SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN DAN ANAK
1
Dr. Diah Sulastri Dewi, S.H., M.H
Hakim Tinggi
Pengadilan Tinggi Tanjung Karang
mengadili perkara
kekerasan
terhadap
perempuan & anak
2
Dasar Hukum
PERLINDUNGAN PEREMPUAN
3
• UUD RI Tahun 1945. Pasal 20, 21, 28 Ayat 2:
• UU RI Nomor 7 Tahun 1984.
Pengesahan konfensi CEDAW:
Mengenai penghapusan segala
bentuk diskriminasi terhadap wanita
• UU RI Nomor 5 Tahun 1998. Tentang Pengesahan
Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau
merendahakan martabat manusia.
• UU RI Nomor 12 Tahun 2005: ICCPR tentang
Pengesahan Kovenan Internasional tentang
Hak-Hak Sipil dan Politik
• UU RI Nomor 23 Tahun 2004 Tentang
Penghapusan Kekerasa Dalam Rumah
Tangga
• UU RI Nomor 21 Tahun 2007 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang
• UU RI Nomor 31 Tahun 2014 Tentang
Perubahan UU Nomor 13 Tahun 2006
Tentang Perlindungan Saksi dan Korban
Dasar Hukum Perlindungan Anak
4
• UUD RI Tahun 1945. Pasal 20, 21, 28 Ayat 2:
• UU RI Nomor 5 Tahun 1998. Tentang Pengesahan
Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau
merendahakan martabat manusia.
• KONVENSI HUKUM ANAK (KHA) 1989 atau
lebih dikenal sebagai UN-CRC (United
Nations Convention on the Rights of the
Child)
• UU 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia
• UU 11 Tahun 2011 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak
• UU 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak
• UU 35 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas UU 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
5
Catatan Tahunan Komnas Perempuan
• Ada 431.471 kasus kekerasan terhadap
perempuan yang dilaporkan dan
ditangani selama tahun 2019. Angka ini
merupakan fenomena gunung es.
• Setiap 2 Jam ada 3 perempuan Alami
kekerasan seksual di Indonesia
• Angka pelaporan Kekerasan seksual
terus bertambah dan semakin kompleks
DATA PENANGANAN KASUS KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN PADA MASA COVID
(16 Maret- 7 Juli 2020)
Kekerasan
Dalam
Rumah
Tangga
124
Kekerasan
Dalam
Pacaran
44
6
Pelecehan
Seksual
15
Sumber: LBH APIK
Kekerasan
Berbasis
Gender Online
113
DATA PENANGANAN KASUS KEKERASAN
TERHADAP ANAK PADA MASA COVID
(16 Maret- 30 Juni 2020)
Kekerasan
Dalam
Rumah
Tangga
3
Kekerasan
Dalam
Pacaran
6
7
Pelecehan
Seksual
7
Sumber: LBH APIK
Cyber
Grooming
12
Bullying
2
Perempuan Berhadapan
Dengan Hukum
(PERMA No. 3 Tahun 2017 tentang
Pedoman Mengadili Perempuan
Berhadapan dengan Hukum)
PEREMPUAN SEBAGAI
KORBAN/ SAKSI
PEREMPUAN SEBAGAI PELAKU
PEREMPUAN SEBAGAI PIHAK
PERMASALAHAN PEREMPUAN
BERHADAPAN DENGAN HUKUM
APARAT PENEGAK HUKUM BELUM
MEMILIKI PERSPEKTIF GENDER
Perempuan dianggap sebagai penyebab atau
pemberi peluang terjadinya tindak pidana karena cara
berpakaiannya, status perkawinannya, pekerjaan atau
keberadaan pada waktu dan lokasi tertentu,
disalahkan karena tidak melawan.
PEREMPUAN YANG MENJADI KORBAN
SERINGKALI MENGALAMI BEBAN
GANDA & REVIKTIMISASI
Pertanyaan yang diajukan APH seringkali
menyudutkan, menjerat dan melecehkan perempuan ,
korban dibentak karena keterangannya kurang jelas,
korban diminta menjelaskan kejadian yang dialami
terus menerus, dan lainnya.
NORMA HUKUM ACARA PIDANA YANG MASIH
BERORIENTASI KEPADA HAK-HAK
TERSANGKA & TERDAKWA
Substansi hukum yang ada masih berfokus pada hak
tersangka/terdakwa, walaupun pelaku dihukum penjara
dalam pertimbangan Hakim belum menitikberatkan
dampak fisik dan psikis srta trauma
PEREMPUAN KORBAN DIPERIKSA SECARA
BERSAMAAN DENGAN TERDAKWA
Ketika perempuan korban diperiksa bersamaan di persidangan akan
membuat korban tidak nyaman, dibawah tekanan dan merasa trauma.
PBH TIDAK DIDAMPINGI OLEH
PENDAMPING
Selama proses hukum masih ditemukan PBH
tidak didampingi oleh pendamping/, baik itu
penasehat hukum, paralegal, psikolog,
pekerja sosial, dll.
1
2
3
4
5
HAMBATAN PBH DALAM MENDAPATKAN KEADILAN
Keterbatasan pengetahuan
tentang hak- Hak hukum
(kurangnya akses informasi,
banyaknya perempuan yang buta
hukum)
Keterbatasan keuangan;
(banyak PBH yang bergantung
secara finansial kepada laki-laki
sehingga tidak memiliki sumber
daya keuangan untuk membawa
perkara ke pengadilan, membayar
penasehat hukum, biaya perkara,
transportasi)
Adanya ancaman, tekanan,
stigma terhadap perempuan,
Serta adanya kekerasan berulang
dari pelaku maupun masyarakat
sehingga PBH takut memberikan
kesaksian
Keterbatasaan akses ke
penasehat hukum,
(dalam penerapan hukum belum
mengakui hak korban untuk
mendapatkan penasehat hukum
dan hanya membatasi penasehat
hukum bagi tersangka)
HAMBATAN PBH DALAM MENDAPATKAN KEADILAN
Akuntabilitas dan transparansi
Prosedur peradilan yang seringkali
tidak akuntabel dan transparan
mempersulit PBH mengakses
keadilan
Jarak dan transportasi
PBH yang domisilinya di pelosok
yang jauh dari kota/kabupaten
sehingga membutuhkan waktu
berjam-jam untuk menuju ke
pengadilan
Hambatan bahasa/komunikasi
Bagi PBH yang tidak dapat berbahasa
indonesia akan sulit untuk memahami
dan menyampaikan keterangan dalam
proses peradilan
Diskriminasi
Praktik-praktik lain yang
menghalangi akses keadilan
terhadap PBH yang berasal dari
kelompok minoritas dan etnis
tertentu
HAK ATAS RESTITUSI
 Hakim agar menanyakan kepada perempuan
sebagai korban tentang kerugian, dampak kasus
dan kebutuhan untuk pemulihan;
 Hakim agar memberitahukan kepada korban
tentang haknya untuk melakukan penggabungan
perkara sesuai dengan Pasal 98 KUHAP
 Jika PBH merupakan anak, maka mekanisme
pengajuan restitusi berdasarkan PP No. 43
Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Restitusi Bagi
Anak yang Menjadi Korban Tindak Pidana
PASAL 8 DALAM PERMA NO. 3 TAHUN
2017:
MENGAPA KORBAN MEMBUTUHKAN RESTITUSI?
Restitusi adalah ganti kerugian yang diberikan kepada Korban atau Keluarganya oleh pelaku atau
pihak ketiga.” (Pasal 1 Angka 11 UU 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban)
Korban telah mengalami penderitaan baik fisik,
psikis, serta kerugian lainnya, baik materil
maupun immateril, sehingga membutuhkan biaya
untuk memulihkan kondisi korban
Mengidentifikasikan fakta persidangan sesuai pasal 4
Ketidaksetaraan
status sosial dan
ketidaksetaraan
perlindungan
hukum
Diskriminasi; Dampak psikis
yang dialami
korban;
Ketidaksetaraan
fisik dan psikis
korban;
Relasi kuasa
yang
mengakibatkan
korban/saksi
berdaya;
Riwayat kekerasan
dari pelaku
terhadap
korban/saksi
SYARAT PUTUSAN BERPERSPEKTIF GENDER:
Sebuah perjanjian hak asasi manusia yang menjamin
hak anak pada bidang sipil, politik, ekonomi, sosial,
kesehatan, dan budaya yang disahkan pada tahun
1989 oleh PBB. Indonesia meratifikasi KHA ini pada
1990. 12 tahun setelahnya, Indonesia mengadaptasi
konvensi ini ke dalam UU No 23/2002 tentang
Perlindungan Anak yang kemudian direvisi pada
tahun 2014 pada UU No.35/2014.
-
-
Hak
Bermain
Hak
mendapatk
an nama
(identitas)
Hak
mendapa
tkan
rekreasi
Hak
mendapatkan
perlindungan
Hak
mendapatk
an status
kebangsaan
Hak
berperan
dalam
pembangu
nan
Hak
mendapatka
n pendidikan
Hak
mendapat
kan
makanan
Hak
mendapat
kan
kesamaan
Hak
mendapat
kan akses
kesehatan
Retributive
Justice
Restitutive
Justice
Restorative
Justice
UU No. 11/2012
tentang SPPA
PP 65/2015
tentang
Pedoman Diversi
PP 8/2017 tentang
Tata Cara Koordinasi
Evaluasi dan
Pelaporan SPPA
PP 9/2017 tentang
Pedoman Register
Perkara Anak
Regulasi Internal Kementerian, Lembaga dan Pemda:
PERMA – PERMENKUMHAM – PERJA – PERKAPOLRI – PERMENSOS, PERDA, dsb.
Sedang dalam penyusunan: PP tentang Pelaksanaan Putusan Pidana &
Tindakan
Diversi:
1. Ancaman < 7th
2. Bukan pengulangan
Penanganan Anak belum berumur 12
tahun
Penanganan Anak melalui proses
peradilan pidana
Penanganan Anak Saksi dan
Anak Korban
1. Persamaan
persepsi diantara
Aparat Penegak
Hukum
2. Koordinasi antar
Aparat Penegak
Hukum
3. Dukungan
Kebijakan Teknis &
Kelembagaan
4. Dukungan
infrastruktur
(Anggaran &
Sarpras)
5. Kesiapan SDM
TERIMA KASIH
PERHATIANNYA
Jabatan: Hakim Tinggi PT Tanjungkarang
Email : dsdewihaz@gmail.com / dewihaz@yahoo.com
HP : 081288156666
IG / FB : dewihazuardi / dewihaz
Riwayat Pekerjaan :
•Cakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
•Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat
•Ketua Pengadilan Negeri Stabat
•Ketua Pengadilan Negeri Cibinong
•Wakil Ketua PN Bale Bandung
•Wakil Ketua PN Kelas IA Khusus Bandung
•Hakim Tinggi PT Tanjungkarang
Dr. Diah Sulastri Dewi, S.H.,M.H
Pengalaman :
•Ketua Tim Pembaharuan dan Pengembangan
Teknologi Informasi Dilan PT Tanjungkarang
•Anggota Pokja ADR Mahkamah Agung
•Anggota Pokja Perempuan dan Anak MARI
•Dosen Pascasarjana S3 dan S2 Universitas
Jayabaya Jakarta
•Dosen Pascasarjana S2 Universitas Pasundan
•Pengajar di Pusdiklat Mahkamah Agung RI,
Kejaksaan Agung, Mabes Polri, Kemenkumham
Dr. Diah Sulastri Dewi, S.H.,M.H

More Related Content

Similar to KEADILAN

Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)
Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)
Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)ECPAT Indonesia
 
KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...
KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...
KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...Ai Maryati Solihah
 
DIVERSI SISvTEM PERADILANereve9fwuyucihwefw8ycwf8dafsn9ccwe PID.ANAK.ppt
DIVERSI SISvTEM PERADILANereve9fwuyucihwefw8ycwf8dafsn9ccwe PID.ANAK.pptDIVERSI SISvTEM PERADILANereve9fwuyucihwefw8ycwf8dafsn9ccwe PID.ANAK.ppt
DIVERSI SISvTEM PERADILANereve9fwuyucihwefw8ycwf8dafsn9ccwe PID.ANAK.pptDirgaGunk
 
SRA_LAMPUNG TENGAH.pptx
SRA_LAMPUNG TENGAH.pptxSRA_LAMPUNG TENGAH.pptx
SRA_LAMPUNG TENGAH.pptxB4ngiman
 
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfPeran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfIsmailAlmariza1
 
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfIrawan Setyabudi
 
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptx
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptxPerlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptx
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptxsatreskrimresbolmut
 
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdfSESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdfECPAT Indonesia
 
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)ECPAT Indonesia
 
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfIrawan Setyabudi
 
Menguji Euforia Kebiri. Catatan Kritis atas Rencana Kebijakan Kebiri bagi Pel...
Menguji Euforia Kebiri. Catatan Kritis atas Rencana Kebijakan Kebiri bagi Pel...Menguji Euforia Kebiri. Catatan Kritis atas Rencana Kebijakan Kebiri bagi Pel...
Menguji Euforia Kebiri. Catatan Kritis atas Rencana Kebijakan Kebiri bagi Pel...ECPAT Indonesia
 
HK Reproduksi revisi.ppt
HK Reproduksi revisi.pptHK Reproduksi revisi.ppt
HK Reproduksi revisi.pptatiksangaji
 
perda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak
perda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anakperda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak
perda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anakfionarazqa
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Afrizal Bob
 
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)Abdul Kasim
 

Similar to KEADILAN (20)

Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)
Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)
Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)
 
KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...
KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...
KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...
 
DIVERSI SISvTEM PERADILANereve9fwuyucihwefw8ycwf8dafsn9ccwe PID.ANAK.ppt
DIVERSI SISvTEM PERADILANereve9fwuyucihwefw8ycwf8dafsn9ccwe PID.ANAK.pptDIVERSI SISvTEM PERADILANereve9fwuyucihwefw8ycwf8dafsn9ccwe PID.ANAK.ppt
DIVERSI SISvTEM PERADILANereve9fwuyucihwefw8ycwf8dafsn9ccwe PID.ANAK.ppt
 
SRA_LAMPUNG TENGAH.pptx
SRA_LAMPUNG TENGAH.pptxSRA_LAMPUNG TENGAH.pptx
SRA_LAMPUNG TENGAH.pptx
 
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfPeran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
 
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
 
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptx
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptxPerlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptx
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptx
 
PPTKelompok2Pancasila.pptx
PPTKelompok2Pancasila.pptxPPTKelompok2Pancasila.pptx
PPTKelompok2Pancasila.pptx
 
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdfSESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
 
RUU TPKS
RUU TPKSRUU TPKS
RUU TPKS
 
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
 
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
 
Menguji Euforia Kebiri. Catatan Kritis atas Rencana Kebijakan Kebiri bagi Pel...
Menguji Euforia Kebiri. Catatan Kritis atas Rencana Kebijakan Kebiri bagi Pel...Menguji Euforia Kebiri. Catatan Kritis atas Rencana Kebijakan Kebiri bagi Pel...
Menguji Euforia Kebiri. Catatan Kritis atas Rencana Kebijakan Kebiri bagi Pel...
 
HK Reproduksi revisi.ppt
HK Reproduksi revisi.pptHK Reproduksi revisi.ppt
HK Reproduksi revisi.ppt
 
SOSIALISASI KDRT.pptx
SOSIALISASI KDRT.pptxSOSIALISASI KDRT.pptx
SOSIALISASI KDRT.pptx
 
perda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak
perda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anakperda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak
perda nomor 8 tahun 2014 ttg penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
 
Uu no.21 tahun 2007
Uu no.21 tahun 2007Uu no.21 tahun 2007
Uu no.21 tahun 2007
 
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
 

More from ssuser1519bc

buli pringsewu.pptx
buli pringsewu.pptxbuli pringsewu.pptx
buli pringsewu.pptxssuser1519bc
 
PPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptxPPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptxssuser1519bc
 
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptx
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptxMateri Penyerapan BOKB Dumai.pptx
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptxssuser1519bc
 
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptx
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptxMATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptx
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptxssuser1519bc
 
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....ssuser1519bc
 
paparan-pprg-versi-2.ppt
paparan-pprg-versi-2.pptpaparan-pprg-versi-2.ppt
paparan-pprg-versi-2.pptssuser1519bc
 
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptx
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptxdataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptx
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptxssuser1519bc
 
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptx
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptxMB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptx
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptxssuser1519bc
 
paparan-data-wawasan.ppt
paparan-data-wawasan.pptpaparan-data-wawasan.ppt
paparan-data-wawasan.pptssuser1519bc
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfssuser1519bc
 
01. SISTEM SERTIFIKASI NASIONAL REV1.pptx
01. SISTEM SERTIFIKASI NASIONAL REV1.pptx01. SISTEM SERTIFIKASI NASIONAL REV1.pptx
01. SISTEM SERTIFIKASI NASIONAL REV1.pptxssuser1519bc
 
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptxssuser1519bc
 

More from ssuser1519bc (13)

buli pringsewu.pptx
buli pringsewu.pptxbuli pringsewu.pptx
buli pringsewu.pptx
 
PPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptxPPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptx
 
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptx
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptxMateri Penyerapan BOKB Dumai.pptx
Materi Penyerapan BOKB Dumai.pptx
 
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptx
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptxMATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptx
MATERI_PERLINDUNGAN_ANAK (1).pptx
 
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....
Deputi Dalduk BKKBN_Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (Program DASHAT)....
 
PPRG_TII avi.pptx
PPRG_TII avi.pptxPPRG_TII avi.pptx
PPRG_TII avi.pptx
 
paparan-pprg-versi-2.ppt
paparan-pprg-versi-2.pptpaparan-pprg-versi-2.ppt
paparan-pprg-versi-2.ppt
 
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptx
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptxdataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptx
dataterpilahprofilgender2-PRINGSEWU.pptx
 
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptx
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptxMB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptx
MB14 - Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual.pptx
 
paparan-data-wawasan.ppt
paparan-data-wawasan.pptpaparan-data-wawasan.ppt
paparan-data-wawasan.ppt
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
01. SISTEM SERTIFIKASI NASIONAL REV1.pptx
01. SISTEM SERTIFIKASI NASIONAL REV1.pptx01. SISTEM SERTIFIKASI NASIONAL REV1.pptx
01. SISTEM SERTIFIKASI NASIONAL REV1.pptx
 
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx
#1 Kebijakan HR, Komponen 10 Hanum.pptx
 

Recently uploaded

20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 

Recently uploaded (6)

20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 

KEADILAN

  • 1. KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK 1 Dr. Diah Sulastri Dewi, S.H., M.H Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Tanjung Karang
  • 3. Dasar Hukum PERLINDUNGAN PEREMPUAN 3 • UUD RI Tahun 1945. Pasal 20, 21, 28 Ayat 2: • UU RI Nomor 7 Tahun 1984. Pengesahan konfensi CEDAW: Mengenai penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita • UU RI Nomor 5 Tahun 1998. Tentang Pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahakan martabat manusia. • UU RI Nomor 12 Tahun 2005: ICCPR tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik • UU RI Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasa Dalam Rumah Tangga • UU RI Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang • UU RI Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan UU Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban
  • 4. Dasar Hukum Perlindungan Anak 4 • UUD RI Tahun 1945. Pasal 20, 21, 28 Ayat 2: • UU RI Nomor 5 Tahun 1998. Tentang Pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahakan martabat manusia. • KONVENSI HUKUM ANAK (KHA) 1989 atau lebih dikenal sebagai UN-CRC (United Nations Convention on the Rights of the Child) • UU 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia • UU 11 Tahun 2011 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak • UU 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak • UU 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
  • 5. 5 Catatan Tahunan Komnas Perempuan • Ada 431.471 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan ditangani selama tahun 2019. Angka ini merupakan fenomena gunung es. • Setiap 2 Jam ada 3 perempuan Alami kekerasan seksual di Indonesia • Angka pelaporan Kekerasan seksual terus bertambah dan semakin kompleks
  • 6. DATA PENANGANAN KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN PADA MASA COVID (16 Maret- 7 Juli 2020) Kekerasan Dalam Rumah Tangga 124 Kekerasan Dalam Pacaran 44 6 Pelecehan Seksual 15 Sumber: LBH APIK Kekerasan Berbasis Gender Online 113
  • 7. DATA PENANGANAN KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK PADA MASA COVID (16 Maret- 30 Juni 2020) Kekerasan Dalam Rumah Tangga 3 Kekerasan Dalam Pacaran 6 7 Pelecehan Seksual 7 Sumber: LBH APIK Cyber Grooming 12 Bullying 2
  • 8. Perempuan Berhadapan Dengan Hukum (PERMA No. 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili Perempuan Berhadapan dengan Hukum) PEREMPUAN SEBAGAI KORBAN/ SAKSI PEREMPUAN SEBAGAI PELAKU PEREMPUAN SEBAGAI PIHAK
  • 9. PERMASALAHAN PEREMPUAN BERHADAPAN DENGAN HUKUM APARAT PENEGAK HUKUM BELUM MEMILIKI PERSPEKTIF GENDER Perempuan dianggap sebagai penyebab atau pemberi peluang terjadinya tindak pidana karena cara berpakaiannya, status perkawinannya, pekerjaan atau keberadaan pada waktu dan lokasi tertentu, disalahkan karena tidak melawan. PEREMPUAN YANG MENJADI KORBAN SERINGKALI MENGALAMI BEBAN GANDA & REVIKTIMISASI Pertanyaan yang diajukan APH seringkali menyudutkan, menjerat dan melecehkan perempuan , korban dibentak karena keterangannya kurang jelas, korban diminta menjelaskan kejadian yang dialami terus menerus, dan lainnya. NORMA HUKUM ACARA PIDANA YANG MASIH BERORIENTASI KEPADA HAK-HAK TERSANGKA & TERDAKWA Substansi hukum yang ada masih berfokus pada hak tersangka/terdakwa, walaupun pelaku dihukum penjara dalam pertimbangan Hakim belum menitikberatkan dampak fisik dan psikis srta trauma PEREMPUAN KORBAN DIPERIKSA SECARA BERSAMAAN DENGAN TERDAKWA Ketika perempuan korban diperiksa bersamaan di persidangan akan membuat korban tidak nyaman, dibawah tekanan dan merasa trauma. PBH TIDAK DIDAMPINGI OLEH PENDAMPING Selama proses hukum masih ditemukan PBH tidak didampingi oleh pendamping/, baik itu penasehat hukum, paralegal, psikolog, pekerja sosial, dll. 1 2 3 4 5
  • 10. HAMBATAN PBH DALAM MENDAPATKAN KEADILAN Keterbatasan pengetahuan tentang hak- Hak hukum (kurangnya akses informasi, banyaknya perempuan yang buta hukum) Keterbatasan keuangan; (banyak PBH yang bergantung secara finansial kepada laki-laki sehingga tidak memiliki sumber daya keuangan untuk membawa perkara ke pengadilan, membayar penasehat hukum, biaya perkara, transportasi) Adanya ancaman, tekanan, stigma terhadap perempuan, Serta adanya kekerasan berulang dari pelaku maupun masyarakat sehingga PBH takut memberikan kesaksian Keterbatasaan akses ke penasehat hukum, (dalam penerapan hukum belum mengakui hak korban untuk mendapatkan penasehat hukum dan hanya membatasi penasehat hukum bagi tersangka)
  • 11. HAMBATAN PBH DALAM MENDAPATKAN KEADILAN Akuntabilitas dan transparansi Prosedur peradilan yang seringkali tidak akuntabel dan transparan mempersulit PBH mengakses keadilan Jarak dan transportasi PBH yang domisilinya di pelosok yang jauh dari kota/kabupaten sehingga membutuhkan waktu berjam-jam untuk menuju ke pengadilan Hambatan bahasa/komunikasi Bagi PBH yang tidak dapat berbahasa indonesia akan sulit untuk memahami dan menyampaikan keterangan dalam proses peradilan Diskriminasi Praktik-praktik lain yang menghalangi akses keadilan terhadap PBH yang berasal dari kelompok minoritas dan etnis tertentu
  • 12. HAK ATAS RESTITUSI  Hakim agar menanyakan kepada perempuan sebagai korban tentang kerugian, dampak kasus dan kebutuhan untuk pemulihan;  Hakim agar memberitahukan kepada korban tentang haknya untuk melakukan penggabungan perkara sesuai dengan Pasal 98 KUHAP  Jika PBH merupakan anak, maka mekanisme pengajuan restitusi berdasarkan PP No. 43 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Restitusi Bagi Anak yang Menjadi Korban Tindak Pidana PASAL 8 DALAM PERMA NO. 3 TAHUN 2017: MENGAPA KORBAN MEMBUTUHKAN RESTITUSI? Restitusi adalah ganti kerugian yang diberikan kepada Korban atau Keluarganya oleh pelaku atau pihak ketiga.” (Pasal 1 Angka 11 UU 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban) Korban telah mengalami penderitaan baik fisik, psikis, serta kerugian lainnya, baik materil maupun immateril, sehingga membutuhkan biaya untuk memulihkan kondisi korban
  • 13. Mengidentifikasikan fakta persidangan sesuai pasal 4 Ketidaksetaraan status sosial dan ketidaksetaraan perlindungan hukum Diskriminasi; Dampak psikis yang dialami korban; Ketidaksetaraan fisik dan psikis korban; Relasi kuasa yang mengakibatkan korban/saksi berdaya; Riwayat kekerasan dari pelaku terhadap korban/saksi SYARAT PUTUSAN BERPERSPEKTIF GENDER:
  • 14. Sebuah perjanjian hak asasi manusia yang menjamin hak anak pada bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, kesehatan, dan budaya yang disahkan pada tahun 1989 oleh PBB. Indonesia meratifikasi KHA ini pada 1990. 12 tahun setelahnya, Indonesia mengadaptasi konvensi ini ke dalam UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak yang kemudian direvisi pada tahun 2014 pada UU No.35/2014. -
  • 17. UU No. 11/2012 tentang SPPA PP 65/2015 tentang Pedoman Diversi PP 8/2017 tentang Tata Cara Koordinasi Evaluasi dan Pelaporan SPPA PP 9/2017 tentang Pedoman Register Perkara Anak Regulasi Internal Kementerian, Lembaga dan Pemda: PERMA – PERMENKUMHAM – PERJA – PERKAPOLRI – PERMENSOS, PERDA, dsb. Sedang dalam penyusunan: PP tentang Pelaksanaan Putusan Pidana & Tindakan
  • 18. Diversi: 1. Ancaman < 7th 2. Bukan pengulangan Penanganan Anak belum berumur 12 tahun Penanganan Anak melalui proses peradilan pidana Penanganan Anak Saksi dan Anak Korban
  • 19. 1. Persamaan persepsi diantara Aparat Penegak Hukum 2. Koordinasi antar Aparat Penegak Hukum 3. Dukungan Kebijakan Teknis & Kelembagaan 4. Dukungan infrastruktur (Anggaran & Sarpras) 5. Kesiapan SDM
  • 21. Jabatan: Hakim Tinggi PT Tanjungkarang Email : dsdewihaz@gmail.com / dewihaz@yahoo.com HP : 081288156666 IG / FB : dewihazuardi / dewihaz Riwayat Pekerjaan : •Cakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat •Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat •Ketua Pengadilan Negeri Stabat •Ketua Pengadilan Negeri Cibinong •Wakil Ketua PN Bale Bandung •Wakil Ketua PN Kelas IA Khusus Bandung •Hakim Tinggi PT Tanjungkarang Dr. Diah Sulastri Dewi, S.H.,M.H
  • 22. Pengalaman : •Ketua Tim Pembaharuan dan Pengembangan Teknologi Informasi Dilan PT Tanjungkarang •Anggota Pokja ADR Mahkamah Agung •Anggota Pokja Perempuan dan Anak MARI •Dosen Pascasarjana S3 dan S2 Universitas Jayabaya Jakarta •Dosen Pascasarjana S2 Universitas Pasundan •Pengajar di Pusdiklat Mahkamah Agung RI, Kejaksaan Agung, Mabes Polri, Kemenkumham Dr. Diah Sulastri Dewi, S.H.,M.H