SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
BIAYA
SOSIAL
KORUPSI
Aida Ratna Zulaiha - KPK
SARI ANGRAENI
01. KORUPSI DAN BIAYA
Definisi Korupsi, Dampak Korupsi,
Hukuman Korupsi
03. PENGHITUNGAN BIAYA SOSIAL
Berdasarkan unsur penyusun Biaya
Sosial Korupsi
02. TEORI BIAYA SOSIAL
Prinsip Ekonomi, Biaya Sosial
Kejahatan, Biaya Sosial Korupsi
04. PENUTUP
Perbandingan Biaya Sosial dan Hukuman
Finasial Incraht, Peluang Penerapan
KORUPSI
DAN BIAYA
01
Definisi, Dampak dan Hukuman Korupsi
Perbuatan melawan
hukum
Memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau
korporasi
DEFINISI KORUPSI MENURUT UU KORUPSI
01
02
Menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau
kedudukan
03
04
Memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau korporasi
Yang dapat
merugikan keuangan
negara atau
perekonomian negara
Pasal
2
Pasal
3
RUANG LINGKUP KORUPSI berdasar UU Korupsi
Merugikan
keuangan negara
01
Penggelapan dalam
jabatan
Suap Perbuatan curang
05
02 06
03
Gratifikasi
04
Pemerasan
07
Konflik kepentingan
DAMPAK KORUPSI
Public
Money
1. Multiplier ekonomi tinggi
2. Cenderung terjadi di dalam
negeri
3. Menurunkan kesenjangan
pendapatan
1. Multiplier ekonomi relatif kecil
2. Meningkatkan kesenjangan
pendapatan
3. Misallocation of resources
Masyarakat
Individual
Korupsi
Tanpa
Korupsi
Bahan makanan
Kapal pribadi
● Di Indonesia, tidak ada bukti yang mendukung hipotesis bahwa
probabilitas dan intensitas hukuman finansial yang dijatuhkan
kepada koruptor berkaitan dengan skala korupsi yang dilakukan
(Pradiptyo, 2011, 2012)
● Nilai hukuman finansial yang dijatuhkan kepada koruptor (kakap)
hanya sekitar 8% dari biaya eksplisit korupsi
HUKUMAN KORUPSI EXISTING: FINANSIAL
HUKUMAN FINANSIAL MENURUT SKALA KORUPSI
”
(Pradiptyo, 2011, 2012)
APAKAH HUKUMAN MENJERAKAN KORUPTOR?
Hukuman finansial adalah gabungan nilai
hukuman denda, uang pengganti dan perampasan
barang bukti (aset yang berupa moneter)
Harga konstan (2015) sebagai penyetaraan nilai
korupsi dan hukuman finansial dalam konteks
harga saat ini (kekinian), sebagai respon atas
angka inflasi per tahunnya
Menggambarkan kesenjangan antara
kerugian negara, tuntutan hukuman finansial
dan hukuman finasial keputusan pengadilan
 KORUPTOR DISUBSIDI
”
SUBSIDI KORUPTOR? SIAPA YANG DIBEBANI
Kerugian negara (biaya sosial eksplisit) Rp 203,9 T,
namun putusan hukuman finansial hanya Rp
21,26 T (10,42%)
Selisih kerugian negara sebesar Rp 203,9T-Rp
21,26T = Rp 182,64T siapa yang menanggung?
Ditanggung oleh pembayar pajak di Indonesia,
hingga generasi yang belum lahir
”
● Berbagai teori Ekonomi terkait korupsi menunjukkan ‘pemiskinan
koruptor’ adalah metoda paling efektif untuk membuat jera
koruptor dan calon koruptor (Rose-Ackerman, 1975, Bowles, 2000,
Polinsky and Shavell, 2001, 2007, Bowles and Garoupa, 1997
● Bagaimana cara memiskinkan koruptor?
 Penyitaan harta hasil korupsi?
 Koruptor diwajibkan membayar biaya sosial akibat korupsi
yang dilakukannya?
 Gabungan keduanya?
HUKUMAN KORUPSI IDEAL
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
TEORI BIAYA
SOSIAL
KORUPSI
Prinsip Ekonomi, Biaya Sosial Kejahatan, Biaya Sosial Korupsi
2
PRINSIP EKONOMI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keinginan tidak terbatas,
sumberdaya terbatas: Pilihan
dalam pengambilan keputusan
Biaya yang
dikorbankan/dikeluarkan
karena pilihan yang diambil
TRADE OFF
OPPORTUNITY COST
Berpikir secara rasional untuk
mendapatkan keuntungan, berikut
kerugian dari kesempatan yang dipilih
Kemungkinan untuk memperoleh
hadiah/hukuman sehingga mampu
mempengaruhi untuk bertindak
BERPIKIR RASIONAL
SENSITIF THD INSENTIF
Ketakutan terhadap masyarakat
Membebani keuangan pemerintah
Merugikan korban
PERSPEKTIF EKONOMI TERHADAP KEJAHATAN
Menguntungkan pelaku
Dampak negatif terhadap bisnis
Tindak kejahatan berdampak negatif terhadap masyarakat dan perekonomian
Crime Against Individuals
and Household
- Brand and Price (2000)
- Dubourg et al (2005)
- Loomes et al (1999): Cost
on victims of crime
A
Crime Against Government
- Brand and Price (2000)
- Loomes et al (1999): Cost
on victims of crime
-
C
Crime Against Commercial Sector
- Brand and Price (2000)
- Loomes et al (1999): Cost on victims of crime
B
BIAYA SOSIAL KEJAHATAN
Biaya
Sosial
Kejahatan
Estimasi masih terbatas pada kejahatan konvensional dan kejahatan yang ada korbannya
(belum mencakup korupsi dan victimless crimes)
SOCIAL COST OF CRIME (BRAND AND PRICE,2000)
Costs In anticipation of crime:
- Security Expenditure
- Insurance administration
Costs as a consequence of crime:
- Property stolen and damaged
- Emotional and physical impact on victims
- Lost output
- Victim services
- Health services
Costs in reaction to crime:
- Criminal justice system including Police
Dasar Teori Biaya Sosial Korupsi
SOCIAL COST OF CRIME (BRAND AND PRICE,2000)-hasil perhitungan
BIAYA SOSIAL KORUPSI
Konsekuensi: estimasi biaya sosial korupsi cenderung bersifat
konservatif karena belum memperhitungkan biaya sosial dari korupsi
yang tidak tercatat
03
Seperti kejahatan yang lain, sebagian tindak pidana korupsi tidak
diketahui/tidak tercatat  Hanya korupsi tercatat saja yang diketahui
01
Estimasi terhadap korupsi yang tidak tercatat belum bisa dilakukan
karena belum ada survey mengenai korban korupsi di Indonesia
02
KORUPSI TERCATAT DAN KORUPSI TIDAK TERCATAT
BIAYA SOSIAL KORUPSI
- Biaya sosialisasi korupsi sebagai bahaya laten
- Reformasi birokrasi untuk menurunkan hasrat korupsi
- Berbagai kegiatan lain dalam rangka pencegahan korupsi oleh KPK
Biaya Antisipasi Korupsi
Nilai uang yang dikorupsi, baik itu dinikmati sendiri maupun bukan
(kerugian negara secara eksplisit)
Biaya Akibat Korupsi (Eksplisit)
Biaya Reaksi Terhadap Korupsi
- Biaya proses penanganan perkara:pengaduan, penyelidikan, dan penyidikan
- Biaya peradilan (panitera, jaksa, hakim, dll)
- Biayaproses perampasan aset di luar dan di dalam negeri
- Biaya rutan dan lapas, biaya pengumpulan denda, dll.
Biaya Akibat Korupsi (Implisit)
- Opportunity costs akibat korupsi, termasuk beban cicilan bunga di masa
datang yang timbul akibat korupsi di masa lalu
- Perbedaan multiplier ekonomi kondisi tanpa korupsi dengan kondisi
jika terdapat korupsi
PENGHITUNGAN
BIAYA SOSIAL
KORUPSI
Berdasarkan unsur penyusun Biaya Sosial Korupsi-
Perkara incraht di KPK
3
● Mengukur intensitas kerugian akibat
praktik korupsi
● Sebagai referensi pengambilan
keputusan penyusun kebijakan dan
aparat penegak hukum
Metoda estimasi biaya sosial korupsi
sudah disusun KPK (Litbang KPK,2013)
METODA ESTIMASI FUNGSI ESTIMASI
MENGHITUNG BIAYA SOSIAL KORUPSI
UNSUR BIAYA SOSIAL KORUPSI
1. BIAYA EKSPLISIT KORUPSI
● Biaya Antisipasi Tindak Korupsi: Besaran anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan pencegahan
terjadinya tindak pidana korupsi. Dalam studi ini akan mengambil anggaran kegiatan pencegahan di KPK.
● Biaya Reaksi Terhadap Korupsi: Besaran anggaran yang dikeluarkan untuk penanganan tindak pidana
korupsi, mulai dari penyelidikan hingga pemasyarakatan. Dalam studi ini akan mengambil anggaran
kegiatan penindakan TPK di KPK.
● Biaya Akibat Korupsi (Eksplisit): Nilai uang yang dikorupsi, baik itu dinikmati sendiri maupun bersama
dengan orang lain. Dalam studi ini akan mengambil contoh penghitungan biaya kerugian keuangan negara
yang telah dihitung oleh BPK/BPKP dari 4 kasus TPK inkracht TPK yang ditangani KPK.
2. BIAYA AKIBAT KORUPSI (IMPLISIT)
● Opportunity costs akibat korupsi, termasuk beban cicilan bunga di masa datang yang timbul akibat korupsi
di masa lalu
● Perbedaan multiplier ekonomi antara kondisi tanpa adanya korupsi dengan kondisi jika terdapat korupsi
UNSUR BIAYA SOSIAL KORUPSI
Biaya Antisipasi Korupsi:
● Realisasi Anggaran Pencegahan : estimasi biaya KPK (hanya KPK yang secara eksplisit mempunyai tugas dan
anggaran pencegahan) dan dengan memperhitungkan proporsi pegawai KPK yang bekerja di bidang antisipasi
korupsi dan reaksi terhadap korupsi, berikut anggaran kegiatan pencegahan korupsi yang dikeluarkan. Contoh
kurun waktu 2008-2011: Rp 112.002.422.958.
● Jumlah kasus korupsi pada penyidikan :Jumlah kasus korupsi tahap penyidikan (sudah ada pelaku dan tahapan
ada di seluruh penegak hukum) yang ditangani oleh semua lembaga penegak hukum. Contoh kurun waktu 2008-
2011, total kasus korupsi di KPK,Kepolisian,Kejaksaan 8448, dan rata-rata selama selama 4 tahun: 2112 kasus
BIAYA EKSPLISIT KORUPSI
1. BIAYA ANTISIPASI KORUPSI
Rata-rata realisasi anggaran pencegahan kurun waktu tertentu
Rata-rata jumlah kasus korupsi pada tahap penyidikan di semua lembaga penegak hukum
kurun waktu tertentu
Rp 112.002.422.958
2112 kasus
= Rp 53,031,450/kasus
BIAYA EKSPLISIT KORUPSI
2. BIAYA REAKSI KORUPSI
● Biaya Reaksi Korupsi: total jumlah seluruh anggaran yang dikeluarkan KPK untuk menangani perkara korupsi
dari seluruh tahapan di internal KPK, mulai dari pengaduan,penyelidikan, penyidikan, penuntutan, persidangan,
termasuk biaya penanganan perkara yang melibatkan instansi lain yaitu Auditor BPK/BPKP, PPATK, Kumham
(tahanan dan pemasyarakatan), Pengadilan, dengan menghitung rata-rata satuan biaya dari masing-masing
jenis belanja KPK untuk setiap direktorat/unit kerja perharinya dan dari instansi lain.
● Hasil Penghitungan:
○ Internal (KPK): terdapat variasi besaran belanja pegawai Rp 604.002 – Rp 1.032.643/orang/hari untuk tiap
Direktorat, belanja barang Rp 142.908 – Rp 242.889/orang/hari, dan belanja modal Rp 75.396 – Rp
322.400/orang/hari. Khusus belanja modal, sudah dikurangi nilai depresiasi 20%. Hasil penghitungan ini
akan menjadi acuan dalam menghitung biaya reaksi korupsi per kasus.
○ Eksternal (Instansi lain terkait): Rata-rata biaya: BPKP/laporan = Rp46,64 juta, pengadilan/kasus = Rp 33,73
juta, Rumah tahanan = Rp 4,26 juta/bulan/tahanan, lembaga pemasyarakatan = Rp 1,86 juta/tahun/napi
Total Biaya proses penanganan kasus di KPK + Total biaya proses
penanganan kasus di instansi lain = Rp x/kasus
BIAYA EKSPLISIT KORUPSI
3. BIAYA AKIBAT KORUPSI
● Didefinisikan sebagai kerugian keuangan negara. Setiap kasus korupsi yang diproses hukum,
penghitungan kerugian negara sebagai wujud dari biaya eksplisit akibat korupsi akan dihitung
oleh BPK atau BPKP
● Faktanya, hasil penghitungan kerugian keuangan negara oleh BPK/BPKP ternyata tidak
seluruhnya dimasukkan oleh Jaksa dalam berkas tuntutan. Alasannya karena tidak semua nilai
kerugian keuangan negara dinikmati oleh tersangka. Dengan demikian masih terdapat sisa dari
kerugian keuangan negara yang menjadi beban negara yang pada akhirnya dibebankan kepada
rakyat dalam bentuk pajak, retribusi, pelayanan publik yang buruk, dan kualitas infrastruktur
yang rendah.
Hasil Penghitungan kerugian keuangan negara per kasus = Rp x/kasus
BIAYA IMPLISIT KORUPSI
4. BIAYA AKIBAT KORUPSI
● Biaya implisit sebagai akibat korupsi lebih sulit diestimasi dibanding biaya eksplisit akibat korupsi karena
berbentuk opportunity cost, perbedaan multiplier ekonomi sebagai efek dari korupsi yang dilakukan. Mencakup
Biaya (damage) melalui pasar (dampak realokasi sumberdaya) dan biaya (damage) yang dampaknya tidak
melalui pasar (valuasi ekonomi)
● Belum diperhitungkan oleh para penegak hukum di Indonesia dalam menetapkan hukuman finansial kepada
koruptor
● Contoh biaya implisit akibat korupsi:
○ Lingkungan: Konversi hutan lindung Tanjung Api-api seluas 600 ha untuk Pelabuhan : damage karena konversi
○ Transportasi: Markup Pengadaan bus proyek busway DKI Jakarta: Markup mengakibatkan hilangnya trip 1.17 juta
penumpang per tahun, dst
Biaya (damage) melalui pasar + Biaya (damage) tidak melalui pasar = Rp x/kasus
HASIL PENGHITUNGAN BIAYA SOSIAL KORUPSI-KASUS KEHUTANAN
(https://jurnal.kpk.go.id/index.php/integritas/article/view/136)
No Terdakwa
Biaya Eksplisit
Korupsi
Biaya Implisit
Korupsi
Total Biaya
Sosial Korupsi
(C+D)
Putusan Inkracht % Perbanding-
an Putusan
inkracht dgn
biaya sosial
(Perbandingan
E dan H)
Jumlah
Denda
Jumlah
Uang
Pengganti
Total
Hukuman
Finansial
A B C D E F G H I
1 Sarjan Tahir 1,104,125,273 101,444,444,444 102,548,569,718 200,000,000 - 200,000,000 0.20%
2 M. Al Amien Nasution 3,978,626,291 101,444,444,444 105,423,070,736 250,000,000 - 250,000,000 0.24%
3 Drs. Azirwan 687,361,498 101,444,444,444 102,131,805,943 100,000,000 - 100,000,000 0.10%
4 H.M Yusuf Erwin Faishal 964,075,341 101,444,444,444 102,408,519,786 250,000,000 - 250,000,000 0.24%
5 Sjahrial Oesman 719,353,354 101,444,444,444 102,163,797,799 200,000,000 - 100,000,000 0.10%
6 Chandra Antonio Tan 1,012,434,752 101,444,444,444 102,456,879,197 100,000,000 - 200,000,000 0.20%
7 Azwar Chesputra 582,100,269 101,444,444,444 102,026,544,714 200,000,000 - 200,000,000 0.20%
8 Hilman Indra 582,100,269 101,444,444,444 102,026,544,714 200,000,000 - 200,000,000 0.20%
9 Fachri Andi 582,100,269 101,444,444,444 102,026,544,714 200,000,000 - 200,000,000 0.20%
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
PENUTUP
4
Perbandingan Biaya Sosial dan Hukuman Finansial Incraht,
Peluang Penerapan
• Dengan metode penghitungan Biaya Sosial Korupsi terjadi peningkatan sebesar 4 kali lipat
bahkan hingga 543 kali lipat dari tuntutan konvensional.
• Implementasi untuk pembebanan Biaya Sosial Korupsi ini dapat dilakukan dengan penerapan
penggabungan perkara pidana dan perdata melalui gugatan ganti kerugian sebagaimana yang
diisyaratkan pada pasal 98 KUHAP.
Perbandingan Biaya Sosial dan Hukuman Finansial Incraht, Peluang Penerapan
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
TERIMA KASIH
Do you have any questions?
Follow the project updates
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
Please keep this slide for attribution
Komisi Pemberantasan Korupsi
Jln. Kuningan Persada Kav-4
Jakarta 12950
Telp: (021) 2557 8300
Faks: (021)2557 8333
Call Center: 198
www.kpk.go.id

More Related Content

What's hot

RUU Omnibus Law Kesehatan
RUU Omnibus Law Kesehatan RUU Omnibus Law Kesehatan
RUU Omnibus Law Kesehatan Ismail Fahmi
 
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsiBab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsinatal kristiono
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik yuniariarsela
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Tri Widodo W. UTOMO
 
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatAdvokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatrsd kol abundjani
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanNajMah Usman
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanYurie Arsyad Temenggung
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
 

What's hot (20)

RUU Omnibus Law Kesehatan
RUU Omnibus Law Kesehatan RUU Omnibus Law Kesehatan
RUU Omnibus Law Kesehatan
 
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsiBab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
Anti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasiAnti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasi
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
 
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatAdvokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Kasus moral & etika kesehatan
Kasus moral & etika kesehatanKasus moral & etika kesehatan
Kasus moral & etika kesehatan
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
 

Similar to biaya sosial korupsi.pdf

Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxUnsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxDarmapoeteraMaulana
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptxcahyomeiyana
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptxAnti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptxFahmiTgh
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)SalmaHanifah14
 
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannya
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannyaArtikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannya
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannyaArini Dyah
 
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsinilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsirieza rahim
 
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsinilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsirieza rahim
 
Anlss erpa, sia,_ind
Anlss erpa, sia,_indAnlss erpa, sia,_ind
Anlss erpa, sia,_indverdy anto
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...Muhammad Rafi Kambara
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosAndy Susanto
 
27516 81561-1-pb
27516 81561-1-pb27516 81561-1-pb
27516 81561-1-pbM Setiawan
 
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptxSuriskaDestriyanti
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudmaya indrawati
 

Similar to biaya sosial korupsi.pdf (20)

Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxUnsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptxAnti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)
 
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannya
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannyaArtikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannya
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannya
 
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsinilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
 
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsinilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
 
Popular legal action’-forum_anti_korupsi
Popular legal action’-forum_anti_korupsiPopular legal action’-forum_anti_korupsi
Popular legal action’-forum_anti_korupsi
 
Anlss erpa, sia,_ind
Anlss erpa, sia,_indAnlss erpa, sia,_ind
Anlss erpa, sia,_ind
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
 
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_dianiStranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
 
Agenda2_AntiKorupsi.pptx
Agenda2_AntiKorupsi.pptxAgenda2_AntiKorupsi.pptx
Agenda2_AntiKorupsi.pptx
 
Kpk lengkap
Kpk lengkapKpk lengkap
Kpk lengkap
 
27516 81561-1-pb
27516 81561-1-pb27516 81561-1-pb
27516 81561-1-pb
 
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungSemediGiri2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptputrisari631
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

biaya sosial korupsi.pdf

  • 2. 01. KORUPSI DAN BIAYA Definisi Korupsi, Dampak Korupsi, Hukuman Korupsi 03. PENGHITUNGAN BIAYA SOSIAL Berdasarkan unsur penyusun Biaya Sosial Korupsi 02. TEORI BIAYA SOSIAL Prinsip Ekonomi, Biaya Sosial Kejahatan, Biaya Sosial Korupsi 04. PENUTUP Perbandingan Biaya Sosial dan Hukuman Finasial Incraht, Peluang Penerapan
  • 4. Perbuatan melawan hukum Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi DEFINISI KORUPSI MENURUT UU KORUPSI 01 02 Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan 03 04 Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi Yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara Pasal 2 Pasal 3
  • 5. RUANG LINGKUP KORUPSI berdasar UU Korupsi Merugikan keuangan negara 01 Penggelapan dalam jabatan Suap Perbuatan curang 05 02 06 03 Gratifikasi 04 Pemerasan 07 Konflik kepentingan
  • 6. DAMPAK KORUPSI Public Money 1. Multiplier ekonomi tinggi 2. Cenderung terjadi di dalam negeri 3. Menurunkan kesenjangan pendapatan 1. Multiplier ekonomi relatif kecil 2. Meningkatkan kesenjangan pendapatan 3. Misallocation of resources Masyarakat Individual Korupsi Tanpa Korupsi Bahan makanan Kapal pribadi
  • 7. ● Di Indonesia, tidak ada bukti yang mendukung hipotesis bahwa probabilitas dan intensitas hukuman finansial yang dijatuhkan kepada koruptor berkaitan dengan skala korupsi yang dilakukan (Pradiptyo, 2011, 2012) ● Nilai hukuman finansial yang dijatuhkan kepada koruptor (kakap) hanya sekitar 8% dari biaya eksplisit korupsi HUKUMAN KORUPSI EXISTING: FINANSIAL
  • 8. HUKUMAN FINANSIAL MENURUT SKALA KORUPSI ” (Pradiptyo, 2011, 2012)
  • 9. APAKAH HUKUMAN MENJERAKAN KORUPTOR? Hukuman finansial adalah gabungan nilai hukuman denda, uang pengganti dan perampasan barang bukti (aset yang berupa moneter) Harga konstan (2015) sebagai penyetaraan nilai korupsi dan hukuman finansial dalam konteks harga saat ini (kekinian), sebagai respon atas angka inflasi per tahunnya Menggambarkan kesenjangan antara kerugian negara, tuntutan hukuman finansial dan hukuman finasial keputusan pengadilan  KORUPTOR DISUBSIDI ”
  • 10. SUBSIDI KORUPTOR? SIAPA YANG DIBEBANI Kerugian negara (biaya sosial eksplisit) Rp 203,9 T, namun putusan hukuman finansial hanya Rp 21,26 T (10,42%) Selisih kerugian negara sebesar Rp 203,9T-Rp 21,26T = Rp 182,64T siapa yang menanggung? Ditanggung oleh pembayar pajak di Indonesia, hingga generasi yang belum lahir ”
  • 11. ● Berbagai teori Ekonomi terkait korupsi menunjukkan ‘pemiskinan koruptor’ adalah metoda paling efektif untuk membuat jera koruptor dan calon koruptor (Rose-Ackerman, 1975, Bowles, 2000, Polinsky and Shavell, 2001, 2007, Bowles and Garoupa, 1997 ● Bagaimana cara memiskinkan koruptor?  Penyitaan harta hasil korupsi?  Koruptor diwajibkan membayar biaya sosial akibat korupsi yang dilakukannya?  Gabungan keduanya? HUKUMAN KORUPSI IDEAL
  • 12. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik TEORI BIAYA SOSIAL KORUPSI Prinsip Ekonomi, Biaya Sosial Kejahatan, Biaya Sosial Korupsi 2
  • 13. PRINSIP EKONOMI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Keinginan tidak terbatas, sumberdaya terbatas: Pilihan dalam pengambilan keputusan Biaya yang dikorbankan/dikeluarkan karena pilihan yang diambil TRADE OFF OPPORTUNITY COST Berpikir secara rasional untuk mendapatkan keuntungan, berikut kerugian dari kesempatan yang dipilih Kemungkinan untuk memperoleh hadiah/hukuman sehingga mampu mempengaruhi untuk bertindak BERPIKIR RASIONAL SENSITIF THD INSENTIF
  • 14. Ketakutan terhadap masyarakat Membebani keuangan pemerintah Merugikan korban PERSPEKTIF EKONOMI TERHADAP KEJAHATAN Menguntungkan pelaku Dampak negatif terhadap bisnis Tindak kejahatan berdampak negatif terhadap masyarakat dan perekonomian
  • 15. Crime Against Individuals and Household - Brand and Price (2000) - Dubourg et al (2005) - Loomes et al (1999): Cost on victims of crime A Crime Against Government - Brand and Price (2000) - Loomes et al (1999): Cost on victims of crime - C Crime Against Commercial Sector - Brand and Price (2000) - Loomes et al (1999): Cost on victims of crime B BIAYA SOSIAL KEJAHATAN Biaya Sosial Kejahatan Estimasi masih terbatas pada kejahatan konvensional dan kejahatan yang ada korbannya (belum mencakup korupsi dan victimless crimes)
  • 16. SOCIAL COST OF CRIME (BRAND AND PRICE,2000) Costs In anticipation of crime: - Security Expenditure - Insurance administration Costs as a consequence of crime: - Property stolen and damaged - Emotional and physical impact on victims - Lost output - Victim services - Health services Costs in reaction to crime: - Criminal justice system including Police Dasar Teori Biaya Sosial Korupsi
  • 17. SOCIAL COST OF CRIME (BRAND AND PRICE,2000)-hasil perhitungan
  • 18. BIAYA SOSIAL KORUPSI Konsekuensi: estimasi biaya sosial korupsi cenderung bersifat konservatif karena belum memperhitungkan biaya sosial dari korupsi yang tidak tercatat 03 Seperti kejahatan yang lain, sebagian tindak pidana korupsi tidak diketahui/tidak tercatat  Hanya korupsi tercatat saja yang diketahui 01 Estimasi terhadap korupsi yang tidak tercatat belum bisa dilakukan karena belum ada survey mengenai korban korupsi di Indonesia 02 KORUPSI TERCATAT DAN KORUPSI TIDAK TERCATAT
  • 19. BIAYA SOSIAL KORUPSI - Biaya sosialisasi korupsi sebagai bahaya laten - Reformasi birokrasi untuk menurunkan hasrat korupsi - Berbagai kegiatan lain dalam rangka pencegahan korupsi oleh KPK Biaya Antisipasi Korupsi Nilai uang yang dikorupsi, baik itu dinikmati sendiri maupun bukan (kerugian negara secara eksplisit) Biaya Akibat Korupsi (Eksplisit) Biaya Reaksi Terhadap Korupsi - Biaya proses penanganan perkara:pengaduan, penyelidikan, dan penyidikan - Biaya peradilan (panitera, jaksa, hakim, dll) - Biayaproses perampasan aset di luar dan di dalam negeri - Biaya rutan dan lapas, biaya pengumpulan denda, dll. Biaya Akibat Korupsi (Implisit) - Opportunity costs akibat korupsi, termasuk beban cicilan bunga di masa datang yang timbul akibat korupsi di masa lalu - Perbedaan multiplier ekonomi kondisi tanpa korupsi dengan kondisi jika terdapat korupsi
  • 20. PENGHITUNGAN BIAYA SOSIAL KORUPSI Berdasarkan unsur penyusun Biaya Sosial Korupsi- Perkara incraht di KPK 3
  • 21. ● Mengukur intensitas kerugian akibat praktik korupsi ● Sebagai referensi pengambilan keputusan penyusun kebijakan dan aparat penegak hukum Metoda estimasi biaya sosial korupsi sudah disusun KPK (Litbang KPK,2013) METODA ESTIMASI FUNGSI ESTIMASI MENGHITUNG BIAYA SOSIAL KORUPSI
  • 23. 1. BIAYA EKSPLISIT KORUPSI ● Biaya Antisipasi Tindak Korupsi: Besaran anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi. Dalam studi ini akan mengambil anggaran kegiatan pencegahan di KPK. ● Biaya Reaksi Terhadap Korupsi: Besaran anggaran yang dikeluarkan untuk penanganan tindak pidana korupsi, mulai dari penyelidikan hingga pemasyarakatan. Dalam studi ini akan mengambil anggaran kegiatan penindakan TPK di KPK. ● Biaya Akibat Korupsi (Eksplisit): Nilai uang yang dikorupsi, baik itu dinikmati sendiri maupun bersama dengan orang lain. Dalam studi ini akan mengambil contoh penghitungan biaya kerugian keuangan negara yang telah dihitung oleh BPK/BPKP dari 4 kasus TPK inkracht TPK yang ditangani KPK. 2. BIAYA AKIBAT KORUPSI (IMPLISIT) ● Opportunity costs akibat korupsi, termasuk beban cicilan bunga di masa datang yang timbul akibat korupsi di masa lalu ● Perbedaan multiplier ekonomi antara kondisi tanpa adanya korupsi dengan kondisi jika terdapat korupsi UNSUR BIAYA SOSIAL KORUPSI
  • 24. Biaya Antisipasi Korupsi: ● Realisasi Anggaran Pencegahan : estimasi biaya KPK (hanya KPK yang secara eksplisit mempunyai tugas dan anggaran pencegahan) dan dengan memperhitungkan proporsi pegawai KPK yang bekerja di bidang antisipasi korupsi dan reaksi terhadap korupsi, berikut anggaran kegiatan pencegahan korupsi yang dikeluarkan. Contoh kurun waktu 2008-2011: Rp 112.002.422.958. ● Jumlah kasus korupsi pada penyidikan :Jumlah kasus korupsi tahap penyidikan (sudah ada pelaku dan tahapan ada di seluruh penegak hukum) yang ditangani oleh semua lembaga penegak hukum. Contoh kurun waktu 2008- 2011, total kasus korupsi di KPK,Kepolisian,Kejaksaan 8448, dan rata-rata selama selama 4 tahun: 2112 kasus BIAYA EKSPLISIT KORUPSI 1. BIAYA ANTISIPASI KORUPSI Rata-rata realisasi anggaran pencegahan kurun waktu tertentu Rata-rata jumlah kasus korupsi pada tahap penyidikan di semua lembaga penegak hukum kurun waktu tertentu Rp 112.002.422.958 2112 kasus = Rp 53,031,450/kasus
  • 25. BIAYA EKSPLISIT KORUPSI 2. BIAYA REAKSI KORUPSI ● Biaya Reaksi Korupsi: total jumlah seluruh anggaran yang dikeluarkan KPK untuk menangani perkara korupsi dari seluruh tahapan di internal KPK, mulai dari pengaduan,penyelidikan, penyidikan, penuntutan, persidangan, termasuk biaya penanganan perkara yang melibatkan instansi lain yaitu Auditor BPK/BPKP, PPATK, Kumham (tahanan dan pemasyarakatan), Pengadilan, dengan menghitung rata-rata satuan biaya dari masing-masing jenis belanja KPK untuk setiap direktorat/unit kerja perharinya dan dari instansi lain. ● Hasil Penghitungan: ○ Internal (KPK): terdapat variasi besaran belanja pegawai Rp 604.002 – Rp 1.032.643/orang/hari untuk tiap Direktorat, belanja barang Rp 142.908 – Rp 242.889/orang/hari, dan belanja modal Rp 75.396 – Rp 322.400/orang/hari. Khusus belanja modal, sudah dikurangi nilai depresiasi 20%. Hasil penghitungan ini akan menjadi acuan dalam menghitung biaya reaksi korupsi per kasus. ○ Eksternal (Instansi lain terkait): Rata-rata biaya: BPKP/laporan = Rp46,64 juta, pengadilan/kasus = Rp 33,73 juta, Rumah tahanan = Rp 4,26 juta/bulan/tahanan, lembaga pemasyarakatan = Rp 1,86 juta/tahun/napi Total Biaya proses penanganan kasus di KPK + Total biaya proses penanganan kasus di instansi lain = Rp x/kasus
  • 26. BIAYA EKSPLISIT KORUPSI 3. BIAYA AKIBAT KORUPSI ● Didefinisikan sebagai kerugian keuangan negara. Setiap kasus korupsi yang diproses hukum, penghitungan kerugian negara sebagai wujud dari biaya eksplisit akibat korupsi akan dihitung oleh BPK atau BPKP ● Faktanya, hasil penghitungan kerugian keuangan negara oleh BPK/BPKP ternyata tidak seluruhnya dimasukkan oleh Jaksa dalam berkas tuntutan. Alasannya karena tidak semua nilai kerugian keuangan negara dinikmati oleh tersangka. Dengan demikian masih terdapat sisa dari kerugian keuangan negara yang menjadi beban negara yang pada akhirnya dibebankan kepada rakyat dalam bentuk pajak, retribusi, pelayanan publik yang buruk, dan kualitas infrastruktur yang rendah. Hasil Penghitungan kerugian keuangan negara per kasus = Rp x/kasus
  • 27. BIAYA IMPLISIT KORUPSI 4. BIAYA AKIBAT KORUPSI ● Biaya implisit sebagai akibat korupsi lebih sulit diestimasi dibanding biaya eksplisit akibat korupsi karena berbentuk opportunity cost, perbedaan multiplier ekonomi sebagai efek dari korupsi yang dilakukan. Mencakup Biaya (damage) melalui pasar (dampak realokasi sumberdaya) dan biaya (damage) yang dampaknya tidak melalui pasar (valuasi ekonomi) ● Belum diperhitungkan oleh para penegak hukum di Indonesia dalam menetapkan hukuman finansial kepada koruptor ● Contoh biaya implisit akibat korupsi: ○ Lingkungan: Konversi hutan lindung Tanjung Api-api seluas 600 ha untuk Pelabuhan : damage karena konversi ○ Transportasi: Markup Pengadaan bus proyek busway DKI Jakarta: Markup mengakibatkan hilangnya trip 1.17 juta penumpang per tahun, dst Biaya (damage) melalui pasar + Biaya (damage) tidak melalui pasar = Rp x/kasus
  • 28. HASIL PENGHITUNGAN BIAYA SOSIAL KORUPSI-KASUS KEHUTANAN (https://jurnal.kpk.go.id/index.php/integritas/article/view/136) No Terdakwa Biaya Eksplisit Korupsi Biaya Implisit Korupsi Total Biaya Sosial Korupsi (C+D) Putusan Inkracht % Perbanding- an Putusan inkracht dgn biaya sosial (Perbandingan E dan H) Jumlah Denda Jumlah Uang Pengganti Total Hukuman Finansial A B C D E F G H I 1 Sarjan Tahir 1,104,125,273 101,444,444,444 102,548,569,718 200,000,000 - 200,000,000 0.20% 2 M. Al Amien Nasution 3,978,626,291 101,444,444,444 105,423,070,736 250,000,000 - 250,000,000 0.24% 3 Drs. Azirwan 687,361,498 101,444,444,444 102,131,805,943 100,000,000 - 100,000,000 0.10% 4 H.M Yusuf Erwin Faishal 964,075,341 101,444,444,444 102,408,519,786 250,000,000 - 250,000,000 0.24% 5 Sjahrial Oesman 719,353,354 101,444,444,444 102,163,797,799 200,000,000 - 100,000,000 0.10% 6 Chandra Antonio Tan 1,012,434,752 101,444,444,444 102,456,879,197 100,000,000 - 200,000,000 0.20% 7 Azwar Chesputra 582,100,269 101,444,444,444 102,026,544,714 200,000,000 - 200,000,000 0.20% 8 Hilman Indra 582,100,269 101,444,444,444 102,026,544,714 200,000,000 - 200,000,000 0.20% 9 Fachri Andi 582,100,269 101,444,444,444 102,026,544,714 200,000,000 - 200,000,000 0.20%
  • 29. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik PENUTUP 4 Perbandingan Biaya Sosial dan Hukuman Finansial Incraht, Peluang Penerapan
  • 30. • Dengan metode penghitungan Biaya Sosial Korupsi terjadi peningkatan sebesar 4 kali lipat bahkan hingga 543 kali lipat dari tuntutan konvensional. • Implementasi untuk pembebanan Biaya Sosial Korupsi ini dapat dilakukan dengan penerapan penggabungan perkara pidana dan perdata melalui gugatan ganti kerugian sebagaimana yang diisyaratkan pada pasal 98 KUHAP. Perbandingan Biaya Sosial dan Hukuman Finansial Incraht, Peluang Penerapan
  • 31. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik TERIMA KASIH Do you have any questions? Follow the project updates youremail@freepik.com +91 620 421 838 yourcompany.com Please keep this slide for attribution Komisi Pemberantasan Korupsi Jln. Kuningan Persada Kav-4 Jakarta 12950 Telp: (021) 2557 8300 Faks: (021)2557 8333 Call Center: 198 www.kpk.go.id