SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
HUKUM PIDANA KHUSUS
HUKUM MATERIIL TINDAK PIDANA
KORUPSI
IDIK SAEFUL BAHRI, M.H.
Legal Standing
o UU No. 31 Tahun 1999 (UU
Pemberantasan Tipikor) beserta UU
perubahannya.
o UU No. 30 Tahun 2002 (UU Komisi
Pemberantasan Tipikor) beserta UU
perubahannya.
o UU No. 46 Tahun 2009 (UU Pengadilan
Tipikor).
Korupsi Secara Etimologi
o Istilah korupsi berasal dari bahasa latin
“corrumpere”, “corruptio” ,
“corruptus”.
o Kemudian diadopsi oleh beberapa
bangsa di dunia.
Istilah yang Digunakan di Indonesia
o Dari bahasa latin kemudian diadopsi ke
dalam bahasa Belanda menjadi
“Corruptie”,”Korruptie”.
o Dari bahasa Belanda tersebutlah,
diadopsi kedalam bahasa Indonesia
menjadi “Korupsi”.
Korupsi Secara Terminologis
o Korup = busuk, palsu, suap. (KBBI)
o Korup = suka menerima uang sogok,
menyelewengkan uang/barang milik
perusahaan atau negara, menerima
uang dengan menggunakan jabatan
untuk kepentingan pribadi. (Kamus
Hukum)
Pendapat Ahli
o David M. Chalmers: Tindakan-tindakan
manipulasi dan keputusan mengenai
keuangan yang membahayakan
ekonomi. (Financial manipulations and
decision injurious to the economy are
often libeled corrupt).
o J.J. Senturia: Penyalahgunaan
kekuasaan pemerintahan untuk
keuntungan pribadi. (The misuse of
public power for private profit).
Betrayal of Trust
o Pengkhianatan terhadap kepercayaan (BoT)
merupakan bentuk korupsi paling sederhana.
o Semua orang yang berkhianat atau
mengkhianati kepercayaan atau amanat yang
diterimanya adalah koruptor.
o Amanat dapat berupa apapun, baik materi
maupun non materi (ex: pesan, aspirasi
rakyat).
o Anggota DPR yang tidak menyampaikan
aspirasi rakyat/menggunakan aspirasi untuk
kepentingan pribadi merupakan bentuk
korupsi.
Definisi Tindak Pidana Korupsi
o Tindak pidana korupsi: Tindakan yang
mengakibatkan kerugian keuangan
negara, suap-menyuap, penggelapan
dalam jabatan, pemerasan, perbuatan
curang, benturan kepentingan dalam
pengadaan, gratifikasi, dan tindakan
lain yang mendukung terjadinya tindak
atau perilaku korupsi.
o (UU No 31/1999 jo UU No. 20/2001
tentang Tindak Pidana Korupsi)
Delik-Delik Tipikor
1. Delik yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara (Pasal 2 dan Pasal 3 UU No. 31
Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi)
2. Delik penyuapan memberikan atau menjanjikan
sesuatu Pasal 5 UU NO. 31 Tahun 1999 JO. UU NO. 20
Tahun 2001 yang diadopsi dari Pasal 209 KUHP (SUAP
AKTIF).
3. Delik penyuapan memberikan atau menjanjikan
sesuatu kepada Hakim dan Advokat Pasal 6 UU NO. 31
Tahun 1999 JO. UU NO. 20 TAHUN 2001 yang diadopsi
dari Pasal 210 KUHP (SUAP AKTIF).
LANJUT
Delik-Delik Tipikor
4. Delik dalam hal membuat bangunan dan menjual
bahan bangunan dan korupsi dalam menyerahkan alat
keperluan TNI dan Kepolisian RI Pasal 7 UU. No. 31
Tahun 1999 Jo. UU NO. 20 Tahun 2001 yang diadopsi
dari Pasal 387 dan 388 KUHP.
5. Delik Pegawai Negeri menggelapkan Uang dan Surat
Berharga Pasal 8 UU. No. 31 Tahun 1999 Jo. UU NO. 20
Tahun 2001 yang diadopsi dari Pasal 415 KUHP.
6. Delik Pegawai Negeri memalsu buku-buku dan daftar-
daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi
Pasal 9 UU. No. 31 Tahun 1999 Jo. UU NO. 20 Tahun
2001 yang diadopsi dari Pasal 416 KUHP.
LANJUT
Delik-Delik Tipikor
7. Delik Pegawai Negeri merusakkan barang, akta, surat,
atau daftar untuk meyakinkan/membuktikan di muka
pejabat yang berwenang Pasal 10 UU. No. 31 Tahun
1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 yang diadopsi dari Pasal
417 KUHP.
8. Delik Pegawai Negeri menerima hadiah atau janji yang
berhubungan dengan kewenangan jabatan, Pasal 11
UU. No.31 Tahun 1999 Jo. UU NO. 20 Tahun 2001 yang
diadopsi dari Pasal 418 KUHP.
LANJUT
Delik-Delik Tipikor
9.Delik Pegawai Negeri atau
penyelenggara negara, hakim dan
advokat menerima hadiah atau janji
(suap pasif), Pegawai Negeri memaksa
membayar, memotong pembayaran,
meminta pekerjaan, menggunakan
tanah negara, dan turut serta dalam
pemborongan, Pasal 12 UU. No.31
Tahun 1999 Jo. UU NO. 20 Tahun 2001
yang diadopsi dari Pasal 419, 420, 423,
425, 435 KUHP.
LANJUT
Delik-Delik Tipikor
10.Delik Pegawai Negeri menerima gratifikasi
(Pegawai Negeri atau penyelenggara negara
yang menerima gratifikasi pemberian dalam
arti luas, yakni : pemberian uang, rabat,
komisi pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas
lainnya (Pasal 12 B UU. No.20 Tahun 2001).
11.Delik suap pada Pegawai Negeri dengan
mengingat kekuasaan Jabatan Pasal 13 UU.
No.31 Tahun 1999 Jo. UU No.20 tahun 2001.
LANJUT
Delik-Delik Tipikor
11.Delik yang berhubungan dengan
hukum acara Pemberantasan Korupsi:
Mencegah, merintangi/ menggagalkan
penyidikan, penuntutan, dan
pemeriksaan TPK (Pasal 21 UU. No.31
Tahun 1999).
LANJUT
Delik-Delik Tipikor
13. Tersangka tidak memberikan keterangan
seluruh hartanya, saksi bank, setiap saksi
dan mereka yang wajib menyimpan rahasia
jabatan sengaja tidak memberikan
keterangan atau memberikan keterangan
yang palsu (Pasal 22 UU. No.31 Tahun 1999).
14. Delik saksi menyebut pelapor tindak pidana
korupsi (Pasal 24 Jo. Pasal 31 UU. No.31
Tahun 1999).
Rumusan Kerugian Negara
Keuangan Negara Menurut Penjelasan UU No. 31 Tahun 1999
Jo. UU No. 20 Tahun 2001 yaitu seluruh kekayaan negara
dalam bentuk apapun yang dipisahkan atau yang tidak
dipisahkan termasuk didalamnya segala bagian kekayaan
negara dan segala hak dan kewajiban yang timbul karena :
a. Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan
pertanggung jawaban pejabat lembaga negara, baik
tingkat pusat maupun di daerah;
b. Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggung
jawaban Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik
Daerah, Yayasan, Badan Hukum dan Perusahaan yang
menyertakan modal negara, atau perusahaan yang
menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian
dengan negara.
Rumusan Kerugian Negara
o Kerugian Negara adalah menurut Pasal
1 angka 22 UU NO. 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara :
Kerugian negara/daerah adalah
kekurangan uang, surat berharga, dan
barang, yang nyata dan pasti jumlahnya
sebagai akibat perbuatan melawan
hukum baik sengaja maupun lalai.
Instrumen Peraturan Lain yang Terkait
 Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik.
Prinsipnya : Badan Publik (termasuk
Pemerintah Daerah) harus menyediakan
informasi bagi publik baik informasi itu
diminta atau tidak diminta, seperti informasi
yang harus tersedia setiap saat, informasi
yang diumumkan secara berkala, informasi
yang harus diumumkan secara serta merta)
kecuali informasi yang diminta termasuk yang
dikecualikan atau rahasia.
Instrumen Peraturan Lain yang Terkait
 UU. Nomor 20 Tahun 2002 Tentang KPK
Khususnya mengenai tata cara pelaporan dan
penentuan status gratifikasi wajib melaporkan kepada
KPK)
 UU. No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
Khususnya tentang pengelolaan piutang dan utang,
Pengelolaan Investasi, Pengelolaan Barang Milik
Negara /Daerah ketentuan dalam Penatausahaan dan
pertanggungjawaban APBN/APBD
 UU. No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
Khususnya tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN dan APBD.
Instrumen Peraturan Lain yang Terkait
 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik
Prinsipnya : Memberikan kepastian hukum
dalam hubungan antara masyarakat dengan
penyelenggara dalam pelayanan publik ,
diantaranya mengenai terwujudnya batasan
dan hubungan yang jelas tentang Hak
tanggung jawab kewajiban dan kewenangan
seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik
Instrumen Peraturan Lain yang Terkait
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (lampiran
BAB IV.1.2, huruf E angka 35)
Pembangunan Aparatur Negara dilakukan
melalui Reformasi Birokrasi untuk
meningkatkan profesionalisme aparatur
negara dan untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik, di pusat maupun
daerah, agar mampu mendukung keberhasilan
pembangunan di bidang lainnya.
Instrumen Peraturan Lain yang Terkait
 UU No. 37 Tahun 2008 Tentang
Ombudsman RI
Mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan
publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan
pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha
Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik
Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas
menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Hasil pengawasan berupa rekomendasi kepada terlapor atau atasan
terlapor untuk dilaksanakan, bila tidak dilaksanakan dapat dikenakan
sanksi administrasi
Titik Rawan Terjadinya Korupsi
1. Pengadaan Barang dan Jasa
2. Proses Perizinan & Pembuatan
dokumen/Surat Keterangan.
3. Pengelolaan Aset/Barang Milik
Negara/Daerah
4. Pengelolaan Penerimaan
Negara/Daerah/Pendapatan Asli
Daerah (Pajak, Retribusi, Denda)
5. Penggunaan APBD/APBN (Perjalanan
Dinas, Honor)

More Related Content

What's hot

Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaSigit Riono
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKsayidmuhfaldy
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTAndhika Pratama
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana iyahyaanto
 
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPIAsas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPIswirawan
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Idik Saeful Bahri
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Hukum pidana bagian II
Hukum pidana bagian IIHukum pidana bagian II
Hukum pidana bagian IIyahyaanto
 
Aliran aliran hukum pidana
 Aliran aliran hukum pidana  Aliran aliran hukum pidana
Aliran aliran hukum pidana hanggardatu
 

What's hot (20)

Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Hukum Pidana
Hukum PidanaHukum Pidana
Hukum Pidana
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana i
 
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPIAsas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Hukum pidana bagian II
Hukum pidana bagian IIHukum pidana bagian II
Hukum pidana bagian II
 
Aliran aliran hukum pidana
 Aliran aliran hukum pidana  Aliran aliran hukum pidana
Aliran aliran hukum pidana
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 

Similar to Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)

Pendidikan anti korupsi - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful B...
Pendidikan anti korupsi - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful B...Pendidikan anti korupsi - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful B...
Pendidikan anti korupsi - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful B...Idik Saeful Bahri
 
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptxPEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptxPidsusKejariKabMalan
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsihadiarnowo
 
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihBacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihrickygunawan84
 
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaAndy Susanto
 
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaAndy Susanto
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangMuhammad Rafi Kambara
 
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptxMateri ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptxnoviantiatman1
 
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraBab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraRama Putra
 
tindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptxtindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptxbiabuya
 
tindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptxtindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptxbiabuya
 
Independensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel RiIndependensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel Rifritz Siregar
 
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxEnjelPatiku
 

Similar to Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri) (20)

Pendidikan anti korupsi - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful B...
Pendidikan anti korupsi - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful B...Pendidikan anti korupsi - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful B...
Pendidikan anti korupsi - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful B...
 
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptxPEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsi
 
Anti korupsi ta
Anti korupsi taAnti korupsi ta
Anti korupsi ta
 
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihBacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
 
Gratifikasi
GratifikasiGratifikasi
Gratifikasi
 
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
 
Kapita selekta
Kapita selektaKapita selekta
Kapita selekta
 
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
 
Ali R-Sumber HTN indonesia
Ali R-Sumber HTN indonesiaAli R-Sumber HTN indonesia
Ali R-Sumber HTN indonesia
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
 
hfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptxhfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptx
 
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
 
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptxMateri ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
 
Uu 20 2001
Uu 20 2001Uu 20 2001
Uu 20 2001
 
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraBab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
 
tindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptxtindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptx
 
tindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptxtindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptx
 
Independensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel RiIndependensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel Ri
 
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
 

More from Idik Saeful Bahri

Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Badan Narkotika Nasional (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Badan Narkotika Nasional (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Badan Narkotika Nasional (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Badan Narkotika Nasional (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (Idik ...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (Idik ...Hukum pidana khusus - Tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (Idik ...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (Idik ...Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Peran PPATK dalam pemberantasan tindak pidana pencucian...
Hukum pidana khusus - Peran PPATK dalam pemberantasan tindak pidana pencucian...Hukum pidana khusus - Peran PPATK dalam pemberantasan tindak pidana pencucian...
Hukum pidana khusus - Peran PPATK dalam pemberantasan tindak pidana pencucian...Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana pencucian uang (Idik Saefu...
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana pencucian uang (Idik Saefu...Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana pencucian uang (Idik Saefu...
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana pencucian uang (Idik Saefu...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 

More from Idik Saeful Bahri (20)

Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum pidana khusus - Badan Narkotika Nasional (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Badan Narkotika Nasional (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Badan Narkotika Nasional (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Badan Narkotika Nasional (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (Idik ...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (Idik ...Hukum pidana khusus - Tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (Idik ...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (Idik ...
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...
 
Hukum pidana khusus - Peran PPATK dalam pemberantasan tindak pidana pencucian...
Hukum pidana khusus - Peran PPATK dalam pemberantasan tindak pidana pencucian...Hukum pidana khusus - Peran PPATK dalam pemberantasan tindak pidana pencucian...
Hukum pidana khusus - Peran PPATK dalam pemberantasan tindak pidana pencucian...
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana pencucian uang (Idik Saefu...
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana pencucian uang (Idik Saefu...Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana pencucian uang (Idik Saefu...
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana pencucian uang (Idik Saefu...
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
 

Recently uploaded

20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 

Recently uploaded (6)

20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 

Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)

  • 1. HUKUM PIDANA KHUSUS HUKUM MATERIIL TINDAK PIDANA KORUPSI IDIK SAEFUL BAHRI, M.H.
  • 2. Legal Standing o UU No. 31 Tahun 1999 (UU Pemberantasan Tipikor) beserta UU perubahannya. o UU No. 30 Tahun 2002 (UU Komisi Pemberantasan Tipikor) beserta UU perubahannya. o UU No. 46 Tahun 2009 (UU Pengadilan Tipikor).
  • 3. Korupsi Secara Etimologi o Istilah korupsi berasal dari bahasa latin “corrumpere”, “corruptio” , “corruptus”. o Kemudian diadopsi oleh beberapa bangsa di dunia.
  • 4. Istilah yang Digunakan di Indonesia o Dari bahasa latin kemudian diadopsi ke dalam bahasa Belanda menjadi “Corruptie”,”Korruptie”. o Dari bahasa Belanda tersebutlah, diadopsi kedalam bahasa Indonesia menjadi “Korupsi”.
  • 5. Korupsi Secara Terminologis o Korup = busuk, palsu, suap. (KBBI) o Korup = suka menerima uang sogok, menyelewengkan uang/barang milik perusahaan atau negara, menerima uang dengan menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi. (Kamus Hukum)
  • 6. Pendapat Ahli o David M. Chalmers: Tindakan-tindakan manipulasi dan keputusan mengenai keuangan yang membahayakan ekonomi. (Financial manipulations and decision injurious to the economy are often libeled corrupt). o J.J. Senturia: Penyalahgunaan kekuasaan pemerintahan untuk keuntungan pribadi. (The misuse of public power for private profit).
  • 7. Betrayal of Trust o Pengkhianatan terhadap kepercayaan (BoT) merupakan bentuk korupsi paling sederhana. o Semua orang yang berkhianat atau mengkhianati kepercayaan atau amanat yang diterimanya adalah koruptor. o Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun non materi (ex: pesan, aspirasi rakyat). o Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi rakyat/menggunakan aspirasi untuk kepentingan pribadi merupakan bentuk korupsi.
  • 8. Definisi Tindak Pidana Korupsi o Tindak pidana korupsi: Tindakan yang mengakibatkan kerugian keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi, dan tindakan lain yang mendukung terjadinya tindak atau perilaku korupsi. o (UU No 31/1999 jo UU No. 20/2001 tentang Tindak Pidana Korupsi)
  • 9. Delik-Delik Tipikor 1. Delik yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara (Pasal 2 dan Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) 2. Delik penyuapan memberikan atau menjanjikan sesuatu Pasal 5 UU NO. 31 Tahun 1999 JO. UU NO. 20 Tahun 2001 yang diadopsi dari Pasal 209 KUHP (SUAP AKTIF). 3. Delik penyuapan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada Hakim dan Advokat Pasal 6 UU NO. 31 Tahun 1999 JO. UU NO. 20 TAHUN 2001 yang diadopsi dari Pasal 210 KUHP (SUAP AKTIF). LANJUT
  • 10. Delik-Delik Tipikor 4. Delik dalam hal membuat bangunan dan menjual bahan bangunan dan korupsi dalam menyerahkan alat keperluan TNI dan Kepolisian RI Pasal 7 UU. No. 31 Tahun 1999 Jo. UU NO. 20 Tahun 2001 yang diadopsi dari Pasal 387 dan 388 KUHP. 5. Delik Pegawai Negeri menggelapkan Uang dan Surat Berharga Pasal 8 UU. No. 31 Tahun 1999 Jo. UU NO. 20 Tahun 2001 yang diadopsi dari Pasal 415 KUHP. 6. Delik Pegawai Negeri memalsu buku-buku dan daftar- daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi Pasal 9 UU. No. 31 Tahun 1999 Jo. UU NO. 20 Tahun 2001 yang diadopsi dari Pasal 416 KUHP. LANJUT
  • 11. Delik-Delik Tipikor 7. Delik Pegawai Negeri merusakkan barang, akta, surat, atau daftar untuk meyakinkan/membuktikan di muka pejabat yang berwenang Pasal 10 UU. No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 yang diadopsi dari Pasal 417 KUHP. 8. Delik Pegawai Negeri menerima hadiah atau janji yang berhubungan dengan kewenangan jabatan, Pasal 11 UU. No.31 Tahun 1999 Jo. UU NO. 20 Tahun 2001 yang diadopsi dari Pasal 418 KUHP. LANJUT
  • 12. Delik-Delik Tipikor 9.Delik Pegawai Negeri atau penyelenggara negara, hakim dan advokat menerima hadiah atau janji (suap pasif), Pegawai Negeri memaksa membayar, memotong pembayaran, meminta pekerjaan, menggunakan tanah negara, dan turut serta dalam pemborongan, Pasal 12 UU. No.31 Tahun 1999 Jo. UU NO. 20 Tahun 2001 yang diadopsi dari Pasal 419, 420, 423, 425, 435 KUHP. LANJUT
  • 13. Delik-Delik Tipikor 10.Delik Pegawai Negeri menerima gratifikasi (Pegawai Negeri atau penyelenggara negara yang menerima gratifikasi pemberian dalam arti luas, yakni : pemberian uang, rabat, komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya (Pasal 12 B UU. No.20 Tahun 2001). 11.Delik suap pada Pegawai Negeri dengan mengingat kekuasaan Jabatan Pasal 13 UU. No.31 Tahun 1999 Jo. UU No.20 tahun 2001. LANJUT
  • 14. Delik-Delik Tipikor 11.Delik yang berhubungan dengan hukum acara Pemberantasan Korupsi: Mencegah, merintangi/ menggagalkan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan TPK (Pasal 21 UU. No.31 Tahun 1999). LANJUT
  • 15. Delik-Delik Tipikor 13. Tersangka tidak memberikan keterangan seluruh hartanya, saksi bank, setiap saksi dan mereka yang wajib menyimpan rahasia jabatan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang palsu (Pasal 22 UU. No.31 Tahun 1999). 14. Delik saksi menyebut pelapor tindak pidana korupsi (Pasal 24 Jo. Pasal 31 UU. No.31 Tahun 1999).
  • 16. Rumusan Kerugian Negara Keuangan Negara Menurut Penjelasan UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 yaitu seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban yang timbul karena : a. Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggung jawaban pejabat lembaga negara, baik tingkat pusat maupun di daerah; b. Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggung jawaban Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Yayasan, Badan Hukum dan Perusahaan yang menyertakan modal negara, atau perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan negara.
  • 17. Rumusan Kerugian Negara o Kerugian Negara adalah menurut Pasal 1 angka 22 UU NO. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara : Kerugian negara/daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai.
  • 18. Instrumen Peraturan Lain yang Terkait  Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. Prinsipnya : Badan Publik (termasuk Pemerintah Daerah) harus menyediakan informasi bagi publik baik informasi itu diminta atau tidak diminta, seperti informasi yang harus tersedia setiap saat, informasi yang diumumkan secara berkala, informasi yang harus diumumkan secara serta merta) kecuali informasi yang diminta termasuk yang dikecualikan atau rahasia.
  • 19. Instrumen Peraturan Lain yang Terkait  UU. Nomor 20 Tahun 2002 Tentang KPK Khususnya mengenai tata cara pelaporan dan penentuan status gratifikasi wajib melaporkan kepada KPK)  UU. No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Khususnya tentang pengelolaan piutang dan utang, Pengelolaan Investasi, Pengelolaan Barang Milik Negara /Daerah ketentuan dalam Penatausahaan dan pertanggungjawaban APBN/APBD  UU. No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara Khususnya tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan APBD.
  • 20. Instrumen Peraturan Lain yang Terkait  Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Prinsipnya : Memberikan kepastian hukum dalam hubungan antara masyarakat dengan penyelenggara dalam pelayanan publik , diantaranya mengenai terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang Hak tanggung jawab kewajiban dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik
  • 21. Instrumen Peraturan Lain yang Terkait  Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (lampiran BAB IV.1.2, huruf E angka 35) Pembangunan Aparatur Negara dilakukan melalui Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun daerah, agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang lainnya.
  • 22. Instrumen Peraturan Lain yang Terkait  UU No. 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman RI Mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah. Hasil pengawasan berupa rekomendasi kepada terlapor atau atasan terlapor untuk dilaksanakan, bila tidak dilaksanakan dapat dikenakan sanksi administrasi
  • 23. Titik Rawan Terjadinya Korupsi 1. Pengadaan Barang dan Jasa 2. Proses Perizinan & Pembuatan dokumen/Surat Keterangan. 3. Pengelolaan Aset/Barang Milik Negara/Daerah 4. Pengelolaan Penerimaan Negara/Daerah/Pendapatan Asli Daerah (Pajak, Retribusi, Denda) 5. Penggunaan APBD/APBN (Perjalanan Dinas, Honor)