SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Laporan Kasus
Dengue Syok Syndrome
Pembimbing:
dr. Heka Mayasari, Sp.A
Disusun Oleh :
Diah Indah Sari - 2017730034
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN ANAK
RSUD SAYANG CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
Identitas Pasien
○ Nama : An. P
○ Jenis Kelamin : Perempuan
○ Usia : 6 tahun 8 bulan
○ Tanggal lahir : 27 Juni 2011
○ No. RM : 721***
○ Alamat : Cikole, Cianjur
○ Tanggal masuk RS : 15 Maret 2022
○ Tanggal pemeriksaan : 15 Maret 2022
Identitas Orangtua
○ Nama ayah/usia : Tn. L / 39 tahun
○ Pekerjaan ayah : Pegawai negeri
○ Nama ibu/usia : Ny. R / 36 tahun
○ Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
○ Penghasilan : ± 5 juta/bulan
Anamnesis
Keluhan Utama
Demam sejak 4 hari SMRS
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
4 hari lalu, demam muncul
mendadak tinggi, terus
menerus dan tidak turun-
turun, keluhan disertai
adanya mual dan muntah ±
2x berisi makanan yang di
makan, lendir -, darah -,
segera orangtua pasien
membawa pasien ke bidan
terdekat, diberikan obat
paracetamol, antibiotic,
antimual dan imboost.
2 hari lalu, setelah diberikan
obat dari bidan, demam
pasien turun jika setelah
meminum paracetamol,
namun beberapa saat
kemudian demam naik
kembali. Disertai adanya
keluhan badan terasa
lemas, kepala terasa pusing
dan sakit, otot-otot dan
sendi terasa pegal-pegal,
dan merasakan ada nyeri
perut sampai susah untuk
tidur. Ada juga keluhan gusi
berdarah.
1 hari lalu, adanya keluhan
tangan dan kaki terasa
dingin, dan keluhan BAB
cair 2x berwarna coklat,
ampas +, lendir -, darah -.
Disertai munculnya bintik-
bintik merah pada kedua
tangan dan kaki, kecil-
kecil, tidak menyebar rata,
tidak nyeri maupun gatal
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Hari ini (15/3/22) pasien dibawa ke IGD Anak RSUD Sayang
Cianjur dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam
terus menerus, hanya turun jika diberikan obat demam.
Disertai tangan dan kaki yang terasa dingin. Keluhan batuk,
pilek, sesak disangkal. Tidak ada keluhan sakit pada telinga dan
tidak ada telinga berdenging. Pasien dikatakan kurang
mengkonsumsi air sejak sakit dan adanya penurunan nafsu
makan, makan hanya sesuap, dua suap. BAK lancar dan tidak
ada keluhan.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
dan belum pernah mempunyai riwayat penyakit yang lainnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.
Namun, tetangga yang berjarak ± 100 meter, mengeluhkan
gejala demam, sama seperti pasien, namun masih belum
diketahui penyakitnya.
Riwayat Pengobatan
Pasien berobat ke bidan dan diberikan paracetamol,
antibiotic, antimual dan imboost.
Kesan : sudah meminum obat
Anamnesis
Riwayat Psikososial
Pasien tinggal dengan kedua orangtua dan kakak-kakaknya. Pasien tinggal di rumah
yang memiliki ventilasi cukup baik, beberapa jendela yang sering dibuka sehingga
udara dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah cukup. Sumber air bersih
menggunakan PAM untuk kegiatan cuci-mencuci dan mandi. Sumber air minum dari
gallon. Di rumah pasien terdapat kolam ikan yang berada di depan rumah pasien.
Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi apapun baik makanan, cuaca dan obat-obatan.
Riwayat Perkembangan
Pasien saat ini duduk di kelas 1 SD. Menurut ibu pasien, pasien dapat mengikuti
kegiatan belajar di sekolah dengan baik dan dapat bersosialisasi dengan teman-
temannya. Perkembangan pasien sama dengan teman-teman sebayanya.
Kesan: perkembangan sesuai usia.
Anamnesis
Riwayat Imunisasi
Usia 0 bulan : Hepatitis B
Usia 1 bulan : BCG, polio 1
Usia 2 bulan : DPT, HB, Hib 1, polio 2
Usia 3 bulan : DPT, HB, Hib 2, polio 3
Usia 4 bulan : DPT, HB, Hib 3, polio 4
Usia 9 bulan : MR
Imunisasi yang belum dilakukan pada pasien
Usia 18 bulan : HB, DPT, Hib
Usia 5-7 tahun : DPT
Kesan : Imunisasi tidak lengkap
Anamnesis
Riwayat Kehamilan Dan Persalinan
Selama hamil, ibu pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan di bidan.
Ibu pasien pernah melakukan USG sebanyak 2 kali. Ibu pasien sering mengonsumsi
makanan sumber protein, seperti ayam, ikan, tahu, tempe, dan telur selama hamil.
Berat badan ibu naik 8 kg selama hamil. Riwayat darah tinggi, mual muntah
berlebihan, atau kurang darah selama hamil tidak ada. Ibu pasien tidak memiliki
kebiasaan merokok atau minum alkohol.
Pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, yang memiliki seorang
kakak laki-laki berusia 16 tahun. Pasien lahir secara spontan pervaginam ditolong oleh
bidan dengan usia kehamilan 9 bulan. Saat lahir, pasien langsung menangis, dengan
berat badan lahir 3500 gram dan panjang badan lahir 51 cm. Pasien langsung diberikan
imunisasi saat lahir.
Kesan: ibu rutin melakukan ANC selama hamil, gizi saat hamil baik. Neonatus cukup
bulan, sesuai usia kehamilan.
Anamnesis
Riwayat Pola Makan
Usia 0 – 6 bulan: ASI eksklusif, ad libitum
Usia 6 – 9 bulan: ASI, ad libitum; bubur saring (setengah mangkok, 1 – 2 kali
sehari); biskuit atau buah yang dihaluskan (1 – 2 potong, 1 kali sehari)
Usia 9 – 12 bulan: ASI, ad libitum; bubur nasi/kentang + sayur hijau + lauk
protein (1 mangkuk, 2 – 3 kali sehari); buah, biskuit (1 – 2 potong, 1 kali
sehari)
Usia 12 bulan – sekarang: makanan keluarga, 1 piring, 3 kali sehari
Kesan: kualitas dan kuantitas baik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 100/80 mmHg
- Nadi : 106 x/menit
- Suhu : 37,5°C
- Pernapasan : 25 x/menit
Antropometri
Berat badan : 20 kg
Tinggi badan : 110 cm
Pemeriksaan Fisik
 Status gizi (menggunakan kurva CDC-NCHS)
 BB/U:
20
20
x 100% = 100% (gizi baik)
 TB/U:
110
115
x 100% = 95,6% (tinggi baik)
Pemeriksaan Fisik
BB/TB:
20
18
x 100% = 111,1% (gizi baik)
Kesan: gizi baik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
HCU Arom (15/3/22 15.00)
Status Generalisata
Pemeriksaan Penunjang
Resume
An. P, 6 tahun, Pasien dibawa ke IGD Anak RSUD Sayang Cianjur dengan
keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam terus menerus, hanya turun jika
diberikan obat demam. Keluhan disertai adanya mual dan muntah ± 2x berisi
makanan yang di makan, lendir -, darah -. Didapati tangan dan kaki terasa dingin
sejak 1 hari SMRS. Disertai munculnya bintik-bintik merah pada kedua tangan dan
kaki. Adanya keluhan badan terasa lemas, kepala terasa pusing dan sakit, otot-
otot dan sendi terasa pegal-pegal, dan merasakan ada nyeri perut sejak 2 hari
yang lalu. Pasien dikatakan kurang mengkonsumsi air sejak sakit dan adanya
penurunan nafsu makan. BAB cair 2x berwarna coklat, ampas +, lendir -, darah –
sejak 1 hari SMRS. Abdomen cembung, hypertimpani, nyeri tekan +, Ekstemitas
akral dingin, CRT > 2 detik dan ptekie +.
Diagnosis
Dengue Syok Syndrome
Penatalaksanaan
Di IGD
IVFD Asering 20 cc/KgBB 2x (08.15)
IVFD Haes 10 cc/KgBB 1 jam (09.45)
IVFD Asering 7 cc/KgBB/jam (10.45)
IVFD Asering 5 cc/KgBB/jam (11.45)
Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr (11.30)
Selanjutnya
O2 nasal kanul 2L
IVFD Asering 5cc/KgBB/jam
Inj. Cefotaxime 3 x 1 gram
Inj. Dopamin 5 mcg/KgBB/menit
PSIDII 2 x 1 cth
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia
Quo ad functionam : Dubia
Quo ad sanationam : Dubia
Follow Up
Follow Up
Tinjauan
Pustaka
Definisi
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari
tanpa penyebab yang jelas dan bermanifestasi perdarahan dikulit berupa
petechie, purpura, echymosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,
melena, hepatomegali, trombositopeni
Dengue Syok Sindrom adalah penyakit DHF
yang mengalami kesadaran menurun atau renjatan.
Epidemiologi
Insiden DBD di
Indonesia antara 6
hingga 15 per 100.000
penduduk (1989 hingga
1995) dan pernah
meningkat tajam saat
kejadian luar biasa
hingga 35 per 100.000
penduduk pada tahun
1998
O
Di tahun 2015 angka
kasus baru DBD
mengalami peningkatan
yaitu menjadi 50,75 per
100.000 penduduk
Selama bulan januari
2019, tercatat ada
13.683 kasus demam
berdarah di Indonesia.
Peningkatan kasus
setiap tahunnya
berkaitan dengan
sanitasi lingkungan
Etiologi
Virus dengue
Virus ini termasuk dalam grup B Antropod Borne Virus (Arboviroses)
kelompok flavivirus dari family flaviviridae, yang terdiri dari empat serotipe,
yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4.
Nyamuk Aedes aegypti maupun
Aedes albopictus merupakan
vektor penularan virus dengue
dari penderita kepada oranglain
melalui gigitannya
Patofisiologi
PERJALANAN PENYAKIT DBD
Pasien biasanya mengalami demam tinggi
secara tiba-tiba. Sering disertai dengan
• Eritema kulit
• Nyeri tubuh menyeluruh
• Mialgia, Artralgia
• Nyeri retro orbital
• Fotofobia
• Sakit kepala
Beberapa pasien mungkin menderita sakit
tenggorokan. Anoreksia, mual dan muntah
sering terjadi.
Manifestasi hemoragik ringan seperti petekie dan perdarahan
membran mukosa (mis. Hidung dan gusi) dapat terlihat.
Abnormalitas paling awal dalam hitung darah lengkap adalah
penurunan progresif dalam jumlah total sel darah putih
Fase
Demam
Fase
Kritis
• penurunan suhu
• Leukopenia progresif yang
diikuti dengan penurunan
jumlah trombosit yang cepat
biasanya mendahului
kebocoran plasma
• Peningkatan hematokrit
Fase
Recorvery
• Keadaan umum membaik, nafsu makan
kembali, gejala gastrointestinal mereda,
status hemodinamik menjadi stabil
• “Hematokrit stabil atau mungkin lebih
• Trombosit mulai meningkat
DD/DBD Derajat Tanda dan gejala Laboratorium
DD Demam disertai minimal dengan 2
gejala :
 Nyeri Kepala
 Nyeri retro-orbita
 Nyeri Otot
 Nyeri sendi/ tulang
 Ruam kulit makulopapular
 Manisfestasi perdarahan
 Tidak ada tanda perembesan
plasma
 Leukopenia (jumlah
leukosit ≤5000 sel/mm3)
 Trombositopenia (jumlah
trombosit <150.000
sel/mm3)
 Peningkatan hematokrit
(5%-10%)
 Tidak ada bukti
perembesan plasma
DBD I Demam dan manifestasi perdarahan (uji
bendung positif) dan tanda perembesan
plasma
Trombositopenia <100.000
sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
DBD II Seperti derajat I ditambah perdarahan
spontan
Trombositopenia <100.000
sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
DBD* III Seperti derajat I atau II ditambah
kegagalan sirkulasi (nadi lemah,
tekanan nadi ≤ 20 mmHg, hipotensi,
gelisah, diuresis menurun
Trombositopenia <100.000
sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
DBD* IV Syok hebat dengan tekanan darah dan
nadi yang tidak terdeteksi
Trombositopenia <100.000
sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
Klasifikasi
Dengue Syok Sindrom (DSS)
Syok
terkompensasi
• Takikardi
• Takipnea
• Tekanan nadi
<20 mmHg
• Capillary refill
time (CRT) > 2’
• Kulit lembab
• Penurunan
diuresis
• Gelisah
Syok tidak
terkompensasi
• Takikardi, nadi
lemah
• Hipotensi
• Penyempitan
tekanan nadi
• Hiperpnea atau
Kussmaul
• Sianosis
• Akral dingin
Profound shock
• Nadi tidak
teraba
• Tekanan darah
tidak terukur
• Leukosit: dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3
dapat ditemui limfositosis relatif (>45% dari total leukosit)
disertai adanya limfosit plasma biru (LPB) > 15% dari
jumlah total leukosit yang pada fase syok akan meningkat
• Trombositopenia pada hari ke 3-8
• Hematokrit: kebocoran plasma dibuktikan dengan
ditemukannya peningkatan hematokrit > 20% dari
hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari ke 3 demam
• Hemostasis: pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen atau FDP
pada keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan atau
kelainan pembekuan darah
• Protein/albumin: dapat terjadi hipoproteinemia akibat
kebocoran
Pemeriksaan Penunjang
• SGOT/SGPT dapat meningkat
• Ureum, Kreatinin: bila didapatkan gangguan fungsi ginjal
• Elektrolit: sebagai parameter pemantauan kebutuhan
cairan
• Imunoserologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG
terhadap dengue.
• NS1: antigen NS1 dapat dideteksi pada awal demam hari
pertama sampai hari ke delapan. Sensitivitas antigen NS1
berkisar 63%-93,4% dengan spesifitas 100% sama
tingginya dengan spesifitas gold standard kultur virus. Hasil
negatif NS1 tidak menyingkirkan adanya infeksi virus
dengue.
Pemeriksaan Penunjang
Komplikasi
• Syok berulang
• Kegagalan pernafasan akibat edema paru atau kolaps
paru
• Efusi pleura
• Ascites
• Ensefalopati dengue
• Kegagalan jantung
• Sepsis.
Prognosis
Secara umumnya, prognosis dengue syok sindrom adalah
buruk.Tetapi tergantung dari beberapa faktor seperti lama dan
beratnya renjatan, waktu, metode, adekuat tidaknya
penanganan, ada tidaknya syok yang terjadi terutama dalam 6
jam pertama pemberian infus dimulai, panas selama renjatan
dan tanda-tanda serebral.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx

83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemihTracey Rompas
 
kejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teachingkejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teachingcendyandestria
 
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptxppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptxPanjiWageKosasih
 
106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsihomeworkping7
 
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptxAgungBudiLaksono7
 
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptxPPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptxMuhammadHalilGibran
 
Cc bangsal rs uns 20 september 2021
Cc bangsal rs uns 20 september 2021Cc bangsal rs uns 20 september 2021
Cc bangsal rs uns 20 september 2021budimansekali
 
106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsihomeworkping7
 

Similar to PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx (20)

Case kecamatan
Case kecamatanCase kecamatan
Case kecamatan
 
REFKAS (2).docx
REFKAS (2).docxREFKAS (2).docx
REFKAS (2).docx
 
Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)
 
Skabies PPT.pptx
Skabies PPT.pptxSkabies PPT.pptx
Skabies PPT.pptx
 
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
 
kejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teachingkejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teaching
 
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptxppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
 
Keracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anakKeracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anak
 
106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi
 
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
 
Ppt lapsus ika
Ppt lapsus ikaPpt lapsus ika
Ppt lapsus ika
 
KDS.pptx
KDS.pptxKDS.pptx
KDS.pptx
 
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptxPPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
PPT Lapsus-Nasywa Maharani Yudiantara-2130912320016.pptx
 
refka gea.pptx
refka gea.pptxrefka gea.pptx
refka gea.pptx
 
Kejang demam kompleks
Kejang demam kompleksKejang demam kompleks
Kejang demam kompleks
 
Cc bangsal rs uns 20 september 2021
Cc bangsal rs uns 20 september 2021Cc bangsal rs uns 20 september 2021
Cc bangsal rs uns 20 september 2021
 
askeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptxaskeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptx
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi
 
428 835-1-sm
428 835-1-sm428 835-1-sm
428 835-1-sm
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (19)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 

PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx

  • 1. Laporan Kasus Dengue Syok Syndrome Pembimbing: dr. Heka Mayasari, Sp.A Disusun Oleh : Diah Indah Sari - 2017730034 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN ANAK RSUD SAYANG CIANJUR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2022
  • 2. Identitas Pasien ○ Nama : An. P ○ Jenis Kelamin : Perempuan ○ Usia : 6 tahun 8 bulan ○ Tanggal lahir : 27 Juni 2011 ○ No. RM : 721*** ○ Alamat : Cikole, Cianjur ○ Tanggal masuk RS : 15 Maret 2022 ○ Tanggal pemeriksaan : 15 Maret 2022
  • 3. Identitas Orangtua ○ Nama ayah/usia : Tn. L / 39 tahun ○ Pekerjaan ayah : Pegawai negeri ○ Nama ibu/usia : Ny. R / 36 tahun ○ Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga ○ Penghasilan : ± 5 juta/bulan
  • 5. Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang 4 hari lalu, demam muncul mendadak tinggi, terus menerus dan tidak turun- turun, keluhan disertai adanya mual dan muntah ± 2x berisi makanan yang di makan, lendir -, darah -, segera orangtua pasien membawa pasien ke bidan terdekat, diberikan obat paracetamol, antibiotic, antimual dan imboost. 2 hari lalu, setelah diberikan obat dari bidan, demam pasien turun jika setelah meminum paracetamol, namun beberapa saat kemudian demam naik kembali. Disertai adanya keluhan badan terasa lemas, kepala terasa pusing dan sakit, otot-otot dan sendi terasa pegal-pegal, dan merasakan ada nyeri perut sampai susah untuk tidur. Ada juga keluhan gusi berdarah. 1 hari lalu, adanya keluhan tangan dan kaki terasa dingin, dan keluhan BAB cair 2x berwarna coklat, ampas +, lendir -, darah -. Disertai munculnya bintik- bintik merah pada kedua tangan dan kaki, kecil- kecil, tidak menyebar rata, tidak nyeri maupun gatal
  • 6. Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang Hari ini (15/3/22) pasien dibawa ke IGD Anak RSUD Sayang Cianjur dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam terus menerus, hanya turun jika diberikan obat demam. Disertai tangan dan kaki yang terasa dingin. Keluhan batuk, pilek, sesak disangkal. Tidak ada keluhan sakit pada telinga dan tidak ada telinga berdenging. Pasien dikatakan kurang mengkonsumsi air sejak sakit dan adanya penurunan nafsu makan, makan hanya sesuap, dua suap. BAK lancar dan tidak ada keluhan.
  • 7. Anamnesis Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya dan belum pernah mempunyai riwayat penyakit yang lainnya. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa. Namun, tetangga yang berjarak ± 100 meter, mengeluhkan gejala demam, sama seperti pasien, namun masih belum diketahui penyakitnya. Riwayat Pengobatan Pasien berobat ke bidan dan diberikan paracetamol, antibiotic, antimual dan imboost. Kesan : sudah meminum obat
  • 8. Anamnesis Riwayat Psikososial Pasien tinggal dengan kedua orangtua dan kakak-kakaknya. Pasien tinggal di rumah yang memiliki ventilasi cukup baik, beberapa jendela yang sering dibuka sehingga udara dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah cukup. Sumber air bersih menggunakan PAM untuk kegiatan cuci-mencuci dan mandi. Sumber air minum dari gallon. Di rumah pasien terdapat kolam ikan yang berada di depan rumah pasien. Riwayat Alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi apapun baik makanan, cuaca dan obat-obatan. Riwayat Perkembangan Pasien saat ini duduk di kelas 1 SD. Menurut ibu pasien, pasien dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan baik dan dapat bersosialisasi dengan teman- temannya. Perkembangan pasien sama dengan teman-teman sebayanya. Kesan: perkembangan sesuai usia.
  • 9. Anamnesis Riwayat Imunisasi Usia 0 bulan : Hepatitis B Usia 1 bulan : BCG, polio 1 Usia 2 bulan : DPT, HB, Hib 1, polio 2 Usia 3 bulan : DPT, HB, Hib 2, polio 3 Usia 4 bulan : DPT, HB, Hib 3, polio 4 Usia 9 bulan : MR Imunisasi yang belum dilakukan pada pasien Usia 18 bulan : HB, DPT, Hib Usia 5-7 tahun : DPT Kesan : Imunisasi tidak lengkap
  • 10. Anamnesis Riwayat Kehamilan Dan Persalinan Selama hamil, ibu pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan di bidan. Ibu pasien pernah melakukan USG sebanyak 2 kali. Ibu pasien sering mengonsumsi makanan sumber protein, seperti ayam, ikan, tahu, tempe, dan telur selama hamil. Berat badan ibu naik 8 kg selama hamil. Riwayat darah tinggi, mual muntah berlebihan, atau kurang darah selama hamil tidak ada. Ibu pasien tidak memiliki kebiasaan merokok atau minum alkohol. Pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, yang memiliki seorang kakak laki-laki berusia 16 tahun. Pasien lahir secara spontan pervaginam ditolong oleh bidan dengan usia kehamilan 9 bulan. Saat lahir, pasien langsung menangis, dengan berat badan lahir 3500 gram dan panjang badan lahir 51 cm. Pasien langsung diberikan imunisasi saat lahir. Kesan: ibu rutin melakukan ANC selama hamil, gizi saat hamil baik. Neonatus cukup bulan, sesuai usia kehamilan.
  • 11. Anamnesis Riwayat Pola Makan Usia 0 – 6 bulan: ASI eksklusif, ad libitum Usia 6 – 9 bulan: ASI, ad libitum; bubur saring (setengah mangkok, 1 – 2 kali sehari); biskuit atau buah yang dihaluskan (1 – 2 potong, 1 kali sehari) Usia 9 – 12 bulan: ASI, ad libitum; bubur nasi/kentang + sayur hijau + lauk protein (1 mangkuk, 2 – 3 kali sehari); buah, biskuit (1 – 2 potong, 1 kali sehari) Usia 12 bulan – sekarang: makanan keluarga, 1 piring, 3 kali sehari Kesan: kualitas dan kuantitas baik
  • 12. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5) Tanda-tanda vital : - Tekanan darah : 100/80 mmHg - Nadi : 106 x/menit - Suhu : 37,5°C - Pernapasan : 25 x/menit Antropometri Berat badan : 20 kg Tinggi badan : 110 cm
  • 13. Pemeriksaan Fisik  Status gizi (menggunakan kurva CDC-NCHS)  BB/U: 20 20 x 100% = 100% (gizi baik)  TB/U: 110 115 x 100% = 95,6% (tinggi baik)
  • 14. Pemeriksaan Fisik BB/TB: 20 18 x 100% = 111,1% (gizi baik) Kesan: gizi baik Pemeriksaan Fisik
  • 15. Pemeriksaan Fisik HCU Arom (15/3/22 15.00) Status Generalisata
  • 17. Resume An. P, 6 tahun, Pasien dibawa ke IGD Anak RSUD Sayang Cianjur dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam terus menerus, hanya turun jika diberikan obat demam. Keluhan disertai adanya mual dan muntah ± 2x berisi makanan yang di makan, lendir -, darah -. Didapati tangan dan kaki terasa dingin sejak 1 hari SMRS. Disertai munculnya bintik-bintik merah pada kedua tangan dan kaki. Adanya keluhan badan terasa lemas, kepala terasa pusing dan sakit, otot- otot dan sendi terasa pegal-pegal, dan merasakan ada nyeri perut sejak 2 hari yang lalu. Pasien dikatakan kurang mengkonsumsi air sejak sakit dan adanya penurunan nafsu makan. BAB cair 2x berwarna coklat, ampas +, lendir -, darah – sejak 1 hari SMRS. Abdomen cembung, hypertimpani, nyeri tekan +, Ekstemitas akral dingin, CRT > 2 detik dan ptekie +.
  • 18. Diagnosis Dengue Syok Syndrome Penatalaksanaan Di IGD IVFD Asering 20 cc/KgBB 2x (08.15) IVFD Haes 10 cc/KgBB 1 jam (09.45) IVFD Asering 7 cc/KgBB/jam (10.45) IVFD Asering 5 cc/KgBB/jam (11.45) Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr (11.30) Selanjutnya O2 nasal kanul 2L IVFD Asering 5cc/KgBB/jam Inj. Cefotaxime 3 x 1 gram Inj. Dopamin 5 mcg/KgBB/menit PSIDII 2 x 1 cth Prognosis Quo ad vitam : Dubia Quo ad functionam : Dubia Quo ad sanationam : Dubia
  • 22. Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas dan bermanifestasi perdarahan dikulit berupa petechie, purpura, echymosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hepatomegali, trombositopeni Dengue Syok Sindrom adalah penyakit DHF yang mengalami kesadaran menurun atau renjatan.
  • 23. Epidemiologi Insiden DBD di Indonesia antara 6 hingga 15 per 100.000 penduduk (1989 hingga 1995) dan pernah meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998 O Di tahun 2015 angka kasus baru DBD mengalami peningkatan yaitu menjadi 50,75 per 100.000 penduduk Selama bulan januari 2019, tercatat ada 13.683 kasus demam berdarah di Indonesia. Peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan
  • 24. Etiologi Virus dengue Virus ini termasuk dalam grup B Antropod Borne Virus (Arboviroses) kelompok flavivirus dari family flaviviridae, yang terdiri dari empat serotipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4. Nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus merupakan vektor penularan virus dengue dari penderita kepada oranglain melalui gigitannya
  • 26. PERJALANAN PENYAKIT DBD Pasien biasanya mengalami demam tinggi secara tiba-tiba. Sering disertai dengan • Eritema kulit • Nyeri tubuh menyeluruh • Mialgia, Artralgia • Nyeri retro orbital • Fotofobia • Sakit kepala Beberapa pasien mungkin menderita sakit tenggorokan. Anoreksia, mual dan muntah sering terjadi. Manifestasi hemoragik ringan seperti petekie dan perdarahan membran mukosa (mis. Hidung dan gusi) dapat terlihat. Abnormalitas paling awal dalam hitung darah lengkap adalah penurunan progresif dalam jumlah total sel darah putih Fase Demam Fase Kritis • penurunan suhu • Leukopenia progresif yang diikuti dengan penurunan jumlah trombosit yang cepat biasanya mendahului kebocoran plasma • Peningkatan hematokrit Fase Recorvery • Keadaan umum membaik, nafsu makan kembali, gejala gastrointestinal mereda, status hemodinamik menjadi stabil • “Hematokrit stabil atau mungkin lebih • Trombosit mulai meningkat
  • 27. DD/DBD Derajat Tanda dan gejala Laboratorium DD Demam disertai minimal dengan 2 gejala :  Nyeri Kepala  Nyeri retro-orbita  Nyeri Otot  Nyeri sendi/ tulang  Ruam kulit makulopapular  Manisfestasi perdarahan  Tidak ada tanda perembesan plasma  Leukopenia (jumlah leukosit ≤5000 sel/mm3)  Trombositopenia (jumlah trombosit <150.000 sel/mm3)  Peningkatan hematokrit (5%-10%)  Tidak ada bukti perembesan plasma DBD I Demam dan manifestasi perdarahan (uji bendung positif) dan tanda perembesan plasma Trombositopenia <100.000 sel/mm3; peningkatan hematokrit ≥20% DBD II Seperti derajat I ditambah perdarahan spontan Trombositopenia <100.000 sel/mm3; peningkatan hematokrit ≥20% DBD* III Seperti derajat I atau II ditambah kegagalan sirkulasi (nadi lemah, tekanan nadi ≤ 20 mmHg, hipotensi, gelisah, diuresis menurun Trombositopenia <100.000 sel/mm3; peningkatan hematokrit ≥20% DBD* IV Syok hebat dengan tekanan darah dan nadi yang tidak terdeteksi Trombositopenia <100.000 sel/mm3; peningkatan hematokrit ≥20% Klasifikasi
  • 28. Dengue Syok Sindrom (DSS) Syok terkompensasi • Takikardi • Takipnea • Tekanan nadi <20 mmHg • Capillary refill time (CRT) > 2’ • Kulit lembab • Penurunan diuresis • Gelisah Syok tidak terkompensasi • Takikardi, nadi lemah • Hipotensi • Penyempitan tekanan nadi • Hiperpnea atau Kussmaul • Sianosis • Akral dingin Profound shock • Nadi tidak teraba • Tekanan darah tidak terukur
  • 29. • Leukosit: dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3 dapat ditemui limfositosis relatif (>45% dari total leukosit) disertai adanya limfosit plasma biru (LPB) > 15% dari jumlah total leukosit yang pada fase syok akan meningkat • Trombositopenia pada hari ke 3-8 • Hematokrit: kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya peningkatan hematokrit > 20% dari hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari ke 3 demam • Hemostasis: pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen atau FDP pada keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan atau kelainan pembekuan darah • Protein/albumin: dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran Pemeriksaan Penunjang
  • 30. • SGOT/SGPT dapat meningkat • Ureum, Kreatinin: bila didapatkan gangguan fungsi ginjal • Elektrolit: sebagai parameter pemantauan kebutuhan cairan • Imunoserologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG terhadap dengue. • NS1: antigen NS1 dapat dideteksi pada awal demam hari pertama sampai hari ke delapan. Sensitivitas antigen NS1 berkisar 63%-93,4% dengan spesifitas 100% sama tingginya dengan spesifitas gold standard kultur virus. Hasil negatif NS1 tidak menyingkirkan adanya infeksi virus dengue. Pemeriksaan Penunjang
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Komplikasi • Syok berulang • Kegagalan pernafasan akibat edema paru atau kolaps paru • Efusi pleura • Ascites • Ensefalopati dengue • Kegagalan jantung • Sepsis.
  • 39. Prognosis Secara umumnya, prognosis dengue syok sindrom adalah buruk.Tetapi tergantung dari beberapa faktor seperti lama dan beratnya renjatan, waktu, metode, adekuat tidaknya penanganan, ada tidaknya syok yang terjadi terutama dalam 6 jam pertama pemberian infus dimulai, panas selama renjatan dan tanda-tanda serebral.