2. DINAMIKA KELOMPOK
Karakteristik kelompok (DuBrin, 2019):
Terdiri dari 2 orang atau lebih
Memiliki struktur sosial formal
Memiliki nasib yang sama
Memiliki tujuan umum
Berinteraksi secara langsung
Saling bergantung satu sama lain
Mendefinisikan diri sebagai anggota kelompok
Memiliki pengakuan oleh orang lain.
Dinamika kelompok merupakan
kekuatan untuk menjalankan dan
mengatur kehidupan-kehidupan
kelompok.
(Hartinah dalam Herlianto, 2012)
3. Stage 1: Forming
Anggota menyesuaikan diri dengan memahami dan
mengikuti apa yang terjadi dalam tim
Stage 2: Storming
Anggota berkomitmen pada tujuan awal yang mereka
berikan pada tim. Dalam tingkatan ini individu sering
mengalami konflik.
Stage 3: Norming
Anggota bekerja sama untuk mencapai tujuan tim dan
bertanggung jawab atas tugas yang dimiliki.
Stage 4: Performing
Anggota memiliki kemajuan terhadap pekerjaannya karena
mereka merasa nyaman dan terlibat dengan pekerjaannya
tersebut.
Stage 5: Adjourning
Anggota memiliki kecemasaan dan emosi terhadap
pekerjaannya yang membuat anggota tersebut memilih
untuk keluar dari tim.
STAGE OF GROUP
DEVELOPMENT
(DuBrin, 2019)
4. KARAKTERISTIK KELOMPOK KERJA YANG EFEKTIF
• Memiliki desain prinsip-prinsip pekerjaan yang baik
• Tim memiliki kepercayaan bahwa mereka dapat menyelesaikan masalah yang
terjadi terlebih dahulu sebelum persetujuan dari manajemen
• Anggota saling berinteraksi dan bergantung satu sama lain untuk
menyelesaikan pekerjaan
• Tim memiliki keyakinan bahwa mereka dapat berhasil menyelesaikan tugas
tertentu
• Anggota kelompok saling membantu menandakan bahwa kelompok kerja
tersebut efektif
• Kecerdasan emosional yang dimiliki individu memberikan kontribusi yang
besar bagi keefektivitasan kinerja
• Dukungan yang diberikan untukkelompok kerja sangat dibutuhkan dan
mempengaruhi keefektivan
• Efektivitas dalam grup meningkat ketika pekerja saling memberikan
dukungan dan membantu sama lain
• Kekompakan anggota kelompok sangat penting dalam pekerjaan
• Keakraban yang dimiliki anggota terhadap pekerjaan, rekan kerja , dan
lingkungan kerja merupakan faktor penting dalam kelompok kerja
• Keamanan psikologis yang dimiliki individu sangat penting untuk memastikan
bahwa kita tidak akan membuat suatu kesalahan
(DuBrin, 2019)
5. TEAM BUILDING
Team building menggunakan suatu interaksi kelompok yang
dapat meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan antar
anggota tim, meningkatkan koordinasi, dan kinerja tim
(Robbins & Judge, 2018). Hal ini dilakukan untuk
mengutamakan atau mengecualikan suatu kegiatan dan
tergantung pada tujuan dan masalah yang dihadapi oleh tim.
Namun, ketika organisasi bergantung pada tim, maka hal ini
adalah suatu yang penting dalam organisasi.
Tujuan dalam membangun tim adalah mengubah perilaku
dan sikap yang berlaku dalam organisasi sesuai dengan
kebutuhan tim, meningkatkan komunikasi, serta
meningkatkan kepercayaan dan dukungan (Fapohunda,
2013).
Merupakan suatu kegiatan/interaksi
Yang membantu memudahkan
penyelesaian masalah dalam tim,
meningkatkan kepercayaan,
membangun hubungan, dan
klarifikasi terhadap tanggung jawab
peran.
(Colquitt dkk., 2019)
6. Pemahaman
Dalam sebuah tim, kemandirian dan pemahaman anggota merupakan
hal terpenting dalm mencapai tujuan pribadi dan tim dengan saling
mendukung.
Kepemilikan
Dalam tim, anggota akan merasa memiliki pekerjaan dan unit mereka
karena mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan berbasis nilai
bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kreativitas dan Kontribusi
Dalam sebuah tim, anggota berkontribusi pada keberhasilan organisasi
dengan menerapkan keterampilan/kreativitas dan pengetahuan mereka
pada penetapan tujuan tim.
Kepercayaan
Dalam sebuah tim, anggota bekerja dalam suasana kepercayaan dan
didorong untuk saling terbuka mengungkapkan perbedaan pemikiran,
pendapat, dan perasaan.
Pemahaman Umum
Dalam sebuah tim, anggota berkomunikasi dengan terbuka dan jujur.
Mereka akan mencoba untuk memahami sudut pandang satu sama lain.
Sepuluh Perbedaan Utama yang
Dapat Membantu Manajer
Membentuk Tim yang Proaktif dan
Produktif
(Diamond dalam Scîntee, 2008)
7. Pengembangan Pribadi
Dalam tim, anggota didorong untuk terus mengembangkan keterampilan mereka dan menerapkan
pengetahuan yang telah mereka pelajari dari pekerjaan.
Penyelesaian Konflik
Dalam sebuah tim, anggota menyadari bahwa konflik merupakan aspek normal dari interaksi manusia,
sehingga mereka mencoba mengelola konflik dengan cepat dan konstruktif.
Pengambilan Keputusan Partisipatif
Dalam sebuah tim, anggota berpartisipasi dalam keputusan yang dapat mempengaruhi tim
Kepemimpinan yang Bersih
Pemimpin menetapkan standar kinerja yang tinggi dan dihormati melalui ketersediaan partisipasi dan
aktif.
Komitmen
Dalam sebuah tim, anggota tidak berkomitmen terhadap keunggulan dan kebanggaan pribadi.
8. PERAN DALAM TIM
(Belbin dalam Scîntee, 2008)
Co-coordinator
Koordinator memastikan bahwa semua anggota tim dapat berkontribusi
pada diskusi dan keputusan tim
Shaper
Shaper merupakan anggota tim dinamis yang menyukai tantangan dan
berkembang pada tekanan serta membantu mewujudkan sesuatu dan
membuat segalanya berjalan
Plant
Anggota ini biasanya menghasilkan ide-ide dan cara berpikir dari
berbagai hal, sehingga terkadang mereka menjadi kreatif dan imajinatif.
Resource investigator
Anggota ini memiliki kontak dan jaringan yang kuat, dan sangat baik
dalam membawa informasi yang dibutuhkan dan dukungan dari luar.
Implemeter
Anggota ini dapat menciptakan sistem dan proses yang akan
menghasilkan apa yang diinginkan tim
9. Team Worker
Anggota ini memastikan bahwa hubungan interpersonal dalam tim tetap terjaga dan mengurangi
konflik.
Completer Finisher
Orang yang mendorong tenggat waktu/menentukan jadwal dan memastikan tujuan/rencana tercapai
Monitor Evaluator
Anggota ini memiliki perspektif strategis dan dapat menilai situasi secara akurat
Specialist
Anggot ini memberikan keterampilan dan pengetahuan spesialis.
10. Colquitt, J. A., Lepine, J. A., & Wesson, M. J. (2019).
Organizational Behavior: Improving Performance and
Commitment in the Workplace. Mc Graw Hill Education
DuBrin, A. J. (2019). Fundamentals of Organizational
Behavior. Academic Media Solutions
Fapohunda, T. M. (2013). Towards Effective Team Building
in the Workplace. International Journal of Education and
Research
Herlianto, P., Tadjri, I., & Saraswati, S. (2012). Hubungan
Kohesivitas dengan Dinamika Kelompok Dalam
Bimbingan Kelompok Pada Siswa SMP Negeri 13
Semarang. Indonesian Journal of Guidance and
Counseling Theory and Application
Robbins, S. P.,& Judge, T. A. (2018). Essentials of
Organizational Behavior. Pearson
Scîntee, S. G., & Galan, A. (2008). Team Building. Research
Gate
REFERENSI
11. THANK YOU
R. DYAN SIHYSAMASTAJATI
DSIHYSAMASTAJATI@GMAIL.COM
6019210091
KELAS A