SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
Upaya Penanganan
Korupsi Penal dan Non
Penal
Dosen : Surtiningsih,SST.,M.Kes
Korupsi
▪ Korupsi, dilihat dari berbagai aspek, dapat
dikelompokkan sebagai kejahatan tingkat tinggi,
karena merupakan gabungan dari dua kejahatan
besar: pencurian dan penipuan.
▪ Mencuri karena pelaku korupsi mengambil
sesuatu yang bukan haknya, dan menipu karena
pelaku korupsi harus menyembunyikan bukti
perbuatannya.
2
▪ Secara yuridis, korupsi merupakan kejahatan
yang merugikan negara. Secara sosiologis,
kejahatan korupsi berakibat pada kerugian yang
dialami oleh masyarakat dalam skala yang luas.
▪ Sudut pandang teologis, korupsi juga masuk
dalam kejahatan yang berakibat dosa besar.
Dalam konteks fiqih, korupsi, karena berbagai
akibat yang ditimbulkannya, dapat digolongkan
dalam dosa besar.
3
Penanggulangan
Penanggulangan kejahatan (politik kriminal), menurut G.
Peter Hoefnagels, dapat ditempuh dengan beberapa
metode:
• Penerapan hukum pidana (criminal law application),
• Pencegahan tanpa pidana (prevention without
punishment) dan mempengaruhi
• Pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan
pemidanaan lewat mass media (influencing views of
society on crime and punishment/mass media)
4
5
Dari ketiga jenis penanggulangan
tersebut, dapat dikategorikan
dalam:
-Jalur Penal (Hukum Pidana)
-Jalur Non-Penal (Non Pidana)
▪ Mengingat keterbatasan/kelemahan kemampuan
hukum pidana dalam menanggulangi korupsi,
kebijakan penanggulangan tindak pidana korupsi
tidak bisa hanya menggunakan sarana penal tetapi
juga menggunakan sarana non penal.
▪ Apabila dilihat dari perspektif politik kriminal secara
makro, kebijakan penanggulangan tindak pidana
korupsi dengan menggunakan sarana di luar hukum
pidana atau non penal policy merupakan kebijakan
yang paling strategis. Hal ini disebabkan karena
upaya non penal lebih bersifat sebagai tindakan
pencegahan terhadap terjadinya tindak pidana
korupsi. Sasaran utama kebijakan non penal adalah
menangani dan menghapuskan faktor-faktor
kondusif penyebab terjadinya tindak pidana korupsi.
6
Upaya Penal dan Non Penal
Upaya Non Penal adalah upaya tindakan repreventif sebelum
terjadinya suatu tindak pidana
Upaya penal adalah upaya penanggulangan kejahatan yang
menitikberatkan pada tindakan respresif setelah terjadinya
suatu tindak pidana
Upaya Penanggulangan
Kejahatan Korupsi
8
Jalur Penal Jalur Non Penal
• Kebijakan penerapan Hukum
Pidana
• Sifat repressive
(penumpasan/pemberantasan)
apabila kejahatan sudah terjadi
• Sifat repressive juga dapat dilihat
sebagai upaya preventive dalam
arti luas
• Kebijakan pencegahan tanpa
hukum pidana
• Kebijakan untuk mempengaruhi
pandangan masyarakat mengenai
kejhatan dan pemidanaan lewat
media masa ataumedia lai seperti
penyuluhan, pendidikan,dll
• Sifat preventive (pencegahan)
Upaya Dalam
Menanggulangi Korupsi
Melalui Jalur Penal
9
Jalur Penal
Dalam penanganaan jalur penal, upaya
pemberantasan korupsi ditujukan kepada pelaku-pelaku
korupsi. Artinya, pemberantasan dilakukan pada saat
korupsi sudah dilakukan, penekanannya pada tindakan
represif dan reaktif. Sehingga pemberantasan korupsi
jenis ini pada dasarnya sama sekali tidak membuat
korupsi hilang.
Keterbatasan Sarana Penal
11
• Sarana penal memiliki keterbatasan mengandung
kelemahan/ sisi negative. Fungsi sarana penal
seharusnya hanya digunakan secara subsidair
• Secara dogmatis, sanksi pidana merupakan jenis
sanksi yang paling tajam dalam bidang hukum,
sehingga harus digunakan sebagai ultimatum
remedium (obat terakhir apabila cara lain atau bidang
hukum lain sudah tidak dapat digunakan lagi).
Keterbatasan Sarana Penal
• Secara fungsional/pragmatis, operasionalisasi dan aplikasinya
menuntut biaya yang tinggi
• Sanksi pidana mengandung sifat kotradiktif, menganduk efek
sampingan yang negatif.
• Hukum pidana bukanlah obat yang manjur/ panacea/ bukan
segala-galanya untuk menanggulangi kejahatan
• Penggunaan hukum pidana hanya menyembuhkan gejala
• Hukum pidana hanya sebagian kecil sarana kontrol social yang
tidak mungkin mengatasi kejahata sebagai masalah
kemanusiaan dan kemasyarakatan yang kompleks
Upaya Dalam
Menanggulangi Korupsi
Melalui Jalur Non Penal
13
Jalur Non Penal
Bappenas mengemukakan bahwa langkah-langkah pencegahan
dalam Rencana Aksi Nasional Pemberantasan 2004-2009
diprioritaskan pada:
1. Mendesain ulang pelayanan publik, terutama pada bidang-
bidang yang berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan
kepada masyarakat sehari-hari. Langkah-langkah prioritas
ditujukan pada:
a) Penyempurnaan Sistem Pelayanan Publik;
b) Peningkatan Kinerja Aparat Pelayanan Publik;
c) Peningkatan Kinerja Lembaga Pelayanan Publik; dan
d) Peningkatan Pengawasan terhadap Pelayanan Publik.
Jalur Non Penal
Bappenas mengemukakan bahwa langkah-langkah pencegahan dalam
Rencana Aksi Nasional Pemberantasan 2004-2009 diprioritaskan pada:
2. Memperkuat transparansi, pengawasan dan sanksi pada kegiatan-
kegiatan pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi dan sumber
daya manusia. Langkah-langkah prioritas ditujukan pada:
a) Penyempurnaan Sistem Manajemen Keuangan Negara;
b) Penyempurnaan Sistem Procurement/Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah; dan
c) Penyempurnaan Sistem Manajemen SDM Aparatur Negara.
3. Meningkatkan pemberdayaan perangkat-perangkat pendukung dalam
pencegahan korupsi
16
Upaya pencegahan korupsi menurut Sheldon S. Steinberg dan David T.
Austern, yaitu:
1. Pemerintahan terbuka (keterbukaan informasi)
2. Laporan kekayaan. Pernyataan keuangan harus mengungkapkan
setidak-tidaknya semua sumber penghasilan pejabat yang
bersangkutan, seperti asset perusahaan, kemitraannya atau badan
usaha apa pun yang dimilikinya. Laporan itu juga mempertanyakan
semua sumber penghasilan suami atau istri atau anak yang menjadi
tanggungannya yang tinggal bersama dengan si pejabat, berbagai
pemberian/hadiah yang diterimanya, kapan pun ketika si pejabat
memegang jabatannya
Jalur Non Penal
17
Pokok-pokok rumusan agar urgensi pemberantasan tindak pidana
korupsi berdasarkan non penal policy dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Pejabat yang menduduki jabatan yang rawan korupsi, harus
didaftar kekayaannya sebelum menjabat jabatannya sehingga
mudah diperiksa pertambahan kekayaannya dibanding dengan
pendapatannya yang resmi serta pemberian sanksi tegas bagi
yang tidak melaksanakan.
2. Cari penyebabnya, kemudian penyebab itu dihilangkan dengan
cara prevensi disusul dengan pendidikan (kesadaran hukum)
masyarakat serta dengan gerakan represif atau strategi
pemberantasan korupsi bentuk piramida yang pada puncuknya
prevensi (pencegahan) sedang kepada kedua sisinya masing-
masing pendidikan masyarakat (punishment).
Jalur Non Penal
18
Pokok-pokok rumusan agar urgensi pemberantasan tindak pidana
korupsi berdasarkan non penal policy dilakukan adalah sebagai
berikut :
3. Dilakukan secara sistemik dan konsisten melalui pendekatan
integral antara upaya represif dan upaya preventif.
4. Dengan dikeluarkannya konvensi internasional mengenai
pemberantasan korupsi semestinya UU PTPK direvisi lagi dan
disesuaikan serta diselaraskan dengan materi konvensi, agar
kerja sama internasional dalam memberantas korupsi dapat
berjalan dengan lebih lancar.
Jalur Non Penal
19
Pokok-pokok rumusan agar urgensi pemberantasan tindak pidana korupsi
berdasarkan non penal policy dilakukan adalah sebagai berikut :
5. Jalan untuk memberantas korupsi di negara-negara berkembang adalah
6. Strategi penanggulangan tindak pidana korupsi lebih diutamakan tindakan
preventifnya, terutama kepada Jaksa dan Kajari maupun Kajati untuk memberikan
pencegahan melalui terjadinya perbuatan korupsi dengan cara memberikan advis
atau pertimbangan hukum. Tindakan preventif sekarang ini jarang dilakukan
karena dalam praktek ternyata yang lebih diutamakan adalah tindakan represif;
Jalur Non Penal
a. Menaikkan gaji pegawai rendah (dan menengah),
b. Menaikkan moral pegawai negeri,
c. Legalisasi pugutan liar menjadi pendapatan resmi atau legal;
Selamat datang generasi muda anti korupsi
Indonesia akan lebih baik jika tanpa korupsi
20
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanayudikrismen1
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKsayidmuhfaldy
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanNuzulul Putri
 
P. 4 hubungan viktimologi dgn ip
P. 4 hubungan viktimologi dgn ipP. 4 hubungan viktimologi dgn ip
P. 4 hubungan viktimologi dgn ipyudikrismen1
 
GRATIFIKASI
GRATIFIKASIGRATIFIKASI
GRATIFIKASI93220872
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaanNuelimmanuel22
 
Pembahasan soal hukum pidana fh unpas tahun 2014
Pembahasan soal hukum pidana fh unpas tahun 2014Pembahasan soal hukum pidana fh unpas tahun 2014
Pembahasan soal hukum pidana fh unpas tahun 2014Rudi Sudirdja
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTAndhika Pratama
 
Analisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologiAnalisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologihudaaja
 
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsiSejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsiDedi Supriadi
 
Sosialisasi pencegahan korupsi
Sosialisasi pencegahan korupsiSosialisasi pencegahan korupsi
Sosialisasi pencegahan korupsiAhmad Abdul Haq
 

What's hot (20)

Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakan
 
Pendidikan budaya anti korupsi
Pendidikan budaya anti korupsiPendidikan budaya anti korupsi
Pendidikan budaya anti korupsi
 
Uu no 22 tahun 2009
Uu no 22 tahun 2009Uu no 22 tahun 2009
Uu no 22 tahun 2009
 
Mengenal Gratifikasi
Mengenal GratifikasiMengenal Gratifikasi
Mengenal Gratifikasi
 
P. 4 hubungan viktimologi dgn ip
P. 4 hubungan viktimologi dgn ipP. 4 hubungan viktimologi dgn ip
P. 4 hubungan viktimologi dgn ip
 
GRATIFIKASI
GRATIFIKASIGRATIFIKASI
GRATIFIKASI
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaan
 
Pembahasan soal hukum pidana fh unpas tahun 2014
Pembahasan soal hukum pidana fh unpas tahun 2014Pembahasan soal hukum pidana fh unpas tahun 2014
Pembahasan soal hukum pidana fh unpas tahun 2014
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
 
Analisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologiAnalisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologi
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsiSejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
Sejarah pembentukan lembaga pemberantasan korupsi
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Sosialisasi pencegahan korupsi
Sosialisasi pencegahan korupsiSosialisasi pencegahan korupsi
Sosialisasi pencegahan korupsi
 
Akuntabilitas
AkuntabilitasAkuntabilitas
Akuntabilitas
 

Similar to Upaya Penanganan Korupsi Penal dan Non Penal

Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiRatih Aini
 
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsinilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsirieza rahim
 
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsinilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsirieza rahim
 
Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di IndonesiaDesain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di IndonesiaChabibah Nur Afida
 
Maria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Maria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptxMaria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Maria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptxMariaDwinoverin
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptxKel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptxSaputraTambora
 
Salinan dari Salinan dari EN How to Organize a Text? by Slidesgo.pptx
Salinan dari Salinan dari EN How to Organize a Text? by Slidesgo.pptxSalinan dari Salinan dari EN How to Organize a Text? by Slidesgo.pptx
Salinan dari Salinan dari EN How to Organize a Text? by Slidesgo.pptxSrirahayuGaffar
 
Strategi modul 1 submodul 4
Strategi modul 1 submodul 4Strategi modul 1 submodul 4
Strategi modul 1 submodul 4SautiBanurea
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)SalmaHanifah14
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptxcahyomeiyana
 
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsiBab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsinatal kristiono
 
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...Haristian Sahroni Putra
 
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Idik Saeful Bahri
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudmaya indrawati
 

Similar to Upaya Penanganan Korupsi Penal dan Non Penal (20)

PKN
PKN PKN
PKN
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi
 
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsinilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
 
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsinilai nilai dan prinsip anti korupsi
nilai nilai dan prinsip anti korupsi
 
Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di IndonesiaDesain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
 
Maria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Maria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptxMaria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Maria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptxKel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
Kel.5_Upaya Pemberantasan Korupsi.pptx
 
Salinan dari Salinan dari EN How to Organize a Text? by Slidesgo.pptx
Salinan dari Salinan dari EN How to Organize a Text? by Slidesgo.pptxSalinan dari Salinan dari EN How to Organize a Text? by Slidesgo.pptx
Salinan dari Salinan dari EN How to Organize a Text? by Slidesgo.pptx
 
Strategi modul 1 submodul 4
Strategi modul 1 submodul 4Strategi modul 1 submodul 4
Strategi modul 1 submodul 4
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
 
PPT KORUPSI.pptx
PPT KORUPSI.pptxPPT KORUPSI.pptx
PPT KORUPSI.pptx
 
PPT KORUPSI.pptx
PPT KORUPSI.pptxPPT KORUPSI.pptx
PPT KORUPSI.pptx
 
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsiBab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
 
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan...
 
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Upaya Penanganan Korupsi Penal dan Non Penal

  • 1. Upaya Penanganan Korupsi Penal dan Non Penal Dosen : Surtiningsih,SST.,M.Kes
  • 2. Korupsi ▪ Korupsi, dilihat dari berbagai aspek, dapat dikelompokkan sebagai kejahatan tingkat tinggi, karena merupakan gabungan dari dua kejahatan besar: pencurian dan penipuan. ▪ Mencuri karena pelaku korupsi mengambil sesuatu yang bukan haknya, dan menipu karena pelaku korupsi harus menyembunyikan bukti perbuatannya. 2
  • 3. ▪ Secara yuridis, korupsi merupakan kejahatan yang merugikan negara. Secara sosiologis, kejahatan korupsi berakibat pada kerugian yang dialami oleh masyarakat dalam skala yang luas. ▪ Sudut pandang teologis, korupsi juga masuk dalam kejahatan yang berakibat dosa besar. Dalam konteks fiqih, korupsi, karena berbagai akibat yang ditimbulkannya, dapat digolongkan dalam dosa besar. 3
  • 4. Penanggulangan Penanggulangan kejahatan (politik kriminal), menurut G. Peter Hoefnagels, dapat ditempuh dengan beberapa metode: • Penerapan hukum pidana (criminal law application), • Pencegahan tanpa pidana (prevention without punishment) dan mempengaruhi • Pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pemidanaan lewat mass media (influencing views of society on crime and punishment/mass media) 4
  • 5. 5 Dari ketiga jenis penanggulangan tersebut, dapat dikategorikan dalam: -Jalur Penal (Hukum Pidana) -Jalur Non-Penal (Non Pidana)
  • 6. ▪ Mengingat keterbatasan/kelemahan kemampuan hukum pidana dalam menanggulangi korupsi, kebijakan penanggulangan tindak pidana korupsi tidak bisa hanya menggunakan sarana penal tetapi juga menggunakan sarana non penal. ▪ Apabila dilihat dari perspektif politik kriminal secara makro, kebijakan penanggulangan tindak pidana korupsi dengan menggunakan sarana di luar hukum pidana atau non penal policy merupakan kebijakan yang paling strategis. Hal ini disebabkan karena upaya non penal lebih bersifat sebagai tindakan pencegahan terhadap terjadinya tindak pidana korupsi. Sasaran utama kebijakan non penal adalah menangani dan menghapuskan faktor-faktor kondusif penyebab terjadinya tindak pidana korupsi. 6
  • 7. Upaya Penal dan Non Penal Upaya Non Penal adalah upaya tindakan repreventif sebelum terjadinya suatu tindak pidana Upaya penal adalah upaya penanggulangan kejahatan yang menitikberatkan pada tindakan respresif setelah terjadinya suatu tindak pidana
  • 8. Upaya Penanggulangan Kejahatan Korupsi 8 Jalur Penal Jalur Non Penal • Kebijakan penerapan Hukum Pidana • Sifat repressive (penumpasan/pemberantasan) apabila kejahatan sudah terjadi • Sifat repressive juga dapat dilihat sebagai upaya preventive dalam arti luas • Kebijakan pencegahan tanpa hukum pidana • Kebijakan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejhatan dan pemidanaan lewat media masa ataumedia lai seperti penyuluhan, pendidikan,dll • Sifat preventive (pencegahan)
  • 10. Jalur Penal Dalam penanganaan jalur penal, upaya pemberantasan korupsi ditujukan kepada pelaku-pelaku korupsi. Artinya, pemberantasan dilakukan pada saat korupsi sudah dilakukan, penekanannya pada tindakan represif dan reaktif. Sehingga pemberantasan korupsi jenis ini pada dasarnya sama sekali tidak membuat korupsi hilang.
  • 11. Keterbatasan Sarana Penal 11 • Sarana penal memiliki keterbatasan mengandung kelemahan/ sisi negative. Fungsi sarana penal seharusnya hanya digunakan secara subsidair • Secara dogmatis, sanksi pidana merupakan jenis sanksi yang paling tajam dalam bidang hukum, sehingga harus digunakan sebagai ultimatum remedium (obat terakhir apabila cara lain atau bidang hukum lain sudah tidak dapat digunakan lagi).
  • 12. Keterbatasan Sarana Penal • Secara fungsional/pragmatis, operasionalisasi dan aplikasinya menuntut biaya yang tinggi • Sanksi pidana mengandung sifat kotradiktif, menganduk efek sampingan yang negatif. • Hukum pidana bukanlah obat yang manjur/ panacea/ bukan segala-galanya untuk menanggulangi kejahatan • Penggunaan hukum pidana hanya menyembuhkan gejala • Hukum pidana hanya sebagian kecil sarana kontrol social yang tidak mungkin mengatasi kejahata sebagai masalah kemanusiaan dan kemasyarakatan yang kompleks
  • 14. Jalur Non Penal Bappenas mengemukakan bahwa langkah-langkah pencegahan dalam Rencana Aksi Nasional Pemberantasan 2004-2009 diprioritaskan pada: 1. Mendesain ulang pelayanan publik, terutama pada bidang- bidang yang berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan kepada masyarakat sehari-hari. Langkah-langkah prioritas ditujukan pada: a) Penyempurnaan Sistem Pelayanan Publik; b) Peningkatan Kinerja Aparat Pelayanan Publik; c) Peningkatan Kinerja Lembaga Pelayanan Publik; dan d) Peningkatan Pengawasan terhadap Pelayanan Publik.
  • 15. Jalur Non Penal Bappenas mengemukakan bahwa langkah-langkah pencegahan dalam Rencana Aksi Nasional Pemberantasan 2004-2009 diprioritaskan pada: 2. Memperkuat transparansi, pengawasan dan sanksi pada kegiatan- kegiatan pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi dan sumber daya manusia. Langkah-langkah prioritas ditujukan pada: a) Penyempurnaan Sistem Manajemen Keuangan Negara; b) Penyempurnaan Sistem Procurement/Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah; dan c) Penyempurnaan Sistem Manajemen SDM Aparatur Negara. 3. Meningkatkan pemberdayaan perangkat-perangkat pendukung dalam pencegahan korupsi
  • 16. 16 Upaya pencegahan korupsi menurut Sheldon S. Steinberg dan David T. Austern, yaitu: 1. Pemerintahan terbuka (keterbukaan informasi) 2. Laporan kekayaan. Pernyataan keuangan harus mengungkapkan setidak-tidaknya semua sumber penghasilan pejabat yang bersangkutan, seperti asset perusahaan, kemitraannya atau badan usaha apa pun yang dimilikinya. Laporan itu juga mempertanyakan semua sumber penghasilan suami atau istri atau anak yang menjadi tanggungannya yang tinggal bersama dengan si pejabat, berbagai pemberian/hadiah yang diterimanya, kapan pun ketika si pejabat memegang jabatannya Jalur Non Penal
  • 17. 17 Pokok-pokok rumusan agar urgensi pemberantasan tindak pidana korupsi berdasarkan non penal policy dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pejabat yang menduduki jabatan yang rawan korupsi, harus didaftar kekayaannya sebelum menjabat jabatannya sehingga mudah diperiksa pertambahan kekayaannya dibanding dengan pendapatannya yang resmi serta pemberian sanksi tegas bagi yang tidak melaksanakan. 2. Cari penyebabnya, kemudian penyebab itu dihilangkan dengan cara prevensi disusul dengan pendidikan (kesadaran hukum) masyarakat serta dengan gerakan represif atau strategi pemberantasan korupsi bentuk piramida yang pada puncuknya prevensi (pencegahan) sedang kepada kedua sisinya masing- masing pendidikan masyarakat (punishment). Jalur Non Penal
  • 18. 18 Pokok-pokok rumusan agar urgensi pemberantasan tindak pidana korupsi berdasarkan non penal policy dilakukan adalah sebagai berikut : 3. Dilakukan secara sistemik dan konsisten melalui pendekatan integral antara upaya represif dan upaya preventif. 4. Dengan dikeluarkannya konvensi internasional mengenai pemberantasan korupsi semestinya UU PTPK direvisi lagi dan disesuaikan serta diselaraskan dengan materi konvensi, agar kerja sama internasional dalam memberantas korupsi dapat berjalan dengan lebih lancar. Jalur Non Penal
  • 19. 19 Pokok-pokok rumusan agar urgensi pemberantasan tindak pidana korupsi berdasarkan non penal policy dilakukan adalah sebagai berikut : 5. Jalan untuk memberantas korupsi di negara-negara berkembang adalah 6. Strategi penanggulangan tindak pidana korupsi lebih diutamakan tindakan preventifnya, terutama kepada Jaksa dan Kajari maupun Kajati untuk memberikan pencegahan melalui terjadinya perbuatan korupsi dengan cara memberikan advis atau pertimbangan hukum. Tindakan preventif sekarang ini jarang dilakukan karena dalam praktek ternyata yang lebih diutamakan adalah tindakan represif; Jalur Non Penal a. Menaikkan gaji pegawai rendah (dan menengah), b. Menaikkan moral pegawai negeri, c. Legalisasi pugutan liar menjadi pendapatan resmi atau legal;
  • 20. Selamat datang generasi muda anti korupsi Indonesia akan lebih baik jika tanpa korupsi 20