SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KASUS MORAL & ETIKA
KESEHATAN

“Malpraktek Kesehatan
Prita Mulyasari VS RS OMNI
Internasional”
Budiman yasir
Abdillah amir
Muhammad Arifuddin
Gina sakinah
Astriani
Nurul Hikmah Astuti
KasusUtari Fauziah G. Kesehatan
Moral dan Etika
PENDAHULUAN
Etika

merupakan tingkah laku
dan kelakuan moral yang diikuti
oleh manusia manakala ilmu etika
merupakan satu disiplin ilmu yang
mengkaji tentang moral, prinsip
moral,
kaedah
moral
dan
tindakan serta kelakuan manusia
yang betul.
 Moral merupakan cara melihat
dan
menilai
sesuatu
isu
LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini, karena maraknya kasus
dugaan malpraktek medik atau kelalaian
medik di Indonesia, ditambah “keberanian”
pasien yang menjadi korban untuk
menuntut hak-haknya, para dokter seakan
baru mulai sibuk berbenah diri. Terutama
dalam menghadapi kasus malpraktek.
Kesibukan ini terjadi sejalan dengan makin
baiknya tingkat pendidikan dan keadaan
sosial ekonomi masyarakat.
DEFINISI
Malpraktek pada dasarnya adalah tindakan
tenaga profesional (profesi) yang bertentangan
dengan Standard Operating Procedure (SOP),
kode etik profesi, serta undang-undang yang
berlaku baik disengaja maupun akibat kelalaian.
Kelalaian dari seseorang dokter atau perawat
untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan
ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat
pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien
atau orang yang terluka menurut ukuran
dilingkungan yang sama” (Valentin v. La Society
de Bienfaisance Mutuelle de Los Angelos,
California, 1956).
KASUS PRITA MULYASARI VS RS OMNI
INTERNASIONAL
Kronologi
7 Agustus 2008, 20:30
Prita Mulyasari datang ke RS Omni Internasional
dengan keluhan panas tinggi dan pusing kepala. Hasil
pemeriksaan laboratorium: Thrombosit 27.000 (normal
200.000), suhu badan 39 derajat. Malam itu langsung
dirawat inap, diinfus dan diberi suntikan dengan
diagnosa positif demam berdarah.
 8 Agustus 2008
Ada revisi hasil lab semalam, thrombosit bukan 27.000
tapi 181.000. Mulai mendapat banyak suntikan obat,
tangan kiri tetap diinfus. Tangan kiri mulai
membangkak, Prita minta dihentikan infus dan
suntikan. Suhu badan naik lagi ke 39 derajat.

9

Agustus 2008
Kembali mendapatkan suntikan obat. Dokter
menjelaskan dia terkena virus udara. Infus
dipindahkan ke tangan kanan dan suntikan obat
tetap dilakukan. Malamnya Prita terserang sesak
nafas selama 15 menit dan diberi oksigen. Karena
tangan kanan juga bengkak, dia memaksa agar infus
diberhentikan dan menolak disuntik lagi.
 10 Agustus 2008
Terjadi dialog antara keluarga Prita dengan dokter.
Dokter menyalahkan bagian lab terkait revisi
thrombosit. Prita mengalami pembengkakan pada
leher kiri dan mata kiri.
 11

Agustus 2008
Terjadi pembengkakan pada leher kanan, panas
kembali 39 derajat. Prita memutuskan untuk keluar
dari rumah sakit dan mendapatkan data-data medis
yang menurutnya tidak sesuai fakta. Prita meminta
hasil lab yang berisi thrombosit 27.000, tapi yang
didapat hanya informasi thrombosit 181.000.
Pasalnya, dengan adanya hasil lab thrombosit
27.000 itulah dia akhirnya dirawat inap. Pihak OMNI
berdalih hal tersebut tidak diperkenankan karena
hasilnya memang tidak valid.
Di rumah sakit yang baru, Prita dimasukkan ke
dalam ruang isolasi karena dia terserang virus yang
menular.


15 Agustus 2008

Prita mengirimkan email yang berisi keluhan
atas pelayanan diberikan pihak rumah sakit ke
customer_care@banksinarmas.com dan ke
kerabatnya yang lain dengan judul “Penipuan
RS Omni Internasional Alam Sutra”. Emailnya
menyebar ke beberapa milis dan forum online.
 30 Agustus 2008
Prita mengirimkan isi emailnya ke „Surat
Pembaca Detik.com‟
 5 September 2008
RS Omni mengajukan gugatan pidana ke
Direktorat Reserse Kriminal Khusus
22 September 2008
Pihak RS Omni International mengirimkan email klarifikasi
ke seluruh costumernya.
 8 September 2008
Kuasa Hukum RS Omni Internasional menayangkan iklan
berisi bantahan atas isi email Prita yang dimuat di harian
Kompas dan Media Indonesia.
 24 September 2008
Gugatan perdata masuk.
 11 Mei 2009
Pengadilan Negeri Tangerang memenangkan Gugatan
Perdata RS Omni. Prita terbukti melakukan perbuatan
hukum yang merugikan RS Omni. Prita divonis membayar
kerugian materil sebesar 161 juta sebagai pengganti uang
klarifikasi di koran nasional dan 100 juta untuk kerugian
imateril. Prita langsung mengajukan banding.

13 Mei 2009
Mulai ditahan di Lapas Wanita Tangerang terkait kasus
pidana yang juga dilaporkan oleh Omni.
 2 Juni 2009
Penahanan Prita diperpanjang hingga 23 Juni 2009.
Informasi itu diterima keluarga Prita dari Kepala Lapas
Wanita Tangerang.
 3 Juni 2009
Megawati dan JK mengunjungi Prita di Lapas. Komisi III
DPR RI meminta MA membatalkan tuntutan hukum atas
Prita. Prita dibebaskan dan bisa berkumpul kembali
dengan keluarganya. Statusnya diubah menjadi tahanan
kota.
 4 Juni 2009
Sidang pertama kasus pidana yang menimpa Prita mulai
disidangkan di PN Tangerang.

TINJAUAN KASUS
a. Berdasarkan Sudut Pandang Hukum
Dalam Kitab-Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP) kelalaian yang mengakibatkan celaka
atau bahkan hilangnya nyawa orang lain. Pasal
359, misalnya menyebutkan, “Barangsiapa
karena kealpaannya menyebabkan matinya
orang lain, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau kurungan paling lama
satu tahun”. Sedangkan kelalaian yang
mengakibatkan terancamnya keselamatan jiwa
seseorang dapat diancam dengan sanksi pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 360 KitabUndang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
LANJUTAN...

b. Berdasarkan Kode Etik
Dalam KODEKI pasal 2 dijelaskan bahwa; “seorang
dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan
profesinya sesuai denga standar profesi tertinggi”.
Jelasnya bahwa seeorang dokter dalam melakukan
kegiatan kedokterannya seebagai seorang proesional
harus sesuai dengan ilmu kedokteran mutakhir, hukum
dan agama. KODEKI pasal 7d juga menjelaskan
bahwa “setiap dokter harus senantiasa mengingat
akan kewajiban melindungi hidup insani”. Artinya
dalam setiap tindakannya, dokter harus betujuan untuk
memelihara kesehatan dan kebahagiaan manusia.
c. Berdasarkan Undang-Undang
Pasal 14 Permenkes no. 749a/1989
tentang tujuan dan fungsi rekam medis yaitu
sebagai dasar pelayanan kesehatan dan
pengobatan, pembuktian hukum, penelitian
dan
pendidikan,
dasar
pembiayaan
pelayanan
kesehatan,
dan
statistik
kesehatan. Maka rekam medis harus dibuat
relevan, kronologis dan orisinil. Data yang
diberikan haruslah berupa data yang
sebenarnya dan bukan karangan semata.
Dalam kasus ini, telah terjadi pemalsuan data
tentang kondisi pasien sesuai dengan pengakuan
dari pasien atau si penderita hal tersebut dinilai
telah melanggar hukum adminitrasi, karena data
yang dilaporkan dalam rekam medis pasien adalah
fiktif dan tidak sesuai dengan kenyataannya,
bersamaan dengan itu juga tenaga perawatan
dinilai telah lalai dari kewajibannya dalam
menyediakan rekam medis pasien.
Dari kasus Prita ini, sangat jelas adanya
pelanggaran kode Etik oleh serang dokter dan
petugas kesehatan yang terkait, seperti perawat
dan bagian administrasinya pada Rumah sakit
OMNI Internasional.
SOLUSI
Dengan melihat faktor-faktor penyebab dan
juga segala macam sanksi hukum serta segala
macam pelanggaran kode etik atas kasus yang
kami ambil dalam hal ini malpraktek administrasi
berupa pelanggaran dalam rekam medis dan
kesalahan diagnosis oleh beberapa dokter
tersebut, maka pencegahan terjadinya malpraktek
harus dilakukan dengan melakukan perbaikan
sistem, mulai dari pendidikan hingga ke tatalaksana praktek kedokteran. Dan juga penanaman
Kode Etik harus lebih diperhatikan lagi sejak dini.
KESIMPULAN
Berdasarkan kasus yang telah dikaji
maka dapat disimpulkan bahwa sebagai
tenaga medis yang profesional harus
dibutuhkan adanya penanam moral dan
penghayatan terhadap Standard Operating
Procedure (SOP), kode etik profesi, undangundang yang berlaku serta menjunjung tinggi
kejujuran dan tanggung jawab sehingga
dalam
penerapan
keprofesian
dapat
dijalankan dengan sebaik mungkin tanpa
adanya pihak yang dirugikan.
Kasus moral & etika kesehatan

More Related Content

What's hot

Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANWidyasari Izmi Haida
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatAgustin Malianti
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdfAgusWiwitSuwanto
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitAdi Adriansyah
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 

What's hot (20)

Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
 
Makalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatanMakalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatan
 
Ruang lingkup keperawatan
Ruang lingkup  keperawatanRuang lingkup  keperawatan
Ruang lingkup keperawatan
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplit
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 

Similar to Kasus moral & etika kesehatan

Power point malpraktek
Power point malpraktekPower point malpraktek
Power point malpraktekIki KuduSukses
 
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia RahmiLaw enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
implementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medikimplementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medikLalu Guntur Payasan
 
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitAda 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitRestyani Daniar
 
ppt etika farmasi fix.pptx
ppt etika farmasi fix.pptxppt etika farmasi fix.pptx
ppt etika farmasi fix.pptxFadillahInsani
 
penyelesaian masalah etik.ppt
penyelesaian masalah etik.pptpenyelesaian masalah etik.ppt
penyelesaian masalah etik.pptfahrudinarif3
 
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptxHUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptxLuhAriyani1
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Winda Darpianur
 
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologiTugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologiABSTRACTPIT
 
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptxHUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptxLuhAriyani1
 
Hak serta kewajiban
Hak  serta kewajiban Hak  serta kewajiban
Hak serta kewajiban fikri asyura
 
Ppt uu-kesehatan-dipa-blu
Ppt uu-kesehatan-dipa-bluPpt uu-kesehatan-dipa-blu
Ppt uu-kesehatan-dipa-blumumud31
 
materi_sintak.pptx
materi_sintak.pptxmateri_sintak.pptx
materi_sintak.pptxssuser36294c
 
Ppt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatanPpt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatansumardi AMK
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanzzikok pratama
 

Similar to Kasus moral & etika kesehatan (20)

Power point malpraktek
Power point malpraktekPower point malpraktek
Power point malpraktek
 
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia RahmiLaw enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 
Pelanggaran kode etik
Pelanggaran kode etikPelanggaran kode etik
Pelanggaran kode etik
 
implementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medikimplementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medik
 
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitAda 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
 
ppt etika farmasi fix.pptx
ppt etika farmasi fix.pptxppt etika farmasi fix.pptx
ppt etika farmasi fix.pptx
 
penyelesaian masalah etik.ppt
penyelesaian masalah etik.pptpenyelesaian masalah etik.ppt
penyelesaian masalah etik.ppt
 
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptxHUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
 
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologiTugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
 
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptxHUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
 
Hak serta kewajiban
Hak  serta kewajiban Hak  serta kewajiban
Hak serta kewajiban
 
Ppt uu-kesehatan-dipa-blu
Ppt uu-kesehatan-dipa-bluPpt uu-kesehatan-dipa-blu
Ppt uu-kesehatan-dipa-blu
 
Rekam medik
Rekam medikRekam medik
Rekam medik
 
Kelalaian
KelalaianKelalaian
Kelalaian
 
materi_sintak.pptx
materi_sintak.pptxmateri_sintak.pptx
materi_sintak.pptx
 
Ppt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatanPpt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatan
 
Caesar by request
Caesar by requestCaesar by request
Caesar by request
 
Modul 4 kb 4
Modul 4 kb 4Modul 4 kb 4
Modul 4 kb 4
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
 

More from AsthrEey' Schwarzenegger

More from AsthrEey' Schwarzenegger (18)

Ginkgo biloba
Ginkgo bilobaGinkgo biloba
Ginkgo biloba
 
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellusPenanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
 
Pengawasan produk pangan berisiko tinggi
Pengawasan produk pangan berisiko tinggiPengawasan produk pangan berisiko tinggi
Pengawasan produk pangan berisiko tinggi
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Quality control methods of herbal materials
Quality control methods  of herbal materialsQuality control methods  of herbal materials
Quality control methods of herbal materials
 
Resume imunologi
Resume imunologiResume imunologi
Resume imunologi
 
Resume toksikologi
Resume toksikologiResume toksikologi
Resume toksikologi
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Antidabetic compounds from marine organisms and their properties
Antidabetic compounds from marine organisms and their propertiesAntidabetic compounds from marine organisms and their properties
Antidabetic compounds from marine organisms and their properties
 
Uji mikrobiologis Makanan berlemak/minyak
Uji mikrobiologis Makanan berlemak/minyakUji mikrobiologis Makanan berlemak/minyak
Uji mikrobiologis Makanan berlemak/minyak
 
Sintesis aspirin
Sintesis aspirinSintesis aspirin
Sintesis aspirin
 
Kamus praktis bahasa arab
Kamus praktis bahasa arabKamus praktis bahasa arab
Kamus praktis bahasa arab
 
Analisis kualitatif sildenafil sitrat pada jamu tradisional
Analisis kualitatif sildenafil sitrat pada jamu tradisionalAnalisis kualitatif sildenafil sitrat pada jamu tradisional
Analisis kualitatif sildenafil sitrat pada jamu tradisional
 
Makalah ulkus peptikum
Makalah ulkus peptikumMakalah ulkus peptikum
Makalah ulkus peptikum
 
Pewarnaan bakteri (1)
Pewarnaan bakteri (1)Pewarnaan bakteri (1)
Pewarnaan bakteri (1)
 
Obat tradisional yang mengandung bko
Obat tradisional yang mengandung bkoObat tradisional yang mengandung bko
Obat tradisional yang mengandung bko
 
Sintesis Etil asetat
Sintesis Etil asetatSintesis Etil asetat
Sintesis Etil asetat
 

Kasus moral & etika kesehatan

  • 1. KASUS MORAL & ETIKA KESEHATAN “Malpraktek Kesehatan Prita Mulyasari VS RS OMNI Internasional” Budiman yasir Abdillah amir Muhammad Arifuddin Gina sakinah Astriani Nurul Hikmah Astuti KasusUtari Fauziah G. Kesehatan Moral dan Etika
  • 2. PENDAHULUAN Etika merupakan tingkah laku dan kelakuan moral yang diikuti oleh manusia manakala ilmu etika merupakan satu disiplin ilmu yang mengkaji tentang moral, prinsip moral, kaedah moral dan tindakan serta kelakuan manusia yang betul.  Moral merupakan cara melihat dan menilai sesuatu isu
  • 3. LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini, karena maraknya kasus dugaan malpraktek medik atau kelalaian medik di Indonesia, ditambah “keberanian” pasien yang menjadi korban untuk menuntut hak-haknya, para dokter seakan baru mulai sibuk berbenah diri. Terutama dalam menghadapi kasus malpraktek. Kesibukan ini terjadi sejalan dengan makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat.
  • 4. DEFINISI Malpraktek pada dasarnya adalah tindakan tenaga profesional (profesi) yang bertentangan dengan Standard Operating Procedure (SOP), kode etik profesi, serta undang-undang yang berlaku baik disengaja maupun akibat kelalaian. Kelalaian dari seseorang dokter atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama” (Valentin v. La Society de Bienfaisance Mutuelle de Los Angelos, California, 1956).
  • 5. KASUS PRITA MULYASARI VS RS OMNI INTERNASIONAL
  • 6. Kronologi 7 Agustus 2008, 20:30 Prita Mulyasari datang ke RS Omni Internasional dengan keluhan panas tinggi dan pusing kepala. Hasil pemeriksaan laboratorium: Thrombosit 27.000 (normal 200.000), suhu badan 39 derajat. Malam itu langsung dirawat inap, diinfus dan diberi suntikan dengan diagnosa positif demam berdarah.  8 Agustus 2008 Ada revisi hasil lab semalam, thrombosit bukan 27.000 tapi 181.000. Mulai mendapat banyak suntikan obat, tangan kiri tetap diinfus. Tangan kiri mulai membangkak, Prita minta dihentikan infus dan suntikan. Suhu badan naik lagi ke 39 derajat. 
  • 7. 9 Agustus 2008 Kembali mendapatkan suntikan obat. Dokter menjelaskan dia terkena virus udara. Infus dipindahkan ke tangan kanan dan suntikan obat tetap dilakukan. Malamnya Prita terserang sesak nafas selama 15 menit dan diberi oksigen. Karena tangan kanan juga bengkak, dia memaksa agar infus diberhentikan dan menolak disuntik lagi.  10 Agustus 2008 Terjadi dialog antara keluarga Prita dengan dokter. Dokter menyalahkan bagian lab terkait revisi thrombosit. Prita mengalami pembengkakan pada leher kiri dan mata kiri.
  • 8.  11 Agustus 2008 Terjadi pembengkakan pada leher kanan, panas kembali 39 derajat. Prita memutuskan untuk keluar dari rumah sakit dan mendapatkan data-data medis yang menurutnya tidak sesuai fakta. Prita meminta hasil lab yang berisi thrombosit 27.000, tapi yang didapat hanya informasi thrombosit 181.000. Pasalnya, dengan adanya hasil lab thrombosit 27.000 itulah dia akhirnya dirawat inap. Pihak OMNI berdalih hal tersebut tidak diperkenankan karena hasilnya memang tidak valid. Di rumah sakit yang baru, Prita dimasukkan ke dalam ruang isolasi karena dia terserang virus yang menular.
  • 9.  15 Agustus 2008 Prita mengirimkan email yang berisi keluhan atas pelayanan diberikan pihak rumah sakit ke customer_care@banksinarmas.com dan ke kerabatnya yang lain dengan judul “Penipuan RS Omni Internasional Alam Sutra”. Emailnya menyebar ke beberapa milis dan forum online.  30 Agustus 2008 Prita mengirimkan isi emailnya ke „Surat Pembaca Detik.com‟  5 September 2008 RS Omni mengajukan gugatan pidana ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus
  • 10. 22 September 2008 Pihak RS Omni International mengirimkan email klarifikasi ke seluruh costumernya.  8 September 2008 Kuasa Hukum RS Omni Internasional menayangkan iklan berisi bantahan atas isi email Prita yang dimuat di harian Kompas dan Media Indonesia.  24 September 2008 Gugatan perdata masuk.  11 Mei 2009 Pengadilan Negeri Tangerang memenangkan Gugatan Perdata RS Omni. Prita terbukti melakukan perbuatan hukum yang merugikan RS Omni. Prita divonis membayar kerugian materil sebesar 161 juta sebagai pengganti uang klarifikasi di koran nasional dan 100 juta untuk kerugian imateril. Prita langsung mengajukan banding. 
  • 11. 13 Mei 2009 Mulai ditahan di Lapas Wanita Tangerang terkait kasus pidana yang juga dilaporkan oleh Omni.  2 Juni 2009 Penahanan Prita diperpanjang hingga 23 Juni 2009. Informasi itu diterima keluarga Prita dari Kepala Lapas Wanita Tangerang.  3 Juni 2009 Megawati dan JK mengunjungi Prita di Lapas. Komisi III DPR RI meminta MA membatalkan tuntutan hukum atas Prita. Prita dibebaskan dan bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Statusnya diubah menjadi tahanan kota.  4 Juni 2009 Sidang pertama kasus pidana yang menimpa Prita mulai disidangkan di PN Tangerang. 
  • 12. TINJAUAN KASUS a. Berdasarkan Sudut Pandang Hukum Dalam Kitab-Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) kelalaian yang mengakibatkan celaka atau bahkan hilangnya nyawa orang lain. Pasal 359, misalnya menyebutkan, “Barangsiapa karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun”. Sedangkan kelalaian yang mengakibatkan terancamnya keselamatan jiwa seseorang dapat diancam dengan sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 360 KitabUndang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
  • 13. LANJUTAN... b. Berdasarkan Kode Etik Dalam KODEKI pasal 2 dijelaskan bahwa; “seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai denga standar profesi tertinggi”. Jelasnya bahwa seeorang dokter dalam melakukan kegiatan kedokterannya seebagai seorang proesional harus sesuai dengan ilmu kedokteran mutakhir, hukum dan agama. KODEKI pasal 7d juga menjelaskan bahwa “setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup insani”. Artinya dalam setiap tindakannya, dokter harus betujuan untuk memelihara kesehatan dan kebahagiaan manusia.
  • 14. c. Berdasarkan Undang-Undang Pasal 14 Permenkes no. 749a/1989 tentang tujuan dan fungsi rekam medis yaitu sebagai dasar pelayanan kesehatan dan pengobatan, pembuktian hukum, penelitian dan pendidikan, dasar pembiayaan pelayanan kesehatan, dan statistik kesehatan. Maka rekam medis harus dibuat relevan, kronologis dan orisinil. Data yang diberikan haruslah berupa data yang sebenarnya dan bukan karangan semata.
  • 15. Dalam kasus ini, telah terjadi pemalsuan data tentang kondisi pasien sesuai dengan pengakuan dari pasien atau si penderita hal tersebut dinilai telah melanggar hukum adminitrasi, karena data yang dilaporkan dalam rekam medis pasien adalah fiktif dan tidak sesuai dengan kenyataannya, bersamaan dengan itu juga tenaga perawatan dinilai telah lalai dari kewajibannya dalam menyediakan rekam medis pasien. Dari kasus Prita ini, sangat jelas adanya pelanggaran kode Etik oleh serang dokter dan petugas kesehatan yang terkait, seperti perawat dan bagian administrasinya pada Rumah sakit OMNI Internasional.
  • 16. SOLUSI Dengan melihat faktor-faktor penyebab dan juga segala macam sanksi hukum serta segala macam pelanggaran kode etik atas kasus yang kami ambil dalam hal ini malpraktek administrasi berupa pelanggaran dalam rekam medis dan kesalahan diagnosis oleh beberapa dokter tersebut, maka pencegahan terjadinya malpraktek harus dilakukan dengan melakukan perbaikan sistem, mulai dari pendidikan hingga ke tatalaksana praktek kedokteran. Dan juga penanaman Kode Etik harus lebih diperhatikan lagi sejak dini.
  • 17. KESIMPULAN Berdasarkan kasus yang telah dikaji maka dapat disimpulkan bahwa sebagai tenaga medis yang profesional harus dibutuhkan adanya penanam moral dan penghayatan terhadap Standard Operating Procedure (SOP), kode etik profesi, undangundang yang berlaku serta menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab sehingga dalam penerapan keprofesian dapat dijalankan dengan sebaik mungkin tanpa adanya pihak yang dirugikan.