SlideShare a Scribd company logo
Materi 9a
DESAIN KEBIJAKAN (POLICY DESIGN)
Hampir semua kebijakan publik yang berbentuk tertulis : konstitusi, undang-undang,
keputusan pemerintah, pedoman lembaga atau praktek implementasi memiliki desain.
Di sini pengertian desain kebijakan (policy design) merujuk kepada isi (content) atau
substansi dari suatu kebijakan, apakah kebijakan itu dilihat sebagai alat (tools), instru-
men, atau dilihat dalam konteks arsitekturnya.
Studi tentang desain kebijakan bukanlah hal yang baru tetapi telah berjalan seiiring
dengan dimulainya studi kebijakan publik. Mempelajari isi (content) atau substansi ke-
bijakan publik pada dasarnya selalu menjadi bagian sentral dalam lapangan studi kebi-
jakan publik, hanya dahulu studi desain kebijakan ini kebanyakan difokuskan pada stu-
di kasus dengan mendeskripsikan dan menganalisis suatu kebijakan seperti pada umum
nya. Namun sekarang sudah berkembang semakin sistematik, tidak semata mendeskrip-
sikan tetapi hingga mengkomparasikan pada berbagai arena, negara, lintas waktu dan se
bagainya.
Pendapat Tentang DesainKebijakan.
Pentingnya kebijakan sebagai instrumen telah disorot oleh Dahl dan Lindblom mulai
tahun 1953 ketika mereka menyatakan bahwa “proses mendesain kebijakan - sebagai
penciptaan dan inovasi teknik sosial - yang mungkin saat ini adalah revolusi politik be-
sar di zaman kita”. Pernyataan ini disebabkan pada waktu itu kemampuan pemerintah
untuk membuat pilihan dikhotomis antara sosialisme dan kapitalisme tampak masih
kabur padahal dikhotomi ini mutlak diperlukan.
Sebagian besar upaya para sarjana pada awalnya mencoba untuk menggambarkan isi
(content) kebijakan dalam sapuan yang lebar. Dahl dan Lindblom (1953) misalnya, me-
ngemukakan ada lima dimensi dalam desain kebijakan yang mereka percaya dapat
mengungkap perbedaan isi (content) kebijakan yaitu : (1) private to public; (2) com-
pulsory (wajib) to informative, (3) direct to indirect; (4) compulsory to voluntary mem-
bership (keanggotaan sukarela), dan (5) prescriptive (resep) to outonomous dalam hi-
rarki.
Ripley (1985) kemudian mengemukakan ada tiga jenis desain kebijakan: (1) subsidi,
(2) regulasi, dan yang paling baru (3) manipulasi, termasuk upaya untuk mengurangi
jurang antara memanjakan dan mengurangi. Sedangkan Bardach (1979) mengemuka-
kan empat jenis desain : (1) presciption (resep), (2) enabling (memungkinkan), (3) in-
centive (insentif), dan (4) deterrence (pencegahan).
Sementara itu Theodore Lowi (1972) yang secara luas diakui sebagai sarjana pertama
yang mengusulkan cara mengkarakterisasikan isi (content) kebijakan, telah memicu per
kembangan teoritis dan empiris tentang studi desain kebijakan. Tulisannya “Four Sys-
tem of Policy, Politics, and Choice” dalam Pubilc Administration Review, 1972, 11, me
nekankan bahwa studi desain kebijakan tidak harus fokus secara eksklusif pada menga-
pa berbagai jenis desain kebijakan muncul tetapi justru pada realitasnya, yaitu dengan
mengakui bahwa isi (content) kebijakan merupakan penyebab penting dari politik.
Lowi berpendapat, kemungkinan yang dapat ditawarkan oleh suatu kebijakan adalah
membuat arena di mana politik dimainkan oleh berbagai jenis/variasi desain kebijakan
yang akan memproduksi politik pluralis atau elitis. Kerena itu menurut Lowi kebijakan
memiliki dua dimensi yaitu :
(1) The extent of coercion (memperluas tingkat paksaan) di mana manfaat atau beban
didistribusikan, dan
(2) The policy is directed at specific group or it consists of rules (kebijakan diarahkan
kepada kelompok-kelompok tertentu atau kebijakan terdiri dari aturan-aturan) un-
tuk mempengaruhi lingkungan yang lebih umum.
Berdasarkan dua dimensi ini, menurut Lowi pada akhirnya ada 4 (empat) jenis desain
kebijakan yaitu: distributif, regulatif, redistributif, dan konstituen, yang masing-
masing isinya berbeda.
James Q. Wilson (1979) juga mengembangkan tipologi/jenis desain kebijakan dengan
menawarkan penjelasan tentang bagaimana isi (content) kebijakan menghasilkan pola
politik yang berbeda. Ada dua dimensi tipologi desain kebijakan, yaitu :
(1) Apakah manfaat (benefit) atau biaya (cost) didistribusikan, dan
(2) Apakah penerima terkonsentrasi (concentrated) atau tersebar (dispersed).
Politik mayoritas, menurut Wilson, akan terjadi jika manfaat dan biaya secara luas di-
distribusikan kepada sejumlah besar orang. Sedangkan politik yang terbatas hanya pada
kelompok kepentingan, akan muncul jika manfaat terkonsentrasikan dan biaya didistri-
busikan hanya di antara beberapa orang saja (contohnya, peraturan yang mendukung pe
kerja dengan mengorbankan bisnis atau sebaliknya).
Pada tahun 1985 Stephen Linder dan Guy Peters menyebutkan studi desain kebijakan
sebagai teori tingkat menengah (middle-level theory), yaitu campuran dari tiga dimensi:
teori kausalitas, evaluasi, dan instrumen. Sedangkan David Boborow dan John Dryzek
(1987) menyebutkan bahwa studi desain kebijakan justru berkonsentrasi kepada proses
di mana desain dibentuk dan disahkan.
Tujuan dari pengungkapan pendapat para sarjana tersebut di atas adalah untuk menge-
nali dialog yang luas tentang perspektif desain kebijakan yang terlihat beragam, yaitu
pada isu-isu alasan instrumental dan komunikatif hingga ke proses desain yang terbuka
dan demokratis, atau pada isu-isu sebagai penerapan instrumen tertentu atau alat
(tools). Adapun perhatian terhadap desain kebijakan sebagai alat (tools) yang berkem-
bang saat ini merupakan perwujudan dari ide-ide kontemporer desentralisasi dan devo-
lusi yang mungkin dapat memiliki efek tak terduga dan perlu dikenali pula,
Elemen DesainKebijakan
Schneider dan Ingram (1997) dalam studinya mengemukakan bahwa desain kebijakan
publik yang berbentuk tertulis : konstitusi, undang-undang, pedoman lembaga atau prak
tek implementasi hampir selalu mengandung sejumlah elemen (unsur) umum yaitu :
● Tujuan atau masalah yang harus dipecahkan.
● Populasi sasaran (mereka yang terkena dampak langsung atau tidak langsung dari
kebijakan).
● Alokasi manfaat atau beban (baik material dan simbolik).
● Tools (perangkat yang digunakan untuk memastikan perilaku yang dibutuhkan oleh
kebijakan).
● Aturan (siapa yang melakukan apa, kapan, dengan sumber daya apa, kepada siapa,
dengan kendala apa).
● Implementasi struktur (lembaga, kontraktor, pekerja kasus street-level).
● Alasan-alasan (logika, argumentasi kausal, perangkat retoris, data).
● Asumsi yang mendasari (implisit atau eksplisit, disepakati atau diperebutkan).
Masing-masing elemen (unsur) di atas memiliki beberapa dimensi. Sebagai contoh, ele-
men alat (tools) dapat dikonseptualisasikan sebagai yang mendasari asumsi perilaku da-
lam memproduksi beberapa “jenis'' alat (tools) seperti insentif positif, insentif negatif,
kekuatan, informasi, pengembangan kapasitas, otoritas (pernyataan tanpa hukuman),
persuasi, dan belajar.
Dari kerangka elemen desain tersebut, Schneider dan Ingram (1997) selanjutnya me-
ngembangkan dua dimensi tipologi populasi sasaran kebijakan yang terdiri dari :
(1) Politik sumber daya kelompok sasaran dan kepentingan pihak lainnya (mulai dari
tinggi ke rendah), dan
(2) Konstruksi sosial populasi sasaran/target dan pihak lain yang berkepentingan (mu-
lai dari positif ke negatif).
Konstruksi (ruang) kebijakan yang dibuat dengan memperhatikan kekuatan politik dan
sosial akan menghasilkan berbagai jenis populasi sasaran yang lebih kontinyu dari
pada karakterisasi kategoris.
Sumber :
Disarikan dari tulisan Anne L. Scheneider & Helen Ingram, “Policy Design” dalam Jack Rabin (edt),
Encyclopedia of Public Andministration and Policy,2005, pp.204-208.
DIDIT SETIABUDI –Jakarta.

More Related Content

What's hot

Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
StRahmawatiAPabittei
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
Muh Firyal Akbar
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
Steelyana Indriasari
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Siti Sahati
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Dadang Solihin
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
Erlin Alltid Tufft Västkusten
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Raja Matridi Aeksalo
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKANTEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKANFahrul Azmi
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
Muhammad Sharip
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Tri Widodo W. UTOMO
 
New public management
New public managementNew public management
New public management
Muslimin B. Putra
 
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
unitpublikasi
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanNuzulul Putri
 
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoRingkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Tri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (20)

Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKANTEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
 
New public management
New public managementNew public management
New public management
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakan
 
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoRingkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
 

Similar to Desain kebijakan publik

Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktklailashare
 
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politikTEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
YafiAlghifari
 
Perencanan rasional jurnal
Perencanan rasional jurnalPerencanan rasional jurnal
Perencanan rasional jurnal
Dwi Dhoyo
 
Kebijakan pablik
Kebijakan pablikKebijakan pablik
Kebijakan pablik
Operator Warnet Vast Raha
 
Analisis Kebijakan Publik Karya Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si. Dan Dr. Y...
Analisis Kebijakan Publik Karya  Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si.  Dan Dr. Y...Analisis Kebijakan Publik Karya  Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si.  Dan Dr. Y...
Analisis Kebijakan Publik Karya Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si. Dan Dr. Y...
Universitas Sriwijaya
 
Konsep konsep politik
Konsep konsep politikKonsep konsep politik
Konsep konsep politikNina Muhaemin
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
Kasmiah Ali
 
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admPengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
Lili Fajri Dailimi
 
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
LubnaSafaraz
 
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
AkangArifana2
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
Kasmiah Ali
 
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
UmmuFaizah7
 
Deni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
Deni fatmawati- Resume Kebijakan PublikDeni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
Deni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
deni fatmawati
 
ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1
ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1
ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1
Diana Amelia Bagti
 
kebijakan dan perencanaan sosial
 kebijakan dan perencanaan sosial kebijakan dan perencanaan sosial
kebijakan dan perencanaan sosial
Erlin Alltid Tufft Västkusten
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
290165
 
Resume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankriResume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankri
Fath Pampang
 
04.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 204.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 2siskamto
 

Similar to Desain kebijakan publik (20)

Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktk
 
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politikTEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
TEORI-KEBIJAKAN-PUBLIK-2018 dalam ilmu politik
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
Perencanan rasional jurnal
Perencanan rasional jurnalPerencanan rasional jurnal
Perencanan rasional jurnal
 
Kebijakan pablik
Kebijakan pablikKebijakan pablik
Kebijakan pablik
 
Analisis Kebijakan Publik Karya Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si. Dan Dr. Y...
Analisis Kebijakan Publik Karya  Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si.  Dan Dr. Y...Analisis Kebijakan Publik Karya  Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si.  Dan Dr. Y...
Analisis Kebijakan Publik Karya Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si. Dan Dr. Y...
 
Kebijakan pemekaran
Kebijakan pemekaranKebijakan pemekaran
Kebijakan pemekaran
 
Konsep konsep politik
Konsep konsep politikKonsep konsep politik
Konsep konsep politik
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admPengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
 
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
 
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
1. MATERI PERTAMA (Latar Belakang, Tujuan dan Pengertian Dasar).pptx
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
 
Deni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
Deni fatmawati- Resume Kebijakan PublikDeni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
Deni fatmawati- Resume Kebijakan Publik
 
ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1
ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1
ILMU POLITIK - Ilmu Politik 1
 
kebijakan dan perencanaan sosial
 kebijakan dan perencanaan sosial kebijakan dan perencanaan sosial
kebijakan dan perencanaan sosial
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
 
Resume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankriResume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankri
 
04.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 204.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 2
 

Recently uploaded

bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 

Recently uploaded (13)

bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 

Desain kebijakan publik

  • 1. Materi 9a DESAIN KEBIJAKAN (POLICY DESIGN) Hampir semua kebijakan publik yang berbentuk tertulis : konstitusi, undang-undang, keputusan pemerintah, pedoman lembaga atau praktek implementasi memiliki desain. Di sini pengertian desain kebijakan (policy design) merujuk kepada isi (content) atau substansi dari suatu kebijakan, apakah kebijakan itu dilihat sebagai alat (tools), instru- men, atau dilihat dalam konteks arsitekturnya. Studi tentang desain kebijakan bukanlah hal yang baru tetapi telah berjalan seiiring dengan dimulainya studi kebijakan publik. Mempelajari isi (content) atau substansi ke- bijakan publik pada dasarnya selalu menjadi bagian sentral dalam lapangan studi kebi- jakan publik, hanya dahulu studi desain kebijakan ini kebanyakan difokuskan pada stu- di kasus dengan mendeskripsikan dan menganalisis suatu kebijakan seperti pada umum nya. Namun sekarang sudah berkembang semakin sistematik, tidak semata mendeskrip- sikan tetapi hingga mengkomparasikan pada berbagai arena, negara, lintas waktu dan se bagainya. Pendapat Tentang DesainKebijakan. Pentingnya kebijakan sebagai instrumen telah disorot oleh Dahl dan Lindblom mulai tahun 1953 ketika mereka menyatakan bahwa “proses mendesain kebijakan - sebagai penciptaan dan inovasi teknik sosial - yang mungkin saat ini adalah revolusi politik be- sar di zaman kita”. Pernyataan ini disebabkan pada waktu itu kemampuan pemerintah untuk membuat pilihan dikhotomis antara sosialisme dan kapitalisme tampak masih kabur padahal dikhotomi ini mutlak diperlukan. Sebagian besar upaya para sarjana pada awalnya mencoba untuk menggambarkan isi (content) kebijakan dalam sapuan yang lebar. Dahl dan Lindblom (1953) misalnya, me- ngemukakan ada lima dimensi dalam desain kebijakan yang mereka percaya dapat mengungkap perbedaan isi (content) kebijakan yaitu : (1) private to public; (2) com- pulsory (wajib) to informative, (3) direct to indirect; (4) compulsory to voluntary mem- bership (keanggotaan sukarela), dan (5) prescriptive (resep) to outonomous dalam hi- rarki. Ripley (1985) kemudian mengemukakan ada tiga jenis desain kebijakan: (1) subsidi, (2) regulasi, dan yang paling baru (3) manipulasi, termasuk upaya untuk mengurangi jurang antara memanjakan dan mengurangi. Sedangkan Bardach (1979) mengemuka- kan empat jenis desain : (1) presciption (resep), (2) enabling (memungkinkan), (3) in- centive (insentif), dan (4) deterrence (pencegahan). Sementara itu Theodore Lowi (1972) yang secara luas diakui sebagai sarjana pertama yang mengusulkan cara mengkarakterisasikan isi (content) kebijakan, telah memicu per kembangan teoritis dan empiris tentang studi desain kebijakan. Tulisannya “Four Sys- tem of Policy, Politics, and Choice” dalam Pubilc Administration Review, 1972, 11, me nekankan bahwa studi desain kebijakan tidak harus fokus secara eksklusif pada menga-
  • 2. pa berbagai jenis desain kebijakan muncul tetapi justru pada realitasnya, yaitu dengan mengakui bahwa isi (content) kebijakan merupakan penyebab penting dari politik. Lowi berpendapat, kemungkinan yang dapat ditawarkan oleh suatu kebijakan adalah membuat arena di mana politik dimainkan oleh berbagai jenis/variasi desain kebijakan yang akan memproduksi politik pluralis atau elitis. Kerena itu menurut Lowi kebijakan memiliki dua dimensi yaitu : (1) The extent of coercion (memperluas tingkat paksaan) di mana manfaat atau beban didistribusikan, dan (2) The policy is directed at specific group or it consists of rules (kebijakan diarahkan kepada kelompok-kelompok tertentu atau kebijakan terdiri dari aturan-aturan) un- tuk mempengaruhi lingkungan yang lebih umum. Berdasarkan dua dimensi ini, menurut Lowi pada akhirnya ada 4 (empat) jenis desain kebijakan yaitu: distributif, regulatif, redistributif, dan konstituen, yang masing- masing isinya berbeda. James Q. Wilson (1979) juga mengembangkan tipologi/jenis desain kebijakan dengan menawarkan penjelasan tentang bagaimana isi (content) kebijakan menghasilkan pola politik yang berbeda. Ada dua dimensi tipologi desain kebijakan, yaitu : (1) Apakah manfaat (benefit) atau biaya (cost) didistribusikan, dan (2) Apakah penerima terkonsentrasi (concentrated) atau tersebar (dispersed). Politik mayoritas, menurut Wilson, akan terjadi jika manfaat dan biaya secara luas di- distribusikan kepada sejumlah besar orang. Sedangkan politik yang terbatas hanya pada kelompok kepentingan, akan muncul jika manfaat terkonsentrasikan dan biaya didistri- busikan hanya di antara beberapa orang saja (contohnya, peraturan yang mendukung pe kerja dengan mengorbankan bisnis atau sebaliknya). Pada tahun 1985 Stephen Linder dan Guy Peters menyebutkan studi desain kebijakan sebagai teori tingkat menengah (middle-level theory), yaitu campuran dari tiga dimensi: teori kausalitas, evaluasi, dan instrumen. Sedangkan David Boborow dan John Dryzek (1987) menyebutkan bahwa studi desain kebijakan justru berkonsentrasi kepada proses di mana desain dibentuk dan disahkan. Tujuan dari pengungkapan pendapat para sarjana tersebut di atas adalah untuk menge- nali dialog yang luas tentang perspektif desain kebijakan yang terlihat beragam, yaitu pada isu-isu alasan instrumental dan komunikatif hingga ke proses desain yang terbuka dan demokratis, atau pada isu-isu sebagai penerapan instrumen tertentu atau alat (tools). Adapun perhatian terhadap desain kebijakan sebagai alat (tools) yang berkem- bang saat ini merupakan perwujudan dari ide-ide kontemporer desentralisasi dan devo- lusi yang mungkin dapat memiliki efek tak terduga dan perlu dikenali pula, Elemen DesainKebijakan Schneider dan Ingram (1997) dalam studinya mengemukakan bahwa desain kebijakan publik yang berbentuk tertulis : konstitusi, undang-undang, pedoman lembaga atau prak tek implementasi hampir selalu mengandung sejumlah elemen (unsur) umum yaitu :
  • 3. ● Tujuan atau masalah yang harus dipecahkan. ● Populasi sasaran (mereka yang terkena dampak langsung atau tidak langsung dari kebijakan). ● Alokasi manfaat atau beban (baik material dan simbolik). ● Tools (perangkat yang digunakan untuk memastikan perilaku yang dibutuhkan oleh kebijakan). ● Aturan (siapa yang melakukan apa, kapan, dengan sumber daya apa, kepada siapa, dengan kendala apa). ● Implementasi struktur (lembaga, kontraktor, pekerja kasus street-level). ● Alasan-alasan (logika, argumentasi kausal, perangkat retoris, data). ● Asumsi yang mendasari (implisit atau eksplisit, disepakati atau diperebutkan). Masing-masing elemen (unsur) di atas memiliki beberapa dimensi. Sebagai contoh, ele- men alat (tools) dapat dikonseptualisasikan sebagai yang mendasari asumsi perilaku da- lam memproduksi beberapa “jenis'' alat (tools) seperti insentif positif, insentif negatif, kekuatan, informasi, pengembangan kapasitas, otoritas (pernyataan tanpa hukuman), persuasi, dan belajar. Dari kerangka elemen desain tersebut, Schneider dan Ingram (1997) selanjutnya me- ngembangkan dua dimensi tipologi populasi sasaran kebijakan yang terdiri dari : (1) Politik sumber daya kelompok sasaran dan kepentingan pihak lainnya (mulai dari tinggi ke rendah), dan (2) Konstruksi sosial populasi sasaran/target dan pihak lain yang berkepentingan (mu- lai dari positif ke negatif). Konstruksi (ruang) kebijakan yang dibuat dengan memperhatikan kekuatan politik dan sosial akan menghasilkan berbagai jenis populasi sasaran yang lebih kontinyu dari pada karakterisasi kategoris. Sumber : Disarikan dari tulisan Anne L. Scheneider & Helen Ingram, “Policy Design” dalam Jack Rabin (edt), Encyclopedia of Public Andministration and Policy,2005, pp.204-208. DIDIT SETIABUDI –Jakarta.