Tim yang efektif memerlukan visi dan tujuan yang sama, kemampuan yang saling melengkapi, komunikasi yang terbuka, dan akuntabilitas satu sama lain. Membangun tim yang kuat membutuhkan pembentukan, konflik, pembentukan norma, dan kinerja yang efektif. Karakteristik utama gereja yang sehat adalah kepemimpinan yang memberdayakan, pelayanan berkarunia, semangat yang giat, struktur yang fungsional,
understanding group and team, memahami grup dan tim, semester 2 mata kuliah manajemen, struktur kelompok, kepuasan kinerja, proses kelompok, manajemen konflik, tim yang efektif, tantangan mengelola tim, jaringan sosial
understanding group and team, memahami grup dan tim, semester 2 mata kuliah manajemen, struktur kelompok, kepuasan kinerja, proses kelompok, manajemen konflik, tim yang efektif, tantangan mengelola tim, jaringan sosial
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Menurut Robbins (2003) grup dan tim adalah kumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain, bekerja untuk tujuan yang sama, dan menganggap diri mereka sebagai kelompok.
DAFTAR PUSAKA
Stephen P. Robbins, Organizational Behavior. Timothy A. Judge
Stephen P. Robbins, Essentials of Organization Behavior, 7th Edition (Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, 2003) p.101.
Laurie J. Mullins, Management and Organizational Behavior, 7th Edition (Essex: Pearson Education Limited, 2005) p.520.
Dermawan, R. 2004. Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep, dan Aplikasi.
Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi.
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik: untuk Organisasi Publik dan Non Profit. Jakarta: Gramedia Sarana Indo.
Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
06 Kepemimpinan Tranformasional (Dr. Dewi Wahyuni, MP & Dr. Suharyanto, M.Si)Massaputro Delly TP
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kompetensi kepemimpinan transformasional yaitu kemampuan dalam memimpin inovasi melalui pembelajaran menghargai harkat dan martabat manusia, peningkatan mutu pelayanan, menunjukkan kesadaran diri terhadap kekuatan karakter dan kebajikan (virtues) yang dimilikinya, mengenali peluang dan ancaman perubahan lingkungan strategis, dan mengenali langkahlangkah yang tepat untuk memunculkan potensi inovatif suatu organisasi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode, berbagi pengalaman, studi kasus, diskusi interaktif, dan games. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menunjukkan kemampuan berinovasi.
#RLA Angkatan XIII
Pengantar Manajemen Buku 2 Bateman. Presentasi ini mengacu pada buku Sneil Bateman yang berjudul "Pengantar Manajemen Buku 2" sebagai bahan ajar perkuliahan mahasiswa Fakultas Ekonomi.
What is glycolysis?
Ten step metabolic pathway to convert glucose into two molecules of pyruvate and two molecules each of NADH and ATP.
All carbohydrates to be catabolized must enter the glycolytic pathway.
Glycolysis is central in generating both energy and metabolic intermediaries.
Also known as Embden-Meyerhof-Parnas (EMP) pathway
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Menurut Robbins (2003) grup dan tim adalah kumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain, bekerja untuk tujuan yang sama, dan menganggap diri mereka sebagai kelompok.
DAFTAR PUSAKA
Stephen P. Robbins, Organizational Behavior. Timothy A. Judge
Stephen P. Robbins, Essentials of Organization Behavior, 7th Edition (Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, 2003) p.101.
Laurie J. Mullins, Management and Organizational Behavior, 7th Edition (Essex: Pearson Education Limited, 2005) p.520.
Dermawan, R. 2004. Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep, dan Aplikasi.
Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi.
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik: untuk Organisasi Publik dan Non Profit. Jakarta: Gramedia Sarana Indo.
Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
06 Kepemimpinan Tranformasional (Dr. Dewi Wahyuni, MP & Dr. Suharyanto, M.Si)Massaputro Delly TP
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kompetensi kepemimpinan transformasional yaitu kemampuan dalam memimpin inovasi melalui pembelajaran menghargai harkat dan martabat manusia, peningkatan mutu pelayanan, menunjukkan kesadaran diri terhadap kekuatan karakter dan kebajikan (virtues) yang dimilikinya, mengenali peluang dan ancaman perubahan lingkungan strategis, dan mengenali langkahlangkah yang tepat untuk memunculkan potensi inovatif suatu organisasi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode, berbagi pengalaman, studi kasus, diskusi interaktif, dan games. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menunjukkan kemampuan berinovasi.
#RLA Angkatan XIII
Pengantar Manajemen Buku 2 Bateman. Presentasi ini mengacu pada buku Sneil Bateman yang berjudul "Pengantar Manajemen Buku 2" sebagai bahan ajar perkuliahan mahasiswa Fakultas Ekonomi.
What is glycolysis?
Ten step metabolic pathway to convert glucose into two molecules of pyruvate and two molecules each of NADH and ATP.
All carbohydrates to be catabolized must enter the glycolytic pathway.
Glycolysis is central in generating both energy and metabolic intermediaries.
Also known as Embden-Meyerhof-Parnas (EMP) pathway
What is glycolysis?
Ten step metabolic pathway to convert glucose into two molecules of pyruvate and two molecules each of NADH and ATP.
All carbohydrates to be catabolized must enter the glycolytic pathway.
Glycolysis is central in generating both energy and metabolic intermediaries.
Also known as Embden-Meyerhof-Parnas (EMP) pathway
Apa itu asam amino?
Senyawa penyusun protein yang terdiri dari gugus amino dan gugus karboksilat
Asam amino bersifat larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform.
* Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada asam karboksilat oleh karena itu secara struktural asam amino bermuatan dan memiliki polaritas tinggi
Asam amino adalah
Senyawa penyusun protein yang terdiri dari gugus amino dan gugus karboksilat
Asam amino bersifat larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform.
* Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada asam karboksilat oleh karena itu secara struktural asam amino bermuatan dan memiliki polaritas tinggi
Dasar kehidupan adalah air, yaitu kandungan utama mahluk hidup (+-76%) .
Peran utama air di dalam tubuh adalah sebagai pelarut dan berperanserta dalam berbagai reaksi (metabolisme).
Air merupakan senyawa kimia luar biasa yang mempunyai banyak kelebihan, antara lain
Daya larut, aktivitas permukaan, ikatan hidrogen, ikatan hidrofop, pengionan, dan berbagai efek konformasi berbagai molekul semuanya melibatkan air. (Nogrady, 1992)
Fungsi Protein
Sebagai enzim
Sebagai alat pengangkut, dilaksanakan oleh jenis protein tertentu diantaranya hemoglobin, mioglobin, dan transferin.
Sebagai pengatur pergerakan, dilaksanakan antara lain oleh protein-protein penyusun otot.
Sebagai pertahanan tubuh dari pengaruh benda asing berbahaya, seperti virus.
Sebagai medium bagi perambatan impuls syaraf.
Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...ESQ Leadership Center
Aditya - 087-888-765-439 | Training ESQ bermula dari sebuah buku yang ditulis oleh DR. H. C Ary Ginanjar Agustian, kemudian bertransformasi menjadi sebuah pelatihan sumber daya manusia. Berdiri sejak 16 Mei 2000, ESQ LC kini telah menjadi salah satu lembaga pelatihan terbesar di Indonesia dengan alumni sebanyak 1.2 juta orang dengan 7962 event.
Selama 10 tahun pertama ESQ melakukan personal transformation atau perubahan karakter individu melalui penggabungan 3 potensi manusia yaitu kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Terselenggara hampir di seluruh provinsi di Indonesia juga mancanegara seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Helsinski, Bangkok, Madrid.
Mulai tahun ke 11 ESQ bergerak pada pembangunan kultur atau budaya perusahaan dengan meluncurkan ACT (Accelerated Culture Transformation) Consulting yang membantu lembaga atau korporasi untuk melakukan pembangunan budaya.
Kami juga memberikan kelas In House untuk korporasi/organisasi, dengan materi yang dapat “customize” sesuai dengan misi, visi dan nilai serta makna yang ingin ditanamkan.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Magister Management Trisakti - Pengantar Manajemen Kualitas.
Quality Management for Organizational Excellence David L.Goetsch and Stanley Davis , seventh Edition dengan bab yaitu bab 10 mengenai Team Bulding and Teamwork.
Oleh: Ihma Oktarina, Iony Savirano, Maharani Istiqomah dan Abdurrahim Ramadhan Lubis
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Team leadership
1.
2. TEAM Leadership?
Sekelompok ‘kecil’ orang yang memiliki
kemampuan yang saling melengkapi, yang
berkomit untuk suatu tujuan (visi) yang sama; di
mana para anggota saling menjaga akuntabilitas
satu dengan yang lain.
3. Tim yang efektif
Visi dan Objektif yang sama
Kohesif - saling ketergantungan dan
Komunikasi yang terbuka
Kemampuan yang berbeda yang saling
melengkapi
Aturan main (role and responsibility) yang jelas
namun fleksibel dalam mengayomi
6. Twelve Cs for Team Building
1. Clear Expectations
Apakah anggota memahami mereka tim
dibentuk?
Apakah anggota memahami apa yang harus
mereka hasilkan/kerjakan?
Bagaimana dengan sumber daya
penunjang? SDM, uang, waktu?
7. 2. Context
Apakah anggota mengetahui mengapa
partisipasi mereka diperlukan?
Apakah mereka tahu strategi yang
digunakan untuk mencapai gol bersama?
Bisakah mereka menggariskan sendiri peran
tim dalam mencapai sasaran bersama?
Apakah tim tahu bagaimana peran mereka
bisa ‘fit’ dalam konteks gereja/organisasi – gol,
prinsip, visi, dan nilai?
8. 3. Commitment
Apakah anggota ingin berpartisipasi?
Apakah anggota merasakan bahwa misi
timnya penting?
Apakah anggota melihat pelayanan mereka
bermanfaat bagi gereja?
Apakah mereka berharap bahwa mereka
dapat bertumbuh dalam tim?
Apakah mereka tertarik dengan peluang
yang ada?
9. 4. Competence
Apakah tim merasakan orang-orang dalam
anggota sudah sesuai?
Bahwa setiap anggota memiliki
pengetahuan, ketrampilan, kemampuan yang
diperlukan?
Jika tidak, dari mana mereka bisa
mendapatkan bantuan?
Apakah tim merasa mereka memiliki sumber
daya, strategi, dukungan yang diperlukan?
10. 5. Charter
Apakah tim sudah ditugaskan dan
mendesain kembali misi mereka sesuai dengan
yang ditugaskan.
Apakah tim ini sudah mendefenisikan dan
mengkomunikasikan sasaran tim (hasil yang
akan dicapai serta jadwal dan bagaimana
mengukurnya).
Apakah kepemimpinan gereja dan kelompok
lain mendukung mereka untuk menjalankan
tugas yand dipercayakan?
11. 6. Control
Apakah tim memiliki kebebasan dan
dimampukan untuk merasakan ‘kepemilikan’
untuk merampungkan tugas sesuai dengan
‘charter’ / perjanjian?
Apakah mereka mengetahui batas-batas
mereka?
Seberapa jauh mereka bisa mencari solusi
sendiri – keuangan, dsb.
Bagaimana dengan otoritas yang diberikan?
12. 7. Collaboration
Apakah tim memahami ‘tim’ dan grup-
proses?
Apakah anggota mengenal tahap-tahap
perkembangan grup?
Apakah semua anggota mengenal peran dan
tanggung jawab anggota tim? Pemimpin tim?
13. Apakah tim diikutkan dalam menetapkan
sasaran, visi, dsb.
Apakah tim sudah menetapkan peraturan
dan norma misalnya untuk rapat, menghadapi
konflik, dsb.?
Apakah tim menggunakan strategi yang
sesuai untuk merampungkan action plannya?
14. 8. Communication
Apakah anggota jelas dengan prioritas tugas
mereka?
Apakah ada metode bagi anggota untuk
mendapatkan masukan dan memberikan
umpan balik?
Apakah gereja memberikan informasi yang
relevan secara reguler?
15. # KOMUNIKASI
“A common goal with good communication”
Rick Warren
-Suasana nyaman dan tidak kaku (terlalu formal)
-Komunikasi yang terbuka
-Anggota bebas &nyaman mengeluarkan pendapat
-Menghargai perbedaan
-Semua anggota saling berkomunikasi
-Isu/konflik dibicarakan secara terbuka dan
konstruktif
16.
17. Apakah tim berkomunikasi dengan jujur satu
dengan yang lain?
Apakah anggota mengungkapkan
pendapatnya?
Apakah ada konflik yang harus diselesaikan?
18. 9. Creative Innovation
-Apakah gereja sungguh-sungguh tertarik
dengan perubahan?
-Apakah gereja menghargai ide baru dan
kreatif?
-Apakah gereja menghargai orang yang berani
mengambil resiko untuk mengadakan
pertumbuhan yang lebih baik?
19. Ataukah gereja menghargai orang yang
mempertahankan status quo.
Apakah gereja memberikan pelatihan,
pendidikan, dsb untuk menstimulasi
pemikiran baru?
20. 10. Consequences
Apakah anggota tim merasa bertanggung
jawab dan [dapat diandalkan] dengan apa yang
dicapai oleh tim?
Apakah ada penghargaan ketika tim berhasil?
Apakah tim takut diuji?
Apakah anggota berani mengambil resiko
yang beralasan dan didukung oleh gereja?
Apakah anggota saling menyalahkan atau
berusaha menyelesaikan masalah?
21. 11. Coordination
Apakah tim dikordinasikan
dengan kepemimpinan pusat yang
mendukung tim dalam mencapai
hasil yang diharapkan?
Apakah prioritas dan alokasi
sumber daya sudah disusun
sedemikian rupa untuk setiap
bagian dalam gereja?
22. Apakah kerja sama dengan tim /
departemen lain berjalan dengan efektif?
Apakah gereja mengembangkan fokus pada
anggota (pelayanan) dan bukan pada pola
pemikiran departmental yang tradisional?
23. 12. Cultural Change
Apakah gereja mengenal team-
based, kolaborasi, dan
memberdayakan serta
memampukan untuk perubahan
kultur gereja ke depan – yang
berbeda dengan kultur yang
tradisional dan hirarkis?
24. Apakah organisasi merencanakan atau
sedang dalam proses perubahan dalam
menghargai, mengenal, memuji,
mempekerjakan, mengembangkan rencana,
memotivasi serta memanage orang-orang
dalam gereja?
25. Apakah organisasi berencana untuk
memanfaatkan kegagalan sebelumnya untuk
mendukung pengambilan resiko yang
beralasan?
-http://humanresources.about.com/od/involvementteams/a/twelve_tip_te
26.
27. Memilih mereka yang memiliki
‘SHAPE’ untuk melayani (Rick
Warren – Purpose Driven Church)
Spiritual Gifts,
Heart,
Abilities,
Personality,
Experience
28. SPIRITUAL GIFTS
Paling efektif adalah mencoba untuk ambil bagian dalam
berbagai pelayanan untuk menemukan pelayanan yang memang
sesuai dengan karunianya.
HEART – Passion
Hati adalah pusat dari motivasi, hasrat, minat, dan
kecenderungan. Hati menentukan apa yang akan kita lakukan
(Mat 12:34). Bagaimana kita merasakan hasilpekerjaan kita
(Maz 34:7), dan Mengapa kita melakukan sesuatu (Maz 4:23).
Kita semua memiliki minat dan ‘passion’ terhadap sesuatu.
Tuhan telah memberikan minat ini dan hal ini merupakan kunci
untuk mencari tujuan hidup. Sulit bagi seseorang untuk berhasil
dengan baik jika ia tidak menyukai dan menikmati apa yang
dikerjakannya.
29. ABILITIES
Kemampuan dan bakat bawaan lahir. Kemampuan berbahasa,
dengan angka, bentuk, mekanik, dsb. (Contoh:Kel. 31)
•Kita semua memerlukan proses untuk menemukan ketrampilan
/ kemampuan kita.
•Kita semua memerlukan proses untuk memadankan
kemampuan ini dengan pelayanan yang sesuai.
PERSONALITY – KEPRIBADIAN
Tidak ada individu yang sama. Tempatkan seseorang sesuai
dengan kepribadian. Kita memerlukan berbagai ragam
kepribadian untuk membentuk tim dan menjaga keseimbangan
dalam pelayanan.
30. EXPERIENCE – PENGALAMAN
-Pendikan – pelajaran yang paling disukai di
sekolah?
-Pekerjaan – pekerjaan apa yang paling dinikmati
dan memberikan hasil?
-Rohani – bagaimana kehadiran Tuhan
memberikan makna dalam kehidupan anda?
-Pelayanan – keterlibatan di masa lampau?
-Painful / hal yang menyakitkan – masalah, luka
batin, dan pencobaan yang telah membentuk
seseorang.
31. Menciptakan Kebersamaan
- Aktivitas (bermain) bersama – have fun!
Short term challenge: hiking, mengecat
bangungan gereja, mission trip, dsb.
Rapat di tempat yang jauh dari rumah dan
gereja
Doa bersama
Sharing Pengalaman
Saling menguatkan / afirmasi
32. # BELAJAR BERSAMA
-Sinergi meeting
-Tim belajar bersama
-Diutus untuk ikut seminar dan pulang mengajar
yang lain (peer-learning)
33. Eight Quality Characteristics
1. Empowering Leadership
2. Gift Oriented Ministry
3. Passionate Spirituality
4. Functional Structures
5. Inspiring Worship
6. Holistic Small Groups
7. Need Oriented Evangelism
8. Loving Relationships
34. What’s the Problem?
“…much of the friction that we have been
experiencing is due to the fact that we’ve been
driving on square tires. It’s time to turn friction
into traction and gain momentum”.
36. The Answer
1. Possibly a wrong paradigm about who does the
work.
2. Possibly existing environmental inhibitors.
37. Natural Church
Development
You have what
you need!
When you tend to the
environmental factors
and allow the “God
designed” growth
automatisms to grow
the church….
38.
39. 1. Empowering
Leadership
• “… pastors and teachers
to prepare God’s people
for works of service, so
that the Body of Christ
might be built up …”
Ephesians 4:12
40. 2. Gift-Oriented Ministry
“Each one should use
whatever gift he has
received to serve
others, faithfully
administering God’s
grace in its various
forms.”
1 Peter 4:10
41. 3. Passionate Spirituality
Jesus replied,
“Love the Lord your God
with all your heart and
with all your soul and
with all your mind.”
Matthew 22:37
42. Passionate Spirituality
Growing churches
• Are on fire – a contagious enthusiasm
• Practice their faith with joy and enthusiasm
• Understand that legalism and passionate
spirituality are mutually exclusive
• Experience a genuine relationship with
Jesus Christ
• Experience prayer as an inspiring time, not
a formality
44. Functional Structures
The Church is the living Body of Christ.
Like all healthy organisms, it requires
numerous systems which work together
to fulfill its intended purpose.
Pastor must evaluate those systems
regularly to determine whether it works
or not.
45. Functional Structures
Several questions for evaluate systems
Who are you?
Where are you going?
How will you get there?
What are you doing to get there?
Who is going to do it?
Vision, Mission, Goal-setting, and Planning
46. 5. Inspiring Worship
“Be joyful always; pray
continually; give thanks in
all circumstances, for this
is God´s will for you in
Christ Jesus. Do not put
out the Spirit´s fire.”
Thes. 5:16-19
47. Inspiring Worship
• Is a personal and corporate encounter with the
living God
• Is not driven by a particular style or ministry
focus group but rather the shared experience
of God’s awesome presence
• Worship must happen on the individual level
before it can happen corporately
• Includes elements of celebration, reflection,
transcendence, devotion, application to life
48. 6. Holistic Small Groups
“And let us consider how
we may spur one another
on toward love and good
deeds. Let us not give up
meeting together … let us
encourage one another…”
Hebrews 10:24-25 (NIV)
49. Holistic Small Groups
Holistic small groups are disciple-making
communities.
Those small groups:
1) Endeavor to reach the unchurched
2) Meet individual needs
3) Develop each person according to their God
given gifts
4) Raise leaders
50. Holistic Small Groups
These groups are designed to grow and multiply.
Continuous multiplication of small groups is a
universal church growth principle.
- Preaching changes lives.
- Sacrament changes lives.
- Community changes lives.
51. Holistic Small Groups
Pluralistic/ Flexible/ Open/ Diverse/ Changeable/
Incarnational/ Listening
1) Atmosphere of sharing and trust
2) Spiritually oriented
3) Meeting felt needs
4) Relevance to daily life
5) Guest sensitive
6) Multiplication of disciples, leaders, and groups
7) Active participation of group members
52. “To the Jews I became like a
Jew… To those not having
the law I became like one
without the law…
I have become all things to
all persons so that by all
possible means I might save
some.”
(1 Cor. 9:20-22)
7. Need-oriented Evangelism
53. “A new commandment I give
to you: Love one another.
As I have loved you so you
love one another. By this
all people will know that
you are my disciples, if you
love one another.”
(John 13:34-35)
8. Loving Relationships
54. Loving Relationships
• Are the heart of a healthy, growing church
• Are practical demonstrations rather than
theoretical statements of God’s character
• Are the glue that holds a church community
together
• Are the identifying mark of Christ’s true church
• Are especially mandated as necessary in the
church before the return of Christ
Editor's Notes
Natural Church Development works on the theory that God has already gifted every congregation with what is needed to grow and develop.