SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Asuhan Keperawatan Anak
Kejang Demam
Oleh :
Abdul Mujib, Diah Ayu Puspitasari, Ervin
Dwi Pramita, Miftakhul Khasanah, M.
Gaustullah, Siti Masita
Definisi
 Demam adalah meningkatnya temperatur tubuh
secara abnormal lebih dari 37,5oC, merupakan
respon tubuh terhadap kuman, bakteri dan virus
penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh
(Suriadi, 2001).
 Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak
dan sementara sebagai akibat dari aktivitas
neoronal yang abnormal dan pelepasan listrik
serebral yang berlebihan (Betz, 2002).
 Gangguan kejang merupakan sindrom kronis
dimana disfungsi neurologis pada jaringan serebral
menghasilkan episode paraksosmal berulang
(kejang) gangguan perilaku, suasana hati, sensasi,
persepsi, gerakan dan tonus otot (Carpenito, 2000).
Etiologi
 Demam itu sendiri
 Efek produk toksik dari pada mikroorganisme
(kuman dan virus terhadap otak).
 Respon alergik atau keadaan imun yang
abnormal oleh infeksi.
 Perubahan keseimbangan cairan atau
elektrolit
 Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang
ringan yang tidak diketahui atau ensekalopati
toksik sepintas.
 Gabungan semua faktor tersebut di atas.
Klasifikasi
Menurut Ngastiyah
(Perawatan Anak Sakit, 1997 ; 231) :
 Kejang demam sederhana.
 Kejang demam kompleks.
K.D sederhana
 Umur 6 bulan sampai empat tahun.
 Lama kejang tidak lebih dari 15 menit.
 Kejang bersifat umum.
 Kejang terjadi 16 jam pertama setelah timbulnya
demam.
 EEG normal satu minggu setelah kejang.
 Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang
normal.
 Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tahun tidak
lebih dari empat kali.
K. D kompleks
 Lama kejang lebih dari 15 menit
 Frekuensi kejang lebih dari satu kali dalam 24 jam.
 Anak mempunyai kelainan neurologis atau riwayat
kejang demam sebelumnya.
 Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tuhun lebih
dari Empat kali.
 Kejang demam yang tipe kejangnya fokal, artinya
kejangnya tidak seluruh tubuh misalnya kejangnya
cuma tangan kiri saja atau kaki kanan saja.
Patofisiologi
Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1 derajat
celcius akan menyebabkan metabolisme basal
meningkat 10-15% dan kebutuhan oksigen meningkat
20%. Pada seorang anak yang berumur 3 tahun
sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh,
sedangkan pada orang dewasa hanya 15%. Jadi
pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi
perubahan keseimbangan dari membran dan dalam
waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium
maupun natrium melalui membran tadi, dengan
akibat terjadinya lepas muatan listrik. Lepas muatan
listrik ini sedemikian besarnya sehingga dapat meluas
ke seluruh sel maupun ke membran sel lainnya dengan
bantuan bahan yang disebut neurotransmitter
sehingga terjadi kejang.
WOC
Manifestasi Klinis
 Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu
tubuh yang tejradi secara tiba-tiba)
 Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit
(hampir selalu terjadi pada anak-anak yang mengalami
kejang demam)
 Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh
yang biasanya berlangsung selama 10-20 detik)
 Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat
dan berirama, biasanya berlangsung selama 1-2 menit)
 Lidah atau pipinya tergigit
 Gigi atau rahangnya terkatup rapat
 Inkontinensia (mengompol)
 Gangguan pernafasan
 Apneu (henti nafas)
 Kulitnya kebiruan
Prognosa
 Riwayat penyakit kejang tanpa demam
dalam keluarga.
 Keluarga dengan kelainan saraf.
 Kejang yang berlangsung lama atau kejang
lokal.
Penatalaksanaan
Menurut Arif Mansjoer (Kapita selekta kedokteran,
1999; 436)
 Pengobatan fase akut
 Pengobatan profilaksis
Menurut Ngastiyah (Perawatan Anak Sakit, 1997 ; 232)
 Memberantas kejang secepat mungkin.
 Pengobatan penunjang
 Memberikan pengobatan Rumat
 Mencari dan mengobati penyebab
Komplikasi
Menurut Taslim S. Soetomenggolo dapat
mengakibatkan :
1. Kerusakan sel otak
2. Penurunan IQ pada kejang demam yang
berlangsung lama lebih dari 15 menit dan
bersifat unilateral
3. Kelumpuhan (Lumbatobing,1989)
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
 Identitas Klien
 Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama : Kejang karena panas.
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya
 Activity Daily Live
 Riwayat Psiko sosial
 Pemeriksaan umum dan fisik
 Pemeriksaan penunjang
Diagnosa kep
 Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan
adanya pirogen yang mengacaukan termostat,
bertambahnya rata-rata metabolisme dan penyakit
dehidrasi.
 Resiko terjadinya ketidakefektifan bersihan jalan
nafas sehubungan dengan kerusakan
neuromuskuler dan obstruksi trakeobroncial.
 Kurang pengetahuan keluarga sehubungan
dengan mis interpretasi dan keterbatasan informasi.
 Resiko terjadi injuri atau trauma sehubungan
dengan kelemahan, perubahan kesadaran.
 Gangguan konsep diri (harga diri rendah )
sehubungan dengan epilepsi dan persepsi yang
salah dan tidak terkendali.
Perencanaan Diagnosa I
 Tujuan : Suhu tubuh normal.
 Kriteria hasil : Suhu 36,5 oC – 37,5 o C dan klien bebas dari
demam.
 Rencana tindakan dan Rasional
 Observasi TTV Tiap empat jam
 R/ TTV yang meningkat merupakan manifestasi akan
terjadinya kejang dan adanya komplikasi.
 Berikan penjelasan pada keluarga tentang pemberian
kompres.
 R/ Kompres dingin dapat menurunkan suhu tubuh.
 Berikan pakaian tipis yang dapat menyerap keringat.
 R/ Memudahkan terjadinya pelepasan panas ke udara.
 Anjurkan klien untuk banyak minum.
 R/ Mencegah timbulnya dehidrasi.
 Laksanakan kolaborasi dengan tim medis untuk
pemberian antipiretik dan antibiotik.
 R/ Antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh dan antibiotik
untuk pengobatan infeksi.
Perencanaan Diagnosa II
 Tujuan : mempertahankan efektivitas pola nafas dengan
jalan nafas yang bersih dan tercegah dari aspirasi.
 Kriteria hasil : RR normal 15-30 x permenit dan tidak ada
retraksi otot.
 Rencana tindakan dan Rasional
 Letakkan pasien dalam posisi nyaman (semi fowler).
 R/ Membebaskan jalan nafas mencegah aspixia.
 Longgarkan pakaian terutama pada leher, dada dan
perut.
 R/ Memudahkan pernafasan.dan rasa nyaman.
 Berikan Tong spatel pada mulut
 R/ Mencegah trauma pada lidah.
 Section jika perlu.
 R/ Menghilangkan sekret dan mencegah terjadinya
aspirasi serta membersihkan jalan nafas dari sekret.
 Berikan 02 Sesuai dengan kebutuhan.
 R/ Mengatasi hipoksia.
Perencanaan
 Diagnosa III
 Tujuan : Secara verbal klien dapat mengungkapkan stimulasi yang dapat
meningkatkan kejang
 Kriteria hasil : Klien dapat minum obat secara teratur.
 Rencana tindakan dan Rasional
 Kaji pathologi dan prognosis terhadap kondisi klien.
 R/ Dapat menunjukkan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
 Kaji pengobatan yang sudah dijalankan
 R/ Mencegah terjadinya pertentangan efek obat.
 Berikan makanan yang bergizi.
 R/ Memulihkan kondisi dan keadan umum serta mencegah penurunan
Berat badan.
 Diskusikan Efek obat.
 R/ Mengetahui adanya tanda-tanda reaksi alergi dan mengetahui
perkembangan kondisi klien.
 Jelaskan cara mencegah Infeksi.
 R/ Meningkatkan pengetahuan klien dan mencegah adanya komplikasi.
 Segera turunkan panas jika terjadi kejang.
 R/ Panas dapat menimbulkan kejang ulang.
 Ajarkan pada keluarga agar memberikan obat anti kejang dan anti
piretik sesuai dengan aturan dari tim medis.
 R/ Mencegah salah penggunaan obat.
Perencanaan
 Diagnosa IV
 Tujuan : Secara verbal klien dapat mengetahui faktor
yang memungkinkan terjadinya trauma.
 Kriteria hasil : Klien terbebas dari trauma saat kejang
terjadi.
 Rencana tindakan dan Rasional
 Jelaskan faktor predisposisi kejang
 R/ Mencegah salah persepsi dan meningkatkan sikap
kooperatif klien.
 Jaga klien dari trauma dengan memberikan pengaman
pada sisi tempat tidur.
 R/ Pengaman saat berguna mencegah trauma (jatuh)
saat terjadi kejang.
 Jaga klien jika terjadi aura
 R/ Mengetahui secara dini akan datangnya kejang dan
mencegah adanya trauma.
 Tetap bersama klien saat fase kejang.
 R/ dapat mencegah komplikasi sedini mungkin.
Perencanaan
 Diagnosa V
 Tujuan : Secara verbal klien tidak mengalami mis
intrepretasi dan tidak terjadi harga diri rendah
 Kriteria Hasil : Klien dan keluarga dapat mengetahui
secara benar tentang prognosis, cara pengobatan dan
penanganan kejang.
 Rencana tindakan dan Rasional
 Berikan penjelasan tentang penyakitnya, cara
penanganan dan pencegahannya.
 R/ Meningkatkan sikap kooperatif dan mencegah mis
intrepretasi.
 Jelaskan cara menghindari faktor resiko.
 R/ Dengan mengetahui faktor resiko klien dapat
menghindari penyebab kejang.
 Jawab dan tampung semua pertanyaan klien dan
keluarga.
 R/ Memenuhi keterbatasan informasi tentang kejang
demam.
Terima Kasih
Pertanyaan
 Apa itu bising sistolik?
 Kenapa bisa menurunkan IQ pada anak yang
kejang demam?
 Mengapa diabetes melitus bisa menyebabkan
TOF?
 Apakah anak yang kejang demam dapat
menjadi epilepsi?

More Related Content

What's hot

kejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teachingkejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teachingcendyandestria
 
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAMLAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAMAriefiandra Ariefiandra
 
Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam Astriie Desiyanti
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKindal
 
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demamRovan Panjaitan
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demamwagamama6
 
Tata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anakTata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anakCharlie Windri
 
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejang
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejangpenatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejang
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejanghesti kusdianingrum
 

What's hot (19)

kejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teachingkejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teaching
 
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAMLAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
 
Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan keperawatan pada anak kejang demam
Asuhan keperawatan pada anak kejang demamAsuhan keperawatan pada anak kejang demam
Asuhan keperawatan pada anak kejang demam
 
Pp kejang demam
Pp kejang demamPp kejang demam
Pp kejang demam
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam
 
Ppt lapsus ika
Ppt lapsus ikaPpt lapsus ika
Ppt lapsus ika
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Kejang Demam
Kejang DemamKejang Demam
Kejang Demam
 
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
 
Lp kejang
Lp kejangLp kejang
Lp kejang
 
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNAPower point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Tata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anakTata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anak
 
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-pptkejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
 
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejang
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejangpenatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejang
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejang
 

Viewers also liked

Học cách sống hòa bình với bệnh khớp
Học cách sống hòa bình với bệnh khớpHọc cách sống hòa bình với bệnh khớp
Học cách sống hòa bình với bệnh khớpjoellen270
 
Tellurian | 2017 Diaries, Notebooks and Corporate Gift Items in UAE
Tellurian | 2017 Diaries, Notebooks and Corporate Gift Items in UAETellurian | 2017 Diaries, Notebooks and Corporate Gift Items in UAE
Tellurian | 2017 Diaries, Notebooks and Corporate Gift Items in UAETellurian Book Production
 
Pacific earthquake engineering research center
Pacific earthquake engineering research centerPacific earthquake engineering research center
Pacific earthquake engineering research centerJaime Espinoza Skinfield
 
Hacking tips for public speaking & presentations
Hacking tips for public speaking & presentationsHacking tips for public speaking & presentations
Hacking tips for public speaking & presentationsGiorgos Varvaris
 
Houseknecht Data Project Presentation
Houseknecht Data Project PresentationHouseknecht Data Project Presentation
Houseknecht Data Project PresentationAngela Kambic
 
SachPersonalLetter 4.23.2015
SachPersonalLetter 4.23.2015SachPersonalLetter 4.23.2015
SachPersonalLetter 4.23.2015Sachin Jogal
 
S. Jones Resume - 0215
S. Jones Resume - 0215S. Jones Resume - 0215
S. Jones Resume - 0215Shelly Jones
 
KW_SOON_CAD_DESIGN_PORTFOLIO
KW_SOON_CAD_DESIGN_PORTFOLIOKW_SOON_CAD_DESIGN_PORTFOLIO
KW_SOON_CAD_DESIGN_PORTFOLIOKOK WEE SOON
 
Investment_Attraction_Strategy_2016-2019 (1)
Investment_Attraction_Strategy_2016-2019 (1)Investment_Attraction_Strategy_2016-2019 (1)
Investment_Attraction_Strategy_2016-2019 (1)Kwabena Ansah
 
Enriquez adriana portfolio binder
Enriquez adriana portfolio binderEnriquez adriana portfolio binder
Enriquez adriana portfolio binderAdriana Enriquez
 

Viewers also liked (14)

Học cách sống hòa bình với bệnh khớp
Học cách sống hòa bình với bệnh khớpHọc cách sống hòa bình với bệnh khớp
Học cách sống hòa bình với bệnh khớp
 
fagu Resume final
fagu Resume finalfagu Resume final
fagu Resume final
 
Tellurian | 2017 Diaries, Notebooks and Corporate Gift Items in UAE
Tellurian | 2017 Diaries, Notebooks and Corporate Gift Items in UAETellurian | 2017 Diaries, Notebooks and Corporate Gift Items in UAE
Tellurian | 2017 Diaries, Notebooks and Corporate Gift Items in UAE
 
Photosynthesis
PhotosynthesisPhotosynthesis
Photosynthesis
 
Pacific earthquake engineering research center
Pacific earthquake engineering research centerPacific earthquake engineering research center
Pacific earthquake engineering research center
 
Hacking tips for public speaking & presentations
Hacking tips for public speaking & presentationsHacking tips for public speaking & presentations
Hacking tips for public speaking & presentations
 
Houseknecht Data Project Presentation
Houseknecht Data Project PresentationHouseknecht Data Project Presentation
Houseknecht Data Project Presentation
 
resume (1)
resume (1)resume (1)
resume (1)
 
SachPersonalLetter 4.23.2015
SachPersonalLetter 4.23.2015SachPersonalLetter 4.23.2015
SachPersonalLetter 4.23.2015
 
S. Jones Resume - 0215
S. Jones Resume - 0215S. Jones Resume - 0215
S. Jones Resume - 0215
 
KW_SOON_CAD_DESIGN_PORTFOLIO
KW_SOON_CAD_DESIGN_PORTFOLIOKW_SOON_CAD_DESIGN_PORTFOLIO
KW_SOON_CAD_DESIGN_PORTFOLIO
 
Dissertation Defense
Dissertation DefenseDissertation Defense
Dissertation Defense
 
Investment_Attraction_Strategy_2016-2019 (1)
Investment_Attraction_Strategy_2016-2019 (1)Investment_Attraction_Strategy_2016-2019 (1)
Investment_Attraction_Strategy_2016-2019 (1)
 
Enriquez adriana portfolio binder
Enriquez adriana portfolio binderEnriquez adriana portfolio binder
Enriquez adriana portfolio binder
 

Similar to Askep anak kejang demam

TATALAKSANA DEMAM PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DEMAM PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DEMAM PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DEMAM PADA ANAK (EFIR).docxUGDPKMMARIDAN
 
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docxKonsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docxfarida937092
 
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docxKEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docxjesiskahmarthen
 
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docxKEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docxjesiskahmarthen
 
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docxKEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docxjesiskahmarthen
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidMarito Simanungkalit
 

Similar to Askep anak kejang demam (20)

Askep kejang AKPER PEMKAB MUNA
Askep kejang AKPER PEMKAB MUNA Askep kejang AKPER PEMKAB MUNA
Askep kejang AKPER PEMKAB MUNA
 
TATALAKSANA DEMAM PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DEMAM PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DEMAM PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DEMAM PADA ANAK (EFIR).docx
 
Askep[ bunda AKPER PEMKAB MUNA
Askep[ bunda AKPER PEMKAB MUNAAskep[ bunda AKPER PEMKAB MUNA
Askep[ bunda AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docxKonsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
 
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docxKEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
 
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docxKEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
 
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docxKEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
KEJANG DEMAM PADA ANAK.docx
 
Tetanus=
Tetanus=Tetanus=
Tetanus=
 
Anak
Anak Anak
Anak
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanusAskep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
 
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
 
Kejang abyi
Kejang abyiKejang abyi
Kejang abyi
 
Kejang abyi AKPER PEMKAB MUNA
Kejang abyi AKPER PEMKAB MUNA Kejang abyi AKPER PEMKAB MUNA
Kejang abyi AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNAKejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Askep anak kejang demam

  • 1. Asuhan Keperawatan Anak Kejang Demam Oleh : Abdul Mujib, Diah Ayu Puspitasari, Ervin Dwi Pramita, Miftakhul Khasanah, M. Gaustullah, Siti Masita
  • 2. Definisi  Demam adalah meningkatnya temperatur tubuh secara abnormal lebih dari 37,5oC, merupakan respon tubuh terhadap kuman, bakteri dan virus penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh (Suriadi, 2001).  Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas neoronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan (Betz, 2002).  Gangguan kejang merupakan sindrom kronis dimana disfungsi neurologis pada jaringan serebral menghasilkan episode paraksosmal berulang (kejang) gangguan perilaku, suasana hati, sensasi, persepsi, gerakan dan tonus otot (Carpenito, 2000).
  • 3. Etiologi  Demam itu sendiri  Efek produk toksik dari pada mikroorganisme (kuman dan virus terhadap otak).  Respon alergik atau keadaan imun yang abnormal oleh infeksi.  Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit  Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan yang tidak diketahui atau ensekalopati toksik sepintas.  Gabungan semua faktor tersebut di atas.
  • 4. Klasifikasi Menurut Ngastiyah (Perawatan Anak Sakit, 1997 ; 231) :  Kejang demam sederhana.  Kejang demam kompleks.
  • 5. K.D sederhana  Umur 6 bulan sampai empat tahun.  Lama kejang tidak lebih dari 15 menit.  Kejang bersifat umum.  Kejang terjadi 16 jam pertama setelah timbulnya demam.  EEG normal satu minggu setelah kejang.  Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal.  Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tahun tidak lebih dari empat kali.
  • 6. K. D kompleks  Lama kejang lebih dari 15 menit  Frekuensi kejang lebih dari satu kali dalam 24 jam.  Anak mempunyai kelainan neurologis atau riwayat kejang demam sebelumnya.  Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tuhun lebih dari Empat kali.  Kejang demam yang tipe kejangnya fokal, artinya kejangnya tidak seluruh tubuh misalnya kejangnya cuma tangan kiri saja atau kaki kanan saja.
  • 7. Patofisiologi Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1 derajat celcius akan menyebabkan metabolisme basal meningkat 10-15% dan kebutuhan oksigen meningkat 20%. Pada seorang anak yang berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh, sedangkan pada orang dewasa hanya 15%. Jadi pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium maupun natrium melalui membran tadi, dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik. Lepas muatan listrik ini sedemikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel lainnya dengan bantuan bahan yang disebut neurotransmitter sehingga terjadi kejang.
  • 8. WOC
  • 9. Manifestasi Klinis  Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang tejradi secara tiba-tiba)  Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit (hampir selalu terjadi pada anak-anak yang mengalami kejang demam)  Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung selama 10-20 detik)  Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya berlangsung selama 1-2 menit)  Lidah atau pipinya tergigit  Gigi atau rahangnya terkatup rapat  Inkontinensia (mengompol)  Gangguan pernafasan  Apneu (henti nafas)  Kulitnya kebiruan
  • 10. Prognosa  Riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga.  Keluarga dengan kelainan saraf.  Kejang yang berlangsung lama atau kejang lokal.
  • 11. Penatalaksanaan Menurut Arif Mansjoer (Kapita selekta kedokteran, 1999; 436)  Pengobatan fase akut  Pengobatan profilaksis Menurut Ngastiyah (Perawatan Anak Sakit, 1997 ; 232)  Memberantas kejang secepat mungkin.  Pengobatan penunjang  Memberikan pengobatan Rumat  Mencari dan mengobati penyebab
  • 12. Komplikasi Menurut Taslim S. Soetomenggolo dapat mengakibatkan : 1. Kerusakan sel otak 2. Penurunan IQ pada kejang demam yang berlangsung lama lebih dari 15 menit dan bersifat unilateral 3. Kelumpuhan (Lumbatobing,1989)
  • 14. Pengkajian  Identitas Klien  Riwayat Kesehatan  Keluhan utama : Kejang karena panas.  Riwayat penyakit sekarang  Riwayat penyakit dahulu  Riwayat penyakit keluarga  Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya  Activity Daily Live  Riwayat Psiko sosial  Pemeriksaan umum dan fisik  Pemeriksaan penunjang
  • 15. Diagnosa kep  Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan adanya pirogen yang mengacaukan termostat, bertambahnya rata-rata metabolisme dan penyakit dehidrasi.  Resiko terjadinya ketidakefektifan bersihan jalan nafas sehubungan dengan kerusakan neuromuskuler dan obstruksi trakeobroncial.  Kurang pengetahuan keluarga sehubungan dengan mis interpretasi dan keterbatasan informasi.  Resiko terjadi injuri atau trauma sehubungan dengan kelemahan, perubahan kesadaran.  Gangguan konsep diri (harga diri rendah ) sehubungan dengan epilepsi dan persepsi yang salah dan tidak terkendali.
  • 16. Perencanaan Diagnosa I  Tujuan : Suhu tubuh normal.  Kriteria hasil : Suhu 36,5 oC – 37,5 o C dan klien bebas dari demam.  Rencana tindakan dan Rasional  Observasi TTV Tiap empat jam  R/ TTV yang meningkat merupakan manifestasi akan terjadinya kejang dan adanya komplikasi.  Berikan penjelasan pada keluarga tentang pemberian kompres.  R/ Kompres dingin dapat menurunkan suhu tubuh.  Berikan pakaian tipis yang dapat menyerap keringat.  R/ Memudahkan terjadinya pelepasan panas ke udara.  Anjurkan klien untuk banyak minum.  R/ Mencegah timbulnya dehidrasi.  Laksanakan kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antipiretik dan antibiotik.  R/ Antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh dan antibiotik untuk pengobatan infeksi.
  • 17. Perencanaan Diagnosa II  Tujuan : mempertahankan efektivitas pola nafas dengan jalan nafas yang bersih dan tercegah dari aspirasi.  Kriteria hasil : RR normal 15-30 x permenit dan tidak ada retraksi otot.  Rencana tindakan dan Rasional  Letakkan pasien dalam posisi nyaman (semi fowler).  R/ Membebaskan jalan nafas mencegah aspixia.  Longgarkan pakaian terutama pada leher, dada dan perut.  R/ Memudahkan pernafasan.dan rasa nyaman.  Berikan Tong spatel pada mulut  R/ Mencegah trauma pada lidah.  Section jika perlu.  R/ Menghilangkan sekret dan mencegah terjadinya aspirasi serta membersihkan jalan nafas dari sekret.  Berikan 02 Sesuai dengan kebutuhan.  R/ Mengatasi hipoksia.
  • 18. Perencanaan  Diagnosa III  Tujuan : Secara verbal klien dapat mengungkapkan stimulasi yang dapat meningkatkan kejang  Kriteria hasil : Klien dapat minum obat secara teratur.  Rencana tindakan dan Rasional  Kaji pathologi dan prognosis terhadap kondisi klien.  R/ Dapat menunjukkan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.  Kaji pengobatan yang sudah dijalankan  R/ Mencegah terjadinya pertentangan efek obat.  Berikan makanan yang bergizi.  R/ Memulihkan kondisi dan keadan umum serta mencegah penurunan Berat badan.  Diskusikan Efek obat.  R/ Mengetahui adanya tanda-tanda reaksi alergi dan mengetahui perkembangan kondisi klien.  Jelaskan cara mencegah Infeksi.  R/ Meningkatkan pengetahuan klien dan mencegah adanya komplikasi.  Segera turunkan panas jika terjadi kejang.  R/ Panas dapat menimbulkan kejang ulang.  Ajarkan pada keluarga agar memberikan obat anti kejang dan anti piretik sesuai dengan aturan dari tim medis.  R/ Mencegah salah penggunaan obat.
  • 19. Perencanaan  Diagnosa IV  Tujuan : Secara verbal klien dapat mengetahui faktor yang memungkinkan terjadinya trauma.  Kriteria hasil : Klien terbebas dari trauma saat kejang terjadi.  Rencana tindakan dan Rasional  Jelaskan faktor predisposisi kejang  R/ Mencegah salah persepsi dan meningkatkan sikap kooperatif klien.  Jaga klien dari trauma dengan memberikan pengaman pada sisi tempat tidur.  R/ Pengaman saat berguna mencegah trauma (jatuh) saat terjadi kejang.  Jaga klien jika terjadi aura  R/ Mengetahui secara dini akan datangnya kejang dan mencegah adanya trauma.  Tetap bersama klien saat fase kejang.  R/ dapat mencegah komplikasi sedini mungkin.
  • 20. Perencanaan  Diagnosa V  Tujuan : Secara verbal klien tidak mengalami mis intrepretasi dan tidak terjadi harga diri rendah  Kriteria Hasil : Klien dan keluarga dapat mengetahui secara benar tentang prognosis, cara pengobatan dan penanganan kejang.  Rencana tindakan dan Rasional  Berikan penjelasan tentang penyakitnya, cara penanganan dan pencegahannya.  R/ Meningkatkan sikap kooperatif dan mencegah mis intrepretasi.  Jelaskan cara menghindari faktor resiko.  R/ Dengan mengetahui faktor resiko klien dapat menghindari penyebab kejang.  Jawab dan tampung semua pertanyaan klien dan keluarga.  R/ Memenuhi keterbatasan informasi tentang kejang demam.
  • 22. Pertanyaan  Apa itu bising sistolik?  Kenapa bisa menurunkan IQ pada anak yang kejang demam?  Mengapa diabetes melitus bisa menyebabkan TOF?  Apakah anak yang kejang demam dapat menjadi epilepsi?