Dokumen tersebut membahas program manajemen gulma yang terintegrasi dengan tiga komponen utama yaitu pencegahan, pengendalian, dan pengurangan kompetisi gulma-tanaman. Program tersebut mencakup upaya budidaya tanaman, pengolahan tanah, dan pengendalian gulma untuk mengurangi produksi biji dan propagule gulma serta mencegah tumbuhnya gulma di pertanaman.
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Â
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Â
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Lahan kering di Indonesia sangat potensial dikembangkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Melalui mata kuliah Agroteknologi Lahan Kering, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman di lahan kering
Persilangan tomat dilakukan untuk mendapatkan varietas baru, potensi hasil tinggi, umur panen relatif pendek, daya simpan lama, dan toleran terhadap penyakit layu bakteri
Teknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk PasarZain Corps
Â
Indonesia adalah negara tropis yang memiliki ragam buah khas yang
tersebar di berbagai pulau dan belum dikelola pengembangannya sebagaimana
mestinya baik menyangkut tata produksi, penanganan pascapanen, pengolahan
dan pemasarannya. Buah eksotik yang hanya tumbuh dan berproduksi di
Nusantara menjadi aset nasional yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya
bagi kemaslahatan rakyat. Tanaman buah yang menghutan menjadi daya
tarik tersendiri bagi konsumen yang mendambakan buah organik. Sementara
pengelolaan kebun tanaman buah menjadi upaya utama untuk menjaga
keberlanjutan pasokan buah bermutu kepada masyarakat pembeli baik domestik
maupun luar negeri (ekspor).
Keberhasilan bisnis buah mensyaratkan jumlah dan kontinyuitas
pasokan dari buah yang terjamin mutunya. Jaminan mutu buah dapat
diperoleh melalui penanganan pascapanen yang baik dan memadai dengan
memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu buah tersebut.
Penanganan pascapanen buah dirancang dalam bentuk rangkaian kegiatan dari
panen hingga buah dikemas dan siap distribusikan pemasarannya atau untuk
mendapatkan perlakuan seperti penyimpanan, pemeraman atau perlakuan
khusus lainnya yang dituntut konsumen. Bangsal penanganan buah untuk
menampung rangkaian kegiatan tersebut agar dapat dikendalikan dengan baik
menjadi sarana penting yang harus dimiliki pelaku bisnis buah.
Pemasaran sebagai bagian hilir dari sistem agribisnis harus didukung
oleh sistem transportasi yang handal dalam distribusinya, agar bisnis buah dapat
terjamin keberhasilannya. Pengembangan agribisnis buah dalam berbagai
tingkatan berdasarkan skala usaha termasuk kegiatan usaha pendukungnya
menjadi telaahan yang penting agar sistem agribisnis dapat berlangsung secara
adil, proporsional dan profesional serta melibatkan banyak pelaku usaha,
sehingga diharapkan dapat menjadi penyedia lapangan kerja bagi angkatan
kerja perdesaan di daerah sentra produksi.
pupuk cair organik adalah salah satu upaya terobosan untuk mengubah sampah dari bencana menjadi berkah. Ini presentasi untuk pelatihan pembuatan pupuk cair dosen dosen UMN untuk warga desa binaan
Lahan kering di Indonesia sangat potensial dikembangkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Melalui mata kuliah Agroteknologi Lahan Kering, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman di lahan kering
Persilangan tomat dilakukan untuk mendapatkan varietas baru, potensi hasil tinggi, umur panen relatif pendek, daya simpan lama, dan toleran terhadap penyakit layu bakteri
Teknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk PasarZain Corps
Â
Indonesia adalah negara tropis yang memiliki ragam buah khas yang
tersebar di berbagai pulau dan belum dikelola pengembangannya sebagaimana
mestinya baik menyangkut tata produksi, penanganan pascapanen, pengolahan
dan pemasarannya. Buah eksotik yang hanya tumbuh dan berproduksi di
Nusantara menjadi aset nasional yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya
bagi kemaslahatan rakyat. Tanaman buah yang menghutan menjadi daya
tarik tersendiri bagi konsumen yang mendambakan buah organik. Sementara
pengelolaan kebun tanaman buah menjadi upaya utama untuk menjaga
keberlanjutan pasokan buah bermutu kepada masyarakat pembeli baik domestik
maupun luar negeri (ekspor).
Keberhasilan bisnis buah mensyaratkan jumlah dan kontinyuitas
pasokan dari buah yang terjamin mutunya. Jaminan mutu buah dapat
diperoleh melalui penanganan pascapanen yang baik dan memadai dengan
memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu buah tersebut.
Penanganan pascapanen buah dirancang dalam bentuk rangkaian kegiatan dari
panen hingga buah dikemas dan siap distribusikan pemasarannya atau untuk
mendapatkan perlakuan seperti penyimpanan, pemeraman atau perlakuan
khusus lainnya yang dituntut konsumen. Bangsal penanganan buah untuk
menampung rangkaian kegiatan tersebut agar dapat dikendalikan dengan baik
menjadi sarana penting yang harus dimiliki pelaku bisnis buah.
Pemasaran sebagai bagian hilir dari sistem agribisnis harus didukung
oleh sistem transportasi yang handal dalam distribusinya, agar bisnis buah dapat
terjamin keberhasilannya. Pengembangan agribisnis buah dalam berbagai
tingkatan berdasarkan skala usaha termasuk kegiatan usaha pendukungnya
menjadi telaahan yang penting agar sistem agribisnis dapat berlangsung secara
adil, proporsional dan profesional serta melibatkan banyak pelaku usaha,
sehingga diharapkan dapat menjadi penyedia lapangan kerja bagi angkatan
kerja perdesaan di daerah sentra produksi.
pupuk cair organik adalah salah satu upaya terobosan untuk mengubah sampah dari bencana menjadi berkah. Ini presentasi untuk pelatihan pembuatan pupuk cair dosen dosen UMN untuk warga desa binaan
Penanaman Padi organik sistem SRI, pupuk organik Cap Lumbung Mas, jika anda hendak berniat menanam Padi Organik silahkan menghubungi kami mail caplumbungmas@yahoo.com or kontak 081331099601
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PENDAHULUAN
• Gulma : memiliki banyak definisi , yang umumnya setuju sebagai
tumbuhan yang kehadirannya tidak pada tempat dan waktu yang
tepat sehingga tidak dikehendaki dan lebih memberikan efek negatif
dibanding positifnya.
• Dari aspek managemen pertanaman , gulma memberikan
kerugian,karena menambah ongkos produksi ( pengendaliannya ),
menurunkan jumlah hasil dan kualitasnya, serta memninggalkan
seedbank pada lahan.
• Untuk itu perlu dilakukan upaya yang secara sistematis dapat
menurunkan populasi,biomassa dan kompetisi terhadap
pertanaman dari tahun ketahun dan semakin nyata hasilnya
( dengan indikator populasi dan hasil tanaman ).
3. Lanjut..
• Managemen gulma : adalah upaya yang secara
sistematis bertujuan untuk secara berintegrasi
mencegah ,mengendalikan , dan berusaha akhirnya
mengurangi/mengeliminasi terjadinya persaingan gulma-
tanaman .
• Tujuan akhirnya jelas agar diperoleh upaya yang efektif
dan efisien , dan hasil yang optimum.
• Oleh sebab itu di dalam kawasan/hamparan yang luas
,dimana pengaruh terhadap seedbank akan saling
berhubungan diperlukan managemen gulma yang jelas
dan berkelanjutan.
4.
5. PROGRAM MANAGEMEN GULMA
• ADA TIGA HAL ( YAKNI PENCEGAHAN , PENGENDALIAN DAN
MEMINIMALKAN KOMPETISI ) DALAM MANAGEMEN GULMA
• ADAPUN PROGRAM MANAGEMEN GULMA :PERTAMA ADALAH
PROGRAM PENCEGAHAN GULMA :
• PENCEGAHAN PERTAMA ADALAH , PENCEGAHAN MASUKNYA
GULMA KE DALAM AREA PERTANAMAN ( MELALUI ANGIN,
AIR , BINATANG, MAUPUN BENIH TIDAK MURNI )
• NAMUN HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN FAKTOR INI
SANGAT KECIL DIBANDING DENGAN MASUKAN SEEDBANK
DARI HASIL BIJI DAN PROPAGULE GULMA DI DALAM
PERTANAMAN.
• DENGAN DEMIKIAN PENCEGAHAN MENJADI PENTING DAN
DIFOKUSKAN KE DALAM SEEDBANK YANG ADA
PERTANAMANNYA.
6. PENGENDALIAN GULMA
• PENGENDALIAN GULMA ADALAH KEGIATAN YANG TERUS
MENJADI BAGIAN PENTING, NAMUN PENGENDALIAN INI
HARUS BENAR APLIKASNYA, PADA TAHAP PERTUMBUHAN
YANG MANA? KARENA DI SAMPING MENGURANGI
KOMPETISI,JUGA UTAMANYA ADALAH JUGA HARUS MAMPU
MENURUNKAN JUMLAH PROPAGULE, MENURUNKAN
PEMUNCULAN KECAMBAH GULMA
• OLEH SEBAB ITU PENGENDALIAN AKAN MENJADI KOMPONEN
YANG TERBESAR KONTRIBUSINYA DALAM UPAYA TOTAL
PENGENDALIAN GULMA.
• PENCEGAHAN DAN PENGENDLIAN AAN MENJADI PROGRAM
YANG KOMKPLEMENTER DI DALAM PENGELOLAAN GULMA
DAN BUKAN ALTERNATIF.HASILNYA DAPAT DINILAI DAN
DILIHAT SBB :
7. LANJUT..
• TELAH BANYAK DIPELAJARI TENTANG
PENGENDALIAN GULMA , BAIK MELALUI CARA
MANUAL , MEKANIS MAUPUN KHEMIS DAN
BIOLOGIS, SERTA SECARA KULTUR TEKNIS.
• NAMUN DEMIKIAN CARA PENGENDALIAN INI TIDAK
PERNAH SEMPURNA, KARENA MASIH ADA GULMA
SISA YANG AKAN MENGEMBANGKAN DIRI DAN
MEMPRODUKSI KEMBALI PROPAGULNYA.
• PENGENDALIAN GULMA HANYA MENYELESAIKAN
PERMASALAHAN SEMENTARA , PADA KAITANNYA
DENGAN PERTANAMAN PADA SAAT ITU.
8. MENGURANGI KOMPETISI GULMA-
TANAMAN
• SECARA TIDAK LANGSUNG PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN GULMA ADALAH JUGA
BERDAMPAK PADA PENGURANGAN KOMPETISI
GULMA-TANAMAN.
• SECARA KHUSUS DAN LANGSUNG,
MEMINIMALISASI KOMPETISI GULMA –TANAMAN
DILAKUKAN DENGAN MENANAM TANAMAN YANG
DOMINAN BENTUK DAN PERTUMBUHANNYA CEPAT
MENUTUP PERMUKAAN TANAH; MENGATUR JARAK
TANAM, DAN CARA KULTUR TEKNIS LAINNYA,
NAMUN UPAYA INI SIFATNYA TETAP HANYA
SEMENTARA SELAMA PERIODE PERTANAMAN
TERSEBUT.
9. TINDAKAN KOMPLEMENTARI DALAM
RANGKA PENGELOLAAN GULMA
A.MENGURAN
GI
PROPAGULE
GULMA
B.MENCEGAH
PEMUNCULAN
KECAMBAH
C.MEMINIMALK
AN
KOMPETISI/GA
NGGUAN
GULMA
PENCEGAHAN MENCEGAH
PENAMBAHAN
POPAGULE
DENGAN
PENGOLAHAN
TANAH
MENGURANGI
POTENSI
JUMLAH GULMA
DENGAN
PENGOLAHAN/C
ARA BUDIDAYA
MEMINIMALISASI
KOMPETISI
DENGAN MODEL
PERTANAMAN
DAN
PENGOLAHAN
PENGENDALIA
N
PERLAKUAN
DENGAN KIMIA
UNTUK
MEMPERCEPAT
PERKECAMBAH
AN
PRE-PLANT
ATAU PRE
EMERG.DENGAN
HERBISIDA
PENGENDALIAN
DENGAN
HERBISIDA
POST
EMERGENCE.
10.
11. MENGURANGI PROPAGULE DALAM
TANAH
• 1/ MENGURANGI KAPASITAS PRODUKSI , DENGAN
MENGUASAI NICHES GULMA DENGAN KECEPATAN
PERTUMBUHAN TANAMAN, DENGAN
PENGENDALIAN BELUM CUKUP ,KARENA MASIH
ADA SISA GULMA.OLEH SEBAB ITU PROGRAM
INI,DENGAN MEMILIH VARITAS YANG MAMILIKI
KEMAMPUAN MENGUASAI NICHES GULMA., JUGA
ROTASI TANAMAN .
• BANYAK TANAMAN YANG TIDAK MEMANFAATKAN
MUSIM TANAM , ( MISALNYA KEDELAI HANYA 80
HARI DARI MUSIM 120 HARI. SEHINGGA GULMA
MUNCUL DAN MEMPRODUKSI BIJI/PROPAGULE
• BILA PERLU MENGGUNAKAN COVERCROPS.
12. LANJUT..
• 2/ MENGHADAPI UMUR SIMPAN BIJI, HARUS DIKETAHUI
BAHWA BIJI GULMA ATAUPUN UMBI YANG TERKUBUR
BEBERAP CM , MEMILIKI UMUR YANG LEBIH LAMA DIBANDING
YANG ADA DIPERMUKAAN TANAH, YANG KEKERINGAN DAN
BERPOTENSI KEMATIAN.
• TANPA OLAH TANAH ATAU PENGOLAHAN TANAH DANGKAL,
AKAN MELEMAHKAN UMUR BIJI /UMBI , SEHINGGA TETAP
DIPERMUKAAN DAN MATI KERING
• UNTUK GULMA TAHUNAN, PENGOLAHAN TANAH AGAK
DALAM AKAN MENCUNGKIL PROPAGULE DAN MEMEBAWA KE
PERMUKAAN DAN MEMATIKANNYA.
13. LANJUT..
• SEPERTI DIKETAHUI ADA TIGA TAHAPAN PERTUMBUHAN/DAN
PERKEMBANGAN GULMA ,YAKNI : PEMUNCULAN ,
PWRTUMBUHAN SAMPAI SIAP MASUK REPRODUKTIF DAN
TAHAP REPRODUKTIF /BERBUNGA DAN MEMPRODUKSI BIJI/
BAG.VEGETATIF./UMBI .
• MASING MASING HARUS MEMILIKI CARA PENCEGAHANNYA.
• OLEH SEBAB ITU PENDEKATANNYA ADALAH :1/
MENURUNKAN JUMLAH PROPAGULE YANG DIHASILKAN 2/
MENURUNKAN PEMUNCULAN BIJI GULMA DI DALAM
PERTANAMAN DAN 3/ MENGURANGI KOMPETISI / GANGGUAN
GULMA YANG TUMBUH DI DALAM PERTANAMAN
14. KONSEP KONSEP PERILAKU GULMA
• UNTUK MENYUSUN SUATU PROGRAM
MANAGEMEN TERINTEGRASI,KHUSUSNYA
PENCEGAHAN GULMA DIPERLUKAN PEMAHAMAN
KONSEP KONSEP TERHADAP KEGIATAN DAN
PERILAKU GULMA.
Konsep konsep, adalah terkait perilaku gulma dan
dampak dari perlakuan yang selama ini telah dibuktikan.
• Masing masing berperan sesuai dengan tujuan khusus
/tertahap pencegahan gulma sebagai program
terintegrasi managemen gulma
15. CONTOH KONSEP KONSEP
• KAPASITAS PRODUKSI- biji
• a/ banyak gulma tetap mampu memproduksi biji,meski jumlah
menurun,b/produksi biji umumnya dimulai pada umur muda sampai
akhir hidupnya,c/biji belum masak tetap viable, d/produksibiji
berkurang karena penaungan e/ propagule dari luar area tidak
signifikan jumlahnya ( sedikit sekali ), dan f/ biji gulma banyak
hambatan,sebelum menjadi bagian seedbank ( dibawa air
permukaan, dimakan hama, kering dan mati,dll )
• KAPASITAS PRODUKSI- perennating part/bagian
• a/ mulai terjadi hanya perlu beberapa minggu setalah
berkecambah ,b/ beberapa faktor menurunkannya ( N tinggi,
adanya penaungan , kelembaban tinggiïƒ jenuh , serta suhu
dingin )c/ dipicu ZPT , DAN d/ penaungan dapat menurunkan
ukuran perennating parts ini.
16.
17. Lanjut..
• UMUR BIJI
• a/ sebagian besar biji gulma mengalai dormansi dan ytahan
terhadap suhu tinggi dan kadar air rendah,b/ sebagian besar biji
gulma tahan di dalam tanah 2-3 tahun beberapa jenis tahan lebih
lama , c/ umur biji justru bertambah manakala tertimbun tanah , dan
d/ pengolahan tanah mamapu memperpendek umur biji ( karena
akan berkecambah ,bila muncul ke permukaan)
• UMUR PERENNATING PARTS.
• a/ tidak ada dormansi, b/ umur hanya setahun, beberapa lebih
lama,utamanya bila terkubur c/ rentan thd pengeringan, dan suhu
ekstrim ,dan d/ pengolahan tanah menurunkan umur perennating
parts.
18. Lanjut…
• ALLELOPATHY
• a/ dihasilkan tumbuh untk mencegah /menghambar perkecambahan
dan pertumbuhan tumbuhan lainnya.b/ dhasilkan tumbuhannya atau
residunya c/kunatitasnya selaras dengan tekanannya, d/ ampak
racun pada setiap fungsi/proses semua tahap tumbuhan.e/
menyebar dengan leaching, volatilasi,eksudasi,dekomposisi ), f/
dapat ditelusur asal nya dalam proses metabolisme tumbuhan
penghasilnya.
• AGEN BIOLOGI
• a/ musuh alami gulma adalah insek, penyakit tumbuhan dan
nematoda,b/ memakan bunga dan biji,c/keberhasilan pengendalian
dengan introduksi penyakit gulma dengan hanya sekali aplikasi.d/
diperlukan beberapa tahun untuk mendapatkan hasil nyata.
19. Lanjut ….
• PERAN MANUSIA
• a/pengendalian satu cara, gulma bisa mengalami adaptasi, b/
monokultur akan mempersempit weed base ,c/mengurangi/tanpa
olah tanah akan melestariakan gulma tahunan ,d/ bagi gulma
semusim, tanpa olah menumbuhkan gulma di permukaan saja,e/
kedalaman olah tanah menentukan distribusi gulma di dalam profil
tanah, f/ limbah tanaman di permukaan/mulsa, mempengaruhi
langsung komposisi spec. gulma g/ varitas yang kuat kompetisinya
mempengaruhi komposisi gulma, h/ bertambah rapat
tanaman,menambah ukuran tinggi pertumbuhan gulma ( untuk
mencapai sinar matahari ), i/ urutan ( squential ) pertanaman ,
mempengaruhi komposisi dan populasi gulma, dan j/ spesifisitas
herbisida, berpengaruh terhadap produksi biji dan dormansi biji
gulma.
20. UPAYA BUDIDAYA TANAMAN DENGAN PROGRAM
PENGURANGAN PERENNATING di dalam SEEDBANK
• 1. pelaksanaan budidaya : sasaran adalah pengurangan produksi
biji gulma : penutupan kanopi selama pembungaan gulma, tanam
tanaman dengan potensi allelopathy,pengaturan pemupukan yang
tepat sehingga pupuk tak banyak tergunakan oleh gulma
• 2. pengendalian gulma : mengaplikasikan pengendalian mekanis
maupun herbisida,utamanya yang memecahkan dormansi /
mempercepat perkecambahan, menggunakan m.o, untuk
memusnahkan biji yang cacat .memperhatikan sisa gulma
tertinggal.
• 3.pengolahan tanah : mengusahakan biji dan proagule vegetatif
tetap ada di prmukaan tanah,sehingga mengalami kekeringan dan
atau di mangsa hama; melakukan pengolahan tanah dangkal
sehingga sebagian trekspos keatas dan sebagian tetap tersimpan di
dalam tanah ( tidak muncul ).
21.
22. UPAYA BUDIDAYA, DALAM RANGKA PENCEGAHAN
GULMA MUNCUL DI PERTANAMAN
• 1. cara budidaya : sedikit merubah pola tanam ,dengan segera
menanam tanaman sebelum terjadi pemunculan gulma , / atau
menunda tanam sesudah gulma muncul sehingga dapat dilakukan
penyiapangan lebih cepat ;/ menggunakan tanaman yang
berpotensi allelopathy .
• 2. pengendalian gulma :mengaplikasikan herbisida pre-emergence
, atau pre-plant , /mengaplikasikan kompos/ residu berpotensi
allelopathy, /; sebelum pelaksanaan menanam lakukan pematahan
dormansi biji biji/ propagule ïƒ kemudian lakukan penghancuran
kecambah biji yang muncul dipermukaan lahan.
• 3.pengolahan tanah : usahakan propagule terbenam dalam dalam
ke dalam tanah;/ undurkan kegiatan pengolahan terakhir , dengan
mencoba kembali mengubur propagule vegetatif se dalam
dalamnya ke dalam tanah.
23. UPAYA PENGELOLAAN GULM DALAM RANGKA
MEMINIMALKAN KOMPETISI
• 1. cara budidaya : sebaiknya ditanam veritas yang kompetitif
( perakaran kuat / kanopi cepat terbentuk dan besar /kecepatan
tumbuh tinggi / menggunakan benih yang bermutu tinggi / pola
tanam dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menutup tanah/
menanam jenis tanaman yang berpotensi allelopathy, terkait
dengan gulma yang menjadi masalah.
• 2. pengendalian gulma :mengaplikasikan herbisida port-
emergence, merubah rubah jenis herbisida yang digunakan ,
mengidentifikasi dan melepad kemungkinan ada agen biotik yang
dapat dipakai untuk menekan populasi gulma
• 3.pengolahan tanah : mempelajari kemungkinan perubahan
dominasi gulma karena terjadinya perubahan program pengolahan
tanah, dan lakukan diatisipasi dengan penyesuaian cara
pengolahan tanah.
24. CONTOH MANAGEMEN GULMA MILK-WHEAT PADA
PERTANAMAN GANDUM
• BERDASAR PADA UMUR BIJI, MODEL PENGURANGAN
PENGOLAHAN TANAH, DAN KOMODITAS GANDUM,KEDELAI
DAN JAGUNG YANG MENJADI TANAMAN UTAMA , DI
ASSUMSIKAN BAHWA :
• 1. GULMA JENIS COMMON MILK WHEAT ,AKAN MENINGKAT
DAN MERUGIKAN DALAM 5 TAHUN KEDEPAN
• 2.GULMA SEMUSIM, SEMUSIM MELAKUKAN KOMPETISI
SELAMA PERIODE TERSEBUT, MESKI DILAKUKAN
PENCEGAHN PRODUKSI BIJI GULMA DILAKUKAN DAN
• 3.GULMA RUMPUTAN SEMUSIM, KHUSUSNYA YANG
BERKECAMBAH LAMBAT, AKAN BERTAMBAH
• UNTUK INI PERLU DIBUAT, SKHEMA KEGIATAN BUDIDAYA
YANG PERLU DILAKUKAN SETIAP TAHUNNYA.
25. LANJUT..
• TAHUN PERTAMA : karena pada awalnya seedbank, memiliki biji
gulma semusim yang sangat banyak, dan merata di dalam profil
tanah.dipilih kedelai karena kanopi yang mempu menutup
permukaan tanah.
• Caranya : pengolahan tanah shallow, pertumbuhn gulma terjadi
sampai saat waktu tanam kedelai, dikendalikan dengan general
post-em ( mis. Parakuat ). Gulma tersisa , dikendalikan dengan
glyphosate ,sebelum memproduksi bijinya. Gulma prernnial
dikendalikan dengan produk yang mengandung allelopathy.
• Pada tahun I ,juga dilakukan indentifikasi gulma, dan biologinya.
• TAHUN KE DUA : di tanam gandum , fokus pada
milkwheat,dengan cara mencegah produksi biji ( dengan herbisida
) , sebelum panen gandum. Selanjutnya dilakukan penanaman
covercrops , sampai musim berikutna.
26.
27. Lanjut …
• TAHUN KE TIGA : di tanam jagung , dilakukan olah tanah bersama
dengan covercrops,biji gulma dibawa ke permukaan , namun sebaikya
tetap dilakukan aplikasi baik pre em. Maupun pre plant. Herb. , Tanaman
jagung akan cepat membentuk kanopu dan menutup, serta menguasai zona
perakaran. Herbisida post-em. Tetap digunakan untuk mencagah biji gulma
semusim dan mengendalikan milk-wheat.Digunakan juga covercrops dan
amati perkembangan gulma milk-wheat.
• TAHUN KE EMPAT: di tanam kembali kedelai ,pengolahan dangkal
( menghindar biji ke permukaan tanah ) dilakukan lebih awal,( april akhir-
awal mei ), pegolahan agak lambat, memanfaatkan covercrops. Alternatif
pengolahan dengan herbisida general, atau dengan seed drilling.Tetap
menggunakan herb. post-em untuk mencegah produksi biji gulma,utamanya
wilkwheat.
• Tahun ini dilakukan evaluasi komposisi gulmaapakah berubah,bila ya,
sesuaikan pengginaan herbisidanya.
28. Lanjut….
• TAHUN KE LIMA DAN KE ENAM : di tanam ( jagung-jagung )
atau rotasi ( jagung-kedelai ).Tahun ini dipakai untuk
mengevaluasi gulma milkwheat , dan keberadaan gulma perennials
lainnya, sewrta perubahan komunitas gulma. Harapannya popuasi
gulma baebahaya ( milkwheat ) akan sangat menurun dan
komunitas gulma dapat konstan ( tidak merugikan pertanaman
utamanya gandum ).Pengolahan tanah shallow tetap diteruskan
untuk tetap membenam biji pada kedalaman di bawah lapis olah.
• TAHUN KE TUJUH : di tanam gandum .melakukan evaluasi
apakah ada tanaman yang berpotensi allelopathy, agen biotik , dan
tahun ini saat untuk mengecek keberadaan gulma perennials,
( uatamnay milkwheat ).apakah pengurangan biji seedbank berhasil.
• Hasil ini dipakai untuk menentukan rencana program ,utamanya
mengurangi herbisida pre-em.,yang diaplikasikan ke dalam tanah.
29. PENELITIAN KE DEPAN
YANG MASIH TETAP DIPERLUKAN
• ILMU GULMA HARUS SELALU MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
KEMAJUAN ILMU DAN TEKNOLOGI UNTK MEMPEROLEH
MANAGEMEN GULMA YANG BENAR BENAR EFEKTIF DAN
EFISIEN , HAL AHL PENTING PERLU TERUS DITELITI
• 1.data tentang kompetisi gulma-tanaman, contoh pada kesimpulan
pertanaman bersih ulma sd 3 minggu pertama atau 1/3 awal umur
tanaman semusim ,agae tidak menurunkan hasil ?
• 2.cara untuk memprediksi populasi gulma mendatang berbasis
biologi ( kelenturan , r ?) dan kekuatan kompetisi
• 3.alternatif pengendalian ,berbasis utamanya pencemaran residu,
resistensi, dan ekonomi
• 4.pencegahan apakah benar cara paling efektif , dan murah
,utamanya pada gulma berbahaya
30. Lanjut..
• 5. informasi tentang kharakter dormansi, dan bagian lain propagule,
pematahan dormansi, dan faktor faktor di alam yang
mempengaruhinya,utamanya selaras dengan kegiatan budidaya
tanaman yang dilakukan( pengaruh kegiatan budidaya terhadap
perkembangan gulma,utamanya pengaruh pengolahan tanah
thd.kemunculan, pematahan dormansi, umur benih dll ).
• 6.tanaman penutup tanah, sejauh mana efektifnya dalam kaitan
pengeolaan gulma ( komposisi, komunitas ,suksesi gulma ),produk
allelopathy dll.
• 7.keberadaan hama dan penyakit tumbuhan ,apakaha pengaruhnya
ada? ( interaktif ) , additive apa sinergis apa positif / negatif ?).
• Kesemuanya untuk dipakai sebagai pertimbangan pengelolaan
gulma.