatif 2. Regulasi, pedoman, Juklak harus direvisi 3. Seluruh organsiasi formal dimana anggotanya adalah petani harus menjadi perhatian pemerintah 4. Pemerintah harus memperhatikan pelaku utama dan usaha (petani, pedagang, penyedia jasa pertanian, dll) 5. Pedoman kerja penyuluhan harus berubah (meluas)
  • 23. • Pemberdayaan Petani = “segala upaya untuk meningkatkan kemampuan Petani untuk melaksanakan Usaha Tani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta penguatan Kelembagaan Petani”. • Pasal 7 ayat 3 point b: strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui penyuluhan dan pendampingan. • Pasal 98: masyarakat dalam Pemberdayaan Petani dapat berperan serta dalam menyelenggarakan: pendidikan nonformal, pelatihan dan pemagangan, serta penyuluhan (= Penyuluh SWADAYA dan SWASTA). • Bagian penjelasan : ....beberapa kegiatan yang diharapkan mampu menstimulasi petani agar lebih berdaya, antara lain, berupa pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, serta pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian. 23 UU No 19 tahun 2013 ttg Perlindungan dan Pemberdayaan Petani:
  • 24. 24 Fungsi organisasi Bentuk relasi Peran selama ini Ke dapan KT Gap Kop Asosiasi KTNA 1.Administrasi Atas ke bawah Ya Ya Ya Tidak Tidak Semakin berkurang, Bansos akan berakhir 2.Komunikasi Atas ke bawah, horizontal Ya Ya Ya Ya (internal) Ya (internal) Berkurang, sarana komunikasi berubah 3.Ekonomi Horizontal Lemah Lemah Lemah Ya Tidak Perlu (BUMP=koperasi, PT, dll) 4.Partisipasi pembangunan Bawah ke atas Lemah Lemah Lemah Tidak Ya Koperasi, KTNA, asosiasi, NGO, dll 5.Representasi politik Bawah ke atas Tidak Tidak Tidak terbatas Ya KTNA, HKTI, asosiasi, petani di legislatif, “partai petani”, dll PERAN ORGANISASI PETANI: KINI VS NANTI
  • 25. Rancangan organisasi petani ke depan berdasarkan level wilayah: 25 Level wilayah Jenis organisasi Organisasi saat ini Pilihan organisasi ke depan Dusun Organisasi individual Kelompok tani Kelompok tani, KWT, koperasi primer Desa Organisasi koordinator (inter-group organization) Gapoktan dan koperasi Koperasi dan Posluhdes sebagai simpul relasi Kabupaten Organization interrelation, dan supporting organization Dinas Pertanian, Badan Penyuluhan, KTNA (namun tidak menjadi koordinator seluruh organisasi petani sekabupaten) KTNA, Dinas Pertanian, Bapeluh, asosiasi Gapoktan, asosiasi PPL swadaya, asosiasi komoditas, NGO, dll
  • 26. FARMERS MAY BE ORGANIZED AT FOUR LEVELS 1. Farmers Interest Groups ( FIGs ) 2. Sectoral Farmers Association ( SFA ) 3. District Farmers Forum ( DFF ) 4. State Farmers Federation ( SFF ) 26
  • 27. PPL kurang mengembangka n organisasi petani (Syahyuti et al., 2014) Uraian Jabar Jatim Sumbar Jumlah petani yang sudah masuk kelompok tani (%) 48.4 54.6 55.5 Jumlah kelompok tani yang dibina (unit) 11 – 16 10-14 10 - 16 Jumlah berdasarkan kelas: Kelas pemula (%) 37.2 43.4 56.2 Kelas lanjut (%) 37.2 38.6 31.2 Kelas madya (%) 18.6 18.0 12.6 Kelas utama (%) 7.0 0.0 0.0 Total 100.0 100.0 100.0 Target semua petani masuk kelompok tani (%) 100.0 100.0 100.0 Target semua kelompok menjadi kelas utama (%) 0.0 0.0 0.0 Jumlah petani yang sudah masuk koperasi (%) Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Target semua petani masuk koperasi (%) 0.0 0.0 0.0 Pembinaan organisasi petani (%): Kelompok tani 100.0 100.0 100.0 Gapoktan 100.0 100.0 100.0 Koperasi 12.5 27.2 18.7 Asosiasi petani 0.0 0.0 0.0 KTNA 0.0 0.0 0.0 27