Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan untuk asesor kompetensi yang mencakup tujuan pelatihan, materi pelatihan, dan proses sertifikasi kompetensi.
2. PENJELASAN PELATIHAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :
Setelah mengikuti pelatihan , peserta latih
diharapkan mampu melakukan Asesmen
Kompetensi terhadap Asesi (peserta uji)
berdasarkan tugas dari Lembaga Sertifikasi
Profesi
3. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mengikuti pelatihan , peserta latih diharapkan mampu :
1. Menjelaskan Regulasi Sertifikasi Kompetensi
2. Menjelaskan KKNI
3. MenjelaskanCBT/CBA
4. Menjelaskan SKKNI
5. Menjelaskan cara Merencanakan dan Mengorganisasikan
Aesmen
6. Menjelaskan cara Mengembangkan Perangkat Asesmen
7. Menjelaskan cara Mengases Kompetensi
8. Merencanakan dan Mengorganisasikan Aesmen
9. Mengembangkan Perangkat Asesmen
10. Mengases Kompetensi
4. STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN :
B. MATERI INTI
1. Standar Kompetensi Asesor
( Merencanakan dan Mengorganisasikan
Asesmen)
4 8 12
2. Standar Kompetensi Asesor
( Mengases Kompetensi)
2 8 10
3. Standar Kompetensi Asesor
( Mengembangkan Perangkat Asesmen)
4 10 14
URAIAN MATERI
W A K T U (J P)
Teori
Praktek /
Penugasan
Jumlah
Ket
A. MATERI DASAR
1. Regulasi Sertifikasi Kompetensi di Indonesiai 1 0 1
2. KKNI 1 0 1
3. CBA 1 0 1
4. SKKNI 1 0 1
Jumlah Waktu PELATIHAN 14 26 40
5. Definisi-definisi
Kritis
Asesmen
Adalah proses asesmen baik teknis
maupun non teknis melalui
pengumpulan bukti yang relevan
untuk menentukan apakah seseorang
kompeten atau belum kompeten pada
suatu unit kompetensi, klaster atau
kualifikasi tertentu.
Kompetensi
Kompetensi Kerja adalah spesifikasi
dari setiap sikap, pengetahuan,
keterampilan dan atau keahlian serta
penerapannya secara efektif dalam
pekerjaan sesuai dengan standar
kinerja yang dipersyaratkan.
7. Definisi-definisi
Kritis
SKKNI: Rumusan kemampuan kerja yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta
sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan
syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Unit Kompetensi
merupakan bentuk pernyataan terhadap
tugas/pekerjaan yang merupakan bagian dari
standar kompetensi kerja
Skema sertifikasi
Persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan
dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan
menggunakan standar dan aturan khusus yang
sama, serta prosedur yang sama.
Benchmark/Acuan Pembanding
Kriteria yang akan dipergunakan untuk mengases
kemampuan asesi, bisa berupa: standar kompetensi/unit
kompetensi; kriteria asesmen dari suatu kurikulum pelatihan;
spesifikasi unjuk kerja;spesifikasi produk
.
.
8. Struktur Standar Kompetensi
KODE UNIT
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. 1.1
1.2
1.3
2. 2.1
2.2
2.3
3. 3.1
3.2
3.3
BATASAN VARIABEL (RANGE OFVARIABLES)
PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)
KOMPETENSI KUNCI
MENGUMPULKAN
INFORMASI
MENGKOMUNIKASIKAN
IDE DAN INFORMASI
MERENCANAKAN
DAN MENGATUR
KEGIATAN
BEKERJASAMA
DENGAN
ORANG LAIN
DAN DALAM
KELOMPOK
MENGGUNAKAN
IDE DAN TEKNIK
MATEMATIKA
MEMECAHKAN
MASALAH
MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI
10. SKKNI
PENERAPAN
DALAM DIKLAT
SERTIFIKASI PENERAPAN
PADA INDUSTRI
Judul Unit Judul Learning
material
Skema sertifikasi unit
kompetensi
Judul SOP
Deskripsi unit Ruang lingkup diklat Ruang lingkup
asesmen
Ruang lingkup SOP
Elemen Pencapaian hasil
pembelajaran
Elemen asesmen Langkah-langkah
proses
KUK Kriteria evaluasi
belajar
Kriteria pencapaian
Kompetensi
Instruksi kerja
Batasan
Veriabel
Kontektualisasi diklat Kontektualisas
asesmen dan
spesifikasi
Spesifikasi sesuai
dengan konteks
Panduan
Penialaian
evaluasi Penduan asesmen QA
PENERAPAN SKKNI KEMAMPUAN TELUSUR DAN EKIVALENSI DNG SISTEM DIKLAT,
SERTIFIKASI DAN SOP INDUSTRI
11. STANDAR KOMPETENSI ASESOR
1 P.854900.040.01
Merencanakan dan Mengorganisasikan
asesmen (MMA)
2 P.854900.041.01 Mengembangkan Perangkat Asesmen
(MPA)
3. P.854900.042.01 Mengases Kompetensi (MAK)
11
12. Jenis-jenis Skema Sertifkasi
Skema Sertifikasi Kualifikasi Kerja
Nasional Indonesia
Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi
Nasional
Skema Sertifikasi berdasar Paket
Kompetensi (cluster)
13. PROSES SERTIFIKASI
Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP
untuk menetapkan bahwa seseorang
memenuhi persyaratan kompetensi yang
ditetapkan, mencakup permohonan,
evaluasi, keputusan sertifikasi,
survailen dan sertifikasi ulang, dan
penggunaan sertifikat.
14. Memilih TUK
2
LSP
PESERTA di TUK
KOMITE TEKNIK* TIM ASSESSOR KOMPETENSI
MEMBENTUK
6
ASSESSMEN
4
8
SURVAILEN
9
LAPORAN
ASSESSMEN
5
MENUNJUK
ASSESSOR
3
MENGAJUKAN
PERMOHONAN
1
REKOMENDASI
7
PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSI
PESERTA UJI KOMPETENSI
15. ASESMEN
Asesmen adalah proses asesmen baik teknis maupun non
teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk
menentukan apakah seseorang kompeten atau belum
kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifikasi
tertentu
Bukti-bukti
pembanding
(STANDAR KOMPETENSI)
ASESOR
16. ASESOR KOMPETENSI
Seseorang yang mempunyai kualifikasi
yang relevan dan kompeten untuk
melaksanakan Asesmen/Penilaian
Kompetensi.
17. Hak peserta latih, diantaranya :
• Hak bertanya dalam setiap kegiatan
pembelajaran
• Hak mengemukakan pendapat dalam setiap
kegiatan pembelajaran
• Hak mendapatkan kejelasan materi pelatihan
• Hak mempraktekkan keterampilan
• Hak mendapatkan Sertifikat Pelatihan, khusus
bagi peserta yang memenuhi kewajiban
18. KEWAJIBAN PESERTA LATIH
Mentaati tata tertib pelatihan, diantaranya :
Peserta latih harus menghadiri keseluruhan
acara pelatihan.
Izin meninggalkan pelatihan dapat diberikan
maksimal 4 jam pelajaran bagi peserta yang
sangat memerlukan.
Mengerjakan semua tugas yang diberikan
selama pelatihan.
Menyerahkan semua tugas yang diberikan
pada akhir sesi pelatihan.
19. ASUMSI AWAL PELATIHAN :
• PESERTA LATIH SUDAH MEMILIKI
KOMPETENSI PADA BIDANG
KERJANYA, DALAM HAL INI BIDANG
…………………
• YANG AKAN DIBAHAS DALAM
PELATIHAN : METODOLOGI ASESMEN
20. TAHAPAN MENJADI ASESOR
PELATIHAN
ASESOR
- TEORI
- PRAKTEK
- ROLE PLAY
Merencanakan
Asesmen
Mengembangkan
perangkat Asesmen
Mengases
Kompetensi
TAHAP I
REKAMAN HASIL
ASESMEN:
-1 UNIT KOMPETENSI
- SERTIFIKAT PELATIHAN
ASESMEN
MANDIRI
CALON ASESOR
MELAKUKAN ASESMEN
TERHADAP ASESI
SECARA SENDIRI
(TANPA MASTER
ASESOR)
- 1 UNIT KOMPETENSI
TAHAP II
REKAMAN
HASIL
ASESMEN MANDIRI
ASESMEN
CALON ASESOR
MELAKUKAN ASESMEN
TERHADAP ASESI
DINILAI OLEH MASTER
ASESOR
- 1 UNIT KOMPETENSI
TAHAP III
KOMPETEN :
SERTIFIKAT ASESOR
BELUM KOMPETEN :
UJI ULANG
SESUAI REKOMENDASI
MASTER ASESOR
21. PERSYARATAN
ASESOR KOMPETENSI
• Mengerti skema sertifikasi yang relevan
• Memiliki keahlian tehnis pada bidang pekerjaannya
• Pendidikan (misal: minimal D3 Teknik Pengalaman
min 5 tahun di bidangnya), diatur oleh LSP ybs
• Mampu berkomunikasi dengan efektif baik secara
lisan maupun tulisan dalam bahasa yang digunakan
dalam ujian, dan
• Bebas dari kepentingan apapun sehingga dapat
melakukan penilaian (asesmen) dengan tidak
memihak dan tidak diskriminatif.
22. PESERTA UJI (ASESI) ASESMEN
KOMPETENSI
• Adalah Pemohon yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan untuk dpt ikut
serta dalam proses sertifikasi melalui
asesmen
23. SERTIFIKAT
I. SERTIFIKAT PELATIHAN / kehadiran
(Attandance sertificate) dari
penyelenggara pelatihan setelah
pelatihan selesai
II. SERTIFIKAT ASESOR KOMPETENSI
dari BNSP (setelah mengikuti asesmen (RA)
& direkomendasikan kompeten)