2. Cairan tubuh merupakan faktor penting dalam
berbagai proses fisiologis dalam tubuh kita. Dapat
dikatakan bahwa kemampuan kita untuk dapat
bertahan hidup sangat tergantung dari cairan yang
terdapat dalam tubuh kita.
Oleh karena itu maka tubuh selalu
mempertahankan jumlah cairan tubuh dalam keadaan
seimbang yang disebut homeostasis.
3. Total Body Water
TBW pada seorang pria persentasenya lebih
besar dari pada TBW wanita. Sedangkan pada bayi baru
lahir, TBW dapat mencapai 75 % dari BB, selanjutnya
akan berkurang sesuai dengan pertambahan usia.
Umur (tahun) Pria (%BB) Wanita (%BB)
< 1 80 75
1 – 10 70 65
10 – 16 65 60
17 – 39 60 50
40 – 59 55 47
> 60 50 45
4. Pertukaran Cairan Tubuh
Pemasukan Air
Daily intake of water terutama melalui oral.
Sekitar ⅔ dari jumlah air ini masuk dalam bentuk air
murni atau minuman lainnya dan sisanya masuk dalam
bentuk makanan. Selain itu, sekitar 150 – 250 ml cairan
disintesa dalam tubuh.
Jadi jumlah cairan yang masuk, termasuk hasil
sintesa tubuh sekitar 2300 ml/hari.
5. Pengeluaran Air
Water loss dalam keadaan normal sebagian
besar terjadi melalui urine. Namun pada keadaan
tertentu, seperti pada latihan berat, water loss terjadi
melalui keringat. Selain itu, terjadi juga pengeluaran
cairan tersembunyi yang disebut Insensible Water Loss.
Insensible water loss adalah hilangnya cairan
melalui proses difusi melalui kulit dan proses evaporasi
melalui saluran pernapasan. Kehilangan cairan mealui
proses ini tidak dapat dirasakan mekanismenya.
6. Water Loss Suhu normal Suhu panas Latihan berat
Kulit 350 350 350
Pernapasan 350 250 650
Urine 1400 1200 500
Keringat 100 1400 5000
Tinja 100 100 100
Jumlah 2300 3300 6600
7. Pembagian Cairan Tubuh
Terdiri atas cairan ekstrasel dan intrasel.
Cairan Ekstrasel
Merupakan semua cairan yang terdapat di luar sel
dan terdiri dari elektrolit dan berbagai bahan nutrisi yang
dibutuhkan oleh sel untuk memperahankan fungsinya.
Cairan ekstrasel bergerak secara konstan pada seluruh
tubuh, dan ditransport dengan cepat ke dalam sirkulasi
melalui dinding kapiler.
Cairan ekstrasel terdiri atas beberapa komponen
yaitu :
plasma
cairan interstitial
cairan transeluler
8. Plasma
Merupakan bagian non seluler dari darah dan
menyusun 25 % dari seluruh cairan ekstrasel.
Cairan Interstitial
Merupakan cairan yang terdapat di antara sel,
termasuk cairan limfe.
Cairan Transeluler
Merupakan cairan yang terdapat pada lumen
saluran cerna, keringat, cairan serebrospinal, cairan
pleura, cairan pericardial, cairan intraokuler, cairan
sinovial, cairan peritoneum, empedu dan cairan koklea.
9. Cairan Intrasel
Merupakan cairan yang terdapat di dalam sel
dan meliputi ⅔ dari seluruh cairan tubuh. Cairan intrasel
yang terdapat pada tiap sel mempunyai komposisi yang
berbeda, tetapi konsentrasi dari tiap komposisi dapat
dikatakan sama antara sel yang satu dengan yang
lainnya.
10. Komposisi Cairan Tubuh
Komposisi utama dari cairan tubuh adalah air
dan elektrolit. Elektrolit cairan ekstrasel dan intrasel
mempunyai komposisi yang berbeda.
Cairan ekstrasel mengandung banyak Na, Cl,
dan HCO₃ serta bahan nutrisi.
Sedangkan cairan intrasel mengandung banyak
K, Mg, HPO₄ dan SO₄
11. Keseimbangan Cairan & Elektrolit
Tubuh manusia selalu berupaya agar kondisi
fisiologis tubuh berlangsung statis. Begitupun yang
terjadi pada cairan tubuh dan elektrolitnya, tubuh selalu
mempertahankan keseimbangan yang sempurna.
Keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit di
atur oleh dua hal, yaitu :
a. Tekanan osmotik
b. Tekanan hidrostatik
12. Darah
Darah merupakan bagian dari cairan ekstrasel.
Darah bergerak dalam sistim sirkulasi sampai ke
kapiler dari organ dan jaringan.
Fungsi Darah
Ada 3 (tiga) fungsi penting dari darah :
a. Fungsi transport
b. Fungsi regulasi
c. Fungsi pertahanan tubuh
13. Komposisi Darah
Darah terdiri atas :
1. Sel – sel darah, terdiri atas eritrosit, leukosit,
trombosit.
2. Plasma, terdiri atas air, bahan protein dan
bahan non protein. Bahan proteinnya terdiri
atas albumin, globulin, fibrinogen, transferin
dan α protease inhibitor. Sedangkan bahan
nonprotein terdiri atas nitrogen, nutrisi, enzim
dan elektrolit.
15. Proses Pembentukan Sel Darah
Pembentukan sel darah dikenal dengan istilah
hemopoiesis. Hemopoiesis terjadi pada masa awal
embrional, sebagian besar pada hati dan sebagian kecil
di limpa.
Pembentukan sel darah pada sum-sum tulang
terjadi setelah minggu ke-20 masa embrional. Dengan
betambahnya usia janin, maka pembentukan sel darah
makin banyak terjadi di sum-sum tulang, dan peranan
hati serta limpa semakin berkurang.
Setelah lahir, semua sel darah diproduksi di
sum-sum tulang.
16. Sistem Limfatik
Sistem limfatik terdapat pada hampir semua
jaringan, hanya pada bagian superficial kulit, SSP, dan
tulang yang tidak mempunyai saluran limfe.
Fungsi Sistem Limfatik
Mengembalikan protein, air dan elektrolit dari
ruang interstitial ke sistim sirkulasi. Selain itu juga
berfungsi sebagai sistim pertahanan tubuh.
Komposisi Cairan Limfe
Komposisinya hampir sama dengan cairan
interstitial.