SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
II
Mahasiswa mampu menjelaskan yang dimaksud cairan
dan elektrolit, komposisi cairan elektrolit tubuh, fung-
si cairan dan elektrolit dan pengaturan keseimbangan
cairan elektrolit.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan:
1.	 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian cairan dan elektrolit
2.	 Mahasiswa mampu menyebutkan komposisi cairan dan elektrolit
3.	 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan mobilisasi cairan elektrolit
4.	 Mahasiswa mampu menjelaskan pengaturan cairan dan elektrolit
5.	 Mahasiswa mampu menjelaskan asam basa
Cairan dan Elektrolit
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
	 Saudara-saudara peserta PJJ selamat bertemu kembali dan ucapkan se-
lamat anda telah menyelesaikan beberapa kegiatan pembelajaran, pada kesem-
patan kita kali ini akan kita pelajari cairan elektrolit dalam tubuh kita. Saya yakin
saudara-saudara sudah familier dengan istilah cairan dan elektrolit yang tersering
kita dengar dan kita harus bertindak jika ada masalah cairan dan elektrolit terse-
but semisal diare ataupun dehidrasi terutama pada anak-anak dan bayi. Dimana
terjadinya masalah cairan dan elektrolit ini juga sering mengakibatkan terjadinya
kematian pada bayi ataupun anak-anak jika tidak kita tangani secara cepat dan
tepat. Untuk memperjelas tentang cairan dan elektrolit pada kegiatan belajar kali
ini akan kita pelajari tentang pengertian cairan elektrolit, komposisi cairan elek-
trolit tubuh, fungsi cairan elektrolit serta pengaturan keseimbangan cairan elek-
trolit dalam tubuh kita.
1.	 Pengertian cairan dan elektrolit
Saudara-saudara pasti sudah mengerti bahwa cairan tubuh adalah suatu
benda cair yang berada dalam tubuh kita, atau membentuk dan berfuungsi
sangat penting dalam tubuh kita. Seperti yang saudara lihat jika kita terkena
panas di terik matahari atau ketika berolah raga tubuh kita banyak mengelu-
arkan keringat, ini sebagai suatu bukti bahwa salah satu penyusun tubuh kita
adalah benda cair. Hal lain yang dapat kita buktikan ketika pagi hari kita se-
lalu ingin ke belakang untuk buang air kecil. Keberadaan cairan dalam tubuh
kita sangat penting dan mememrlukan pengaturan yang terus menerus dalam
mencapai keseimbangan atau sering kita sebut dengan homeostasis. Butuhn-
ya keseimbangan cairan tersebut dapat buktikan ketika kita banyak berkerin-
gat maka kita kehausan dan segera memerlukan masukan cairan tubuh.
Elektrolit suatu senyawa yang mengandung muatan listrik, dalam tubuh
kita elektrolit sangat berperan untuk aktifitas seluler kita. Pada simbulnya ser-
ing kita temukan pada produk pangan atau cairan seperti Na+
, K+
, Cl-
, atau
coba saudara baca label komposisi larutan infuse dalam klinik saudara bi-
asanya kita temukan KCl, NaCl yang kesemuanya itu adalah merupakan con-
toh nyata elektrolit dengan komposisi yang sudah sesuai dengan kebutuhan
tubuh kita. Pada fungsi cairan dan elektrolit tubuh nanti kita akan bahas pada
Uraian Materi
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
bagian berikutnya.
2.	 Komposisi cairan dan elektrolit
Saudara-saudara pada bagian ini kita akan pelajari seberapa banyak se-
benarnya kebutuhan cairan tubuh kita sehingga fungsi tubuh akan berjalan
sesuai dengan fungsi yang sempurna. Secara umum cairan dalam tubuh di-
distribusikan sebagai berikut; 50% dalam otot, 20% dalam kulit, 10% dalam
darah dari keseluruhan cairan dalam tubuh. Jumlah keseluruhan cairan tubuh
kita dipengaruhi oleh:
a)	 Usia, setiap pertumbuhan usia akan mempengaruhi komposisi cairan tu-
buh hal ini terkait dengan karakteristik sel-sel dalam tubuh (sel muda, sel
dewasa dan sel tua), berikut jumlah keseluruhan cairan tubuh sesuai den-
gan kelompok umurnya:
1)	 Bayi 80% dari berat badan
2)	 Dewasa (laki-laki muda: 60%, wanita muda: 40%-50%)
3)	 Usia diatas 65 tahun: 40% - 50%
b)	 Berat badan, berat badan merupakan gambaran dari volume dan masa
tubuh, peningkatan berat badan yang cepat dalam beberapa hari meng-
gambarkan adanya timbunan cairan.
c)	 Jenis kelamin, perbandingan kadar cairan pada wanita dan pria berbeda
dikarenakan adanya perbedaan struktur dan karakteristik jaringan tubuh.
d)	 Derajat obesitas, obesitas menyebabkan kadar lemak subkutan mening-
kat sehingga mengakibatkan massa tubuh meningkat namun kadar caitan
relative rendah akibat jaringan lebih lebih banyak diisi lipid. Kadar cairan
pada orang obesitas 25% - 30%, sehingga jika terjadi dehidrasi akan leb-
ih berbahaya jika dibandingkan dengan orang dengan berat badan yang
normal.
Berdasarkan lokasi keberadaannya cairan kita dapat mengelompokkan
dan mengetahui proporsi cairan tubuh sebagai berikut:
a)	 Kompartemen cairan yang berada di dalam sel tubuh, atau sering kita
sebut sebagai sitoplasma mempunyai perbandingan 2/3 dari total
cairan tubuh, dan banyak mengandung plasma protein dan elektrolit
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
sebagai pengatur osmolalitasnya.
b)	 Kompartemen cairan berada di luar sel mempunyai perbandingan 1/3
dari total cairan tubuh, dimana cairan ekstraseluler ini dapat kita kelom-
pokkan menjadi tiga tempat denngan perbandingan sebagai berikut:
1)	 Cairan Interstesial (sekitar sel tubuh dan limfe): ¾ total cairan eks-
tra selluler
2)	 Plasma darah: ¼ total cairan ekstra selluler
3)	 Cairan transelular (cairan tubuh yang dipisahkan dari CES oleh sel
epitel): 1% - 3% berat badan (keringat, cerebrospinal, sinovial, peri-
toneum, pericardiac, pleura, rongga mata, pernafasan, pencernaan
dan urinari)
Selanjutnya setelah saudara mengetahui prosentase kadar cairan da-
lam tubuh selanjutnya akan kita pelajari kandungan cairan yang bersirkulasi
diseluruh tubuh baik intrasel maupun ekstrasel. Pada dasarnya cairan tubuh
mengandung beberapa senyawa dan unsur yang diperlukan oleh tubuh kita
sebagai berikut:
a)	 Plasma protein, dalam plasma protein yang banyak terkandung ada-
lah albumin dan berfungsi sebagai pengatur keseimbangan osmolali-
tas (kepekatan) cairan plasma darah serta sito plasma. Keseimbangan
osmolalitas sangat diperlukan untuk mekanisme transport elektrolit
maupun nutrient lain yang diperlukan oleh sel tubuh kita.
b)	 Elektrolit: merupakan sebuah unsur atau senyawa yang jika melebur
atau larut didalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan
mampu membawa muatan listrik. Elektrolit yang memilki muatan
positif disebut kation; natrium (Na+
), kalium (K+
), kalsium (Ca2+
), dan
magnesium (Mg2+
), sedangkan yang bermuatan negative adalah anion
klorida (Cl-
), bikarbonat (HCO3-
), dan fosfat (PO3-
). Namun jumlah total
anion dan kation didalam kompartement cairan harus seimbang. Un-
tuk lebih jelasnya saudara dapat membaca tabel komposisi elektrolit
dalam tubuh kita sebagai berikut:
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Tabel 1: komposisi elektrolit dalam tubuh kita
Elektrolit Ekstraseluler Interstitial Intraseluler Plasma
 Kation :
Natrium (Na+)
Kalium (K+)
Kalsium (Ca++)
Magnesium (Mg ++)
 144,0 mEq
5,0 mEq
 2,5 mEq
1,5 mEq
137,0 mEq
4,7 mEq
2,4 mEq
1,4 mEq
10 mEq
141 mEq
0
31 mEq
Anion :
Klorida (Cl-)
Bikarbonat (HCO3-)
Fosfat (HPO42-)
Sulfat (SO42-)
Protein
107,0 mEq
27,0 mEq
2,0 mEq
0,5 mEq
1,2 mEq
112,7 mEq
28,3 mEq
2,0 mEq
0,5 mEq
0,2 mEq
4 mEq
10 mEq
11 mEq
1 mEq
4 mEq
Sumber: Joyce, 2008
c)	 Mineral yang dicerna sebgai senyawa, biasanya dikenal dengan nama
logam, non logam, radikal atau fosfat, bukan dengan nama senyawa,
yang mana mineral tersebut menjadi bagian didalamnya. Mineral mer-
upakan unsure semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam
memertahankan proses fisiologis. Mineral juga bekerja sebagai katalis
dan respon saraf, kontrasi otot, dan metabolisme zat gizi yang ter-
dapat dalam makanan. Mineral juga mengatur keseimbangan elektro-
lit dan produksi hormone serta menguatkan struktur tulang. Contoh
mineral zat besi dan zink.
d)	 Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Con-
toh sel yang berada didalam cairan tubuh adalah sel darah merah dan
sel darah putih.
3.	 Fungsi Cairan Tubuh
Saudara-saudara jika saudara melihat ikan di dalam akuarium, maka ketika
ikan itu ingin menangkap makanan dari ujung atas bawah maupun samp-
ing akuarium dia tinggal berenang saja tanpa harus naik kendaraan, ilustrasi
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
tersebut dapat kita gunakan sebagai persamaan dalam proses metabolisme
yang terjadi didalam tubuh, dimana cairan mempunyai 2 fungsi utama yaitu 1)
Pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral, 2) Pembawa
oksigen ke dalam sel-sel tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dann juga
senyawa nitrat dalam sel-sel tubuh. Selain berperan dalam proses metabo-
lisme, air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi
penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata,
mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi, katalisator reaksi biologik sel,
pelindung organ dan jaringan tubuh serta membantu dalam menjaga tekanan
darah dan konsentrasi zat terlarut. Agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan
dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur
panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu
± 37 o
C.
Sebagai pembawa nutrisi cairan ini sangat di pengaruhi oleh kekentalan
plasma protein, sebagai contoh ketika saudara menemukan anak dengan
kekurangan protein berat biasanya akan terjadi edema pada jaringan tubuh
(wajah bulat, perut buncit, dll). Keadaan demikian itu disebabkan kekenta-
lan (viskositas) plasma protein turun sehingga cairan dalam pembuluh dar-
ah akan tertarik keluar dan tertimbun pada jaringan tubuh. Sehingga aliran
darah menjadi kurang efektif karena secara relative volume darah menurun,
penurunan ini mengakibatkan transport nutrisi ke jaringan tubuh yang lain
menurun, sebagai contoh akibatnya yaitu munculnya gejala rambut merah,
kasar dan mudah rontok, pertumbuhan anak menurun, perkembangan otak
menurun dsb.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Gambar : mekanisme keseimbangan cairan
Ketika kita berada di tempat yang panas dan kita dehidrasi, maka kita
merasakan pusing dan bahkan bisa menjadi tidak sadar. Salah satu penye-
babnya, ketika kita dehidrasi maka volume cairan darah menurun akibat ban-
yaknya penguapan (evaporasi) dari permukaan tubuh kita, dengan demikian
tekanan darah akan menurun dan pemenuhan perfusi jaringan otak menurun,
penurunan perfusi tersebut jika tidak segera di penuhi maka sel-sel otak akan
terganggu metabolismenya dan terjadi pusing bahkan tidak sadarkan diri.
Bagaimana halnya dengan orang yang mengalami perdarahan, dengan
perdarahan maka volume carian dan darah akan banyak keluar (hilang) seh-
ingga nutrisi dan oksigen tidak dapat terdistribusi dengan baik pada semua
jaringan tubuh. Maka respon pertama organ yang akan rusak akibat perfu-
si yang kurang adalah ginjal (terjadi gagal ginjal) dan jika otak juga terkena
maka akan terjadi kematian.
4.	 Elektrolit dalam tubuh kita
Saudara-saudara sebelum kita membahas masing-masing elektrolit maka
kita harus memahami terlebih dahulu hal-hal berikut ini:
a.	 Keseimbangan elektrolit pada plasma diatur volume cairan ekstra sel (CES)
dan osmolalitas (kepekatan)
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
b.	 Elektrolit berupa Ion Na+
paling banyak (90%) dari kation yg ada di CES
tubuh kita.
c.	 Gangguan pada CES akan mengakibatkan adanya perubahan volume plas-
ma dan tekanan darah, CES banyak terdapat Na+
akan mengakibatkan
hipertensi karena volume cairan darah meningkat.
d.	 Konsentrasi elektrolit dalam plasma darah kita dinyatakan dengan milli-
equivalen per liter (mEq/L) “jumlah ion dalam larutan dikali jumlah muatan
listrik yang dibawa ion dalam setiap liternya”
Setelah kita mengetahui sekilas tentang elektrolit, selanjutnya sauda-
ra-saudara akan kami ajak mempelajari elektrolit dalam tubuh kita. Pada
dasarnya elektrolit yang dianggap penting dalam tubuh kita ada beberpa je-
nis, dan yang harus kita ketahui adalah sebagai berikut:
a.	 Natrium atau sering juga disebut dengan sodium
1)	 Sumber utama dari makanan variasi 4 gr sampai 20 g NaCl, sering da-
lam kehidupan kita identik dengan garam dapur (NaCl)
2)	 Dikeluarkan melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan (keringat, urin
dan feces), sehingga jika seseoranmg mengalami diaphoresis, deurisis
ataupun diare akan beresiko terjadi hiponatremia.
3)	 Keseimbangan Natrium / Sodium
a)	 Keseimbangan Na positif: jika asupan melebihi keluaran (vol-
ume CES dan plasma meningkat), mengaklibatkan tekanan darah
meningkat (hipertensi)
b)	 Keseimbangan Na negatif: keluaran melebihi asupan (CES dan plas-
ma menurun), terjadi dehidrasi sehingga perfusi ginjal dan jaringan
perifer lainnya akan menurun.
4)	 Pengaturan Na: terutama melalui ekskresi melalui ginjal
5)	 Laju GFR (glomerular filtration rate), mengatur jumlah natrium yang
difiltrasi
a)	 Penurunan tekanan darah → vasokonstriksi → aliran darah ke glo-
merular menurun
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
b)	 Peningkatan tekanan darah → aliran darah ke glomerulur mening-
kat → GFR meningkat
6)	 Aldosteron menstimulasi reabsorpsi ion natrium, sehingga volume
cairan darah / plasma dalam batas normal untuk mengkompensasi
perfusi jaringan.
b.	 Kalium
1)	 Keseimbangan: kation terbesar intraselular utama (95%),
2)	 diekskresi melalui feses 10% dan 90% melalui urine
3)	 Fungsi: aktivasi listrik, osmolalitas sel dan metabolisme seluler
4)	 Pengaturan: dikendalikan oleh aldosteron
5)	 Ketidakseimbangan kalium:
a)	 Hipokalemia: aritmia
b)	 Hiperkalemia: ribrilasi
c.	 Phosphor dan kalsium
1)	 Distribusi:
a)	 Kalsium Terdapat di CES, 99% di dalam rangka sisanya di CES dan
beberapa jaringan
b)	 Fosfat Konsentrasi CIS > CES, kurang memiliki efek fisiologis
2)	 Keseimbangan faktor utama yang mempengaruhi jumlah asupan dan
pengeluaran melalui feces
3)	 Fungsi: struktur dalam tulang dan gigi, motilitas sel, pembekuan darah,
kontraksi otot, konduksi syaraf, respon hormonal, dan proses sekretorik
4)	 Pengaturan keseimbangan kalsium dan phosphor:
•	 Hormon paratiroid
–	 Stimulasi osteoklast → melepas Ca dan P dalam CES
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
–	 Stimulasi absorbsi Ca di GIT dan reabsorbsi di ginjal
–	 Konsentrasi Ca dalam darah yang rendah akan menstimulasi
pengeluaran hormon paratiroid
•	 Kalsitonin
–	 Merespon peningkatan konsentrasi Ca dalam darah
–	 Menghambat osteoklas dan menstimulasi osteoblast untuk
membentuk tulang
•	 Vitamin D
–	 Essensial pembentukan tulang baru
–	 Diaktivasi oleh hormon tiroid
–	 Meningkatkan absorbsi di GIT dan reabsorbsi di ginjal
•	 Modulator lain kadar kalsium dalam darah:
–	 Stress mekanis pada tulang
–	 Aktivitas muskular yang berat dan lama
–	 Perubahan pH darah
–	 Hormon kelamin
5.	 Pengaturan cairan dan elektrolit
Untuk mempertahankan fungsinya maka cairan elektrolit dalam tubuh
selalu dijaga baik volume maupun kekentalannya. Reseptor yang berfungsi
sebagai kendali sesuai kebutuhan cairan tersebut kita mengenal adanya os-
moreseptor dan baro reseptor. Osmoreseptor berada pada hypothalamus
yang berfungsi untuk mengendalikan kekentalan cairan tubuh. Ketika saudara
mengalami kepanasan dan berkeringat banyak ataupun saat kita olah raga
maka kita merasakan haus yang luar biasa hal ini di karenakan cairan plasma
bersifat hiperosmolar sehingga sel-sel osmoreseptor mengalami shrynk akibat
adanya perpindahan dari intrasel ke ekstrasel. Keadaan demikian menjadikan
sel osmoreseptor berespon mengeluarkan antideuritk hormone (ADH) dan
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
memberikan rasa haus. ADH meningkatkan permeabilitas membrane tubulus
sehingga H2
O tereabsorbsi lebih banyak untuk meningkatkan volume cairan
darah. Jika rasa haus saudara minum air gula atau air laut maka rasa haus akan
menjadi, hal ini dikarenakan kekentalan cairan elektrolit dalam plasma darah
meningkat sehinmgga akan tetap menstimulasi osmoreseptor tersebut.
Baroreseptor terdapat pada arcus aorta dan arteri carotis, jika reseptor
tersebut terstimulasi (penurunan volume yang di pompa jantung) maka akan
memberikan respon dengan meningkatkan frekuensi denyut jantung supaya
cardiacoutput (COP) meningkat. Peningkatan frekuensi tersebut diharapkan
untuk meningkatkan kompensasi kebutuhan suplay darah ke seluruh tubuh.
Gambar 1: mekanisme regulator cairan dalam tubuh
	 Mekanisme stabilisasi keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh pasti
melalui pengendalian mobilisasi ditribusi yang merata sehingga ada keseim-
bangan dalam tubuh kita oleh karena itu berikut ini saudara-saudara kami
ajak untuk mempelajari bagaimana sebenarnya mekanisme perpindahan
cairan dalam tubuh kita sehingga akan selalu seimbang.
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
a)	 Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nu-
trisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
b)	 Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
c)	 Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan intersti-
tial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang
merupakan membrane semipermiabel mampu memfilter tidak semua sub-
stansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.
Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :
a)	 Diffusi : Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir
semua zat berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi seder-
hana adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui laru-
tan atau gas. Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi
zat terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu :
1)	 Permebelitas membran kapiler dan sel: kerenggangan membrane pem-
batas sehingga dapat dilewati cairan dan elektrolit
2)	 Konsenterasi: kepekatan cairan elektrolit diantra membrane pembatas
tersebut (intra dan ekstraseluler)
3)	 Potensial listrik: perbedaan tegangan listrik akibat adanya anion atau
kation diantara membrane pembatas .
4)	 Perbedaan tekanan: perbedaan tekanan cairan (hydrostatik) diantara
membrane pembatas
b)	 Filtrasi: kemampuan membrane dalam menyaring cairan dan elektrolit
c)	 Osmosis: proses perpindahan air yang disebabkan oleh perbedaan kon-
sentrasi. osmosis terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut
yang rendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi.
d)	 Aktif Transport: perpindahan cairan elektrolityang memerlukan energy un-
tuk prosesnya. Transportasi aktif berbeda dengan transportasi pasif karena
memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Salah satu con-
tonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium.
Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergan-
tian yang terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil,suatu
keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Dari proses pembelajaran modul dua ini yang terdiri dari cairan elektrolit
dan mineral dapat kita simpulkan bahwa:
1.	 Cairan dalam tubuh kita sangat penting hal ini dapat di pahami karena kom-
posisi terbesar dari struktur penyusun tubuh kita adalah cairan.
2.	 Komposisi cairan tubuh harus seimbang antara di dalam dan di luar sel.
3.	 Mekanisme pengaturan cairan tubuh didasarkan pada tekanan hidrostatik
dan osmolaltitas plasma protein
4.	 Baroseptor pada pengendali tekanan hidrostatik terdapat pada arkus aorta
dan arteri carotis, serta arteri renalis.
5.	 Osmolalitas diatur pada osmoreseptor di hipotalamus
6.	 Regulator homone yang penting pada cairan elektrolit adalah: ADH, aldoste-
ron, renin-angiotensin dan ANP.
7.	 Proses absorbsi cairan dan elektrolit terbanyak pada usus terutama pada ko-
lon.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Daftar Pustaka
Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook Of Medical Physiology 11th ed, elsevier,
USA
Champe Pamela C, Harvey Richard A, 1994, Lippincot’s Illustrated Biochemistry,
edisi ke 2.
Joyce Y. Johnson, 2008, Fluids and Electrolytes Demystified, McGraw-Hill Compa-
nies, USA
Macdonald Richard G, 2007, USMLE Road Map, McGraw-Hill Companies, Inc, USA
Mark D, Marks Allan MD, SmithCollen, 2000, Biokimia Kedokteran Dasar, Sebuah
Pendekatan Klinis
Murray R K, et al., 2009, Biokimia Harper, edisi 27, EGC Kedokteran: Jakarta
Marshal william J, 2004, Clinical Biochemistry, Mosby, London
Sue C. DeLaune, and Patricia K. Ladner, 2003, Fundamentals of nursing: Stan-
dards & practice 2nd ed, Thomson Learning, Inc, USA
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Petunjuk!
IPilihlah salah satu jawaban yang menurut Saudara paling tepat
1.	 Termasuk dalam cairan transeluler:
A.	 Cairan dalam jaringan paru
B.	 Cairan dalam jaringan jantung
C.	 Cairan dalam rongga pleura
D.	 Cairan dalam jaringan otak
E.	 Cairan dalam lymfosit
2.	 Pada penderita dekompensasi kordis retensi cairan / edema karena:
A.	 Peningkatan tekanan hidrostatik venous return
B.	 Peningkatan tekanan hidrostatik arterial
C.	 Peningkatan tekanan osmotik plasma
D.	 Penurunan tekanan osmotik plasma
E.	 Penurunan tekanan hidrostatik
3.	 Pada penderita hipo albumin edema dikarenakan:
A.	 Peningkatan tekanan hidrostatik venous return
B.	 Peningkatan tekanan hidrostatik arterial
C.	 Peningkatan tekanan osmotik plasma
D.	 Penurunan tekanan osmotik plasma
Tes Formatif
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
E.	 Penurunan tekanan hidrostatik
4.	 Baroreseptor pada keseimbangan cairan darah terdapat pada:
A.	 Arcus aorta
B.	 Arteri coronaria
C.	 Jaringan otak
D.	 Hipotalamus
E.	 Ginjal
5.	 Osmoreseptor dalam menjaga keseimbangan cairan terdapat pada:
A.	 Arcus aorta
B.	 Arteri coronaria
C.	 Jaringan otak
D.	 Hipotalamus
E.	 Ginjal
6.	 Pengatur tekanan osmotik pada cairan darah diperankan oleh:
A.	 Albumin
B.	 Globulin
C.	 Sodium
D.	 Kalium
E.	 Natrium
7.	 Proses absorsi cairan terbanyak pada:
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
A.	 Esophagus
B.	 Lambung
C.	 Doudonum
D.	 Jejunum
E.	 Kolon
8.	 Ketika kita berolah raga dan berkeringat kita merasakan haus yang sangat, hal
ini mengaktifasi rasa haus dan ADH, selanjutnya ADH akan bekerja dengan
cara:
A.	 Meningkatkan absorbsi sodium di tubuluh
B.	 Meningkatkan absorbsi sodium di nefron
C.	 Meningkatkan permeabilitas membran tubulus tubulus
D.	 Mencegah pengeluaran sodium dan kalium
E.	 Meningkatkan ekskresi sodium
9.	 Atrial natriunik peptida yang terdapat pada atrium akan tersetimulasi jika da-
lam kondisi:
A.	 Tekanan darah meningkat
B.	 Tekanan darah turun
C.	 Viskositas meningkat
D.	 Peningkatan tekanan darah perifer
E.	 Asupan kalium meningkat
10.	Komposisi elektrolit dibawah ini yang keberadaannya lebih banyak di dalam
sel adalah:
A.	 Kalium
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
B.	 Kalsium
C.	 Sodium
D.	 Posphor
E.	 Klorida

More Related Content

What's hot

Kegiatan belajar 2
Kegiatan belajar 2Kegiatan belajar 2
Kegiatan belajar 2pjj_kemenkes
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat
Proses Pencernaan dan Metabolisme KarbohidratProses Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat
Proses Pencernaan dan Metabolisme Karbohidratpjj_kemenkes
 
makalah biologi tentang materi kehidupan
makalah biologi tentang materi kehidupanmakalah biologi tentang materi kehidupan
makalah biologi tentang materi kehidupansuyono fis
 
Makalah biologi kel.7 1e
Makalah biologi kel.7 1eMakalah biologi kel.7 1e
Makalah biologi kel.7 1eKarla Terematez
 
Struktur kimia sel
Struktur kimia sel Struktur kimia sel
Struktur kimia sel Bahari Lubis
 
Bahan Penyusun Sel
Bahan Penyusun SelBahan Penyusun Sel
Bahan Penyusun SelMarga Rieta
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanRizal EnsyaMada
 
3. biologi molekuler (rpl)
3. biologi molekuler (rpl)3. biologi molekuler (rpl)
3. biologi molekuler (rpl)khusumaari
 
Biokimia mengenai mineral
Biokimia mengenai mineralBiokimia mengenai mineral
Biokimia mengenai mineralMeri Septiani
 
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudianaVinusKey
 
4a sistem-pencernaan (1)
4a sistem-pencernaan (1)4a sistem-pencernaan (1)
4a sistem-pencernaan (1)sucirns_
 

What's hot (20)

Kegiatan belajar 2
Kegiatan belajar 2Kegiatan belajar 2
Kegiatan belajar 2
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat
Proses Pencernaan dan Metabolisme KarbohidratProses Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat
Proses Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat
 
makalah biologi tentang materi kehidupan
makalah biologi tentang materi kehidupanmakalah biologi tentang materi kehidupan
makalah biologi tentang materi kehidupan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Makalah biologi kel.7 1e
Makalah biologi kel.7 1eMakalah biologi kel.7 1e
Makalah biologi kel.7 1e
 
Struktur kimia sel
Struktur kimia sel Struktur kimia sel
Struktur kimia sel
 
Sel
SelSel
Sel
 
Bahan Penyusun Sel
Bahan Penyusun SelBahan Penyusun Sel
Bahan Penyusun Sel
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
3. biologi molekuler (rpl)
3. biologi molekuler (rpl)3. biologi molekuler (rpl)
3. biologi molekuler (rpl)
 
Biokimia mengenai mineral
Biokimia mengenai mineralBiokimia mengenai mineral
Biokimia mengenai mineral
 
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
 
Biokimia power point
Biokimia power pointBiokimia power point
Biokimia power point
 
Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi
 
4a sistem-pencernaan (1)
4a sistem-pencernaan (1)4a sistem-pencernaan (1)
4a sistem-pencernaan (1)
 
BIOMOLEKUL
BIOMOLEKULBIOMOLEKUL
BIOMOLEKUL
 
DASAR DASAR BIOMOLEKULER
DASAR DASAR BIOMOLEKULERDASAR DASAR BIOMOLEKULER
DASAR DASAR BIOMOLEKULER
 

Viewers also liked

KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITSulistia Rini
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitFaishal Dany
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitsasmiyanto
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanAmee Hidayat
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 

Viewers also liked (9)

KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 

Similar to CAIRAN ELEKTROLIT

Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitSulistia Rini
 
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxSemester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxflorensiaDoa
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaProses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhdwimank
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxFikryFirmansyah3
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptDeziIlham2
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2lydiasetiawan
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasikebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasiNursyamsu Hidayat
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh
Kebutuhan cairan dan elektrolit tubuhKebutuhan cairan dan elektrolit tubuh
Kebutuhan cairan dan elektrolit tubuhmateripptgc
 
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)sitidiah ayufebriani
 
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)sitidiah ayufebriani
 

Similar to CAIRAN ELEKTROLIT (20)

Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolit
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxSemester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
 
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaProses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuh
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Isi 3
Isi 3Isi 3
Isi 3
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
 
Konsep cairan
Konsep cairanKonsep cairan
Konsep cairan
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2
 
Konsep manusia
Konsep manusiaKonsep manusia
Konsep manusia
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Kb 3(1)
Kb 3(1)Kb 3(1)
Kb 3(1)
 
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasikebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh
Kebutuhan cairan dan elektrolit tubuhKebutuhan cairan dan elektrolit tubuh
Kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh
 
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
 
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

CAIRAN ELEKTROLIT

  • 1. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif II Mahasiswa mampu menjelaskan yang dimaksud cairan dan elektrolit, komposisi cairan elektrolit tubuh, fung- si cairan dan elektrolit dan pengaturan keseimbangan cairan elektrolit. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian cairan dan elektrolit 2. Mahasiswa mampu menyebutkan komposisi cairan dan elektrolit 3. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan mobilisasi cairan elektrolit 4. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaturan cairan dan elektrolit 5. Mahasiswa mampu menjelaskan asam basa Cairan dan Elektrolit
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Saudara-saudara peserta PJJ selamat bertemu kembali dan ucapkan se- lamat anda telah menyelesaikan beberapa kegiatan pembelajaran, pada kesem- patan kita kali ini akan kita pelajari cairan elektrolit dalam tubuh kita. Saya yakin saudara-saudara sudah familier dengan istilah cairan dan elektrolit yang tersering kita dengar dan kita harus bertindak jika ada masalah cairan dan elektrolit terse- but semisal diare ataupun dehidrasi terutama pada anak-anak dan bayi. Dimana terjadinya masalah cairan dan elektrolit ini juga sering mengakibatkan terjadinya kematian pada bayi ataupun anak-anak jika tidak kita tangani secara cepat dan tepat. Untuk memperjelas tentang cairan dan elektrolit pada kegiatan belajar kali ini akan kita pelajari tentang pengertian cairan elektrolit, komposisi cairan elek- trolit tubuh, fungsi cairan elektrolit serta pengaturan keseimbangan cairan elek- trolit dalam tubuh kita. 1. Pengertian cairan dan elektrolit Saudara-saudara pasti sudah mengerti bahwa cairan tubuh adalah suatu benda cair yang berada dalam tubuh kita, atau membentuk dan berfuungsi sangat penting dalam tubuh kita. Seperti yang saudara lihat jika kita terkena panas di terik matahari atau ketika berolah raga tubuh kita banyak mengelu- arkan keringat, ini sebagai suatu bukti bahwa salah satu penyusun tubuh kita adalah benda cair. Hal lain yang dapat kita buktikan ketika pagi hari kita se- lalu ingin ke belakang untuk buang air kecil. Keberadaan cairan dalam tubuh kita sangat penting dan mememrlukan pengaturan yang terus menerus dalam mencapai keseimbangan atau sering kita sebut dengan homeostasis. Butuhn- ya keseimbangan cairan tersebut dapat buktikan ketika kita banyak berkerin- gat maka kita kehausan dan segera memerlukan masukan cairan tubuh. Elektrolit suatu senyawa yang mengandung muatan listrik, dalam tubuh kita elektrolit sangat berperan untuk aktifitas seluler kita. Pada simbulnya ser- ing kita temukan pada produk pangan atau cairan seperti Na+ , K+ , Cl- , atau coba saudara baca label komposisi larutan infuse dalam klinik saudara bi- asanya kita temukan KCl, NaCl yang kesemuanya itu adalah merupakan con- toh nyata elektrolit dengan komposisi yang sudah sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Pada fungsi cairan dan elektrolit tubuh nanti kita akan bahas pada Uraian Materi
  • 3. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif bagian berikutnya. 2. Komposisi cairan dan elektrolit Saudara-saudara pada bagian ini kita akan pelajari seberapa banyak se- benarnya kebutuhan cairan tubuh kita sehingga fungsi tubuh akan berjalan sesuai dengan fungsi yang sempurna. Secara umum cairan dalam tubuh di- distribusikan sebagai berikut; 50% dalam otot, 20% dalam kulit, 10% dalam darah dari keseluruhan cairan dalam tubuh. Jumlah keseluruhan cairan tubuh kita dipengaruhi oleh: a) Usia, setiap pertumbuhan usia akan mempengaruhi komposisi cairan tu- buh hal ini terkait dengan karakteristik sel-sel dalam tubuh (sel muda, sel dewasa dan sel tua), berikut jumlah keseluruhan cairan tubuh sesuai den- gan kelompok umurnya: 1) Bayi 80% dari berat badan 2) Dewasa (laki-laki muda: 60%, wanita muda: 40%-50%) 3) Usia diatas 65 tahun: 40% - 50% b) Berat badan, berat badan merupakan gambaran dari volume dan masa tubuh, peningkatan berat badan yang cepat dalam beberapa hari meng- gambarkan adanya timbunan cairan. c) Jenis kelamin, perbandingan kadar cairan pada wanita dan pria berbeda dikarenakan adanya perbedaan struktur dan karakteristik jaringan tubuh. d) Derajat obesitas, obesitas menyebabkan kadar lemak subkutan mening- kat sehingga mengakibatkan massa tubuh meningkat namun kadar caitan relative rendah akibat jaringan lebih lebih banyak diisi lipid. Kadar cairan pada orang obesitas 25% - 30%, sehingga jika terjadi dehidrasi akan leb- ih berbahaya jika dibandingkan dengan orang dengan berat badan yang normal. Berdasarkan lokasi keberadaannya cairan kita dapat mengelompokkan dan mengetahui proporsi cairan tubuh sebagai berikut: a) Kompartemen cairan yang berada di dalam sel tubuh, atau sering kita sebut sebagai sitoplasma mempunyai perbandingan 2/3 dari total cairan tubuh, dan banyak mengandung plasma protein dan elektrolit
  • 4. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif sebagai pengatur osmolalitasnya. b) Kompartemen cairan berada di luar sel mempunyai perbandingan 1/3 dari total cairan tubuh, dimana cairan ekstraseluler ini dapat kita kelom- pokkan menjadi tiga tempat denngan perbandingan sebagai berikut: 1) Cairan Interstesial (sekitar sel tubuh dan limfe): ¾ total cairan eks- tra selluler 2) Plasma darah: ¼ total cairan ekstra selluler 3) Cairan transelular (cairan tubuh yang dipisahkan dari CES oleh sel epitel): 1% - 3% berat badan (keringat, cerebrospinal, sinovial, peri- toneum, pericardiac, pleura, rongga mata, pernafasan, pencernaan dan urinari) Selanjutnya setelah saudara mengetahui prosentase kadar cairan da- lam tubuh selanjutnya akan kita pelajari kandungan cairan yang bersirkulasi diseluruh tubuh baik intrasel maupun ekstrasel. Pada dasarnya cairan tubuh mengandung beberapa senyawa dan unsur yang diperlukan oleh tubuh kita sebagai berikut: a) Plasma protein, dalam plasma protein yang banyak terkandung ada- lah albumin dan berfungsi sebagai pengatur keseimbangan osmolali- tas (kepekatan) cairan plasma darah serta sito plasma. Keseimbangan osmolalitas sangat diperlukan untuk mekanisme transport elektrolit maupun nutrient lain yang diperlukan oleh sel tubuh kita. b) Elektrolit: merupakan sebuah unsur atau senyawa yang jika melebur atau larut didalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik. Elektrolit yang memilki muatan positif disebut kation; natrium (Na+ ), kalium (K+ ), kalsium (Ca2+ ), dan magnesium (Mg2+ ), sedangkan yang bermuatan negative adalah anion klorida (Cl- ), bikarbonat (HCO3- ), dan fosfat (PO3- ). Namun jumlah total anion dan kation didalam kompartement cairan harus seimbang. Un- tuk lebih jelasnya saudara dapat membaca tabel komposisi elektrolit dalam tubuh kita sebagai berikut:
  • 5. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tabel 1: komposisi elektrolit dalam tubuh kita Elektrolit Ekstraseluler Interstitial Intraseluler Plasma  Kation : Natrium (Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg ++)  144,0 mEq 5,0 mEq  2,5 mEq 1,5 mEq 137,0 mEq 4,7 mEq 2,4 mEq 1,4 mEq 10 mEq 141 mEq 0 31 mEq Anion : Klorida (Cl-) Bikarbonat (HCO3-) Fosfat (HPO42-) Sulfat (SO42-) Protein 107,0 mEq 27,0 mEq 2,0 mEq 0,5 mEq 1,2 mEq 112,7 mEq 28,3 mEq 2,0 mEq 0,5 mEq 0,2 mEq 4 mEq 10 mEq 11 mEq 1 mEq 4 mEq Sumber: Joyce, 2008 c) Mineral yang dicerna sebgai senyawa, biasanya dikenal dengan nama logam, non logam, radikal atau fosfat, bukan dengan nama senyawa, yang mana mineral tersebut menjadi bagian didalamnya. Mineral mer- upakan unsure semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam memertahankan proses fisiologis. Mineral juga bekerja sebagai katalis dan respon saraf, kontrasi otot, dan metabolisme zat gizi yang ter- dapat dalam makanan. Mineral juga mengatur keseimbangan elektro- lit dan produksi hormone serta menguatkan struktur tulang. Contoh mineral zat besi dan zink. d) Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Con- toh sel yang berada didalam cairan tubuh adalah sel darah merah dan sel darah putih. 3. Fungsi Cairan Tubuh Saudara-saudara jika saudara melihat ikan di dalam akuarium, maka ketika ikan itu ingin menangkap makanan dari ujung atas bawah maupun samp- ing akuarium dia tinggal berenang saja tanpa harus naik kendaraan, ilustrasi
  • 6. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif tersebut dapat kita gunakan sebagai persamaan dalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh, dimana cairan mempunyai 2 fungsi utama yaitu 1) Pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral, 2) Pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dann juga senyawa nitrat dalam sel-sel tubuh. Selain berperan dalam proses metabo- lisme, air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi, katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta membantu dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut. Agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 o C. Sebagai pembawa nutrisi cairan ini sangat di pengaruhi oleh kekentalan plasma protein, sebagai contoh ketika saudara menemukan anak dengan kekurangan protein berat biasanya akan terjadi edema pada jaringan tubuh (wajah bulat, perut buncit, dll). Keadaan demikian itu disebabkan kekenta- lan (viskositas) plasma protein turun sehingga cairan dalam pembuluh dar- ah akan tertarik keluar dan tertimbun pada jaringan tubuh. Sehingga aliran darah menjadi kurang efektif karena secara relative volume darah menurun, penurunan ini mengakibatkan transport nutrisi ke jaringan tubuh yang lain menurun, sebagai contoh akibatnya yaitu munculnya gejala rambut merah, kasar dan mudah rontok, pertumbuhan anak menurun, perkembangan otak menurun dsb.
  • 7. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Gambar : mekanisme keseimbangan cairan Ketika kita berada di tempat yang panas dan kita dehidrasi, maka kita merasakan pusing dan bahkan bisa menjadi tidak sadar. Salah satu penye- babnya, ketika kita dehidrasi maka volume cairan darah menurun akibat ban- yaknya penguapan (evaporasi) dari permukaan tubuh kita, dengan demikian tekanan darah akan menurun dan pemenuhan perfusi jaringan otak menurun, penurunan perfusi tersebut jika tidak segera di penuhi maka sel-sel otak akan terganggu metabolismenya dan terjadi pusing bahkan tidak sadarkan diri. Bagaimana halnya dengan orang yang mengalami perdarahan, dengan perdarahan maka volume carian dan darah akan banyak keluar (hilang) seh- ingga nutrisi dan oksigen tidak dapat terdistribusi dengan baik pada semua jaringan tubuh. Maka respon pertama organ yang akan rusak akibat perfu- si yang kurang adalah ginjal (terjadi gagal ginjal) dan jika otak juga terkena maka akan terjadi kematian. 4. Elektrolit dalam tubuh kita Saudara-saudara sebelum kita membahas masing-masing elektrolit maka kita harus memahami terlebih dahulu hal-hal berikut ini: a. Keseimbangan elektrolit pada plasma diatur volume cairan ekstra sel (CES) dan osmolalitas (kepekatan)
  • 8. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif b. Elektrolit berupa Ion Na+ paling banyak (90%) dari kation yg ada di CES tubuh kita. c. Gangguan pada CES akan mengakibatkan adanya perubahan volume plas- ma dan tekanan darah, CES banyak terdapat Na+ akan mengakibatkan hipertensi karena volume cairan darah meningkat. d. Konsentrasi elektrolit dalam plasma darah kita dinyatakan dengan milli- equivalen per liter (mEq/L) “jumlah ion dalam larutan dikali jumlah muatan listrik yang dibawa ion dalam setiap liternya” Setelah kita mengetahui sekilas tentang elektrolit, selanjutnya sauda- ra-saudara akan kami ajak mempelajari elektrolit dalam tubuh kita. Pada dasarnya elektrolit yang dianggap penting dalam tubuh kita ada beberpa je- nis, dan yang harus kita ketahui adalah sebagai berikut: a. Natrium atau sering juga disebut dengan sodium 1) Sumber utama dari makanan variasi 4 gr sampai 20 g NaCl, sering da- lam kehidupan kita identik dengan garam dapur (NaCl) 2) Dikeluarkan melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan (keringat, urin dan feces), sehingga jika seseoranmg mengalami diaphoresis, deurisis ataupun diare akan beresiko terjadi hiponatremia. 3) Keseimbangan Natrium / Sodium a) Keseimbangan Na positif: jika asupan melebihi keluaran (vol- ume CES dan plasma meningkat), mengaklibatkan tekanan darah meningkat (hipertensi) b) Keseimbangan Na negatif: keluaran melebihi asupan (CES dan plas- ma menurun), terjadi dehidrasi sehingga perfusi ginjal dan jaringan perifer lainnya akan menurun. 4) Pengaturan Na: terutama melalui ekskresi melalui ginjal 5) Laju GFR (glomerular filtration rate), mengatur jumlah natrium yang difiltrasi a) Penurunan tekanan darah → vasokonstriksi → aliran darah ke glo- merular menurun
  • 9. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif b) Peningkatan tekanan darah → aliran darah ke glomerulur mening- kat → GFR meningkat 6) Aldosteron menstimulasi reabsorpsi ion natrium, sehingga volume cairan darah / plasma dalam batas normal untuk mengkompensasi perfusi jaringan. b. Kalium 1) Keseimbangan: kation terbesar intraselular utama (95%), 2) diekskresi melalui feses 10% dan 90% melalui urine 3) Fungsi: aktivasi listrik, osmolalitas sel dan metabolisme seluler 4) Pengaturan: dikendalikan oleh aldosteron 5) Ketidakseimbangan kalium: a) Hipokalemia: aritmia b) Hiperkalemia: ribrilasi c. Phosphor dan kalsium 1) Distribusi: a) Kalsium Terdapat di CES, 99% di dalam rangka sisanya di CES dan beberapa jaringan b) Fosfat Konsentrasi CIS > CES, kurang memiliki efek fisiologis 2) Keseimbangan faktor utama yang mempengaruhi jumlah asupan dan pengeluaran melalui feces 3) Fungsi: struktur dalam tulang dan gigi, motilitas sel, pembekuan darah, kontraksi otot, konduksi syaraf, respon hormonal, dan proses sekretorik 4) Pengaturan keseimbangan kalsium dan phosphor: • Hormon paratiroid – Stimulasi osteoklast → melepas Ca dan P dalam CES
  • 10. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif – Stimulasi absorbsi Ca di GIT dan reabsorbsi di ginjal – Konsentrasi Ca dalam darah yang rendah akan menstimulasi pengeluaran hormon paratiroid • Kalsitonin – Merespon peningkatan konsentrasi Ca dalam darah – Menghambat osteoklas dan menstimulasi osteoblast untuk membentuk tulang • Vitamin D – Essensial pembentukan tulang baru – Diaktivasi oleh hormon tiroid – Meningkatkan absorbsi di GIT dan reabsorbsi di ginjal • Modulator lain kadar kalsium dalam darah: – Stress mekanis pada tulang – Aktivitas muskular yang berat dan lama – Perubahan pH darah – Hormon kelamin 5. Pengaturan cairan dan elektrolit Untuk mempertahankan fungsinya maka cairan elektrolit dalam tubuh selalu dijaga baik volume maupun kekentalannya. Reseptor yang berfungsi sebagai kendali sesuai kebutuhan cairan tersebut kita mengenal adanya os- moreseptor dan baro reseptor. Osmoreseptor berada pada hypothalamus yang berfungsi untuk mengendalikan kekentalan cairan tubuh. Ketika saudara mengalami kepanasan dan berkeringat banyak ataupun saat kita olah raga maka kita merasakan haus yang luar biasa hal ini di karenakan cairan plasma bersifat hiperosmolar sehingga sel-sel osmoreseptor mengalami shrynk akibat adanya perpindahan dari intrasel ke ekstrasel. Keadaan demikian menjadikan sel osmoreseptor berespon mengeluarkan antideuritk hormone (ADH) dan
  • 11. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif memberikan rasa haus. ADH meningkatkan permeabilitas membrane tubulus sehingga H2 O tereabsorbsi lebih banyak untuk meningkatkan volume cairan darah. Jika rasa haus saudara minum air gula atau air laut maka rasa haus akan menjadi, hal ini dikarenakan kekentalan cairan elektrolit dalam plasma darah meningkat sehinmgga akan tetap menstimulasi osmoreseptor tersebut. Baroreseptor terdapat pada arcus aorta dan arteri carotis, jika reseptor tersebut terstimulasi (penurunan volume yang di pompa jantung) maka akan memberikan respon dengan meningkatkan frekuensi denyut jantung supaya cardiacoutput (COP) meningkat. Peningkatan frekuensi tersebut diharapkan untuk meningkatkan kompensasi kebutuhan suplay darah ke seluruh tubuh. Gambar 1: mekanisme regulator cairan dalam tubuh Mekanisme stabilisasi keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh pasti melalui pengendalian mobilisasi ditribusi yang merata sehingga ada keseim- bangan dalam tubuh kita oleh karena itu berikut ini saudara-saudara kami ajak untuk mempelajari bagaimana sebenarnya mekanisme perpindahan cairan dalam tubuh kita sehingga akan selalu seimbang. Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu : a) Fase I : Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nu- trisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal. b) Fase II : Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
  • 12. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif c) Fase III : Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan intersti- tial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membrane semipermiabel mampu memfilter tidak semua sub- stansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara : a) Diffusi : Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua zat berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi seder- hana adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui laru- tan atau gas. Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu : 1) Permebelitas membran kapiler dan sel: kerenggangan membrane pem- batas sehingga dapat dilewati cairan dan elektrolit 2) Konsenterasi: kepekatan cairan elektrolit diantra membrane pembatas tersebut (intra dan ekstraseluler) 3) Potensial listrik: perbedaan tegangan listrik akibat adanya anion atau kation diantara membrane pembatas . 4) Perbedaan tekanan: perbedaan tekanan cairan (hydrostatik) diantara membrane pembatas b) Filtrasi: kemampuan membrane dalam menyaring cairan dan elektrolit c) Osmosis: proses perpindahan air yang disebabkan oleh perbedaan kon- sentrasi. osmosis terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi. d) Aktif Transport: perpindahan cairan elektrolityang memerlukan energy un- tuk prosesnya. Transportasi aktif berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Salah satu con- tonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium. Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergan- tian yang terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil,suatu keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Dari proses pembelajaran modul dua ini yang terdiri dari cairan elektrolit dan mineral dapat kita simpulkan bahwa: 1. Cairan dalam tubuh kita sangat penting hal ini dapat di pahami karena kom- posisi terbesar dari struktur penyusun tubuh kita adalah cairan. 2. Komposisi cairan tubuh harus seimbang antara di dalam dan di luar sel. 3. Mekanisme pengaturan cairan tubuh didasarkan pada tekanan hidrostatik dan osmolaltitas plasma protein 4. Baroseptor pada pengendali tekanan hidrostatik terdapat pada arkus aorta dan arteri carotis, serta arteri renalis. 5. Osmolalitas diatur pada osmoreseptor di hipotalamus 6. Regulator homone yang penting pada cairan elektrolit adalah: ADH, aldoste- ron, renin-angiotensin dan ANP. 7. Proses absorbsi cairan dan elektrolit terbanyak pada usus terutama pada ko- lon. Rangkuman
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 14 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Daftar Pustaka Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook Of Medical Physiology 11th ed, elsevier, USA Champe Pamela C, Harvey Richard A, 1994, Lippincot’s Illustrated Biochemistry, edisi ke 2. Joyce Y. Johnson, 2008, Fluids and Electrolytes Demystified, McGraw-Hill Compa- nies, USA Macdonald Richard G, 2007, USMLE Road Map, McGraw-Hill Companies, Inc, USA Mark D, Marks Allan MD, SmithCollen, 2000, Biokimia Kedokteran Dasar, Sebuah Pendekatan Klinis Murray R K, et al., 2009, Biokimia Harper, edisi 27, EGC Kedokteran: Jakarta Marshal william J, 2004, Clinical Biochemistry, Mosby, London Sue C. DeLaune, and Patricia K. Ladner, 2003, Fundamentals of nursing: Stan- dards & practice 2nd ed, Thomson Learning, Inc, USA
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 15 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Petunjuk! IPilihlah salah satu jawaban yang menurut Saudara paling tepat 1. Termasuk dalam cairan transeluler: A. Cairan dalam jaringan paru B. Cairan dalam jaringan jantung C. Cairan dalam rongga pleura D. Cairan dalam jaringan otak E. Cairan dalam lymfosit 2. Pada penderita dekompensasi kordis retensi cairan / edema karena: A. Peningkatan tekanan hidrostatik venous return B. Peningkatan tekanan hidrostatik arterial C. Peningkatan tekanan osmotik plasma D. Penurunan tekanan osmotik plasma E. Penurunan tekanan hidrostatik 3. Pada penderita hipo albumin edema dikarenakan: A. Peningkatan tekanan hidrostatik venous return B. Peningkatan tekanan hidrostatik arterial C. Peningkatan tekanan osmotik plasma D. Penurunan tekanan osmotik plasma Tes Formatif
  • 16. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif E. Penurunan tekanan hidrostatik 4. Baroreseptor pada keseimbangan cairan darah terdapat pada: A. Arcus aorta B. Arteri coronaria C. Jaringan otak D. Hipotalamus E. Ginjal 5. Osmoreseptor dalam menjaga keseimbangan cairan terdapat pada: A. Arcus aorta B. Arteri coronaria C. Jaringan otak D. Hipotalamus E. Ginjal 6. Pengatur tekanan osmotik pada cairan darah diperankan oleh: A. Albumin B. Globulin C. Sodium D. Kalium E. Natrium 7. Proses absorsi cairan terbanyak pada:
  • 17. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif A. Esophagus B. Lambung C. Doudonum D. Jejunum E. Kolon 8. Ketika kita berolah raga dan berkeringat kita merasakan haus yang sangat, hal ini mengaktifasi rasa haus dan ADH, selanjutnya ADH akan bekerja dengan cara: A. Meningkatkan absorbsi sodium di tubuluh B. Meningkatkan absorbsi sodium di nefron C. Meningkatkan permeabilitas membran tubulus tubulus D. Mencegah pengeluaran sodium dan kalium E. Meningkatkan ekskresi sodium 9. Atrial natriunik peptida yang terdapat pada atrium akan tersetimulasi jika da- lam kondisi: A. Tekanan darah meningkat B. Tekanan darah turun C. Viskositas meningkat D. Peningkatan tekanan darah perifer E. Asupan kalium meningkat 10. Komposisi elektrolit dibawah ini yang keberadaannya lebih banyak di dalam sel adalah: A. Kalium
  • 18. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif B. Kalsium C. Sodium D. Posphor E. Klorida