> Keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan. Cairan tubuh terdistribusi di dua kompartemen yaitu intrasel dan ekstrasel, yang masing-masing mengandung elektrolit dan sel. Cairan dan elektrolit berpindah antar kompartemen melalui proses difusi, osmosis, dan transportasi aktif untuk memfasilitasi berbagai proses fisiologis.
3. KEBUTUHANDASAR MANUSIA
• MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MERUPAKAN
SALAH SATU FUNGSI UNIK PERAWAT / BIDAN
• PADA DASARNYA MANUSIA MEMPUNYAI KEBUTUHAN
YANG SAMA, HANYA TINGKAT DAN PRIORITAS
KEBUTUHANNYA SAJA YANG BERBEDA
• KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENJADI BIDANG GARAP
PRAKTEK KEPERAWATAN/KEBIDANAN
• PROSES KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN SEBAGAI
SUATU PENDEKATAN DLM MEMBERIKAN PELAYANAN
ATAU ASUHAN
• KDM ADALAH HAL-HAL YANG DIPERLUKAN OLEH
MANUSIA DALAM RANGKA MEMPERTAHANKAN
HOMEOSTATIS, FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS
• INDIVIDU DAPAT MEMANFAATKAN POTENSINYA, MAKA
DIKATAKAN SEHAT OPTIMAL
4. Menurut Abraham Maslow
Mengklasifikasikan KDM sesuai urutan prioritas :
– Fisiologis
– Rasa aman
– Mencintai dan dicintai
– Harga diri dan perwujudan diri
Kebutuhan fisiologis merupakan terpenuhinya
KDM yang lain
6. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT DANASAMBASA
Obyektif peserta didik/mahasiswa mampu :
– Mendeskripsikan distribusi, komposisi, gerakan, dan
regulasi cairan tubuh
– Mendeskripsikan pengaturan natrium, kalium, kalsium,
magnesium, klorida, bikarbonat, phospat dan asam
basa
– Mendeskripsikan keseimbangan cairan isotonik pada
kelebihan dan kekurangan volume cairan
– Mendeskripsikan perubahan osmolalitas serum yang
disebabkan oleh kelebihan dan kekurangan air
– Mendiskripsikan variabel yang mempengaruhi
keseimbangan cairan normal, elektrolit dan asam basa
7. – Menyusun suatu riwayat keperawatan/ kebidanan dan
melakukan pemeriksaan fisik lengkap pada klien untuk
mengkaji keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa
– Mendeskripsikan pemeriksaan laboratorium yang
berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan, elektrolit
dan asam basa
– Mengembangkan suatu rencana asuhan
keperawatan/kebidanan untuk klien yang mengalami
ketidakseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa
– Mendiskusikan tujuan terapi intra vena
– Menjelaskan prosedur untuk memulai dan
mempertahankan infus intra vena dan menghitung
kecepatan aliran intra vena
– Mendemonstrasikan cara mengganti larutan intra vena,
selang dan balutan serta cara menghentikan infus
8. – Mendiskusikan komplikasi terapi intra vena
– Mendiskusikan prosedur pemberian transfusi darah
dan tindakan keperawatan/kebidanan untuk
mengatasi reaksi terhadap transfusi
• Keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa
mempertahankan kesehatan didapat dari :
– Asupan pengaturan komponen –
– Distribusi komponen :
– Keluaran air sistem renal dan paru
– Elektrolit
9. • Penyebab ketidakseimbangan penyakit
Asuhan keperawatan/kebidananbagi beragam klien :
– Pengkajian
– Upaya mempertahankan keseimbangan cairan,
elektrolit dan asam basa
• Orang dewasa sehat :
– Aktif bergerak mempertahankan
– Orientasi yang baik keseimbangan cairan,
elektrolit dan asam
basa yang normal
10. – Bayi
– Orang dewasa dengan penyakit berat
– Gangguan orientasi
– Klien yang immobile
– Lansia
Sering tidak mampu merespon secara mandiri
Sering waktu/kapasitas adaptif tubuh tidak dapat
lagi mempertahankan keseimbangan cairan,
elektrolit dan asam basa tanpa adanya bantuan
11. :
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
> Distribusi cairan tubuh 2 kompartemen
yg. Berbeda: > Cairan ekstrasel ( ces )
> Cairan intrasel ( cis )
> Cairan Ekstrasel : Cairan interstitial ( cis )
Cairan intravaskular
#. Cis Mengisi ruangan yg. berada
diantara sebagian besar sel tubuh
Menyusun sejumlah besar cairan tubuh
Cis 15 % dari BB
# C .intra vaskular - plasma 5% dari BB
cairan limfe sebagian tdk
berwarna
darah suspensi leukosit
suspensi
eritrosit
suspensi trombosit
12. # Cairan intrasel ( 40 % dr. BB )
Cairan dalam membransel
Berisi substansi terlarut
solut yg.penting untk .keseim
bangan cairan,elektrolit dan
metabolisme.
# Kompartemen c.intrasel banyak solut
(zat terlarut)=vol.cairan yg. berada
diruang ekstrasel
Cairan kalium > didlm.
intrasel dr.pd. dicairan ekstrasel
13. • Didalam ruangan cairan intrasel dan ekstrasel
• Mengandung elektrolit ,mineral dan sel
• Elektrolit unsur/senyawa bila melebur /larut
dlm. air /pelarut lain pecah menjadi ion
ion tsb. Mampu membawa muatan listrik
Elektrolit muatan ( + )kation
Elektrolit muatan ( - )anion
Konsentrasi setiap elektrolit didlm. cairan intrasel dan
ekstrasel berbeda.
Namun jumlah total anion dan kation didlm setiap
kompartemen cairan hrs. sama
14. Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi
tubuh :
oFungsi neuro muskular
oKeseimbangan asam basa
Elektrolit diukur dalam milliekuivalen per liter
(mEq/L) untuk mengukur aktifitas kimiawi
cermin £ kation atau anion yang akan bereaksi
terhadap kation atau anion lain yang diberikan
(Weldy, 1992)
15. • Mineral yang dicerna sebagai senyawa :
– Logam
– Non logam
– Radikal
– Fosfat
Mineral unsur semua jaringan dan cairan tubuh
penting dalam mempertahankan proses fisiologis
Mineral sebagai katalis dalam :
• Respon saraf
• Kontraksi otot
• Metabolisme zat gizi dalam makanan
16. Mineral :
• Mengatur keseimbangan elektrolit
• Produksi hormon
• Menguatkan struktur tulang
Contoh mineral adalah zat besi dan zink
• Sel unit fungsional dasar dari semua jaringan
hidup
Contoh sel benda di dalam cairan tubuh :
• Sel darah merah (SDM)
• Sel darah putih (SDP)
17. PERGERAKANCAIRANTUBUH
• Cairan tubuh tidak statis
• Cairan dan elektrolit berpindah dari satu
kompartemen ke kompartemen lain memfasilitasi
proses-proses yang terjadi dalam tubuh :
o Oksigenasi jaringan
o Respon terhadap penyakit
o Keseimbangan asam basa
o Respon terhadap terapi obat
18. • Cairan dan elektrolit berpindah melalui :
o Difusi
o Osmosis
o Transportasi aktif filtrasi
- Tergantung pada permeabilitas membran sel atau
- Kemampuan membran untuk ditembus cairan
dan elektrolit
19. ADD
Difusi proses materi padat, partikel :
Gula di dalam cairan
pindah dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah
berkonsentrasi rendah
distribusi partikel di dalam cairan menjadi merata
dengan melewati membran sel yang permiabel terhadap
substansi tersebut
Osmosis perpindahan pelarut murni :
Air
Melalui membran semi permeabel yang berpindah dari
larutan yang memiliki konsentrasi solut rendah ke
larutan yang memiliki konsentrasi solut tinggi
Membran tersebut permeabel terhadap zat pelarut,
tetapi tidak permeabel terhadap solut (zat terlarut),
yang berupa materi partikel
20. Kecepatan osmosis bergantung pada :
Konsentrasi solut di dalam larutan
Muatan listrik solut
Perbedaan antara tekanan osmosis yang
dikeluarkan oleh larutan
Konsentrasi larutan diukur dalam osmol jumlah
substansi dalam larutan yang berbentuk :
Molekul
Ion
Dan keduanya ( molekul dan ion )
21. Tekanan osmotik
Kekuatan untuk menarik air
Kekuatan tergantung pada jumlah molekul di dalam
larutan
suatu larutan dengan konsentrasi solut tinggi memiliki
tekanan osmotik yang tinggi sehingga air akan tertarik
masuk ke dalam larutan tersebut
Tekanan osmotik diberikan melalui membran semi
permeabel dan bergantung kepada aktifitas solut yang
dipisahkan oleh membran
Konsentrasi solut pada salah satu sisi membran semi
permeabel lebih besar, maka laju osmosis akan lebih
cepat sehingga terjadi percepatan transfer zat pelarut
menembus membran semi permeabel berlanjut sampai
tercapai keseimbangan (osmolalitas) dicerminkan
dalam satuan osmol atau miliosmol per kg larutan
(mOsm/kg)
22. Larutan osmolalitas sama dengan plasma darah
disebut isotonik biasanya melalui intra vena
Mencegah perpindahan cairan dan elektrolit dari
kompartemen intra sel
Larutan hipotonik intra vena yang memiliki
konsentrasi solut lebih rendah dari plasma akan
membuat air berpindah ke dalam sel
Sebaliknya pemberian larutan hipertonik intra vena
yang memiliki konsentrasi solut lebih besar dari
plasma akan membuat air keluar dari dalam sel
23. Tekanan osmotik darah dipengaruhi oleh protein
plasma khususnya albumin, suatu protein serum
yang diproduksi secara alami oleh tubuh
Albumin menghasilkan osmotik koloid/tekanan
onkotik yang cenderung menjaga cairan tetap
berada dalam kompartemen intravaskular
Ujung vena kapiler tekanan onkotik dan penurunan
tekanan hidrostatik vena akan menarik air dan
produk-produk sisa metabolismen menuju kapiler
untuk difiltrasi melalui ginjal