Laporan kasus ini membahas kasus Dengue Syok Syndrome pada pasien An. P usia 6 tahun 8 bulan. Pasien dirawat di RSUD Sayang Cianjur dengan keluhan demam berkepanjangan disertai tangan dan kaki yang terasa dingin serta munculnya bintik-bintik merah. Pemeriksaan menemukan tanda-tanda syok seperti nadi cepat, tekanan darah rendah, dan CRT lama. Diagnosis yang didiagnosa adalah Dengue Syok Syndrome.
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
1. Laporan Kasus
Dengue Syok Syndrome
Pembimbing:
dr. Heka Mayasari, Sp.A
Disusun Oleh :
Diah Indah Sari - 2017730034
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN ANAK
RSUD SAYANG CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
2. Identitas Pasien
○ Nama : An. P
○ Jenis Kelamin : Perempuan
○ Usia : 6 tahun 8 bulan
○ Tanggal lahir : 27 Juni 2011
○ No. RM : 721***
○ Alamat : Cikole, Cianjur
○ Tanggal masuk RS : 15 Maret 2022
○ Tanggal pemeriksaan : 15 Maret 2022
3. Identitas Orangtua
○ Nama ayah/usia : Tn. L / 39 tahun
○ Pekerjaan ayah : Pegawai negeri
○ Nama ibu/usia : Ny. R / 36 tahun
○ Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
○ Penghasilan : ± 5 juta/bulan
5. Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
4 hari lalu, demam muncul
mendadak tinggi, terus
menerus dan tidak turun-
turun, keluhan disertai
adanya mual dan muntah ±
2x berisi makanan yang di
makan, lendir -, darah -,
segera orangtua pasien
membawa pasien ke bidan
terdekat, diberikan obat
paracetamol, antibiotic,
antimual dan imboost.
2 hari lalu, setelah diberikan
obat dari bidan, demam
pasien turun jika setelah
meminum paracetamol,
namun beberapa saat
kemudian demam naik
kembali. Disertai adanya
keluhan badan terasa
lemas, kepala terasa pusing
dan sakit, otot-otot dan
sendi terasa pegal-pegal,
dan merasakan ada nyeri
perut sampai susah untuk
tidur. Ada juga keluhan gusi
berdarah.
1 hari lalu, adanya keluhan
tangan dan kaki terasa
dingin, dan keluhan BAB
cair 2x berwarna coklat,
ampas +, lendir -, darah -.
Disertai munculnya bintik-
bintik merah pada kedua
tangan dan kaki, kecil-
kecil, tidak menyebar rata,
tidak nyeri maupun gatal
6. Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Hari ini (15/3/22) pasien dibawa ke IGD Anak RSUD Sayang
Cianjur dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam
terus menerus, hanya turun jika diberikan obat demam.
Disertai tangan dan kaki yang terasa dingin. Keluhan batuk,
pilek, sesak disangkal. Tidak ada keluhan sakit pada telinga dan
tidak ada telinga berdenging. Pasien dikatakan kurang
mengkonsumsi air sejak sakit dan adanya penurunan nafsu
makan, makan hanya sesuap, dua suap. BAK lancar dan tidak
ada keluhan.
7. Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
dan belum pernah mempunyai riwayat penyakit yang lainnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.
Namun, tetangga yang berjarak ± 100 meter, mengeluhkan
gejala demam, sama seperti pasien, namun masih belum
diketahui penyakitnya.
Riwayat Pengobatan
Pasien berobat ke bidan dan diberikan paracetamol,
antibiotic, antimual dan imboost.
Kesan : sudah meminum obat
8. Anamnesis
Riwayat Psikososial
Pasien tinggal dengan kedua orangtua dan kakak-kakaknya. Pasien tinggal di rumah
yang memiliki ventilasi cukup baik, beberapa jendela yang sering dibuka sehingga
udara dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah cukup. Sumber air bersih
menggunakan PAM untuk kegiatan cuci-mencuci dan mandi. Sumber air minum dari
gallon. Di rumah pasien terdapat kolam ikan yang berada di depan rumah pasien.
Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi apapun baik makanan, cuaca dan obat-obatan.
Riwayat Perkembangan
Pasien saat ini duduk di kelas 1 SD. Menurut ibu pasien, pasien dapat mengikuti
kegiatan belajar di sekolah dengan baik dan dapat bersosialisasi dengan teman-
temannya. Perkembangan pasien sama dengan teman-teman sebayanya.
Kesan: perkembangan sesuai usia.
9. Anamnesis
Riwayat Imunisasi
Usia 0 bulan : Hepatitis B
Usia 1 bulan : BCG, polio 1
Usia 2 bulan : DPT, HB, Hib 1, polio 2
Usia 3 bulan : DPT, HB, Hib 2, polio 3
Usia 4 bulan : DPT, HB, Hib 3, polio 4
Usia 9 bulan : MR
Imunisasi yang belum dilakukan pada pasien
Usia 18 bulan : HB, DPT, Hib
Usia 5-7 tahun : DPT
Kesan : Imunisasi tidak lengkap
10. Anamnesis
Riwayat Kehamilan Dan Persalinan
Selama hamil, ibu pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan di bidan.
Ibu pasien pernah melakukan USG sebanyak 2 kali. Ibu pasien sering mengonsumsi
makanan sumber protein, seperti ayam, ikan, tahu, tempe, dan telur selama hamil.
Berat badan ibu naik 8 kg selama hamil. Riwayat darah tinggi, mual muntah
berlebihan, atau kurang darah selama hamil tidak ada. Ibu pasien tidak memiliki
kebiasaan merokok atau minum alkohol.
Pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, yang memiliki seorang
kakak laki-laki berusia 16 tahun. Pasien lahir secara spontan pervaginam ditolong oleh
bidan dengan usia kehamilan 9 bulan. Saat lahir, pasien langsung menangis, dengan
berat badan lahir 3500 gram dan panjang badan lahir 51 cm. Pasien langsung diberikan
imunisasi saat lahir.
Kesan: ibu rutin melakukan ANC selama hamil, gizi saat hamil baik. Neonatus cukup
bulan, sesuai usia kehamilan.
11. Anamnesis
Riwayat Pola Makan
Usia 0 – 6 bulan: ASI eksklusif, ad libitum
Usia 6 – 9 bulan: ASI, ad libitum; bubur saring (setengah mangkok, 1 – 2 kali
sehari); biskuit atau buah yang dihaluskan (1 – 2 potong, 1 kali sehari)
Usia 9 – 12 bulan: ASI, ad libitum; bubur nasi/kentang + sayur hijau + lauk
protein (1 mangkuk, 2 – 3 kali sehari); buah, biskuit (1 – 2 potong, 1 kali
sehari)
Usia 12 bulan – sekarang: makanan keluarga, 1 piring, 3 kali sehari
Kesan: kualitas dan kuantitas baik
12. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 100/80 mmHg
- Nadi : 106 x/menit
- Suhu : 37,5°C
- Pernapasan : 25 x/menit
Antropometri
Berat badan : 20 kg
Tinggi badan : 110 cm
13. Pemeriksaan Fisik
Status gizi (menggunakan kurva CDC-NCHS)
BB/U:
20
20
x 100% = 100% (gizi baik)
TB/U:
110
115
x 100% = 95,6% (tinggi baik)
17. Resume
An. P, 6 tahun, Pasien dibawa ke IGD Anak RSUD Sayang Cianjur dengan
keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam terus menerus, hanya turun jika
diberikan obat demam. Keluhan disertai adanya mual dan muntah ± 2x berisi
makanan yang di makan, lendir -, darah -. Didapati tangan dan kaki terasa dingin
sejak 1 hari SMRS. Disertai munculnya bintik-bintik merah pada kedua tangan dan
kaki. Adanya keluhan badan terasa lemas, kepala terasa pusing dan sakit, otot-
otot dan sendi terasa pegal-pegal, dan merasakan ada nyeri perut sejak 2 hari
yang lalu. Pasien dikatakan kurang mengkonsumsi air sejak sakit dan adanya
penurunan nafsu makan. BAB cair 2x berwarna coklat, ampas +, lendir -, darah –
sejak 1 hari SMRS. Abdomen cembung, hypertimpani, nyeri tekan +, Ekstemitas
akral dingin, CRT > 2 detik dan ptekie +.
18. Diagnosis
Dengue Syok Syndrome
Penatalaksanaan
Di IGD
IVFD Asering 20 cc/KgBB 2x (08.15)
IVFD Haes 10 cc/KgBB 1 jam (09.45)
IVFD Asering 7 cc/KgBB/jam (10.45)
IVFD Asering 5 cc/KgBB/jam (11.45)
Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr (11.30)
Selanjutnya
O2 nasal kanul 2L
IVFD Asering 5cc/KgBB/jam
Inj. Cefotaxime 3 x 1 gram
Inj. Dopamin 5 mcg/KgBB/menit
PSIDII 2 x 1 cth
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia
Quo ad functionam : Dubia
Quo ad sanationam : Dubia
22. Definisi
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari
tanpa penyebab yang jelas dan bermanifestasi perdarahan dikulit berupa
petechie, purpura, echymosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,
melena, hepatomegali, trombositopeni
Dengue Syok Sindrom adalah penyakit DHF
yang mengalami kesadaran menurun atau renjatan.
23. Epidemiologi
Insiden DBD di
Indonesia antara 6
hingga 15 per 100.000
penduduk (1989 hingga
1995) dan pernah
meningkat tajam saat
kejadian luar biasa
hingga 35 per 100.000
penduduk pada tahun
1998
O
Di tahun 2015 angka
kasus baru DBD
mengalami peningkatan
yaitu menjadi 50,75 per
100.000 penduduk
Selama bulan januari
2019, tercatat ada
13.683 kasus demam
berdarah di Indonesia.
Peningkatan kasus
setiap tahunnya
berkaitan dengan
sanitasi lingkungan
24. Etiologi
Virus dengue
Virus ini termasuk dalam grup B Antropod Borne Virus (Arboviroses)
kelompok flavivirus dari family flaviviridae, yang terdiri dari empat serotipe,
yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4.
Nyamuk Aedes aegypti maupun
Aedes albopictus merupakan
vektor penularan virus dengue
dari penderita kepada oranglain
melalui gigitannya
26. PERJALANAN PENYAKIT DBD
Pasien biasanya mengalami demam tinggi
secara tiba-tiba. Sering disertai dengan
• Eritema kulit
• Nyeri tubuh menyeluruh
• Mialgia, Artralgia
• Nyeri retro orbital
• Fotofobia
• Sakit kepala
Beberapa pasien mungkin menderita sakit
tenggorokan. Anoreksia, mual dan muntah
sering terjadi.
Manifestasi hemoragik ringan seperti petekie dan perdarahan
membran mukosa (mis. Hidung dan gusi) dapat terlihat.
Abnormalitas paling awal dalam hitung darah lengkap adalah
penurunan progresif dalam jumlah total sel darah putih
Fase
Demam
Fase
Kritis
• penurunan suhu
• Leukopenia progresif yang
diikuti dengan penurunan
jumlah trombosit yang cepat
biasanya mendahului
kebocoran plasma
• Peningkatan hematokrit
Fase
Recorvery
• Keadaan umum membaik, nafsu makan
kembali, gejala gastrointestinal mereda,
status hemodinamik menjadi stabil
• “Hematokrit stabil atau mungkin lebih
• Trombosit mulai meningkat
27. DD/DBD Derajat Tanda dan gejala Laboratorium
DD Demam disertai minimal dengan 2
gejala :
Nyeri Kepala
Nyeri retro-orbita
Nyeri Otot
Nyeri sendi/ tulang
Ruam kulit makulopapular
Manisfestasi perdarahan
Tidak ada tanda perembesan
plasma
Leukopenia (jumlah
leukosit ≤5000 sel/mm3)
Trombositopenia (jumlah
trombosit <150.000
sel/mm3)
Peningkatan hematokrit
(5%-10%)
Tidak ada bukti
perembesan plasma
DBD I Demam dan manifestasi perdarahan (uji
bendung positif) dan tanda perembesan
plasma
Trombositopenia <100.000
sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
DBD II Seperti derajat I ditambah perdarahan
spontan
Trombositopenia <100.000
sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
DBD* III Seperti derajat I atau II ditambah
kegagalan sirkulasi (nadi lemah,
tekanan nadi ≤ 20 mmHg, hipotensi,
gelisah, diuresis menurun
Trombositopenia <100.000
sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
DBD* IV Syok hebat dengan tekanan darah dan
nadi yang tidak terdeteksi
Trombositopenia <100.000
sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
Klasifikasi
28. Dengue Syok Sindrom (DSS)
Syok
terkompensasi
• Takikardi
• Takipnea
• Tekanan nadi
<20 mmHg
• Capillary refill
time (CRT) > 2’
• Kulit lembab
• Penurunan
diuresis
• Gelisah
Syok tidak
terkompensasi
• Takikardi, nadi
lemah
• Hipotensi
• Penyempitan
tekanan nadi
• Hiperpnea atau
Kussmaul
• Sianosis
• Akral dingin
Profound shock
• Nadi tidak
teraba
• Tekanan darah
tidak terukur
29. • Leukosit: dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3
dapat ditemui limfositosis relatif (>45% dari total leukosit)
disertai adanya limfosit plasma biru (LPB) > 15% dari
jumlah total leukosit yang pada fase syok akan meningkat
• Trombositopenia pada hari ke 3-8
• Hematokrit: kebocoran plasma dibuktikan dengan
ditemukannya peningkatan hematokrit > 20% dari
hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari ke 3 demam
• Hemostasis: pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen atau FDP
pada keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan atau
kelainan pembekuan darah
• Protein/albumin: dapat terjadi hipoproteinemia akibat
kebocoran
Pemeriksaan Penunjang
30. • SGOT/SGPT dapat meningkat
• Ureum, Kreatinin: bila didapatkan gangguan fungsi ginjal
• Elektrolit: sebagai parameter pemantauan kebutuhan
cairan
• Imunoserologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG
terhadap dengue.
• NS1: antigen NS1 dapat dideteksi pada awal demam hari
pertama sampai hari ke delapan. Sensitivitas antigen NS1
berkisar 63%-93,4% dengan spesifitas 100% sama
tingginya dengan spesifitas gold standard kultur virus. Hasil
negatif NS1 tidak menyingkirkan adanya infeksi virus
dengue.
Pemeriksaan Penunjang
39. Prognosis
Secara umumnya, prognosis dengue syok sindrom adalah
buruk.Tetapi tergantung dari beberapa faktor seperti lama dan
beratnya renjatan, waktu, metode, adekuat tidaknya
penanganan, ada tidaknya syok yang terjadi terutama dalam 6
jam pertama pemberian infus dimulai, panas selama renjatan
dan tanda-tanda serebral.