Dokumen tersebut membahas tentang cairan dan elektrolit dalam tubuh, mencakup pengertian cairan dan elektrolit, komposisi cairan dan elektrolit tubuh, fungsi cairan dan elektrolit, serta pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
II
Mahasiswa mampu menjelaskan yang dimaksud cairan
dan elektrolit, komposisi cairan elektrolit tubuh, fung-
si cairan dan elektrolit dan pengaturan keseimbangan
cairan elektrolit.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian cairan dan elektrolit
2. Mahasiswa mampu menyebutkan komposisi cairan dan elektrolit
3. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan mobilisasi cairan elektrolit
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaturan cairan dan elektrolit
5. Mahasiswa mampu menjelaskan asam basa
Cairan dan Elektrolit
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Saudara-saudara peserta PJJ selamat bertemu kembali dan ucapkan se-
lamat anda telah menyelesaikan beberapa kegiatan pembelajaran, pada kesem-
patan kita kali ini akan kita pelajari cairan elektrolit dalam tubuh kita. Saya yakin
saudara-saudara sudah familier dengan istilah cairan dan elektrolit yang tersering
kita dengar dan kita harus bertindak jika ada masalah cairan dan elektrolit terse-
but semisal diare ataupun dehidrasi terutama pada anak-anak dan bayi. Dimana
terjadinya masalah cairan dan elektrolit ini juga sering mengakibatkan terjadinya
kematian pada bayi ataupun anak-anak jika tidak kita tangani secara cepat dan
tepat. Untuk memperjelas tentang cairan dan elektrolit pada kegiatan belajar kali
ini akan kita pelajari tentang pengertian cairan elektrolit, komposisi cairan elek-
trolit tubuh, fungsi cairan elektrolit serta pengaturan keseimbangan cairan elek-
trolit dalam tubuh kita.
1. Pengertian cairan dan elektrolit
Saudara-saudara pasti sudah mengerti bahwa cairan tubuh adalah suatu
benda cair yang berada dalam tubuh kita, atau membentuk dan berfuungsi
sangat penting dalam tubuh kita. Seperti yang saudara lihat jika kita terkena
panas di terik matahari atau ketika berolah raga tubuh kita banyak mengelu-
arkan keringat, ini sebagai suatu bukti bahwa salah satu penyusun tubuh kita
adalah benda cair. Hal lain yang dapat kita buktikan ketika pagi hari kita se-
lalu ingin ke belakang untuk buang air kecil. Keberadaan cairan dalam tubuh
kita sangat penting dan mememrlukan pengaturan yang terus menerus dalam
mencapai keseimbangan atau sering kita sebut dengan homeostasis. Butuhn-
ya keseimbangan cairan tersebut dapat buktikan ketika kita banyak berkerin-
gat maka kita kehausan dan segera memerlukan masukan cairan tubuh.
Elektrolit suatu senyawa yang mengandung muatan listrik, dalam tubuh
kita elektrolit sangat berperan untuk aktifitas seluler kita. Pada simbulnya ser-
ing kita temukan pada produk pangan atau cairan seperti Na+
, K+
, Cl-
, atau
coba saudara baca label komposisi larutan infuse dalam klinik saudara bi-
asanya kita temukan KCl, NaCl yang kesemuanya itu adalah merupakan con-
toh nyata elektrolit dengan komposisi yang sudah sesuai dengan kebutuhan
tubuh kita. Pada fungsi cairan dan elektrolit tubuh nanti kita akan bahas pada
Uraian Materi
3. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
bagian berikutnya.
2. Komposisi cairan dan elektrolit
Saudara-saudara pada bagian ini kita akan pelajari seberapa banyak se-
benarnya kebutuhan cairan tubuh kita sehingga fungsi tubuh akan berjalan
sesuai dengan fungsi yang sempurna. Secara umum cairan dalam tubuh di-
distribusikan sebagai berikut; 50% dalam otot, 20% dalam kulit, 10% dalam
darah dari keseluruhan cairan dalam tubuh. Jumlah keseluruhan cairan tubuh
kita dipengaruhi oleh:
a) Usia, setiap pertumbuhan usia akan mempengaruhi komposisi cairan tu-
buh hal ini terkait dengan karakteristik sel-sel dalam tubuh (sel muda, sel
dewasa dan sel tua), berikut jumlah keseluruhan cairan tubuh sesuai den-
gan kelompok umurnya:
1) Bayi 80% dari berat badan
2) Dewasa (laki-laki muda: 60%, wanita muda: 40%-50%)
3) Usia diatas 65 tahun: 40% - 50%
b) Berat badan, berat badan merupakan gambaran dari volume dan masa
tubuh, peningkatan berat badan yang cepat dalam beberapa hari meng-
gambarkan adanya timbunan cairan.
c) Jenis kelamin, perbandingan kadar cairan pada wanita dan pria berbeda
dikarenakan adanya perbedaan struktur dan karakteristik jaringan tubuh.
d) Derajat obesitas, obesitas menyebabkan kadar lemak subkutan mening-
kat sehingga mengakibatkan massa tubuh meningkat namun kadar caitan
relative rendah akibat jaringan lebih lebih banyak diisi lipid. Kadar cairan
pada orang obesitas 25% - 30%, sehingga jika terjadi dehidrasi akan leb-
ih berbahaya jika dibandingkan dengan orang dengan berat badan yang
normal.
Berdasarkan lokasi keberadaannya cairan kita dapat mengelompokkan
dan mengetahui proporsi cairan tubuh sebagai berikut:
a) Kompartemen cairan yang berada di dalam sel tubuh, atau sering kita
sebut sebagai sitoplasma mempunyai perbandingan 2/3 dari total
cairan tubuh, dan banyak mengandung plasma protein dan elektrolit
4. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
sebagai pengatur osmolalitasnya.
b) Kompartemen cairan berada di luar sel mempunyai perbandingan 1/3
dari total cairan tubuh, dimana cairan ekstraseluler ini dapat kita kelom-
pokkan menjadi tiga tempat denngan perbandingan sebagai berikut:
1) Cairan Interstesial (sekitar sel tubuh dan limfe): ¾ total cairan eks-
tra selluler
2) Plasma darah: ¼ total cairan ekstra selluler
3) Cairan transelular (cairan tubuh yang dipisahkan dari CES oleh sel
epitel): 1% - 3% berat badan (keringat, cerebrospinal, sinovial, peri-
toneum, pericardiac, pleura, rongga mata, pernafasan, pencernaan
dan urinari)
Selanjutnya setelah saudara mengetahui prosentase kadar cairan da-
lam tubuh selanjutnya akan kita pelajari kandungan cairan yang bersirkulasi
diseluruh tubuh baik intrasel maupun ekstrasel. Pada dasarnya cairan tubuh
mengandung beberapa senyawa dan unsur yang diperlukan oleh tubuh kita
sebagai berikut:
a) Plasma protein, dalam plasma protein yang banyak terkandung ada-
lah albumin dan berfungsi sebagai pengatur keseimbangan osmolali-
tas (kepekatan) cairan plasma darah serta sito plasma. Keseimbangan
osmolalitas sangat diperlukan untuk mekanisme transport elektrolit
maupun nutrient lain yang diperlukan oleh sel tubuh kita.
b) Elektrolit: merupakan sebuah unsur atau senyawa yang jika melebur
atau larut didalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan
mampu membawa muatan listrik. Elektrolit yang memilki muatan
positif disebut kation; natrium (Na+
), kalium (K+
), kalsium (Ca2+
), dan
magnesium (Mg2+
), sedangkan yang bermuatan negative adalah anion
klorida (Cl-
), bikarbonat (HCO3-
), dan fosfat (PO3-
). Namun jumlah total
anion dan kation didalam kompartement cairan harus seimbang. Un-
tuk lebih jelasnya saudara dapat membaca tabel komposisi elektrolit
dalam tubuh kita sebagai berikut:
5. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Tabel 1: komposisi elektrolit dalam tubuh kita
Elektrolit Ekstraseluler Interstitial Intraseluler Plasma
Kation :
Natrium (Na+)
Kalium (K+)
Kalsium (Ca++)
Magnesium (Mg ++)
144,0 mEq
5,0 mEq
2,5 mEq
1,5 mEq
137,0 mEq
4,7 mEq
2,4 mEq
1,4 mEq
10 mEq
141 mEq
0
31 mEq
Anion :
Klorida (Cl-)
Bikarbonat (HCO3-)
Fosfat (HPO42-)
Sulfat (SO42-)
Protein
107,0 mEq
27,0 mEq
2,0 mEq
0,5 mEq
1,2 mEq
112,7 mEq
28,3 mEq
2,0 mEq
0,5 mEq
0,2 mEq
4 mEq
10 mEq
11 mEq
1 mEq
4 mEq
Sumber: Joyce, 2008
c) Mineral yang dicerna sebgai senyawa, biasanya dikenal dengan nama
logam, non logam, radikal atau fosfat, bukan dengan nama senyawa,
yang mana mineral tersebut menjadi bagian didalamnya. Mineral mer-
upakan unsure semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam
memertahankan proses fisiologis. Mineral juga bekerja sebagai katalis
dan respon saraf, kontrasi otot, dan metabolisme zat gizi yang ter-
dapat dalam makanan. Mineral juga mengatur keseimbangan elektro-
lit dan produksi hormone serta menguatkan struktur tulang. Contoh
mineral zat besi dan zink.
d) Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Con-
toh sel yang berada didalam cairan tubuh adalah sel darah merah dan
sel darah putih.
3. Fungsi Cairan Tubuh
Saudara-saudara jika saudara melihat ikan di dalam akuarium, maka ketika
ikan itu ingin menangkap makanan dari ujung atas bawah maupun samp-
ing akuarium dia tinggal berenang saja tanpa harus naik kendaraan, ilustrasi
6. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
tersebut dapat kita gunakan sebagai persamaan dalam proses metabolisme
yang terjadi didalam tubuh, dimana cairan mempunyai 2 fungsi utama yaitu 1)
Pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral, 2) Pembawa
oksigen ke dalam sel-sel tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dann juga
senyawa nitrat dalam sel-sel tubuh. Selain berperan dalam proses metabo-
lisme, air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi
penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata,
mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi, katalisator reaksi biologik sel,
pelindung organ dan jaringan tubuh serta membantu dalam menjaga tekanan
darah dan konsentrasi zat terlarut. Agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan
dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur
panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu
± 37 o
C.
Sebagai pembawa nutrisi cairan ini sangat di pengaruhi oleh kekentalan
plasma protein, sebagai contoh ketika saudara menemukan anak dengan
kekurangan protein berat biasanya akan terjadi edema pada jaringan tubuh
(wajah bulat, perut buncit, dll). Keadaan demikian itu disebabkan kekenta-
lan (viskositas) plasma protein turun sehingga cairan dalam pembuluh dar-
ah akan tertarik keluar dan tertimbun pada jaringan tubuh. Sehingga aliran
darah menjadi kurang efektif karena secara relative volume darah menurun,
penurunan ini mengakibatkan transport nutrisi ke jaringan tubuh yang lain
menurun, sebagai contoh akibatnya yaitu munculnya gejala rambut merah,
kasar dan mudah rontok, pertumbuhan anak menurun, perkembangan otak
menurun dsb.
7. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Gambar : mekanisme keseimbangan cairan
Ketika kita berada di tempat yang panas dan kita dehidrasi, maka kita
merasakan pusing dan bahkan bisa menjadi tidak sadar. Salah satu penye-
babnya, ketika kita dehidrasi maka volume cairan darah menurun akibat ban-
yaknya penguapan (evaporasi) dari permukaan tubuh kita, dengan demikian
tekanan darah akan menurun dan pemenuhan perfusi jaringan otak menurun,
penurunan perfusi tersebut jika tidak segera di penuhi maka sel-sel otak akan
terganggu metabolismenya dan terjadi pusing bahkan tidak sadarkan diri.
Bagaimana halnya dengan orang yang mengalami perdarahan, dengan
perdarahan maka volume carian dan darah akan banyak keluar (hilang) seh-
ingga nutrisi dan oksigen tidak dapat terdistribusi dengan baik pada semua
jaringan tubuh. Maka respon pertama organ yang akan rusak akibat perfu-
si yang kurang adalah ginjal (terjadi gagal ginjal) dan jika otak juga terkena
maka akan terjadi kematian.
4. Elektrolit dalam tubuh kita
Saudara-saudara sebelum kita membahas masing-masing elektrolit maka
kita harus memahami terlebih dahulu hal-hal berikut ini:
a. Keseimbangan elektrolit pada plasma diatur volume cairan ekstra sel (CES)
dan osmolalitas (kepekatan)
8. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
b. Elektrolit berupa Ion Na+
paling banyak (90%) dari kation yg ada di CES
tubuh kita.
c. Gangguan pada CES akan mengakibatkan adanya perubahan volume plas-
ma dan tekanan darah, CES banyak terdapat Na+
akan mengakibatkan
hipertensi karena volume cairan darah meningkat.
d. Konsentrasi elektrolit dalam plasma darah kita dinyatakan dengan milli-
equivalen per liter (mEq/L) “jumlah ion dalam larutan dikali jumlah muatan
listrik yang dibawa ion dalam setiap liternya”
Setelah kita mengetahui sekilas tentang elektrolit, selanjutnya sauda-
ra-saudara akan kami ajak mempelajari elektrolit dalam tubuh kita. Pada
dasarnya elektrolit yang dianggap penting dalam tubuh kita ada beberpa je-
nis, dan yang harus kita ketahui adalah sebagai berikut:
a. Natrium atau sering juga disebut dengan sodium
1) Sumber utama dari makanan variasi 4 gr sampai 20 g NaCl, sering da-
lam kehidupan kita identik dengan garam dapur (NaCl)
2) Dikeluarkan melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan (keringat, urin
dan feces), sehingga jika seseoranmg mengalami diaphoresis, deurisis
ataupun diare akan beresiko terjadi hiponatremia.
3) Keseimbangan Natrium / Sodium
a) Keseimbangan Na positif: jika asupan melebihi keluaran (vol-
ume CES dan plasma meningkat), mengaklibatkan tekanan darah
meningkat (hipertensi)
b) Keseimbangan Na negatif: keluaran melebihi asupan (CES dan plas-
ma menurun), terjadi dehidrasi sehingga perfusi ginjal dan jaringan
perifer lainnya akan menurun.
4) Pengaturan Na: terutama melalui ekskresi melalui ginjal
5) Laju GFR (glomerular filtration rate), mengatur jumlah natrium yang
difiltrasi
a) Penurunan tekanan darah → vasokonstriksi → aliran darah ke glo-
merular menurun
9. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
b) Peningkatan tekanan darah → aliran darah ke glomerulur mening-
kat → GFR meningkat
6) Aldosteron menstimulasi reabsorpsi ion natrium, sehingga volume
cairan darah / plasma dalam batas normal untuk mengkompensasi
perfusi jaringan.
b. Kalium
1) Keseimbangan: kation terbesar intraselular utama (95%),
2) diekskresi melalui feses 10% dan 90% melalui urine
3) Fungsi: aktivasi listrik, osmolalitas sel dan metabolisme seluler
4) Pengaturan: dikendalikan oleh aldosteron
5) Ketidakseimbangan kalium:
a) Hipokalemia: aritmia
b) Hiperkalemia: ribrilasi
c. Phosphor dan kalsium
1) Distribusi:
a) Kalsium Terdapat di CES, 99% di dalam rangka sisanya di CES dan
beberapa jaringan
b) Fosfat Konsentrasi CIS > CES, kurang memiliki efek fisiologis
2) Keseimbangan faktor utama yang mempengaruhi jumlah asupan dan
pengeluaran melalui feces
3) Fungsi: struktur dalam tulang dan gigi, motilitas sel, pembekuan darah,
kontraksi otot, konduksi syaraf, respon hormonal, dan proses sekretorik
4) Pengaturan keseimbangan kalsium dan phosphor:
• Hormon paratiroid
– Stimulasi osteoklast → melepas Ca dan P dalam CES
10. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
– Stimulasi absorbsi Ca di GIT dan reabsorbsi di ginjal
– Konsentrasi Ca dalam darah yang rendah akan menstimulasi
pengeluaran hormon paratiroid
• Kalsitonin
– Merespon peningkatan konsentrasi Ca dalam darah
– Menghambat osteoklas dan menstimulasi osteoblast untuk
membentuk tulang
• Vitamin D
– Essensial pembentukan tulang baru
– Diaktivasi oleh hormon tiroid
– Meningkatkan absorbsi di GIT dan reabsorbsi di ginjal
• Modulator lain kadar kalsium dalam darah:
– Stress mekanis pada tulang
– Aktivitas muskular yang berat dan lama
– Perubahan pH darah
– Hormon kelamin
5. Pengaturan cairan dan elektrolit
Untuk mempertahankan fungsinya maka cairan elektrolit dalam tubuh
selalu dijaga baik volume maupun kekentalannya. Reseptor yang berfungsi
sebagai kendali sesuai kebutuhan cairan tersebut kita mengenal adanya os-
moreseptor dan baro reseptor. Osmoreseptor berada pada hypothalamus
yang berfungsi untuk mengendalikan kekentalan cairan tubuh. Ketika saudara
mengalami kepanasan dan berkeringat banyak ataupun saat kita olah raga
maka kita merasakan haus yang luar biasa hal ini di karenakan cairan plasma
bersifat hiperosmolar sehingga sel-sel osmoreseptor mengalami shrynk akibat
adanya perpindahan dari intrasel ke ekstrasel. Keadaan demikian menjadikan
sel osmoreseptor berespon mengeluarkan antideuritk hormone (ADH) dan
11. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
memberikan rasa haus. ADH meningkatkan permeabilitas membrane tubulus
sehingga H2
O tereabsorbsi lebih banyak untuk meningkatkan volume cairan
darah. Jika rasa haus saudara minum air gula atau air laut maka rasa haus akan
menjadi, hal ini dikarenakan kekentalan cairan elektrolit dalam plasma darah
meningkat sehinmgga akan tetap menstimulasi osmoreseptor tersebut.
Baroreseptor terdapat pada arcus aorta dan arteri carotis, jika reseptor
tersebut terstimulasi (penurunan volume yang di pompa jantung) maka akan
memberikan respon dengan meningkatkan frekuensi denyut jantung supaya
cardiacoutput (COP) meningkat. Peningkatan frekuensi tersebut diharapkan
untuk meningkatkan kompensasi kebutuhan suplay darah ke seluruh tubuh.
Gambar 1: mekanisme regulator cairan dalam tubuh
Mekanisme stabilisasi keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh pasti
melalui pengendalian mobilisasi ditribusi yang merata sehingga ada keseim-
bangan dalam tubuh kita oleh karena itu berikut ini saudara-saudara kami
ajak untuk mempelajari bagaimana sebenarnya mekanisme perpindahan
cairan dalam tubuh kita sehingga akan selalu seimbang.
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
a) Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nu-
trisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
b) Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
12. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
c) Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan intersti-
tial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang
merupakan membrane semipermiabel mampu memfilter tidak semua sub-
stansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.
Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :
a) Diffusi : Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir
semua zat berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi seder-
hana adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui laru-
tan atau gas. Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi
zat terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu :
1) Permebelitas membran kapiler dan sel: kerenggangan membrane pem-
batas sehingga dapat dilewati cairan dan elektrolit
2) Konsenterasi: kepekatan cairan elektrolit diantra membrane pembatas
tersebut (intra dan ekstraseluler)
3) Potensial listrik: perbedaan tegangan listrik akibat adanya anion atau
kation diantara membrane pembatas .
4) Perbedaan tekanan: perbedaan tekanan cairan (hydrostatik) diantara
membrane pembatas
b) Filtrasi: kemampuan membrane dalam menyaring cairan dan elektrolit
c) Osmosis: proses perpindahan air yang disebabkan oleh perbedaan kon-
sentrasi. osmosis terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut
yang rendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi.
d) Aktif Transport: perpindahan cairan elektrolityang memerlukan energy un-
tuk prosesnya. Transportasi aktif berbeda dengan transportasi pasif karena
memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Salah satu con-
tonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium.
Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergan-
tian yang terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil,suatu
keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Dari proses pembelajaran modul dua ini yang terdiri dari cairan elektrolit
dan mineral dapat kita simpulkan bahwa:
1. Cairan dalam tubuh kita sangat penting hal ini dapat di pahami karena kom-
posisi terbesar dari struktur penyusun tubuh kita adalah cairan.
2. Komposisi cairan tubuh harus seimbang antara di dalam dan di luar sel.
3. Mekanisme pengaturan cairan tubuh didasarkan pada tekanan hidrostatik
dan osmolaltitas plasma protein
4. Baroseptor pada pengendali tekanan hidrostatik terdapat pada arkus aorta
dan arteri carotis, serta arteri renalis.
5. Osmolalitas diatur pada osmoreseptor di hipotalamus
6. Regulator homone yang penting pada cairan elektrolit adalah: ADH, aldoste-
ron, renin-angiotensin dan ANP.
7. Proses absorbsi cairan dan elektrolit terbanyak pada usus terutama pada ko-
lon.
Rangkuman
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Daftar Pustaka
Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook Of Medical Physiology 11th ed, elsevier,
USA
Champe Pamela C, Harvey Richard A, 1994, Lippincot’s Illustrated Biochemistry,
edisi ke 2.
Joyce Y. Johnson, 2008, Fluids and Electrolytes Demystified, McGraw-Hill Compa-
nies, USA
Macdonald Richard G, 2007, USMLE Road Map, McGraw-Hill Companies, Inc, USA
Mark D, Marks Allan MD, SmithCollen, 2000, Biokimia Kedokteran Dasar, Sebuah
Pendekatan Klinis
Murray R K, et al., 2009, Biokimia Harper, edisi 27, EGC Kedokteran: Jakarta
Marshal william J, 2004, Clinical Biochemistry, Mosby, London
Sue C. DeLaune, and Patricia K. Ladner, 2003, Fundamentals of nursing: Stan-
dards & practice 2nd ed, Thomson Learning, Inc, USA
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Petunjuk!
IPilihlah salah satu jawaban yang menurut Saudara paling tepat
1. Termasuk dalam cairan transeluler:
A. Cairan dalam jaringan paru
B. Cairan dalam jaringan jantung
C. Cairan dalam rongga pleura
D. Cairan dalam jaringan otak
E. Cairan dalam lymfosit
2. Pada penderita dekompensasi kordis retensi cairan / edema karena:
A. Peningkatan tekanan hidrostatik venous return
B. Peningkatan tekanan hidrostatik arterial
C. Peningkatan tekanan osmotik plasma
D. Penurunan tekanan osmotik plasma
E. Penurunan tekanan hidrostatik
3. Pada penderita hipo albumin edema dikarenakan:
A. Peningkatan tekanan hidrostatik venous return
B. Peningkatan tekanan hidrostatik arterial
C. Peningkatan tekanan osmotik plasma
D. Penurunan tekanan osmotik plasma
Tes Formatif
16. 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
E. Penurunan tekanan hidrostatik
4. Baroreseptor pada keseimbangan cairan darah terdapat pada:
A. Arcus aorta
B. Arteri coronaria
C. Jaringan otak
D. Hipotalamus
E. Ginjal
5. Osmoreseptor dalam menjaga keseimbangan cairan terdapat pada:
A. Arcus aorta
B. Arteri coronaria
C. Jaringan otak
D. Hipotalamus
E. Ginjal
6. Pengatur tekanan osmotik pada cairan darah diperankan oleh:
A. Albumin
B. Globulin
C. Sodium
D. Kalium
E. Natrium
7. Proses absorsi cairan terbanyak pada:
17. 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
A. Esophagus
B. Lambung
C. Doudonum
D. Jejunum
E. Kolon
8. Ketika kita berolah raga dan berkeringat kita merasakan haus yang sangat, hal
ini mengaktifasi rasa haus dan ADH, selanjutnya ADH akan bekerja dengan
cara:
A. Meningkatkan absorbsi sodium di tubuluh
B. Meningkatkan absorbsi sodium di nefron
C. Meningkatkan permeabilitas membran tubulus tubulus
D. Mencegah pengeluaran sodium dan kalium
E. Meningkatkan ekskresi sodium
9. Atrial natriunik peptida yang terdapat pada atrium akan tersetimulasi jika da-
lam kondisi:
A. Tekanan darah meningkat
B. Tekanan darah turun
C. Viskositas meningkat
D. Peningkatan tekanan darah perifer
E. Asupan kalium meningkat
10. Komposisi elektrolit dibawah ini yang keberadaannya lebih banyak di dalam
sel adalah:
A. Kalium
18. 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
B. Kalsium
C. Sodium
D. Posphor
E. Klorida