Modul ini membahas tentang turunan fungsi, termasuk pengertian turunan fungsi, rumus-rumus turunan untuk fungsi aljabar dan trigonometri, dalil rantai untuk menentukan turunan fungsi komposisi, serta penerapan turunan untuk menentukan karakteristik suatu fungsi.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
1. memahami definisi dari integral
2. memahami integral tak tentu beserta penerapannya.
3. memahami integral fungsi trginometri, integral substitusi dan integral parsial.
4. memahami integral tertentu dan penerapannya.
5. menentukan luas daerah dengan beberapa kurva, luas daerah antara kurva dengan sumbu koordinat dan luas daerah antara dua kurva
6. menentukan volume benda putar antara kurva dan sumbu koordinat (sumbu x dan sumbu y), volume benda putar antara dua kurva yang memutari sumbu x dan sumbu y.
Materi ini Membahas : System Persamaan linear dua variabel, System Persamaan Linear tiga variabel, System Persamaan linear dan Kuadrat, System Persamaan Kuadrat
Berdasarkan letak bidang datar yang mengirisnya, maka irisan kerucut dapat berupa titik, garis, segitiga, lingkaran, parabola, elips, dan hiperbola.
 Jika bidang yang mengiris melalui puncak kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa titik.
 Jika bidang yang mengiris berimpit dengan garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa sebuah garis.
 Jika bidang yang mengiris melalui sumbu simetri kerucut dan tegak lurus lingkaran alas, maka irisan terbentuk berupa segitiga.
 Jika bidang yang mengiris tegak lurus sumbu simetri kerucut, tetapi tidak melalui puncak, maka irisan yang terbentuk berupa lingkaran.
 Jika bidang yang mengiris sejajar garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa parabla.
 Jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak, tidak memotong lingkaran alas, tidak sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa elips.
 Jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak, memotong lingkaran alas, dan tidak sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut maka irisannya berbentuk hiperbola.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
1. memahami definisi dari integral
2. memahami integral tak tentu beserta penerapannya.
3. memahami integral fungsi trginometri, integral substitusi dan integral parsial.
4. memahami integral tertentu dan penerapannya.
5. menentukan luas daerah dengan beberapa kurva, luas daerah antara kurva dengan sumbu koordinat dan luas daerah antara dua kurva
6. menentukan volume benda putar antara kurva dan sumbu koordinat (sumbu x dan sumbu y), volume benda putar antara dua kurva yang memutari sumbu x dan sumbu y.
Materi ini Membahas : System Persamaan linear dua variabel, System Persamaan Linear tiga variabel, System Persamaan linear dan Kuadrat, System Persamaan Kuadrat
Berdasarkan letak bidang datar yang mengirisnya, maka irisan kerucut dapat berupa titik, garis, segitiga, lingkaran, parabola, elips, dan hiperbola.
 Jika bidang yang mengiris melalui puncak kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa titik.
 Jika bidang yang mengiris berimpit dengan garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa sebuah garis.
 Jika bidang yang mengiris melalui sumbu simetri kerucut dan tegak lurus lingkaran alas, maka irisan terbentuk berupa segitiga.
 Jika bidang yang mengiris tegak lurus sumbu simetri kerucut, tetapi tidak melalui puncak, maka irisan yang terbentuk berupa lingkaran.
 Jika bidang yang mengiris sejajar garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa parabla.
 Jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak, tidak memotong lingkaran alas, tidak sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut, maka irisan yang terbentuk berupa elips.
 Jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak, memotong lingkaran alas, dan tidak sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut maka irisannya berbentuk hiperbola.
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat, dan Diskriminanhari wihana
Â
persentasi matematika ini telah dicoba dipersentasikan kepada para peserta didik di Universitas Pendidikan Indonesia, persentasi ini disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah matematika
Dalam Statistika 2, kita membahas tentang :
Ukuran Pemusatan Data ( Data tunggal dan Data kelompok)
Ukuran Letak (Data tunggal dan Data kelompok)
Ukuran Penyebaran Data ( Data tunggal dan Data kelompok)
Dalam modul ini, kita mempelajari :
Algoritma pembagian sukubanyak.
Derajat sukubanyak hasil bagi dan sisa pembagian dalam algoritma pembagian.
Sisa pembagian suku-banyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan teorema sisa.
Faktor linear dari suku-banyak dengan teorema faktor.
Persamaan suku-banyak dengan menggunakan teorema faktor.
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat, dan Diskriminanhari wihana
Â
persentasi matematika ini telah dicoba dipersentasikan kepada para peserta didik di Universitas Pendidikan Indonesia, persentasi ini disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah matematika
Dalam Statistika 2, kita membahas tentang :
Ukuran Pemusatan Data ( Data tunggal dan Data kelompok)
Ukuran Letak (Data tunggal dan Data kelompok)
Ukuran Penyebaran Data ( Data tunggal dan Data kelompok)
Dalam modul ini, kita mempelajari :
Algoritma pembagian sukubanyak.
Derajat sukubanyak hasil bagi dan sisa pembagian dalam algoritma pembagian.
Sisa pembagian suku-banyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan teorema sisa.
Faktor linear dari suku-banyak dengan teorema faktor.
Persamaan suku-banyak dengan menggunakan teorema faktor.
kapita selekta IV - materi Limit dan Turunan Fungsi
#vhannyfebian@yahoo.co.id
semoga bermanfaat :)
semoga dapat membantu tugas dan pekerjaan kalian, sobat :D amiinn...
Dalam modul ini dibahas mengenai berbagai macam cara untuk menghitung turunan suatu fungsi, diantaranya dengan menggunakan aturan rantai. Aturan rantai ini merupakan suatu tools yang sangat mempermudah untuk menghitung suatu fungsi yang jika dihitung dengan menggunakan rumus biasa akan memakan waktu lama dan rumit. Penulisan simbol turunan juga dipermudah oleh Leibniz.
Menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
2. Menentukan fungsi objektif dan kendala dari program linear.
3. Menggambar daerah visibel dari program linear.
4. Merumuskan model matematika dari program linear.
5. Menentukan nilai optimum dari fungsi objektif dan menafsirkannya.
Dalam Modul ini, kita mempelajari :
Syarat dan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan
Fungsi komposisi dari beberapa fungsi.
Sifat-sifat komposisi fungsi.
Komponen pembentuk fungsi komposisi apabila fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui.
Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers.
Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya
Fungsi invers dari suatu fungsi.
Sifat-sifat fungsi invers.
Dalam Modul ini, kita mempelajari tentang :
Arti Limit Fungsi di satu titik melalui perhitungan nilai-nilai di sekitar titik tersebut.
Arti Limit Fungsi di tak berhingga melalui grafik dan perhitungan.
Limit Fungsi Aljabar dan Trigonometri di satu titik
Sifat-sifat yang digunakan dalam perhitungan Limit
Arti bentuk tak tentu dari Limit Fungsi.
Menggunakan Sifat-sifat Limit untuk menyelesaikan Limit Fungsi Aljabar dan Trigonometri
Dalam modul ini, kita mempelajari tentang :
Pengertian dan Notasi Matriks
Ordo Matriks
Jenis-jenis Matriks
Kesamaan dua Matriks
Transpose matriks
Operasi Matriks ( Penjumlahan, Pengurangan dan Perkalian Matriks )
Invers Matriks
Transformasi adalah perpindahan dari suatu posisi ke posisi lain. Dalam geometri, transformasi ialah suatu pemetaan setiap bangun geometri pada suatu bidang ke bangun geometri lainnya pada bidang yang sama, yang disebut transformasi bidang.
Ada 2 macam transformasi, yaitu :
1. Transformasi isometri yaitu suatu transformasi yang tidak merubah ukuran bangun semula.
Yang termasuk transformasi isometri : pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan pemutaran (rotasi).
2. Transformasi non-isometri yaitu suatu transformasi yang merubah ukuran bangun semula.
Yang termasuk transformasi non-isometri : perkalian (dilatasi)
Untuk menentukan bayangan hasil transformasi biasanya dipergunakan bantuan matriks.
Dalam materi ini, kita membahas tentang Himpunan penyelesaian dari persamaan trigonometri
ada dua cara dalam menyelesaikan persamaan trigonometri yaitu:
dengan gambar
dengan rumus
Materi Dalam Statistika 1, membahas tentang :
Bentuk diagram garis, diagram lingkaran, diagram batang, ogive dan penafsirannya
Identifikasi nilai suatu data yang ditampilkan pada table dan diagram.
Bentuk table distribusi frekuensi dan histogram.
Dalam modul ini anda akan mempelajari perbandingan trigonometri (sinus, cosinus, tangen), penggunaan perbandingan trigonometri, penentuan nilai perbandingan trigonometri di berbagai kuadran, pengertian konsep koordinat cartesius dan kutub, pengkonversian koordinat cartesius dan kutub, aturan sinus dan cosinus, penggunaan aturan sinus dan aturan cosinus, rumus luas segitiga, penentuan luas segitiga. Di samping itu anda juga mempelajari identitas trigonometri, dan bentuk-bentuk persamaan trigonometri.
pengertian Vektor, Vektor di ruang Dimensi dua, Operasi ruang Dimensi dua, Vektor di ruang dimensi tiga, Operasi Vektor di ruang dimensi tiga, Rumus perbandingan, Panjang Vektor(di ruang dimenis dua dan tiga), Perkalian skalar dua vektor, sudut antara dua vektor, Proyeksi Orthogonal suatu vektor.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. TURUNAN FUNGSI
Standar Kompetensi :
Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar :
• Menggunakan konsep dan aturan turunan dalam perhitungan turunan
fungsi.
• Menggunakan turunan untuk menentukan karakteristik suatu fungsi dan
memecahkan masalah.
• Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
ekstrim fungsi.
• Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
ekstrim fungsi dan penafsirannya.
3. BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari pengertian turunan fungsi, Rumus-
rumus turunan, Rumus turunan fungsi trigonometri, Dalil rantai, garis singgung,
fungsi naik dan turun, nilai statsioner dan menggambar grafik
B. Prasyarat
4. Untuk mempelajari modul ini anda harus menguasai limit fungsi, trigonometri,
persamaan garis, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu Anda lakukan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan, karena materi yang
mendahului merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua soal latihan
yang ada. Jika dalam mengerjakan soal Anda menemui kesulitan,
kembalilah mempelajari materi yang terkait.
3. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui kesulitan dalam
mengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi yang terkait.
4. Jika Anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat Anda pecahkan, catatlah,
kemudian tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka atau bacalah
referensi lain yang berhubungan dengan materi modul ini. Dengan
membaca referensi lain, Anda juga akan mendapatkan pengetahuan
tambahan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
• Menghitung limit fungsi yang mengarah ke konsep turunan.
• Menghitung turunan fungsi yang sederhana dengan menggunakan definisi
turunan
• Menentukan sifat-sifat turunan fungsi
• Menentukan turunan fungsi aljabar dan trigonometri dengan menggunakan
sifat-sifat turunan
• Menentukan turunan fungsi komposisi dengan aturan Rantai
• Menentukan fungsi monoton naik dan turun dengan menggunakan konsep
turunan pertama
• Menentukan titik ekstrim grafik fungsi
• Menentukan persamaan garis singgung dari sebuah fungsi
• Mengidentifikasi masalah-masalah yang bisa diselesaikan dengan konsep
ekstrim fungsi
5. • Merumuskan model matematika dari masalah ekstrim fungsi
• Menyelesaiakan model matematika dari masalah ekstrim fungsi
• Menafsirkan solusi dari masalah nilai ekstrim
BAB II PEMBELAJARAN
PENGERTIAN TURUNAN FUNGSI
Definisi turunan : Fungsi f : x → y atau y = f (x) mempunyai turunan yang dinotasikan y’
= f’(x) atau dy = df(x) dan di definisikan :
dx dx
y’ = f’(x) = lim f(x + h) – f(x) atau dy = lim f (x +∆x) – f(x)
h→0 h dx h→0 h
Notasi kedua ini disebut notasi Leibniz.
Contoh 1:
Tentukan turunan dari f(x) = 4x – 3
Jawab
f(x) = 4x – 3
f( x + h) = 4(x + h) – 3
= 4x + 4h -3
Sehingga: f’(x) = 0
lim
→h
h
xfhxf )()( −+
=
h
xhx
h
)34()344(
lim
0
−−−+
→
=
h
xhx
h
)34344
lim
0
+−−+
→
=
h
h
h
4
lim
0→
= 4lim
0→h
= 4
Contoh 2;
Tentukan turunan dari f(x) = 3x2
Jawab :
f(x) = 3x2
f(x + h) = 3 (x + h)2
= 3 (x2
+ 2xh + h2
)
= 3x2
+ 6xh + 3h2
Sehingga : f’(x) =
h
xfhxf
h
)()(
lim
0
−+
→
=
h
xhxhx
h
222
0
3)363(
lim
−++
→
6. =
h
hxh
h
2
0
36
lim
+
→
= 36lim
0
+
→
x
h
h
= 6x+ 3.0
= 6x
Latihan
Dengan definisi di atas tentukan nilai turunan berikut:
1. f(x) = 6 – 2x
2. f(x) = 5x2
+2x
3. 2
1
)(
x
xf =
4. xxf =)(
5. f(x) = 2x3
RUMUS-RUMUS TURUNAN
1. Turunan f(x) = axn
adalah f’(x) = anxn-1
atau
dx
dy
= anxn-1
2. Untuk u dan v suatu fungsi,c bilangan Real dan n bilangan Rasional berlaku
a. y = ± v → y’ = v’ ± u’
b. y = c.u → y’ = c.u’
c. y = u.v → y’ = u’ v + u.v’
d. 2
' ''
v
uvvu
y
v
u
y
−
=→=
e. y = un
→ y’ = n. un-1
.u’
Contoh:
Soal ke-1
Jika f(x) = 3x2
+ 4 maka nilai f1
(x) yang mungkin adalah ….
Pembahasan
f(x) = 3x2
+ 4
f1
(x) = 3.2x
= 6x
Soal ke-2
Nilai turunan pertama dari: f(x) = 2(x)2
+ 12x2
– 8x + 4 adalah …
Pembahasan
f(x) = 2x3
+ 12x2
– 8x + 4
f1
(x) = 2.3x2
+ 12.2x – 8
= 6x2
+ 24x -8
Soal ke-3
Turunan ke- 1 dari f(x) = (3x-2)(4x+1) adalah …
Pembahasan
f(x) = (3x-2)(4x+1)
f(x) = 12x2
+ 3x – 8x – 2
f(x) = 12x2
– 5x – 2
f1
(x) = 24x – 5
7. Soal ke- 4
Jika f(x) = (2x – 1)3
maka nilai f1
(x) adalah …
Pembahasan
f(x) = (2x – 1)3
f1
(x) = 3(2x – 1)2
(2)
f1
(x) = 6(2x – 1)2
f1
(x) = 6(2x – 1)(2x – 1)
f1
(x) = 6(4x2
– 4x+1)
f1
(x) = 24x2
– 24x + 6
Soal ke- 5
Turunan pertama dari f(x) = (5x2
– 1)2
adalah …
Pembahasan
f(x) = (5x2
– 1)3
f1
(x) = 2(5x2
– 1)(10x)
f1
(x) = 20x (5x2
– 1)
f1
(x) = 100x3
– 20x
Soal ke- 6
Turunan pertama dari f(x) = (3x2
– 6x) (x + 2) adalah …
Pembahasan
f(x) = (3x2
– 6x)(x + 2)
Cara 1:
Misal : U = 3x2
– 6x
U1
= 6x – 6
V = x + 2
V1
= 1
Sehingga:
f’(x) = U’ V + U V’
f1
(x) = (6x – 6)(x+2) + (3x2
+6x).1
f1
(x) = 6x2
+ 12x – 6x – 12 + 3x2
– 6x
f1
(x) = 9x2
– 12
Cara 2:
f(x) = (3x2
– 6x)(x + 2)
f1
(x) = 3x-3
+6x2
– 6x3
– 12x
f1
(x) = 9x2
+12x –12x – 12
f1
(x) = 9x2
– 12
Latihan soal.
Tentukan turunan dari:
1. f(x) = 2x-3
2. f(x) = 5
3
x
3. f(x) = 4 3
x
4. f(x) = xxx −+ 3
2
2
4
5. f(x) = (2x + 1) (3x – 2)
6. f(x) =
x
x 2
)2( +
7. f(x) = 3
4
2
)3( +x
8. f(x) = xx 52
−
8. TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
Dengan menggunakan definisi turunan kita bisa menentukan turunan dari :
1. f(x) = sin x
Yaitu :
f(x) = sin x
f(x + h) = sin (x + h)
f’(x) =
h
xfhxf
oh
)()(
lim
−+
→
=
h
xhx
h
)sin()sin(
lim
0
−+
→
=
h
hhx
h
2
1
sin)2(
2
1
cos2
lim
0
+
→
=
h
h
hx
hh
2
1
sin
lim)2(
2
1
cos2lim
00 →→
+
= 2 cos
2
1
).2(
2
1
x
= cos x
2. f(x) = cos x
Yaitu :
f(x) = cos x
f(x + h) = cos ( x + h )
f’(x) =
h
xfhxf
oh
)()(
lim
−+
→
=
h
xhx
h
)cos()cos(
lim
0
−+
→
=
h
hhx
h
2
1
sin)2(
2
1
sin2
lim
0
+−
→
=
)2
1
sin
lim)2(
2
1
sin2(lim
00 h
h
hx
hh →→
+−
= - 2 sin
2
1
).2(
2
1
x
= - sin x
Jadi diperoleh rumus turunan fungsi trigonometri :
1. a. f(x) = sin x → f’ (x) = cos x
b. f(x) = cos x → f’ (x) = - sin x
2. a. f(x) = sin (ax + b) → f’(x) = a cos (ax + b )
b. f(x) = cos (ax + b) → f’(x) = - a sin (ax + b )
9. dan jika u suatu fungsi maka:
3. a. f(x) = sin u → f’(x) = u’ cos u
b. f(x) = cos u → f’(x) = - u’ sin u
Contoh :
Tentuka turunan dari:
a. f(x) = 3 sin x + 2 cos x
b. f(x) = sin (5x – 2)
c. f(x) = tan x
jawab:
a. f(x) = 3 sin x + 2 cos x
f’(x) = 3 cos x - 2 sin x
b. f(x) = sin (5x – 2)
f’ (x) = 5 cos (5x – 2 )
c. f(x) = tan x =
x
x
cos
sin
missal : u = sin x → u’ = cos x
v = cos x → v’ = - sin x
f’ (x) = 2
''
v
uvvu −
=
x
xxxx
2
cos
)sin.(sincos.cos −−
=
x
xx
2
22
cos
sincos +
=
x2
cos
1
= sec2
x
Latihan soal :
Tentukan turunan dari fungsi berikut :
1. f(x) = sin x – 3 cos x
2. f(x) = sin 3x
3. f(x) = cos (3x + π )
4. f(x) = tan ( )
32
1 π
+x
5. f(x) = sec x
6. f(x) = sin x. cos x
7. f(x) = cos2
x
8. f(x) =
x
x
2sin
DALIL RANTAI UNTUK MENENTUKAN TURUNAN
Apabila y = f(g(x)) maka y’ = f’ (g(x)). g’(x)
Dari rumus y = f(g(x)) → y’ = f’ (g(x)). g’(x)
Jika g(x) = u→ g’ (x) =
dx
du
dan f(g(x)) = f(u) → y = f(u) →
du
dy
= f’(u) = f’(g(x))
Maka f’(x) = f’ (g(x)). g’(x) dapat dinyatakan ke notasi Leibniz menjadi
dx
du
du
dy
dx
dy
.=
10. Dan bentuk tersebut dapat dikembangkan jika y = f ( u(v)) maka:
dx
dv
dv
du
du
dy
dx
dy
..=
Contoh:
Dengan notasi Leibniz tentukam turunan dari :
a. y = (x2
– 3x) 3
4
b. y = cos5
( x2
3
−
Ï€
)
Jawab:
a. y = (x2
– 3x) 3
4
missal : u = x2
– 3x →
dx
du
= 2x – 3
y = u 4
3
→ 3
1
3
4
u
du
dy
=
= 3
1
2
)3(
3
4
xx −
Sehingga :
dx
du
du
dy
dx
dy
.= = 3
1
2
)3(
3
4
xx − .(2x – 3)
= ( )3
1
2
34
8
xx
x
−



ï£

−
b. y = cos5
(
x23 −
Ï€
)
Misal: v = x2
3
−
Ï€
→
dx
dv
= -2
u = cos v →
dv
du
= - sin v = - sin ( x2
3
−
Ï€
)
y = u5
→
du
dy
= 5u4
= 5(cos v)4
Sehingga :
dx
dv
dv
du
du
dy
dx
dy
.= = 5(cos v)4
. - sin ( x2
3
−
Ï€
) . -2
= 10 (cos v)4
sin ( x2
3
−
Ï€
)
= 10 (cos( x2
3
−
Ï€
) )4
sin ( x2
3
−
Ï€
)
Latihan soal :
1. Dengan rumus turunan y = f ( g(x)) adalah f’ (x) = f’(g(x) ). g’(x)
Tentukan turunan dari:
a. y = ( 4x + 5) 2
3
b. y = sin ( 3x -
3
Ï€
)
2. Dengan notasi Leibniz tentukan turunan fungsi berikut :
a. y = ( 6 – x 2
)3
b. y = cos ( 4x - π )
c. y = sin -3
(2x +
3
Ï€
)
11. GARIS SINGGUNG PADA KURVA
1. Gradien garis singgung
Apabila garis ABdiputar pada titik A maka titik B akan bergerak mendekati titik A
(h→0) maka tali busur ABmenjadi garis singgung (g) pada kurva y = f(x) di titik A
(a,f(a))dengan gradient
)('
)()(
lim
0
afm
h
afhaf
m
g
h
g
=
−+
=
→
Sehingga persamaan garis singgung pada kurva y = f(x) di titik A (a,f(a)) atau A (x1,y1)
adalah
y – y1 = m (x – x1)
Contoh :
Diketahui kurva y = x2
– 3x + 4 dan titik A (3,4)
a. Tentukan gradient garis singgung di titik A.
b. Tentukan persamaan garis singgung di titik A.
Jawab:
y = x2
– 3x + 4
y’ = 2x – 3
a. Gradien di titik A (3,4)
m = y’x=3 = 2.3 – 3 = 6 – 3 = 3
b. Persamaan garis singgung di titik A (3,4)
y – y1 = m (x – x1)
y – 4 = 3 (x – 3 )
y – 4 = 3x – 9
y = 3x – 5
Latihan soal
y
x
B(a+h),f(a+h)
x=a x=a+h
A(a,f(a) g
y=f(x)
Perhatikan gambar di samping
Gradien garis AB adalah
m AB =
12
12
xx
yy
−
−
=
aha
afhaf
−+
−+
)(
)()(
=
h
afhaf )()( −+
12. 1. Tentukan gradien garis singgung pada kurva:
a. y = x2
– 6x di titik (-1,7)
b. y = sin 2x di titik )2
2
1
,
2
(
Ï€
2. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva
a. y = x2
– 2x – 3 di titik (3,1)
b. y = x -2x2
di titik dengan absis 1
c. y = (2-x)(2x +1) di titik dengan ordinat 8
3. Suatu garis singgung pada kurva y = 3 + 2x – x2 sejajar dengan garis 4x + y = 3,
tentukan :
a. Titik singgung
b. persamaan garis singgung
FUNGSI NAIK DAN FUNGSI TURUN
1. Fungsi f(x) disebut fungsi naik pada interval a ≤ x ≤ b, jika untuk setiap x1
dan x2 dalam interval a ≤ x ≤ b berlaku :
x2 > x1 ⇔ f(x2) > f(x1) (gb. 1)
2. Fungsi f(x) disebut fungsi turun pada interval a ≤ x ≤ b, jika untuk setiap x1 dan x2
dalam interval a ≤ x ≤ b berlaku :
x2 > x1 ⇔ f(x2) < f(x1) (gb. 2)
3. Fungsi f disebut fungsi naik pada titik dengan absis a, jika f’ (a) > 0
4. Fungsi f disebut fungsi turun pada titik dengan absis a, jika f’ (a) < 0
Contoh
Tentukan pada interval mana fungsi f(x) = x3
+ 9x2
+ 15x + 4 merupakan :
a. Fungsi naik
b. Fungsi turun
Jawab:
f(x) = x3
+ 9x2
+ 15x + 4
f’(x) = 3x2
+ 18x + 15
a. Syarat fungsi naik
f’(x) > 0
3x2
+ 18x + 15 > 0
x2
+ 6x + 5 > 0
(x+1) (x+5) > 0
0
f(x1)
f(x2)
x
y
f(x1)
f(x2)
x1 x2 x1 x2 x
y
0
a. Syarat fungsi turun
f’(x) < 0
3x2
+ 18x + 15 < 0
x2
+ 6x + 5 < 0
(x+1) (x+5) < 0
Harga batas
x = -1 , x = -5
Jadi fungsi naik pada interval
-5 < x < -1
13. Harga batas
x = -1 , x = -5
Jadi fungsi naik pada interval
x < 5 atau x > -1
Latiha soal
1. Tentukan pada interval mana fungsi berikut merupakan fungsi naik atau fungsi turun.
a. f(x) = x2
– 6x
b. f(x) =
3
1
x3
+ 4x2
– 20x + 2
c. f(x) = (x2
-1) (x+1)
2. Tunjukkan bahwa fungsi f(x) = x3
– 6x2
+ 12x + 6 tidak pernah turun.
NILAI STASIONER
Jenis – jenis nilai stasioner
1. Nilai stasioner di titik A.
Pada : x < a diperoleh f’(x) > a
x = a diperoleh f’(x) = a
x > a diperoleh f’(x) < a
Fungsi yang mempunyai sifat demikian dikatakan fungsi f(x) mempunyai nilai
stasioner maksimum f(a) pada x = a dan titik (a,f(a)) disebut titik balik maksimum.
2. Nilai stasioner di titik B dan D.
a. Pada : x < b diperoleh f’(x) < 0
x = b diperoleh f’(x) = 0
x > b diperoleh f’(x) < 0
Fungsi ini mempunyai nilai stasioner belok turun f(b) pada x = b dan titik (b,f(b))
disebut titik belok.
b. Pada : x < d diperoleh f’ (x) > 0
x = d diperoleh f’ (x) = d
x > d diperoleh f’ (x) > d
fungsi ini mempunyai nilai stasioner belok turun f(d) pada x = dan titik (d,f(d))
disebut titik belok
Pada titik B atau D sering hanya disingkat nilai stasioner belok.
-5 -1 -5 -1
a
0
A
B
C
D
y
x0 x=a x=b x=c x=d
Perhatikan grafik fungsi y = f(x) disamping
Pada titik A,B,C dan D dengan absis berturut-
turut x = a, x = b, x = c dan x = d menyebabkan
f’(x) = 0 maka f(a), f(b), f(c) dan f(d)
merupakan nilai – nilai stasioner.
0
b
d
0+ +
- -
+ +
14. 3. Nilai stasioner di titik E
Pada : x < e diperoleh f’(x) < 0
x = e diperoleh f’(x) = 0
x > e diperoleh f’(x) > 0
Fungsi ini mempunyai nilai stasioner minimum f(e) pada x = e dan titik (e,f(e))
disebut titik balik minimum.
Contoh :
Tentukan titik stasioner dan jenisnya dari fungsi f(x) = x2
+ 2x
Jawab : f(x) = x2
+ 2x
f’(x) = 2x + 2
= 2(x + 1)
Nilai stasioner didapat dari f’(x) = 0
2(x + 1) = 0
x = -1
f(-1) = (-1)2
+ 2(-1) = -1
Jadi diperoleh titik stasioner (-1,-1)
x = 1
x
2 ( x + 1 )
f’(x)
-1-
-1 -1+
- 0 +
- 0 +
Bentuk grafik
Titik balik minimum
Latihan
1. Tentukan nilai stasioner dan jenisnya pada fungsi berikut :
a. f(x) = x2
– 6x
b. f(x) = 2x3
– 9x2
+ 12x
c. f(x) =
24
2
1
4
1
xx −
d. f(x) = x4
– 8x2
-9
e. f(x) =
4
)1( 2
−
−
x
x
MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI
Untuk menggambar grafik fungsi y = f(x) ada beberapa langkah sebagai berikut :
1. Tentukan titik-titik potong grafik dengan sumbu x ( jika mudah ditentukan ), yaitu
diperoleh dari y = 0.
2. Tentukan titik potong dengan sumbu y, yaitu diperoleh dari x = 0.
3. tentukan titik-titik stasioner dan jenisnya.
4. tentukan nilai-nilai y untuk nilai x besar positif dan untuk x yang besar negative.
Contoh :
Diketahui persamaan y = f(x) = 3x – x3
, tentukan :
a. Tentukan titik potong dngan sumbu x dan sumbu y.
b. Nilai stasioner dan titik stasioner.
- +0
e
15. c. Nilai y untuk x besar positif dan untuk x besar negative.
d. Titik Bantu
Jawab:
a. i. Grafik memotong sumbu x, bila y = 0.
Y = 0 = 3x – x3
↔ 0 = x (3 – x2
)
↔ 0 = x ( 3 - x ) ( 3 + x)
Titik potong sumbu x adalah (0,0), ( 3 ,0), (- 3 ,0)
ii. memotong sumbu y, jika x = 0
y = 3x – x3
y = 3.0 - 03
y = 0
titik potong sumbu y adalah (0,0)
b. Syarat stasioner adalah : f’ (x) = 0
f’ (x) = 3 – 3x2
↔ 3 (1 - x 2
)
↔ 3 (1 – x) (1 + x)
x = 1, x = -1
untuk x = 1, f(1) = 3(1) – (1)3
= 2
x = -1, f(-1) = 3(-1) – (-1)3
= -2
nilai stasionernya : y = 2 dan y = -2
titik stasioner : (1,2) dan (-1,-2)
c. y = 3x – x2
, untuk nilai x besar maka bilangan 3 dapat diabaikan terhadap x,
sehingga y = -x3
. Jika x besar positif maka y = besar negative dan jika x besar
negative maka y besar positif.
d. Titik Bantu
x -2 2 -3 3 …
, y 2 -2 18 -18 …
Soal latihan
Gambarlah grafik :
1. y = x2
+ 9
2. y = x4
– 2x2
3. y = (x2
– 1)2
4. x3
(8 – x)
II. . Tes Formatif
( Terlampir)
Daftar pustaka
-2 -1 0 1 2
1
2
-1-√3 √3 x
y
-1
-2
16. Tim penulis MGMP Matematika SMA kota Semarang, Matematika SMA / MA
XI A IPA, ( Semarang : CV. Jabbaar Setia, 2008)
Tim penyusun KREATIF Matematika, Matematika SMA/MA kelas XI IPA
semester gasal, ( Klaten, Viva Pakarindo, 2007)
Simangunsong Wilson, Matematika dasar, ( Jakarta: Erlangga, 2005)