SlideShare a Scribd company logo
MANAGEMEN GULMA
KULIAH MHS S2
PROF PRAPTO YUDONO
PENDAHULUAN
• Gulma : memiliki banyak definisi , yang umumnya setuju sebagai
tumbuhan yang kehadirannya tidak pada tempat dan waktu yang
tepat sehingga tidak dikehendaki dan lebih memberikan efek negatif
dibanding positifnya.
• Dari aspek managemen pertanaman , gulma memberikan
kerugian,karena menambah ongkos produksi ( pengendaliannya ),
menurunkan jumlah hasil dan kualitasnya, serta memninggalkan
seedbank pada lahan.
• Untuk itu perlu dilakukan upaya yang secara sistematis dapat
menurunkan populasi,biomassa dan kompetisi terhadap
pertanaman dari tahun ketahun dan semakin nyata hasilnya
( dengan indikator populasi dan hasil tanaman ).
Lanjut..
• Managemen gulma : adalah upaya yang secara
sistematis bertujuan untuk secara berintegrasi
mencegah ,mengendalikan , dan berusaha akhirnya
mengurangi/mengeliminasi terjadinya persaingan gulma-
tanaman .
• Tujuan akhirnya jelas agar diperoleh upaya yang efektif
dan efisien , dan hasil yang optimum.
• Oleh sebab itu di dalam kawasan/hamparan yang luas
,dimana pengaruh terhadap seedbank akan saling
berhubungan diperlukan managemen gulma yang jelas
dan berkelanjutan.
PROGRAM MANAGEMEN GULMA
• ADA TIGA HAL ( YAKNI PENCEGAHAN , PENGENDALIAN DAN
MEMINIMALKAN KOMPETISI ) DALAM MANAGEMEN GULMA
• ADAPUN PROGRAM MANAGEMEN GULMA :PERTAMA ADALAH
PROGRAM PENCEGAHAN GULMA :
• PENCEGAHAN PERTAMA ADALAH , PENCEGAHAN MASUKNYA
GULMA KE DALAM AREA PERTANAMAN ( MELALUI ANGIN,
AIR , BINATANG, MAUPUN BENIH TIDAK MURNI )
• NAMUN HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN FAKTOR INI
SANGAT KECIL DIBANDING DENGAN MASUKAN SEEDBANK
DARI HASIL BIJI DAN PROPAGULE GULMA DI DALAM
PERTANAMAN.
• DENGAN DEMIKIAN PENCEGAHAN MENJADI PENTING DAN
DIFOKUSKAN KE DALAM SEEDBANK YANG ADA
PERTANAMANNYA.
PENGENDALIAN GULMA
• PENGENDALIAN GULMA ADALAH KEGIATAN YANG TERUS
MENJADI BAGIAN PENTING, NAMUN PENGENDALIAN INI
HARUS BENAR APLIKASNYA, PADA TAHAP PERTUMBUHAN
YANG MANA? KARENA DI SAMPING MENGURANGI
KOMPETISI,JUGA UTAMANYA ADALAH JUGA HARUS MAMPU
MENURUNKAN JUMLAH PROPAGULE, MENURUNKAN
PEMUNCULAN KECAMBAH GULMA
• OLEH SEBAB ITU PENGENDALIAN AKAN MENJADI KOMPONEN
YANG TERBESAR KONTRIBUSINYA DALAM UPAYA TOTAL
PENGENDALIAN GULMA.
• PENCEGAHAN DAN PENGENDLIAN AAN MENJADI PROGRAM
YANG KOMKPLEMENTER DI DALAM PENGELOLAAN GULMA
DAN BUKAN ALTERNATIF.HASILNYA DAPAT DINILAI DAN
DILIHAT SBB :
LANJUT..
• TELAH BANYAK DIPELAJARI TENTANG
PENGENDALIAN GULMA , BAIK MELALUI CARA
MANUAL , MEKANIS MAUPUN KHEMIS DAN
BIOLOGIS, SERTA SECARA KULTUR TEKNIS.
• NAMUN DEMIKIAN CARA PENGENDALIAN INI TIDAK
PERNAH SEMPURNA, KARENA MASIH ADA GULMA
SISA YANG AKAN MENGEMBANGKAN DIRI DAN
MEMPRODUKSI KEMBALI PROPAGULNYA.
• PENGENDALIAN GULMA HANYA MENYELESAIKAN
PERMASALAHAN SEMENTARA , PADA KAITANNYA
DENGAN PERTANAMAN PADA SAAT ITU.
MENGURANGI KOMPETISI GULMA-
TANAMAN
• SECARA TIDAK LANGSUNG PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN GULMA ADALAH JUGA
BERDAMPAK PADA PENGURANGAN KOMPETISI
GULMA-TANAMAN.
• SECARA KHUSUS DAN LANGSUNG,
MEMINIMALISASI KOMPETISI GULMA –TANAMAN
DILAKUKAN DENGAN MENANAM TANAMAN YANG
DOMINAN BENTUK DAN PERTUMBUHANNYA CEPAT
MENUTUP PERMUKAAN TANAH; MENGATUR JARAK
TANAM, DAN CARA KULTUR TEKNIS LAINNYA,
NAMUN UPAYA INI SIFATNYA TETAP HANYA
SEMENTARA SELAMA PERIODE PERTANAMAN
TERSEBUT.
TINDAKAN KOMPLEMENTARI DALAM
RANGKA PENGELOLAAN GULMA
A.MENGURAN
GI
PROPAGULE
GULMA
B.MENCEGAH
PEMUNCULAN
KECAMBAH
C.MEMINIMALK
AN
KOMPETISI/GA
NGGUAN
GULMA
PENCEGAHAN MENCEGAH
PENAMBAHAN
POPAGULE
DENGAN
PENGOLAHAN
TANAH
MENGURANGI
POTENSI
JUMLAH GULMA
DENGAN
PENGOLAHAN/C
ARA BUDIDAYA
MEMINIMALISASI
KOMPETISI
DENGAN MODEL
PERTANAMAN
DAN
PENGOLAHAN
PENGENDALIA
N
PERLAKUAN
DENGAN KIMIA
UNTUK
MEMPERCEPAT
PERKECAMBAH
AN
PRE-PLANT
ATAU PRE
EMERG.DENGAN
HERBISIDA
PENGENDALIAN
DENGAN
HERBISIDA
POST
EMERGENCE.
MENGURANGI PROPAGULE DALAM
TANAH
• 1/ MENGURANGI KAPASITAS PRODUKSI , DENGAN
MENGUASAI NICHES GULMA DENGAN KECEPATAN
PERTUMBUHAN TANAMAN, DENGAN
PENGENDALIAN BELUM CUKUP ,KARENA MASIH
ADA SISA GULMA.OLEH SEBAB ITU PROGRAM
INI,DENGAN MEMILIH VARITAS YANG MAMILIKI
KEMAMPUAN MENGUASAI NICHES GULMA., JUGA
ROTASI TANAMAN .
• BANYAK TANAMAN YANG TIDAK MEMANFAATKAN
MUSIM TANAM , ( MISALNYA KEDELAI HANYA 80
HARI DARI MUSIM 120 HARI. SEHINGGA GULMA
MUNCUL DAN MEMPRODUKSI BIJI/PROPAGULE
• BILA PERLU MENGGUNAKAN COVERCROPS.
LANJUT..
• 2/ MENGHADAPI UMUR SIMPAN BIJI, HARUS DIKETAHUI
BAHWA BIJI GULMA ATAUPUN UMBI YANG TERKUBUR
BEBERAP CM , MEMILIKI UMUR YANG LEBIH LAMA DIBANDING
YANG ADA DIPERMUKAAN TANAH, YANG KEKERINGAN DAN
BERPOTENSI KEMATIAN.
• TANPA OLAH TANAH ATAU PENGOLAHAN TANAH DANGKAL,
AKAN MELEMAHKAN UMUR BIJI /UMBI , SEHINGGA TETAP
DIPERMUKAAN DAN MATI KERING
• UNTUK GULMA TAHUNAN, PENGOLAHAN TANAH AGAK
DALAM AKAN MENCUNGKIL PROPAGULE DAN MEMEBAWA KE
PERMUKAAN DAN MEMATIKANNYA.
LANJUT..
• SEPERTI DIKETAHUI ADA TIGA TAHAPAN PERTUMBUHAN/DAN
PERKEMBANGAN GULMA ,YAKNI : PEMUNCULAN ,
PWRTUMBUHAN SAMPAI SIAP MASUK REPRODUKTIF DAN
TAHAP REPRODUKTIF /BERBUNGA DAN MEMPRODUKSI BIJI/
BAG.VEGETATIF./UMBI .
• MASING MASING HARUS MEMILIKI CARA PENCEGAHANNYA.
• OLEH SEBAB ITU PENDEKATANNYA ADALAH :1/
MENURUNKAN JUMLAH PROPAGULE YANG DIHASILKAN 2/
MENURUNKAN PEMUNCULAN BIJI GULMA DI DALAM
PERTANAMAN DAN 3/ MENGURANGI KOMPETISI / GANGGUAN
GULMA YANG TUMBUH DI DALAM PERTANAMAN
KONSEP KONSEP PERILAKU GULMA
• UNTUK MENYUSUN SUATU PROGRAM
MANAGEMEN TERINTEGRASI,KHUSUSNYA
PENCEGAHAN GULMA DIPERLUKAN PEMAHAMAN
KONSEP KONSEP TERHADAP KEGIATAN DAN
PERILAKU GULMA.
Konsep konsep, adalah terkait perilaku gulma dan
dampak dari perlakuan yang selama ini telah dibuktikan.
• Masing masing berperan sesuai dengan tujuan khusus
/tertahap pencegahan gulma sebagai program
terintegrasi managemen gulma
CONTOH KONSEP KONSEP
• KAPASITAS PRODUKSI- biji
• a/ banyak gulma tetap mampu memproduksi biji,meski jumlah
menurun,b/produksi biji umumnya dimulai pada umur muda sampai
akhir hidupnya,c/biji belum masak tetap viable, d/produksibiji
berkurang karena penaungan e/ propagule dari luar area tidak
signifikan jumlahnya ( sedikit sekali ), dan f/ biji gulma banyak
hambatan,sebelum menjadi bagian seedbank ( dibawa air
permukaan, dimakan hama, kering dan mati,dll )
• KAPASITAS PRODUKSI- perennating part/bagian
• a/ mulai terjadi hanya perlu beberapa minggu setalah
berkecambah ,b/ beberapa faktor menurunkannya ( N tinggi,
adanya penaungan , kelembaban tinggi jenuh , serta suhu
dingin )c/ dipicu ZPT , DAN d/ penaungan dapat menurunkan
ukuran perennating parts ini.
Lanjut..
• UMUR BIJI
• a/ sebagian besar biji gulma mengalai dormansi dan ytahan
terhadap suhu tinggi dan kadar air rendah,b/ sebagian besar biji
gulma tahan di dalam tanah 2-3 tahun beberapa jenis tahan lebih
lama , c/ umur biji justru bertambah manakala tertimbun tanah , dan
d/ pengolahan tanah mamapu memperpendek umur biji ( karena
akan berkecambah ,bila muncul ke permukaan)
• UMUR PERENNATING PARTS.
• a/ tidak ada dormansi, b/ umur hanya setahun, beberapa lebih
lama,utamanya bila terkubur c/ rentan thd pengeringan, dan suhu
ekstrim ,dan d/ pengolahan tanah menurunkan umur perennating
parts.
Lanjut…
• ALLELOPATHY
• a/ dihasilkan tumbuh untk mencegah /menghambar perkecambahan
dan pertumbuhan tumbuhan lainnya.b/ dhasilkan tumbuhannya atau
residunya c/kunatitasnya selaras dengan tekanannya, d/ ampak
racun pada setiap fungsi/proses semua tahap tumbuhan.e/
menyebar dengan leaching, volatilasi,eksudasi,dekomposisi ), f/
dapat ditelusur asal nya dalam proses metabolisme tumbuhan
penghasilnya.
• AGEN BIOLOGI
• a/ musuh alami gulma adalah insek, penyakit tumbuhan dan
nematoda,b/ memakan bunga dan biji,c/keberhasilan pengendalian
dengan introduksi penyakit gulma dengan hanya sekali aplikasi.d/
diperlukan beberapa tahun untuk mendapatkan hasil nyata.
Lanjut ….
• PERAN MANUSIA
• a/pengendalian satu cara, gulma bisa mengalami adaptasi, b/
monokultur akan mempersempit weed base ,c/mengurangi/tanpa
olah tanah akan melestariakan gulma tahunan ,d/ bagi gulma
semusim, tanpa olah menumbuhkan gulma di permukaan saja,e/
kedalaman olah tanah menentukan distribusi gulma di dalam profil
tanah, f/ limbah tanaman di permukaan/mulsa, mempengaruhi
langsung komposisi spec. gulma g/ varitas yang kuat kompetisinya
mempengaruhi komposisi gulma, h/ bertambah rapat
tanaman,menambah ukuran tinggi pertumbuhan gulma ( untuk
mencapai sinar matahari ), i/ urutan ( squential ) pertanaman ,
mempengaruhi komposisi dan populasi gulma, dan j/ spesifisitas
herbisida, berpengaruh terhadap produksi biji dan dormansi biji
gulma.
UPAYA BUDIDAYA TANAMAN DENGAN PROGRAM
PENGURANGAN PERENNATING di dalam SEEDBANK
• 1. pelaksanaan budidaya : sasaran adalah pengurangan produksi
biji gulma : penutupan kanopi selama pembungaan gulma, tanam
tanaman dengan potensi allelopathy,pengaturan pemupukan yang
tepat sehingga pupuk tak banyak tergunakan oleh gulma
• 2. pengendalian gulma : mengaplikasikan pengendalian mekanis
maupun herbisida,utamanya yang memecahkan dormansi /
mempercepat perkecambahan, menggunakan m.o, untuk
memusnahkan biji yang cacat .memperhatikan sisa gulma
tertinggal.
• 3.pengolahan tanah : mengusahakan biji dan proagule vegetatif
tetap ada di prmukaan tanah,sehingga mengalami kekeringan dan
atau di mangsa hama; melakukan pengolahan tanah dangkal
sehingga sebagian trekspos keatas dan sebagian tetap tersimpan di
dalam tanah ( tidak muncul ).
UPAYA BUDIDAYA, DALAM RANGKA PENCEGAHAN
GULMA MUNCUL DI PERTANAMAN
• 1. cara budidaya : sedikit merubah pola tanam ,dengan segera
menanam tanaman sebelum terjadi pemunculan gulma , / atau
menunda tanam sesudah gulma muncul sehingga dapat dilakukan
penyiapangan lebih cepat ;/ menggunakan tanaman yang
berpotensi allelopathy .
• 2. pengendalian gulma :mengaplikasikan herbisida pre-emergence
, atau pre-plant , /mengaplikasikan kompos/ residu berpotensi
allelopathy, /; sebelum pelaksanaan menanam lakukan pematahan
dormansi biji biji/ propagule  kemudian lakukan penghancuran
kecambah biji yang muncul dipermukaan lahan.
• 3.pengolahan tanah : usahakan propagule terbenam dalam dalam
ke dalam tanah;/ undurkan kegiatan pengolahan terakhir , dengan
mencoba kembali mengubur propagule vegetatif se dalam
dalamnya ke dalam tanah.
UPAYA PENGELOLAAN GULM DALAM RANGKA
MEMINIMALKAN KOMPETISI
• 1. cara budidaya : sebaiknya ditanam veritas yang kompetitif
( perakaran kuat / kanopi cepat terbentuk dan besar /kecepatan
tumbuh tinggi / menggunakan benih yang bermutu tinggi / pola
tanam dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menutup tanah/
menanam jenis tanaman yang berpotensi allelopathy, terkait
dengan gulma yang menjadi masalah.
• 2. pengendalian gulma :mengaplikasikan herbisida port-
emergence, merubah rubah jenis herbisida yang digunakan ,
mengidentifikasi dan melepad kemungkinan ada agen biotik yang
dapat dipakai untuk menekan populasi gulma
• 3.pengolahan tanah : mempelajari kemungkinan perubahan
dominasi gulma karena terjadinya perubahan program pengolahan
tanah, dan lakukan diatisipasi dengan penyesuaian cara
pengolahan tanah.
CONTOH MANAGEMEN GULMA MILK-WHEAT PADA
PERTANAMAN GANDUM
• BERDASAR PADA UMUR BIJI, MODEL PENGURANGAN
PENGOLAHAN TANAH, DAN KOMODITAS GANDUM,KEDELAI
DAN JAGUNG YANG MENJADI TANAMAN UTAMA , DI
ASSUMSIKAN BAHWA :
• 1. GULMA JENIS COMMON MILK WHEAT ,AKAN MENINGKAT
DAN MERUGIKAN DALAM 5 TAHUN KEDEPAN
• 2.GULMA SEMUSIM, SEMUSIM MELAKUKAN KOMPETISI
SELAMA PERIODE TERSEBUT, MESKI DILAKUKAN
PENCEGAHN PRODUKSI BIJI GULMA DILAKUKAN DAN
• 3.GULMA RUMPUTAN SEMUSIM, KHUSUSNYA YANG
BERKECAMBAH LAMBAT, AKAN BERTAMBAH
• UNTUK INI PERLU DIBUAT, SKHEMA KEGIATAN BUDIDAYA
YANG PERLU DILAKUKAN SETIAP TAHUNNYA.
LANJUT..
• TAHUN PERTAMA : karena pada awalnya seedbank, memiliki biji
gulma semusim yang sangat banyak, dan merata di dalam profil
tanah.dipilih kedelai karena kanopi yang mempu menutup
permukaan tanah.
• Caranya : pengolahan tanah shallow, pertumbuhn gulma terjadi
sampai saat waktu tanam kedelai, dikendalikan dengan general
post-em ( mis. Parakuat ). Gulma tersisa , dikendalikan dengan
glyphosate ,sebelum memproduksi bijinya. Gulma prernnial
dikendalikan dengan produk yang mengandung allelopathy.
• Pada tahun I ,juga dilakukan indentifikasi gulma, dan biologinya.
• TAHUN KE DUA : di tanam gandum , fokus pada
milkwheat,dengan cara mencegah produksi biji ( dengan herbisida
) , sebelum panen gandum. Selanjutnya dilakukan penanaman
covercrops , sampai musim berikutna.
Lanjut …
• TAHUN KE TIGA : di tanam jagung , dilakukan olah tanah bersama
dengan covercrops,biji gulma dibawa ke permukaan , namun sebaikya
tetap dilakukan aplikasi baik pre em. Maupun pre plant. Herb. , Tanaman
jagung akan cepat membentuk kanopu dan menutup, serta menguasai zona
perakaran. Herbisida post-em. Tetap digunakan untuk mencagah biji gulma
semusim dan mengendalikan milk-wheat.Digunakan juga covercrops dan
amati perkembangan gulma milk-wheat.
• TAHUN KE EMPAT: di tanam kembali kedelai ,pengolahan dangkal
( menghindar biji ke permukaan tanah ) dilakukan lebih awal,( april akhir-
awal mei ), pegolahan agak lambat, memanfaatkan covercrops. Alternatif
pengolahan dengan herbisida general, atau dengan seed drilling.Tetap
menggunakan herb. post-em untuk mencegah produksi biji gulma,utamanya
wilkwheat.
• Tahun ini dilakukan evaluasi komposisi gulmaapakah berubah,bila ya,
sesuaikan pengginaan herbisidanya.
Lanjut….
• TAHUN KE LIMA DAN KE ENAM : di tanam ( jagung-jagung )
atau rotasi ( jagung-kedelai ).Tahun ini dipakai untuk
mengevaluasi gulma milkwheat , dan keberadaan gulma perennials
lainnya, sewrta perubahan komunitas gulma. Harapannya popuasi
gulma baebahaya ( milkwheat ) akan sangat menurun dan
komunitas gulma dapat konstan ( tidak merugikan pertanaman
utamanya gandum ).Pengolahan tanah shallow tetap diteruskan
untuk tetap membenam biji pada kedalaman di bawah lapis olah.
• TAHUN KE TUJUH : di tanam gandum .melakukan evaluasi
apakah ada tanaman yang berpotensi allelopathy, agen biotik , dan
tahun ini saat untuk mengecek keberadaan gulma perennials,
( uatamnay milkwheat ).apakah pengurangan biji seedbank berhasil.
• Hasil ini dipakai untuk menentukan rencana program ,utamanya
mengurangi herbisida pre-em.,yang diaplikasikan ke dalam tanah.
PENELITIAN KE DEPAN
YANG MASIH TETAP DIPERLUKAN
• ILMU GULMA HARUS SELALU MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
KEMAJUAN ILMU DAN TEKNOLOGI UNTK MEMPEROLEH
MANAGEMEN GULMA YANG BENAR BENAR EFEKTIF DAN
EFISIEN , HAL AHL PENTING PERLU TERUS DITELITI
• 1.data tentang kompetisi gulma-tanaman, contoh pada kesimpulan
pertanaman bersih ulma sd 3 minggu pertama atau 1/3 awal umur
tanaman semusim ,agae tidak menurunkan hasil ?
• 2.cara untuk memprediksi populasi gulma mendatang berbasis
biologi ( kelenturan , r ?) dan kekuatan kompetisi
• 3.alternatif pengendalian ,berbasis utamanya pencemaran residu,
resistensi, dan ekonomi
• 4.pencegahan apakah benar cara paling efektif , dan murah
,utamanya pada gulma berbahaya
Lanjut..
• 5. informasi tentang kharakter dormansi, dan bagian lain propagule,
pematahan dormansi, dan faktor faktor di alam yang
mempengaruhinya,utamanya selaras dengan kegiatan budidaya
tanaman yang dilakukan( pengaruh kegiatan budidaya terhadap
perkembangan gulma,utamanya pengaruh pengolahan tanah
thd.kemunculan, pematahan dormansi, umur benih dll ).
• 6.tanaman penutup tanah, sejauh mana efektifnya dalam kaitan
pengeolaan gulma ( komposisi, komunitas ,suksesi gulma ),produk
allelopathy dll.
• 7.keberadaan hama dan penyakit tumbuhan ,apakaha pengaruhnya
ada? ( interaktif ) , additive apa sinergis apa positif / negatif ?).
• Kesemuanya untuk dipakai sebagai pertimbangan pengelolaan
gulma.
Managemen gulma

More Related Content

What's hot

Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
Tidar University
 
1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt
e_firmansyah
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Kering
ptkartika
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
tochi run
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
Yosep Setiawan
 
Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
University of Lampung
 
Sistem produksi tanaman buah(5)
Sistem produksi tanaman buah(5)Sistem produksi tanaman buah(5)
Sistem produksi tanaman buah(5)
Andrew Hutabarat
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Andrew Hutabarat
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
Dokter Tekno
 
mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
Anita Friska Sihombing
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
BPPSINDANGKASIH
 
Teknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk Pasar
Teknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk PasarTeknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk Pasar
Teknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk Pasar
Zain Corps
 
Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayati
pandirambo900
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
novhitasari
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
Muhammad Danial Machbubi
 
Pendahuluan Arti Penting Panen dan Pasca Panen.pptx
Pendahuluan Arti Penting Panen dan Pasca Panen.pptxPendahuluan Arti Penting Panen dan Pasca Panen.pptx
Pendahuluan Arti Penting Panen dan Pasca Panen.pptx
DyahAyuSavitriATc
 
Pembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organikPembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organik
Indiwan Seto wahyu wibowo
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1
Indri Eljawiiy
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
Repository Ipb
 

What's hot (20)

Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 
1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Kering
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Sistem produksi tanaman buah(5)
Sistem produksi tanaman buah(5)Sistem produksi tanaman buah(5)
Sistem produksi tanaman buah(5)
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
 
Teknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk Pasar
Teknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk PasarTeknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk Pasar
Teknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk Pasar
 
Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayati
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 
Pendahuluan Arti Penting Panen dan Pasca Panen.pptx
Pendahuluan Arti Penting Panen dan Pasca Panen.pptxPendahuluan Arti Penting Panen dan Pasca Panen.pptx
Pendahuluan Arti Penting Panen dan Pasca Panen.pptx
 
Pembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organikPembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organik
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 

Similar to Managemen gulma

MAKMUR.pdf
MAKMUR.pdfMAKMUR.pdf
MAKMUR.pdf
marrychristiyanto
 
A be829o
A be829oA be829o
A be829o
Andrew Hutabarat
 
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
dalilsrileksono
 
10 budidaya-padi
10 budidaya-padi10 budidaya-padi
10 budidaya-padi
Andrew Hutabarat
 
Sistim semi hydroponic dalam pembibitan tebu
Sistim semi hydroponic dalam pembibitan tebuSistim semi hydroponic dalam pembibitan tebu
Sistim semi hydroponic dalam pembibitan tebu
Joko Herma Pramulyo
 
Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah
donaldsiltoru
 
Penanaman Padi Methode S.R.I
Penanaman Padi Methode S.R.IPenanaman Padi Methode S.R.I
Penanaman Padi Methode S.R.I
BUMI MAKMUR organic fertilizer manufacture
 
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdfTeknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
donaldsiltoru
 
Makalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusimMakalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusim
STIPER MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT
 
Pertemuan 2 POLA TANAM Tanaman Budidaya.pptx
Pertemuan 2 POLA TANAM Tanaman Budidaya.pptxPertemuan 2 POLA TANAM Tanaman Budidaya.pptx
Pertemuan 2 POLA TANAM Tanaman Budidaya.pptx
waridizm07
 
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanamPengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
Findra Wahyudi
 
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptxBIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
AvrilianaSukowati1
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
abdulhaq166544
 
tugas tbt teh tembakau DAFFA.docx
tugas tbt teh tembakau DAFFA.docxtugas tbt teh tembakau DAFFA.docx
tugas tbt teh tembakau DAFFA.docx
TasyaSalsabila32
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Anisa Salma
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMahmud Shakespeare
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
Septian Muna Barakati
 
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo AromatikJuknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Pekerja Sosial Masyarakat
 
Tugas mk buah presentation
Tugas mk buah presentationTugas mk buah presentation
Tugas mk buah presentation
Andria Bin Muhayat
 
Diskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar KaretDiskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar Karet
Aprizal Alamsyah
 

Similar to Managemen gulma (20)

MAKMUR.pdf
MAKMUR.pdfMAKMUR.pdf
MAKMUR.pdf
 
A be829o
A be829oA be829o
A be829o
 
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
 
10 budidaya-padi
10 budidaya-padi10 budidaya-padi
10 budidaya-padi
 
Sistim semi hydroponic dalam pembibitan tebu
Sistim semi hydroponic dalam pembibitan tebuSistim semi hydroponic dalam pembibitan tebu
Sistim semi hydroponic dalam pembibitan tebu
 
Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah
 
Penanaman Padi Methode S.R.I
Penanaman Padi Methode S.R.IPenanaman Padi Methode S.R.I
Penanaman Padi Methode S.R.I
 
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdfTeknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
Teknis budidaya dengan jajar legowo.pdf
 
Makalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusimMakalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusim
 
Pertemuan 2 POLA TANAM Tanaman Budidaya.pptx
Pertemuan 2 POLA TANAM Tanaman Budidaya.pptxPertemuan 2 POLA TANAM Tanaman Budidaya.pptx
Pertemuan 2 POLA TANAM Tanaman Budidaya.pptx
 
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanamPengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
 
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptxBIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
tugas tbt teh tembakau DAFFA.docx
tugas tbt teh tembakau DAFFA.docxtugas tbt teh tembakau DAFFA.docx
tugas tbt teh tembakau DAFFA.docx
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo AromatikJuknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
 
Tugas mk buah presentation
Tugas mk buah presentationTugas mk buah presentation
Tugas mk buah presentation
 
Diskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar KaretDiskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar Karet
 

More from Andrew Hutabarat

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
Andrew Hutabarat
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
Andrew Hutabarat
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
Andrew Hutabarat
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
Andrew Hutabarat
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Andrew Hutabarat
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
Andrew Hutabarat
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Andrew Hutabarat
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Andrew Hutabarat
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
Andrew Hutabarat
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
Andrew Hutabarat
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
Andrew Hutabarat
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Andrew Hutabarat
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
Andrew Hutabarat
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
Andrew Hutabarat
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Andrew Hutabarat
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
Andrew Hutabarat
 
Sust agric 2 ho 2015
Sust agric 2 ho 2015Sust agric 2 ho 2015
Sust agric 2 ho 2015
Andrew Hutabarat
 

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 
Sust agric 2 ho 2015
Sust agric 2 ho 2015Sust agric 2 ho 2015
Sust agric 2 ho 2015
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 

Managemen gulma

  • 1. MANAGEMEN GULMA KULIAH MHS S2 PROF PRAPTO YUDONO
  • 2. PENDAHULUAN • Gulma : memiliki banyak definisi , yang umumnya setuju sebagai tumbuhan yang kehadirannya tidak pada tempat dan waktu yang tepat sehingga tidak dikehendaki dan lebih memberikan efek negatif dibanding positifnya. • Dari aspek managemen pertanaman , gulma memberikan kerugian,karena menambah ongkos produksi ( pengendaliannya ), menurunkan jumlah hasil dan kualitasnya, serta memninggalkan seedbank pada lahan. • Untuk itu perlu dilakukan upaya yang secara sistematis dapat menurunkan populasi,biomassa dan kompetisi terhadap pertanaman dari tahun ketahun dan semakin nyata hasilnya ( dengan indikator populasi dan hasil tanaman ).
  • 3. Lanjut.. • Managemen gulma : adalah upaya yang secara sistematis bertujuan untuk secara berintegrasi mencegah ,mengendalikan , dan berusaha akhirnya mengurangi/mengeliminasi terjadinya persaingan gulma- tanaman . • Tujuan akhirnya jelas agar diperoleh upaya yang efektif dan efisien , dan hasil yang optimum. • Oleh sebab itu di dalam kawasan/hamparan yang luas ,dimana pengaruh terhadap seedbank akan saling berhubungan diperlukan managemen gulma yang jelas dan berkelanjutan.
  • 4.
  • 5. PROGRAM MANAGEMEN GULMA • ADA TIGA HAL ( YAKNI PENCEGAHAN , PENGENDALIAN DAN MEMINIMALKAN KOMPETISI ) DALAM MANAGEMEN GULMA • ADAPUN PROGRAM MANAGEMEN GULMA :PERTAMA ADALAH PROGRAM PENCEGAHAN GULMA : • PENCEGAHAN PERTAMA ADALAH , PENCEGAHAN MASUKNYA GULMA KE DALAM AREA PERTANAMAN ( MELALUI ANGIN, AIR , BINATANG, MAUPUN BENIH TIDAK MURNI ) • NAMUN HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN FAKTOR INI SANGAT KECIL DIBANDING DENGAN MASUKAN SEEDBANK DARI HASIL BIJI DAN PROPAGULE GULMA DI DALAM PERTANAMAN. • DENGAN DEMIKIAN PENCEGAHAN MENJADI PENTING DAN DIFOKUSKAN KE DALAM SEEDBANK YANG ADA PERTANAMANNYA.
  • 6. PENGENDALIAN GULMA • PENGENDALIAN GULMA ADALAH KEGIATAN YANG TERUS MENJADI BAGIAN PENTING, NAMUN PENGENDALIAN INI HARUS BENAR APLIKASNYA, PADA TAHAP PERTUMBUHAN YANG MANA? KARENA DI SAMPING MENGURANGI KOMPETISI,JUGA UTAMANYA ADALAH JUGA HARUS MAMPU MENURUNKAN JUMLAH PROPAGULE, MENURUNKAN PEMUNCULAN KECAMBAH GULMA • OLEH SEBAB ITU PENGENDALIAN AKAN MENJADI KOMPONEN YANG TERBESAR KONTRIBUSINYA DALAM UPAYA TOTAL PENGENDALIAN GULMA. • PENCEGAHAN DAN PENGENDLIAN AAN MENJADI PROGRAM YANG KOMKPLEMENTER DI DALAM PENGELOLAAN GULMA DAN BUKAN ALTERNATIF.HASILNYA DAPAT DINILAI DAN DILIHAT SBB :
  • 7. LANJUT.. • TELAH BANYAK DIPELAJARI TENTANG PENGENDALIAN GULMA , BAIK MELALUI CARA MANUAL , MEKANIS MAUPUN KHEMIS DAN BIOLOGIS, SERTA SECARA KULTUR TEKNIS. • NAMUN DEMIKIAN CARA PENGENDALIAN INI TIDAK PERNAH SEMPURNA, KARENA MASIH ADA GULMA SISA YANG AKAN MENGEMBANGKAN DIRI DAN MEMPRODUKSI KEMBALI PROPAGULNYA. • PENGENDALIAN GULMA HANYA MENYELESAIKAN PERMASALAHAN SEMENTARA , PADA KAITANNYA DENGAN PERTANAMAN PADA SAAT ITU.
  • 8. MENGURANGI KOMPETISI GULMA- TANAMAN • SECARA TIDAK LANGSUNG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN GULMA ADALAH JUGA BERDAMPAK PADA PENGURANGAN KOMPETISI GULMA-TANAMAN. • SECARA KHUSUS DAN LANGSUNG, MEMINIMALISASI KOMPETISI GULMA –TANAMAN DILAKUKAN DENGAN MENANAM TANAMAN YANG DOMINAN BENTUK DAN PERTUMBUHANNYA CEPAT MENUTUP PERMUKAAN TANAH; MENGATUR JARAK TANAM, DAN CARA KULTUR TEKNIS LAINNYA, NAMUN UPAYA INI SIFATNYA TETAP HANYA SEMENTARA SELAMA PERIODE PERTANAMAN TERSEBUT.
  • 9. TINDAKAN KOMPLEMENTARI DALAM RANGKA PENGELOLAAN GULMA A.MENGURAN GI PROPAGULE GULMA B.MENCEGAH PEMUNCULAN KECAMBAH C.MEMINIMALK AN KOMPETISI/GA NGGUAN GULMA PENCEGAHAN MENCEGAH PENAMBAHAN POPAGULE DENGAN PENGOLAHAN TANAH MENGURANGI POTENSI JUMLAH GULMA DENGAN PENGOLAHAN/C ARA BUDIDAYA MEMINIMALISASI KOMPETISI DENGAN MODEL PERTANAMAN DAN PENGOLAHAN PENGENDALIA N PERLAKUAN DENGAN KIMIA UNTUK MEMPERCEPAT PERKECAMBAH AN PRE-PLANT ATAU PRE EMERG.DENGAN HERBISIDA PENGENDALIAN DENGAN HERBISIDA POST EMERGENCE.
  • 10.
  • 11. MENGURANGI PROPAGULE DALAM TANAH • 1/ MENGURANGI KAPASITAS PRODUKSI , DENGAN MENGUASAI NICHES GULMA DENGAN KECEPATAN PERTUMBUHAN TANAMAN, DENGAN PENGENDALIAN BELUM CUKUP ,KARENA MASIH ADA SISA GULMA.OLEH SEBAB ITU PROGRAM INI,DENGAN MEMILIH VARITAS YANG MAMILIKI KEMAMPUAN MENGUASAI NICHES GULMA., JUGA ROTASI TANAMAN . • BANYAK TANAMAN YANG TIDAK MEMANFAATKAN MUSIM TANAM , ( MISALNYA KEDELAI HANYA 80 HARI DARI MUSIM 120 HARI. SEHINGGA GULMA MUNCUL DAN MEMPRODUKSI BIJI/PROPAGULE • BILA PERLU MENGGUNAKAN COVERCROPS.
  • 12. LANJUT.. • 2/ MENGHADAPI UMUR SIMPAN BIJI, HARUS DIKETAHUI BAHWA BIJI GULMA ATAUPUN UMBI YANG TERKUBUR BEBERAP CM , MEMILIKI UMUR YANG LEBIH LAMA DIBANDING YANG ADA DIPERMUKAAN TANAH, YANG KEKERINGAN DAN BERPOTENSI KEMATIAN. • TANPA OLAH TANAH ATAU PENGOLAHAN TANAH DANGKAL, AKAN MELEMAHKAN UMUR BIJI /UMBI , SEHINGGA TETAP DIPERMUKAAN DAN MATI KERING • UNTUK GULMA TAHUNAN, PENGOLAHAN TANAH AGAK DALAM AKAN MENCUNGKIL PROPAGULE DAN MEMEBAWA KE PERMUKAAN DAN MEMATIKANNYA.
  • 13. LANJUT.. • SEPERTI DIKETAHUI ADA TIGA TAHAPAN PERTUMBUHAN/DAN PERKEMBANGAN GULMA ,YAKNI : PEMUNCULAN , PWRTUMBUHAN SAMPAI SIAP MASUK REPRODUKTIF DAN TAHAP REPRODUKTIF /BERBUNGA DAN MEMPRODUKSI BIJI/ BAG.VEGETATIF./UMBI . • MASING MASING HARUS MEMILIKI CARA PENCEGAHANNYA. • OLEH SEBAB ITU PENDEKATANNYA ADALAH :1/ MENURUNKAN JUMLAH PROPAGULE YANG DIHASILKAN 2/ MENURUNKAN PEMUNCULAN BIJI GULMA DI DALAM PERTANAMAN DAN 3/ MENGURANGI KOMPETISI / GANGGUAN GULMA YANG TUMBUH DI DALAM PERTANAMAN
  • 14. KONSEP KONSEP PERILAKU GULMA • UNTUK MENYUSUN SUATU PROGRAM MANAGEMEN TERINTEGRASI,KHUSUSNYA PENCEGAHAN GULMA DIPERLUKAN PEMAHAMAN KONSEP KONSEP TERHADAP KEGIATAN DAN PERILAKU GULMA. Konsep konsep, adalah terkait perilaku gulma dan dampak dari perlakuan yang selama ini telah dibuktikan. • Masing masing berperan sesuai dengan tujuan khusus /tertahap pencegahan gulma sebagai program terintegrasi managemen gulma
  • 15. CONTOH KONSEP KONSEP • KAPASITAS PRODUKSI- biji • a/ banyak gulma tetap mampu memproduksi biji,meski jumlah menurun,b/produksi biji umumnya dimulai pada umur muda sampai akhir hidupnya,c/biji belum masak tetap viable, d/produksibiji berkurang karena penaungan e/ propagule dari luar area tidak signifikan jumlahnya ( sedikit sekali ), dan f/ biji gulma banyak hambatan,sebelum menjadi bagian seedbank ( dibawa air permukaan, dimakan hama, kering dan mati,dll ) • KAPASITAS PRODUKSI- perennating part/bagian • a/ mulai terjadi hanya perlu beberapa minggu setalah berkecambah ,b/ beberapa faktor menurunkannya ( N tinggi, adanya penaungan , kelembaban tinggi jenuh , serta suhu dingin )c/ dipicu ZPT , DAN d/ penaungan dapat menurunkan ukuran perennating parts ini.
  • 16.
  • 17. Lanjut.. • UMUR BIJI • a/ sebagian besar biji gulma mengalai dormansi dan ytahan terhadap suhu tinggi dan kadar air rendah,b/ sebagian besar biji gulma tahan di dalam tanah 2-3 tahun beberapa jenis tahan lebih lama , c/ umur biji justru bertambah manakala tertimbun tanah , dan d/ pengolahan tanah mamapu memperpendek umur biji ( karena akan berkecambah ,bila muncul ke permukaan) • UMUR PERENNATING PARTS. • a/ tidak ada dormansi, b/ umur hanya setahun, beberapa lebih lama,utamanya bila terkubur c/ rentan thd pengeringan, dan suhu ekstrim ,dan d/ pengolahan tanah menurunkan umur perennating parts.
  • 18. Lanjut… • ALLELOPATHY • a/ dihasilkan tumbuh untk mencegah /menghambar perkecambahan dan pertumbuhan tumbuhan lainnya.b/ dhasilkan tumbuhannya atau residunya c/kunatitasnya selaras dengan tekanannya, d/ ampak racun pada setiap fungsi/proses semua tahap tumbuhan.e/ menyebar dengan leaching, volatilasi,eksudasi,dekomposisi ), f/ dapat ditelusur asal nya dalam proses metabolisme tumbuhan penghasilnya. • AGEN BIOLOGI • a/ musuh alami gulma adalah insek, penyakit tumbuhan dan nematoda,b/ memakan bunga dan biji,c/keberhasilan pengendalian dengan introduksi penyakit gulma dengan hanya sekali aplikasi.d/ diperlukan beberapa tahun untuk mendapatkan hasil nyata.
  • 19. Lanjut …. • PERAN MANUSIA • a/pengendalian satu cara, gulma bisa mengalami adaptasi, b/ monokultur akan mempersempit weed base ,c/mengurangi/tanpa olah tanah akan melestariakan gulma tahunan ,d/ bagi gulma semusim, tanpa olah menumbuhkan gulma di permukaan saja,e/ kedalaman olah tanah menentukan distribusi gulma di dalam profil tanah, f/ limbah tanaman di permukaan/mulsa, mempengaruhi langsung komposisi spec. gulma g/ varitas yang kuat kompetisinya mempengaruhi komposisi gulma, h/ bertambah rapat tanaman,menambah ukuran tinggi pertumbuhan gulma ( untuk mencapai sinar matahari ), i/ urutan ( squential ) pertanaman , mempengaruhi komposisi dan populasi gulma, dan j/ spesifisitas herbisida, berpengaruh terhadap produksi biji dan dormansi biji gulma.
  • 20. UPAYA BUDIDAYA TANAMAN DENGAN PROGRAM PENGURANGAN PERENNATING di dalam SEEDBANK • 1. pelaksanaan budidaya : sasaran adalah pengurangan produksi biji gulma : penutupan kanopi selama pembungaan gulma, tanam tanaman dengan potensi allelopathy,pengaturan pemupukan yang tepat sehingga pupuk tak banyak tergunakan oleh gulma • 2. pengendalian gulma : mengaplikasikan pengendalian mekanis maupun herbisida,utamanya yang memecahkan dormansi / mempercepat perkecambahan, menggunakan m.o, untuk memusnahkan biji yang cacat .memperhatikan sisa gulma tertinggal. • 3.pengolahan tanah : mengusahakan biji dan proagule vegetatif tetap ada di prmukaan tanah,sehingga mengalami kekeringan dan atau di mangsa hama; melakukan pengolahan tanah dangkal sehingga sebagian trekspos keatas dan sebagian tetap tersimpan di dalam tanah ( tidak muncul ).
  • 21.
  • 22. UPAYA BUDIDAYA, DALAM RANGKA PENCEGAHAN GULMA MUNCUL DI PERTANAMAN • 1. cara budidaya : sedikit merubah pola tanam ,dengan segera menanam tanaman sebelum terjadi pemunculan gulma , / atau menunda tanam sesudah gulma muncul sehingga dapat dilakukan penyiapangan lebih cepat ;/ menggunakan tanaman yang berpotensi allelopathy . • 2. pengendalian gulma :mengaplikasikan herbisida pre-emergence , atau pre-plant , /mengaplikasikan kompos/ residu berpotensi allelopathy, /; sebelum pelaksanaan menanam lakukan pematahan dormansi biji biji/ propagule  kemudian lakukan penghancuran kecambah biji yang muncul dipermukaan lahan. • 3.pengolahan tanah : usahakan propagule terbenam dalam dalam ke dalam tanah;/ undurkan kegiatan pengolahan terakhir , dengan mencoba kembali mengubur propagule vegetatif se dalam dalamnya ke dalam tanah.
  • 23. UPAYA PENGELOLAAN GULM DALAM RANGKA MEMINIMALKAN KOMPETISI • 1. cara budidaya : sebaiknya ditanam veritas yang kompetitif ( perakaran kuat / kanopi cepat terbentuk dan besar /kecepatan tumbuh tinggi / menggunakan benih yang bermutu tinggi / pola tanam dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menutup tanah/ menanam jenis tanaman yang berpotensi allelopathy, terkait dengan gulma yang menjadi masalah. • 2. pengendalian gulma :mengaplikasikan herbisida port- emergence, merubah rubah jenis herbisida yang digunakan , mengidentifikasi dan melepad kemungkinan ada agen biotik yang dapat dipakai untuk menekan populasi gulma • 3.pengolahan tanah : mempelajari kemungkinan perubahan dominasi gulma karena terjadinya perubahan program pengolahan tanah, dan lakukan diatisipasi dengan penyesuaian cara pengolahan tanah.
  • 24. CONTOH MANAGEMEN GULMA MILK-WHEAT PADA PERTANAMAN GANDUM • BERDASAR PADA UMUR BIJI, MODEL PENGURANGAN PENGOLAHAN TANAH, DAN KOMODITAS GANDUM,KEDELAI DAN JAGUNG YANG MENJADI TANAMAN UTAMA , DI ASSUMSIKAN BAHWA : • 1. GULMA JENIS COMMON MILK WHEAT ,AKAN MENINGKAT DAN MERUGIKAN DALAM 5 TAHUN KEDEPAN • 2.GULMA SEMUSIM, SEMUSIM MELAKUKAN KOMPETISI SELAMA PERIODE TERSEBUT, MESKI DILAKUKAN PENCEGAHN PRODUKSI BIJI GULMA DILAKUKAN DAN • 3.GULMA RUMPUTAN SEMUSIM, KHUSUSNYA YANG BERKECAMBAH LAMBAT, AKAN BERTAMBAH • UNTUK INI PERLU DIBUAT, SKHEMA KEGIATAN BUDIDAYA YANG PERLU DILAKUKAN SETIAP TAHUNNYA.
  • 25. LANJUT.. • TAHUN PERTAMA : karena pada awalnya seedbank, memiliki biji gulma semusim yang sangat banyak, dan merata di dalam profil tanah.dipilih kedelai karena kanopi yang mempu menutup permukaan tanah. • Caranya : pengolahan tanah shallow, pertumbuhn gulma terjadi sampai saat waktu tanam kedelai, dikendalikan dengan general post-em ( mis. Parakuat ). Gulma tersisa , dikendalikan dengan glyphosate ,sebelum memproduksi bijinya. Gulma prernnial dikendalikan dengan produk yang mengandung allelopathy. • Pada tahun I ,juga dilakukan indentifikasi gulma, dan biologinya. • TAHUN KE DUA : di tanam gandum , fokus pada milkwheat,dengan cara mencegah produksi biji ( dengan herbisida ) , sebelum panen gandum. Selanjutnya dilakukan penanaman covercrops , sampai musim berikutna.
  • 26.
  • 27. Lanjut … • TAHUN KE TIGA : di tanam jagung , dilakukan olah tanah bersama dengan covercrops,biji gulma dibawa ke permukaan , namun sebaikya tetap dilakukan aplikasi baik pre em. Maupun pre plant. Herb. , Tanaman jagung akan cepat membentuk kanopu dan menutup, serta menguasai zona perakaran. Herbisida post-em. Tetap digunakan untuk mencagah biji gulma semusim dan mengendalikan milk-wheat.Digunakan juga covercrops dan amati perkembangan gulma milk-wheat. • TAHUN KE EMPAT: di tanam kembali kedelai ,pengolahan dangkal ( menghindar biji ke permukaan tanah ) dilakukan lebih awal,( april akhir- awal mei ), pegolahan agak lambat, memanfaatkan covercrops. Alternatif pengolahan dengan herbisida general, atau dengan seed drilling.Tetap menggunakan herb. post-em untuk mencegah produksi biji gulma,utamanya wilkwheat. • Tahun ini dilakukan evaluasi komposisi gulmaapakah berubah,bila ya, sesuaikan pengginaan herbisidanya.
  • 28. Lanjut…. • TAHUN KE LIMA DAN KE ENAM : di tanam ( jagung-jagung ) atau rotasi ( jagung-kedelai ).Tahun ini dipakai untuk mengevaluasi gulma milkwheat , dan keberadaan gulma perennials lainnya, sewrta perubahan komunitas gulma. Harapannya popuasi gulma baebahaya ( milkwheat ) akan sangat menurun dan komunitas gulma dapat konstan ( tidak merugikan pertanaman utamanya gandum ).Pengolahan tanah shallow tetap diteruskan untuk tetap membenam biji pada kedalaman di bawah lapis olah. • TAHUN KE TUJUH : di tanam gandum .melakukan evaluasi apakah ada tanaman yang berpotensi allelopathy, agen biotik , dan tahun ini saat untuk mengecek keberadaan gulma perennials, ( uatamnay milkwheat ).apakah pengurangan biji seedbank berhasil. • Hasil ini dipakai untuk menentukan rencana program ,utamanya mengurangi herbisida pre-em.,yang diaplikasikan ke dalam tanah.
  • 29. PENELITIAN KE DEPAN YANG MASIH TETAP DIPERLUKAN • ILMU GULMA HARUS SELALU MENYESUAIKAN DIRI DENGAN KEMAJUAN ILMU DAN TEKNOLOGI UNTK MEMPEROLEH MANAGEMEN GULMA YANG BENAR BENAR EFEKTIF DAN EFISIEN , HAL AHL PENTING PERLU TERUS DITELITI • 1.data tentang kompetisi gulma-tanaman, contoh pada kesimpulan pertanaman bersih ulma sd 3 minggu pertama atau 1/3 awal umur tanaman semusim ,agae tidak menurunkan hasil ? • 2.cara untuk memprediksi populasi gulma mendatang berbasis biologi ( kelenturan , r ?) dan kekuatan kompetisi • 3.alternatif pengendalian ,berbasis utamanya pencemaran residu, resistensi, dan ekonomi • 4.pencegahan apakah benar cara paling efektif , dan murah ,utamanya pada gulma berbahaya
  • 30. Lanjut.. • 5. informasi tentang kharakter dormansi, dan bagian lain propagule, pematahan dormansi, dan faktor faktor di alam yang mempengaruhinya,utamanya selaras dengan kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan( pengaruh kegiatan budidaya terhadap perkembangan gulma,utamanya pengaruh pengolahan tanah thd.kemunculan, pematahan dormansi, umur benih dll ). • 6.tanaman penutup tanah, sejauh mana efektifnya dalam kaitan pengeolaan gulma ( komposisi, komunitas ,suksesi gulma ),produk allelopathy dll. • 7.keberadaan hama dan penyakit tumbuhan ,apakaha pengaruhnya ada? ( interaktif ) , additive apa sinergis apa positif / negatif ?). • Kesemuanya untuk dipakai sebagai pertimbangan pengelolaan gulma.