SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Homeostasis
Oleh
Ganjar Taufik
Homeostasis
 Keadaan homeostasis atau steady state
 homoios (sama), stasis, (menetap)  “tetap sama”
 “keadaan yang bisa berubah, secara relatif konstan”
 Walter B. Cannon
 bukan sesuatu yang tidak pernah berubah,
 tidak selalu sama sepanjang waktu.
 Sel: untuk survive dalam kondisi sehat
 seluruh aspek lingkungan harus relatif konstan:
komposisi kimia, tekanan osmosis, [H+], suhu, dsb.
 perubahan kecil  fungsi sel tidak optimal
 perubahan besar  sel dan tubuh mati
Lingkungan kehidupan sel
 Tidak sama dengan lingkungan kehidupan tubuh.
 tubuh di dalam atmosfir; udara luar = lingkungan luar
 sel di dalam cairan interstitium = lingkungan dalam
 Cairan ekstrasel (di luar sel) berada di
 intersel/interstisium, mengisi ruangan di antara sel
 plasma, mengalir di pembuluh darah.
 Claude Bernard, Perancis: “milieu interne”
 cairan ekstrasel lingkungan kehidupan sel
 komposisi fisika/kimia harus dipertahankan konstan
 Walter B. Cannon, Amerika
 menamakan kekonstanan relatif ‘lingkungan dalam’
 sebagai homeostasis.
Mempertahankan homeostasis
 Merupakan tema utama Fisiologi.
 melibatkan proses-proses mekanisme homeostasis
 pelaksanaan fungsi semua organ dan sistem tubuh
 Illustrasi mengenai proses homeostasis
 kolam renang, tinggi permukaan 150-155 cm
sebagai bentuk homeostasis air
 kalau terjadi sumbatan pada pipa masuk
volume air berkurang, ketinggian akan < 150 cm.
 mekanisme homeostatis bekerja
sensor otomatis mengaktifkan alat lain
mengurangi aliran pada pipa keluar,
ketinggian air kembali ke tingkat homeostasis
Dasar mekanisme homeostasis
 Perubahan lingkungan internal merangsang sensor
 mengaktifkan respons pengembalian homeostasis.
 membalikkan perubahan ke homeostasis.
 Respons pembentuk mekanisme homeostasis
 disebut sebagai respons adaptif (penyesuaian).
 penyesuaian tubuh dengan perubahan lingkungan
 perubahan tubuh akibat perubahan lingkungan
dan perubahan lingkungan akibat perubahan tubuh.
 Adaptasi: penggabungan organisme - lingkungan
 kalau berhasil: survival yang sehat
 kalau gagal: penyakit atau kematian.
Generalisasi fungsi tubuh
 Kategori umum fungsi tubuh
 fungsi survival (daya bertahan hidup),
 fungsi homeostasis lingkungan dalam,
 aktifitas terus menerus,
 memiliki fungsi-fungsi organ,
 berubah sesuai dengan perjalanan waktu.
 Survival (daya bertahan hidup)
 urusan tubuh yang paling utama,
 mencakup survival tubuh dan survival makhluk
 tergantung pada kemampuan tubuh menjaga atau
mengembalikan homeostatis lingkungan internal.
 Homeostasis tergantung kemampuan
melaksanakan berbagai aktifitas terus-
menerus
 Fungsi utama
 berespons terhadap perubahan lingkungan,
 pertukaran zat antara lingkungan dan sel
 metabolisme makanan, dan
 integrasi aktifitas yang sangat beragam.
 Fungsi-fungsi tubuh pada dasarnya adalah
fungsi sel-selnya.
Kemampuan melaksanakan
fungsi
 Berubah perlahan
 kurang mampu: di 2 ujung kehidupan, bayi/tua.
 kanak-kanak: fungsi lebih efisien/efektif.
 remaja: tingkat efisiensi/keefektifan maksimum.
 menjelang tua: kurang efisien/efektif.
 Perubahan fungsi
 di awal kehidupan  proses perkembangan,
dan pada usia senja  disebut proses penuaan.
 perkembangan  kapasitas makin baik,
proses penuaan  mengurangi kapasitas
Lingkungan dalam
 Cairan antar sel: tempat sel hidup
 lingkungan dalam: millieu interieur
 adalah lingkungan ‘luar’ untuk sel
 disebut cairan interstitium (CI)
 Jarak terjauh sel dan kapiler 50 
 plasma, makanan, dan O2 masuk ke CI
 CI, sisa metabolisme dan CO2 ke kapiler
 CI dan protein masuk ke pembuluh limfe
Cairan : 60% tubuh dewasa
 Ekstrasel 33%, intrasel 67%
 Cairan ekstrasel: di luar sel
 Cairan darah: selalu bergerak cepat
 curah jantung: 70 ml/denyut x 72 denyut/menit
 volume darah: sekitar 5000 ml
 Cairan interstitium:
 di antara sel-sel, ‘millieu interieur’
 sumber kehidupan sel
 Lain: cairan sendi, otak, pleura, dsb.
Cairan ekstrasel dan intrasel
 Cairan ekstrasel, terutama berisi
 ion-ion: Na, Cl, HCO3
 O2, glukosa, asam lemak, asam amino
 CO2 dan produk sisa
 Cairan intrasel, terutama berisi
 ion-ion: K, Mg, PO4
 Transport intraselekstrasel:
 diffusi, transport aktif
 ion: mekanisme khusus
Cairan interstitium
 Cairan interstitium: tempat hidup sel
 O2 dan makanan: CI sel
 CO2 dan sisa metabolisme: sel CI
 pertukaran CI sel: tergantung kadar
 Kadar zat di dalam CI harus tetap!
 homoios + histemi: standing still
 makanan tak boleh kurang
 sisa makanan tak boleh berlebih
Pemeliharaan homeostasis
 Kemampuan sistem untuk
 mengatur lingkungan dalam
 mempertahankan kondisi konstan, stabil
 Fungsi bersama semua organ
 paru-paru
 jantung, pembuluh, darah
 ginjal: [ion] konstan, pembuangan
 pencernaan: makanan
 hormon, syaraf
Sistem-sistem yang terlibat
 Transportasi
 Perolehan sumber nutrien
 Pembuangan sisa metabolisme
 Kontrol oleh syaraf dan hormon
 Reproduksi
Transportasi
 Pergerakan darah di pembuluh
 darah lewat di organ-organ
 rest: 1x, sangat aktif: 6x per menit
 Pergerakan cairan dari kapiler ke sel
 kapiler permiabel untuk zat terlarut
 plasma  interstitium: pertukaran
 interstitium  sel
 jarak kapiler–sel: <50 μm
Sumber nutrien
 Respirasi:
 tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 μm
 O2 berdiffusi dengan mudah
 Pencernaan: penyerapan makanan
 Hati: metabolisme
 Muskuloskeleton: mencari makanan
Pembuangan sisa metabolik
 Paru-paru
 CO2, hasil akhir terbesar metabolisme
 Ginjal
 sisa metabolisme sel: asam urat, urea
 kelebihan air dan ion
 Kulit
 air, mineral
Pengaturan fungsi
 Syaraf:
 Sensoris: panca indera
 Pusat: otak dan medulla spinalis
 Motorik: pelaksana keinginan
 Otonom: kontrol bawah sadar
 Hormon: mengatur metabolisme
 tiroid, insulin, paratiroid
 kortisol, aldosteron
Reproduksi
 Penerusan kehidupan
 Pengganti generasi yang menjadi tua
 Dorongan kuat pada usia reproduksi
Sistem-sistem kontrol tubuh
 Genetik
 Kontrol fungsi setiap organ
 Kontrol hubungan antar organ
 Contoh:
 respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel
 hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel
 ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
Pengaturan [O2] & [CO2]
 Fungsi penyangga O2 hemoglobin
 Paru-paru: Hb mengikat O2
 Interstitium: O2 lepas kalau [O2] rendah
 Penentu: sifat kimia hemoglobin
 CO2 adalah sisa utama oxidasi sel
 CO2 merangsang pusat pernafasan
 nafas cepat dan dalam  CO2 dibuang
 menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
Pengaturan tek. darah arteri
 Baroreseptor:
 a. karotid dan arkus aorta
 TD naik  baroreseptor dirangsang 
pusat vasomotor ditekan  simpatis ↓
 pembuluh arteriol melebar
 kekuatan pompa jantung berkurang
 tekanan darah turun
Pentingnya sistem kontrol
 Suhu: naik 7°C  kematian sel
 pH: <6,9; >8.0  kematian
 [K+]: ↓ lumpuh;  depresi jantung
 [Ca++]: ↓  tetani
 [Glukosa] ↓: mental kacau, pingsan
Kontrol ‘negative feedback’
 Negatif dibandingkan stimulus awal
 ekstrasel: CO2↑  ventilasi ↑  CO2↓
 tekanan darah ↑  reaksi-reaksi  TD ↓
 Mengembalikan kelebihan atau
kekurangan ke angka normal
Positive feedback:
 Ruptur pembuluh darah:
 bekuan darah  trombosit:
  lobang tertutup
 Melahirkan
 kontraksi uterus  serviks teregang
  anak lahir
 jarang digunakan tubuh
 berlebihan: efek berbahaya!!

More Related Content

What's hot

KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITSulistia Rini
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitValny Majid
 
Definisi Homeostasis agar selalu dipahami ole masyarakat
Definisi Homeostasis agar selalu dipahami ole masyarakatDefinisi Homeostasis agar selalu dipahami ole masyarakat
Definisi Homeostasis agar selalu dipahami ole masyarakatyohanes meor
 
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamFisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamhendrairawan92
 
Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)adeputra93
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1pjj_kemenkes
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanRizal EnsyaMada
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitSulistia Rini
 
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolitMoh. Wildan
 
Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolitpjj_kemenkes
 

What's hot (18)

KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Sel
SelSel
Sel
 
Materi cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolitMateri cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolit
 
Definisi Homeostasis agar selalu dipahami ole masyarakat
Definisi Homeostasis agar selalu dipahami ole masyarakatDefinisi Homeostasis agar selalu dipahami ole masyarakat
Definisi Homeostasis agar selalu dipahami ole masyarakat
 
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamFisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
 
Powerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuhPowerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuh
 
Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Metabolisme Air
Metabolisme AirMetabolisme Air
Metabolisme Air
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Cairan
CairanCairan
Cairan
 
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolit
 
Homeostasis
HomeostasisHomeostasis
Homeostasis
 

Similar to Pertemuan 2

Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi Gambel Moral
 
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi Gambel Moral
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxFikryFirmansyah3
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptDeziIlham2
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011Mentari
 
teknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologiteknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologiNINING14
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
KDK-Konsep manusia
KDK-Konsep manusiaKDK-Konsep manusia
KDK-Konsep manusianinasitirina
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxLondo4
 
fisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptx
fisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptxfisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptx
fisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptxssuser6429f6
 
homeostasis.pptx
homeostasis.pptxhomeostasis.pptx
homeostasis.pptxJirahYunus1
 
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)stikesby kebidanan
 

Similar to Pertemuan 2 (20)

Homeostasis
HomeostasisHomeostasis
Homeostasis
 
Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi
 
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi
 
Homoistasis
HomoistasisHomoistasis
Homoistasis
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
 
Homeostasis
HomeostasisHomeostasis
Homeostasis
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011
 
teknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologiteknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologi
 
Konsep manusia
Konsep manusiaKonsep manusia
Konsep manusia
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
KDK-Konsep manusia
KDK-Konsep manusiaKDK-Konsep manusia
KDK-Konsep manusia
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
 
fisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptx
fisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptxfisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptx
fisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptx
 
Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
 
Kb 3(1)
Kb 3(1)Kb 3(1)
Kb 3(1)
 
homeostasis.pptx
homeostasis.pptxhomeostasis.pptx
homeostasis.pptx
 
Biologi-Sel
Biologi-SelBiologi-Sel
Biologi-Sel
 
Homeostatis
HomeostatisHomeostatis
Homeostatis
 
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

Pertemuan 2

  • 2. Homeostasis  Keadaan homeostasis atau steady state  homoios (sama), stasis, (menetap)  “tetap sama”  “keadaan yang bisa berubah, secara relatif konstan”  Walter B. Cannon  bukan sesuatu yang tidak pernah berubah,  tidak selalu sama sepanjang waktu.  Sel: untuk survive dalam kondisi sehat  seluruh aspek lingkungan harus relatif konstan: komposisi kimia, tekanan osmosis, [H+], suhu, dsb.  perubahan kecil  fungsi sel tidak optimal  perubahan besar  sel dan tubuh mati
  • 3. Lingkungan kehidupan sel  Tidak sama dengan lingkungan kehidupan tubuh.  tubuh di dalam atmosfir; udara luar = lingkungan luar  sel di dalam cairan interstitium = lingkungan dalam  Cairan ekstrasel (di luar sel) berada di  intersel/interstisium, mengisi ruangan di antara sel  plasma, mengalir di pembuluh darah.  Claude Bernard, Perancis: “milieu interne”  cairan ekstrasel lingkungan kehidupan sel  komposisi fisika/kimia harus dipertahankan konstan  Walter B. Cannon, Amerika  menamakan kekonstanan relatif ‘lingkungan dalam’  sebagai homeostasis.
  • 4. Mempertahankan homeostasis  Merupakan tema utama Fisiologi.  melibatkan proses-proses mekanisme homeostasis  pelaksanaan fungsi semua organ dan sistem tubuh  Illustrasi mengenai proses homeostasis  kolam renang, tinggi permukaan 150-155 cm sebagai bentuk homeostasis air  kalau terjadi sumbatan pada pipa masuk volume air berkurang, ketinggian akan < 150 cm.  mekanisme homeostatis bekerja sensor otomatis mengaktifkan alat lain mengurangi aliran pada pipa keluar, ketinggian air kembali ke tingkat homeostasis
  • 5. Dasar mekanisme homeostasis  Perubahan lingkungan internal merangsang sensor  mengaktifkan respons pengembalian homeostasis.  membalikkan perubahan ke homeostasis.  Respons pembentuk mekanisme homeostasis  disebut sebagai respons adaptif (penyesuaian).  penyesuaian tubuh dengan perubahan lingkungan  perubahan tubuh akibat perubahan lingkungan dan perubahan lingkungan akibat perubahan tubuh.  Adaptasi: penggabungan organisme - lingkungan  kalau berhasil: survival yang sehat  kalau gagal: penyakit atau kematian.
  • 6. Generalisasi fungsi tubuh  Kategori umum fungsi tubuh  fungsi survival (daya bertahan hidup),  fungsi homeostasis lingkungan dalam,  aktifitas terus menerus,  memiliki fungsi-fungsi organ,  berubah sesuai dengan perjalanan waktu.  Survival (daya bertahan hidup)  urusan tubuh yang paling utama,  mencakup survival tubuh dan survival makhluk  tergantung pada kemampuan tubuh menjaga atau mengembalikan homeostatis lingkungan internal.
  • 7.  Homeostasis tergantung kemampuan melaksanakan berbagai aktifitas terus- menerus  Fungsi utama  berespons terhadap perubahan lingkungan,  pertukaran zat antara lingkungan dan sel  metabolisme makanan, dan  integrasi aktifitas yang sangat beragam.  Fungsi-fungsi tubuh pada dasarnya adalah fungsi sel-selnya.
  • 8. Kemampuan melaksanakan fungsi  Berubah perlahan  kurang mampu: di 2 ujung kehidupan, bayi/tua.  kanak-kanak: fungsi lebih efisien/efektif.  remaja: tingkat efisiensi/keefektifan maksimum.  menjelang tua: kurang efisien/efektif.  Perubahan fungsi  di awal kehidupan  proses perkembangan, dan pada usia senja  disebut proses penuaan.  perkembangan  kapasitas makin baik, proses penuaan  mengurangi kapasitas
  • 9. Lingkungan dalam  Cairan antar sel: tempat sel hidup  lingkungan dalam: millieu interieur  adalah lingkungan ‘luar’ untuk sel  disebut cairan interstitium (CI)  Jarak terjauh sel dan kapiler 50   plasma, makanan, dan O2 masuk ke CI  CI, sisa metabolisme dan CO2 ke kapiler  CI dan protein masuk ke pembuluh limfe
  • 10. Cairan : 60% tubuh dewasa  Ekstrasel 33%, intrasel 67%  Cairan ekstrasel: di luar sel  Cairan darah: selalu bergerak cepat  curah jantung: 70 ml/denyut x 72 denyut/menit  volume darah: sekitar 5000 ml  Cairan interstitium:  di antara sel-sel, ‘millieu interieur’  sumber kehidupan sel  Lain: cairan sendi, otak, pleura, dsb.
  • 11. Cairan ekstrasel dan intrasel  Cairan ekstrasel, terutama berisi  ion-ion: Na, Cl, HCO3  O2, glukosa, asam lemak, asam amino  CO2 dan produk sisa  Cairan intrasel, terutama berisi  ion-ion: K, Mg, PO4  Transport intraselekstrasel:  diffusi, transport aktif  ion: mekanisme khusus
  • 12. Cairan interstitium  Cairan interstitium: tempat hidup sel  O2 dan makanan: CI sel  CO2 dan sisa metabolisme: sel CI  pertukaran CI sel: tergantung kadar  Kadar zat di dalam CI harus tetap!  homoios + histemi: standing still  makanan tak boleh kurang  sisa makanan tak boleh berlebih
  • 13. Pemeliharaan homeostasis  Kemampuan sistem untuk  mengatur lingkungan dalam  mempertahankan kondisi konstan, stabil  Fungsi bersama semua organ  paru-paru  jantung, pembuluh, darah  ginjal: [ion] konstan, pembuangan  pencernaan: makanan  hormon, syaraf
  • 14. Sistem-sistem yang terlibat  Transportasi  Perolehan sumber nutrien  Pembuangan sisa metabolisme  Kontrol oleh syaraf dan hormon  Reproduksi
  • 15. Transportasi  Pergerakan darah di pembuluh  darah lewat di organ-organ  rest: 1x, sangat aktif: 6x per menit  Pergerakan cairan dari kapiler ke sel  kapiler permiabel untuk zat terlarut  plasma  interstitium: pertukaran  interstitium  sel  jarak kapiler–sel: <50 μm
  • 16. Sumber nutrien  Respirasi:  tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 μm  O2 berdiffusi dengan mudah  Pencernaan: penyerapan makanan  Hati: metabolisme  Muskuloskeleton: mencari makanan
  • 17. Pembuangan sisa metabolik  Paru-paru  CO2, hasil akhir terbesar metabolisme  Ginjal  sisa metabolisme sel: asam urat, urea  kelebihan air dan ion  Kulit  air, mineral
  • 18. Pengaturan fungsi  Syaraf:  Sensoris: panca indera  Pusat: otak dan medulla spinalis  Motorik: pelaksana keinginan  Otonom: kontrol bawah sadar  Hormon: mengatur metabolisme  tiroid, insulin, paratiroid  kortisol, aldosteron
  • 19. Reproduksi  Penerusan kehidupan  Pengganti generasi yang menjadi tua  Dorongan kuat pada usia reproduksi
  • 20. Sistem-sistem kontrol tubuh  Genetik  Kontrol fungsi setiap organ  Kontrol hubungan antar organ  Contoh:  respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel  hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel  ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
  • 21. Pengaturan [O2] & [CO2]  Fungsi penyangga O2 hemoglobin  Paru-paru: Hb mengikat O2  Interstitium: O2 lepas kalau [O2] rendah  Penentu: sifat kimia hemoglobin  CO2 adalah sisa utama oxidasi sel  CO2 merangsang pusat pernafasan  nafas cepat dan dalam  CO2 dibuang  menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
  • 22. Pengaturan tek. darah arteri  Baroreseptor:  a. karotid dan arkus aorta  TD naik  baroreseptor dirangsang  pusat vasomotor ditekan  simpatis ↓  pembuluh arteriol melebar  kekuatan pompa jantung berkurang  tekanan darah turun
  • 23. Pentingnya sistem kontrol  Suhu: naik 7°C  kematian sel  pH: <6,9; >8.0  kematian  [K+]: ↓ lumpuh;  depresi jantung  [Ca++]: ↓  tetani  [Glukosa] ↓: mental kacau, pingsan
  • 24. Kontrol ‘negative feedback’  Negatif dibandingkan stimulus awal  ekstrasel: CO2↑  ventilasi ↑  CO2↓  tekanan darah ↑  reaksi-reaksi  TD ↓  Mengembalikan kelebihan atau kekurangan ke angka normal
  • 25. Positive feedback:  Ruptur pembuluh darah:  bekuan darah  trombosit:   lobang tertutup  Melahirkan  kontraksi uterus  serviks teregang   anak lahir  jarang digunakan tubuh  berlebihan: efek berbahaya!!