SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Laporan Kasus
Anamnesis
Identitas
 Nama : Ny.P
 Usia : 57 tahun
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Status : Sudah menikah
 Alamat : Matah Singodutan
 No. RM : 1100XXXX
 Tanggal Periksa : 7 Februari 2023
Keluhan Utama
 Benjolan di kaki kanan sejak 1 hari yang lalu, benjolan terasa perih dan panas.
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang ke BP Puskesmas Selogiri dengan keluhan benjolan di kaki kanan
sejak 1 hari yang lalu, benjolan terasa perih dan panas. Awalnya keluhan ini terjadi
karena kaki pasien terkena air panas saat pasien hendak menuang air panas untuk
membuat teh. Keluhan diawali dengan kemeraha disertai rasa nyeri di area yang
terkena air panas. Setelah beberapa saat kulit menjadi ada benjolan yang berisi air.
Benjolan dan nyeri dirasakan terus menerus. Nyeri terasa bertambah ketika
disentuh dan tidak ada kondisi tertentu yang membuat nyerinya berkurang. Pasien
tidak mencoba untuk memecahkan benjolan maupun mengolesi apapun.. Sekarang
pasien mengatakan bahwa pada kakinya nyerinya berkurang namun benjolan
masih ada. Keluhan kesemutan disangkal. Pasien masih dapat menggerakan
kakinya dan terasa apabila di sentuh di pangkal kaki
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat penyakit serupa : Disangkal
 Riwayat diabetes mellitus : Disangkal
 Riwayat hipertensi : Disangkal
 Riwayat alergi : Disangkal
 Riwayat atopi : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat penyakit serupa : Disangkal
 Riwayat diabetes mellitus : Disangkal
 Riwayat hipertensi : Disangkal
 Riwayat alergi : Disangkal
 Riwayat atopi : Disangkal
Riwayat Kebiasaan dan Sosial Ekonomi
 Pasien mengaku sering jarang menggunakan alas kaki saat di rumah. Pasien
memiliki kebiasaan sering tanpa alas kaki dan kurang menjaga kebersihan kaki..
 Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang datang melakukan pemeriksaan
dengan menggunakan BPJS.
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : GCS E4V5M6 compos mentis, kesan sakit ringan
 Vital sign :
 Tekanan darah : 120/85mmHg
 Heart rate : 85 x/menit
 Respiration rate : 18 x/menit
 Suhu : 36,7C
 VAS : 3
 Berat Badan : 50 kg
Pemeriksaan Fisik
Telinga: normotia,
deformitas (-)
Mata: konjungtiva
pucat (-/-), sklera
ikterik (-/-), oedem
palpebra
(-/-),
Hidung: nafas cuping
hidung (-), deformitas
(-)
Kepala: Mesocephal,
simetris, rambut hitam,
tidak mudah rontok,
Mulut: bibir kering (-), oral
drooling (-), lidah kotor (-),
gusi berdarah (-), papil lidah
atrofi (-)
Kulit: warna sawo
matang, pucat (-), ikterik
(-), petechie (-)
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak kuat
angkat
Perkusi : Konfigurasi jantung
kesan melebar (batas bawah kiri)
Auskultasi : Bunyi jantung I dan
II intenitas normal, reguler, bising (-)
Simetris, trakea di
tengah, JVP tidak
meningkat, kelenjar
getah bening tidak
membesar, nyeri tekan
(-), benjolan (-)
Inspeksi : Dinding perut sejajar
dengan dinding dada Auskultasi
: Peristaltik (+) normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-),
hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Tympani, pekak beralih
(-)
Inspeksi : Pengembangan dada
kanan= kiri
Palpasi : Fremitus raba kanan=kiri
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : SDV (+/+), suara
tambahan (-/-), wheezing (-/-), RBK (-/-),
RBH (-/-)
Ekstrmitas : CRT <2 detik, oedem (-/-),
akral dingin (-/-), pucat (-)
Status Dermatovenerologis
 Regio Cruralis Anterior dan Dorsum pedis dextra tampak bula multipel
 Regio cruralis anterior dextra tampak bula 3x3x3 cm: combustio grade II A 4%
 Regio dorsum pedis dextra tampak bula multiple 2x2x2 cm dan 3,5x3x3 cm :
combustion grade II A 1,5%
Pemeriksaan Penunjang
 Pewarnaan dengan KOH 10% : tidak dilakukan
 Pemeriksaan Patch test : tidak dilakukan
 Pemeriksaan Histopatologi : tidak dilakukan
Diagnosis Kerja
 Combustio air panas grade IIA 5,5 %
TataLaksana
 Non Medikamentosa
 Drainase bula
 Dressing luka dengan kassa steril
 Edukasi pasien terkait penyakit, pengobatan, prognosis, dan rekurensi.
 Jaga kebersihan kaki.
 Tidak boleh menggaruk atau memberikan sesuatu di area luka
TataLaksana
 Medikamentosa
 Ciprofloksasin 500 mg tab 3x1
 Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1
 Kloramfenikol salep kulit 2x1
Analisis Kasus
Tata laksana
 benjolan di kaki kanan sejak 1 hari yang
lalu, benjolan terasa perih dan panas
 kaki pasien terkena air panas saat
pasien hendak menuang air panas
untuk membuat teh.
 Keluhan diawali dengan kemeraha
disertai rasa nyeri di area yang terkena
air panas. Setelah beberapa saat kulit
menjadi ada benjolan yang berisi air.
 Benjolan dan nyeri dirasakan terus
menerus.
Pemeriksaan Fisik
 Regio Cruralis Anterior dan Dorsum
pedis tampak bula multipel
 Regio cruralis anterior dextra :
combustio grade II A 4%
 Regio dorsum pedis dextra :
combustion grade II A 1,5%
Analisis Kasus
Tata laksana
 Drainase bula
 Dressing luka dengan kassa
steril
Tata laksana
 Ciprofloksasin 500 mg tab 3x1
 Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1
 Kloramfenikol salep kulit 2x1
Analisis Kasus Anamnesis
Anamnesis
 benjolan di kaki kanan sejak 1 hari yang
lalu, benjolan terasa perih dan panas
 kaki pasien terkena air panas saat
pasien hendak menuang air panas
untuk membuat teh.
 Keluhan diawali dengan kemeraha
disertai rasa nyeri di area yang terkena
air panas. Setelah beberapa saat kulit
menjadi ada benjolan yang berisi air.
 Benjolan dan nyeri dirasakan terus
menerus.
Analisis Kasus Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 Regio Cruralis Anterior dan Dorsum
pedis tampak bula multipel
 Regio cruralis anterior dextra tampak
bula 3x3x3 cm: combustio grade II A
4%
 Regio dorsum pedis dextra tampak
bula multiple 2x2x2 cm dan 3,5x3x3
cm : combustion grade II A 1,5%
Analisis Kasus
Tata laksana
 Drainase
 Dressing luka dengan kassa
steril
Analisis Kasus
Tata laksana
 Ciprofloksasin 500 mg tab 3x1
 Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1
 Kloramfenikol salep kulit 2x1
Prognosis
 Ad Vitam : bonam
 Ad Functionam : bonam
 Ad Sanactionam : dubia ad bonam
 Ad Kosmetikum : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi
 Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam. Luka
bakar yang luas mempengaruhi metabolisme dan fungsi setiap sel tubuh, semua
sistem dapat terganggu, terutama sistem kardiovaskuler (Rahayuningsih, 2012)
 Luka bakar bisa merusak kulit yang berfungsi melindungi kita dari kotoran dan
infeksi. Jika banyak permukaan tubuh terbakar, hal ini bisa mengancam jiwa karena
terjadi kerusakan pembuluh darah ketidak-seimbangan elektrolit dan suhu tubuh,
gangguan pernafasan serta fungsi saraf (Adibah dan Winasis, 2014).
Etiologi
 Luka bakar Termal
 Luka bakar Kimia
 Luka bakar elektrik
 Luka bakar radiasi
Klasifikasi Luka Bakar
Luas luka bakar
 Metode rule of nine
 Metode hand palm
 Metode lund and browde
Diagram Rule of Nines
Diagram Lund and Browder
Proses Penyembuhan Luka
1. Fase inflamasi
Fase terjadinya luka bakar sampai 3-4 hari pasca luka bakar. Pada fase ini terjadi perubahan
vascular dan proliferase seluler.Daerah luka mengalamiagregasi trombosit dan
mengeluarkar serotonin serta mulai timbul epitalisasi.
2. Fase Fibi Oblastik
Fase yang dimulai pada hari ke 4 sampai 20 pasca luka bakar Pada fase ini timbul abrobast
yang membentuk kolagen yang tampak secara klinis sebagai jaringan granulasi yang
berwarna kemerahan.
3. Fase Maturasi
Proses pematangan kolagen dan terjadi penurunan aktivitas seluler dan vaskuler. Hasil ini
berlangsung hingga 8 bulan sampai lebih dari satu tahun dan berakhir jika sudah tidak ada
tanda-tanda inflamasi untuk akhir dari fase ini berupa jaringan parut yang berwarna pucat,
tipis, lemas tanpa rasa nyeri atau gatal.
Diagnosis
 Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala klinis khas.
Tata Laksana
Tatalaksana
 Langkah 1 : Penilaian awal dan resusitasi
 Airway.
 Tanyakan nama pasien, dengarkan adakah suara serak, ada 
menandakan adanya luka bakar pada saluran napas atas
 Berikan oksigen 100%. Waspadai keracunan CO.  angka
saturasi keracunan CO tinggi. Periksa gas darah bila perlu.
 Wheezing, takipnea, stridor, dan suara serak  curiga ada
sumbatan jalan napas akibat trauma inhalasi atau edema
 Pasien kesulitan/tidak bisa napas  tanda2 obstruksi  bebas
kan jalan napas. Bersihkan saluran napas atas : cross finger,
suction, intubasi.
 Luka bakar inhalasi, total burn surface area > 30%, luka bakar
mengenasi wajah/leher/torso  risiko obstruksi/sumbatan jalan
napas meningkat.
Tatalaksana
Breathing.
Gangguan bernapas dapat disebabkan oleh trauma
inhalasi asap, luka bakar dalam circumferential dada
atau abdomen, atau diakibatkan cedera dada lainnya.
Singkirkan keracunan CO  jauhkan penderita dari
sumber, berikan oksigen 100%.
Bantu usaha ventilasi dengan intubasi, pembersihan
jalan napas, bila perlu bronkospoi untuk
membersihkan sekret yang kental.
Pertimbangan eskarotomi setelah pasien distabilkan.
Tatalaksana
 Circulation
 Peroleh akses intravena untuk memberikan cairan resusitasi.
 Pilih tempat yang tidak terkena luka bakar.
 Area terbakar boleh dijadikan sumber akses.
 Usahakan mendapatkan akses sentral bila memungkinkan.
 Pada keadaan syok  target output urin 0,5cc/kg/BB (dewasa),
1cc/kg/BB (anak)
 Pilihan pertama kristaloid, ex : ringer laktat.
 Formula utama : baxter/parkland.
 Kebutuhan cairan : 4cc/kg/% Luas area luka bakar
 Setengah kebutuhan diberikan dalam 8 jam awal.
 Sisanya dalam 16 jam, berikan secara tidak mendadak.
 Ketika target tercapai (kira kira 24 jam), ubah cairan menjadi D5 atau
Normal saline dengan 20mEq KCl.
Tatalaksana
 Manajemen komplikasi
 Usahakan pencegahan komplikasi lanjut untuk mendapatkan
prognosis yang baik.
 Komplikasi yang timbul pada luka bakar antara lain gagal ginjal akut,
edema paru, SIRS, infeksi dan sepsis, serta parut hipertrofik dan
kontraktur.
Prognosis
 Bergantung pada dalam dan luasnya permukaan luka bakar, dan
penanganan sejak awal hingga penyembuhan.
 Selain itu faktor letak daerah yang terbakar, usia dan keadaan kesehatan
penderita juga turut menentukan kecepatan penyembuhan.
 Penyulit juga mempengaruhi progonosis pasien.
Kriteria Rujuakan
Matur Nuwun

More Related Content

Similar to luka bakar.pptx

Latihan Pendokumentasi Keperawatan
Latihan Pendokumentasi Keperawatan  Latihan Pendokumentasi Keperawatan
Latihan Pendokumentasi Keperawatan Encepal Cere
 
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdfASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdfedipurwanto81
 
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptxAsuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptxchatariahhusna
 
EMG 11 FEBRUARI 2022 (3).pptx
EMG  11 FEBRUARI 2022 (3).pptxEMG  11 FEBRUARI 2022 (3).pptx
EMG 11 FEBRUARI 2022 (3).pptxMICHAELLIEM14
 
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Ulyas Rahim
 
Presentasi laporan kasus impetigo krustosa
Presentasi laporan kasus impetigo krustosaPresentasi laporan kasus impetigo krustosa
Presentasi laporan kasus impetigo krustosaadiastron
 
PPT LK KEL 5.pptx
PPT LK KEL 5.pptxPPT LK KEL 5.pptx
PPT LK KEL 5.pptxAnwarAsep1
 
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
128118124 skajdklasjdkljsldjaskldjaklsjdlkasjdlasjlbies-case-ok
128118124 skajdklasjdkljsldjaskldjaklsjdlkasjdlasjlbies-case-ok128118124 skajdklasjdkljsldjaskldjaklsjdlkasjdlasjlbies-case-ok
128118124 skajdklasjdkljsldjaskldjaklsjdlkasjdlasjlbies-case-okhomeworkping8
 
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docxhomeworkping3
 
270079031-Leaflet-P3k.doc
270079031-Leaflet-P3k.doc270079031-Leaflet-P3k.doc
270079031-Leaflet-P3k.docMinarstikesmw
 
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxNuranto4
 
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxjihan913544
 
222878561 case-report-spondy-tb
222878561 case-report-spondy-tb222878561 case-report-spondy-tb
222878561 case-report-spondy-tbhomeworkping10
 

Similar to luka bakar.pptx (20)

Latihan Pendokumentasi Keperawatan
Latihan Pendokumentasi Keperawatan  Latihan Pendokumentasi Keperawatan
Latihan Pendokumentasi Keperawatan
 
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdfASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
PPT LAN Nori novitri.pptx
PPT LAN Nori novitri.pptxPPT LAN Nori novitri.pptx
PPT LAN Nori novitri.pptx
 
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptxAsuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
 
EMG 11 FEBRUARI 2022 (3).pptx
EMG  11 FEBRUARI 2022 (3).pptxEMG  11 FEBRUARI 2022 (3).pptx
EMG 11 FEBRUARI 2022 (3).pptx
 
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
 
Presentasi laporan kasus impetigo krustosa
Presentasi laporan kasus impetigo krustosaPresentasi laporan kasus impetigo krustosa
Presentasi laporan kasus impetigo krustosa
 
PPT LK KEL 5.pptx
PPT LK KEL 5.pptxPPT LK KEL 5.pptx
PPT LK KEL 5.pptx
 
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii a pengkajian diagnosa AKPER PEMKAB MUNA
 
128118124 skajdklasjdkljsldjaskldjaklsjdlkasjdlasjlbies-case-ok
128118124 skajdklasjdkljsldjaskldjaklsjdlkasjdlasjlbies-case-ok128118124 skajdklasjdkljsldjaskldjaklsjdlkasjdlasjlbies-case-ok
128118124 skajdklasjdkljsldjaskldjaklsjdlkasjdlasjlbies-case-ok
 
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
 
270079031-Leaflet-P3k.doc
270079031-Leaflet-P3k.doc270079031-Leaflet-P3k.doc
270079031-Leaflet-P3k.doc
 
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep tonsilitis dan laringitis
Askep tonsilitis dan laringitisAskep tonsilitis dan laringitis
Askep tonsilitis dan laringitis
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptx
 
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
 
222878561 case-report-spondy-tb
222878561 case-report-spondy-tb222878561 case-report-spondy-tb
222878561 case-report-spondy-tb
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 

Recently uploaded

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 

Recently uploaded (20)

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 

luka bakar.pptx

  • 3. Identitas  Nama : Ny.P  Usia : 57 tahun  Agama : Islam  Pekerjaan : Ibu rumah tangga  Status : Sudah menikah  Alamat : Matah Singodutan  No. RM : 1100XXXX  Tanggal Periksa : 7 Februari 2023
  • 4. Keluhan Utama  Benjolan di kaki kanan sejak 1 hari yang lalu, benjolan terasa perih dan panas.
  • 5. Riwayat Penyakit Sekarang  Pasien datang ke BP Puskesmas Selogiri dengan keluhan benjolan di kaki kanan sejak 1 hari yang lalu, benjolan terasa perih dan panas. Awalnya keluhan ini terjadi karena kaki pasien terkena air panas saat pasien hendak menuang air panas untuk membuat teh. Keluhan diawali dengan kemeraha disertai rasa nyeri di area yang terkena air panas. Setelah beberapa saat kulit menjadi ada benjolan yang berisi air. Benjolan dan nyeri dirasakan terus menerus. Nyeri terasa bertambah ketika disentuh dan tidak ada kondisi tertentu yang membuat nyerinya berkurang. Pasien tidak mencoba untuk memecahkan benjolan maupun mengolesi apapun.. Sekarang pasien mengatakan bahwa pada kakinya nyerinya berkurang namun benjolan masih ada. Keluhan kesemutan disangkal. Pasien masih dapat menggerakan kakinya dan terasa apabila di sentuh di pangkal kaki
  • 6. Riwayat Penyakit Dahulu  Riwayat penyakit serupa : Disangkal  Riwayat diabetes mellitus : Disangkal  Riwayat hipertensi : Disangkal  Riwayat alergi : Disangkal  Riwayat atopi : Disangkal
  • 7. Riwayat Penyakit Keluarga  Riwayat penyakit serupa : Disangkal  Riwayat diabetes mellitus : Disangkal  Riwayat hipertensi : Disangkal  Riwayat alergi : Disangkal  Riwayat atopi : Disangkal
  • 8. Riwayat Kebiasaan dan Sosial Ekonomi  Pasien mengaku sering jarang menggunakan alas kaki saat di rumah. Pasien memiliki kebiasaan sering tanpa alas kaki dan kurang menjaga kebersihan kaki..  Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang datang melakukan pemeriksaan dengan menggunakan BPJS.
  • 9. Pemeriksaan Fisik  Keadaan umum : GCS E4V5M6 compos mentis, kesan sakit ringan  Vital sign :  Tekanan darah : 120/85mmHg  Heart rate : 85 x/menit  Respiration rate : 18 x/menit  Suhu : 36,7C  VAS : 3  Berat Badan : 50 kg
  • 10. Pemeriksaan Fisik Telinga: normotia, deformitas (-) Mata: konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), oedem palpebra (-/-), Hidung: nafas cuping hidung (-), deformitas (-) Kepala: Mesocephal, simetris, rambut hitam, tidak mudah rontok, Mulut: bibir kering (-), oral drooling (-), lidah kotor (-), gusi berdarah (-), papil lidah atrofi (-) Kulit: warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-)
  • 11. Pemeriksaan Fisik Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat Perkusi : Konfigurasi jantung kesan melebar (batas bawah kiri) Auskultasi : Bunyi jantung I dan II intenitas normal, reguler, bising (-) Simetris, trakea di tengah, JVP tidak meningkat, kelenjar getah bening tidak membesar, nyeri tekan (-), benjolan (-) Inspeksi : Dinding perut sejajar dengan dinding dada Auskultasi : Peristaltik (+) normal Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba Perkusi : Tympani, pekak beralih (-) Inspeksi : Pengembangan dada kanan= kiri Palpasi : Fremitus raba kanan=kiri Perkusi : sonor/sonor Auskultasi : SDV (+/+), suara tambahan (-/-), wheezing (-/-), RBK (-/-), RBH (-/-) Ekstrmitas : CRT <2 detik, oedem (-/-), akral dingin (-/-), pucat (-)
  • 12. Status Dermatovenerologis  Regio Cruralis Anterior dan Dorsum pedis dextra tampak bula multipel  Regio cruralis anterior dextra tampak bula 3x3x3 cm: combustio grade II A 4%  Regio dorsum pedis dextra tampak bula multiple 2x2x2 cm dan 3,5x3x3 cm : combustion grade II A 1,5%
  • 13. Pemeriksaan Penunjang  Pewarnaan dengan KOH 10% : tidak dilakukan  Pemeriksaan Patch test : tidak dilakukan  Pemeriksaan Histopatologi : tidak dilakukan
  • 14. Diagnosis Kerja  Combustio air panas grade IIA 5,5 %
  • 15. TataLaksana  Non Medikamentosa  Drainase bula  Dressing luka dengan kassa steril  Edukasi pasien terkait penyakit, pengobatan, prognosis, dan rekurensi.  Jaga kebersihan kaki.  Tidak boleh menggaruk atau memberikan sesuatu di area luka
  • 16. TataLaksana  Medikamentosa  Ciprofloksasin 500 mg tab 3x1  Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1  Kloramfenikol salep kulit 2x1
  • 17. Analisis Kasus Tata laksana  benjolan di kaki kanan sejak 1 hari yang lalu, benjolan terasa perih dan panas  kaki pasien terkena air panas saat pasien hendak menuang air panas untuk membuat teh.  Keluhan diawali dengan kemeraha disertai rasa nyeri di area yang terkena air panas. Setelah beberapa saat kulit menjadi ada benjolan yang berisi air.  Benjolan dan nyeri dirasakan terus menerus. Pemeriksaan Fisik  Regio Cruralis Anterior dan Dorsum pedis tampak bula multipel  Regio cruralis anterior dextra : combustio grade II A 4%  Regio dorsum pedis dextra : combustion grade II A 1,5%
  • 18. Analisis Kasus Tata laksana  Drainase bula  Dressing luka dengan kassa steril Tata laksana  Ciprofloksasin 500 mg tab 3x1  Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1  Kloramfenikol salep kulit 2x1
  • 19. Analisis Kasus Anamnesis Anamnesis  benjolan di kaki kanan sejak 1 hari yang lalu, benjolan terasa perih dan panas  kaki pasien terkena air panas saat pasien hendak menuang air panas untuk membuat teh.  Keluhan diawali dengan kemeraha disertai rasa nyeri di area yang terkena air panas. Setelah beberapa saat kulit menjadi ada benjolan yang berisi air.  Benjolan dan nyeri dirasakan terus menerus.
  • 20. Analisis Kasus Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik  Regio Cruralis Anterior dan Dorsum pedis tampak bula multipel  Regio cruralis anterior dextra tampak bula 3x3x3 cm: combustio grade II A 4%  Regio dorsum pedis dextra tampak bula multiple 2x2x2 cm dan 3,5x3x3 cm : combustion grade II A 1,5%
  • 21. Analisis Kasus Tata laksana  Drainase  Dressing luka dengan kassa steril
  • 22. Analisis Kasus Tata laksana  Ciprofloksasin 500 mg tab 3x1  Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1  Kloramfenikol salep kulit 2x1
  • 23. Prognosis  Ad Vitam : bonam  Ad Functionam : bonam  Ad Sanactionam : dubia ad bonam  Ad Kosmetikum : dubia ad bonam
  • 25. Definisi  Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam. Luka bakar yang luas mempengaruhi metabolisme dan fungsi setiap sel tubuh, semua sistem dapat terganggu, terutama sistem kardiovaskuler (Rahayuningsih, 2012)  Luka bakar bisa merusak kulit yang berfungsi melindungi kita dari kotoran dan infeksi. Jika banyak permukaan tubuh terbakar, hal ini bisa mengancam jiwa karena terjadi kerusakan pembuluh darah ketidak-seimbangan elektrolit dan suhu tubuh, gangguan pernafasan serta fungsi saraf (Adibah dan Winasis, 2014).
  • 26. Etiologi  Luka bakar Termal  Luka bakar Kimia  Luka bakar elektrik  Luka bakar radiasi
  • 28. Luas luka bakar  Metode rule of nine  Metode hand palm  Metode lund and browde
  • 30. Diagram Lund and Browder
  • 31. Proses Penyembuhan Luka 1. Fase inflamasi Fase terjadinya luka bakar sampai 3-4 hari pasca luka bakar. Pada fase ini terjadi perubahan vascular dan proliferase seluler.Daerah luka mengalamiagregasi trombosit dan mengeluarkar serotonin serta mulai timbul epitalisasi. 2. Fase Fibi Oblastik Fase yang dimulai pada hari ke 4 sampai 20 pasca luka bakar Pada fase ini timbul abrobast yang membentuk kolagen yang tampak secara klinis sebagai jaringan granulasi yang berwarna kemerahan. 3. Fase Maturasi Proses pematangan kolagen dan terjadi penurunan aktivitas seluler dan vaskuler. Hasil ini berlangsung hingga 8 bulan sampai lebih dari satu tahun dan berakhir jika sudah tidak ada tanda-tanda inflamasi untuk akhir dari fase ini berupa jaringan parut yang berwarna pucat, tipis, lemas tanpa rasa nyeri atau gatal.
  • 32. Diagnosis  Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala klinis khas.
  • 34.
  • 35. Tatalaksana  Langkah 1 : Penilaian awal dan resusitasi  Airway.  Tanyakan nama pasien, dengarkan adakah suara serak, ada  menandakan adanya luka bakar pada saluran napas atas  Berikan oksigen 100%. Waspadai keracunan CO.  angka saturasi keracunan CO tinggi. Periksa gas darah bila perlu.  Wheezing, takipnea, stridor, dan suara serak  curiga ada sumbatan jalan napas akibat trauma inhalasi atau edema  Pasien kesulitan/tidak bisa napas  tanda2 obstruksi  bebas kan jalan napas. Bersihkan saluran napas atas : cross finger, suction, intubasi.  Luka bakar inhalasi, total burn surface area > 30%, luka bakar mengenasi wajah/leher/torso  risiko obstruksi/sumbatan jalan napas meningkat.
  • 36. Tatalaksana Breathing. Gangguan bernapas dapat disebabkan oleh trauma inhalasi asap, luka bakar dalam circumferential dada atau abdomen, atau diakibatkan cedera dada lainnya. Singkirkan keracunan CO  jauhkan penderita dari sumber, berikan oksigen 100%. Bantu usaha ventilasi dengan intubasi, pembersihan jalan napas, bila perlu bronkospoi untuk membersihkan sekret yang kental. Pertimbangan eskarotomi setelah pasien distabilkan.
  • 37. Tatalaksana  Circulation  Peroleh akses intravena untuk memberikan cairan resusitasi.  Pilih tempat yang tidak terkena luka bakar.  Area terbakar boleh dijadikan sumber akses.  Usahakan mendapatkan akses sentral bila memungkinkan.  Pada keadaan syok  target output urin 0,5cc/kg/BB (dewasa), 1cc/kg/BB (anak)  Pilihan pertama kristaloid, ex : ringer laktat.  Formula utama : baxter/parkland.  Kebutuhan cairan : 4cc/kg/% Luas area luka bakar  Setengah kebutuhan diberikan dalam 8 jam awal.  Sisanya dalam 16 jam, berikan secara tidak mendadak.  Ketika target tercapai (kira kira 24 jam), ubah cairan menjadi D5 atau Normal saline dengan 20mEq KCl.
  • 38.
  • 39. Tatalaksana  Manajemen komplikasi  Usahakan pencegahan komplikasi lanjut untuk mendapatkan prognosis yang baik.  Komplikasi yang timbul pada luka bakar antara lain gagal ginjal akut, edema paru, SIRS, infeksi dan sepsis, serta parut hipertrofik dan kontraktur. Prognosis  Bergantung pada dalam dan luasnya permukaan luka bakar, dan penanganan sejak awal hingga penyembuhan.  Selain itu faktor letak daerah yang terbakar, usia dan keadaan kesehatan penderita juga turut menentukan kecepatan penyembuhan.  Penyulit juga mempengaruhi progonosis pasien.

Editor's Notes

  1. Tambahin alatnya!