Dokumen tersebut membahas program pemerintah untuk menurunkan stunting melalui Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memenuhi gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting dengan memanfaatkan potensi pangan lokal. DASHAT akan diselenggarakan di Kampung Keluarga Berkualitas untuk menjadi pusat gizi dan pelayanan anak stunting.
2. Pembangunan
yang
merata dan
inklusif
Negara yang
demokratis, kuat
dan bersih
Ekonomi yang
maju
dan
berkelanjutan
VISI
IN D O N ESIA
Berdaulat,Maju,AdildanMakmur
SDM UNGGUL, INDONESIA M AJU
TargetSDGs2030
•MengurangiRasio Angka
Kematian Ibu
•MenurunkanAngkaKematian
Neonatal
•AksesKesproYang Universal
MenghilangkanKelaparan
DanMenurunkanResiko
Kekurangan Gizi
Rentang 2020-2045
70%
Penduduk
Indonesia
dalam usia
produktif
(15-64
tahun)
SDM unggul,
berbudaya,
menguasai IPTEK
TANPA
K
E
PAL
AR
AN
KEHIDUPAN
SE
HAT DAN
SEJAHTERA
2
3. 70,72%
Penduduk Usia
Produktif
(15-64) Tahun
MASIH DALAM
MASA
BONUS
DEMOGRAFI
21,68
%
SUMATERA
6,15
%
KALIMANTA
N
7,36
%
SULAWESI
56,10
%
JAWA
5,54%
BALI NUSA
TENGGARA
3,17%
MALUKU
PAPUA
Pulau Jawa (luas 7%) dari wil. Indonesia masih
Menjadi Tempat Tinggal Bagi Separuh Penduduk
Indonesia (151, 6 Juta )
1,8
7
11,56
21,88
25,87
27,94
10,8
8
Pre-
Boomer
Baby
Boomer
Gen
X
Milenia
l
Gen
Z
Post Gen
Z
278,6
9
JUTA JIWA
PENDUDUK INDONESIA (BPS,
2023)
1,25%
Laju pertumbuhan
penduduk per tahun,
2010-2020
(melambat)
PERSEBAR
AN
Sumber: BPS,
2023
PROFIL DEMOGRAFI
INDONESIA
4. PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA
Tahun 2020
Penduduk didominasi usia
produktif
Rasio Ketergantungan 44.51
Penduduk 15-64 sebesar69.20%
Penduduk 65+ sebesar 6.69%
Penduduk 0-14 sebesar 24.11 Sumber: Statistik Indonesia, Statistical Yearbook of Indonesia 2020
(BPS)
7. masalah SERIUS.
Sekitar 2%-3%
Pendapatan Domestik
Bruto atau PDB hilang
pertahun akibat
Stunting. Dengan
jumlah PDB Indonesia
tahun 2020 sekitar Rp.
15 Ribu Triliun maka
potensi kerugian
akibat Stunting akan
mencapai Rp. 450
Triliun.
“Stunting merupakan
”
Sumber :
Acara Pembukaan Rakernas Bangga
Kencana Tahun 2022
Konvergensi lintas sektor
bukan sekedar bukan hanya
wacana, melainkan sungguh-
sungguh bisa terlaksana
Konvergensi ini mudah
diucapkan tapi tidak mudah
direalisasikan. Direalisasikannya
membutuhkan komitmen, kerja
keras dan kesediaan para pihak
Program, Kegiatan dan Anggaran
diharapkan agar saling melengkapi,
sehingga intervensi yang diberikan
betul-betul diterima oleh rumah
tangga sasaran
10. Penurunan Prevalensi Stunting SSGI
2021-2022
Provinsi SSGI 2021 SSGI
2022
Delta
Sumatera Selatan 24,8 18,6 6,2
Kalimantan Selatan 30,0 24,6 5,4
Kalimantan Utara 27,5 22,1 5,4
Riau 22,3 17,0 5,3
Gorontalo 29,0 23,8 5,2
Sumatera Utara 25,8 21,1 4,7
Banten 24,5 20,0 4,5
Jambi 22,4 18,0 4,4
Jawa Barat 24,5 20,2 4,3
Jawa Timur 23,5 19,2 4,3
Lampung 18,5 15,2 3,3
Provinsi SSGI
2021
SSGI
2022
Delta
Bali 10,9 8,0 2,9
Maluku 28,7 26,1 2,6
Nusa Tenggara Timur 37,8 35,3 2,5
Sulawesi Tenggara 30,2 27,7 2,5
Bengkulu 22,1 19,8 2,3
Kepulauan Riau 17,6 15,4 2,2
Aceh 33,2 31,2 2,0
Kalimantan Barat 29,8 27,8 2,0
DKI Jakarta 16,8 14,8 2,0
Sulawesi Tengah 29,7 28,2 1,5
Maluku Utara 27,5 26,1 1,4
Sulawesi Utara 21,6 20,5 1,1
Provinsi SSGI
2021
SSGI
2022
Delta
DI Yogyakarta 17,3 16,4 0,9
Kalimantan Tengah 27,4 26,9 0,5
Sulawesi Selatan 27,4 27,2 0,2
Kep.Bangka Belitung 18,6 18,5 0,1
Jawa Tengah 20,9 20,8 0,1
11 Provinsi dengan penurunan > 3% 12 Provinsi dengan penurunan 1-3%
5 Provinsi dengan penurunan 0 - <1%
6 Provinsi yang mengalami kenaikan
Provinsi SSGI
2021
SSGI
2022
Delta
Kalimantan Timur 22,8 23,9 -1,1
Sulawesi Barat 33,8 35,0 -1,2
Nusa Tenggara Barat 31,4 32,7 -1,3
Sumatera Barat 23,3 25,2 -1,9
Papua Barat 26,2 30,0 -3,8
Papua 29,5 34,6 -5,1
11. STRATEGI NASIONAL
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 72/2021 TENTANG
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
PERATURAN BKKBN NOMOR 12/2021 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL
PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING INDONESIA
1
2
3
STUNTING
menyelenggarakan
urusan
pemerintahan di bidang
kesehatan
“Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan
infeksi berulang, yang
ditandai dengan
panjang atau tinggi badannya
berada di bawah standar yang
ditetapkan oleh menteri yang
”
12. Apa saja dampak
Stunting ?
DAMPAK JANGKA
PENDEK
Terganggunya
perkembangan otak
Kecerdasan
berkurang
Gangguan metabolisme
dalam tubuh
Gangguan pertumbuhan
fisik
Stunting memiliki dampak pada
menurunnya kualitas sumber daya
manusia,
produktifitas dan daya saing.
Bagaimana
pemetaan dampaknya?
Menurunnya kemampuan
kognitif
dan prestasti belajar
Menurunnya kekebalan
tubuh sehingga mudah
terpapar penyakit
Meningkatnya risiko
memiliki penyakit
diabetes, obesitas,
penyakit jantung,
pembuluh daerah,
kanker,, stroke dan
disabilitas pada usia tua
DAMPAK JANGKA
PANJANG
20
13. Ketika seorang remaja kurang gizi dan anemia
PERIODE EMAS
1000 Hari Pertama
Kehidupan
Pra
Konsepsi
Konsep
si
Post
partum
Deliver
y
Masa
keahamilan
2
Tahu
n
6
bulan
Peri konsepsi
2 bulan 4
bulan
Kehamilan
sukses
Sumber:
Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.Km.,
M.Si
Pemutusa
n
Mata
Rantai
STUNTING
TERJADI
DIMULAI DARI
PRA-
KONSEPSI
Waspada: Malnourish,
anemic and other
micronutrient deficiency
(Imunitas
Rendah, Perkembangan
Janin
terganggu)
WASPAD
A
STUNTIN
G
makanan kurang,
Kurus, anemia,
kurang zat gizi
mikro
Increased risk of
adult Chronic
disease
Asupan makanan tidak cukup, pola
asuh yang
keliru, sanitasi dan lingkungan yang
buruk
Bayi : lahir < 2,5 kg,
Imunitas rendah
Inadequate catch up
growth
BALITA STUNTING
TUMBUH JADI
REMAJA MUNGIL
Penurunan fungsi fisik dan otot
Inadequate food, Health and
care
Tumbuh kembang anak sukses
SIKLUS TERJADI
STUNTING Ketika seorang remaja menjadi ibu yang kurang gizi dan anemia Hidup di lingkungan dengan sanitasi kurangmemadai
14.
15. Ketahanan Pangan:
Tiga Dimensi
Penting
• Ketersediaan: Produksi pangan domestik dan impor, ketersediaan
pangan antar waktu dan antar daerah, cadangan pangan,
perdagangan dan distribusi pangan,
• Aksesibilitas: Akses pangan, dayabeli, terutama kaum miskin
/marginal, subsidi, stabilitas harga, dll
• Utilisasi: Konsumsi dan pemanfaatan pangan, kualitas gizi, protein
dan mineral, keamanan pangan, pengolahan, kehalalan, keutuhan,
dimensi gender, kemanfaatan dll
16. DASHAT Dapur SehatAtasi Stunting
Makanansehattidak harus mahal
Merupakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam upaya pemenuhan
gizi seimbang bagi keluarga berisiko
stunting
Merupakan upaya memanfaatkan potensi
pangan lokal yang sehat lezat bergizi serta
kekinian melalui kegiatan teori dan praktek
pengolahan pangan oleh para ahli gizi ahli
kuliner lokal.
Dapur Sehat Atasi Stunting akan ada dalam
Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung
KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan
pada anak stunting
17. PANGAN LOKAL DALAM DIMENSIDIVERSIFIKASI
• Pangan lokal yang menjadi sumber karbohidrat kompleks, rendah indeks glikemik: ubikayu,
ubijalar, kentang, porang (iles-iles), ganyong, garut, dll.
• Sumber protein, vitamin & mineral: Ikan, daging sapi, kambing, ayam, telur,
• Jenis sayuran hijau: Bayam, kangkung, lembayung, daun ubi, daun kelor, dll
• Jenis buah lokal: Pisang, mangga, pepaya, jeruk, jambu, kesemek, juwet dll
18. KAMPUNG KELUARGA
BERKUALITAS
23.751
(Sumber www.kampungkb.bkkbn.go.id, data per 7 Februari
2023)
KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS
satuan wilayah setingkat desa dimana terdapat integrasi dan
konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan
institusi keluarga dalam seluruh dimensinya guna meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat
Total Kampung Keluarga Berkualitas
sudah dicanangkan
Meningkatkan kualitas
hidup keluarga
SDM unggul
dan
berkarakter
Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun
2022:
“Dalam rangka
meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan
memberdayakan serta
memperkuat institusi
keluarga melalui
optimalisasi
penyelenggaraan Kampung Keluarga
Berkualitas di setiap desa/kelurahan”
INDIKATOR KEBERHASILAN
KAMPUNG KB
19. R E K A P I T U L A S I K E L U A R G A B E R I S I K O S T U N T I N G
B E R D A S A R K A N W I L A Y A H
: K O T A C I R E B O N
: J A W A B A R A T
K A B U P A T E N
P R O V I N S I T A H U N : 2 0 2 2
N O . K E C A M A T A N
J U M L A H
KELUARGA
J U M L A H
KELUARGA
S A S A R A N
S A S A R A N
P E N A P I S A N
F A S I L I T A S L I N G K U N G A N T I D A K
S E H A T
P U S 4 T E R L A L U
P U N Y A A N A K
P U S H A M I L
P U S 4 T E R L A L U
B U K A N
PESERTA
K B
M O D E R N
BADUTA
( 0 - 2 3
B U L A N )
BALITA
( 2 4 - 5 9
BULAN)
KELUARGA
T I D A K
M E M P U N Y A I
S U M B E R A I R
M I N U M U T A M A
Y A N G L A Y A K
KELUARGA
T I D A K
M E M P U N Y A I
J A M B A N Y A N G
L A Y A K
TERLALU
M U D A
( U M U R
I S T R I
< 2 0
T A H U N )
TERLALU
T U A
(UMUR
I S T R I
3 5 - 4 0
T A H U N )
TERLALU
D E K A T
( < 2
T A H U N )
TERLALU
B A N Y A K
( ≥ 3
A N A K )
1 2 3 4 1 2 1 3 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 3
1 K E J A K S A N 10,628 5,047 409 1,394 140 24 428 12 1,200 32 1,306 2,084
2
L E M A H
WUNGKUK 14,342 7,625 1,014 2,145 256 9 831 47 1,756 70 2,311 2,998
3 H A R J A M U K T I 29,170 16,488 2,028 4,740 562 205 1,672 71 3,904 146 5,028 8,002
4 P E K A L I P A N 6,965 3,189 400 882 93 3 655 5 777 31 867 1,592
5 K E S A M B I 19,112 9,636 1,060 2,601 259 34 767 17 2,373 105 2,655 4,581
J U M L A H 80,217 41,985 4,911 11,762 1,310 275 4,353 152 10,010 384 12,167 19,257
SASARAN DASHAT: KELUARGA BERISIKO
STUNTING
KOTA CIREBON, JAWA BARAT