2. GENDER adalah konsep yang mengacu pada
pembedaan peran, fungsi , dan tanggung
jawab laki-laki dan perempuan yang terjadi
akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan
sosial dan budaya masyarakat.
Perencanaan Responsif Gender (PRG) adalah
Perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan
Gender, yang di lakukan melalui pengintregasian
pengalaman aspirasi , kebutuhan potensi dan
penyelesaian permasalahan perempuan dan laki-laki.
3. Upaya untuk menjamin agar anggaran yang
dikeluarkan oleh pemerintah beserta kebijakan dan
program yang mendasarinya dilaksanakan untuk
menjawab kebutuhan setiap warga negara dari
kelompok manapun, baik laki-laki maupun
perempuan.
Merupakan anggaran yang disusun dan disyahkan
melalui proses analisis dalam perspektif gender
3
Pengertian ARG
(Anggaran Responsif Gender)
4. Tujuan Anggaran Responsif Gender
Akuntabilitas anggaran
berdampak gender
Mengubah alokasi
anggaran & program
utk meningkatkan
kesetaraan gender
Meningkatkan
kesadaran isu
dan program
responsif gender
5. Perencanaan Responsif Gender
Perencanaan yang responsif gender dilakukan dengan
memasukkan perbedaan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan
permasalahan perempuan dan laki-laki dalam proses penyusunan
kebijakan dan program pembangunan daerah.
Bisa mempertajam analisis tentang kondisi daerah karena
terpetakan kesejangan dalam pembangunan manusia, laki-laki
dan perempuan.
Membantu mempertajam target group/ kelompok sasaran karena
data terpilah.
Tidak selalu berupa penambahan program baru dan biaya
tambahan bilamana analisis gender diterapkan.
Pemberdayaan perempuan sebagai urusan wajib di daerah tidak
mampu menjawab semua isu kesenjangan gender di berbagai
bidang.
6. Mengidentifikasi masalah, menilai dan
menyusun prioritas kebutuhan orang
miskin (laki-laki dan perempuan)
Menetapkan
program dan
proyek sesuai
kebutuhan masy
Menetapkan anggaran unt
membiayai program dan proyek
Mengukur
program dan
proyek (output,
outcome dan
impact)
1
2
4
3
Skema : Integrasi Gender dlm Anggaran Kinerja
atau Performance-based budget
ANGGARAN
RESPONSIF
GENDER
7. Anggaran yang responsif gender bukan
anggaran 50% untuk laki-laki dan 50% untuk
perempuan
Bukan pula anggaran yang terpisah untuk
perempuan dan laki-laki
Anggaran yang responsif gender mencakup
seluruh anggaran yang dialokasikan untuk
pembangunan.
Perlu kerangka Regulasi dan Kerangka
Pendanaan dalam menjawab isu gender
7
PEMAHAMAN PENTING !
8. Dukungan Kebijakan
Instruksi Presiden No. 9 tahun 2000 menegaskan
PUG dalam semua tahapan perencanaan
pembangunan di tingkat pusat dan daerah
PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Permendagri No. 15 tahun 2008 tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di
Daerah.
Permendagri No. 67 Tahun 2011 tentang Perubahan
Azas Permendagri No, 15 Tahun 2008
9. Dalam melakukan keseluruhan proses
perencanaan kebijakan maupun perencanaan
program pembangunan agar responsif gender
(terrmasuk perencanaan kegiatan pembangunan),
diperlukan piranti analisis gender. Salah satu alat
analisis gender adalah “Gender Analysis Pathway”
(GAP), atau Alur Kerja Analisis Gender.
Bagaimana Melakukan Perencanaan
yang Responsif Gender?
11. Data dan statistik gender
Data gender adalah data mengenai hubungan/relasi
dalam status, peran dan kondisi antara laki-laki dan
perempuan dalam berbagai dimensi pembangunan.
Statistik gender adalah sederetan ringkasan dari data
gender hingga dapat dengan mudah menggambarkan
totalitas perbedaan laki-laki dan perempuan dalam
status, peran dan kondisi.
12. Data Pembuka Wawasan
Merupakan data atau informasi untuk
memperlihatkan adanya kesenjangan gender
yang cukup berarti
Data pembuka wawasan merupakan :
Data pilah berdasarkan jenis kelamin yang
menjelaskan tingkat kesenjangan.
Data atau informasi yang menjelaskan
insiden khusus yang tidak bisa
diperbandingkan antar jenis kelamin,
misalnya data mengenai kekerasan
terhadap wanita, angka kematian ibu.
13. Data Terpilah
• Adalah data kuantitatif atau data/informasi
kualitatif yang dikumpulkan berdasarkan jenis
kelamin, laki dan perempuan, anak laki-laki dan
anak perempuan
• Dapat menggambarkan status, peran, kondisi
umum dari laki dan perempuan dalam setiap
aspek kehidupan di masyarakat, misal angka
melek huruf, tingkat pendidikan, kepemilikan
usaha, lapangan pekerjaan, perbedaan upah,
kepemilikan rumah dan tanah, serta pinjaman
dan lainnya.
• Merupakan data pembuka wawasan tentang
status, peran dan kondisi laki-laki dan
perempuan
14. Lanjutan Data Terpilah
Digunakan utk melokalisir atau
mempersempit ruang pemecahan masalah
pembangunan
Data dapat dipilah menurut berbagai
karakterisrik atau ciri
Terpilah mnrt seks: analisis gender
Terpilah mnrt gol sosek analisis kemiskinan
Terpilah mnrt umur: analisis kohort
Terpilah mnrt wilayah: analisis spasial
Terpilah mnrt waktu: analisis deret waktu
15. Data Insiden Khusus (Konten)
Data dari sebuah kejadian yang bisa dialami hanya oleh laki-
laki atau perempuan saja sebagai sebuah kesenjangan.
Contoh : temuan penelitian tentang endemik kanker leher
rahim di daerah terdampak.
Data kesenjangan spesifik yang menimpa kelompok rentan.
Contoh : Jumlah penyandang cacat beradsarkan jenis
kelamin.
Data kualitatif yang menggambarkan akibat kesenjangan
relasi laki-laki ataupun perempuan. Contohnya jumlah kasus
HIV AIDS Ibu dan anak.
16. Gender Analysis Pathway (GAP)
Latar Belakang
• Alat analisis yang dirancang untuk
membantu para perencana melakukan
analisis gender dalam rangka
mengarusutamakan gender dalam
perencanaan
kebijakan/program/kegiatan
pembangunan.
17. PENGERTIAN :
Analisis Gender Adalah Proses Mengurai Data Dan
Informasi Secara Sistematik Tentang Kedudukan, Fungsi,
Peran Dan Tanggung Jawab Laki-laki Dan Perempuan Dalam
Program Pembangunan Dan Faktor –Faktor Yang
Mempengaruhinya
18. ANALISIS GENDER
Merupakan langkah awal yg harus dilakukan
sebelum melakukan pengarusutamaan gender
Mengacu kepada cara yang sistematis dalam
mengkaji perbedaan dampak pembangunan
terhadap perempuan dan laki-laki
Membantu perencana dan pelaksana mengenali isu
gender dan memberikan rekomendasi dan solusi
penyelesaiannya
19. 1. Upaya Mengetahui latar belakang
terjadinya kesenjangan gender
3. Merumuskan permasalahan sebagai
akibat adanya kesenjangan gender.
4. Mengidentifikasi langkah-langkah /
tindakan intervensi yg diperlukan.
2. Mengidentifikasi aspek kesenjangan
gender ( peran, akses, kontrol dan
manfaat yang diperoleh).
TUJUAN
ANALISIS
GENDER
20. Langkah-Langkah GAP
1. Pilih Kebijakan/Program/ Kegiatan yang akan dianalisis --
Identifikasi dan tuliskan tujuan Kebijakan/Program/
Kegiatan.
2. Sajikan Data Pembuka Wawasan Terpilah Menurut Jenis
Kelamin (Kuantitatif dan Kualitatif)
3. Temu kenali isu gender di proses perencanaan kebijakan /
program kegiatan
4 .Temu kenali isu gender di internal lembaga/ budaya
organisasi
5. Temu kenali isu gender di eksternal Lembaga
21. 6. Rumuskan kembali tujuan
Kebijakan/ Program/ Kegiatan
Pembangunan
7. Susun Rencana Aksi yang responsif
gender
8.Tetapkan Indikator gender
23. DATA AKSES
Yaitu data peluang memanfaatkan sumberdaya
mencakup :
Sumberdaya alam
Sumberdaya manusia
Sumberdaya keuangan
Ketersediaan layanan pemerintah.
Contoh :
Proporsi laki-laki dan perempuan yang mengikuti
pelatihan layanan tertentu (kesehatan, pendidikan)
Jumlah anak yang melakukan penimbangan di
Posyandu
Jumlah perempuan yang melahirkan di Rumah
Bersalin.
24. DATA PARTISIPASI
Data yang menunjukan Knowledge, Attitude, Practice, (KAP)
dari seseorang, kelompok, masyarakat dalam aktivitas
pembangunan mencakup aktivitas :
Perencanaan. Contohnya jumlah perempuan dan laki-laki
dalam mengikuti Musrenbang.
Pelaksanaan , contohnya jumlah remaja yang menjadi
pemilih muda.
Monitoring dan Evaluasi, contohnya jumlah perempuan
dan laki-laki yang terlibat dalam pendataan penduduk
miskin.
25. DATA KONTROL
Yaitu data yang menunjukan kemampuan seseorang, dan
atau masyarakat untuk mengambil keputusan yang
menentukan melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Individu, misalnya : jumlah perempuan yang memutuskan
melahirkan di Bidan Desa.
Kelompok atau bersama masyarakat. Contoh jumlah
perempuan pengurus BPD, jumlah perempuan pengurus
harian partai politik
Pemerintah, misalnya jumlah pejabat eselon 2 di
pemerintah daerah tertentu.
26. DATA MANFAAT
Data dari hasil pembangunan yang dirasakan baik
secara langsung maupun tidak langsung oleh
masyarakat. Contohnya : Jumlah penerima bantuan
sosial tahun tertentu, proporsi petani perempuan
yang meningkat pendapatannya setelah menerima
bantuan alat produksi pertanian.
Data kecenderungan (trend) dari suatu kejadian, atau
fenomena yang berkembang. Contoh, data 3 tahun
IPG, data 3 tahun APK
27. Sumber Data dan Jenis Data
Data Pembuka Wawasan bisa berupa :
o Hasil study baseline
o Hasil intervensi kebijakan/program/kebijakan yang
sedang dan sudah dilakukan ataupun data yang
berupa pencatatan pelaporan internal K/L/SKPD
tentang intervensi yang sudah dan sedang
dilakukan
Jenis Data bisa berupa:
o Data statistik Kuantitatif, misalnya data BPS, data
Sektor, atau data sekunder yang relevan lainnya
o Data Kualitatif; misalnya data yang diperoleh dari
observasi, FGD, dan wawancara mendalam, atau
data hasil riset kualitatif
28. GENDER BUDGET STATEMENT (GBS )
Pernyataan Gender Budget Statement
merupakan dokumen yang
menginformasikan suatu kegiatan telah
responsif terhadap isue gender yang ada
dan apakah telah dialokasikan
dana/anggaran pada kegiatan
bersangkutan untuk menangani
permasalahan gender tersebut
29. Pernyataan Gender Budget Statement merupakan
dokumen yang menginformasikan suatu kegiatan
telah responsif terhadap isue gender yang ada dan
apakah telah dialokasikan dana/anggaran pada
kegiatan bersangkutan untuk menangani
permasalahan gender tersebut.
Untuk kegiatan yang responsif gender GBS
merupakan bagian dari KAK / TOR yaitu gambaran
tentang penjabaran Rencana Aksi yang akan
dilakukan
30. PERUMUSAN MASALAH
GBS dalam praktek penganggaran daerah
biasanya disusun pada saat persiapan RKA-
SKPD.
Integrasi perspektif gender dalam KUA-PPAS
dapat dilakukan jika GBS dipersiapkan lebih
awal sehingga integrasi ini akan
memperkuatkan pengarusutamaan gender
melalui PPRG.
31. GBS disusun berdasarkan hasil analisis gender atau GAP.
Sebagai sebuah pernyataan untuk memastikan anggaran
sudah responsif gender
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan PAG.
Analisis situasi, yang berisikan:
1. Gambaran kesenjangan akses, partisipasi, manfaat, kontrol
antara perempuan dan laki-laki,
2. Gambaran adanya faktor penghambat di internal (organisasi
pemerintah, kelompok sasaran) dan atau eksternal
(masyarakat secara luas); .
32. (1) Pemerintah Daerah berkewajiban
menyusun kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan berspektif gender
yang dituangkan dlm RPJMD, Rentra
SKPD, Renja SKPD
(2) Penyusunan kebijakan program dan
kegiatan pembangunan berspektif gender
sebagaimana dimakdud ayat (1) dilakukan
melalui analisis gender.
Pasal 4 Permendagri No. 15 Tahun 2008
33. - Hasil analisis gender dituangkan dlm
penyusunan Gender Budget Statement
(GBS)
- Hasil analisis gender yang terdapat dlm GBS
menjadi dasar SKPD dlm menyusun
kerangka acuan kegiatan dan merupakan
bagian yg tak terpisahkan dengan dokumen
RKA/DPA SKPD.
Dalam Permendagri No. 67 Tahun 2011
disebutkan bahwa :
34. Bupati / Walikota menetapkan Badan / Kantor /
Dinas yang membidangi tugas pemberdayaan
masyarakat sebagai koordinator
penyelenggaraan pengarustamaan gender di
kabupaten / kota.
Pasal 13 Permendagri No 15 Tahun 2008
35. 1. Menetapkan Pokja PUG Kabupaten Cilacap dengan surat
keputusan Bupati Cilacap No 411/123/29/Tahun 2011
tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pengarusutamaan
Gender ( PUG ) Kabupaten Cilacap Tahun 2011
2. Surat Edaran Bupati Cilacap No 050/2864/ 27 tanggal 21
Juni 2012 Perihal PPRG di kabupaten Cilaca . Intinya
bahwa seluruh SKPD berkewajiban menyusun PPRG pada
tahun 2013 dan melaporkan langkah langkah SKPD pada
Bupati.
Hal yang sudah dilakukan Pemerintah
Kabupaten Cilacap
36. PPRG dapat mempercepat terwujudnya
kesetaraan dan keadilan bagi laki-laki
dan perempuan melalui pemberian
manfaat yang adil bagi kesehjahteraan
laki-laki dan perempuan termasuk anak
laki-laki dan perempuan.
TERIMA KASIH