Dokumen tersebut membahas tentang penyiapan tenaga konsultan dan tenaga teknis bersertifikat di bidang mikrohidro, mencakup proses penyiapan, kesiapan lembaga sertifikasi IATKI, serta pengembangan sistem sertifikasi kompetensi berbasis standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI).
Penyiapan tenaga konsultan dan tenaga teknis yang bersertifikat di bidang mikrohidro (iatki)
1. IATKI IKATAN AHLI KETENAGALISTRIKAN INDONESIA PENYIAPAN TENAGA KONSULTAN DAN TENAGA TEKNIS YANG BERSETIFIKAT DI BIDANG MIKROHIDRO DISAMPAIKAN OLEH IR. SYAFRI MARTINIUS, MT
2. DAFTAR ISI PENDAHULUAN SEBARAN TENAGA KONSULTAN DAN TENAGA TEKNIS DI BIDANG MIKROHYDRO PROSES PENYIAPAN TENAGA KONSULTAN DAN TENAGA TEKNIS YANG BERSERTIFIKAT DI BIDANG MIKROHIDRO KESIAPAN LEMBAGA SERTIFIKASI : LSK/LSP IATKI PENGEMBAGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI Latar Belakang UU No. 13/2003-Pasal 18 Sertifikasi profesi Prinsip dasar pengembangan Sertifikasi kompetensi Kerja Sistem Standardisasi dan Sertifikasi Kompetensi Kerja Nasional Subsistem Sertifiksi dan Ketelusuran Kesesuaian Competensi Standar Kompetensi model Regional Model Competency Standard Unit Kompetensi Format SKP/SKKNI Kode Unit, Judul Unit Elemen Kompetensi Kreteria unjuk kerja Batasan variabel Panduan penilaian Kompetensi Kunci SKKNI (SK MENAKERTRANS) Pelevelan & Pemaketan Sesuai Deskripsi Kerangaka Kualifikasi Naional Indonesia (KKNI – PP No. 31/2006) Sistem SKKNI Sebagai Basis Pengembangan SDM Indonesia Cek List Kesiapan Sistem SKKNI ? Rekap Pelaksanaan Uji Kompetensi
6. KESIAPAN LEMBAGA SERTIFIKASILSK/LSP - IATKI ORGANISASI : IATKI (IKATAN AHLI KETENAGALISTRIKAN INDONESIA) LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI : LSK/P IATKI
7. PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI Ir. Syafri Martinius M.T. IATKI IKATAN AHLI TEKNIK KETENAGALISTRIKAN INDONESIA
11. 10 Sertifikasi Profesi Sertifikasi terhadap kompetensi KERJA profesi: dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Personil/Profesi, berlaku apabila masih kompeten. Sertifikasi untuk mendapat status profesi: dilakukan organisasi profesi, biasa disebut juga lisensi/registrasi profesi. Sertifikat pelatihan: oleh lembaga pelatihan, biasa disebut juga Certificate of attainment, berlaku selamanya
13. 12 Pemberlakuan Penerapan Standar Lisensi Sertifikasi SDM Profesional Kompeten Kompetitif Perumusan Standar MRA Harmonisasi Standardisasi Kerjasama Notifikasi PembinaandanPengawasan SISTEM STANDARDISASI DAN SERTIFIKASIKOMPETENSI KERJA NASIONAL SKKNI
14. 13 Kordinasi Departemen/ Instansi Teknis Pembinaan Asesor Lisensi ISO 19011, ISO 17024, ISO 17011 Peedoman BNSP 201 & 202 Lisensi akreditasi LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEDOMAN BNSP, ISO 17024 Asesor Lisensi ISO 19011, ISO 17024, Standar spesifik Pedoman BNSP verifikasi LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65 TEMPAT UJI KOMPETENSI PEDOMAN BNSP, QMS Uji kompetensi/ Sertifikasi Asesor Kompetensi BSZ, SKKNI Pedoman BNSP LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65 PESERTA UJI KOMPETENSI SKKNI SUBSISTEM SERTIFIKASI DAN KETELUSURAN KESESUAIAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PP, ISO 17011, PEDOMAN BNSP
15. 14 5 Task Skills - mampu melakukan tugas per tugas Task Management Skills - mampu mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaan Contingency Management Skills - tanggap terhadap adanya kelainan dan kerusakan pada rutinitas kerja. Job Role / Environment Skills - mampu menghadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja. Transfer Skills- Mampu mentransfer kompetensi yang dimiliki dalam setiap situasi yang berbeda (situasi yang baru/ tempat kerja yang baru) s k 3 a KOMPETENSI MENGUMPULKAN INFORMASI 7 MENGKOMUNIKASIKAN IDE DAN INFORMASI MERENCANAKAN DAN MENGATUR KEGIATAN BEKERJASAMA DENGAN ORANG LAIN DAN DALAM KELOMPOK MENGGUNAKAN IDE DAN TEKNIK MATEMATIKA MEMECAHKAN MASALAH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
16. 15 COMPETENCY A competency refers to an individual’s demontrated knowledge, skills or abilities (KSA’s) performed to a specific standard. Competencies are observable, behavioral acts that require a combination of KSAs to execute. They are demonstrated in a job context and as such, are influenced by an organization’s culture and work environment. In other words, competencies consist of a combination of knowledge, skill and abilities that are necessary in order to perfom a major task or function in the work setting. (JGN Consulting Denver. USA)
22. Mobilitas tenaga kerjaUNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT BIDANG STANDAR KOMPETENSI
23. 17 APA YANG DIMAKSUD DENGAN UNIT KOMPETENSI ? Suatu Unit KompetensiterdiridariSpesifikasiSikap, PengetahuandanKeterampilansertaPenerapan yang EfektifdariSikap, PengetahuandanKeterampilantersebutterhadapStandar – standar yang ditetapkandiTempatKerja (workplace)
25. 19 Job Role Job Tasks or Elements Performance Criteria
26. 20 Kode Unit: sesuai Kepmenakertrans 227/MEN/2003 Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format kodifikasi SKKNI sebagai berikut: 00 000 00 XX XXX SEKTOR: Diisi dengan singkatan 3 huruf dari nama sektor SUB SEKTOR: Diisi dengan singkatan 2 huruf dari sub sektor. Jika tidak ada sub sektor, diisi dengan huruf OO BIDANG/GRUP: Diisi dengan 2 digit angka, yaitu: 00 : Jika tidak ada grup 01 : Identifikasi kompetensi umum yang diperlukan untuk dapat bekerja pada sektor 02 : Identifikasi Kompetensi Inti yang diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas inti pada sektor tertentu 03 : Identifikasi Kompetensi Kekhususan/ spesialisasi yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tugas spesifik pada sektor tertentu NO. URUT UNIT : Diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan menggunakan 3 digit angka, mulai dari 001,002, 003, dan seterusnya VERSI : Diisi dengan nomor urut versi menggunakan 2 digit angka, mulai dari 01, 02, 03 dan seterusnya
27. 21 Judul Unit Satuan unit kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif, tersurat dan tersirat sebagai hasil kerja seseorang. Bersifat generik, umum, universal dan portabel (mudah untuk diaplikasikan dimana mana) Deskripsi Unit Menerangkan dan menjabarkan makna serta tujuan dari judul unit kompetensi secara akurat. Cara penulisan dimulai dengan : unit ini menunjukkan pengetahuan, keterampilan serta sikap yang diperlukan untuk .....(sesuai judul unit kompetensi) dan tambahan keterangan lainnya
28. 22 Elemen Kompetensi Elemen kompetensi merupakan ”building blocks” dari sebuah unit kompetensi. Dinyatakan dalam bentuk hasil kerja berdasarkan fungsi dan pekerjaan – pekerjaan yang biasa dilakukan oleh satu orang untuk suatu bidang kerja tertentu. Susunan elemen kompetensi harus menyiratkan pesan kepada pembacanya: tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana urut – urutan pelaksanaannya disusun secara sekuensial, logis dan koheren urut – urutan pelaksanaan lebih luas daripada deskripsi kerja (job description), suatu prosedur (standards operating procedure) maupun instruksi kerja (work instruction)
29. 23 Kriteria Unjuk Kerja (KUK) Kriteria Unjuk Kerja menjabarkan elemen kompetensi kedalam langkah – langkah kerja untuk mencapai setiap hasil kerja / elemen. Oleh sebab itu kriteria unjuk kerja ditulis dengan menggunakan kalimat pasif karena merupakan ”best practice” di tempat kerja. Langkah – langkah kerja yang dijabarkan harus lebih luas daripada prosedur (standards operating procedure) maupun instruksi kerja (work instruction)
30. 24 Batasan Variabel Menjabarkan dan menerangkan maksud unit, elemen, kriteria unjuk kerja dsbnya, agar unit kompetensi dapat bermakna Dikaitkan dengan pengetahuan dan persyaratan yang dibutuhkan oleh perusahaan Fokus untuk pelaksanaan asesmen Membantu untuk mengkaji ulang suatu unit kompetensi Memasukkan keterampilan berbahasa (Language), keterampilan membaca dan menulis (Literacy) dan keterampilan menghitung (Numeracy) Skills
31. 25 Panduan Penilaian Merupakan pernyataan yang memberikan penjelasan singkat tentang bagaimana unit kompetensi dimaksud dinilai untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagaimana dituntut dalam kompetensi tersebut Aspek kritis yang menjadi ciri utama pada unit tersebut Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang harus dimiliki untuk tercapainya kompetensi dimaksud Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya sebagai prasyarat / pre requisite Panduan penilaian / asesmen memberi arahan terhadap aspek: Bagaimana pelaksanaan asesmen (How will the assessment takes place?) Apa saja yang diperlukan agar asesmen dapat terlaksana (What is needed to make the assessmenthappen?)
32. 26 Kompetensi Kunci Yang dimaksud dengan kompetensi kunci adalah kemampuan kunci atau generik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan. Kompetensi kunci tersebut terkandung pada setiap unit-unit kompetensi. Berikut ini adalah 7 (tujuh) kunci kompetensi : Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan persoalan / masalah Menggunakan teknologi
34. 28 PELEVELAN &PEMAKETAN SESUAI DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI - PP NO 31 / 2006) +
35. 29 KKNI 1 - 4 LEVEL 1 = Melakukan proses kerja yang terbatas, pengetahuan dan keterampilan kognitif terbatas, jenis pekerjaan berulang, tidak memerlukan kreativitas, bekerja dibawah pengawasan langsung dan ketat LEVEL 2 = Melakukan proses kerja dengan prosedur yang tetap, pengetahuan operasional dan teori dasar, semi terampil, pemecahan masalah yang sudah biasa, dengan ide-ide terbatas, bekerja dibawah pengawasan dan kendali mutu LEVEL 3 = Melakukan proses kerja yang memerlukan sejumlah keterampilan, pengetahuan teoritis terkait, dengan pengawasan dan pemeriksaan kualitas hasil kerja, dapat bertanggung jawab atas hasil orang lain LEVEL 4 = Melakukan proses kerja dengan menggunakan keterampilan teknis dan akademis yang luas, pengetahuan dasar yang luas dengan beberapa konsep teoritis, interpretasi secara analitis informasi, dibawah bimbingan dan evaluasi yang longgar, diberikan tanggung jawab yang penuh terhadap kuantitas dan kualitas
36. 30 KKNI 5 & 6 LEVEL 5 = Melaksanakan proses kerja dengan menggunakan keterampilan teknis dan akademis yang cukup luas, pengetahuan yang luas dengan kedalaman yang cukup disuatu bidang, interpretasi secara analitis atas data bercakupan luas, mengatur sendiri dan terkadang memimpin orang lain, bertanggung jawab penuh atas wujud, kuantitas dan kualitas hasil LEVEL 6 = Melaksanakan proses kerja dengan menggunakan keterampilan teknis dan akademis yang sangat terspesialisasi yang cakupannya luas, mengelola suatu proses, pengetahuan yang terspesialisasi dengan kedalaman lebih dari satu bidang, mampu menganalisis, menyusun kembali dan mengevaluasi informasi yang cakupannya luas, bertanggung jawab atas penentuan dan pencapaian hasil diri sendiri maupun kelompok. Atau dengan pengetahuan dan keterampilannya mampu: menyusun suatu telaah sistematis dan koheren prinsip-prinsip utama suatu kajian bidang tertentu dan melaksanakan pekerjaan kesarjanaan mandiri di satu kajian bidang dengan kecendikiawan yang bebas, analitis dan dengan komunikasi yang baik
37.
38.
39. 32 SISTEM SKKNI Sebagai Basis Pengembangan SDM Indonesia SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI (UU No.13 Th. 2003 )