SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
SISTEM SERTIFIKASI
SESI I
SISTEM SERTIFIKASI BNSP
INDUSTRI
PRODUCT PERSON
MUTU PELAYANAN
MUTU
ISO...............
KAN
SNI BNSP
23/2006
INDUSTRI
LDP
KKNI
SKKNI
DIKLAT
PROFESI
(CBT)
SERTIFIKASI
KOMPETENSI
(CBA)
BNSP/LSP
3 PILAR UTAMA
PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI
Sistem Pelatihan Kerja Nasional
S
E
L
E
K
S
I
PROGRAM
Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK)
Sarana/Prasarana
Tenaga Pendidik
Biaya
Manajemen
PENDIDIKAN VOKASI
AKREDITASI
T
U
K
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
(UU.20/2004, UU. 12/2012, PERPRES.8/2012, PP.23/2004)
KKNI

SKKNI
CALON PESERTA
DIDIK
LULUSAN
NAKER
KOMPETEN
SERTIFI-
KASI
NAKER
PENGLAMAN
BNSP

LSP
Std.Itl.& Khs
BAN-PT
D U D I
SKEMA
SERTIFIKASI
(PBNSP 210)
SISTEM
ASESMEN
SISTEM
PELATIHAN
BNSP
KETERKAITAN SISTEM SERTIFIKASI
SDM
KOMPETENSI
LSP
TUK
ASESOR
MUK
MENTORING
Pedoman
Pembelajaran
Strategi
Pembelajaran
Acuan Normatif
 Regulasi teknis:
 UU No. 13/2003 tentang KETENAGAKERJAAN
 UU No. 20/2003 tentang SISDIKNAS
 UU No. 12/2012 tentang PENDIDIKAN TINGGI
 PP 23/2004 tentang BNSP
 PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS
 PERPRES 8/2012 tentang KKNI
 PERMENAKERTRANS 05/2012 tentang SKKNI
diperbaharui dengan PERMENAKER No.03 Thun 2016
 Standar:
 Unit Kompetensi Asesmen
 Pedoman-pedoman BNSP terkait.
SRN - IMT2015
 Bab II Pasal 2 Ayat 2
BNSP merupakan lembaga yang INDEPENDEN dalam melaksanakan tugasnya dan
bertanggung jawab kepada PRESIDEN
 Bab II Pasal 3
BNSP mempunyai tugas melaksanakan SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
Fungsi BNSP :
a) Pelaksanaan dan pengembangan sistem sertifikasi kompetensi kerja
b) Pelaksanaan dan pengembangan sisitem sertifikasi pendidikan dan pelatihan
vokasi
c) Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan sistem sertifikasi kompetensi kerja
nasional
d) Pengembangan pengakuan sertifikasi kompetensi kerja nasional dan
internasional
e) Pelaksanaan dan pengembangan kerja sama antar lembaga, baik nasional dan
internasional dibidang sertifikasi profesi, dan
f) Pelaksanaan dan pengembangan sistem data dan informasi sertifrkasi
kompetensi kerja yang terintegrasi.
PP NO. 10 TAHUN 2018 tentang BNSP
(atas amanat UU no 13 tahun 2003 tentang KETENAGAKERJAAN)
LANJUTAN BNSP
 Pasal 4 : BNSP memberikan lisensi kepada LSP yang
memenuhi persyaratan untuk melaksanakan
sertifikasi kompetensi.
 BAB VII, Pasal 23 : Pelaksanaan sistem sertifikasi
kompetensi kerja yang selama ini sudah berjalan di
Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang –
Undang dan / atau telah diakui lembaga internasional,
tetap berlaku dan disesuaikan dengan sistem
sertifikasi kompetensi yang dilakukan oleh BNSP.
PRINSIP DASAR :
Pengembangan Sistem Sertifikasi Kompetensi Kerja Indonesia
TERUKUR
OBYEKTIF
TERTELUSURI
KEBERTERIMAAN
(ACCEPTABLE)
ACCOUNTABLE
Mengacu pada SKKNI, STANDAR
INTERNASIONAL, STANDAR KHUSUS
Tidak terjadi konflik
kepentingan
Keseluruhan proses
terdokumentasi dan terkendali
Dapat diterima semua stakeholders
Tanggung jawab dan tanggung gugat
Certification
Verification
Asesor Kompetensi
SKKNI
BNSP Guidelines
Fasilitasi
Koordinasi
KETELUSURAN SISTEM SERTIFIKASI
Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, ISO 17011
BNSP Guidelines 201 & 202
Licensing
 Accreditation
LSP
(PROFESSIONAL CERTIFICATION BODY)
ISO 17024, BNSP Guidelines
Instansi Teknis,
KADIN, BKSP dll
TUK
BNSP Guidelines, QMS
ASESI
SKKNI/International Standard/
Harmonised Standard
Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, Specific Standard
BNSP Guidelines
BNSP
(INDONESIAN PROFESSIONAL CERTIFICATION
AUTHORITY)
PP, ISO 17011, BNSP Guidelines
SRN - IMT2015
KLASIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP)
LSP-P3 LSP-P2 LSP-P1 ind LSP-P1 Pend
Profesi:
•Memenuhi bukti
kompetensi &
terpelihara
•Memenuhi permintaan
klien
•Memenuhi regulasi
Profesi di perusahaan
& Jejaring
•Memenuhi
permintaan asesmen
dari klien
Profesi di perusahaan
tempat kerja :
•Memastikan &
memelihara
kompetensi tenaga
kerjanya
Peserta didik , Alumni
dan Profesi
•Memastikan &
memelihara
kompetensi peserta
didikmya
L i s e n s i
S e r t i f i k a s i K o m p e t e n s i
PENERAPAN SERTIFIKASI
 Wajib (Compulsary):
Pemerintah boleh mewajibkan sertifikasi bila
berkaitan dengan sefety, security, dan
mempunyai potensi perselisihan besar
dimasyarakat.
 Disarankan (advisory):
Biasanya diterapkan untuk mendorong
penerapan untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas pengembangan SDM, atau transisi
menuju wajib.
 Sukarela (Voluntary)
Pemberlakuan:
SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI
PENGERTIAN DASAR SERTIFIKASI
Sertifikasi merupakan suatu proses untuk
mendapatkan pengakuan resmi
(keabsahan) atas produk, proses,
keterangan, kepemilikian barang, atau
orang
SERTIFIKASI dan SERTIFIKAT
• SERTIFIKASI kepemilikan, misalnya untuk
mendapatkan bukti pengakuan kepemilikan atas
sebidang tanah. Bila pengakuan ini didapatkan,
maka keluarlah SERTIFIKAT TANAH tersebut.
• SERTIFIKASI produk, misalnya untuk
mendapatkan pengakuan HALAL atas produk
makanan tertentu. Bila pengakuan ini
didapatkan, maka keluarlah SERTIFIKAT HALAL
atas produk makanan tersebut.
Lanjutan ….
Sertifikasi dan Sertifikat
• SERTIFIKASI keterangan , misalnya untuk
mendapatkan pengakuan atas tanggal kelahiran.
Bila pengakuan ini didapatkan, maka keluarlah
SERTIFIKAT (Akte) KELAHIRAN.
• Selain dari itu, sertifikasi keterangan bisa juga
untuk mendapatkan pengakuan atas adopsi anak.
Bila pengakuan ini didapatkan, maka keluarlah
SERTIFIKAT Adopsi Anak.
Lanjutan ….
Sertifikasi dan Sertifikat
• SERTIFIKASI untuk orang diberikan karena yang
bersangkutan mempunyai KOMPETENSI atas suatu
tugas/pekerjaan/jabatan.
• Proses ini dikenal juga dengan SERTIFIKASI
KOMPETENSI
• Bila yang bersangkutan telah mendapatkan
pengakuan atas kompetensinya, maka ia akan
mendapatkan SERTIFIKAT KOMPETENSI
SERTIFIKASI KOMPETENSI
Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk
menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan
kompetensi yang ditetapkan, mencakup :
 pendaftaran,
 asesmen,
 keputusan sertifikasi,
 survailen,
 sertifikasi ulang, dan
 penggunaan sertifikat.
APA ITU
KOMPETEN
SI
SRN - IMT2015
Apa itu kompetensi
Knowledge, Skills and Attitudes yang
diperlukan oleh individu agar sukses
menangani pekerjaannya
SRN - IMT2015
WORK PLACE
SKILL
KNOWLEDGE
ATTITUDE
SRN - IMT2015
DIMENSI KOMPETENSI
SRN - IMT2015
TASK SKILL (TS)
Melaksanakan tugas individu
TASK MANAGEMENT
SKILL (TMS)
Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu
pekerjaan
CONTINGENCY
MANAGEMENT SKILL
(CMS)
Kemampuan merespon dan mengelola ketidakteraturan dan
masalah-masalah dalam pekerjaan rutin
JOB ROLE/ ENVIRONMENT
SKILL (JRES)
Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan
harapan lingkungan kerja
TRANSFER SKILL (TRS) Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat yang
baru
DIMENSI SDM Kompeten
KEMAMPUAN MENGATASI MASALAH
CONTIGENCY MANAGEMEN SKILL
Kemampuan memenuhi tuntutan
lingkungan (Akurasi)
ENVIRONMENT TASK SKILL
KEMAMPUAN
MENGELOLA
SEJUMLAH
TUGAS
MANAGEMEN
TASK
SKILL
(efisiensi, dan tingkat kesulitan)
Kemampuan melaksanakan tugas (keterampilan Dasar)
TASK SKILL
SDM KOMPETEN
A
S K
PENERAPAN
EFEKTIF DI
TEMPAT KERJA
A = ATTITUDE
S = SKILL
K = KNOWLEDGE
STANDAR
KOMPETENSI
STANDAR
KINERJA
A = ACCOUNTABILITY
E = EXPERIENCE
R = RESPONSIBILITY
E R A
SDM
KOMPETEN
Aspek Pencapaian hasil
kerja ( pertanggungjawab )
Hasil Dapat
dipertagungjawabkan
THE SIX RINGS OF
COMPETENCY BASED PERFORMANCE
E
A
S
R A
K
A S K E R A’s
A = ACCOUNTABILITY
A = ATTITUDE
S = SKILLS
K = KNOWLEDGE
E = EXPERIENCE
R = RESPONSIBILITY
APA ITU
STANDAR
KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI dari PERSPEKTIF BAHASA
Standar Ukuran yang disepakati
Didiskripsikan kemampuan yang
dilandasi oleh pengetahuan,
ketarampilan dan sikap kerja untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan
Kompetensi
Adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan
dan/atau keahlian serta sikap kerja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Apa yang dimaksud Standar Kompetensi
Kerja
SRN - IMT2015
Penerapan Standar Kompetensi di Indonesia
Mengacu pada :
1. SKKNI
2. STANDAR INTERNASIONAL
3. STANDAR KHUSUS
Unit – unit
kompetensi
Elemen
Kompetensi
Kriteria Unjuk
Kerja
Batasan
Variabel
Panduan
Penilaian
Aktifitas
Pekerjaan/fungsi
dasar
Rincian
Langkah – langkah
Dapat berupa proses manajemen
atau proses produksi
Produk / Jasa
Instruksi Kerja pada
Industri yang Terukur
dan dapat
diobservasi
Kontekstual di
tempat kerja
Deskripsi aspek kritis
pengetahuan dan
ketrampilan penting
untuk asesmen
SRN - IMT2015
KODEUNIT :
JUDUL UNIT :
DESKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. 1.1
1.2
2. 2.1
2.2
BATASAN VARIABEL
(Konteks variabel, Peralatan dan perlengkapan, Peraturan yang diperlukan, Norma dan
Standar)
PANDUAN PENILAIAN
(Konteks penilaian, Persyaratan kompetensi, Pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan, Sikap kerja yang diperlukan, Aspek kritis
FORMAT SKKNI
SKEMA SERTIFIKASI & STANDAR
KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI
DIKEMAS /
DIPAKETKAN
SKEMA SERTIFIKASI
PEMAHAMAN SKKNI- BT-SK-001 44
SKEMA SERTIFIKASI
DARI PERSPEKTIF BAHASA
SKEMA POLA/BENTUK/CARA
Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk menetapkan
bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang
ditetapkan, mencakup :
 pendaftaran,
 asesmen,
 keputusan sertifikasi,
 survailen,
 sertifikasi ulang, dan
 penggunaan sertifikat
SERTIFIKASI
SKEMA SERTIFIKASI
 Skema Sertifikasi adalah: Persyaratan sertifikasi spesifik yang
berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan
menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta
prosedur yang sama.
 Standar Kompetensi dalam pengembangan Skema sertifikasi
harus diverifikasi: SKKNI, Standar khusus, Standar
Internasional.
 Dikembangkan oleh Komite Skema.
o Skema KKNI dan Okupasi Nasional: oleh Komite Skema
Otoritas Kompeten.
o Skema Sertifikasi Klaster, unit dan profisiensi: oleh Komite
Skema LSP.
SRN - IMT2015
Jenis-jenis Skema Sertifkasi
SRN - IMT2015
Skema Sertifikasi Kualifikasi Kerja
Nasional Indonesia
Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi
Nasional
Skema Sertifikasi berdasar Paket
Kompetensi (cluster)
S2
S1
S3
Sekolah
Menengah
Umum 1
2
3
4
5
7
8
9
6
Profesi
Spesialis
D I
D IV
D III
D II
Sekolah
Menegah
Kejuruan
Subspesialis
AHLI
TEKNISI/ANALIS
OPERATOR
Skema sertifikasi KKNI dan kesetaraan dgn DikLat dan jenjang tempat kerja
TUGAS 1
1. AKSES SKEMA SERTIFIKASI SESUAI PROFESI /
BIDANG DI LSP MASING MASING
2. AKSES STANDAR KOMPETENSI / UNIT-UNIT
KOMPETENSI YANG ADA DALAM SKEMA
SERTIFIKASI
3. PRINTOUT SKEMA SERTIFIKASI DAN STANDAR
KOMPETENSI TERSEBUT
TERIMAKASIH
ASESMEN
KOMPETENSI ??
SESI II
ASESMEN KOMPETENSI
SERTIFIKASI KOMPETENSI
Kegiatan lembaga sertifikasi profesi dalam menentukan
bahwa seseorang memenuhi persyaratan sertifikasi,
yang mencakup (Istilah Klausal 3.6):
- pendaftaran,
- Penilaian/asesmen,
- keputusan sertifikasi,
- pemeliharaan sertifikasi,
- sertifikasi ulang, dan
- penggunaan sertifikat
TUGAS
ASESOR
PROSES SERTIFIKASI ( PBNSP 201)
Sesuai dengan Pedoman BNSP Klausal 9
1. Pendaftaran,
2. asesmen
3. Proses Uji Kompetensi
4. Keputusan Sertifikasi,
5. Survailen (Pembekuan dan Pencabutan Sertifikasi, Penambahan
dan Pengurangan Lingkup Sertifikasi )
6. Sertifikasi ulang
7. Penggunaan sertifikat.
8. Banding atas keputusan Sertifikasi
9. Keluhan
TUGAS
ASESOR
ISO :17024 tahun 2012
Pedoman BNSP 201, Klausal 9
PENGERTIAN ASESMEN
• MENGUMPULKAN BUKTI-BUKTI,
• kemudian MEMBANDINGKAN BUKTI
dengan STANDAR KOMPETENSI/ ACUAN
PEMBANDING
• MEMBUAT KEPUTUSAN apakah seseorang
telah mencapai kompetensi.
Asesmen adalah sebuah proses yang sistematis untuk,
Asesmen dilakukan oleh ASESOR KOMPETENSI
ASSESSOR
MEASURABLE
CRITERIA
CRITERIA, e.g.:
• Competency
Standards
• SOP
• Work Instructions
EVIDENCE (Bukti)
EVIDENCES, e.g.:
• 3rd party workplace
report
• Review portfolios
evidences
• Observation
• Interviews, etc
membandingkan
ASPEK KUNCI ASESMEN :
1. ADANYA BUKTI BERKUALITAS untuk
membuat Keputusan asesmen
2. BAGAIMANAN Cara Mengumpulkan
BUKTI
BUKTI /EVIDENCE
Bukti adalah suatu bahan yang
dikumpulkan dalam rangka membuktikan
pencapaian kompetensi asesi
sebagaimana dipersyaratkan unit/sejumlah
unit standar kompetensi.
BUKTI BERKUALITAS
Bukti kompetensi yang dapat dijadikan
acuan untuk membuat keputusan asesmen
KOMPETEN, yaitu bilamana BUKTI
memenuhi :
–Aspek / Aturan Pengumpulan Bukti
(VATM)
–Dimensi Kompetensi (TS, TMS, CMS, JRES,
TRS)
ATURAN PENGUMPULAN BUKTI
Dalam rangka menjamin kualitas bukti-bukti yang dikumpulkan selama pelaksanaan asesmen, maka
alat bukti tersebut harus memenuhi 4 prinsip aturan pengumpulan bukti, yaitu :
1. Sahih (valid), apabila bukti :
2. Asli/Otentik (Authentic), apabila bukti :
3. Terkini/ Terbaru (Current), apabila bukti :
4. Memadai/ Cukup (Sufficient), apabila bukti :
• memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja
• merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan
• memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel
• mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan pengetahuan yang digunakan, baik pada kondisi
kerja real ataupun simulasi
• asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud
• dapat diakui/diverifikasi
• mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan terkini asesi
• memenuhi standar keterkinian
• mendemonstrasikan kompetensi setiap saat
• mendemonstrasikan kompetensi secara berulang
• tidak berkurang kemampuan/persyaratan bahasa, literasi, numerasi
DIMENSI KOMPETENSI
SRN - IMT2015
TASK SKILL (TS)
Melaksanakan tugas individu
TASK MANAGEMENT
SKILL (TMS)
Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu
pekerjaan
CONTINGENCY
MANAGEMENT SKILL
(CMS)
Kemampuan merespon dan mengelola ketidakteraturan dan
masalah-masalah dalam pekerjaan rutin
JOB ROLE/ ENVIRONMENT
SKILL (JRES)
Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan
harapan lingkungan kerja
TRANSFER SKILL (TRS) Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat yang
baru
BAGAIMANA
BUKTI
DIKUMPULKAN ?
BUKTI
BERKUALITAS
BUKTI
DIKUMPULKAN
ASESOR
BUKTI
DIKUMPULKAN
PESERTA
M
E
T
O
D
A
BUKTI DIKUMPULKAN
BUKTI
DIKUMPULKAN
PESERTA
• Adalah bukti kompetensi
diperoleh/dikumpulkan oleh
peserta dari laporan pihak
ketiga.
• Contohnya :
– Pengalaman kerja
– Sertifikat pelatihan
– Sertifikat/surat keterangan
pengalaman kerja
• Bukti diluar yang tercantum
pada dokumen skema
sertifikasi Klausul 6
Persyaratan Peserta.
JENIS BUKTI :
BUKTI TIDAK
LANGSUNG
(TL)
BUKTI DIKUMPULKAN
BUKTI
DIKUMPULKAN
ASESOR
METODA :
AKTIFITAS KERJA
DAN
TANYA JAWAB
JENIS BUKTI :
LANGSUNG (L)
DAN
TAMBAHAN (T)
PELAKSANAAN
ASESMEN
KESIMPULAN , ADA 3 JENIS BUKTI
• BUKTI TIDAK LANGSUNG ( TL)
• BUKTI LANGSUNG ( L )
• BUKTI TAMBAHAN ( T )
• BUKTI TIDAK LANGSUNG
Bukti kompetensi asesi
diperoleh/dikumpulkan dari laporan
pihak ketiga.
• Contohnya :
Mengkaji laporan pihak ketiga dari
sejumlah sumber
Jenis Bukti Langsung ( TL )
Jenis Bukti Langsung ( L )
• BUKTI LANGSUNG
Bukti yang diperoleh /dikumpulkan
dari hasil pengamatan/observasi
langsung selama asesi melakukan
aktifitas kerja baik pada saat sedang
bekerja di tempat kerja yang
sebenarnya ataupun yang
disimulasikan.
Contoh :
Pengamatan pada saat Asesi bekerja di
tempat kerjanya. Pengamatan pada saat
asesi mendemontrasikan,
mempraktekan,
mensimulasikan.Pengamatan terhadap
hasil kerja yang sedang dilakukannya.
BUKTI LANGSUNG (LANJUTAN)
Simulasi, Bermain Peran, Demonstrasi
Praktek, Project Work
Simulasi pesawat jatuh
Project Work
Jenis Bukti Tambahan ( T )
• BUKTI TAMBAHAN
– Bukti yang diperoleh/dikumpulkan sebagai bukti
pendukung dari kinerja yang telah ditunjukkan
oleh asesi .
– Contohnya :
– Hasil tanya jawab yang dikembangkan
berdasarkan pengetahuan kompetensi yang
digali dari :
• Kriteria unjuk kerjanya
• Kompetensi terkait dari pengalaman asesi baik
pengalaman pendidikan/pelatihan, pengalaman
kerja dan pengalaman hidup
KEBIJAKAN SISTEM EVALUASI KOMPETENSI 201 (9.)
Konsultasi Pra Asesmen
Asesmen uji
kompetensi (9.3)
Asesmen porto folio
(9.2)
KOMPETEN
FR.APL-01
FR.APL-02
FR.MMA
FR.MPA
FR.MAK
VATM VATM
VAT
ASESMEN
Rencana & Perangkat
Asesmen (TL-T)
Pelaksanaan
Asesmen
Diterima sebagai peserta sertifikasi
Verifikasi permohonan berdasarkan
persyaratan skema sertifikasi (9.1)
Berkas permohonan
Rencana & Perangkat
Asesmen (L-T)
Pelaksanaan Asesmen
SKEMA
SKKNI
PRINSIP-PRINSIP ASESMEN
Asesmen dianggap valid bila asesmen tersebut menilai apa yang
diperlukan untuk dinilai.
Asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-hasilnya dinterpretasikan
secara konsisten dari konteks ke konteks dan dari orang ke orang.
Asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi kebutuhan
serangkaian konteks. Suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal
itu menolak hasil belajar sebelumnya atau gagal memberi kesempatan
seorang peserta kesempatan kedua atau ketiga untuk diases.
Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu,
terbuka, bebas dari penyimpangan, mendukung peserta.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to SKKNI SERTIFIKASI

Sistem Sertifikasi Nasional rev1 2018
Sistem Sertifikasi Nasional rev1 2018Sistem Sertifikasi Nasional rev1 2018
Sistem Sertifikasi Nasional rev1 2018UFDK
 
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924UFDK
 
01 MAPA MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN (LENNY).pptx
01 MAPA MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN (LENNY).pptx01 MAPA MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN (LENNY).pptx
01 MAPA MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN (LENNY).pptxbayu45191
 
Iso17024 Personel Certification
Iso17024 Personel CertificationIso17024 Personel Certification
Iso17024 Personel Certificationtrainership
 
Iso17024 Personel Certification
Iso17024 Personel CertificationIso17024 Personel Certification
Iso17024 Personel Certificationtrainership
 
LM 02. CBT & CBA. New.pptx
LM 02. CBT & CBA. New.pptxLM 02. CBT & CBA. New.pptx
LM 02. CBT & CBA. New.pptxYukezainers
 
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptxzetiradesviananda
 
SKKNI 2020-333.pdf (1).pdf
SKKNI 2020-333.pdf (1).pdfSKKNI 2020-333.pdf (1).pdf
SKKNI 2020-333.pdf (1).pdfidhokurniawan3
 
BAHAN PAPARAN LSP- 17-07-2022.pptx
BAHAN PAPARAN LSP- 17-07-2022.pptxBAHAN PAPARAN LSP- 17-07-2022.pptx
BAHAN PAPARAN LSP- 17-07-2022.pptxFathur74
 
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdf
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdfIbu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdf
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdfFerriFatra1
 
pengenalan pelatihan berbasis kompetensi
pengenalan pelatihan berbasis kompetensipengenalan pelatihan berbasis kompetensi
pengenalan pelatihan berbasis kompetensidavidwibowo
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfyuliyuliani25
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfarwanengineering
 
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptxPPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptxssuser50bfe71
 
Kiat kiat menghadapi uji kompetensi (asesmen)
Kiat kiat menghadapi uji kompetensi (asesmen)Kiat kiat menghadapi uji kompetensi (asesmen)
Kiat kiat menghadapi uji kompetensi (asesmen)isnantyo
 

Similar to SKKNI SERTIFIKASI (20)

Sistem Sertifikasi Nasional rev1 2018
Sistem Sertifikasi Nasional rev1 2018Sistem Sertifikasi Nasional rev1 2018
Sistem Sertifikasi Nasional rev1 2018
 
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
 
01 MAPA MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN (LENNY).pptx
01 MAPA MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN (LENNY).pptx01 MAPA MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN (LENNY).pptx
01 MAPA MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN (LENNY).pptx
 
Iso17024 Personel Certification
Iso17024 Personel CertificationIso17024 Personel Certification
Iso17024 Personel Certification
 
Iso17024 Personel Certification
Iso17024 Personel CertificationIso17024 Personel Certification
Iso17024 Personel Certification
 
LM 02. CBT & CBA. New.pptx
LM 02. CBT & CBA. New.pptxLM 02. CBT & CBA. New.pptx
LM 02. CBT & CBA. New.pptx
 
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
 
PENJELASAN PELATIHAN-MDF.pptx
PENJELASAN PELATIHAN-MDF.pptxPENJELASAN PELATIHAN-MDF.pptx
PENJELASAN PELATIHAN-MDF.pptx
 
SKKNI 2020-333.pdf (1).pdf
SKKNI 2020-333.pdf (1).pdfSKKNI 2020-333.pdf (1).pdf
SKKNI 2020-333.pdf (1).pdf
 
BAHAN PAPARAN LSP- 17-07-2022.pptx
BAHAN PAPARAN LSP- 17-07-2022.pptxBAHAN PAPARAN LSP- 17-07-2022.pptx
BAHAN PAPARAN LSP- 17-07-2022.pptx
 
Skema Akreditasi-Sertifikasi ISO 27001 Komite Akreditasi Nasional
Skema Akreditasi-Sertifikasi ISO 27001 Komite Akreditasi NasionalSkema Akreditasi-Sertifikasi ISO 27001 Komite Akreditasi Nasional
Skema Akreditasi-Sertifikasi ISO 27001 Komite Akreditasi Nasional
 
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdf
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdfIbu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdf
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdf
 
pengenalan pelatihan berbasis kompetensi
pengenalan pelatihan berbasis kompetensipengenalan pelatihan berbasis kompetensi
pengenalan pelatihan berbasis kompetensi
 
General banking-tingkat-i-officer
General banking-tingkat-i-officerGeneral banking-tingkat-i-officer
General banking-tingkat-i-officer
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
 
Fr tuk-08
Fr tuk-08Fr tuk-08
Fr tuk-08
 
SERTIFIKASI KOMPETENSI
SERTIFIKASI KOMPETENSISERTIFIKASI KOMPETENSI
SERTIFIKASI KOMPETENSI
 
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptxPPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
 
Kiat kiat menghadapi uji kompetensi (asesmen)
Kiat kiat menghadapi uji kompetensi (asesmen)Kiat kiat menghadapi uji kompetensi (asesmen)
Kiat kiat menghadapi uji kompetensi (asesmen)
 

More from ssuser1519bc

buli pringsewu.pptx
buli pringsewu.pptxbuli pringsewu.pptx
buli pringsewu.pptxssuser1519bc
 
PPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptxPPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptxssuser1519bc
 
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptx
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptxMateri Penyerapan BOKB Dumai.pptx
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptxssuser1519bc
 
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptx
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptxMATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptx
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptxssuser1519bc
 
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....ssuser1519bc
 
paparan-pprg-versi-2.ppt
paparan-pprg-versi-2.pptpaparan-pprg-versi-2.ppt
paparan-pprg-versi-2.pptssuser1519bc
 
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptx
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptxdataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptx
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptxssuser1519bc
 
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptx
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptxMB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptx
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptxssuser1519bc
 
paparan-data-wawasan.ppt
paparan-data-wawasan.pptpaparan-data-wawasan.ppt
paparan-data-wawasan.pptssuser1519bc
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfssuser1519bc
 
- Dr. D.S. Dewi - Mengadili Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.pptx
- Dr. D.S. Dewi - Mengadili Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.pptx- Dr. D.S. Dewi - Mengadili Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.pptx
- Dr. D.S. Dewi - Mengadili Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.pptxssuser1519bc
 
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptxssuser1519bc
 

More from ssuser1519bc (13)

buli pringsewu.pptx
buli pringsewu.pptxbuli pringsewu.pptx
buli pringsewu.pptx
 
PPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptxPPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptx
 
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptx
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptxMateri Penyerapan BOKB Dumai.pptx
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptx
 
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptx
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptxMATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptx
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptx
 
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....
 
PPRG_TII avi.pptx
PPRG_TII avi.pptxPPRG_TII avi.pptx
PPRG_TII avi.pptx
 
paparan-pprg-versi-2.ppt
paparan-pprg-versi-2.pptpaparan-pprg-versi-2.ppt
paparan-pprg-versi-2.ppt
 
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptx
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptxdataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptx
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptx
 
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptx
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptxMB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptx
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptx
 
paparan-data-wawasan.ppt
paparan-data-wawasan.pptpaparan-data-wawasan.ppt
paparan-data-wawasan.ppt
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
- Dr. D.S. Dewi - Mengadili Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.pptx
- Dr. D.S. Dewi - Mengadili Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.pptx- Dr. D.S. Dewi - Mengadili Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.pptx
- Dr. D.S. Dewi - Mengadili Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.pptx
 
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx
 

Recently uploaded

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 

Recently uploaded (20)

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 

SKKNI SERTIFIKASI

  • 5. S E L E K S I PROGRAM Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Sarana/Prasarana Tenaga Pendidik Biaya Manajemen PENDIDIKAN VOKASI AKREDITASI T U K SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (UU.20/2004, UU. 12/2012, PERPRES.8/2012, PP.23/2004) KKNI  SKKNI CALON PESERTA DIDIK LULUSAN NAKER KOMPETEN SERTIFI- KASI NAKER PENGLAMAN BNSP  LSP Std.Itl.& Khs BAN-PT D U D I
  • 6. SKEMA SERTIFIKASI (PBNSP 210) SISTEM ASESMEN SISTEM PELATIHAN BNSP KETERKAITAN SISTEM SERTIFIKASI SDM KOMPETENSI LSP TUK ASESOR MUK MENTORING Pedoman Pembelajaran Strategi Pembelajaran
  • 7. Acuan Normatif  Regulasi teknis:  UU No. 13/2003 tentang KETENAGAKERJAAN  UU No. 20/2003 tentang SISDIKNAS  UU No. 12/2012 tentang PENDIDIKAN TINGGI  PP 23/2004 tentang BNSP  PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS  PERPRES 8/2012 tentang KKNI  PERMENAKERTRANS 05/2012 tentang SKKNI diperbaharui dengan PERMENAKER No.03 Thun 2016  Standar:  Unit Kompetensi Asesmen  Pedoman-pedoman BNSP terkait. SRN - IMT2015
  • 8.
  • 9.  Bab II Pasal 2 Ayat 2 BNSP merupakan lembaga yang INDEPENDEN dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab kepada PRESIDEN  Bab II Pasal 3 BNSP mempunyai tugas melaksanakan SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA Fungsi BNSP : a) Pelaksanaan dan pengembangan sistem sertifikasi kompetensi kerja b) Pelaksanaan dan pengembangan sisitem sertifikasi pendidikan dan pelatihan vokasi c) Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan sistem sertifikasi kompetensi kerja nasional d) Pengembangan pengakuan sertifikasi kompetensi kerja nasional dan internasional e) Pelaksanaan dan pengembangan kerja sama antar lembaga, baik nasional dan internasional dibidang sertifikasi profesi, dan f) Pelaksanaan dan pengembangan sistem data dan informasi sertifrkasi kompetensi kerja yang terintegrasi. PP NO. 10 TAHUN 2018 tentang BNSP (atas amanat UU no 13 tahun 2003 tentang KETENAGAKERJAAN)
  • 10. LANJUTAN BNSP  Pasal 4 : BNSP memberikan lisensi kepada LSP yang memenuhi persyaratan untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi.  BAB VII, Pasal 23 : Pelaksanaan sistem sertifikasi kompetensi kerja yang selama ini sudah berjalan di Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang – Undang dan / atau telah diakui lembaga internasional, tetap berlaku dan disesuaikan dengan sistem sertifikasi kompetensi yang dilakukan oleh BNSP.
  • 11. PRINSIP DASAR : Pengembangan Sistem Sertifikasi Kompetensi Kerja Indonesia TERUKUR OBYEKTIF TERTELUSURI KEBERTERIMAAN (ACCEPTABLE) ACCOUNTABLE Mengacu pada SKKNI, STANDAR INTERNASIONAL, STANDAR KHUSUS Tidak terjadi konflik kepentingan Keseluruhan proses terdokumentasi dan terkendali Dapat diterima semua stakeholders Tanggung jawab dan tanggung gugat
  • 12. Certification Verification Asesor Kompetensi SKKNI BNSP Guidelines Fasilitasi Koordinasi KETELUSURAN SISTEM SERTIFIKASI Asesor Lisensi ISO 19011, ISO 17024, ISO 17011 BNSP Guidelines 201 & 202 Licensing  Accreditation LSP (PROFESSIONAL CERTIFICATION BODY) ISO 17024, BNSP Guidelines Instansi Teknis, KADIN, BKSP dll TUK BNSP Guidelines, QMS ASESI SKKNI/International Standard/ Harmonised Standard Asesor Lisensi ISO 19011, ISO 17024, Specific Standard BNSP Guidelines BNSP (INDONESIAN PROFESSIONAL CERTIFICATION AUTHORITY) PP, ISO 17011, BNSP Guidelines SRN - IMT2015
  • 13. KLASIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP) LSP-P3 LSP-P2 LSP-P1 ind LSP-P1 Pend Profesi: •Memenuhi bukti kompetensi & terpelihara •Memenuhi permintaan klien •Memenuhi regulasi Profesi di perusahaan & Jejaring •Memenuhi permintaan asesmen dari klien Profesi di perusahaan tempat kerja : •Memastikan & memelihara kompetensi tenaga kerjanya Peserta didik , Alumni dan Profesi •Memastikan & memelihara kompetensi peserta didikmya L i s e n s i S e r t i f i k a s i K o m p e t e n s i
  • 14. PENERAPAN SERTIFIKASI  Wajib (Compulsary): Pemerintah boleh mewajibkan sertifikasi bila berkaitan dengan sefety, security, dan mempunyai potensi perselisihan besar dimasyarakat.  Disarankan (advisory): Biasanya diterapkan untuk mendorong penerapan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pengembangan SDM, atau transisi menuju wajib.  Sukarela (Voluntary) Pemberlakuan:
  • 16. PENGERTIAN DASAR SERTIFIKASI Sertifikasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan pengakuan resmi (keabsahan) atas produk, proses, keterangan, kepemilikian barang, atau orang
  • 17. SERTIFIKASI dan SERTIFIKAT • SERTIFIKASI kepemilikan, misalnya untuk mendapatkan bukti pengakuan kepemilikan atas sebidang tanah. Bila pengakuan ini didapatkan, maka keluarlah SERTIFIKAT TANAH tersebut. • SERTIFIKASI produk, misalnya untuk mendapatkan pengakuan HALAL atas produk makanan tertentu. Bila pengakuan ini didapatkan, maka keluarlah SERTIFIKAT HALAL atas produk makanan tersebut.
  • 18. Lanjutan …. Sertifikasi dan Sertifikat • SERTIFIKASI keterangan , misalnya untuk mendapatkan pengakuan atas tanggal kelahiran. Bila pengakuan ini didapatkan, maka keluarlah SERTIFIKAT (Akte) KELAHIRAN. • Selain dari itu, sertifikasi keterangan bisa juga untuk mendapatkan pengakuan atas adopsi anak. Bila pengakuan ini didapatkan, maka keluarlah SERTIFIKAT Adopsi Anak.
  • 19. Lanjutan …. Sertifikasi dan Sertifikat • SERTIFIKASI untuk orang diberikan karena yang bersangkutan mempunyai KOMPETENSI atas suatu tugas/pekerjaan/jabatan. • Proses ini dikenal juga dengan SERTIFIKASI KOMPETENSI • Bila yang bersangkutan telah mendapatkan pengakuan atas kompetensinya, maka ia akan mendapatkan SERTIFIKAT KOMPETENSI
  • 20. SERTIFIKASI KOMPETENSI Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup :  pendaftaran,  asesmen,  keputusan sertifikasi,  survailen,  sertifikasi ulang, dan  penggunaan sertifikat.
  • 22. Apa itu kompetensi Knowledge, Skills and Attitudes yang diperlukan oleh individu agar sukses menangani pekerjaannya SRN - IMT2015
  • 24. DIMENSI KOMPETENSI SRN - IMT2015 TASK SKILL (TS) Melaksanakan tugas individu TASK MANAGEMENT SKILL (TMS) Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu pekerjaan CONTINGENCY MANAGEMENT SKILL (CMS) Kemampuan merespon dan mengelola ketidakteraturan dan masalah-masalah dalam pekerjaan rutin JOB ROLE/ ENVIRONMENT SKILL (JRES) Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan harapan lingkungan kerja TRANSFER SKILL (TRS) Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat yang baru
  • 25. DIMENSI SDM Kompeten KEMAMPUAN MENGATASI MASALAH CONTIGENCY MANAGEMEN SKILL Kemampuan memenuhi tuntutan lingkungan (Akurasi) ENVIRONMENT TASK SKILL KEMAMPUAN MENGELOLA SEJUMLAH TUGAS MANAGEMEN TASK SKILL (efisiensi, dan tingkat kesulitan) Kemampuan melaksanakan tugas (keterampilan Dasar) TASK SKILL
  • 26. SDM KOMPETEN A S K PENERAPAN EFEKTIF DI TEMPAT KERJA A = ATTITUDE S = SKILL K = KNOWLEDGE STANDAR KOMPETENSI STANDAR KINERJA A = ACCOUNTABILITY E = EXPERIENCE R = RESPONSIBILITY E R A SDM KOMPETEN Aspek Pencapaian hasil kerja ( pertanggungjawab ) Hasil Dapat dipertagungjawabkan
  • 27. THE SIX RINGS OF COMPETENCY BASED PERFORMANCE E A S R A K A S K E R A’s A = ACCOUNTABILITY A = ATTITUDE S = SKILLS K = KNOWLEDGE E = EXPERIENCE R = RESPONSIBILITY
  • 29. STANDAR KOMPETENSI dari PERSPEKTIF BAHASA Standar Ukuran yang disepakati Didiskripsikan kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketarampilan dan sikap kerja untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan Kompetensi
  • 30. Adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Apa yang dimaksud Standar Kompetensi Kerja
  • 31. SRN - IMT2015 Penerapan Standar Kompetensi di Indonesia Mengacu pada : 1. SKKNI 2. STANDAR INTERNASIONAL 3. STANDAR KHUSUS
  • 32. Unit – unit kompetensi Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Batasan Variabel Panduan Penilaian Aktifitas Pekerjaan/fungsi dasar Rincian Langkah – langkah Dapat berupa proses manajemen atau proses produksi Produk / Jasa Instruksi Kerja pada Industri yang Terukur dan dapat diobservasi Kontekstual di tempat kerja Deskripsi aspek kritis pengetahuan dan ketrampilan penting untuk asesmen SRN - IMT2015
  • 33. KODEUNIT : JUDUL UNIT : DESKRIPSI UNIT : ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. 1.1 1.2 2. 2.1 2.2 BATASAN VARIABEL (Konteks variabel, Peralatan dan perlengkapan, Peraturan yang diperlukan, Norma dan Standar) PANDUAN PENILAIAN (Konteks penilaian, Persyaratan kompetensi, Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, Sikap kerja yang diperlukan, Aspek kritis FORMAT SKKNI
  • 34. SKEMA SERTIFIKASI & STANDAR KOMPETENSI STANDAR KOMPETENSI UNIT KOMPETENSI UNIT KOMPETENSI UNIT KOMPETENSI UNIT KOMPETENSI DIKEMAS / DIPAKETKAN SKEMA SERTIFIKASI
  • 35. PEMAHAMAN SKKNI- BT-SK-001 44 SKEMA SERTIFIKASI DARI PERSPEKTIF BAHASA SKEMA POLA/BENTUK/CARA Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup :  pendaftaran,  asesmen,  keputusan sertifikasi,  survailen,  sertifikasi ulang, dan  penggunaan sertifikat SERTIFIKASI
  • 36. SKEMA SERTIFIKASI  Skema Sertifikasi adalah: Persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama.  Standar Kompetensi dalam pengembangan Skema sertifikasi harus diverifikasi: SKKNI, Standar khusus, Standar Internasional.  Dikembangkan oleh Komite Skema. o Skema KKNI dan Okupasi Nasional: oleh Komite Skema Otoritas Kompeten. o Skema Sertifikasi Klaster, unit dan profisiensi: oleh Komite Skema LSP. SRN - IMT2015
  • 37. Jenis-jenis Skema Sertifkasi SRN - IMT2015 Skema Sertifikasi Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi Nasional Skema Sertifikasi berdasar Paket Kompetensi (cluster)
  • 38. S2 S1 S3 Sekolah Menengah Umum 1 2 3 4 5 7 8 9 6 Profesi Spesialis D I D IV D III D II Sekolah Menegah Kejuruan Subspesialis AHLI TEKNISI/ANALIS OPERATOR Skema sertifikasi KKNI dan kesetaraan dgn DikLat dan jenjang tempat kerja
  • 39. TUGAS 1 1. AKSES SKEMA SERTIFIKASI SESUAI PROFESI / BIDANG DI LSP MASING MASING 2. AKSES STANDAR KOMPETENSI / UNIT-UNIT KOMPETENSI YANG ADA DALAM SKEMA SERTIFIKASI 3. PRINTOUT SKEMA SERTIFIKASI DAN STANDAR KOMPETENSI TERSEBUT
  • 42. SERTIFIKASI KOMPETENSI Kegiatan lembaga sertifikasi profesi dalam menentukan bahwa seseorang memenuhi persyaratan sertifikasi, yang mencakup (Istilah Klausal 3.6): - pendaftaran, - Penilaian/asesmen, - keputusan sertifikasi, - pemeliharaan sertifikasi, - sertifikasi ulang, dan - penggunaan sertifikat TUGAS ASESOR
  • 43. PROSES SERTIFIKASI ( PBNSP 201) Sesuai dengan Pedoman BNSP Klausal 9 1. Pendaftaran, 2. asesmen 3. Proses Uji Kompetensi 4. Keputusan Sertifikasi, 5. Survailen (Pembekuan dan Pencabutan Sertifikasi, Penambahan dan Pengurangan Lingkup Sertifikasi ) 6. Sertifikasi ulang 7. Penggunaan sertifikat. 8. Banding atas keputusan Sertifikasi 9. Keluhan TUGAS ASESOR ISO :17024 tahun 2012 Pedoman BNSP 201, Klausal 9
  • 44. PENGERTIAN ASESMEN • MENGUMPULKAN BUKTI-BUKTI, • kemudian MEMBANDINGKAN BUKTI dengan STANDAR KOMPETENSI/ ACUAN PEMBANDING • MEMBUAT KEPUTUSAN apakah seseorang telah mencapai kompetensi. Asesmen adalah sebuah proses yang sistematis untuk,
  • 45. Asesmen dilakukan oleh ASESOR KOMPETENSI ASSESSOR MEASURABLE CRITERIA CRITERIA, e.g.: • Competency Standards • SOP • Work Instructions EVIDENCE (Bukti) EVIDENCES, e.g.: • 3rd party workplace report • Review portfolios evidences • Observation • Interviews, etc membandingkan
  • 46. ASPEK KUNCI ASESMEN : 1. ADANYA BUKTI BERKUALITAS untuk membuat Keputusan asesmen 2. BAGAIMANAN Cara Mengumpulkan BUKTI
  • 47. BUKTI /EVIDENCE Bukti adalah suatu bahan yang dikumpulkan dalam rangka membuktikan pencapaian kompetensi asesi sebagaimana dipersyaratkan unit/sejumlah unit standar kompetensi.
  • 48. BUKTI BERKUALITAS Bukti kompetensi yang dapat dijadikan acuan untuk membuat keputusan asesmen KOMPETEN, yaitu bilamana BUKTI memenuhi : –Aspek / Aturan Pengumpulan Bukti (VATM) –Dimensi Kompetensi (TS, TMS, CMS, JRES, TRS)
  • 49. ATURAN PENGUMPULAN BUKTI Dalam rangka menjamin kualitas bukti-bukti yang dikumpulkan selama pelaksanaan asesmen, maka alat bukti tersebut harus memenuhi 4 prinsip aturan pengumpulan bukti, yaitu : 1. Sahih (valid), apabila bukti : 2. Asli/Otentik (Authentic), apabila bukti : 3. Terkini/ Terbaru (Current), apabila bukti : 4. Memadai/ Cukup (Sufficient), apabila bukti : • memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja • merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan • memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel • mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan pengetahuan yang digunakan, baik pada kondisi kerja real ataupun simulasi • asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud • dapat diakui/diverifikasi • mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan terkini asesi • memenuhi standar keterkinian • mendemonstrasikan kompetensi setiap saat • mendemonstrasikan kompetensi secara berulang • tidak berkurang kemampuan/persyaratan bahasa, literasi, numerasi
  • 50. DIMENSI KOMPETENSI SRN - IMT2015 TASK SKILL (TS) Melaksanakan tugas individu TASK MANAGEMENT SKILL (TMS) Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu pekerjaan CONTINGENCY MANAGEMENT SKILL (CMS) Kemampuan merespon dan mengelola ketidakteraturan dan masalah-masalah dalam pekerjaan rutin JOB ROLE/ ENVIRONMENT SKILL (JRES) Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan harapan lingkungan kerja TRANSFER SKILL (TRS) Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat yang baru
  • 53. BUKTI DIKUMPULKAN PESERTA • Adalah bukti kompetensi diperoleh/dikumpulkan oleh peserta dari laporan pihak ketiga. • Contohnya : – Pengalaman kerja – Sertifikat pelatihan – Sertifikat/surat keterangan pengalaman kerja • Bukti diluar yang tercantum pada dokumen skema sertifikasi Klausul 6 Persyaratan Peserta. JENIS BUKTI : BUKTI TIDAK LANGSUNG (TL) BUKTI DIKUMPULKAN
  • 54. BUKTI DIKUMPULKAN ASESOR METODA : AKTIFITAS KERJA DAN TANYA JAWAB JENIS BUKTI : LANGSUNG (L) DAN TAMBAHAN (T) PELAKSANAAN ASESMEN
  • 55. KESIMPULAN , ADA 3 JENIS BUKTI • BUKTI TIDAK LANGSUNG ( TL) • BUKTI LANGSUNG ( L ) • BUKTI TAMBAHAN ( T )
  • 56. • BUKTI TIDAK LANGSUNG Bukti kompetensi asesi diperoleh/dikumpulkan dari laporan pihak ketiga. • Contohnya : Mengkaji laporan pihak ketiga dari sejumlah sumber Jenis Bukti Langsung ( TL )
  • 57. Jenis Bukti Langsung ( L ) • BUKTI LANGSUNG Bukti yang diperoleh /dikumpulkan dari hasil pengamatan/observasi langsung selama asesi melakukan aktifitas kerja baik pada saat sedang bekerja di tempat kerja yang sebenarnya ataupun yang disimulasikan. Contoh : Pengamatan pada saat Asesi bekerja di tempat kerjanya. Pengamatan pada saat asesi mendemontrasikan, mempraktekan, mensimulasikan.Pengamatan terhadap hasil kerja yang sedang dilakukannya.
  • 58. BUKTI LANGSUNG (LANJUTAN) Simulasi, Bermain Peran, Demonstrasi Praktek, Project Work Simulasi pesawat jatuh Project Work
  • 59. Jenis Bukti Tambahan ( T ) • BUKTI TAMBAHAN – Bukti yang diperoleh/dikumpulkan sebagai bukti pendukung dari kinerja yang telah ditunjukkan oleh asesi . – Contohnya : – Hasil tanya jawab yang dikembangkan berdasarkan pengetahuan kompetensi yang digali dari : • Kriteria unjuk kerjanya • Kompetensi terkait dari pengalaman asesi baik pengalaman pendidikan/pelatihan, pengalaman kerja dan pengalaman hidup
  • 60. KEBIJAKAN SISTEM EVALUASI KOMPETENSI 201 (9.) Konsultasi Pra Asesmen Asesmen uji kompetensi (9.3) Asesmen porto folio (9.2) KOMPETEN FR.APL-01 FR.APL-02 FR.MMA FR.MPA FR.MAK VATM VATM VAT ASESMEN Rencana & Perangkat Asesmen (TL-T) Pelaksanaan Asesmen Diterima sebagai peserta sertifikasi Verifikasi permohonan berdasarkan persyaratan skema sertifikasi (9.1) Berkas permohonan Rencana & Perangkat Asesmen (L-T) Pelaksanaan Asesmen SKEMA SKKNI
  • 61. PRINSIP-PRINSIP ASESMEN Asesmen dianggap valid bila asesmen tersebut menilai apa yang diperlukan untuk dinilai. Asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-hasilnya dinterpretasikan secara konsisten dari konteks ke konteks dan dari orang ke orang. Asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi kebutuhan serangkaian konteks. Suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal itu menolak hasil belajar sebelumnya atau gagal memberi kesempatan seorang peserta kesempatan kedua atau ketiga untuk diases. Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu, terbuka, bebas dari penyimpangan, mendukung peserta.