2. Identifikasi Pasien
Nama : Enzogio Alfarizi
Tanggal Lahir : 19 April 2020
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia
No RM
Nama Ayah
Nama Ibu
Alamat
MRS
: 3 tahun 8 bulan
: 69 44 58
: Alm. A
: Ny.C
: Jl. Antara No. 1243
: 11-12-2023 pukul 12.09 WIB
4. Anamnesis
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang ke IGD RSMP dengan keluhan demam sejak 6 hari SMRS. Demam
dirasakan naik turun, demam naik pada malam hari, demam turun bila diberi obat. Demam
tidak disertai mengigil, kejang ataupun penurunan kesadaran. Selain itu, pasien juga
mengeluh batuk kering hilang timbul, nyeri perut hilang timbul dan nyeri kepala hilang
timbul, dan nyeri sendi (+) pada sendi lutut, sendi pergelangan kaki, pergelangan tangan
serta bahu yang hilang timbul. Penurunan nafsu makan (+), mual(+), muntah (+) hanya 1
kali pada saat 3 hari SMRS isi apa yang dimakan. Bintik kemerahan (+) pada tangan, kaki,
dan punggung, mimisan (-), gusi berdarah (-). BAB dan BAK dalam batas normal.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan. Di keluarga tidak ada yang
mengalami keluhan serupa, namun ada tetangga pasien yang mengalami keluhan serupa.
Sebelumnya keluarga sempat membawa pasien berobat ke klinik 4 hari SMRS dan
diberi parasetamol akan tetapi keluhan tidak berkurang.
03
5. Anamnesis
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Masa Kehamilan : Cukup bulan
Partus
Tempat
: Spontan
: klinik bidan 7 ulu
Ditolong Oleh : Bidan
Tanggal Lahir : 19 April 2020
BBL : 3800 gram
PB : 51 cm
B. Riwayat Sebelum Masuk RS
01
8. Anamnesis
04 Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita
Asma (-), Alergi makanan (-), Alergi obat (-).
Riwayat keluarga : Asma (-), Alergi (-), Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-).
9. Pemeriksaan Fisik
Umum
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis
BB : 16 kg
TB : 102 cm
HR : 94 x/m
RR : 28 x/m
Temp : 37,8ᵒC
SpO₂ : 98%
13. Pemeriksaan Spesifik
Kepala
Mata
: Normocephali, Ubun-ubun cekung (-)
: Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Pupil isokor (+/+)
Hidung : NCH (-/-), Sekret (-),
Mulut : Sianosis (-), mukosa kering (-), faring hiperemis (-),
Leher : Pembesaran KGB (-)
Cor :
I : Ictus Cordis tidak terlihat
P : Ictus Cordis tidak teraba
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I & II normal, murmur (-), gallops (-)
14. Pemeriksaan Spesifik
Thorax :
I : Simetris kanan dan kiri
P : Stem fremitus sama kanan dan kiri
P : Sonor pada kedua lapang paru
A : Vesikuler (+) normal, wheezing (-), ronchi (-/-) kasar
Abdomen :
I : Datar
P : Lemas, nyeri tekan abdomen (+), hepar (just palpable), lien dalam batas normal
P : Tympani (+), shifting dullnes (-), undulasi (-)
A : Bising Usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), turgor baik, CRT < 2”, uji tourniquet (+)
Genitalia : Dalam batas normal
15. Pemeriksaan Penunjang (11/12/2023)
Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap
Hematologi
Hemoglobin
Trombosit
Leukosit
Hematokrit
Nilai Rujukan
10.7-14.7
217-497
4.2-11.0
42.0-52.0
Hasil
11,8 g/dL
82.000/uL
2.800/uL
35%
Hitung jenis Nilai Rujukan Hasil
Neutrofil 40.0-60.0 29%
Limfosit 20.0-50.0 53%
Monosit 2-8 18%
21. Tatalaksana
Medikamentosa
1. VFD RL gtt 12 x/m makro
2.Paracetamol syr 3x1 cth
3.Ambroxol syr 2x1 cth
Non Medikamentosa
1.Tirah baring
2.Kompres jika demam
3.Monitoring tanda vital
4.Pemberian cairan yang cukup
5.Pemeriksaan Laboratorium ulang (HB,HT, Trombosit)
22. Tatalaksana
Edukasi
1.Menjelaskan mengenai gejala dan penyebab penyakit
2.Menjelaskan mengenai pemberian antibiotik, dosis dan efek samping
3.Menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis
4.Melaksanakan upaya pencegahan 3M plus (menguras, menutup, dan
mengubur), untuk genangan air yang sulit dikuras dapat diberikan bubuk
ABATE
5.Identifikasi gejala serupa pada lingkungan rumah
25. Definisi
adalah infeksi dengan
Dengue
manifestasi kompleks dengan masa
inkubasi 4 sampai 10 hari, dan memiliki
3 fase dalam perjalanan penyakitnya,
yaitu fase demam, fase kritis, dan fase
pemulihan.
28. Etiologi dan Transmisi
Etiologi
Virus dengue (RNA) melalui nyamuk Aedes Aegypti
Kelompok arbovirus B, famili Flaviviridae, genus Flavivirus.
4 serotipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4
Transmisi
Manusia terinfeksi virus dengue digigit nyamuk Aedes aegypti
→ virus masuk bersama darah yang diisap → di dalam tubuh
nyamuk, virus berkembang biak dengan membelah diri dan
menyebar ke seluruh bagian tubuh nyamuk → kelenjar air liur
dikeluarkan agar darah yang diisap tidak membeku
nyamuk → nyamuk menggigit seseorang → alat tusuk
nyamuk (proboscis) → sebelum darah diisap, air liur
→
bersama dengan air liur ini virus dengue ditularkan kepada
orang lain
33. Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan darah perifer (HB, HT, leukosit, trombosit) serta hitung jenis
saat awal
2.Pemeriksaan HB, HT, Trombosit, Leukosit secara berkala
3.Antigen NS1
4.IgG dan IgM Dengue
5.AGD dan elektrolit (natrium, kalium, klorida) atas indikasi
6.Rontgen
7.USG
8.CT Scan
40. Prognosis
Pada infeksi dengue, kematian telah terjadi pada
40-50% pasien dengan syok, tetapi dengan
penanganan intensif yang adekuat kematian
dapat ditekan <1% kasus. Keselamatan secara
langsung berhubungan dengan penatalaksanaan
awal dan intensif. Pada kasus yang jarang,
terdapat kerusakan otak yang disebabkan syok
berkepanjangan atau perdarahan intracranial.